Anda di halaman 1dari 25

JURNALSISTEMTEKNIKINDUSTRIVOL.4,NO.

7,JANUARI2003

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAN


KERUGIAN YANG TIMBUL AKIBAT JAM KERJA YANG HILANG
(STUDI KASUS: PT. ATMINDO MEDAN)

OLEH

MUHAMMAD HUDORI
Asisten Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknik Industri Fakultas
Teknik USU
H.A. JABBAR M. RAMBE
Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik USU

Abstrak
Informasiyangcukupjelasbagiparapekerjamengenaitatacarakerjayangbaikdantepat
dapatmencegahbahayakecelakaansaatmelaksanakanpekerjaanditempatkerja.Tempatserta
lingkungankerjajugasangatberpengaruhterhadaptingkatproduktivitasparapekerja,karena
lingkungandantempatkerjayangbaikdapatmemberikansemangatdanketenanganbagipara
pekerjasehinggamerekadapatbekerjadenganbaikdanmencapaitingkatproduktivitasyang
tinggi.MetodeSevenToolsdapatdigunakanuntukmenganalisisfaktorfaktorpenyebabdari
kecelakaan kerja, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan terhadap faktorfaktor yang
palingdominanberdasarkanskalaprioritasnya.
Katakunci:KecelakaanKerja;SevenTools.
Abstract
Adistinctinformationforworkersaboutcarefullandprecisedworkingprocedurecanrestraindangerous
accidentwhentheydotheirworkinthelocation.Theworklocationandenvironmentaremostinfluential
tolevelofworkersproductivitytoo,becauseitcangivespiritandcomposuretowholeworkerssotheycan
workcarefullyandgainhighproductivity.SevenToolsmethodcanbeusedtoanalyzefactorsofworking
accidentcauses,sothatcanberepairedimmediatelytothemostdominantfactorsbasedscaleofpriority.
Keywords:WorkingAccident;SevenTools.
I. Pendahulua Hal tersebut di atas
menjadi latar
n belakang yang
mendorong penulis
PT. ATMINDO untuk melakukan
MEDAN Medan kegiatan penelitian
merupakan suatu ini, dengan maksud
industri yang untuk mengetahui
memproduksi alat pengaruh kecelakaan
alat berat, seperti terhadap kerugian
boilerpipaair,boiler akibat jam kerja
pipaapi,danproduk yang hilang, dan
bajalainnya.Industri usaha untuk
ini telah mencegah terjadinya
menggunakan kecelakaanditempat
peralatan/mesinyang kerja, sehingga
serba modern dalam produktivitas dapat
melaksanakan ditingkatkan.
kegiatan
produksinya. Mesin
dan peralatan yang II. Pentingnya
digunakan tersebut
kemungkinan besar Pemecahan
dapat menimbulkan
kecelakaan bagi Masalah
pekerjaapabilatidak
digunakan secara Salah satu faktor
tepatdanbenar. yang mempengaruhi
produktivitaspekerja
Untukitudiperlukan dari suatu
suatu penjelasan perusahaan adalah
serta informasi yang faktor keselamatan
cukupjelasbagipara dan kesehatan kerja.
pekerja mengenai Terjadinya
kecelakaan kerja
tata cara kerja yang mengakibatkan
baik dan tepat agar kerugian seperti jam
terhindardaribahaya kerja yang hilang
kecelakaan saat bagi perusahaan.
melaksanakan Penerapan hasil
pekerjaan di tempat analisa ini
kerja. Tempat serta diharapkan berguna
lingkungan kerja untuk:
juga sangat 1. Mengurangi
kemungkinan
berpengaruh terjadinya
terhadap tingkat kecelakaankerja.
produktivitas para 2. Menurunkan
pekerja, karena biaya yang
lingkungan dan dikeluarkanuntuk
tempat kerja yang perawatan
kecelakaankerja.
baik dapat 3. Meningkatkan
memberikan efisiensi dan
semangat dan produktivitas faktor
ketenanganbagipara manusia dalam
pekerja sehingga produksi.
merekadapatbekerja
dengan baik dan
mencapai tingkat
produktivitas yang
tinggi.
JURNALSISTEMTEKNIKINDUSTRIVOL.4,NO.7,JANUARI2003
2

III.PembatasanMasalah 2. Melakukanpengamatanlangsung.
Untukmendapatkanhasilpeninjauanyang 3. Mencatatdatadariarsipperusahaan.
Konsultasidenganpembimbing
lebih 4. lapangan.
baikdanterarahmakaperlukiranyadilakukan 5. Studikepustakaan.
beberapapembatasan.Pembatasanyangdilakukan
adalahsebagai
berikut:
haridan173jam VI.LandasanTeori maksud dari
1. Analisadilakukan kecelakaan akibat
di bagian perbulan,sesuai VI.1.Kecelakaan kerja, sekalipun
produksi, hal ini dengan Akibatkerja pencegahannya
disebabkan ketentuan sering dimasukkan
karena pada Kecelakaan adalah programkeselamatan
bagian ini yang Departemen kejadian yang
sering terjadi Tenaga Kerja perusahaan.
terduga dan tidak Kecelakaan
kecelakaan. RI. diharapkan. Tak kecelakaan demikian
2. Aktivitas pekerja terduga, oleh karena termasuk pada
yang diamati 4. Standarupahyang dibelakangperistiwa kecelakaan umum,
hanyayangadadi digunakan adalah itu tidak terdapat hanya saja menimpa
pabrik PT. upah minimum
unsur kesengajaan, tenaga kerja di luar
ATMINDO lebihlebih dalam pekerjaannya.
Medan. kota (UMK) bentuk perencanaan.
Medan tahun Maka di luar itu, Sekalipun kecelakaan
3. Analisadilakukan 1999, yaitu peristiwa sabotase akibat kerja meliputi
untuk data kriminal di luar penyakit akibat kerja,
kecelakaan Rp.425.000,00.
ruang lingkup yang disebut terakhir
selama tahun kecelakaan yang ini tidak akan
19971999. 5. Data yang sebenarnya. Tidak dibicarakan di sini,
diperoleh dari diharapkan, oleh melainkan pada ruang
4. Analisadilakukan perusahaan lingkup higiene
untuk data dianggap layak karena peristiwa
kecelakaan disertai perusahaan dan
kecelakaan danbenar. kesehatankerja.
terbesar saja, dengan kerugian
berdasarkan material maupun Terdapattiga
paretodiagram. V. Metodologi penderitaan yang
palingringansampai kelompok
Pemecahan yangpaligberat. kecelakaankerja:
IV.Asumsi 1. Kecelakaan
Masalah Kecelakaan akibat
yang kerja adalah akibat kerja di
kecelakaan berhubung perusahaan.
Digunakan Sebagaidasar dalam denganhubungankerja
pengambilan pada perusahaan. 2. Kecelakaan lalu
Untuk menghindari Hubungankerjadisini lintas.
keputusan dalam 3. Kecelakaan di
kesulitankesulitan dapat berarti, bahwa
dalam hal menyelesaikansetiap kecelakaan terjadi rumah.
pengumpulandatadan permasalahan selalu dikarenakan oleh
pembahasan masalah, pekerjaan atau pada Kecelakaankelompok
maka perlu adanya dibutuhkaninformasi waktu melaksanakan keduadanketigatidak
beberapa asumsi yangrelevandengan pekerjaan.Makadalam dibahasdalam
sebagaiberikut: hal ini, terdapat dua penelitianini.
permasalahan
permasalahan penting Bahayaataspekerjaan
1. Pekerja sudah tersebut. yaitu: adalahfaktorfaktordalam
dianggap hubunganpekerjaanyang
mengetahui dan Metodologi 1. Kecelakaan mendatangkan
paham terhadap akibat langsung
peraturan pengumpulan data
keselamatan dan dilakukan dengan pekerjaan.
kesehatan kerja cara: 2. Kecelakaan
yang berlaku di terjadi saat
perusahaan
tersebut. 1. Melakukan pekerjaan sedang
wawancara dilakukan.
2. Pekerja dianggap dengan
sudah terampil Kadang kala
karyawan.
dalam melakukan kecelakaan akibat
pekerjaaannya kerjadiperluasruang
dan tidak ada lingkupnya,sehingga
unsur paksaan
juga meliputi
kecelakaan
secara pribadi kecelakaan tenaga
untuk bekerja di kerja yang terjadi
perusahaan. pada saat perjalanan
atautransporkedan
3. Jumlah jam dari tempat kerja.
Kecelakaan
kerja yang kecelakaandirumah,
tersediaadalah8 saat rekreasi atau
jam kerja per cuti dan lainlain
adalah di luar
JURNALSISTEMTEKNIKINDUSTRIVOL.4,NO.7,JANUARI
2003
3
terjadinya 3. Pengawasan,yaitu
kecelakaan. Biaya pengawasan
kecelakaan. Bahaya tersebut menjadi kecelakaankecil tentang
tersebut disebut biaya langsung dan menyebabkankerugian dipatuhinya
potensial jika faktor biaya tersembunyi. besarpula,manakala ketentuan tentang
faktor tersebut belum Biaya langsung dijumlahkansecara perundang
mendatangkan adalah biaya keseluruhan. undangan yang
kecelakaan. Jika pemberian diwajibkan.
kecelakaan telah pertolongan pertama
terjadi, maka bahaya pada kecelakaan, VI.3.Pencegahan 4. Riset medis,
tersebutadalahbahaya pengobatan dan Kecelakaan yang meliputi
nyata. perawatan, biaya terutama
rumah sakit, biaya Kecelakaankecelakaan penelitian
angkutan, upah akibatkerjadapat
VI.2. Kerugian yang selamatidakmampu tentang efek
dicegahdengan: efek fisiologis
Disebabkan bekerja, kompensasi
Akibat cacat, dan biaya dan patologis,
KecelakaanKerja perbaikan alatalat 1. Peraturan faktorfaktor
mesin serta biaya perundang
atas kerusakan lingkungan dan
bahanbahan. Biaya undangan, yaitu teknologis dan
Kerugian yang
disebabkan kecelakaan tersembunyimeliputi ketentuan keadaan
akibat kerja segala sesuatu yang ketentuan yang keadaan fisik
menyebabkan lima tidak terlihat pada diwajibkan
jeniskerugian: waktu atau beberapa mengenai yang
waktu setelah kondisikondisi mengakibatkan
1. Kerusakan.
2. Kekacauan kecelakaan terjadi. kerja pada kecelakaan.
organisasi. Biaya ini mencakup umumnya,
3. Keluhan dan berhentinya proses 5. Penelitian
produksiolehkarena perencanaan, psikologis, yaitu
kesedihan. konstruksi, penyelidikan
4. Kelainan dan pekerjapekerja
lainnya menolong perawatan dan tentang polapola
cacat. kejiwaan yang
5. Kematian. atau tertarik oleh pemeliharaan,
peristiwa kecelakaan menyebabkan
pengizinan, dan terjadinya
Bagian mesin, itu,biayayangharus cara peralatan kecelakaan.
pesawat, alat kerja, di perhitungkan industri, tugas
bahan, proses, untuk mengganti tugas pengusaha 6. Penelitian secara
orang yang sedang statistik, untuk
tempat dan menderita oleh dan buruh, menetapkanjenis
lingkungan kerja karena kecelakaan, latihan, jenis kecelakaan
mungkin rusak dengan orang baru supervisi medis, yang terjadi,
akibat kecelakaan. yang belum biasa PPPK, dan jumlahnya,
Akibatnya terjadilah bekerjaditempatitu, pemeriksaan mengenai siapa
kekacauanorganisasi danlainlainnyalagi. kesehatan. saja, dalam
dalam proses pekerjaan apa,
Berdasarkan dan apa sebab
produksi. Orang 2. Standarisasi, sebabnya.
yang ditimpa penelitian di negara
negara yang yaitu penetapan
kecelakaan industrinya maju, standarstandar 7. Pendidikan,
mengeluh dan perbandingan antara resmi, setengah yang
menderita, biaya langsung resmi atau tidak
sedangkan keluarga dengan biaya menyangkut
resmi mengenai
dan kawankawan tersembunyi adalah misalnya pendidikan
sekerja akan satu banding dua. konstruksi yang keselamatan
bersedih hati. Kecelakaan kerja dalam
kecelakaan besar memenuhi
Kecelakaan tidak syaratsyarat kurikulum
jarang berakibat dengan kerugian
kerugian besar keselamatan, teknik, sekolah
lukaluka, terjadinya biasanya dilaporkan,
kelainan tubuh dan jenisjenis perniagaan, atau
sedangkan peralatan
cacat, bahkan tidak kecelakaan kursuskursus
jarang kecelakaan kecelakaan kecil industritertentu,
praktekpraktek pertukangan.
merenggut nyawa tidak dilaporkan.
dan mengakibatkan Padahal biasanya keselamatan, 8. Latihanlatihan,
kematian. peristiwa dan higiene yaitu latihan
kecelakaan umum,ataualat
kecelakaan kecil keselamatan kerja
Kerugiankerugian alat
tersebutdapatdiukur adalah sepuluh kali bagi tenaga kerja,
peristiwa kecelakaan perlindungan
dengan besarnya diri. khususnya bagi
biaya yang besar. Oleh karena
dikeluarkan bagi itu,kecelakaan
tenaga kerja yang
baru.

9. Penggairahan,
yaitu penggunaan
aneka cara
penyuluhan atau
pendekatan lain
untuk
menimbulkan
sikap lain untuk
selamat.
10. Asuransi,yaitu
insentif
finansialuntuk
meningkatkan

pencegahan

kecelakaan
JURNALSISTEMTEKNIKINDUSTRIVOL.4,NO.
7,JANUARI2003
4
Satuan perhitungan ganda
kecelakaan untuk pengumpulannya,
misalnya, dalam statistik dalam yaitupenggunaannya digunakan terutama
bentuk peristiwa untuk pencegahan untuk keperluan
pengurangan kecelakaan,sehingga kecelakaan dan administrasi dan
premiyangdibaar untukseorangtenaga dalam pencegahan harus menunjukkan
oleh perusahaan, kerjayangmenderita banyaknya
jika tindakan dua atau lebih kecelakaan, statistik
harus dapat kecelakaan menurut
keselamatan kecelakaan yang tingkat beratnya,
sangatbaik. dihitung banyaknya memberikan lamanya cacat, dan
peritiwa kecelakaan keterangan lengkap besarnya uang yang
11. Usaha tersebut. Statistik tentang sebab, dibayar untuk
keselamatan kecelakaan mungkin frekuensi,
pada tingkat kompensasi.
dikumpulkan pada perusahaan dan Kegagalan untuk
perusahaan, suatu perusahaan, pekerjaan serta juga
yangmerupakan membedakan kedua
ukuran utama pada perusahaan faktorfaktor yang maksud
efektif tidaknya perusahaan dari lain yang pengumpulanstatistk
penerapan sutau jenis industri mempengaruhi tersebut terbukti
keselamatan atau seluruh resiko kecelakaan. menghambat usaha
kerja. Jelaslah perusahaan pada Sebaliknya, dalam pencegahan
bahwa untuk suatu negara. hubungan kecelakaan. Statistik
pencegahan Statistikstatistik kompensasi,statistik untuk pencegahan
kecelakaan khususmungkinpula tidak boleh dibuat
akibat kerja dikumpulkan untuk
diperlukan mengenai jenisjenis perencanaannya
kerjasamaaneka kecelakaan tertentu untuk memenhi
keahlian dan (misalnya: persyaratan statistik
profesi seperti kecelakaan oleh bagi keperluan
pembuat karena arus listrik kompensasi
undangundang, ataukecelakaanoleh kecelakaan.
pegawai karena tangga),
pemerintah, tentang golongan
golongan tenaga VI.5.SevenTools
ahliahli teknik, kerja tertentu
dokter,ahliilmu (misalnya: tenaga Seven Tools adalah
jiwa, ahli kerja muda) atau tujuhalatpengendalian
statistik, guru untuk memperoleh yang sering digunakan
guru dan sudah keterangan dalammetodestatistik.
tentu pengusaha keterangan lain. Ketujuh alat ini
danburuh. Statistik mengenai merupakan alat
sederhanayangdipakai
berbagai perusahaan untuk membantu
VI.4.Statistik dengan berbagai analisis masalah atau
kondisikondisi baik fakta.
KecelakaanAkibat dankeadaankeadaan
Kerja positif yang dapat Fungsi ketujuh alat
diterapkan bersama
Statistik kecelakaan untuk yang lebih ini adalah untuk
akibatkerjameliputi baik. meningkatkan
kecelakaan yang kemampuan
dikarenakan akibat Maka dari itu,
jelaslah bahwa perbaikan proses,
penderitaan pada
waktu menjalankan statistik kecelakaan sehingga akan
harus dapat diperoleh:
pekerjaan, yang dibandingkan tidak
berakibat kematian saja dari tahun ke 1. Peningkatan
atau kelainan tahun, tetapi juga
kelainan dan kemampuan
dari suatu
meliputi penyakit perusahaan ke berkompetisi.
penyakit akibat perusahaanlain,dari 2. Penurunancostof
kerja. Selain itu, quality dan
suatu daerah ke peningkatan
statistik kecelakaan daerahyanglaindan fleksibilitasharga.
industri dapat pula jika mungkin dari 3. Meningkatkan
mencakup suatu negara ke produktivitas
kecelakaan yang negara lain. sumberdaya.
dialami tenaga kerja Keterbatasan pokok
mengenai Adapunmaksuddan
selama dalam tujuanpenggunaan
perjalanan dari atau perbandingan SevenToolsadalah
keperusahaan. statistik kecelakaan sebagaiberikut:
terletakpadamaksud
1. Mengetahui
masalah.
2. Mempersempit
ruang ruang
lingkup
masalah.
3. Mencari faktor
yangdiperkirakan
merupakan
penyebab.
4. Memastikan
faktor yang
diperkirakan
menjadi
penyebab.
5. Mencegah
kesalahan akibat
kuranghatihati.
6. Melihat akibat
perbaikan.
7. Mengetahui hasil
yang
menyimpang atau
terpisahdarihasil
lainnya.
Adapunketujuhalat
pengendalian
tersebutadalah:
1. CheckSheet
Check sheet ini
merupakan alat
bantu untuk
mengelompokkan
data yang dapat
diisi dengan
catatan tentang
kejadian dalam
suatu periode
tertentu.
2. Stratification
Stratification
merupakan
pengelompokan
data ke dalam
kelompok-
kelompok yang
mempunyai
karakteristik yang
sama. Dasar
pengelompokan
tergantung pada
tujuannya. Tujuan
pengelompokan
adalah untuk
mencari faktor
utama dan
mempelajari
secara
menyeluruh
masalah yang
dihadapi.
JURNALSISTEMTEKNIKINDUSTRIVOL.4,NO.7,JANUARI2003
5
Dalampenelitianini,stratificationdibuatsecara 6. ControlChart
menyatudenganchecksheet. Control chart adalah grafik garis dengan
3. Histogram mencantumkannilaimaksimumdannilaiminimum
yang merupakan batas kontrol yang digunakan
Kegunaandarihistogramadalahuntukmengetahui
untukmengamatidatadariwaktukewaktu,apakah
distribusi/penyebaran data yang ada, sehingga
setiap titik berada pada grafik normal atau tidak
dengan demikian didapat informasi yang lebih
normal.
banyak dari data tersebut. Hal diatas akan
mempermudah meneliti dan mendapatkan 7. CauseandEffectDiagram
kesimpulaninformasidata. Cause and effect diagram adalah suatu
diagram yangmenunjukkanhubunganantara
4. ParetoDiagram karakteristiksuatukeadaandanfaktorfaktor
Pareto diagram digunakan untuk yangmempengaruhinya.Dalamhalini,sebab
membandingkan berbagai kategori dan sama dengan faktorfaktor yang
mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja,
disusunmenurutjumlahnya(dariyangpaling sedangkan akibat adalah kecelakaan kerja
besarhinggayangpalingkecil). yangterjadi.
Setelah didapat pareto diagram maka dapat DariseluruhSevenToolsini,yangakandigunakandalam
disimpulkan kategori yang paling dominan penelitian ini adalah check sheet, histogram, pareto
dari tiap kategori. Dalam membuat pareto diagram,dancauseandeffectdiagram.
diagram perlu diusahakan untuk mendapat
data sebanyak mungkin, dengan jumlah
kategori jangan terlalu banyak atau terlalu VII.PengumpulanData
sedikit. Usahakan pula jumlah data untuk
kategorilainlainjanganterlalubanyak. VII.1.DataKecelakaanKerjaMenurutStasiun
Kerja
5. ScatterDiagram
Scatterdiagram adalahkumpulandatayang DataperinciankasuskecelakaankerjayangterjadidiPT.
terdiri dari dua variabel yang digambarkan ATMINDO Medan selama tahun 1997 1999 adalah
padasistemsumbukoordinatdangambarnya sepertiterlihatpadaTabel1.
merupakan titiktitik yang terpencar. Scatter
diagram digunakan untukmelihat hubungan
darisuatupenyebabataufaktoryangkontinu VII.2.DataKecelakaanKerjaMenurutLetakLuka
terhadap suatu karakteristik kualitas atau
faktoryanglainataumelihathubunganantara Data kecelakaan kerja menurut letak luka di PT.
duadataataufaktorvariabel. ATMINDO Medan adalah seperti terlihat pada
Tabel2.
Tabel 1. Data Kecelakaan Kerja Menurut Stasiun Kerja di PT. ATMINDO Medan tahun 1997
1999

Jumlah Jumla
Kecelakaan Jam Kerja Hilang
No. Stasiun Kerja h Jumlah
1997 1998 1999 1997 1998 1999
Manufacturing Coordination
1 (MACD) 1 2 0 3 8 24 0 32
2 Manufacturing Dispatch (MADP) 10 2 0 12 144 24 0 168
3 Manufacturing Godown (MAGD) 2 2 0 4 32 16 0 48
4 Manufacturing Construction (MACT) 40 26 19 85 472 288 272 1032
Manufacturing Bending Pipe
5 (MABP) 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Manufacturing Service (MASV) 0 1 0 1 0 8 0 8
7 Manufacturing Welding (MAWD) 8 9 5 22 88 152 56 296
8 Manufacturing Turning (MATR) 3 1 3 7 40 24 40 104
Manufacturing Electric & Diesel
9 (MAED) 0 0 0 0 0 0 0 0
Manufacturing Tools Godown
10 (MATG) 1 1 0 2 8 16 0 24
Total 65 44 27 136 792 552 368 1712
Sumber: MAAD Department PT. ATMINDO Medan
JURNALSISTEMTEKNIKINDUSTRIVOL.4,NO.7,JANUARI
2003
6

Tabel 2. Data Kecelakaan Kerja Menurut Letak Luka di PT. ATMINDO Medan tahun 1997
1999

No. Letak Luka Jumlah Kecelakaan Jumlah Jam Kerja Hilang Jumlah
1997 1998 1999 1997 1998 1999
1 Kepala 0 0 1 1 0 0 16 16
2 Muka 2 1 2 5 32 16 16 64
3 Tangan 7 5 3 15 72 72 56 200
4 Jari tangan 14 12 8 34 224 176 128 528
5 Mata 30 21 11 62 288 232 128 648
6 Telinga 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kaki 12 5 2 19 176 56 24 256
Total 65 44 27 136 792 552 368 1712
Sumber:MAADDepartmentPT.ATMINDOMedan
at
VIII.Pengolahan Kecel VIII.3.ParetoDiagram
Data akaa
n Untuk membuat pareto
VIII.1.CheckSheet Kerja diagram,datapadaTabel3
di PT. diurutkan dari yang
Dari data yang terdapat ATMI terbesar sampai terkecil,
padaTabel1,ditabulasikan kemudian dijumlahkan
dalam check sheet dengan NDO
klasifikasi berdasarkan Meda secara kumulatif, seperti
stasiun kerja, seperti n padaTabel4berikut:
terlihat pada Tabel 3
berikut.
Tabel 4. Data
Tabel 3. Kecelakaan Yang
Peng Telah Diurutkan
elom
poka No. Stasiun Kerja Jumlah
n 1 MACT 85
Data 2 MAWD 22
Kecel 3 MADP 12
akaa 4 MATR 7
n 5 MAGD 4
Kerja 6 MACD 3
7 MATG 2
di PT. 8 MASV 1
ATMI 9 MABP 0
NDO 10 MAED 0
Meda Total 136
n
No. Stasiun Kerja BerdasarkanTabel4diatas
dapatdibuatpareto
1 Manufacturing Coordination (MACD) diagramsepertiterlihat
padaGambar2berikut.
2 Manufacturing Dispatch (MADP)
3 Manufacturing Godown (MAGD)
4 Manufacturing Construction (MACT)
5 Manufacturing Bending Pipe (MABP)
140
6 Manufacturing Service (MASV)
92.65
7 Manufacturing Welding (MAWD) 9
8 Manufacturing Turning (MATR) 126
87.5
9 Manufacturing Electric & Diesel (MAED) 0
112
10 Manufacturing Tools Godown (MATG) 78.68
Total 98
Jumlah

84 62.50
Kecelakaan

VIII.2.Histogram 70

56
DariTabel3diatas,dibuat
histogramsepertiterlihat 42
padaGambar1berikut. 28

14
90 85 0 0
80 0 T P
D
WD A
70 M
MAC A M MATR MAGD
Tingkat n Kecelakaa

S
60 t
a
50 si
u
40 n
K
30 e
rj
20 12 a

10
0

MAC
3 4
MADP MAGD MACT
Gambar 2. Pareto
D MABP Diagra
St m
as
iu
Tingkat
nK Kecelak
erj
a
aan
Kerja di
PT.
Gambar 1.
ATMIN
Histo
gram DO
Tingk Medan
JURNALSISTEMTEKNIKINDUSTRIVOL.4,NO.7,JANUARI2003
7
VIII.4.CauseandEffectDiagram mengenai sebabsebab terjadinya kecelakaan
Dariparetodiagramterlihatbahwatingkat dengan menggunakan cause and effect
kecelakaanterbesarterjadidistasiunkerja diagram. Dengan demikian nantinya dapat
ManufacturingConstruction(MACT).Oleh dicari cara penanggulangannya secara tepat.
karenaitu,padastasiunkerjainiakandilakukan
analisa Cause and effect diagram tersebut dapat
dilihatpadaGambar3berikut.
Gambar 3. Cause and Effect Diagram Kecelakaan Kerja di PT.
ATMINDO Medan
memad
ai.
Effect: Kecelakaan 1.3.2.1. Kurang 2.4.2. Teknisi
kerja nya yang
motivas ada
di i dari kurang
stasiun pimpina mengu
n. asai
kerja 1.3.2.2. Kurang spesifik
Manufacturi nya asinya.
ng komuni
Construction kasi
(MACT). dengan
sesama
Cause: pekerja
1. Manusia. dalam
1.1. Kurangnya hal
disiplin pekerja
memakai alat an.
alat
keselamatan 2. Mesin dan
kerja. peralatan.
1.2. Akibat 2.1. Mesin dan
kelelahan peralatan
kerja. kurang
1.2.1.Kurang dilengkapi
konsent dengan alat
rasi. pengaman.
1.2.2.Kondisi 2.2. Mesin dan
tubuh peralatan
tergang kurang layak
gu. pakai.
1.2.3.Kurang 2.2.1 Mesin
sehat. dan
1.2.4.Kondisi peralata
mental. n sudah
1.3. Kurangnya ketingg
inisiatif dalam alan
mengoptimalk zaman.
anpekerjaan. 2.2.2 Umur
1.3.1. Kurang teknis
merasa dan
memili ekonom
ki akan is
pekerja mesin
anyang sudah
dilaksa habis.
nakan. 2.3. Mesin
1.3.1.1. Terdap dioperasikan
atunsur secara
xdalam manual.
perekru 2.3.1. Mesin
tan dan
tenaga peralata
kerja. n sudah
1.3.1.2. Jenjan ketingg
g karir alan
tidak zaman.
jelas. 2.3.2. Tidak
ada
1.3.1.3. Upah upaya
yang untuk
kurang modifik
asi.
mema 2.4. Mesin dan
dai. peralatan
kurang
1.3.2. Kuran perawatan.
gnya 2.4.1. Kurang
motiva nya
si anggara
kerja. n untuk
perawat
anyang
JURNALSISTEMTEKNIKINDUSTRIVOL.4,NO.
7,JANUARI2003
8
peralata IX.1.Menentukan
n
3. Bendakerja. berdasa PenyebabYang 2. Mesin dan
rkan PalingDominan peralatan, yang
3.1. Benda kerja pengala umumnya sudah
yang man. Dari hasil pengamatan usang dan
digunakan 4.3. Kurangnya di pabrik serta hasil ketinggalan
pelatihan analisis sebabakibat zaman serta telah
umumnya kerja. dengan menggunakan habisumurteknis
masihberupa 4.3.1. Kurang cause and effect danekonomisnya.
nya diagramterlihatbahwa Di samping itu
material anggara penyebab kecelakaan juga kurangnya
kasar yang n yang yang paling dominan modifikasi dan
belum siap disedia adalahsebagaiberikut: perawatannya.
kan
pakai. untuk 1. Tenagakerjayang 3. Belum adanya
3.1.1. Penghe pelatiha kurang disiplin metode kerja
matan n. dalam yang baku
biaya. 4.3.2. Pelatiha melaksanakan diakibatkan
n lebih peraturan kerja, belum adanya
3.1.2. Memu ditujuka serta kurangnya
dahkan motivasi kerja penelitian untuk
pemesa n untuk itu. Di samping
supervis akibat kurangnya
nan. or. dukungan dan itu juga masih
3.2. Material yang komunikasidalam kurangnya
digunakan 5. Lingkungankerja. halpekerjaan. pelatihan
memiliki 5.1. Kondisi di pelatihan yang
spesifikasi dalam diselenggarakan
yang beraneka ruangan. oleh pihak
ragam. perusahaan, di
5.1.1. Bising.
3.2.1. Berasa 5.1.1.1. Tidak mana pelatihan
l yang ada yang telah
alat dilaksanakan
pemas pereda terbatas untuk
ok m. parasupervisor.
yang 5.1.1.2. Tidak
ada IX.2.Rencana
beraga sekat
m. pemisa Penanggulangan
hantara
3.2.2. Pemes stasiun Dengan adanya
anan kerja. penyebab yang paling
yang 5.1.2. Bau. dominan,makarencana
tidak 5.1.3. Panas. penanggulangan
diprioritaskan untuk
teratur. 5.1.3.1. Tidak penyebab tersebut,
ada yaitusebagaiberikut:
4. MetodeKerja. sarana
4.1. Tidak ada pendin 1. Pihak manajemen
metode kerja gin. hendaknya
yangbaku. 5.1.3.2. Panas menekankan dan
4.1.1. Tidak memperhatikan
ada akibat
disiplin kerja
peneliti proses secara terus
ankerja pekerja menerus sehingga
yang para pekerja
dilakuk an.
terbiasa dalam
an. melaksanakan
4.1.2. Tidak 5.1.4. Kotor.
5.2. Kondisi di peraturan dan
ada luarruangan. disiplinkerja.
pola
acuan 5.2.1. Ganggu
an dari 2. Pihak
kerja. luar. manajemen
4.2. Pengoperasia 5.2.2. Kondis hendaknya
nperalatan. i tak
4.2.1. Kurang terduga memberikan
nya . motivasi kerja
petunju dengan cara
kteknis
pengop menanamkan
erasian IX.Analisis kesadaran
peralata kepada para
n. danEvaluasi
pekerjasehingga
4.2.2. Pengop mereka
erasian
memiliki visi Jikakitakaitkan
dan misi yang denganupahperjam,
sama dalam yaitu:
bekerja untuk
mencapai tujuanRp.425.000,00per
bulan173jam
akhir perbulan
perusahaan. =Rp.
2.256,6
3. Mengadakan 5per
penelitian jam
penelitian yang makakerugianyangtimbul
berkaitan akibatjamkerjahilang
tersebutterlihatpadaTabel
dengan 6berikut.
pembakuan
sistemkerjadan
lebih banyak
lagi
melaksanakan
pelatihan
pelatihan guna
meningkatkan
kemampuan
para pekerja
sehingga para
pekerja dapat
melaksanakan
pekerjaannya
sesuai dengan
mekanismeyang
telahditetapkan.

IX.3. Analisis dan


Evaluasi
PengaruhTingkat
KecelakaanKerja
Terhadap
Kerugian
Persentase besarnya
jamkerjayanghilang
disetiapstasiunkerja
terhadap total jam
kerja yang hilang
adalahsepertiterlihat
pada Tabel 5. Dari
Tabel1dan5terlihat
bahwa tingkat
kecelakaan kerja
tertinggi terjadi di
stasiun
Manufacturing
Construction
(MACT), di mana
kecelakaan ini
menyebabkan
besarnya jam kerja
yang hilang.
Persentase jam kerja
yang hilang di
stasiunkerjatersebut
mecapai 60,28 %
dari total jam kerja
hilang.
JURNALSISTEMTEKNIKINDUSTRIVOL.4,NO.7,JANUARI2003
9
Tabel 5. Persentase Jumlah Jam Kerja Hilang 1. Tingkat kecelakaan kerja tertinggi di PT.
ATMINDOMedanselamatahun19971999
Menurut terjadi pada stasiun kerja Manufacturing
Stasiun Kerja Construction(MACT),yaitu85kasus.

% 2. Penyebabkecelakaantersebutdapatdianalisis
Stasiun dengan menggunakan cause and effect
Jumlah Kehilangan
No. Kerja Jam Kerja diagram,sehinggadapatdiketahuipenyebab
Hilang Jam Kerja yang paling dominan dan dapat dilakukan
1 MACD 32 1,87 perbaikanperbaikanyangdiperlukan.
2 MADP 168 9,81
3 MAGD 48 2,80 3. Tingkat kecelakaan tersebut mengakibatkan
4 MACT 1032 60,28 totaljamkerjayanghilangsebesar1.032jam
5 MABP 0 0,00 atau mencapai 60,28 % dari total jam kerja
6 MASV 8 0,47
7 MAWD 296 17,29 yang hilang. Kerugian yang ditimbulkan
8 MATR 104 6,07 akibatjamkerjayanghilangtersebutsebesar
9 MAED 0 0,00 Rp.2.535.260,12.
10 MATG 24 1,40
Total 1712 100,00
X.2.Saran
Tabel 6. Jumlah Kerugian Akibat Jam Kerja Darikesimpulandiatas,penulisinginmemberikan
Hilang beberapasaransebagaiberikut:
Menurut Stasiun Kerja 1. Melihat dari kasus yang terjadi, akibat
kecelakaan yang paling sering adalah pada
No Stasiun Tingkat Jam Jumlah
matadanjari tangan.Olehkarena itupihak
. Kerja Kecelakaan Kerja manajemen sebaiknya lebih memperhatikan
Kerja Hilang Kerugian
1 MACD 3 32 78.612,72 organ tubuh tersebut dan memberikan alat
2 MADP 12 168 412.716,76 pengamandanpelindungyanglebihbaik.
3 MAGD 4 48 117.919,08
2.535.260,1 2. Dengan adanya korelasi yang positif
4 MACT 85 1032 2 antara tingkat kecelakaan dengan
5 MABP 0 0 0,00 kerugian yang timbul akibat jam kerja
6 MASV 1 8 19.653,18 hilang,sebaiknyapihakmanajemenlebih
7 MAWD 22 296 727.167,63
8 MATR 7 104 255.491,33 menekankan dan memperhatikan
9 MAED 0 0 0,00 kedisiplinan para pekerja dalam
10 MATG 2 24 58.959,54 melaksanakan pekerjaannya sehingga
4.205.780,3 dapat mengurangi resiko terjadinya
Total 136 1712 5 kecelakaan kerja dan mengurangi
kerugianyangtimbultersebut.
Tidakseragamnyawaktuistirahat yangdiberikan
kepada para pekerja yang mengalami kecelakaan
kerja mengakibatkan kerugian yang ditimbulkan
jugasangatbervariasi.

X. KesimpulandanSaran
X.1.Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil beberapa
kesimpulansebagaiberikut:
XI.DaftarPustaka
Maynard,H.B.,(1959),IndustrialEngineeringHandbook,3rdEd.,McGrawHillBook
Company,NewYork.
Silalahi,N.B.B.,R.Silalahi,(1985),ManajemenKeselamatandanKesehatanKerja,CetakanPertama,IPPMdanPT.
PustakaBinaanPressindo,Jakarta.
SritomoWignjosoebroto,(1993),PengantarTeknikIndustri,JilidI,PT.GunaWidya,Jakarta.
Sumamur,P.K.,(1989),KeselamatanKerjadanPencegahanKecelakaan,EdisiKeempat,CV.Haji
Masagung,Jakarta.
Sumamur,P.K.,(1988),HigienePerusahaandanKesehatanKerja,EdisiKeenam,CV.Haji
Masagung,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai