Mikhail Halim
Charlos Ora Adja
Melisa Citra Ika M
Nur Zahidah
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510
Telephone: (021) 5694-2061
Pendahuluan
Administrasi kesehatan masyarakat yaitu kegiatan yang dilakukan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan sebaikbaiknya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut
yaitu membentuk Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas
merupakan institusi dimana fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan
kepada pasien sebaik-baiknya itu secara promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitasi. Puskesmas juga unit pelaksana teknis dinas, yakni unit
organisasi
di
melaksanakan
lingkungan
tugas
dinas
teknis
kesehatan
operasional
dan
kabupaten/kota
yang
bertanggung
jawab
Setiap
meningkatkan
kegiatan
derajat
dalam
kesehatan
upaya
masyarakat
untuk
yang
memelihara
dan
setinggi-tingginya
hingga
penilaian.
Disinilah
dibutuhkan
peranan
dokter
puskesmas yang selain dapat menjadi dokter yang merawat pasien, dokter
juga dapat menjadi seorang manager ataupun pendamping ahli dari kepala
desa/camat.
1
Pengertian Puskesmas
Puskesmas
adalah
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
Fungsi Puskesmas
Ada 3 fungsi pokok puskesmas, yaitu sebagai pusat pembangunan
kesehatan masyarakat di wilayahnya, membina peran serta masyarakat di
wilayah kerjanya dalam rangka mengingatkan kemampuan untuk hidup
sehat serta memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses
dalam
melakssanakan
fungsinya
dilakukan
dengan
cara
pelayanan
kesehatan
langsung
kepada
masyarakat
dan
Dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang
sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan
manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan dalam menentukan
kebijakan daerah melalui system perencanaan yang matang dan realistis,
tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta system evaluasi dan
pemantauan yang akurat. Rangkaian manajerial tersebut bermanfaat dalam
penentuan skala prioritas daerah dan sebagai bahan kesesuaian dalam
menentukan Rancangan Anggaran Pembelanjaan Daerah (RAPBD) yang
3
dirangkum
dalam
stars
doctor,
antara
lain
Health
care
terhadap
hidup
menyampaikan
sesama.
Untuk
sesuatu
itu,
keterampilan
dengan
baik
kesehatan
lingkungan
di
lingkungan
puskesmas
yaitu
untuk
program
pelayanan
kesehatan
meningkatkan
kesehatan
lingkungan
Gizi,
dan
Perberdayaan
Usaha
Perbaikan
Gizi
Keluarga/Masyarakat.2,3
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan
berdasarkan
permasalahan
kesehatan
yang
ditemukan
di
bersama
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
dengan
telah
tercapai.
Penetapan upaya
kesehatan
harus
dimulai
dengan
administrasi.
Dalam
ini akan
bisa saja seperti pusat pelayanan kesehatannya, obat-obat atau kebutuhankebutuhan untuk acara tersebut.
Machine digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya
pekerjaan manajer. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan
cara pelaksanaan kerja sesuatu tugas dengan memberikan berbagai
pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia
& penggunaan waktu, serta uang & kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun
metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau
tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.
Marketing adalah suatu kegiatan haruslah disebarluaskan. Sehingga
kegiatan pelaksanaan dapat tersosialisasikan dengan baik dan peserta pada
acara
rencanakan.
Unsur berikutnya adalah proses (process). Proses yaitu kumpulan
bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan terdiri dari unsur
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pencatatan, dan pelaporan,
serta pengawasan. Perencanaan merupakan proses penyusunan rencana
tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas. Perencana akan memberikan pola pandang secara menyeluruh
terhadap
semua
pekerjaan
yang
akan
dijalankan,
siapa
yang
akan
untuk
melaksanakan
identifikasi
kondisi
masalah
primer dimana visi dan misi digunakan sebagai acuan dalam melakukan
setiap
kegiatan
pokok
puskesmas.
Budgeting
dalam
perencanaan
yang
ditangani.
Struktur
organisasi
puskesmas
yaitu
unsur
dan
peka
terhadap
lingkungannya.
Ia
harus
mempunyai
ada
kesenjangan
atau
penyimpangan
diupayakan
agar
ditetapkan
sebelumnya,
dan
memperbaiki
penyimpangan
yang
terhadap
pasien
atau
terhadap
suatu
program
yang
dilaksanakan.
Kemudian setelah keluaran terdapat dampak. Dampak adalah hasil
dari pelaksanaan yang dijadikan indikator apakah kebutuhan dan tuntutan
kelompok sasaran terpenuhi atau tidak. Dampak merupakan indikator yang
sulit untuk dinilai. Dampak dapat dinilai secara langsung dan tidak langsung.
Jika secara langsung yaitu hasilnya langsung terlihat setelah kegiatan
selesai. Tidak langsung jika hasilnya tidak langsung terlihat, melainkan
terlihat beberapa lama setelah kegiatan.
10
Setelah semua sistem telah berjalan akan terdapat umpan balik (feed
back). Umpan balik adalah Kumpulan bagian atau elemen yang merupakan
keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dalam kegiatan.
Sistem yang bekerja disini dipengaruhi oleh lingkungan (environment).
Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim,
transport, dan lain-lain) dan non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan
ekonomi masyarakat, pendidikan masyarakat, dan lain-lain). Lingkungan fisik
misalnya sumber atau saran air bersih, perumahan, limbah rumah tangga
atau
industri,
sarana
komunikasi,
transportasi,
dan
lain
sebagainya.
dan
lain
sebagainya.
Lingkungan
ekonomi
misalnya
mata
(need assessment
study). Kemudia
penilaian
pada
tahap
tidak,
apakah
terjadi
penyimpangan-penyimpangan
yang
dapat
penilaian
terhadap
program
yang
sedang
berjalan
dan
terjadi
pemborosan
pengunaan
sumber
dana
dan
daya
yang
sebenarnya dapat diadakan penghematan serta penggunaan untuk programprogram yang lain.
4. Memperbaiki
pelaksanaan
dan
perencanaan
kembali
suatu
program.
memberikan
kepuasan
sehubungan
dengan
program atau
akuntabilitas
yang
memotivasi
dalam
pelaksanaan
program
utamanya
untuk
menilai
manfaat
program
bagi
masyarakat
sasaran
program.
13
standar
sebelumnya
yang
daapt
diukur
dalam
perkembangan
dengan data di sini ialah hasil dari suatu pengukuran dan ataupun
pengamatan. Agar data yang dikumpulkan tersebut dapat menghasilkan
kesimpulan tentang prioritas masalah, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu jenis data yaitu jenis data yang harus dikumpulkan
banyak macamnya. Sekedar pegangan dapat dipergunakan pendapat Blum
yang membedakan data kesehatan atas empat macam yakni data tentang
perilaku
(behaviour),
lingkungan
(environment),
pelayanan
kesehatan
sulit dilakukan. Lazimnya diambil data dari sebagian penduduk saja, yang
besarnya, karena hanya merupakan suatu survei diskriptif, ditentukan
dengan mempergunakan rumus sampel. Jika jumlah sampel telah ditentukan,
lanjutkan dengan menetapkan cara pengambilan sampel. Untuk ini ada
empat cara pengambilan sampel yang dikenal, yakni cara simple random
sampling, sistematic random sampling, stratified random sampling dan
cluster random sampling.8-10
Rumusan Masalah
Suatu rencana yang baik harus mengandung tentang masalah
(problem statement) yang ingin diselesaikan. Rumusan masalah tersebut
harus memenuhi syarat yaitu, harus mempunyai tolak ukur, yaitu tentang
apa
masalahnya.
Siapa
yang
terkena
masalah,
serta
berapa
besar
masalahnya. Dan bersifat netral, yaitu tidak mengandung uraian yang dapat
diartikan sebagai menyalahkan orang lain. Langkah pertama yang harus
dilakukan adalah menetapkan prioritas masalah.3 Untuk bidang kesehatan,
langkah-langkah
yang
sering
dipergunakan
adalah
mengikuti
prinsip
umum dapat dibedakan atas tiga macam yakni secara manual, mekanikal
serta elektrikal. Kemudian selanjutnya adalah melakukan penyajian data, ada
tiga macam cara penyajian data yang biasa digunakan yaitu secara
tekstular, tabular dan grafikal. Kemudian memilih prioritas masalah karena
antar masalah mungkin terdapat keterkaitan. Yang perlu diperhatikan hanya
menyelesaikan masalah pokok saja. Masalah lainnya akan selesai dengan
sendirinya. Kedua, karena kemampuan yang dimiliki oleh organisasi selalu
bersifat terbatas. Dalam keadaan yang seperti ini, lanjutkan kegiatan dengan
memilih prioritas masalah. Untuk itu banyak cara pemilihan yang perlu
dipergunakan.
Cara
yang
dianjurkan
adalah
memakai
kriteria
yang
telah
berhasil
ditetapkan,
langkah
dengan
menentukan
berbagai
penyebab
masalah
dengan
(fish
bone
diagram).
Dengan
memanfaatkan
pengetahuan
dan
pengalaman yang ada, serta dibantu oleh data yang tersedia, dapat disusun
berbagai penyebab masalah secara teoritis. Kemudian memeriksa kebenaran
penyebab masalah karena daftar penyebab masalah yang telah disusun baru
bersifat teoritis, perlu dilakukan pemeriksaan tentang kebenaran penyebab
masalah (confirmation). Kemudian pilihlah prioritas jalan keluar karena
kemampuan yang dimiliki oleh suatu organisasi selalu bersifat terbatas,
17
untuk mengatasinya, pilihlah salah satu dari alternatif jalan keluar yang
paling menjanjikan. Untuk dapat memilih prioritas jalan keluar, pelajarilah
dengan seksama berbagai alternatif yang tersedia. Sebelum melakukan
pilihan, ada baiknya jika dicoba padukan dahulu. Siapa tahu berbagai
alternatif tersebut sebenarnya hanya merupakan bagian dari satu paket
kegiatan yang sulit dipisahkan. Apabila keterpaduan tersebut sulit dilakukan,
antara lain karena adanya perbedaan antar alternatif yang terlalu tajam,
atau karena keterbatasan sumber daya dalam melaksanakan program yang
telah dipadukan. Cara yang dianjurkan adalah memakai teknik kriteria
matriks yaitu adalah efektivitas jalan keluar yaitu menetapkanlah nilai
efektivitas (effectivity) untuk setiap alternatif jalan keluar, yakni dengan
memberikan angka 1 (paling tidak efektif) sampai dengan angka 5 (paling
efektif). Prioritas jalan keluar adalah yang nilai efektivitasnya paling tinggi.
Untuk menentukan efektivitas jalan keluar, pergunakan kriteria tambahan
seperti besarnya masalah yang dapat diselesaikan yaitu menghitung
besarnya masalah (magnitude) yang dapat diatasi apabila jalan keluar
tersebut dilaksanakan. Makin besar masalah dapat diatasi, makin tinggi
prioritas jalan keluar tersebut. Pentingnya jalan keluar yaitu menghitung
pentingnya jalan keluar (importancy) dalam mengatasi masalah yang
dihadapi. Pentingnya jalan keluar yang dimaksudkan disini dikaitkan dengan
kelanggengan selesainya masalah. Makin langgeng selesainya masalah,
makin penting jalan keluar tersebut. Kemudian senstivitas jalan keluar yaitu
menghitung sensitifitas jalan keluar (unerabilty) dalam mengatasi masalah
yang dihadapi. Sensitivitas yang dimaksud disini dikaitkan dengan kecepatan
jalan keluar mengatasi masalah. Makin cepat masalah teratasi, makin
sensitif
jalan
keluar
tersebut.
Kemudian
efisiensi
jalan
keluar
yaitu
adalah
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
wilayah
kerjanya.
Puskesmas
dipimpin
oleh
seorang
Kepala
Community
leader,
Manager,
Communicator.
Peran
dokter
B.
Ilmu kedokteran
EGC;2009.h.227-235.
2. Muninjaya A.A.Gde. Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jakarta:
EGC;2011.h. 170-250.
3. Azwar A. Pengantar administrasi kesehatan. Edisi ke-3. Jakarta: Binarupa
Aksara;2011.h.17-24, 181-241, 329-33.
4. Satrianegara M. F. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan: Teori dan
Aplikasi dalam Pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit . Jakarta: Salemba
Medika;2014.h. 142-60
5. Departemen Kesehatan
RI.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Tentang
20