i
Tahun 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Panduan Root Cause Analysis (RCA) ini telah disusun, diperiksa dan disetujui:
Disetujui oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB 1
DEFINISI
Root cause Analysis (RCA) adalah proses mengenal faktor-faktor yang mendasari atau
menjadi terjadinya variasi kinerja yang tidak diharapkan atau yang tidak diinginkan, termasuk
terjadinya kejadian sentinel yang berakibat kematian atau kecacatan fisik dan atau psikologis
yang serius atau resiko yang dapat berakibat kematian atau kecacatan serius, untuk mencegah
terulangnya insiden yang sama.
Tidak seluruh insiden atau masalah yang terjadi dilakukan prosedur lengkap
RCA. Masalah harus dilakukan klasifikasi dan prioritas.Tujuannya agar terjadi efisiensi dalam
pekerjaan. Hal ini karena prosedur lengkap RCA memerlukan sumber daya yang khusus,
jumlahnya terbatas di organisasi, dan memakan waktu yang tidak sebentar.Sehingga
organisasi perlu menetapkan suatu metode klasifikasi dan prioritas masalah. Hanya masalah
yang masuk kriteria saja yang dilanjutkan ke prosedur RCA.Sementara masalah lain yang
tidak masuk kriteria, tetap dilakukan analisa menggunakan prinsip-prinsip RCA tetapi tidak
seluruh urutan prosedur lengkap RCA dilakukan. Prosedur lengkap RCA adalah
seluruhtahapanprosedur dilakukan.
1
BAB 2
RUANG LINGKUP
RCA dapat diarahkan kepada banyak tujuan yang spesifik. Para praktisi continuous
improvement merumuskan lima pendekatan dasar yang dapat dilakukan dengan RCA, antara
lain:
1. RCA satefy-based: merupakan usaha identifikasi permasalahan yang berkaitan
dengan keselamatan. RCA dilakukan dengan analisa kecelakaan yang pernah terjadi
dan penyebab-penyebabnya, untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan
pekerja.
2. RCA production-based: berasal dari konsep quality control untuk manufaktur, RCA
produksi fokus kepada analisa penyebab cacat dan masalah yang terjadi pada proses
produksi mencakup mesin, operator, dan peralatan.
3. RCA process-based: pada dasarnya merupakan perluasan dari konsep RCA
production-based, namun dengan ruang lingkup yang lebih luas, termasuk analisa
penyebab masalah yang terjadi pada business process.
4. RCA failure-based: berasal dari praktek failure analysis yang dilakukan pada proses
engineering dan maintenance, bertujuan untuk mengetahui akar masalah yang
menjadi penyebab masalah pada kedua proses tersebut.
5. RCA systems-based: ini adalah pendekatan gabungan yang merangkul pendekatan-
pendekatan RCA yang lain, dengan konsep-konsep yang diadaptasi dari berbagai
sudut pandang, seperti change management, risk management dan systems analysis.
RCA memiliki banyak variasi pendekatan, namun pada dasarnya prinsipnya tetap
sama, yaitu menelaah sedalam-dalamnya hingga ditemukan akar dari suatu masalah yang
terjadi. RCA dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai tools, seperti analisa 5 Whys,
Fishbone (Ishikawa) diagram, diagram sebab-akibat, pareto chart, dan sebagainya
2
BAB 3
TATA LAKSANA
SKP dapat membuat kebijakan bahwa hanya masalah yang mempunyai peringkat
ekstrim (1525) saja yang dilakukan prosedur RCA.
3
Consequence (C) dan Likelihood (L)
4
5
6
7
1. Langkah langkah pelaksanaan RCA:
Penjabaran Kegiatan:
1. Identifikasi Insiden: Root cause analysis digunakan untuk menganalisa dan
mengevaluasi IKP pada derajat kuning dan merah.
2. Tentukan tim investigator yang mewakili berbagai komponen:
a) Sub komite keselamatan pasien
b) Sub komite mutu dan manajemen risiko
c) Bidang keperawatan dan perwakilan kepala ruang
d) Perwakilan kepala instalasi/bagian
e) Perwakilan klinisi
f) Personil lain yang dinilai perlu (misal dari komponen K3, PPI, administrasi
keuangan kepegawaian, farmasi, logistik dll sesuai IKP yang terjadi)
8
Dalam hal insiden sentinel maka tim investigator harus terdiri dari:
1. Expert insiden dan analis expert external (misal yang tidak berlatar belakang medis)
2. Senior management expert (misal direktur medis)
3. Senior clinical expert (misal konsultan senior)
4. Orang yang mengetahui unit kerja/bagian terkait dengan baik namun tidak terlibat
langsung dalam insiden tersebut
Tim ini dibentuk oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien yang akan bertanggung
jawab kepada Direktur Rumah Sakit Mutiara Bunda. Tim diberi tenggang waktu kerja sesuai
grading untuk memberikan laporan kepada ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
Dokumentasi semua bukti yang berkaitan dengan insiden harus dikumpulkan sesegera
mungkin:
1. Semua catatan medis dan catatan keperawatan
2. Semua hasil pemeriksaan yang berhubungan dan penunjang diagnostic
3. Incident report(laporan keselamatan pasien)
4. Kebijakan dan prosedur
5. Integrated care pathway yang berhubungan
6. Pernyataan-pernyataan dan hasil observasi
7. Bukti fisik
9
8. Daftar staf yang terlibat
9. Lakukan interview dengan semua orang yang terlibat
10. Informasi mengenai kondisi yang dapat mempengaruhi terjadinya insiden (misal
pergantian jaga, ketersediaan petugas terlatih, kecukupan tenaga, dll)
10
5. CMP (Care Management Problem) Adverse event yang berkaitan dengan penyimpangan
dari standar pelayanan yang telah ditetapkan dan berdampak langsung atau tidak
langsung kepada pasien.
Contoh:
6. Analisa Informasi
1) Teknik 5 Why (atau teknik why why)
Bertanya secara berlapis dengan tujuan menemukan akar penyebab masalah,
dengan mengidentifikasi gejala, penyebab langsung, faktor kontributor, dan
akhirnya akar masalah.Dengan tehnik ini, investigator tidak boleh berhenti
bertanya walaupun sudah menemukan penyebab langsung sebelum menemukan
akar penyebab masalah.
Contoh:
11
2) Analisis perubahan
Digunakan bila dicurigai adanya perubahan praktek daripada prosedur yang
seharusnya.
Contoh: Kasus salah area operasi
12
3) Analisis Barrier
Contoh dari kasus di atas:
13
URUTAN AKTIFITAS PENYUSUNAN Bahan dan cara
LAPORAN RCA
Identifikasi insiden dan ruang lingkupnya Laporan insiden, risk grading
Tentukan tim penelaah SK tim RCA, Top Management
Rumuskan masalah Laporan insiden
Kumpulkan ionformasi Obsevasi, dokumen, wawancara
Pilah dan petakan informasi Time line, time person grid
Identifikasi CMP / critical event Brain storming, time line chart
Identifikasi akar masalah Apollo, 5 why, fish bone
Identifikasi solusi dan rekomendasi Barier analysis, change analysis
LAPORAN HASIL RCA
2 Rumuskan masalah (Define the a. SK tim, anggota kurang dari 10 (lebih baik
problem) ganjil)
b. melibatkan top management
3 Pelajari Masalah (Study the c. dilakukan dengan brainstorming,
problem) multivoting, FMEA, flowchart, pareto,
scatter, affinity diagram.
7 Ukur, kumpulkan dan nilai data Tetapkan critical event/ care management
berdasar penyebab utama dan problem
terdekat. (Measure, collect and
Timeline, change analysis
assess data on proximate and
underlying causes)
14
10 Pendekkan/kurangi daftar akar
penyebab (Prune the list of root
causes)
11 Pastikan/konfirmasikan akar
penyebab (Confirm root causes)
21 Komunikasikan hasilnya
(Communicate the results)
15
Ada satu alat yang sangat berguna untuk menyusun penyelesaian masalah ini.
Alat itu disebut analisa penghalang (barrier analysis).Namun, sebelum masuk ke dalam
analisa penghalang, kita perlu memahami dahulu pengertian penghalang dihubungkan
dengan kemampuannya mencegah terjadinya insiden. Ilustrasi tentang penghalang
dihubungkan dengan kemampuannya mencegah terjadinya insiden adalah sebagai
berikut:
Dari ilustrasi di atas, jelas terlihat bahwa tebal lapisan penghalang tidaklah
sama. Yang paling kuat adalah adanya alat, sedangkan yang paling lemah adalah
kebijakan/prosedur.
Ilustrasi di atas memberikan penjelasan kepada kita, bahwa jika kita ingin
mencari solusi atas suatu masalah, utamakan solusinya adalah berupa alat/disain. Jika alat
tidak ada, barulah cari solusi lain.
Berdasarkan analisa penghalang di atas, kita dapat membuat rekomendasi
penyelesaian masalah. Rekomendasi penyelesaian masalah yang baik harus juga
mencantumkan ukuran keberhasilan, penanggung jawab, dan batas waktu
penyelesaian.Tujuan dari itu adalah agar rekomendasi yang kita berikan dapat diukur
keberhasilanpelaksanaannya, jelas siapa penanggung jawabnya, serta ada batas waktu
yang jelas kapan rekomendasi itu harus terlaksana.
16
BAB 4
DOKUMENTASI
LAMPIRAN:
Deskripsi Faktor yang Rekomendasi Rencana Tindak Waktu
kejadian berkontribusi/akar Lanjut selesai
masalah
UNIT KERJA:
17
1. Laporan kejadian
JUDULLAPORAN
NOMOR KEJADIAN:
SISTEMATIKA
A. PENDAHULUAN
B. RINGKASAN KEJADIAN
C. METODA
D. GRADING KEJADIAN
E. KRONOLOGI
F. PEMBAHASAN
G. FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI
H. AKAR MASALAH
I. REKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
J. PEMBELAJARAN YANG DAPAT DIPETIK
K. DAFTAR PUSTAKA
L. LAMPIRAN
2. Bentuk laporan
I. PENDAHULUAN
1.1. Laporaninimerupakanlaporaninvestigasikejadian (no:..) yang
terjadipadatanggaldi.Dengankategori
II. RINGKASAN KEJADIAN
III. METODA
Metoda RCA digunakandalammenganalisiskejadian, meliputi:.
Dokumen yang dianalisismeliputi
Karyawan yang diwawancarameliputi.
Pasien/keluargapasien yang diwawancarameliputi.
Dst
IV. GRADING KEJADIAN
V. KRONOLOGI KEJADIAN
VI. PEMBAHASAN
VII. FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI
VIII. AKAR MASALAH
IX. RKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
X. PEMBELAJARAN YANG DAPAT DIPETIK
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
18
DAFTAR PUSTAKA
Guide for RCA, team patien safety centre quensland health, 2009
Richard. 2009. Root Cause Analysis in Health Care: tools and techniques. JCI
Workshorp RCA, dr Hanefi Jasri, 2014
19