PENDAHULUAN
terjadi pada saat ini, harus diiringi dengan persiapan yang matang oleh para
pelaku-pelaku perubahan itu sendiri. Pendidikan sebagai pioner atau aktor utama
yang akan menyiapkan segala instrument untuk para pelaku perubahan dan
dan pembangunan untuk selalu bertindak dan berprilaku sesuai dengan norma-
pendidikan yang bisa memenuhi segala harapan yang di embankan oleh pendikan
itu sendiri. Semuanya itu memerlukan suatu sarana sebagai instrument dalam
Sekolah sebagai salah satu sarana yang tepat dalam menjalankan proses
guru dalam memberikan materi pelajaran dan membantu siswa dalam memahami
1
Akan tetapi kenyataanya masih banyak persoalan yang belum terselesaikan
SMA negeri 1 Tambang juga memiliki persoalan yang sama salahnya adalah hasil
hasil belajar yang sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan sekolah. Realita ini
hasil yang ingin dicapai. Sebagai mana yang diaamanatkan dalam Undang-
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
minat belajar peserta didik dan rendahnya hasil belajar yang dicapai. Menurut
mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi ajar yang
dari peserta didik tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari
2
menjadi aktivitas bermakna yakni pembebasan untuk mengaktualisasikan seluruh
dewasa ini muncul pemikiran kritis merenovasi pembelajaran bagi anak bangsa
inovatif, kretif, efektif, dan menyenangkan atau dikenal dengan istilah PAIKEM.
Berdasarkan pengalaman penulis sebagai seorang guru bidang studi bahasa
Inggris di SMA Negeri 1 Tambang, diketahui masih rendahnya minat dan hasil
belajar siswa selama proses belajar mengajar disekolah khusunya dalam mata
pengamatan selama proses belajar mengajar disekolah dan dari hasil tes yang
dilakukan, dimana hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata hasil rekapitulasi niliai
siswa per tes/ ulangan dengan rata rata di bawah angka ketuntasan belajar
minimal . Adapun KKM kelas XII di SMA Negeri 1 Tambang untuk mata
pelajaran bahasa Inggris yang telah ditetapkan adalah 82. Untuk melihat daya
serap peserta didik sebelum mengunakan model pembel ajaran kooperatif tipe
bermain jawaban lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel dibawah ini.
Tabel
DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK SEBELUM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE BERMAIN JAWABAN KELAS X1 SMA NEGERI 1 TAMBANG
No Kode Siswa Nilai Ketuntasan
1 Antoni Virgo 70 Belum
2 Dion Saputra 84 Sudah
3 Eldi Nanda 68 Sudah
4 Erdianto Belum
5 Ega Lestari 45 Belum
6 Feri Akmal 70 Sudah
3
7 Fitri Wahyuni 70 Sudah
8 Fitri Mulasmiani 50 Belum
9 Geri Ramli 45 Belum
10 Khairul Aidi 70 Sudah
11 M.Jamiur.R 60 Belum
12 M.Fikri 75 Sudah
13 M.Fiqri 70 Sudah
14 Maharani 70 Sudah
15 M.Farhan 70 Sudah
16 M. Aldo 70 Sudah
17 M. Jonata 60 Belum
18 M. Rifan Alfayet 50 Belum
19 Randi Pratma 75 Sudah
20 Rahmat Julian 50 Belum
21 Regi Pribadi 55 Belum
22 Rio Nursal 55 Belum
23 Rori Edri 70 Sudah
24 Rusli Tanjung - Tidak ikut
25 Sarbaini 70 Sudah
26 Siswanto 60 Belum
27 Sabrina Oktari 70 Sudah
28 Winda Atika 80 Sudah
29 Nuraini Safitri 70 Sudah
30 Nurafni 80 Sudah
Jumlah daya serap (% ) 63%
Rerata Nilai Ketuntasan (%) 58.9%
Sumber : Data Kurikulum SMA Negeri 1 Tambang Tahun 2016
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa hanya 22 peserta didik dari 39
siswa atau 56% yang telah mencapai KKM . dari data tersebut dapat dilihat
belajar yang ditandai dengan rendahnya hasil belajar yang mereka peroleh.
peserta didik tersebut maka salah satu solusi yang terbaik adalah dengan
jabawan. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh masalah ini
4
Jawaban Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas X1
B. Identifikasi Masalah
1. Pembelajaran bahasa Inggris di kelas masih berjalan monoton
2. Rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris
3. Rendahnya prestasi siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris
4. Kurangnya kalaborasi antara siswa dengan guru
5. Cendrungnya guru menggunakan metode /model pembelajaran
kovensional
C. Pembatasan Masalah
kooperatif tipe bermain jawaban pada pokok bahasan text recount dan procedure
pada Standar Kompetensi Membaca dan hasil belajar Kelas X1 SMA Negeri 1
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan yaitu
Negeri 1 Tambang ?.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan dari perumusan masalah di atas maka penulis merumuskan
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
5
1. Guru akan mau dan termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar
bahas Inggris.
2. Siswa akan merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk
belajar.
G. Mamfaat Penelitian
Mamfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Untuk Siswa
1. Proses belajar mengajar dikelas tidak akan monoton lagi
2. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri maupun
D. Untuk Peneliti
1. Dapat menambah wawasan untuk meningkatkan profesionalisme
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Menurut Nana Sudjana (1989:5) Belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses
kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu pelajar.
Belajar merupakan suatu proses. Belajar terjadi karena didorong
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang
komplek yang terjadi pada setiap orang dan berlansung seumur hidup. Semenjak
dia lahir sampai ke liang lahar nanti, salah satu tanda orang yang belajar adanya
7
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses yang psiko-fisik dalam membentuk pribadi seseorang yang diiringi dengan
tujuan belajar adalah kemampuan berpikir kritis dan kreatif bersikap terbuka dan
perubahan tingkah laku yang diingini pada diri siswa-siswa. Kemudian pendapat
Kemudian menurut Sujana, (2001) hasil belajar adalah akibat dari proses belajar
dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara
standar hasil belajar peserta didik yang mencakup empat aspek kompetensi yaitu
Nasional 2009)
C. Model Pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning)
8
Ada beberapa istilah untuk menyebut pembelajaran berbasis sosial yaitu
Peserta didik bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha
yaitu:
1. Saling ketergantungan positif, dalam proses pembelajaran guru
9
denganmateri yang dupelajari,dengan interaksi ini siswa
pembelajaran.
3. Akuntabilitas individu, walaupun proses pembelajaran kooperatif
10
5. Setiap akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk
telah dipelajari.
6. Hasil tersebut disampaikan guru kepada kelompok, agar anggota
dapat tercapai.
yang dari model pembelajaran yang beraliran PAIKEM yaitu pembelajaran aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Model pembelajaran ini tidak hanya
mengandung unsur belajar itu sendiri tetapi juga mengandung unsur bermain
pertanyaan.
Kelompokkan jawaban-jawaban yang dibuat pada langkah
kategori jawaban.
11
Tempelkan kantong-kantong kertas tadi pada selembar kertas
lain.
Langkah no. 4 (empat) diulang untuk kelompok yang lain
permainan tadi.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Ada berbagai jenis penelitian seperti eksperimen riset, action reset dan lain
(2007:12) Penelitian tindakan kelas adalah kalian tyang sistematik dari upaya
Tindakan (Action Research) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
pendapat ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
adalah suatu upaya kegiatan yang dilakukan oleh tenaga pendidik secara
kolaborasi yang bersifat ilmiah yang mencakup rasional, sistematis dan reflektif
terhadap yang peserta didik dalam proses belajar untuk menperoleh hasil belajar
yang optimal.
B. Subjek Penelitian
orang.
13
C. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan melalui dua tahapan siklus, kedua tahapan
berikut:
Siklus I
pembelajaran;
14
b. Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
berikut:
berada;
e. Mulailah permainan dengan meminta salah satu kelompok untuk
15
3. Pengamatan Tindakan
Pengamatan tindakan dilakukan terhadap:
a. Situasi kegiatan belajar mengajar;
b. Keaktifan siswa;
c. Kemampuan dalam diskusi kelompok
mengemukakan pendapat.
c. Sebagian besar (70% dari siswa) berani dan mampu bertanya
kelompoknya.
e. Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang
disediakan.
Siklus II
1) Perencanaan Tindakan
Tim peneliti ( guru dan rekan sejawat) membuat rencana
aktivitas pembelajaran.
4) Refleksi Terhadap Tindakan
16
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan
bahasa Ingggris.
dalam PTK, yaitu kompetensi dasar 1 (KD) Merespon makna dan langkah
retorika teks tulis esei secara akurat,lancar dan berterima dalam konteks
berbentuk: recoun, narrative dan procedure. Dan kompetensi dasar 2( KD) yaitu
iklan, undangan dll.) resmi dan tak resmi secara akurat, lancar dan berterima
kegiatan siswa;(4) lembaran pengamatan kegiatan guru (5) dan lembaran evaluasi
siswa. Selain itu juga akan disusun daftar kelompok kerja siswa yang diacak
secara heterogen.
17
F. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dari setiap tahap kegiatan siklus dianalisa secara
berikut:
F X 100%
P=
N
P = Angka persentase
F = Frekuensi yang dicari
N = Jumlah Siswa ( Sudjiono, 2005:43)
Dari rumus diatas nilai yang diperoleh siswa akan di klasifikasikan dalam
No Interval ( % ) Kategori
1 85-100 Amat baik
2 70-84 Baik
3 50-66 Cukup
4 0-49 Kurang Baik
Sumber : (Depdikbud,1995)
diolah melalui:
siswa.
18
2. Observasi partisipatif yaitu teknik pengumpulan data melalui
bermain jawaban.
hasil siklus.
ini yaitu:
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Adapun deskripsi hasil penelitian (PTK) ini dapat penulis uraikan dalam
A. Hasil Penelitian
1. Siklus 1
dalam pembelajaran;
b. Pelaksanaan
20
Pada awal pelaksanaan siklus belum begitu optimal baik langka-langka
pembelajaran maupun hasil. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
kelompok.
menyeluruh.
secara komprehensif.
c. Pengamatan (observasi)
21
1.Berkumpul dengan kelompok 31 32 33 32 80
40
dengan cepat
2. Antutias mendengarkan 26 27 26 26.3 65.8
40
penjelasan guru
3. Aktif bertanya tentang materi 32 32 32 32 80
40
yang tidak dipahami kepada guru
4. Mengerjakan tugas dengan 23 24 27 24.6 61.6
40
tekun
Skor Perolehan Perse
per Pertemuan Rata Skor ntase
Tahapan Kegiatan Ket
1 2 3 -rata Ideal (%)
Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat dari grafik di bawah ini
Grapik 4.2 Prosentase Perolehan Skor Aktifitas Siswa dalam belajar pada
siklus 1
22
Skor Kategori Siklus I Persentase %
85-100 Amat baik 12 30
70-84 Baik 12 30
50-69 Cukup 13 32.5
0-49 Kurang baik 3 7.5
Dari data di atas dapat dilihat bahwa skor terendah adalah 60.8%, yaitu
jawaban yang ditandai dengan skor 80.8 % . Jadi secara keseluruhan rata-
Dari tabel diatas dapat gambarkan dengan ilustrasi diagram dibawah ini
23
Kemudian ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dengan menggunakan
Tabel 4.4
Tabel 4.4. Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Siklus I
dibawah ini
24
Selanjutnya daya serap hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
40 2755 70
25
d. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replaning)
Mereka merasa senang belajar dalam tipe bermain jawaban. Hal ini
dengan dengan waktu yang telah ditentukan, hal ini karena anggota
pelajaran
26
Merancang kembali Rencana Perangkat Pembelajaran model
pembelajaran
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan siklus kedua berdasarkan replanning siklus pertama yaitu
sebagai berikut:
Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif dalam
pembelajaran
Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
belajar
Memberikan pengakuan dan penghargaan yang lebih
Merancang kembali Rencana Perangkat Pembelajaran model
dengan baik Siswa sudah mampu dan mau saling membantu untuk
27
Sebagian besar peserta didik sudah termotivasi untuk bertanya dan
Dari data di atas dapat dilihat bahwa skor terendah adalah 28 atau 70%
28
Lebih jelasnya dapat diilustrasikan pada grafik berikut ini
Grapik 4.7 Aktifitas siswa pada siklus II
Kemudian data pada tabel 4.7 diatas dapat di klasikalkan pada tabel
dibawah ini
Tabel 4.7 Tabel Klasifikasi nilai aktifitas siswa pada siklus II
Berikutnya data pada tabel diatas dapat diilustrasikan pada diagram 4.7
dibawah ini
Diagram 4.7. Klaifikasi aktivitas siswa pada siklus II
29
Selanjutnya aktifitas guru dalam siklus II dapat dilihat pada tabel 4.8
dibawah ini
44 45 44 97.7
Tabel 4.4
Tabel 4.9. Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Siklus I
Sedangkan daya serap siswa dapat dapat dilihat pada tabel 5.0 berikut ini
40 3016 76
Untuk lebih jelas dapat diilustrasikan pada grafik 4.8 berikut ini
30
Grafik 4.8 Daya serap siswa pada siklus II
Kemudian dari data diatas dapat di klasifikasikan pada tabel 4.9 berikut ini
Tabel. 4.9 Daya klasikal siswa pada siklus II
Dari perolehan data tabel 4.1 dan 4.4 diatas dapat dilihat perkembangan
kuantitas kegiatan siswa dari 70.7% pada siklus I naik menjadi 80.5% pada
siklus II. Maka dapat terdapat kenaikan sebesar 9.8%. Maka penggunaan model
31
Untuk lebih jelasnya dapat diilustrasikan pada grafik berikut ini
Berdasarkan tabel 4.5 daya serap siswa terhadap materi yang telah
diberikan adalah sebesar 70% pada siklus pertama pada siklus kedua naik menjadi
76%. Hal ini menunjukkan terjadi kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar
siswa sebesar 70% naik pada siklus pertama naik pada siklus kedua yaitupada
tabel 4.9 tingkat naik menjadi 90%. Dari hasil diatas maka dapat kita simpulkan
bahwa terjadi kenaikan ketuntasan hasil belajar siswa yang signifikan dimana
terdapat kenaikan sebesar 20% . Hal ini dapat seperti yang diilustrasikan pada
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
33
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)yang telah dilakuakan
belajar siswa pada siklus I sebesar 70.7.% meningkat pada siklusII menjadi
80.5%.
secara signifikan.
B. Saran
proses belajar yang efektif dan efisien dan meningkatkan hasil belajar yang
34
35