Anda di halaman 1dari 7

KUNJUNGAN KE PANTI ASUHAN SANGGAR KASIH

Kelompok D3

Ketua : Melisa Citra Ika Mulya

Wakil ketua : Kevin Lukito

Sekretaris : Muhamad Al Aminn

Dokumentasi : 1. Andrey Yonathan

2. Harun Gani

Pewawancara : 1. Dola Lonita

2. Nur Tasya Ruri

3. Leopold Karsa

Perlengkapan : 1. Ira Vini

2. Carla Oktavia Heryanti

Tanggal kunjungan : 5 Oktober 2013

Jam kunjungan : Pkl. 16.00 18.00 WIB

Tempat kunjungan : Panti Asuhan Sanggar Kasih


Blok E6 No. 1405 A Kav. Polri Jelambar Jakarta Barat 11460
1. PENDAHULUAN
1.1. Komunikasi
Komunikasi adalah proses interaksi penuh makna antara sesama manusia.
Komunikasi merupakan suatu proses dimana makna dipertukarkan sehingga terjadi
pemahaman. Komunikasi merupakan proses dimana pesan diberikan atau diterima
melalui pembicaraan, tulisan dan melalui isyarat.

Menurut Berger dan Chaffe, ilmu komunikasi itu mencari untuk memahami mengenai
produksi, pemrosesan dan efek dari simbol serta sistem signal, dengan mengembangkan
pengujian teori-teori menurut hukum generalisasi guna menjelaskan fenomena yang
berhubungan dengan produksi, pemrosesan dan efeknya.

1.2. Panti Asuhan


Panti asuhan Sanggar Kasih didirikan sejak tahun 2000. Sampai saat ini
panti asuhan ini sudah berjalan selama 13 tahun. Panti asuhan ini didirikan oleh Pendeta
Paulus. Panti asuhan ini menampung 11 orang anak yang terdiri dari 6 orang anak laki-
laki dan 5 orang anak perempuan. Di panti asuhan Sanggar Kasih terdapat 4 orang
pengurus, yang terdiri dari kepala pengurus, 2 pengurus rumah tangga dan 1 orang juru
masak.
Kepala pengurus yakni Ibu Siska tidak tinggal bersama anak-anak di panti
asuhan, hanya 2 orang pengurus rumah tangga yaitu Ibu Fatimah dan Mbak Ira yang
tinggal bersama anak-anak di panti asuhan. Ibu Siska hanya berada di panti selama jam
kerja saja. Walaupun Ibu Siska hanya berada di panti asuhan selama jam bekerja saja,
tetapi jika ada masalah maka diluar jam kerja pun Ibu Siska akan datang ke panti untuk
mengurus anak-anaknya, contoh : jika anak-anak tersebut sakit atau berkelahi. Juru
masak hanya datang pada pagi hari untuk memasak makan siang. Sedangkan sarapan dan
makan malam dimasak oleh Ibu Fatimah dan Mbak Ira. Ibu Fatimah baru mulai bekerja
sebagai pengurus rumah tangga panti asuhan Sanggar Kasih sejak 2 bulan yang lalu
sedangkan Mbak Ira sudah menjadi pengurus rumah tangga selama 1 tahun. Ibu Siska
sendiri sudah menjadi kepala pengurus sejak panti tersebut didirikan. Selain menjadi
kepala pengurus, Ibu Siska juga menjabat sebagai anggota yayasan mandiri yang
membiayai setiap kebutuhan panti asuhan Sanggar Kasih. Pendeta Paulus sendiri
sangat dekat dengan anak-anak yang berada disana, sampai-sampai anak-anak disana
menganggap beliau sebagai orangtua kandung mereka dan memanggil beliau dengan
panggilan kung-kung yang berarti kakek.
Panti asuhan Sanggar Kasih mempunyai yayasan mandiri yang membiayai
setiap kebutuhan panti asuhan tersebut. Dari waktu ke waktu, panti asuhan Sanggar
Kasih juga menerima sumbangan dari donatur. Panti asuhan Sanggar Kasih bekerja
sama dengan RS Graha Medika dan GKI Kavling Polri. Jika suatu saat ada anak yang
sakit maka dibawa ke RS Graha Medika. Biasanya anak-anak di panti asuhan Sanggar
Kasih pergi ke gereja GKI Kavling Polri.
Panti asuhan Sanggar Kasih melakukan pembinaan rohani setiap
minggunya. Biasanya pembinaan rohani dilakukan pada hari Sabtu yakni pada pagi dan
sore hari. Pada pagi hari saat teduh dipimpin oleh Pendeta Paulus sendiri dan pada sore
hari biasanya ada pendeta lain yang datang untuk memberikan firman Tuhan. Panti
asuhan ini juga memberikan berbagai macam les untuk anak-anak yang diurusnya,
seperti les piano, bulutangkis, dan juga les pelajaran seperti matematika, bahasa Inggris,
dan lain-lain. Panti asuhan memberikan berbagai les guna mencari dimana letak bakat
pada masing-masing anak. Jika anak tersebut memang mempunyai bakat pada bidang
tertentu, maka les itupun akan terus diberikan oleh pihak panti asuhan. Kemudian panti
asuhan Sanggar Kasih juga memberlakukan jam kerja piket yang telah diatur oleh Ibu
Siska sendiri sesuai dengan kemampuan anak. Jam kerja piket ini diberlakukan agar anak
dapat belajar menjadi seorang pribadi yang mandiri. Selain itu, di panti asuhan Sanggar
Kasih juga terdapat CCTV guna memantau keadaan di dalam panti. CCTV ini diadakan
agar dapat mengetahui kejadian-kejadian yang kurang baik yang dilakukan oleh anak-
anak ketika para pengurus tidak melihat, contohnya pernah salah satu dari anak di panti
asuhan memecahkan barang dan tidak ada yang mau mengaku maka dilihat melalui
CCTV tersebut. CCTV juga berguna untuk memantau beberapa bagian dalam panti
secara sekaligus. Di panti asuhan ini mempunyai beberapa kamar tidur untuk anak-anak
panti tersebut. 3 kamar tidur dipergunakan untuk anak laki-laki dan 2 kamar tidur untuk
perempuan. Dalam 1 kamar terdapat 2-3 anak, tetapi ada juga yang mempunyai kamar
sendiri. Sedangkan 1 kamar lagi digunakan oleh pengurus rumah tangga yang tinggal di
panti asuhan.
Anak-anak yang berada di panti asuhan Sanggar Kasih rata-rata berumur 10-
13 tahun. Tingkat pendidikan mereka semua berbeda dari SD-SMP. Tetapi ada juga
seorang anak yang sejak 1 tahun terakhir ini mengikuti home schooling karena tidak
dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di sekolah. Anak ini sebenarnya pintar tetapi
mempunyai suatu kelainan mental yang tidak diketahui sampai sekarang walaupun sudah
mencoba diperiksa oleh dokter. Anak-anak yang berada di panti berasal dari berbagai
daerah, tidak hanya berasal dari Jakarta saja. Ada juga yang berasal dari Magelang dan
Belitung. Semua anak-anaknya diasuh di sana sejak dari bayi, tetapi ada juga 1 anak
yang pindah ke panti asuhan Sanggar Kasih pada saat ia balita. Jadi mereka belum
pernah bertemu dengan orangtua mereka. Panti asuhan ini juga tidak mempunyai kontak
langsung dengan orangtua dari anak-anak yang diasuh di sana. Anak-anak tersebut selalu
diantar ke panti asuhan Sanggar Kasih melalui pihak ketiga. Jadi pihak panti tidak
pernah bertemu langsung dengan orangtua kandung dari anak-anak yang diasuhnya. Di
dalam panti tersebut terdapat salah satu anak yang menderita Thalasemia dan
membutuhkan biaya yang sangat besar untuk perawatan setiap minggunya. Tetapi biaya
tersebut masih bisa diatasi oleh panti asuhan. Pada dasarnya panti ini hanya menerima
anak-anak dengan kondisi tubuh yang baik dan sempurna. Dalam arti tidak ada cacat
mental maupun fisik. Tetapi di panti asuhan Sanggar Kasih ada 2 orang anak yang
mempunyai kekurangan. Pada waktu bayi kekurangan pada anak-anak ini tidak
terdeteksi sehingga anak tersebut sudah diurus sampai beberapa tahun kemudian baru
diketahui ternyata terdapat kecacatan fisik atau mental pada anak tersebut. Pada akhirnya
anak-anak ini tetap diurus oleh panti asuhan Sanggar Kasih.
Panti asuhan ini juga mempunyai beberapa masalah yang senantiasa dihadapi
dari waktu ke waktu. Salah satunya adalah panti asuhan ini tidak mendapatkan asuransi
kesehatan dari pemerintah walaupun sudah mencoba mengajukan beberapa kali.
Kemudian panti asuhan ini juga tidak mempunyai jumlah pengurus yang memadai.
Walaupun sekarang sudah ada beberapa pengurus dan panti ini masih bisa berjalan tetapi
keadaan ini masih belum bisa dibilang memadai/baik. Pengurus rumah tangga panti
selalu berganti (tidak tetap). Ada yang tidak betah, ada juga yang merasa tidak mampu
lagi untuk mengurus 11 orang anak yang berada di sana. Karena kurangnya pengurus
yang memadai, maka anak-anak tersebut pun kekurangan kasih sayang dari orang-orang
yang berada di rumah mereka (panti asuhan). Kadangkala mereka pun berkelahi, dan jika
itu terjadi maka Ibu Siska akan datang untuk melerai dan membina mereka. Jika
masalahnya sudah terlalu parah, maka Pendeta Paulus sendiri yang akan datang untuk
membina mereka. Pendeta Paulus juga terkadang mendidik anak-anak asuhnya tersebut
dengan cara yang keras, misalnya dengan menggunakan pukulan. Namun hal itu tidak
menjadikan anak-anak tersebut marah ataupun benci dengan Pendeta Paulus, malah
mereka makin sayang dan sadar bahwa itulah cara Pendeta memberikan kasih sayang
serta didikan yang berguna untuk mereka kedepannya.

2. KOMUNIKASI DAN EMPATI

2.1. Claudia

Nama : Claudia

Kelas : 6 SD

Umur : 12 Tahun

Sekolah : Baptis

Hobbi : Membaca komik, menonton drama korea

Cita Cita : Belum terpikirkan

Riwayat Selama Hidup Dipanti :


Claudia tidak mengetahui sejak kapan ia tinggal di panti, ia hanya tahu bahwa ia dari
kecil tinggal di panti tersebut sampai sekarang, ia pun tidak mengetahui ayah ibunya
berada dimana dan darimana ia berasal. Ia menyukai tinggal di panti tersebut karena panti
tersebut menyenangkan, ketika ditanya apakah ia ingin bertemu dengan orang tuanya, ia
menjawab tidak ingin bertemu, dan ketika ditanya kenapa kamu tidak ingin bertemu? ia
tidak menjawab. Dan ketika ditanya lagi tentang prestasi apa yang pernah ia dapatkan ia
menjawab bahwa ia tidak pernah mendapatkan prestasi apapun yang membanggakan bagi
dirinya dan ketika saat ditanya ke sekolah mana ia ingin melanjutkan pendidikannya, dia
pun hanya menjawab aku hanya mengikuti segala yang ada di panti karena sekolah
sudah ditetapkan dari panti.
Penilaian dan Usaha Terhadap Anak Tersebut
Anak tersebut terlalu tertutup saya sudah mencoba bersifat empati dengan cara
mencoba mengikuti kesukaannya tentang korea, karena anak tersebut menyukai korea,
walaupun saya tidak tahu banyak tetapi saya menunjukan bahwa saya juga menyukai
korea agar komunikasi saya dengan dia menjadi lancar dan lebih hangat. Anak tersebut
juga bersikap dingin ketika saya bertanya dan saya membuat sedikit lelucon, agar anak
tersebut tertawa, dia pun mulai sedikit demi sedikit tertawa. Dan mulai menjawab dengan
santai. Saya pun tidak memaksakan apabila ia tidak ingin bercerita.

2.2. Jonathan

Nama : Jonathan

Usia : 12 tahun

Tanggal lahir : 17 Juni 2001

Hobi : Futsal dan sepak bola

Cita-cita : Pemain bola

Sekolah dan kelas : Sekolah Baptis, kelas 6

Suka dan duka : - berkumpul bersama anak-anak panti yang lainnya

- dihukum oleh kepala panti jika ketahuan berkelahi antar penghuni


panti

Dalam wawancara dengan Jonathan kami mengalami sedikit kesulitan, dimana Jonathan
jika ditanya tidak serius dalam menjawab karena dipengaruhi oleh teman-temannya.
Kami menganggap wajar hal itu karena dia masih kanak-kanak, dan kami mengikuti
tingkah laku Jonathan dengan mengikuti candaannya. Dengan mengikuti sikap Jonathan
kami berusaha memperoleh informasi yang kami cari seperti nama, usia, tanggal lahir,
hobi, cita-cita, kelas, sekolah, serta suka dan dukanya selama di panti. Kami juga
menanyakan sejak kapan Jonathan berada di panti tersebut dan ternyata Jonathan sudah
berada di panti tersebut sejak bayi sehingga ketika kami menanyakan mengenai latar
belakang keluarganya ia tidak mengetahuinya. Jonathan merasa nyaman di panti tersebut
karena banyak teman-teman disana sehingga ia tidak kesepian. Walaupun begitu kadang
ia merasa bosan karena jenuh dengan lingkungan di sana. Jika ada dari antara mereka
yang berkelahi dan ketahuan di kamera CCTV akan dihukum oleh pengurus panti, tetapi
mereka tetap sayang pada pengurus panti karena ia sudah menganggap mereka adalah
keluarganya sendiri. Penghuni panti Sanggar Kasih sudah menjadi keluarga sendiri bagi
Jonathan selama 12 tahun. Kami yang mewawancarai Jonathan berempati akan keadaan
ia saat ini. Walaupun ia tidak mengetahui keluarga sebenarnya siapa dan dimana ia tetap
bersikap ceria kepada siapapun dan tidak memperlihatkan kesedihannya.
2.3. Maria

Nama : Maria

Usia : 13 tahun

Hobi : Bermain bulu tangkis

Cita-cita : Atlet bulu tangkis

Sekolah : Sekolah baptis

Prestasi : 3 besar dari SD sampai sekarang

Riwayatdirisendiri : Maria berasal dari Magelang sebelumnya, sampai ia


dipindahkan dari panti yang lama ke panti tempat tinggalnya
sekarang. Maria dibawa oleh orang ketiga.

Riwayat keluarga : Berasal dari keluarga kurang mampu di Magelang.

Alasan tinggal di panti : Karena sejak kecil ia tidak tahu ingin tinggal dimana dan
maria hanya menjalani apa yang sudah dituliskan.

Lingkungan panti : Maria merasa nyaman berada di panti namun ia tidak betah.
Karena tidak jarang ia bertengkar dengan penghuni yang lain.

Penilaian dan Usaha Terhadap Anak Tersebut


Maria adalah anak yang terlalu pendiam dan tertutup. Saya berkomunikasi dengan dia
dengan cara terus mengajak dia untuk bercanda dan saya melakukan dengan cara terus
memotivasi dia dalam menjalankan kehidupannya di sekolah. Pada awalnya Maria
sangatlah tertutup, ia tidak mau menceritakan apa-apa tentang dirinya. Setelah saya
berusaha untuk berempati dengan dia, akhirnya Maria mulai mau bercerita dan saya
berhasil berkomunikasi dengan dia.

3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan :
Dari kegiatan kunjungan dan wawancara yang telah kami lakukan tersebut,
kesimpulan yang dapat diambil adalah bagaimana bisa melakukan komunikasi yang baik
dan efektif dengan orang lain serta bisa merasakan apa yang mereka rasakan dan mereka
butuhkan (berempati).

3.2. Kesan dan saran :


1. Untuk Panti Asuhan
Sebagai sebuah panti asuhan sebaiknya bisa lebih mendidik dan membuat anak-anak
asuhan mereka merasa seperti mempunyai keluarga yang penuh dengan kasih sayang
serta perhatian tetapi tidak dengan memanjakan mereka. Selain itu saran dari kami,
perlu ditambah lagi pengurus di panti yang berkompeten seperti Ibu Siska.

2. Untuk Pewawancara
Sebagai pewawancara sebaiknya bisa lebih peka dan bisa menemukan strategi-strategi
dalam berkomukasi agar yang diwawancara bisa menceritakan apa yang ditanyakan
dan pewawancara bisa mendapatkan informasi tersebut meskipun secara tidak
langsung dari jawaban mereka. Dalam hal ini, sikap empati dari pewawancara juga
sangat diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Penyuluhan Kejang Demam
    Penyuluhan Kejang Demam
    Dokumen12 halaman
    Penyuluhan Kejang Demam
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Kepada
    Kepada
    Dokumen1 halaman
    Kepada
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Tiket Mexico
    Tiket Mexico
    Dokumen2 halaman
    Tiket Mexico
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Surat Perjanjian Kontrak
    Surat Perjanjian Kontrak
    Dokumen2 halaman
    Surat Perjanjian Kontrak
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Slamet
    Slamet
    Dokumen1 halaman
    Slamet
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa
    Surat Kuasa
    Dokumen1 halaman
    Surat Kuasa
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Visa Amerika
    Visa Amerika
    Dokumen1 halaman
    Visa Amerika
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Farmakokinetik
    Farmakokinetik
    Dokumen3 halaman
    Farmakokinetik
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Peran Dokter Dalam Kasus Pemeriksaan Teroris
    Peran Dokter Dalam Kasus Pemeriksaan Teroris
    Dokumen37 halaman
    Peran Dokter Dalam Kasus Pemeriksaan Teroris
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Jurding
    Jurding
    Dokumen5 halaman
    Jurding
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Case Tonsilofaringitsis-Alvin
    Case Tonsilofaringitsis-Alvin
    Dokumen21 halaman
    Case Tonsilofaringitsis-Alvin
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Case Tonsilofaringitsis
    Case Tonsilofaringitsis
    Dokumen22 halaman
    Case Tonsilofaringitsis
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Pembatas Jilid Visum
    Pembatas Jilid Visum
    Dokumen36 halaman
    Pembatas Jilid Visum
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Jur Ding
    Jur Ding
    Dokumen5 halaman
    Jur Ding
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Farmakokinetik
    Farmakokinetik
    Dokumen3 halaman
    Farmakokinetik
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Pptblok 25
    Pptblok 25
    Dokumen20 halaman
    Pptblok 25
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Melisa
    Skripsi Melisa
    Dokumen45 halaman
    Skripsi Melisa
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Kegawatdaruratan ARDS
    Kegawatdaruratan ARDS
    Dokumen22 halaman
    Kegawatdaruratan ARDS
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Rhinitis Alergi
    Rhinitis Alergi
    Dokumen3 halaman
    Rhinitis Alergi
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Activity Daily Living
    Activity Daily Living
    Dokumen7 halaman
    Activity Daily Living
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Spss Fix
    Spss Fix
    Dokumen6 halaman
    Spss Fix
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen18 halaman
    PPT
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Makalah PBL 27
    Makalah PBL 27
    Dokumen12 halaman
    Makalah PBL 27
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • PPTSL
    PPTSL
    Dokumen24 halaman
    PPTSL
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Plenosken 1
    Plenosken 1
    Dokumen23 halaman
    Plenosken 1
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • PPTPBL
    PPTPBL
    Dokumen18 halaman
    PPTPBL
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Makalah PBL
    Makalah PBL
    Dokumen20 halaman
    Makalah PBL
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen1 halaman
    Makalah
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • PPTSL
    PPTSL
    Dokumen24 halaman
    PPTSL
    Melisacitra
    Belum ada peringkat