Anda di halaman 1dari 23

UPAYA KESEHATAN KELUARGA DALAM

PEMBERANTASAN PENYAKIT TUBERKULOSA

Valencia Suwardi 102012404


Linda Levina 102013086
Mikhail Halim 102013162
Ni Kadek Tinsha June S.W 10.2013.167
Nur Tasya Ruri 102013259
Roberto Mario Carlos Ora Adja 102013401
Melisa Citra Ika M 102013443
Nur zahidah Binti MP 102013496

Rumusan masalah:
Seorang Istri 43 tahun sedang mendapatkan pengobatan tbc paru
dan sudah berjalan 3 bulan.
Anak perempuannya berumur 9 tahun saat ini batuk-batuk sudah 3
minggu yang lalu dan tidak kunjung reda walaupun sudah berobat
ke puskesmas

Sasaran Belajar
Mampu menjelaskan konsep kejadian sakit dengan

berbagai teori.
Mampu menjelaskan pola penularan penyakit.
Mampu menjelaskan penanganan suatu
masalah/penyakit dengan pendekatan kedokteran
keluarga.
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan
dengan pendekatan kedokteran keluarga.
Mampu melaksanakan kegiatan promotif(konseling),
preventif dan diagnosis dini-pengobatan yang tepat
terhadap masalah kesehatan/penyakit dalam keluarga.

Etiologi
Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh Mycrobacterium tuberculocis:


Bentuk: batang
ukuran panjang : 1-4 mikron
Tebal: 0,3-0,6 mikron
Bakteri Tahan Asam (BTA).
Sifat: aerob

Epidemiologi
WHO menduga kasus TBC di Indonesia merupakan nomor 3

terbesar di dunia setelah Cina dan India.


Penyakit ini menyerang semua golongan umur dan jenis
kelamin
Gambaran di seluruh dunia menunjukkan bahwa morbiditas
dan mortalitas meningkat sesuai dengna bertambahnya
umur
Laporan dari seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2002
menunjukkan bahwa dari 76.230 penderita TBC BTA+
terdapat 43.249 laki-laki (56,79%) dan 32,936
perempuan(43,21%).1
Kelompok usia terbanyak adalah 12-60 bulan (42,9%)
sedangkan untuk bayi <12 bulan didapatkan 16,5%.

Konsep terjadinya Sakit


Segitiga Epidemiologi (Epidemiologic Triangle)
Komponen: host, agent, environment
environment sebagai penumpu.
Roda (Wheel)
Identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya

penyakit dengan tidak mementingkan pentingnya agent.

Jaring-jaring sebab akibat (The Web of causation)


Suatu penyakit tidak tergantung pada satu sebab yang berdiri
sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebabakibat .

Teori Kejadian Sakit


Teori Contagion
Teori Hipocrates
Teori Humoral
Teori Miasma
Teori Jasad Renik(Germ Theory)
Teori Ekologi Lingkungan

Interaksi Host, Agent, Environment


Periode prepatogenesis
Agent: Mycobacterium tuberculosis
Host: manusia dengan daya tahan tubuh dan gizi rendah
Environment:
fisik: keadaan geografis dan tempat tinggal.
Non fisik: sosial, budaya, ekonomi, politik

Periode patogenesis(interaksi host-agent)


Masuknya Agent ke dalam saluran respirasi dan pencernaan Host .
Prinsip memutuskan rantai penularan penyakit menular adalah
memotong garis penghubung di antara host-agent-environment

Penularan

Diagnosis
Seseorang ditetapkan sebagai tersangka penderita

tuberculosis paru apabila:


Batuk berdahak lebih dari tiga minggu
Batuk berdahak
Sesak napas
Nyeri dada

Diagnosis pada orang dewasa :


Kuman BTA+ (min.2x)melalui pemeriksaan dahak.
Foto rontgen dada: efusi pleura.
Diagnosis anak : uji tuberkulin.

Manifestasi Klinis
Demam lama (>2 minggu) dan atau berulang tanpa sebab

yang jelas
Nafsu makan tidak ada (anoreksia)
Batuk lama >3 minggu
Batuk kronik
Penurunan Berat badan 2 bulan berturut-turut

Pendekatan Kedokteran Keluarga


Dokter Keluarga adalah Dokter praktek umum yang

menerapkan prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga


(komprehensif, kontinu, koordinatif, kolaboratif),
mengutamakan pencegahan, dengan sasaran keluarga
beserta segala aspek dan mengikuti perkembangan
ilmu/teknologi kedokteran mutakhir.
Directly Observed Treatment Short (DOTS) Course merupakan
program standard dari WHO untuk pemberantasan TB,
sebagai berikut :
Komitmen pemerintah
Pemeriksaan BTA mikroskopsis
Pemberian obat jangka pendek yg diawasi secara langsung
Pengadaan OAT secara berkseinambungan
Monitoring

Pendekatan Kedoteran Keluarga


Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna

menyuruh, dan bermutu guna penapisan untuk pelayanan


spesialistik yang diperlukan.
Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara
cepat dan tepat.
Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada
pasien pada saat sehat dan sakit.
Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan
keluarganya.
Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya
peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan dan rehabilitasi.
Menangani penyakit akut dan kronik.

Pendekatan Kedokteran Keluarga


Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim

ke rumah sakit.
Tetap bertanggung jawab atas pasien yang dirujukan ke
Dokter Spesialis atau dirawat di RS.
Memantau pasien yang telah dirujuk atau dikonsultasikan
Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi
pasiennya.
Mengkoordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk
kepentingan pasien.
Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar
Melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran
secara umum dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus.

Upaya Promotif dan Preventif


Pencegahan primer
paya promosi kesehatan : Penyuluhan penduduk(Perorangan,
Kelompok,Massa)
Imunisasi Aktif
Kemoprofilaksis(primer dan sekunder)
Hindari kontak dengan penderita TBC
Jemur tempat tidur penderita dibawah sinar matahari

Upaya Promotif dan Preventif


Pencegahan sekunder
Diagnosis
Penatalaksanaan

2 bulan tiap hari

4 bulan tiap hari

RHZ (75/50/150)

RH (75/50)

5-9

1 tablet

1 tablet

10-14

2 tablet

2 tablet

15-19

3 tablet

3 tablet

20-32

4 tablet

4 tablet

Berat badan (kg)

Farmakoterapi
Isoniazid
Indikasi: semua bentuk tuberkulosis
aktif
Mekanisme kerja : menghambat
biosintesis asam mikolat (micolic
acid)
Efek samping : gatal-gatal dan
ikterus, polyneuritis,letih dan lemah
serta anoreksia.
Farmakokinetik :
Difusi cepat dari usus ke jaringan dan

cairan tubuh
INH diasetilasi oleh
enzimasetiltransferase menjadi metabolit
inaktif.
t nya antara 1 dan 4 jam
Eksresinya : ginjal

KI : Penderita penyakit hati

akut, Penderita dengan


riwayat kerusakan sel hati
disebabkan terapi
isoniazid, Penderita yang
hipersensitif atau alergi
terhadap isoniazid.
Sediaan dan Dosis :
Tablet dan sirup: tablet +

vit.B6: 10mg/kgBB
Dosis: 5-10 mg/kgBB(max
300 mg/hr-600 mg/hr).
Tunggal

Farmakoterapi
Rifampisin
Indikasi : OAT yang dikombinasikan
dengan OAT lain untuk terapi awal
maupun ulang
Mekanisme kerja : Menganggu
sintesis enzim RNA polymerase
bakteri
Efek samping : Icterus-hepatotoksik ,
gangguan saluran cerna seperti mual,
muntah, sakit ulu hati, kejang perut
dan diare
Farmakokinetik
Reabsorpsi di usus sangat tinggi,
distribusi ke jaringan dan cairan tubuh
baik.
t : 1,5 sampai 5 jam.
Ekskresinya : empedu

KI : Hipersensitifitas

terhadap Rifampisin,
Penderita yang pernah
diketahui menderita
hepatitis akibat Rifampisin,
Wanita hamil
Sediaan dan Dosis
Tablet/kapsul/suspense
Dosis dewasa: BB<50kg=450

mg/hr ; BB>50kg=600 mg/hr


Dosis tunggal(anak) : 10-20
mg/kgBB/hr

Farmakoterapi
Pirazinamid

KI : Hipersensitif atau alergi

Mekanisme kerja :
Merubah enzim pyrazinamide(dari
basil TBC) menjadi asam pirazinat
Efek samping : Hepatotoksis,

terhadap Pirazinamid,
Gangguan fungsi hati atau
gangguan fungsi ginjal,
Hiperurisemia dan atau gout /
asam urat, Hipoglikemia (kadar
gula darah rendah), Penderita
diabetes, Wanita hamil.
Dosis

pegal pegal, gangguan


lambung-usus, fotosensibilisasi,
artralgia, demam, malaise dan
anemia, menurunkan kadar gula
darah
Farmakokinetik
Reabsorpsinya cepat & sempurna
t1/2: 1-2 jam .
Ekskresi: urin.

Oral : pengobatan tuberkolosis


Anak-anak : Terapi harian 15 30

mg/kg/hari (maksimum : 2 g/hari)


Dewasa : Terapi harian 15 30
mg/kg/hari

Farmakoterapi
Etambutol
Indikasi: terapi kombinasi
tuberkulosis dengan obat lain,
sesuai regimen pengobatan jika
diduga ada resistensi
Mekanisme kerja: menghambat
sintesis metabolit sel sehingga sel
mati.
Efek samping : jarang , penurunan
ketajaman penglihatan, ruam kulit
dan demam.
Farmakokinetik
Pemberian oral 75-80% etambutol di

absorpsi baik
T1/2: 2-4 jam
Bakteriostatik

KI: Hipersensitivitas

terhadap etambutol
seperti neuritis optik,
Anak dibawah 6 tahun.
Sediaan dan dosis
Tablet: tunggal;

ditambah INH
Dosis: 15 mg/kgBB/hr

Farmakoterapi
Streptomisin
Indikasi : Sebagai kombinasi,
atau untuk penderita yang
dikontra indikasi dengan 2 atau
lebih obat kombinasi tersebut.
Mekanisme kerja :
menghambat sintesa protein kuman

dengan mengikat RNA ribosomal.


Toksik untuk organ pendengaran
dan keseimbangan.
Efek samping : Gangguan

penglihatan berupa Neuritis


optica (radang saraf mata)

Farmakokinetik
Reabsorpsinya baik (75-

80%)
t nya 3-4 jam
Ekskresi: ginjal (80%).
KI:Hipersensitif

terhadap
aminoglikosida lain.
Sediaan dan dosis
Bubuk untuk injeksi
Dosis: 20 mg/kgBB/IM

Upaya Promotif dan Preventif


Pencegahan tersier
Rehabilitasi suatu usaha mengurangi komplikasi penyakit.
Penting untuk pengontrolan TBC.
pelayanan kesehatan dan penggunaan media pendidikan untuk
mengurangi cacat sosial dari TBC, serta penegasan perlunya
rehabilitasi.

Kesimpulan
TBC adalah suatu infeksi bakteri menular yang disebabkan

oleh Mycobacterium tuberculosis yang utama menyerang


organ paru manusia.TBC merupakan salah satu problem
utama epidemiologi kesehatan didunia.Agent, Host dan
Lingkungan merupakan faktor penentu yang saling
berinteraksi, terutama dalam perjalanan alamiah epidemi TBC
baik periode Prepatogenesis maupun
Patogenesis.Meningkatnya angka penderita TBC disebabkan
berbagai faktor diantaranya karakteristik demografi keluarga,
social ekonomi, sikap keluarga itu sendiri, seperti
ketidaktahuan akan akibat, komplikasi dan cara merawat
anggota keluarganya yang menderita TBC di rumah dan sikap
penderita TBC.

Anda mungkin juga menyukai

  • Penyuluhan Kejang Demam
    Penyuluhan Kejang Demam
    Dokumen12 halaman
    Penyuluhan Kejang Demam
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Visa Amerika
    Visa Amerika
    Dokumen1 halaman
    Visa Amerika
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Kepada
    Kepada
    Dokumen1 halaman
    Kepada
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Surat Perjanjian Kontrak
    Surat Perjanjian Kontrak
    Dokumen2 halaman
    Surat Perjanjian Kontrak
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa
    Surat Kuasa
    Dokumen1 halaman
    Surat Kuasa
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Tiket Mexico
    Tiket Mexico
    Dokumen2 halaman
    Tiket Mexico
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Slamet
    Slamet
    Dokumen1 halaman
    Slamet
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Pembatas Jilid Visum
    Pembatas Jilid Visum
    Dokumen36 halaman
    Pembatas Jilid Visum
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Case Tonsilofaringitsis-Alvin
    Case Tonsilofaringitsis-Alvin
    Dokumen21 halaman
    Case Tonsilofaringitsis-Alvin
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Farmakokinetik
    Farmakokinetik
    Dokumen3 halaman
    Farmakokinetik
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Case Tonsilofaringitsis
    Case Tonsilofaringitsis
    Dokumen22 halaman
    Case Tonsilofaringitsis
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • PPTSL
    PPTSL
    Dokumen24 halaman
    PPTSL
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Jurding
    Jurding
    Dokumen5 halaman
    Jurding
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Peran Dokter Dalam Kasus Pemeriksaan Teroris
    Peran Dokter Dalam Kasus Pemeriksaan Teroris
    Dokumen37 halaman
    Peran Dokter Dalam Kasus Pemeriksaan Teroris
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Kegawatdaruratan ARDS
    Kegawatdaruratan ARDS
    Dokumen22 halaman
    Kegawatdaruratan ARDS
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Farmakokinetik
    Farmakokinetik
    Dokumen3 halaman
    Farmakokinetik
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Jur Ding
    Jur Ding
    Dokumen5 halaman
    Jur Ding
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Spss Fix
    Spss Fix
    Dokumen6 halaman
    Spss Fix
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Melisa
    Skripsi Melisa
    Dokumen45 halaman
    Skripsi Melisa
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Laporan SL Pleno
    Laporan SL Pleno
    Dokumen7 halaman
    Laporan SL Pleno
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen18 halaman
    PPT
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Pptblok 25
    Pptblok 25
    Dokumen20 halaman
    Pptblok 25
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Activity Daily Living
    Activity Daily Living
    Dokumen7 halaman
    Activity Daily Living
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Rhinitis Alergi
    Rhinitis Alergi
    Dokumen3 halaman
    Rhinitis Alergi
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • PPTPBL
    PPTPBL
    Dokumen18 halaman
    PPTPBL
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Makalah PBL 27
    Makalah PBL 27
    Dokumen12 halaman
    Makalah PBL 27
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen1 halaman
    Makalah
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • PPTSL
    PPTSL
    Dokumen24 halaman
    PPTSL
    Melisacitra
    Belum ada peringkat
  • Makalah PBL
    Makalah PBL
    Dokumen20 halaman
    Makalah PBL
    Melisacitra
    Belum ada peringkat