Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

ASSESMENT LISTRIK
RSU ANWAR MEDIKA

(Nama Rumah Sakit)


(Alamat Rumah Sakit)

ii

DAFTAR ISI

HalamanJudul........................................................................................................

DaftarIsi...............................................................................................................

ii

LembarPengesan.................................................................................................... iii
1. DEFINISI ................................................................................................................

2. RUANG LINGKUP ................................................................................................

3. TATA LAKSANA ..................................................................................................

4. DOKUMENTASI ...................................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA

PENGESAHAN DOKUMEN
KETERANGAN

TANDA TANGAN

TA
NG

BAB I
DEFINISI

1. Merupakan suatu program

kerja

yang di dalamnya terdapat proses

mengenali bahaya pada suatu pekerjaan, membuat identifikasi bahaya dan


nilai dari resiko bahaya tersebut kemudian melakukan pengendalian terhadap
resiko bahaya yang telah teridentifikasi yang terkait dengan kelistrikan.
2. Adalah suatu tindakan pemeriksaan, inspeksi, pengawasan dari instalasi
sebelum digunakan atau disambung, dan setiap perubahan yang penting perlu
diberi tanda. Ini dimaksudkan agar pengusahaan instalasi listrik dapat
terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya
kejut listrik, keamananan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan
gedung beserta isinya dari bahaya kebakaran akibat listrik dan perlindungan
lingkungan

BAB II
RUANG LINGKUP
1. Penilaian terhadap kelistrikan rumah sakit ,yang meliputi aspek :
a.

Keamanan ini ditujukan untuk keselamatan manusia dan harta benda. Dengan

dilakukan pemeriksaan, inspeksi, pengawasan dari instalasi sebelum digunakan atau


disambung, dan setiap perubahan yang penting perlu diberi tanda ( kode), untuk
keamanan dalam pekerjaan selanjutnya.
b. Keandalan yang tinggi diperlukan untuk mengatasi kerusakan dalam batas-batas
normal termasuk dalam kesederhanaan sistim, misalkan mudah untuk dimengerti
dalam pengoperasian pada keadaan normal maupun dalam keadaan darurat. Dan
untuk selanjutnya dapat digabungkan dengan peralatan-peralatan listrik yang lainnya.
c. Ketersediaan Semua peralatan termasuk peralatan harus mudah diatur menurut
operasinya baik dalam ;

Pemeriksaan.

Pengawasan.

Pemeliharaan.

Perbaikan serta mudah dalam memasangnya.

d. Kemudahan

Pemberian daya yang kontinyu adalah sangat penting.

Sumber daya cadangan yang diperlukan untuk memberikan daya dari beban

yang ada.
Keluasan dari sistim listrik yaitu sistim tersebut dapat diadakan perubahan jika
perlu diperbaharui dan diperluas untuk keperluan yang lain pada masa yang akan
datang.
e.

Pengaruh pada lingkungan Adalah merupakan hubungan yang ditimbulkan oleh

penggunaan energy kelistrikan,misalnya :


Polusi udara yang dihasilkan oleh emisi gas buang dari penyedia listrik darurat
atau genset, maka perlu dilakukan pengecekan secara berkala terhadap emisi gas
buang yang dihasilkan yang bekerjasama dengan pihak dinas terkait.

Bising

Adalah suara yang dihasilkan oleh genset, motor listrik yang menggerakkan pompa
delivery, motor fan dan lain-lain yang melampui standar ambang batas toleransi
dengan dilakukan pengukuran tingkat kebisingan.

Keindahan

Pemasangan

instalasi

listrik

harus

memperhitungkan

dan

mempertimbangkan sisi keindahannya, sehingga tidak berkesan asal memasang


instalasi listrik.
f. Ekonomis
Sejak perencanaan pemasangan sampai dengan pengoperasian harus diperhitungkan
biayanya sesuai dengan investasinya.
2. Pembuatan laporan dalam form assessment dan membuat skala prioritas.
3. Mengajukan permintaan barang yang akan dipakai guna pekerjaan listrik.
4. Melakukan pekerjaan assessment secara terjadwal

BAB III
TATA LAKSANA
1. Penilaian terhadap kelistrikan rumah sakit ,yang meliputi aspek :
a.

Melakukan kegiatan identifikasi yang terjadwal dan menilai dari tingkat

resiko kelistrikan yang ada di seluruh area rumah sakit.


b. Melakukan dokumentasi/ pemotretan pada pemasangan instalasi listrik dan
peralatan listrik yang terpasang seluruh area rumahsakit.
2. Pembuatan laporan dalam form assessment dan membuat skala prioritas :

Memasukkan data identifikasi dokumentasi berupa soft copy foto dan

penilaian dari tingkat resiko ke dalam data base assessment listrik serta
mencetak data assessment listrik berupa hard copy.
3. Mengajukanpermintaanbarang yang akandipakaigunapekerjaanlistrik:

Melakukan permintaan barang baru melalui prosedur order nonstok yang

disetujui oleh kepala unit pemeliharaan sarana kemudian diajukan ke bagian


logistik untuk dijadwalkan pengadaan barang.
4. Melakukan pekerjaan assessment ke listrikan dengan:
Memberikan skala prioritas pada pekerjaan assessment kelistrikan.

Mengkomunikasikan dengan kepala unit pemeliharaan sarana dalam

melakukan pekerjaan assessment kelistrikan.


Mempersiapkan dan mengecek kondisi peralatan kerja agar dalam kondisi
aman dan siap pakai.
Mempersiapkan alat pelindung diri( APD ) sebelum melakukan pekerjaan.

Mempersiapkan kebutuhan barang yang

akan dipakai dalam pekerjaan

assesment listrik

Melakukan pekerjaan

assessment

listrik dengan selalu berasaskan

keamanan, keandalan, ketersediaan ,kemudahan, pengaruh terhadap lingkungan,


danekonomis.

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Melakukan pendokumentasian foto setiap selesai melakukan pekerjaan


assessment listrik.
2. Memasukkan soft copy foto hasil pekerjaan assessment listik kedalam data
base lembar assessment listrik.
3. Mencetak lembar assessment pekerjaan listrik berupa hard copy.
4. Mengkomunikasikan dan menyerahkan lembar hasil assessment listrik kepada
kepala unit pemeliharaan sarana yang sudah dikerjakan.
5. Lembar assessment dari kepala unit akan diserahkan kepada wakil direktur
umum dan keuangan sebagai laporan.

Anda mungkin juga menyukai