Anda di halaman 1dari 15

Pedoman Sistem Kunci

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Pedoman ini mencakup petunjuk Manajemen Sistem Kunciyaitu melakukan upaya


upaya tindakan atau pengaturan yang ditekankan pada manajemen sistem kunci baik dalam
hal atau masalah identifikasi, pendistribusian, penggunaannya, penyimpanannya, dan
pemusnahannya kesemuanya ini adalah dalam rangka melakukan upaya upaya keamanan
fasilitas dan keselamatan kerja di Rumah Sakit Islam Sakinahselain untuk memenuhi bagian
dari Pelaksanaan penerapan program 5 R(Ringkas, Rapih, Resik, Rawat dan Rajin) dan /
atau adalah dalam rangka memenuhi Penilaian / Assesment Akreditasi Rumah Sakit
Standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan / MFK 10 sampai MFK 10.2. yang
menyatakan bahwasanya pengoperasian sistem pendukung dan sistem kunci lainnya di suatu
rumah sakit harus secara aman, efektif dan efisien sangat perlu atau essensial bagi
keselamatan pasien, keluarga, staff dan pengunjung, serta untuk memenuhi kebutuhan
asuhan pasien.

Sebagai contoh kontaminasi limbah diarea persiapan makanan, ventilasi yang tidak sekuat
dilaboratorium klinis, penyimpanan tabung oksigen yang tidak aman, kebocoran pipa
oksigen dan kabel listrik bertegangan berjumbai (berseliwuran / tidak teratur) dan
kesemuanya ini dapat / bisa menimbulkan bahaya. Untuk menghindari hal ini dan bahaya
lainnya yang ditimbulkan, rumah sakit harus mempunyai sistem proses pemeriksaan yang
teratur dan dapat melakukan pencegahan dan pemeliharaan lainnya baik selama masa uji
coba, perhatian ditujukan pada komponen kritis (sebagai contoh switches dan relay) dari
sistem tersebut. Seperti sumber listrik emergency (genset) dan cadangan diuji coba dalam
lingkungan yang direncanakan serta dapat mensimulasikan beban aktual yang dibutuhkan.
Peningkatan dilakukan sesuai kebutuhan, misalnya penambahan pelayanan listrik diarea
yang mempunyai peralatan baru. Pemantauan sistem essensial / penting dapat membantu
manajemen rumah sakit guna dapat mencegah terjadinya masalah dan menyediakan
informasi yang diperlukan untuk membuat suatu keputusan dalam perbaikan sistem dan
dalam merencanakan peningkatan atau penggantian sistem utility / pendukung dan data
data hasil monitoring didokumentasikan, maka semua fasilitas sarana dan prasarana

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal1 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
dimaksud Rumah Sakit Islam Sakinah dapat melakukan pengaturan, penempatan dan
penyimpanan (diutilisasi pendukung / ditempatkan disuatu tempat atau ruangan dengan
aman dan baik) maka diperlukan sistem manajemen penggunaan kunci yang aman dan baik
dalam rangka memenuhi aspek keamanan dan keselamatan baik bagi pasien, keluarga,
pengunjung, dan staff rumah sakit itu sendiri.

Adapun yang dimaksud dengan pengamanan fasilitas (ruangan /bangunan gedung berserta
isinya) Rumah Sakit dan keselamatan kerja yang ditekankan pada manajemen sistem kunci
adalah dari kriteria dan ketentuan assesment Akreditasi Rumah Sakit yang berupa dan /
atau yang melingkupi antara lain :

1. Rumah sakit mengidentifikasikan sistem pendukung gas medis, ventilasi dan sistem
kunci lainnya.
2. Sistem kunci diuji coba secara teratur.
3. Sistem kunci diperiksa secara teratur sistem kunci penting / utama.
4. Sistem kunci dipelihara secara teratur.
5. Sistem kunci ditingkatkan bila perlu.
6. Petugas atau otoritas yang ditetapkan untuk memonitor.

Selain memasang Sistem Tanda Bahaya (Alarm System), dan CCTV (Candid Camera TV)
untuk menjaga keamanan dan keselamatan di Rumah Sakit Islam Sakinah, baik dari sisi
suatu keamanan bangunan maupun untuk beberapa ruangan dan isinya, maka dibuatlah
pedoman sistem pengamanan ruangan atau sistem kunci baik yang masih memakai sistem
konvensional / manual (mekanikal) maupun yang sudah memakai sistem otomatisasi
(elektronik / komputer), maupun yang dikombinasikan antara keduanya. Semua itu
dilakukan untuk menjaga keamanan bangunan gedung, dari pintu pagar sampai dengan
suatu ruangan / gedung dan segala isinya (sarana & prasarana) di Rumah Sakit Islam
Sakinah.

Sistem pengamanan ruangan dan / atau sarana & prasarana didalam sebuah gedung dapat
dengan menggunakan anak kunci maupun tanpa menggunakan anak kunci. Masingmasing
dari sistem tersebut mempunyai cara yang berbeda, bagaimanakah cara kerja dan
penggunaannya itu? mari kita lihat pada uraian berikut ini :

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal2 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
1. Dengan Menggunakan Anak Kunci (Manual / Konvensional).

Secara umum pengamanan dilakukan dengan memasang kunci pada setiap pintu yang
dibuka dengan menggunakan anak kunci tertentu. Pada prinsipnya terdapat dua sistem
perkuncian (key system), yaitu : dengan sistem master key dan sistem penguncian yang
dipusatkan (central locking system).

Dalam sistem master key, sebuah anak kunci dapat digunakan untuk membuka beberapa
pintu yang berada di bawah tingkatannya, yang disusun berdasarkan hirarki. Kunci
grand master dapat digunakan untuk membuka seluruh pintu yang ada dalam satu
bangunan. Kunci master dapat digunakan untuk membuka seluruh pintu pada satu
lantai tertentu dalam bangunan, jika ada 20 Ruangan atau Lantai, maka ada 20 buah
kunci master. Selanjutnya, jika setiap lantai bangunan dibagi atas beberapa zona, maka
pintupintu yang berada pada zona zona tertentu dapat dibuka oleh kunci sub master.
Dan akhirnya, pintupintu ruangan menggunakan pintu individual. Sistem ini biasa
digunakan untuk bangunan Rumah Sakit, Hotel, Perkantoran, Instansi Pendidikan dan
Industri lainnya.

Anak kunci nomor 10 pada gambar di atasdinamakan kunci pass group, atau dikenal
dengan kunci duplikat, yang digunakan oleh beberapa orang untuk membuka satu
pintu tertentu.

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal3 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
Dalam sistem central lock, beberapa anak kunci tertentu yang berbeda dapat digunakan
untuk membuka satu pintu tertentu. Sistem ini biasanya digunakan untuk beberapa
blok blok / ruangan yang penggunaannya tidak 24 jam seperti ruangan rawat jalan.
Setiap penghuni atau pengguna rawat jalan (Poliklinik), dengan anak kuncinya masing
masing, dapat membuka pintu blok Ruangan yang menjadi tanggung jawabnya, pintu
pintu ruangan unit itu sendiri dan pintu pintu untuk lemari perlengkapan dan
peralatan alat alat kesehatan sampai ke tempat tempat yang dianggap penting atau
sangat penting seperti : lokker karyawan, ruangan ruangan rawat inap dan penunjang
medik lainnya.

2. Tanpa Anak Kunci

Pintu dibuka dengan menekan tombol angka yang ada pada pintu, baik yang
difungsikan secara mekanik maupun elektronik. Jika angka-angka yang ditekan sesuai
dengan kode kunci pintu, maka pintu akan dapat dibuka. Penggunaan kartu dengan
pita magnetik atau kartu berlubang dapat pula digunakan sebagai pengganti anak kunci.
Penggunaan kartu sebagai pengganti kunci konvensional banyak digunakan pada hotel
dan tempat pengambilan uang (ATM atau Anjungan tempat pengambilan uang
lainnya).

Jenis alat pembuka pintu lainnya adalah transmiter gelombang radio atau pengendalian
jarak jauh (remote sensing) yang mengirimkan gelombang pada frekuensi tertentu, dan
diterima oleh sensor yang ditempatkan pada pintu seperti gambar dibawah ini :

Contoh suatu jenis kunci elektronik (Sumber : Accesscontrol 11.Com)

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal4 dari 16


Pedoman Sistem Kunci

Kunci Elektronik yang menggunakan kartu magnetik, sidik jari, pupil kornea mata,
tapak tangan, dan suara sebagai pengganti anak kunci merupakan sistem pengendalian
akses (acces control system) yang makin sering digunakan, karena dapat dicatat secara
otomatis melalui perangkat komputer. Dengan demikian setiap orang yang masuk ke
dalam ruangan tertentu akan tercatat, sehingga akan memudahkan jika diperlukan
pelacakan, karena kartu elektronik memuat datadata pemilik kartu tersebut. Tata letak
dan sistem ini biasanya dihubungkan dengan Sensor Infra Merah atau kamera CCTV
dan peralatan tanda bahaya yang akan berfungsi, jika dibuka secara paksa oleh orang
yang tidak berwenang.

II. SPESIFIKASI JENIS KUNCI DALAM PENGGUNAANNYA

Spesifikasi teknis jenis kunci yang disediakan dalam penggunaannya sangat mempengaruhi
dalam memilih jenis kunci untuk suatu ruangan atau sarana / prasarana lainnya didalam
gedung Rumah Sakit yang mana guna dapat selalu cocok dalam penggunaanya maupun
manfaatnya. Dengan demikian akan mempengaruhi kualitas kunci akan lebih terjamin.
Jenis Kunci yang digunakan untuk kunci ruangan maupun sarana / prasarana didalam
Rumah Sakit tidak ada perbedaan antara Hotel kelas berbintang 5 (lima) dan / atau
dibawahnya. Semua pengadaan jenis kunci perlu adanya sesuatu yang mungkin segalanya
harus dipertimbangkan baik dari sisi penggunaan, keuntungan maupun kekurangannya
antara lain :.

1. Kunci Keamanan/ Acces Door


Mekanisme kunci ini dapat menggunakan sidik jari, kombinasi kode (PIN) ataupun
menggunakan kartu RFID.
Keuntungan:
Untuk membuka pintu dapat menggunakan Sidik Jari, Kombinasi Kode (PIN) ataupun
menggunakan kartu RFID, tidak memerlukan komputer pada saat pembuatan kunci
kartu atau PIN atau sidik jari.
Kekurangan:
- Sensor sidik jari cepat rusak (bergaris/kena cairan) dari jari tangan tamu.

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal5 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
- Tidak fleksible
- Setiap tamu diberi kombinasi yang harus dirubah secara manual atau menggunakan
kode/kartu yang sama untuk setiap tamu.
- Sidik jari tamu harus di setup terlebih dahulu.
Penggunaan:
- Untuk Ruangan perkantoran, Hotel/Rumah kost dengan pembayaran bulanan atau
tahunan (bergaris/kena cairan) dari jari tangan tamu.

2. Kunci Magnetic / Swife


Mekanisme kunci ini menggunakan sistem kartu magnetic. Namun saat sekarang ini jenis
kunci ini sudah ketinggalan jaman dan tidak diproduksi lagi, sehingga semua sparepart
kunci sudah sulit di dapat dan harga beli yang tidak kompetitif.

3. Kunci RIFD
Mekanisme kunci ini dapat menggunakan kartu RFID. Jenis kunci RFID terbagi 2
(dua) yaitu dengan frekwensi 125 KHz dan 13,56 MHz. Perbedaannya hanya pada
jaman, dimana frekwensi 125 KHz saat sekarang sudah tidak banyak digunakan dan
mulai ditinggalkan. Frekwensi 13,56 MHz merupakan teknologi masa sekarang. Jika
pilihan anda jatuh pada kunci RFID, pilihlah yang menggunakan 13,56 MHz. Hal ini
terkait ketersediaan sparepart dikemudian hari.

Keuntungan :
Untuk membuka pintu yang menggunakan kartu RIFD. Kartu dapat diatur sedemikian
rupa dalam sistem penggunaannya untuk per jam, per paket (untuk beberapa hari),
per hari, per bulan dan / atau per tahun.
Penggunaan :
Semua jenis perkantoran, hotel dan rumah kost.
Hal hal yang harus diperhatikan adalah berikut ini :
Pastikan bahwasanya user / pengguna kunci dapat memahami pemakaian /
penggunaan siatem kunci yang diterapkan (mulai dari pengadaan seperti garansi dll).
- Faktor teknologi yang digunakan pada kunci tersebut diatas
Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal6 dari 16
Pedoman Sistem Kunci
Teknologi yang digunakan pada kunci saat sangat beragam maka dalam memilih
teknologi agar dalam penggunaannya dapat memudahkan baik dalam hal
pemakaian, perawatan serta ketersediaan suku cadang kunci. Faktor Teknologi ini
tidak hanya terdiri dari fisik saja akan tetapi mencakup juga tentang aplikasi
manajemen kunci yang digunakan.
Sebagai contoh : jika suatu perusahaan jasa (hotel, rumah sakit dll) akan memilih
kunci yang dengan menggunakan teknologi magnetic card / swife atau RFID
dengan frekuensi 125 KHz maka produk tersebut adalah model lama (sudah
tertinggal) yang saat ini sudah tidak diproduksi lagi oleh pihak pabrikan, dan akan
kesulitan untuk mendapatkan suku cadang yang ada maka sudah tentu tidak
ekonomis, efisien dan efektif.
- Pastikan saklar Hemat Energi / Energi Saving Unit (ESU) tidak memiliki
kelemahan sebagai berikut :
a. Kartu RFID yang sejenis dapat menghidupkan listrik di kamar.
Sebagai contoh di kamar suatu Hotel : tamu A pernah menginap di Hotel B
(dengan menggunakan kunci hotel A menginap di hotel C (menggunakan kunci
hotel dengan teknologi 13,65 MHz). Kemudian tamu A mencoba kartu yang
dibawa dari hotel B untuk menghidupkan sistem Energi Saving Unit (ESU)
pada kamar hotel C.
b. Kartu RFID dapat menghidupkan seluruh sistem listrik dikamar mandi.
Hal ini disebabkan pada sistem ESU hanya dapat melakukan penditeksian /
pengecekan identitas Hotel saja. Sebagai contoh : kunci pintu kamar nomor
203 pada hotel A dapat / bisa menghidupkan listrik pada kamar nomor 204
hotel A.
c. Kartu KTP, ATM dan Kertas dapat menghidupkan listrik dikamar.
4. Sistem Kunci Manual (Konvensional)
Sistem kunci manual / konvensional biasanya memakai sistem

III. KETENTUAN TEKNIS DAN SISTEM (CARA KERJA) MANAJEMEN KUNCI


A. Kekuatan sistem Kriptografi secara total bergantung pada keamanan kunci, suatu
kunci perlu dilindungi selama fase daur hidupnya atau masih dipergunakan dan

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal7 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
diperlukan. Daur hidup suatu kunci dimulai dari suatu pembangkitan kunci
(generation) sampai kunci tersebut tidak diperlukan lagi untuk kemudian dihancurkan
/ destruction (dimusnahkan). Secara garis besar, daur hidup kunci dapat digambarkan
pada gambar dibawah ini adalah sebagai berikut :

Gambar : Daur Hidup Kunci

Tujuan manajemen kunci adalah : untuk menjaga keamanan dan integritas kunci pada
semua fase didalam daur hidupnya. Pada umumnya setiap kunci akhirnya diganti
dengan kunci lain, jadi keseluruhan fase membentuk siklus (lingkaran) karena
penghancuran kunci biasanya diikuti dengan penggantian dengan kunci baru (Garis
putus putus).

Manajemen kunci yang dibahas dapat difokuskan pada algoritma kriptografi simetri
karena majemen kunci untuk algoritma kunci publik sangat berbeda dengan algoritma
simetri.

B. Pembangkitan Kunci (Key Generation).


Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal8 dari 16
Pedoman Sistem Kunci
1. Pembangkitan kunci pada algoritma simetri jauh lebih mudah dari pada
pembangkitan kunci pada algoritma kunci publik, karena kunci simetri umumnya
rangkaian BII atau Rangkaian Bermacam Karakter, maka setiap pengguna dapat
membangkitkan (menggunakan) kuncinya sendiri.
2. Masalah utama yang muncul pada pembangkitan kunci adalah bagaimana
membuat kunci yang tidak dapat diprediksi (digunakan oleh sembarang orang).
Metode yang dapat digunakan untuk menjawab hal ini adalah dengan teknik
manual (misalnya PIN), atau menggunakan pembangkit bilangan acak.
3. Pada algoritma kunci publik, pembangkitan kunci merupakan masalah tersendiri,
karena pembangkit kunci membutuhkan perhitungan matematis yang rumit, selain
pembangkitan bilangan prima yang besar juga dibutuhkan untuk membentuk
kunci.
4. Oleh karena itu pada algoritma kunci publik dibutuhkan program khusus untuk
membangkitkan kunci, masalah yang timbul disini adalah kepercayaan pengguna
terhadap program tersebut, pada RSA misalnya bila program hanya dapat
membangkitkan bilangan prima yang terbatas, maka pihak lawan dapat
membangkitkan sendiri bilangan bilangan prima yang terbatas itu dan
menggunakannya sebagai faktor dari salah satu parameter RSA.

C. Penyebaran Kunci (Key Distribution).


1. Jika pengguna / user menggunakan kunci untuk melindungi informasi yang
tersimpan didalam storage, maka tidak ada kebutuhan untuk menyebarkan kunci.
2. Tetapi untuk kebutuhan komunikasi secara aman, maka diperlukan kebutuhan
suatu sistem untuk mengirimkan kunci.
3. Protokol pertukaran kunci dengan menggunakan algoritma seperti kunci kunci
publik (dapat dilihat pembahasan protokol kriptografi), dapat digunakan untuk
mendistribusikan kunci.

D. Penyimpanan Kunci (Key Storage).

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal9 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
1. Kunci disimpan ditempat yang aman agar tidak memungkinkan pihak lawan
mengaksesnya. Oleh karena itu penyimpanan kunci mungkin memerlukan
perlindungan secara fisik (misalnya disimpan didalam lemari besi).
2. Alternatif lain, kunci dapat disimpan didalam smart card yang hanya dapat dibaca
dengan menggunakan kode rahasia.

E. Penggunaan Kunci (Key Usage)


Setiap kunci digunakan sesuai tujuannya. Misalnya ada kunci yang digunakan untuk
mengenkripsi pesan, dan ada kunci yang digunakan untuk mengenkripsi kunci lainnya.
Supaya setiap kunci mempunyai penggunaan yang unik, maka kita perlu membeli label
pada setiap kunci, yang dalam hal ini label menspesifikasikan penggunaan kunci.
Misalnya, label tersebut menspesifikasikan kunci untuk mengenkripsi data, kunci untuk
mengenkripsi kunci, kunci untuk pembangkitan bilangan acak, dan sebagainya.
Untuk algoritma kunci-publik, pengguna perlu memberi label untuk dua pasang kunci
yang setiap pasang terdiri dari kunci publik dan kunci rahasia. Satu pasang kunci untuk
enkripsi dan satu pasang lagi untuk sidik dijital.

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal10 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
F. Perubahan Kunci (Key Change)
Kunci sebaiknya diubah secara periodik dan teratur. Sistem kriptografi harus
mempunyai kemampuan untuk mengubah kunci.
Kunci diubah secara teratur untuk membatasi lama keberadaanya dan mengurangi
nilainya dimata penyerang.
Pada sistem EFTPOS (Electronic Funds Transfer at Point of Sale), kunci diubah setiap kali
setelah selesai satu transaksi.
Tidak ada aturan seberapa sering kunci seharusnya diubah. Tetapi cukup jelas
dimengerti bahwa setiap kunci seharusnya IF5054 Kriptografi/Rinaldi Munir 6 diubah
jauh sebelum ia dapat ditemukan dengan cara exhaustive search.

G. Penghancuran Kunci (Key Destruction)


Kunci yang tidak dibutuhkan lagi seharusnya dihancurkan dengan cara yang aman.
Jika kunci dicatat pada media kertas, maka cara penghancurannya misalnya
menggunakan alat pemotong kertas (crosscut), membakarnya, atau menguburnya.
Jika kunci disimpan di dalam media elektronik (seperti CD), maka cara
penghancurannya bisa dengan menghapusnya atau menimpanya (overwritten) sedemikian
sehingga tidak meninggalkan jejak yang bisa dilacak oleh penyerang.
Kunci yang yang disimpan pada material lain dihancurkan sedemikian rupa sehingga ia
tidak mungkin ditemukan kembali secara fisik maupun secara elektronik.

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal11 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
BAB II

SISTEM KUNCI

KRAKATAU MEDIKA HOSPITAL

I. KETENTUAN TEKNIS DAN FUNGSI SISTEM (CARA KERJA) MANAJEMEN


KUNCI

Adapun hal ini ditekankan pada pengaturan pemakaian dan pengamanan bangunan gedung
sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya di Rumah Sakit Islam Sakinahyang menggunakan
sistem kunci antara lain : dari pintu gerbang pagar Rumah sakit, pintu gerbang masuk ruang
ruang perawatan, pintu masuk lantai bangunan gedung Rumah Sakit yaitu baik berupa :

- Ruangan Radiologi berisi peralatan dan perlengkapan yang harus menggunakan


sistem kunci antara lain : Pintu pintu.
- Perlengkapan listrik dan mekanik
- Perlengkapan meubelair umum (non medik).
- Perlengkapan meubelair medik

Penanggung jawab unit : Unit Radiologi

b. Labotarorium
c. Farmasi
d. Instalasi Gawat Darurat (IGD / IRD)
e. Ruang sensitive (ICU ICCU, NICU PICU)
f. Instalasi bedah sentral (IBS)
g. Instalasi sanitasi Rumah Sakit (HSE)
h. Ruang ruang isolasi.
i. Ruang ruang rawat inap
j. Ruang ruang rawat jalan
k. Ruang Dapur / Gizi (Termasuk Tabung Gas LPG)
l. Panel distribusi listrik (PHB)
m. Instalasi listrik stop kontak, steker, kabel dan lain sebagainya.

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal12 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
n. Ruangan yang memakai peralatan komputer (Jaringan LAN (Server utama) dan / atau
unit peralatan komputer) dan pemrosesan data (Kearsipan : baik medik (Medical
Record) dan non medik / Umum).
o. Tempat penyimpanan Gas LPG, Gas Argon, Gas Clorine, Gas Acetilyn, Gas Oksigen
(O2), Nitrous Oxide (N2O), Breathing Air, Compress Air, Vacumm Air (Vacumm, dan
Scavenging / Ventury / Buangan Gas medik).
p. Ruang Instalasi Sterilisasi Sentral (ISS)
q. Gudang penyimpanan bahan (medik dan non medik)
r. Ruang mesin, genset, uninterupptable power supply (UPS), ruang panel PHB dan
ruang panel listrik utama (LVMDP, switch gear dan transformator atau travo)
s. Bengkel kerja teknik / work shop teknik (IPSRS)
t. Ruang lift
u. Basement dan lantai parkir
v. Ruang penampungan sampah (Domestik, B3 infeksius dan non infeksius)
w. Ruang AHU (Air Handling Unit)
x. Lokasi lain yang perlu diperhatikan adalah ruang ruang fungsional, ruang rapat,
kantor, koridor dan / atau jalan terusan, tangga kebakaran dan ruang kontrol.

Berikut isinya (Penggunaan Kunci) untuk memperkecil kemungkinan timbulnya resiko


antara lain adalah sebagai berikut :

1. Adanya tindak kriminalitas yang antara lain :


- Pencurian barang barang milik pasien, pengunjung, karyawan dan mitra kerja,
dan lain lain.
2. Adanya aktivitas keluar masuk orang maupun barang dari dan ke ruang rawat inap yang
dapat mengganggu kenyamanan dan ketertiban antara lain :
- Keluar masuk pasien ruangan rawat inap.
- Keluar masuk

II. KOORDINASI DAN PELAKSANAAN

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal13 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
Koordinasi dan pelaksanaan manajemen kunci dilakukan oleh beberapa unit yaitu Bagian
keamanan dan IPSRS serta unit terkait

Pelaksanaannya yaitu :

a. Distribusi Kunci
b. Penyimpanan Kunci
c. Penggunaan Kunci
d. Perubahan Kunci
e. Penghancuran Kunci

III. INFORMASI UMUM DAN KHUSUS


a. Umum
Jenis kunci pintu ruangan rawat inap

b. Khusus
1. Kunci kotak deposit (safe deposit)
2. Kunci panel listrik
3. Kunci box hydran
4. Kunci ruang server system informasi
5. Kunci ruang gas medis
6. Kunci panel indicator gas medis dan non medis
7. Kunci Ruang AHU (Air handling Unit)

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal14 dari 16


Pedoman Sistem Kunci
BAB VI
PENUTUP

Diharapkan dengan adanya buku pedoman ini, diharapkan keamanan danintegritas kunci pada
semua fase dapat terjaga. Kepada para pembaca diharapkan bantuan dan masukan yang
berharga bagi penyempurnaan buku pedoman ini di masa mendatang.

Revisi : 0, 28 Desember 2015 Hal15 dari 16

Anda mungkin juga menyukai