STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
1
PENGAMBILAN SPESIMEN
tusuk
Tusuk bagian tepi jari tersebut dengan menggunakan
lancet steril ( bukan pada bagian ujung jari ),
Kumpulkan tetes darah berikutnya ke dalam tabung
mikrotainer yang mengandung EDTA. Segera homogenkan
dengan mengoyang tabung
tutup bekas tusukan dengan kapas selama beberapa saat
untuk menghentikan perdarahan.
c. Darah arteri
Sedot heparin menggunakan spuit 3 cc disposibel
sampai semua isi dalam spuit terkena heparin, kemudian
kembalikan heparin kebotolnya lagi (heparin hanya untuk
membasahi spuit saja).
Tentukan terlebih dahulu lokasi pengambilan, umumnya
darah diambil dari arteri femoralis, arteri radialis, arteri
brachialis.
Ambil darah arteri menggunakan spuit yang sudah
dibasahi heparin.
Setelah darah arteri didapat homogenkan darah arteri
dalam spuit dengan cara memutar-mutar spuit maju mundur
ke depan ke belakang 4-5 kali.
Tutup lubang jarum dengan karet atau gabus.
Sampel segera diperiksa
d. Spesimen feses
Siapkan botol bersih dan kering bertutup ulir dan
bermulut lebar yang telah diberi identitas berisi
tanggal,nama,ruangan,nomor RM.
Tampung feses pada botol yang telah disediakan, hindari
kontaminasi dengan urin atau air.
e. Spesimen urine
Siapkan botol bersih, kering bertutup ulir dan bermulut
lebar yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama,
ruangan, nomor RM.
Tampung urine sesuai jenis pemeriksaannya.
f. Spesimen Sperma Analisa
1
PENGAMBILAN SPESIMEN
1
PENGAMBILAN SPESIMEN