Anda di halaman 1dari 8

KUISIONER PENELITIAN UNTUK KEY PERSON

ANALISIS PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN AIR BERSIH


DI KOTA PALOPO
Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai (DAS) Latuppa Hulu
Jibria Ratna Yasir
H451120021
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Abstrak

DAS Latuppa dengan luas area 6.843,02 ha serta panjang aliran sungai mencapai 59.472
meter memiliki potensi sumberdaya air yang cukup besar salah satunya sebagai sumber air baku
bagi PDAM Kota Palopo dan irigasi bagi lahan pertanian masyarakat. Kini DAS tersebut tengah
menghadapi permasalahan yang cukup serius diantaranya kehilangan fungsinya sebagai penyedia
jasa yang semestinya diberikan oleh ekosistem seperti pencegahan bencana, pengendalian erosi,
dan pengaturan tata air. Hal ini umumnya dipicu oleh pemanfaatan yang terus menerus oleh
masyarakat baik untuk pemukiman, lahan pertanian, dan kayu bakar.
Lahan pada zona hulu yang mencakup hutan Negara dan lahan milik masyarakat, sudah
dalam kondisi kritis. Hal ini menyebabkan fungsinya sebagai kawasan lindung daerah bawahan
dan resapan air tidak lagi optimal. Dampak yang paling signifikan dari rusaknya daearah resapan
air di hulu, adalah kejadian banjir yang terus menerus terjadi dengan intesitas yang cenderung
meningkat. Banjir dimusim hujan dan kekeringan di musim kemarau yang melanda Kota Palopo
menyebabkan fluktuasi debit sungai yang sangat besar. Selain menyebabkan fluktuasi yang
sangat besar, penebangan hutan (deforestasi) dan konversi lahan hutan menjadi areal perkebunan
dan pemukiman juga merupakan penyebab tingginya tingkat erosi dan sedimentasi di sungai,
sehingga berdampak negatif bagi DAS, karena selain mempengaruhi kualitas air, yang membuat
air berlumpur dengan tingkat kekeruhan yang sangat tinggi sehingga menyulitkan
pengelolaannya dan meningkatkan biaya pemurnian air oleh PDAM. Masalah ini merupakan
salah satu kondisi yang dialami oleh pemanfaat jasa air bersih dari kawasan hulu DAS Latuppa
yang juga merupakan sumber intake bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palopo.
Berdasarkan kondisi tersebut, diketahui keberadaan air bersih di dataran rendah atau hilir
sangat bergantung pada kelestarian hutan yang ada dikawasan hulu. Oleh sebab itu, sebuah harga
yang adil ditetapkan sebagai nilai yang harus dibayar oleh pemanfaat jasa air bersih di hilir
dalam hal ini PDAM Kota Palopo sebagai kompensasi kepada masyarakat di hulu, yang
diwujudkan dalam kerangka Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL) untuk tujuan perbaikan dan
pemeliharaan kawasan resapan air dengan melakukan rehabilitasi di kawasan hulu daerah aliran
sungai.
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini salah satunya bertujuan untuk mengenalisis pengaruh, kepentingan dan
peran stakeholder dalam penerapan mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan di hulu DAS
Latuppa

Kerahasiaan Informasi Penelitian


Seluruh informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijamin
kerahasiaannya
Informasi Hasil Penelitian
Setelah seluruh informasi yang masuk dianalisis, temuan dari studi ini akan disampaikan
kepada Instansi Bapak/Ibu. Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan mengenai penelitian ini,
dapat menghubungi:

Peneliti/Mahasiswa : Jibria Ratna Yasir


No. Hp : (081342554526)
e-mail : jibria.ratna@gmail.com

Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner


penelitian ini. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini dijamin
kerahasiaannya dan hanya akan dipakai untuk keperluan penelitian saja.

Hormat saya,

Jibria Ratna Yasir, S.E.


A. Identitas Responden
1. Nomor Responden:.
2. Nama:......
3. Alamat:
4. Umur..Tahun
5. Jabatan;
6. Lama Bekerja:.
7. Pendidikan:.
8. Nomor Kontak:...

B. Identifikasi Instansi
1. Nama Instansi:
2. Jenis Instansi:..
3. Cakupan wilayah kerja:..
4. Kegiatan Instansi:
5. Sumber dana:
Manajemen Instansi
Terkait sistem dan tatakelola Dinas/Instansi yang berhubungan dengan pengelolaan
hulu DAS Latuppa, serta pihak yang memiliki kewenangan hak dan tanggung jawab
terkait pelaksanaan tugas dan Instansi yang bersangkutan.
1. Tahun Pendirian Instansi.
2. Tujuan/Visi dan Misi Instansi..
..
.....
3. Dasar Pendirian
.
4. Kerjasama dengan Instansi terkait...
5. Kerja sama dengan masyarakat (Misalnya: Program yang dijalankan bersama)...
.
6. Rencana Pengelolaan DAS Latuppa hulu
.....
7. Ketersediaan data DAS Latuppa hulu (Kondisi 5 tahun terakhir)...
.
8. Pelayanan kepada masyarakat (Informasi, Sosialisasi, Proteksi)
.

Petunjuk Pengisian Kuisioner


1. Jawaban merupakan persepsi Bapak/Ibu terhadap variabel faktor-faktor dominan
peran stakeholder yang berpengaruh terhadap mekanisme pembayaran jasa
lingkungan
2. Pengisian kuisioer dilakukan dengan memberikan tanda V dan X pada kolom yang
telah disediakan
3. Jika Bapak/Ibu tidak memahami pertanyaan agar melingkari nomor pertanyaan
4. Frekuensi digunakannya peran stakeholder tersebut terdiri dari 5 skala penilaian:
1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat tinggi
Faktor-faktor apa saja di bawah ini yang menjadi kepentingan dan yang
berpengaruh pada Instansi anda dalam pengelolaan mekanisme Pembayaran
Jasa Lingkungan (PJL)?

Kode Variabel Frekuensi Alasan


A Kepentigan 1 2 3 4 5
X1 Menurut pendapat anda
apakah mekanisme PJL
untuk perbaikan kawasan
hutan di hulu DAS Latuppa
penting?
X2 Menurut pendapat anda
apakah mekanisme PJL perlu
dikembangkan?
X3 Apakah dalam pelaksanaan
program mekanisme PJL,
Instansi anda akan ikut
terlibat didalamnya?
X4 Apakah Instansi anda
memiliki tujuan khusus untuk
berpartisipasi dalam
mengembangkan mekanisme
PJL di DAS Latuppa hulu?
X5 Apakah Instansi anda
berkontribusi dalam
pelaksanaan mekanisme PJL?
Dalam bentuk kegiatan?
1. Penelitian
2. Pengembangan
Mekanisme
3. Pendanaan
4. Tahap Persiapan
5. Keberlanjutan
Pengembangan
6. Kebijakan
X6 Apakah Instansi anda
memperoleh manfaat dalam
pelaksanaan?
Dalam bentuk kegiatan?
1. Penelitian
2. Pengembangan
Mekanisme
3. Pendanaan
4. Tahap persiapan
5. Keberlanjutan
Pengembangan
6. Kebijakan
B Tingkat Pengaruh
X7 Ruang lingkup kerja Instasi
anda dalam kegiatan di
bawah ini?
1. Penelitian
2. Pengembangan
mekanisme
3. Pendanaan
4. Perijinan
5. Tahap persiapan
6. Keberlanjutan
pengembangan
7. kebijakan
X8 Apabila Instansi anda tidak
terlibat dalam kegiatan
dibawah ini, apakah:
1. Penelitian akan
tetap berjalan
2. Pengembangan
mekanisme akan
tetap berjalan
3. Perijinan dapat
diberikan
4. Tahap persiapan
akan tetap berjalan
5. Ketersediaan dana
akan tercukupi
6. Keberlanjutan
pengembangan
akan terus
berlangsung
7. Kebijakan akan
tetap terbentuk
X9 Apakah dalam pengelolaan
mekanisme PJL Instansi anda
akan bekerja sama dengan
Instansi lain?
X10 Instansi apa saja di bawah ini
yang akan bekerjasama
dengan instansi anda dalam
pengelolaan mekanisme PJL?
(boleh lebih dari satu)
1. PDAM Kota Palopo
2. Dinas Kehutanan
dan Perkebunan
Kota Palopo
3. PSDA Kota Palopo
4. Forum DAS
Paremang
5. BP-DAS Saddang
6. Lainnya (sebutkan)
X11 Menurut anda apakah
kontribusi masyarakat
berperan penting dalam
mengembangkan dan
mengelola mekanisme PJL di
DAS Latuppa hulu?

Lainnya
1. Menurut anda kendala apa saja yang akan dihadapi Instansi anda, dalam
menjalankan pengelolaan mekanisme PJL di DAS Latuppa hulu?

2. Bagaimana cara Instansi anda menghadapi/menyelesaikan kendala tersebut?

3. Apa saran anda untuk pengembangan mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan


di DAS Latuppa hulu?

Faktor-faktor apa saja dibawah ini yang akan menjadi peran Instansi anda
dalam pengelolaan mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL)?

Kode Variabel frekuensi Keterangan/Tanggapan/Perbaikan/


A Tahap Persiapan 1 2 3 4 5 Penambahan peran
X1 Mengidentifikasi lahan
kritis
X2 Menjalankan program
pengelolaan DAS yang
optimal
X3 Secara terus menerus
memonitor perkembangan
dampak mekanisme PJL
X4 Penetapan struktur dalam
lembaga pengelola PJL
X5 Perumusan kebijakan
teknis (dibidang
lingkungan
hidup/perlindungan
masyarakat
hulu/pengawasan)
X6 Koordinasi dan pelayanan
administrasi dibidang
perizinan
X7 Penyusunan kerangka
acuan mekanisme
pembayaran jasa
lingkungan
X8 Penyusunan kebijakan
dalam pelaksanaan
mekanisme PJL
X9 Menetapkan batasan dalam
pengelolaan dana
mekanisme PJL
B Tahap Pelaksanaan
X10 Menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi antar
stakeholder
X11 Terus menerus memonitor
perkembangan mekanisme
PJL
X12 Pengawasan masyarakat
hulu terhadap mekanisme
PJL yang berjalan
X13 Penyusunan struktur dalam
kerangka kerja mekanisme
PJL
X14 Pembentukan kelembagaan
untuk penerapan
mekanisme pembayaran
jasa lingkungan
X15 Pengawasan dalam
pelaksanaan mekanisme
pembayaran jasa
lingkungan
X16 Pelaksanaan pelatihan dan
pejelasan tentang dampak
lingkungan yang
ditimbulkan dari
pelaksanaan mekanisme
PJL
X17 Implementasi rumusan
proses mekanisme PJL
X18 Memastikan bahwa
pengendalian, pengelolaan,
pemantauan serta langkah-
langkah perlindungan
terhadap mekanisme PJL
betul-betul terlaksana
X19 Pengaturan pembayaran
dalam pengelolaan
mekanisme PJL
X20 Penyusunan dan evaluasi
rencana kegiatan
pengelolaan sebelum tahap
pelaksanaan dan pada
tahap pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai