Anda di halaman 1dari 21

MODUL PRAKTIKUM

ANALISA SISTEM TENAGA


MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2011
MODUL I
MENGENAL PROGRAM ETAP

1. Tujuan Percobaan
a. Mengetahui program ETAP
b. Mengetahui cara penggunaan program ETAP
c. Mengetahui komponen-komponen dasar program ETAP
2. Alat-alat
a. Komputer dengan spesifikasi minimal windows 2000 ram 128 MB
b. Perangkat lunak ETAP
3. Materi Pendukung
ETAP PowerStation adalah Program Analisa Listrik Transien (Electrical
Transient Analyzer Program) yang sepenuhnya grafis yang dapat dijalankan di
bawah Microsoft Windows 98, NT, 4.0, 2000, Me, dan XP. Platform
Windows NT, 4,0 dan 2000 memberikan tingkat kinerja tertinggi untuk aplikasi,
seperti jaringan besar yang memerlukan analisis perhitungan yang intensif dan
online monitoring serta kontrol aplikasi.
Power Station menyediakan kemampuan program ETAP dalam
mengsimulasikan perangkat jaringan listrik sebagai berikut:
Elemen
Bus Tak Terbatas *
Titik Terminal Beban Terbatas
Cabang Terbatas
Kabel Peralatan / Feeder Terbatas
Pengaturan Transformers dengan Tap Terbatas
Motor, Beban, MOVs, Kapasitor, Filter, dll Terbatas
Jaringan Komposit bersarang Terbatas
Motor Komposit bersarang Terbatas
Presentasi / Konfigurasi / Revisi Data
Diagram Satu Garis Terbatas
Sistem Kabel Bawah Tanah Terbatas
Konfigurasi Status Terbatas
Revisi data (Base dan Revisi data) 16
Memuat Kategori
Setiap Motor, MOV, Beban, dll 10
Studi Kasus
Short-Circuit, Load Flow, Stabilitas Transient, dll Terbatas
Program Sirkuit pendek (AC & DC)
Bus Gangguan Terbatas
Program Starting Motor
Dimulai motor Bersamaan Terbatas
Kategori Penyalaan 10
Waktu Penyalaan 15
Program Stabilitas Transient
Model Mesin Dinamis Terbatas
Waktu Penyalaan Terbatas
Sistem DC
Kategori Siklus Tugas 5
Perpustakaan
Headers dan Records Tak Terbatas
Jumlah maksimum dari bus yang bekerja selama perhitungan
adalah tergantung izin. Sebagai contoh, 100, 500, 2.000, atau 20.000 bus.

1 2 3 4 5

10

11 12 13 14 15 16 17

Keterangan Gambar :
1. Menu Bar
2. Project Toolbar
3. PSMS Online Monitoring
4. Select Status Configuration
5. Select Mode
6. AC Elements
7. DC Elements
8. Instruments
9. Schedule Report Manager
10. Display Options
11. Help Line
12. Project View
13. MSG Loger
14. Jaringan Komposit Bersarang
15. Diagram Satu Garis
16. Dumster
17. Indikator Data Dasar dan Revisi
Mode edit pada toolbar mode memiliki fungsi yang sangat penting dalam
pembuatan jaringan yang akan disimulasikan. Beberapa fungsi yang bisa
dioperasikan dalam mode edit ini diantaranya yaitu:
1. menambahkan komponen,
2. menyambungkan setiap komponen,
3. mengubah nilai dan alamat komponen,
4. cut, copy dan paste komponen,
5. memindahkan komponen,
6. menambahkan objek OLE
7. cut, copy, paste objek OLE,
8. menggabungkan proyek PowerStation,
9. menyembunyikan atau menampilkan beberapa perangkat protektif,
10. memutar komponen,
11. mengubah lambang elemen,
12. mengubah ukuran elemen, dan lain-lain.
Sedangkan pada mode analisis, bisa membuat analisis kasus yang
diinginkan pada jaringan yang telah selesai. Beberapa fungsi analisis yang bisa
diterpakan pada saat mode analisis ini diantaranya adalah:
1. Load Flow (analisa aliran daya),
2. Short Circuit (analisa hubung singkat),
3. Motor Strating (analisa penyalaan motor),
4. Harmonics (analisa harmonisa),
5. Transient Stability (analisa stabilitas listrik transien),
6. Relay device Coordination (analisa koordinasi perangkat relay),
7. Optimal Power Flow (analisa aliran energi optimal),
8. Reliability Assessment (analisa reliabilitas),
9. DC Load Flow (analisa aliran daya listrik searah),
10. DC Short Circuit (analisa hubung singkat listrik searah),
11. Battery (analisa baterai).
4. Prosedur Percobaan
a. Buka program ETAP
b. Buka contoh proyek program ETAP bawaan, yang terdapat pada
folder C:\ETAP 400\PowerStation\Example\EXAMPLE.OTI
c. Ubah nilai setiap komponen yang terdapat pada jaringan dengan
nilai perkiraan.
d. Lakukan analisa load flow pada jaringan.
e. Lakukan pengubahan nilai komponen hingga nilai yang diberikan
bisa diterima oleh software sehingga bisa dilakukan analisa.
5. Tugas
a. Simpulkan nilai yang mempengaruhi analisa sehingga terjadi
kesalahan.
b. Bagaimana cara mengisi data komponen pada jaringan?
c. Jelaskan secara singkat cara membuat proyek pada program ETAP!
d. Simpulkan hasil dari percobaan yang telah dilakukan!
MODUL II
ANALISA LOAD FLOW (ALIRAN BEBAN)

1. Tujuan Percobaan
a. Mengetahui penggunaan analisa aliran daya pada program ETAP
b. Mengetahui kebenaran analisa program ETAP
2. Alat-alat
a. Komputer dengan spesifikasi minimal windows 2000 ram 128 MB
b. Perangkat lunak ETAP
3. Materi Pendukung
Betapa pentingnya studi aliran beban dalam merencanakan perluasan sistem
tenaga dan dalam menentukan operasi terbaik untuk sistem yang telah ada.
Keterangan utama yang diperoleh dari suatu studi aliran beban adalah besar dan
sudut fasa tegangan pada setiap rel dan daya nyata dan reaktif yang mengalir
pada setiap saluran. Tetapi masih banyak keterangan tambahan berharga lainnya
yang diberikan oleh hasil cetakan (printout) penyelesaian program komputer yang
digunakan oleh perusahaan listrik. Karena itu, akan dipelajari dua dari metoda
yang menjadi dasar bagi penyelesaian masalah-masalah aliran beban.
Metoda Gauss-Seidel
Dalam mendapatkan suatu penyelesaian yang resmi untuk aliran bebas
dalam suatu sistem daya timbul kerumitan yang disebabkan oleh perbedaan jenis
data yang ditentukan bagi bermacam-macam jenis rel. Meskipun perumusan
persamaan yang cukup tidak begitu sulit, bentuk penyelesaiannya yang tertutup
adalah tidak praktis. Penyelesaian digital untuk masalah aliran beban yang akan
dibahas pada saat ini, akan mengikuti suatu proses ulangan (iterative process)
dengan menetapkan nilai-nilai perkiraan untuk tegangan rel yang tidak diketahui
dan menghitung suatu nilai baru untuk setiap tegangan rel dari nilai-nilai
perkiraan pada rel-rel yang lain, daya nyata yang ditentukan, dan daya reaktif
yang ditentukan atau besarnya tegangan. Jadi diperoleh suatu himpunan baru nilai
tegangan untuk setiap rel dan terus digunakan untuk menghitung satu lagi
himpunan tegangan rel. Setiap perhitungan suatu himpunan baru tegangan itu
dinamakan iterasi (iteration). Proses iterasi ini diulang terus hingga perubahan
yang terjadi pada setiap rel kurang dari suatu nilai minimum yang telah
ditentukan.
Rumus dasar perhitungan menggunakan metode Gauss-Seidell adalah

sebagai berikut:
Metode Newton-Raphson
Uraian deret Taylor untuk suatu fungsi dengan dua variabel atau lebih adalah
dasar metoda Newton-Raphson dalam penyelesaian soal-soal aliran beban. Studi
tentang metoda ini dimulai dengan suatu pembicaraan tentang penyelesaian suatu
soal yang hanya menyangkut dua persamaan dan dua variabel. Kemudian lihat
bagaimana cara memperluas analisa ini untuk penyelesaian persamaan-persamaan
aliran beban.
Metoda Newton-Raphson dapat diringkaskan dalam langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Tentukanlah nilai-nilai Pk, calc dan Qk, calc yang mengalir ke dalam
sistern pada setiap rel untuk nilai yang ditentukan atau perkiraan dari besar
dan sudut tegangan untuk iterasi pertama atau tegangan yang ditentukan
paling akhir untuk iterasi berikutnya.
2. Hitunglah P pada setiap rel.
3. Hitunglah nilai-nilai untuk jacobian dengan menggunakan nilai-nilai
perkiraan atau yang ditentukan dari besar dan sudut tegangan dalam
persamaan untuk turunan parsial yang ditentukan dengan diferensiasi
Persamaan (3.40) dan (3.41).
4. Balikkanlah jacobian itu dan hitung koreksi-koreksi tegangan k dan
[Vk] pada setiap rel.
5. Hitunglah nilai baru dari k dan [Vk] dengan menambahkan k dan [Vk]
pada nilai sebelumnya.
Kembalilah ke langkah 1 dan ulangi proses itu dengan menggunakan nilai
untuk besar dan sudut tegangan yang ditentukan paling akhir sehingga semua nilai
P dan Q atau semua nilai dan [V] lebih kecil dari suatu indeks ketepatan
yang telah dipilih.
Rumus dasar dari metode Newton-Raphson ini yaitu :
4. Prosedur Percobaan
a. Buka program ETAP PowerStation!
b. Buat proyek baru dengan nama percobaan I!
c. Buatlah sistem jaringan listrik dibawah ini!

1 2

3
5

d. Masukkan data-data untuk tiap komponen dengan benar dan


lengkap!

Bus pembangkitan beban V, kV


P, MW Q, Mvar P, MW Q, Mvar
1 304 228 65 30 143
2 0 0 115 60 138
3 180 211 70 40 140
4 0 0 70 30 138
5 0 0 85 40 138

e. Aktifkan study view, lalu jalankan load flow analysis!


f. Lakukan analisa load flow pada jaringan.
g. Lihat hasil analisis aliran beban dari jaringan yang dibuat. Jelaskan
bagaimana kondisi aliran beban jaringan listrik tersebut!
h. Tuliskan hasil perhitungan voltage drop dan aliran daya pada setiap
bus.
i. Lakukan kembali langkah-langkah sebelumnya untuk jaringan
berikut!
j. Simpan dengan nama percobaanIa!

5. Tugas
a. Lakukan kembali analisa aliran daya menggunakan metode lainnya
terhadap jaringan pada percobaan I! Bandingkan hasil perhitungannya!
b. Lakukan perhitungan secara manual terhadap jaringan percobaan I
menggunakan metode Newton-Raphson dan Gauss-Seidell? Hitung sendiri
nilai yang belum diketahui (Y bus)!
c. Simpulkan hasil dari percobaan tersebut!
MODUL III
ANALISA SHORT CIRCUIT (HUBUNG SINGKAT)

1. Tujuan Percobaan
a. Mengetahui penggunaan analisa hubung singkat pada program
ETAP.
b. Mengetahui pengaturan konfigurasi pada program ETAP untuk
analisa tertentu.
2. Alat-alat
a. Komputer dengan spesifikasi minimal windows 2000 ram 128 MB
b. Perangkat lunak ETAP
3. Materi Pendukung
Gangguan hubung singkat adalah gangguan yang terjadi karena adanya
kesalahan antara bagian-bagian yang bertegangan. Gangguan hubung singkat
dapat terjadi akibat adanya isolasi yang tembus atau rusak karena tidak tahan
terhadap tegangan lebih, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari
luar (akibat sambaran petir). Gangguan hubung singkat adalah suatu kondisi pada
sistem tenaga dimana penghantar yang berarus terhubung dengan penghantar lain
atau dengan tanah.
Gangguan yang mengakibatkan hubung singkat dapat menimbulkan arus
yang jauh lebih besar dari pada arus normal. Bila gangguan hubung singkat
dibiarkan berlangsung dengan lama pada suatu sistem daya, banyak pengaruh-
pengaruh yang tidak diinginkan yang dapat terjadi. Berikut ini akibat yang
ditimbulkan gangguan hubung singkat antara lain :
a. Berkurangnya batas-batas kestabilan untuk sistem daya.
b. Rusaknya perlengkapan yang berada dekat dengan
gangguan yang disebabkan oleh arus tak seimbang, atau tegangan rendah yang
ditimbulkan oleh hubung singkat.
c. Ledakan-ledakan yang mungkin terjadi pada peralatan yang
mengandung minyak isolasi sewaktu terjadinya suatu hubung singkat, dan
yang mungkin menimbulkan kebakaran sehingga dapat membahayakan orang
yang menanganinya dan merusak peralatan-peralatan yang lain.
d. Terpecah-pecahnya keseluruhan daerah pelayanan sistem
daya itu oleh suatu rentetan tindakan pengamanan yang diambil oleh sitem-
sistem pengamanan yang berbeda beda; kejadian ini di kenal sebagai
cascading.
Perhitungan hubung singkat adalah suatu analisa kelakuan dari sistem
tenaga listrik pada keadaan gangguan hubung singkat, dimana dengan cara ini
diperoleh nilai besaran-besaran listrik yang dihasilkan sebagai akibat gangguan
hubung singkat.
Analisa gangguan hubung singkat diperlukan untuk mempelajari sistem
tenaga listrik baik waktu perencanaan maupun setelah beroperasi kelak. Analisa
hubung singkat digunakan untuk menentukan setting relai proteksi yang
digunakan untuk melindungi sistem tersebut dari kemungkinan adanya gangguan
tersebut.
Tujuan dari perhitungan gangguan hubung singkat adalah untuk
menghitung arus maksimum dan minimum gangguan, dan tegangan pada lokasi
yang berbeda dari sistem tenaga untuk jenis gangguan yang berbeda sehingga
rancangan pengaman, relai dan pemutus yang tepat bisa dipilih untuk melindungi
sistem dari kondisi yang tidak normal dalam waktu yang singkat.
Kegunaan dari analisis gangguan hubung singkat antara lain adalah :
a. Untuk menentukan arus maksimum dan minimum hubung singkat tiga-fasa.
b. Untuk menentukan arus gangguan.
c. Penyelidikan operasi relai-relai proteksi.
d. Untuk menentukan kapasitas pemutus daya.
e. Untuk menentukan distribusi arus gangguan dan tingkat tegangan busbar
selama gangguan.
Gangguan hubung singkat ini terbagi menjadi empat bagian tergantung
pada gangguan yang terjadi dan fasa yang mengalami gangguan itu sendiri.
Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah

Kondisi terminalnya sebagai berikut:


Ib = 0 ; Ic = 0 ; Va = Ia.Zf
Untuk menghitung arus gangguan yang terjadi pada jaringan yang
mengalami gangguan digunakan rumus

Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa

Kondisi terminalnya sebagai berikut:


I a = 0 ; I b = - I c ; Vb - Vc = Z f I b
Untuk menghitung arus gangguan yang terjadi pada jaringan yang
mengalami gangguan digunakan rumus

Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa ke Tanah

Kondisi terminalnya sebagai berikut:

Untuk menghitung arus gangguan yang terjadi pada jaringan yang


mengalami gangguan digunakan rumus
E
I A1
Z 2 Z f Z 0 Z f 3Z g
Z1 Z f
Z 0 Z 2 2Z f 3Z g

Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa

Kondisi terminalnya sebagai berikut:


Ia + Ib + Ic = 0; Ia = 0; E = Eb = Ec
Untuk menghitung arus gangguan yang terjadi pada jaringan yang
mengalami gangguan digunakan rumus

4. Prosedur Percobaan
a. Buka program ETAP PowerStation!
b. Buat proyek baru dengan nama percobaan II!
c. Buatlah sistem jaringan listrik dibawah ini!
d. Masukkan data-data untuk tiap komponen dengan benar dan
lengkap!
Element Parameters
U1 3-phase: MVAsc = 2000, X/R = 55; 1-Phase: MVAsc=1750, X/R = 48
Gen1 Subtransient Model, Round-rotor, Typical Data
Syn1 Transient Model, Typical Data
All Ind Mtr Use Std MF Option
Lump1 70% Mtr Load; LRC = 650%, High; X/R = 15; Use Std MF Option
XFMR T1: Tol% = 10; T2: Tol% = 7.5
Cable For all branch/ equipment cables: Tmin = 40, Tmax = 90

e. Buat dua keadaan untuk Circuit Breaker 1 yaitu ketika dalam

keadaan open dan keadaan close!

f. Siapkan studi kasus sebagai berikut untuk tiap keadaan CB 1!

Study Case: Fault Bus4


Page Parameter Setting
Info Adjust Base kV for XFMR Tap
Do not consider Cable/OL heater for Motor.
Motor contribution based on Motor Status.
Fault only bus 4. Contribution Level =3
Standard Vf = 100 bus norminal V
Use Variable Machine X/R.
HV CB interrupting rating adjusted based on Nominal kV.
Device duty based on total bus fault current.
Alert Marginal limit = 95%

Study Case: Fault All-A


Page Parameter Setting
Info Adjust Base kV for XFMR Tap.
Do not consider Cable/OL heater for Motor.
Motor contribution based on Motor Status.
Fault all buses. Contribution Level =3
Standard Vf = 102 bus norminal V
Use Fixed Machine X/R.
HV CB interrupting rating adjusted based on Nominal kV & Vf.
Device duty based on total bus fault current.
Alert Marginal limit = 95%

Study Case: Fault All-B


Page Parameter Setting
Info Adjust Base kV for XFMR Tap.
Do not consider Cable/OL heater for Motor.
Motor contribution based on Motor Status and loading category (Design).
Fault all buses. Contribution Level =3
Standard Vf = Vmag * Nominal kV
Use Fixed Machine X/R.
HV CB interrupting rating adjusted based on Nominal kV & Vf.
Device duty based on total bus fault current.
Alert Marginal limit = 95%

g. Aktifkan study view, lalu jalankan short circuit analysis!


h. Jalankan perhitungan Device Duty untuk keadaan open dan studi
kasus Fault Bus4, lalu untuk keadaan open dan studi kasus Fault
All-A dan untuk keadaan close dan studi kasus Fault All-B..
i. Lihat hasil analisis aliran beban dari jaringan yang dibuat. Jelaskan
bagaimana kondisi aliran beban jaringan listrik tersebut!

5. Tugas
a. Jelaskan hasil analisis gangguan hubung singkat pada Percobaan
II!
b. Lakukan perhitungan analisis gangguan hubung singkat tiga fasa,
L-G, L-L, L-L-G menggunakan program ETAP untuk jaringan
tersebut! Tuliskan hasil perhitungan dari gangguan hubung singkat
tersebut!
c. Tuliskan kesimpulan dari percobaan tersebut!
MODUL IV
ANALISA STABILITAS TRANSIEN

1. Tujuan Percobaan
a. Mengetahui penggunaan analisa stabilitas transien pada program
ETAP
2. Alat-alat
a. Komputer dengan spesifikasi minimal windows 2000 ram 128 MB
b. Perangkat lunak ETAP
3. Materi Pendukung
Kestabilan sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari
sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem
tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan.
Sedangkan ketidakstabilan sistem dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung
dari konfigurasi sistem dan model operasinya. Sistem akan masuk pada kondisi
ketidakstabilan tegangan ketika terjadi gangguan, peningkatan beban atau pada
saat terjadi perubahan kondisi sistem yang disebabkan oleh drop tegangan yang
tidak terkontrol.
Penyebab utama ketidakstabilan tegangan adalah ketidak mampuan sistem
tenaga untuk memenuhi permintaan daya reaktif. Inti dari permasalahan ini
biasanya berhubungan dengan susut tegangan yang terjadi pada saat daya aktif
dan daya reaktif mengalir melalui reaktansi induktif pada jaringan transmisi.
Secara mendasar masalah kestabilan berarti menjaga sinkronisasi operasi sistem
tenaga. Kestabilan pada sistem tenaga listrik merupakan masalah yang sangat
penting dalam penyediaan daya kepada konsumen. Masalah kestabilan yang
sering terjadi disini adalah masalah beban lebih, berkurangnya pasokan daya
reaktif yang pada akhirnya akan menempatkan sistem pada kondisi voltage
collapse dan akan terjadi kemungkinan terburuk yaitu terjadinya blackout.
Kestabilan tegangan biasanya termasuk saat terjadi gangguan besar ( termasuk
kenaikan beban / transfer daya yang sangat besar ). Tegangan akan mengalami
osilasi, dan terjadi ketidakstabilan sistem kontrol. Ketidakstabilan ini bisa terjadi
akibat nilai gain pada statik var kompensator yang terlalu besar, atau deadband
pada tegangan yang mengatur shunt capacitor bank yang terlalu kecil. Maka
dibutuhkan suatu voltage security, yaitu kemampuan sistem, tidak hanya untuk
beroperasi secara stabil, tetapi juga stabil saat kondisi terburuk atau saat terjadi
kenaikan beban
Gangguan dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu gangguan kecil dan
gangguan besar. Gangguan kecil merupakan satu dari elemen sistem dinamik yang
dapat dianalisis menggunakan persamaan linear (analisis sinyal kecil). Gangguan
kecil yang terjadi berupa perubahan beban pada sisi beban atau pembangkit secara
acak, pelan, dan jatuh bertingkat. Jatuh (trip) yang dialami oleh jaring tenaga
listrik dianggap sebagai gangguan kecil jika pengaruhnya terhadap aliran daya
sebelum gangguan pada jaring itu tidak signifikan. Bagaimanapun juga, gangguan
yang menghasilkan kejutan tiba-tiba pada tegangan bus adalah jenis gangguan
besar yang harus dihilangkan secepatnya. Jika tidak dihilangkan secepatnya,
gangguan itu akan sangat mempengaruhi kestabilan sistem. Tidak hanya besar
gangguan, waktu gangguan juga berpengaruh terhadap kestabilan sistem.
Masalah stabilitas dalam sistem tenaga listrik terdiri dari stabilitas steady
state dan stabilitas transien. Stabilitas steady state adalah kemampuan dari suatu
sistem tenaga untuk mempertahankan sinkronisasi antara mesin mesin dalam
sistem, setelah mengalami gangguan kecil. Dalam laporan ini, yang akan dibahas
adalah tentang stabilitas transien.
Stabilitas Transien
Adalah kemampuan dari suatu sistem tenaga untuk mempertahankan
sinkronisasi setelah megalami gangguan besar yang bersifat mendadak selama
sekitar satu swing (yang pertama) dengan asumsi bahwa pengatur tegangan
otomatis (AVR) dan governor belum bekerja. Analisis Stabilitas transien
menggunakan pendekatan model non linear. Stabilitas transien merupakan fungsi
dari kondisi operasi dan gangguan.
Kestabilan transien juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan sistem
tenaga untuk mencapai kondisi stabil operasi baru yang dapat diterima setelah
sistem mengalami gangguan besar. Analisis kestabilan transien menggunakan
pendekatan model nonlinear. Kestabilan transien pada sistem tenaga adalah respon
output yang mencapai kondisi operasi steady state yang diizinkan dan sistem yang
dapat kembali ke posisi semula pada saat sistem mengalami gangguan.
Kestabilan transien merupakan fungsi dari kondisi operasi dan gangguan. Situasi
yang lebih hebat akan terjadi bila pembangkitan atau beban besar hilang dari
sistem atau terjadi gangguan pada saluran tranmisi. Pada kasus semacam itu
stabilitas transient harus cukup kuat untuk mempertahankan diri terhadap kejutan
(shock) atau perubahan beban yang relatif besar yang terjadi. Stabilitas transient
adalah kemampuan sistem untuk tetap pada kondisi sinkron (sebelum terjadi aksi
dari kontrol governor) yang mengikuti gangguan pada sistem.
4. Prosedur Percobaan
a. Buka program ETAP PowerStation!
b. Buka contoh proyek program ETAP bawaan, yang terdapat pada
folder C:\ETAP 400\PowerStation\Example\EXAMPLE.OTI
c. Aktifkan study view, lalu jalankan transient stability analysis!
d. Lakukan analisa stabilitas trnasien pada jaringan.
e. Lihat hasil analisis stabilitas transien dari jaringan yang dibuat.
Jelaskan bagaimana kondisi kestabilan jaringan listrik tersebut!
5. Tugas
a. Cetak hasil analisa stabilitas transien pada jaringan! Cetak juga
plot dari mesin sinkron 1! Jelaskan hasilnya!
b. Simpulkan hasil dari percobaan tersebut!

Anda mungkin juga menyukai