Anda di halaman 1dari 43

Visum et

Repertum ???

by Dr. Eko Yunianto, Sp.F, MH


Curiculum vitae

Lulusan S1 & dokter Umum di


UNDIP Semarang
Lulusan S2 Hukum kesehatan
di UNTAG, Semarang
Lulusan Dokter Spesialis
Forensik di UNDIP, Semarang
Pekerjaan dokter forensik,
dinas di Polri
1. Trend permintaan visum meningkat
2. Sedikit sedikit minta visum
3. Visum yang dibuat dokter membingungkan bukan
membuat terang suatu perkara
4. Biaya pemeriksaan belum ditanggung sepenuhnya oleh
negara, bertentangan dg KUHP
5. Dokter dan Penegak Hukum tidak tahu tatalaksana
permintaan visum
6. Dokter forensik belum memadai

Problem visum
LATAR BELAKANG
PENYELIDIKAN

VER
PENYIDIKAN
PROSES
PERADILAN PENUNTUTAN
PIDANA
PEMERIKSAAN
PENGADILAN
Dr / SpF : Saksi / ahli di PN
Pasal 183 KUHAP : min sekurang2nya 2 alat
bukti untuk keYakinan hakim

Pasal 184 KUHAP Alat bukti sah :


1. Keterangan saksi ( Pasal 185 KUHAP ) : 2 saksi
2. Keterangan ahli ( pasal 1 butir 28 kUHAP )
3. Surat ( pasal 187 KUHAP )
4. Petunjuk
5. Keterangan Terdakwa
Visa /
visual
Harfiah
(B.Yunani) Reperta /
Report
Keterangan tertulis ,dibuat dokter (ahli)
Definisi ,atas permintaan resmi pe-negak hukum
ttg apa yg dilihat & ditemukan pd obj yg
diperiksa dgn mengingat sumpah/janji
VeR ketika menerima jabatan(dr.Sofwan
D.,SpF.)
keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter
atas permintaan tertulis penyidik yang
Hukum berwenang mengenai hasil pemeriksaan
medik terhadap manusia, baik hidup atau
mati ataupun bagian atau diduga bagian tubuh
manusia, berdasarkan keilmuannya sebaik-
baiknya dan di bawah sumpah, untuk
kepentingan peradilan
Laporan dari ahli utk pengadilan, khususnya dari
pemeriksaan dokter dan dalam perkara pidana (Fockeman-
Andrea dalam Rechsgeleerd Handwoordenboek, thn 1977)
Dasar hukum visum et repertum
Pasal 133 KUHAP
tentang permintaan keterangan ahli pada ahli kedokteran
kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
Dalam hal penyidik..

Pasal 179 KUHAP


tentang wewenang penyidik meminta keterangan ahli
diperkuat dengan kewajiban dokter untuk memberikannya
bila diminta

Statsblad 350 tahun 1937 pasal 1 dan 2


Tentang Nilai daya bukti Visum et repertum dokter hanya
sebatas mengenai hal yang dilihat atau ditemukannya saja
pada korban. Dalam hal demikian, dokter hanya dianggap
memberikan kesaksian (mata) saja.
Statsblad no.97 pasal 38. tahun
1882 :
Visum et repertum hanya sah bila dibuat oleh dokter yang
sudah mengucapkan sumpah sewaktu mulai menjabat
sebagai dokter, dengan lafal sumpah dokter

Dasar hukum visum et repertum


Pasal 186 dan 187 KUHAP :
mengatur tentang produk dokter yang sepadan dengan
Visum et repertum

Pasal 184 KUHAP :


tentang alat bukti yang sah :
- Keterangan saksi - Keterangan ahli
- Surat - Petunjuk
- Keterangan terdakwa
PETUNJUK UMUM:
1. Bahasa yang mudah dimengerti oleh penegak
hukum.
2.Isinya harus relevan dengan maksud dan tujuan
dimintakannya keterangan tersebut, yaitu untuk
membuat terang perkara pidana.
3.Memenuhi persyaratan formal, yaitu dibuat
dengan sumpah atau janji yang diucapkan di
depan penegak hukum atau dengan mengingat
sumpah atau janji ketika menerima jabatan.
Visum et repertum adalah salah satu alat bukti yang sah
sebagaimana tertulis dalam pasal 184 KUHAP.
Visum et repertum turut berperan dalam proses
pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan
jiwa manusia dapat dianggap sebagai pengganti
barang bukti.
Visum et repertum juga memuat keterangan atau pendapat
dokter mengenai hasil pemeriksaan medik tersebut yang
tertuang di dalam bagian kesimpulan.

PERANAN VISUM DALAM


PROSES PERADILAN
Bagi penyidik (Polisi/Polisi Militer): berguna untuk mengungkapkan
perkara.
Bagi Penuntut Umum (Jaksa): berguna untuk menentukan pasal yang
akan didakwakan.
Bagi Hakim: sebagai alat bukti formal untuk menjatuhkan pidana atau
membebaskan seseorang dari tuntutan hukum.
Untuk itu, demi membantu penegakan hukum yang baik, perlu
dibuatkan Standar operasional Prosedur ( SOP ) di setiap Rumah Sakit
dalam pengadaan VER
visum et repertum di buat
Rekam Medis terikat dengan berdasarkan undang-
sumpah dokter menurut undang yaitu pasal 120,
peraturan pemerintah No.10 179,133 ayat 1 KUHP ,
tahun 1996 tentang rahasia maka dokter tidak dapat
kedokteran dengan sanksi di tuntut karena membuka
hukum dalam pasal 322 kitab rahasia pekerjaan
undang-undang hukum pidana sebagaimana di atur
(KUHP). dalam pasal 322 KUHP
meskipun dokter
membuat nya tanpa seizin
pasien.

PERBEDAAN VISUM
DENGAN REKAM MEDIS
PERMOHONAN VISUM
Permintaan
diajukan kepada
Harus dokter ahli atau
diserahkan Bukan sesuatu ahli kedoteran
Tertulis oleh
sendiri oleh peristiwa yang kehakiman
penyidik
petugas telah lampau untuk korban
kepolisian hidup atau
meninggal
dunia.
Visum et Repertum:
1. Visum et Repertum korban hidup
(1) Visum et Repertum perlukaan atau kecederaan
(2) Visum et Repertum kejahatan seksual
(3) Visum et Repertum keracunan
2. Visum et Repertum jenazah
3. Visum et Repertum psikiatrik (kejiwaan)

JENIS DAN BENTUK VISUM


Setiap visum et repertum harus dibuat memenuhi
ketentuan-ketentuan umum sebagai berikut :
a. Diketik di atas kertas berkepala surat instansi
pemeriksa. ( Kop Surat )
b. Bernomor dan bertanggal.
c. Mencantumkan kata "Pro justitia" di bagian atas (kiri
atau tengah)
d. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

CARA PEMBUATAN VISUM


ET REPERTUM
e. Tidak menggunakan singkatan - terutama pada waktu
mendeskripsikan temuan pemeriksaan
f. Tidak menggunakan istilah asing / bahasa kedokteran
g. Ditandatangani dan diberi nama jelas.
h. Berstempel instansi pemeriksa tersebut
i. Diperlakukan sebagai surat yang harus dirahasiakan

j. Hanya diberikan kepada penyidik peminta visum et repertum


(instansi).

k. Salinannya diarsipkan dengan mengikuti ketentuan arsip pada


umumnya, dan disimpan sebaiknya hingga 30 tahun.
Jenazah

Fisik Perlukaan

Korban hidup Kejahatan Seksual


Visum et Repertum

Keracunan

Psikiatrik
PRO JUSTITIA
PENDAHULUAN
HASIL PEMERIKSAAN:
A. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PERTAMA KALI
-Keadaan Umum
-Kelainan-kelainan Fisik
B. FAKTA YANG DIALAMI SELAMA PERAWATAN
-Fakta berupa akibat
-Fakta berupa tindakan medik
C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TERAKHIR
-Fakta yang berkaitan dengan kondisi jasmaniahnya
-Fakta yang berkaitan dengan pekerjaannya.
KESIMPULAN
PENUTUP

VISUM HIDUP
Visum kejahatan
seksual
Pro Justitia
Pendahuluan
Di atur dalam pasal 285 Fakta tentang pakaian
KUHP Fakta tentang kedewasaan
Memenuhi unsur perkosaan Fakta tentang kejiwaan
Doketer memeriksa korban Keadaan umum
dan pelaku Kelainan fisik
Memcari tanda Kelainan organ seksual
persetubuhan Fakta selama perawatan
Fakta pemeriksaan
penunjang
PERSETUBUHAN
DALAM PERKAWINAN DILUAR PERKAWINAN
UU PKDRT

DENGAN PERSETUJUAN

KUHP Pasal 284


Umur > 15 th
PERZINAHAN
TANPA PERSETUJUAN

KUHP Pasal 285
KUHP Pasal 287 (1) LAKI-LAKI
Umur < 15 th PAKSAAN
KEKERASAN
KUHP Pasal 287 (2) ANCAMAN KEKERASAN
Umur < 12 th PERKOSAAN
KUHP Pasal 292
HOMOSEKS DENGAN KUHP Pasal 286
YANG BELUM DEWASA PINGSAN TIDAK BERDAYA
KORBAN :

1. MENENTUKAN ADA-TIDAKNYA TANDA-TANDA


PERSETUBUHAN
2. MENENTUKAN ADA-TIDAKNYA TANDA-TANDA
KEKERASAN
3. PERKIRAAN UMUR
4. MENENTUKAN PANTAS-TIDAKNYA UNTUK DIKAWIN

TERSANGKA-PELAKU :

-SEL-EPITEL DINDING VAGINA


-PMS (PHS-STD)
-GOLONGAN DARAH
-DNA

PEMERIKSAAN FORENSIK
Pro justitia
Pendahulan
Di atur dalam pasal Fakta yang berkaitan
44(1)KUHP dengan identitas
Dokter memriksa Fakta berupa kelainan
tersangka bukan korban organik
Menguraikan sisi Fakta tentang kondisi
kejiwaan jiwanya
Fakta dari pemeriksaan
penunjang

Visum psikiatrik
FORMAT VISUM ET
REPERTUM
Instansi penyidik
Nama Penyidik
Instansi tempat dokter bekerja
Nama Dokter
Tempat & waktu pemeriksaan

Identitas korban
Identitas
Jenazah

Waktu
Kesimpulan Terjadinya
Bagian Kematian
Pemberitaan

Pemeriksaan Pemeriksaan
Tubuh Bagian Tubuh
Dalam Bagian Luar
Identitas
Umum Fakta
Jenazah
yang
berkaitan
dengan
identitas
Identitas
Khusus jenazah
Jenazah
Identitas Umum Jenazah

Jenis Warna
Ciri Rambut
Kelamin Pelangi Mata

Keadaan
Umur Warna Kulit
Gizi

Panjang
Berat Badan
Badan
Identitas Khusus Jenazah

Benda di
Tato Samping Jenazah Ciri Lain

Jaringan Parut Perhiasan

Cacat Fisik Pakaian


FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU
TERJADINYA KEMATIAN

LEBAM MAYAT KAKU MAYAT PEMBUSUKAN


PERMUKAAN
KULIT TUBUH

BAGIAN
PEMERIKSAAN TUBUH
LUAR TERTENTU

TULANG-
TULANG
Petunjuk membuat deskripsi
luka
1. Jumlah luka
2. Lokasi luka : Berdasarkan Regio
anatomik, atau Garis koordinat.
3. Bentuk luka
4. Ukuran luka
5. Sifat-sifat luka (bentuk, tepi, sudut luka,
tebing, jembatan jaringan, disekitar luka )
Pemeriksaan tubuh bag. dalam
K E PA LA L E H E R B A G I A N D A LA M
Kulit Kepala Kulit Leher Bagian Dalam
Tengkorak Tenggorokan
Selaput Keras Otak Kerongkongan
Selaput Lunak Otak Tulang pangkal lidah
Otak besar Tulang rawan gondok
Otak kecil Tulang rawan cincin
Batang otak
RONGGA PERU
R ON G GA DADA T
Kulit bagian dalam R O N G GA Jaringan dibawah kulit
Tulang dada, Ototnya PA N G G U L Tirai usus
Rongga dada Lambung
Kandung kemih Usus
Kandung Jantung
Hati
Jantung kanan & kiri Prostat
Kandung Empedu
Paru kanan & kiri Limpa
Ginjal kananginjal kiri
Identitas korban

Jenis Kekerasan

Jenis Luka
Visum hidup
Kesimpulan : ------------------------------------------------------------------
Telah diperiksa seorang korban hidup, berjenis kelamin
laki-laki, dan berusia dewasa.---------------------------------------
Ditemukan luka tusuk pada dada bagian kiri akibat trauma
tajam( mengakibatkan ).----------------------------------------------
Perlukaan tersebut menimbulkan bahaya maut atau
kegawatdaruratan yang parah (sesuai untuk kualifikasi luka
derajat berat, yang beresiko menyebabkan kematian bila
tidak mendapatkan pertolongan medis dan operasi bedah
segera). -------------------------------------------------------------------
KUALIFIKASI LUKA LUKA BERAT (Ps.90 )
Luka berat berarti :
-Jatuh sakit atau mendapat
luka yang tidak memberi
harapan akan sembuh sama
sekali, atau menimbulkan
LUKA RINGAN (
bahaya maut.
Ps.352 ayat 1 ) LUKA SEDANG (
- Tidak mampu terus
kecuali yg tsb dlm ps Ps.351 ayat 1 )
menerus menjalankan
353 dan 356, maka penganiayaan
jabatan dan pekerjaan.
penganiayaan yang tidak diancam dg pdana
-Kehilangan salah satu panca
menimbulkan penyakit penjara paling lama 2
indera.
atau halangan untuk tahun delapan bulan
-Mendapat cacat berat.
menjalankan pekerjaan atau denda paling
-Menderita lumpuh.
jabatan atau pencaharian, banyak 300 rupiah
-Terganggunya daya pikir
diancam sbg - Ada timbul penyakit
selama empat minggu lebih.
penganiayaan ringan, dg atau halangan dalam
-Gugurnya atau matinya
pidana penjara paling menjalankan pekerjaan
kandungan seorang
lama 3 bulan atau denda beberapa waktu
perempuan
paling banyak Rp.300,-
Hukuman paling lama 5
tahun, mati 7 tahun
Visum et repertum merupakan perangkat penegak hukum
yaitu penyidik guna memperjelas suatu perkara pidana
yang telah terjadi, khususnya yang menyangkut tubuh,
kesehatan dan nyawa manusia.
Laporan pemberitaan dari Visum et Repertum itu harus
yang sesungguh-sesungguhnya dan seobjektif-objektifnya
tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada waktu
pemeriksaan.
Harus menerangkan Manner Of Death ( Cara kematian ),
Mechanisme of death ( Mekanisme kematian ). Pada
Visum jenazah
Kualifikasi Luka, Pada Visum Hidup
kesimpulan
Pangkat penyidik
Surat penolakan benar
Sedikit
BICARA....
Banyak
BEKERJA......

081325114449

URUSAN KEDOKTERAN FORENSIK


BIDDOKKES POLDA SULSEL
43

Anda mungkin juga menyukai