Anda di halaman 1dari 6

PENGAMBILAN SPESIMEN

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No.
Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman

PUSKESMAS dr. Allan Sartana


TEGAL ANGUS NIP. 197010032001121002

Pengertian Pengambilan spesimen pemeriksaan laboratorium untuk kemudian di


periksa sesuai dengan formulir pemeriksaan laboratorium

Tujuan Untuk mendapatkan bahan pemeriksaan laboratorium

Kebijakan Keputusan Direktur RSU Santo Antonius Nomor


218/DIR/RSSA/SK/II/2014 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium

Referensi - Permenkes RI Nomor 37 tahun 2012


tentangPenyelenggaraanLaboratoriumPusatKesehatanMasyarakat.
- PedomanPraktikLaboratoriumKesehatan Yang Benar (Good Laboratory
Practice) Depkes RI tahun 2008
Prosedur/ 1. Cara pengambilan :
a. Darah vena
Langkah-Langkah
 Tentukan terlebih dahulu lokasi pengambilan
 Letakan lengan pasien lurus kearah meja dengan telapak
tangan menghadap keatas
 Bersihkan lokasi yang akan di tusuk dengan kapas alkohol
 Tusukkan jarum dengan posisi miring menghadap ke atas dan
membentuk sudut ± 15 º
 Penghisap semprit ditarik perlahan-lahan sehingga darah
masuk kedalam semprit sejumlah yang dikehendaki petugas.
 Letakkan kapas kering pada tempat tusukan, jarum ditarik
kembali.
 Lepaskan jarum dari sempritnya dan alirkan darah atau
tabung yang tersedia melalui dinding tabung agar tidak terjadi
hemolisis.
 Segera di lakukan pencampuran antara darah dan
antikoagulan yang terdapat dalam tabung.
b. Darah kapiler
 Pilih ujung jari tengah atau jari manis. Pada bayi, pilih ujung
tumit bagian tepi medial atau lateral.
 Bersihkan dengan kapas alkohol bagian yang akan ditusuk
 Tusuk bagian tepi jari tersebut dengan menggunakan lancet
steril ( bukan pada bagian ujung jari )
 Kumpulkan tetes darah berikutnya ke dalam tabung
mikrotainer yang mengandung EDTA.
 Segera homogenkan dengan mengoyang tabung tutup bekas
tusukan dengan kapas selama beberapa saat untuk
menghentikan perdarahan.
c. Darah arteri
 Sedot heparin menggunakan spuit 3 cc disposibel sampai
semua isi dalam spuit terkena heparin, kemudian kembalikan
heparin kebotolnya lagi (heparin hanya untuk membasahi spuit
saja)
 Tentukan terlebih dahulu lokasi pengambilan, umumnya arah
diambil dari arteri femoralis, arteri radialis, arteri brachialis.
 Ambil darah arteri menggunakan spuit yang sudah dibasahi
heparin.
 Setelah darah arteri didapat homogenkan darah arteri dalam
spuit dengan cara memutar-mutar spuit maju mundur ke
depan ke belakang 4-5 kali.
 Tutup lubang jarum dengan karet atau gabus.
 Sampel segera diperiksa
d. Spesimen feses
 Siapkan botol bersih dan kering bertutup ulir dan bermulut
lebar yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama, ruangan,
nomor RM.
 Tampung feses pada botol yang telah disediakan, hindari
kontaminasi dengan urin atau air.
e. Spesimen urine
 Siapkan botol bersih, kering bertutup ulir dan bermulut lebar
yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama, ruangan,
nomor RM.
 Tampung urine sesuai jenis pemeriksaannya.
f. Spesimen Sperma Analisa
 Siapkan botol bersih, kering bertutup ulir dan bermulut lebar
yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama, ruangan,
nomor RM.
 Puasa berhubungan seksual dan masturbasi selama 3-7 hari
 Pasien diminta melakukan sendiri atau bersama dengan
pasangan dan menampung semua sperma analisa yang
dikeluarkan dalam wadah sampel, jangan sampai tumpah.
g. Spesimen LCS
 Tabung plastik disposibel sebanyak 3 tabung yang telah diberi
identitas berisi no tabung 1, 2, 3, nama, ruangan, nomor RM.
 Dokter atau tenaga terlatih melakukan pungsi lumbal.
 Pungsi pada ruangan subarachnoidal di daerah lumbal :
- Dewasa : antara L-3 dan L-4
- Anak-anak : antara L-4 dan L-5
 tampung pada masing-masing tabung sebanyak 2 ml LCS per
tabung.
h. Spesimen Transudat Eksudat
 Siapkan botol bersih, kering bertutup ulir dan bermulut lebar
yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama, ruangan,
nomor RM.
 Campur sampel dengan baik sebelum diperiksa.
i. Spesimen sputum
 Siapkan botol bersih, kering bertutup ulir dan bermulut lebar
yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama, ruangan,
nomor RM.
 Spesimen diambil pagi hari setelah bangun tidur dan setelah
sarapan pada masing-masing pot sputum yang diberikan.
 Pasien diminta untuk batuk dan menampung dahak yang
didapat dalam wadah sampel dan segera menyerahkan ke
petugas lab.
j. Spesimen Sekret
 Posisikan pasien dalam keadaan telentang dan area
pemeriksaan diposisikan cahaya lampu agar terlihat jelas
 Untuk pasien laki-laki dilakukan swab uretra dengan
melakukan masase uretra dari arah proksimal ke distal untuk
mengeluarkan sekret
 Lakukan swab kapas untuk mengambil secret dari ujung
meatus uretra eksterna, lalu oleskan pada slide bersih dan
kering yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama, ruangan
/ alamat, nomor RM. Untuk pasien pria hal ini dapat dilakukan
secara mandiri dengan arah dari petugas, pasien diminta
mengambil sampel sendiri setelah diberi arahan oleh petugas.
 Swab uretra dilakukan dengan memasukkan swab steril ke
dalam uretra sedalam 2-4 cm.
 Putar perlahan searah jarum jam selama 2-3 detik untuk
mendapatkan sampel yang adekuat. Keluarkan swab secara
perlahan
 Swab specimen dimasukkan ke dalam swab specimen collection
kit atau media transport
 Simpan pada suhu 2-30ºC
 Sekret vagina, pasien sebaiknya belum melakukan vaginal
douching sebelum pengambilan bahan pemeriksaan.
 Pasien berbaring telentang di atas kursi obstretik dengan
kedua lutut diletakkan pada penyangganya
 Spekulum dibasahi dengan air hangat kemudian masukkan
ke dalam vagina
 Masukkan lidi kapas steril ke dalam canalis cervicalis
sedalam 2-3 cm, putar searah jarum jam dan diamkan
selama 5-10 detik supaya sekret teresap oleh kapas
kemudian keluarkan lidi kapas tanpa menyentuh spekulum.
 Spekulum yang habis dipakai direndam dalam larutan
hipoklorit 0,1%
 Apabila selaput dara masih utuh tidak dilakukan
pengambilan sekret vagina.
Petugas
Petugas
memperhatikan
menyimpan spesimen
jenis pemeriksaan
jika pemeriksaan
yang akan
ditundaatau
Petugas dikirim
memberikan diperiksa
ke laboratorium
antikoagulan rujukan
untuk sampel serum
atau plasma

Petugas memberi bahan pengawet pada spesimen urine


dan feses

Petugas melabeli spesimen dengan identitas pasien


dan tanggal penyimpanan

Petugas meyimpan spesimen untuk pemeriksaan


klinik i minggu dalam 2 – 8 oc

Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan


Diagram Alir
imunologi 1 minggu dalam refrigerator
Unit Terkait - IGD
- KIA
- Poli Gigi
- Poli Umum
- PONED
Dokumen Terkait - FormulirPermintaanPemeriksaanLaboratorium
- Buku Register Laboratorium
Rekaman Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai