Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Informatika 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA


TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING
(STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA)

Evi Dewi Sri Mulyani1, Yoga Handoko Agustin2, Sri Fitrya Kamellia3

Teknik Informatika, STMIK Tasikmalaya


Jalan RE. Martadinata 272 A Tasikmalaya
Email: 1eviajadech@gmail.com,2abeogink@gmail.com, 3 fitryakamellia@gmail.com

Abstrak

Strategi pendidikan yang ditempuh selama ini bersifat umum, memberikan perlakuan standar atau rata-
rata kepada semua siswa, sehingga kurang memperhatikan perbedaan antar siswa dalam kecakapan, minat,
dan bakatnya. Dengan strategi semacam ini, keunggulan akan muncul secara acak dan sangat tergantung
kepada motivasi belajar siswa serta lingkungan belajarnya. Oleh karena itu, perlu dikembangkan keunggulan
yang dimiliki oleh setiap siswa agar potensi yang dimiliki dapat dikonversi menjadi prestasi yang
unggul.Dalam rangka memotivasi siswa-siswi untuk terus berprestasi, SMP Negeri 3 Tasikmalaya
melakukan kegiatan untuk mengembangkan potensi para siswa melalui pemilihan siswa teladan. Sebuah
sistem pendukung keputusan (SPK) untuk memudahkan dalam pemilihan siswa teladan serta memanfaatkan
Simple Additive Weighting (SAW) sebagai metode keputusannya. Metode SAW (Simple Additive
Weighting) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah
mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan
semua rating alternatif yang ada. Kriteria yang menjadi penilaian pemilihan siswa teladan di SMP Negeri 3
Tasikmalaya adalah rata-rata nilai raport, ranking, absensi, keaktifan dalam berorganisasi, jabatan dalam
organisasi, keikutsertaan perlombaan, kedisiplinan, akhlak, dan akumulasi point pelanggaran. Perhitungan
tersebut akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman Netbeans IDE 8.0.1, database MySQL.

Kata Kunci : Siswa Teladan, Sistem Penunjang Keputusan, Simple Additive Weighting dan Kriteria.

1. Pendahuluan yang sesuai dengan jenis kulit wajah telah


Strategi pendidikan yang ditempuh selama ini berhasil diterapkan, sehingga diperoleh hasil
bersifat umum, memberikan perlakuan standar sebagai suatu solusi untuk mendukung
atau rata-rata kepada semua siswa, sehingga pengambilan keputusan dalam penentuan
kurang memperhatikan perbedaan antar siswa kosmetik tersebut [1].
dalam kecakapan, minat, dan bakatnya. Dengan Penggunaan sistem pendukung keputusan ini
strategi semacam ini, keunggulan akan muncul diharapkan menghilangkan subyektifitas dan
secara acak dan sangat tergantung kepada ketidakadilan tersebut untuk memilih siswa
motivasi belajar siswa serta lingkungan teladan sesuai dengan kriteria.Model yang
belajarnya. Oleh karena itu, perlu dikembangkan digunakan dalam sistem ini adalah Simple
keunggulan yang dimiliki oleh setiap siswa agar Additive Weighting (SAW). Sistem pendukung
potensi yang dimiliki dapat dikonversi menjadi keputusan pemilihan siswa teladan menggunakan
prestasi yang unggul. metode SAW ini berdasar pada 9 kriteria, yaitu
Dalam rangka memotivasi siswa-siswi untuk rata-rata nilai raport 2 semester terakhir, peringkat
terus berprestasi, SMP Negeri 3 Tasikmalaya kelas,absensi, keaktifan dalam berorganisasi,
melakukan kegiatan untuk mengembangkan jabatan dalam organisasi, keikutsertaan
potensi para siswa melalui pemilihan siswa perlombaan, kedisiplinan, akhlak, dan akumulasi
teladan. Namun pengambilan keputusan untuk point pelanggaran. Hasil dari proses ini berupa
memilih siswa teladan bukan atas kemampuan ranking siswa teladan.
akademik dan non akademik, melainkan atas
dasar subyektifitas kepala sekolah dan para guru 2. Tinjauan Pustaka
terkait yang berbeda-beda. Sehingga banyak yang Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
mengajukan komplen tentang keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang
terpilihnya siswa teladan yang kurang tepat menyediakan informasi, pemodelan dan
sasaran. Penerapan metode Simple Additive pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk
Weighting (SAW) dalam penentuan kosmetik membantu pengambilan keputusan dalam situasi

38
Seminar Nasional Informatika 2015

yang semi terstruktur dan situasi yang tidak


terstruktur, dimana tidak seorangpun tahu secara
pasti bagaimana keputusan dibuat [2]. Sistem
pendukung keputusan dapat memberikan
dukungan dalam membuat keputusan dalam
semua tingkatan level manajemen, baik individual
maupun grup, terutama dalam situasi semi
terstruktur dan tidak terstruktur, membawa
kepada keputusan bersama dan informasi yang
objektif [3]. Metode SAW(Simple Additive
Weighting) sering juga dikenal istilah metode
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode
SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari
rating kinerja pada setiap alternatif pada semua Gambar 1. Kerangka Kerja (System Development
atribut. Konsep dasar metode SAW adalah Life Cycle) SDLC
mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja
pada setiap alternatif pada semua criteria [4]. 4. Analisis dan Pembahasan Masalah
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi 4.1. Analisis Sistem
matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat Untuk menganalisis sistem, maka peneliti
diperbandingkan dengan semua rating alternatif melakukan pengamatan dan pengumpulan data
yang ada.[1] aktivitas atau proses pemilihan siswa teladan yang
berjalan di SMP Negeri 3 Tasikmalaya.
Berikut adalah deskripsi dari sistem yang
berjalan di SMP Negeri 3 Tasikmalaya dalam
bentuk use case diagram dan activity diagram
Keterangan: sebagai berikut:
a. Dikatakan kriteria keuntungan apabila nilai Tabel 1. Rincian Aktor
xij memberikan keuntungan bagi pengambil No Nama aktor Tugas
keputusan, sebaliknya kriteria biaya apabila 1 Siswa Melengkapi data diri dan
xij menimbulkan biaya bagi pengambil nilai raport sebagai kriteria
keputusan. penilaian.
b. Apabila berupa kriteria keuntungan maka 2 Wali Kelas Melakukan perekapan data
nilai xij dibagi dengan nilai Max xij dari siswa dan nilai raport siswa
setiap kolom, sedangkan untuk kriteria biaya, untuk diserahkan kepada
nilai Min xij dari setiap kolom dibagi dengan kesiswaan.
nilai xij. 3 Kesiswaan Menerima rekapan data
rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari siswa dan nilai raport siswa
alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan dan melakukan penyeleksian
j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif siswa teladan dari data-data
(Vi) diberikan sebagai: yang sudah lengkap, serta
mengumumkan hasilnya
kepada seluruh siswa.
4 Kepala Menerima laporan hasil
Sekolah seleksi siswa teladan
Keterangan :
Vi = rangking untuk setiap alternatif
wj = nilai bobot dari setiap kriteria Wali Kelas

rij = nilai rating kinerja ternormalisasi


Perekapan Data Siswa dan Nilai Raport
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan
Siswa
bahwaalternatif Ai lebih terpilih. Kesiswaan

Penyeleksian Siswa Teladan

3. Metode Perancangan Perangkat Lunak Pengumuman hasil seleksi siswa teladan

Tahapan kerangka kerja pengembangan Laporan Siswa Teladan

sistem informasi (System Development Life Cycle) Kepala Sekolah

SDLC, adalah sebagai berikut : Gambar 2. Use case Sistem yang Sedang
Berjalan

1 Nama : Perekapan data siswa dan


use case nilai raport

39
Seminar Nasional Informatika 2015

Aktor : Siswa dan Wali Kelas pada setiap kriteria. Nilai {x} setiap alternatif
Tujuan : Merekap data lengkap dan (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah
nilai raport siswa ditentukan dimana, i = 1,2,..m dan j = 1,2,..n.
Tabel 2. skenario use case perekapan 6. Melakukan noramalisasi matrik keputusan X
data siswa dan nilai raport dengan cara menghitung nilai rating kinerja
Siswa WaliKelas ternormalisasi (Rij) dari alternatif (Ai) pada
1. Melengkapi data kriteria (Cj).
diri dan nilai raport 7. Hasil dari nilai rating kinerja ternormalisasi
lalu diserahkan kepada
wali kelas (Rij) membentuk matrik ternoralisasi (R).
2.Menerima dan
merekap data .(4)
lengkap dan nilai
raport siswa Hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh dari
2 Nama : Penyeleksian siswa penjumlahan dari perkalian elmen baris matrik
use case teladan ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W)
Aktor : Kesiswaan yang bersesuaian elemen kolom matrik (W).
Tujuan : Menyeleksi siswa teladan
4. 3. Analisis Pemecahan Masalah dengan
Tabel 3. skenario use case Metode SAW
penyeleksian siswa teladan 1. Menentukan jenis-jenis kriteria dan alternatif,
Kesiswaan
1. Melakukan penyeleksian siswa teladan
alternatif dalam penelitian ini adalah siswa-
3 Nama : Pengumuman hasil seleksi siswi SMP Negeri 3 Tasikmalaya, penulis
akan menggunakan 3 alternatif dalam contoh
use case siswa teladan
Aktor : Kesiswaan dan Siswa perhitungan metode SAW.
Tujuan : Mengumumkan hasil
seleksi siswa teladan Tabel 5. Alternatif
A1 MAKNA CHALEESTHA RAKHMAN
Tabel 4. skenario use A2 CHANTIKA RAIHAN MARETHA
casepengumuman hasil seleksi siswa A3 RIZVA GHILWAN NURFAUZAN
teladan
Kesiswaan Siswa 2. Kriteria yang akan di jadikan acuan dalam
1. Membuat laporan pengambilan keputusan
siswa teladan
2.Menerima laporan Tabel 6. Kriteria
siswa teladan
Kriteria
Nama Kriteria
(Cj)
C1 Rata-rata jumlah raport 2 semester terakhir
C2 Ranking
C3 Absensi
C4 Keikutsertaan dalam perlombaan
C5 Keaktifan ekstrakulikuler
C6 Jabatan di Ekstrakulikuler
C7 Kedisiplinan
Gambar 3. Activity Diagram Sistem yang Sedang C8 Akhlak (Rata-rata nilai BP/BK, PKn, PAI)
Berjalan
C9 Akumulasi point pelanggaran
4.2.Analisis Langkah-Langkah Metode SAW
Langkah - langkah pada metode SAW
yaitu sebagai berikut: 3. Nilai bobot pada setiap kriteria
1. Menentukan alternatif, yaitu Ai. Tabel 7. Bobot Kriteria
2. Menentukan kriteria yang akan dijadiakan Nilai
Bobot (%) Keterangan
acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Cj. Kriteria (C)
3. Menentukan bobot preferensi atau tingkat Sangat buruk, Tidak
0 0-49
direkomendasikan
kepentingan (W) dari setiap kriteria.
W=[W1 W2 W3...Wj] (3) 1 50-59 Buruk, tidak direkomendasikan
4. Membuat tabel rating kecocokan setiap 2 60-69 Kurang, direkomendasikan
alternatif pada setiap kriteria. 3 70-79 Cukup, direkomendasikan
5. Membuat matrik keputusan X yang di bentuk
dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif 4 80-89 Baik, direkomendasikan

40
Seminar Nasional Informatika 2015

5 90-100 Sangat baik, direkomendasikan Tabel 18. Rating kecocokan dari setiap
alternatif
Tabel 8. Kriteria rata- Tabel 9. Kriteria Altern
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9
atif
rata raport Ranking
A1 3 4 2 3 5 2 3 2 1
C1 Bobot (W) C2 Bobot (W)
A2 2 4 3 5 4 3 4 3 4
90-100 5 1 5
A3 5 2 5 4 2 5 2 4 3
80-89 4 2 4
70-79 3 3 3 6. Tahapan selanjutnya dari tabel rating
60-69 2 4 2 kecocokan di dapat matrik keputusan yaitu
50-59 1 5 1 sebagai berikut
0-49 0 >5 0

Tabel 10. Kriteria Tabel 11. Kriteria


Absensi (Jumlah Alfa) Keikutsertaan 7. Melakukan noramalisasi matrik keputusan X
Perlombaan dengan cara menghitung nilai rating kinerja
Bobot
C3 Bobot (W) C4
(W) ternormalisasi (Rij) dari alternatif (Ai) pada
0 5 Internasional 5 kriteria (Cj), dengan persamaan :
1 4 Nasional 4
2,3 3 Provinsi 3
4,5,6 2 Kab/Kota 2
6 1 Tidak Pernah 0 (5)
>=7 0
Keterangan :
= nilai rating kinerja ternormalisasi
Tabel 12. Kriteria Tabel 13. Kriteria
Keaktifan Jabatan = nilai atribut yang dimiliki dari
Ekstrakulikuler Ekstrakulikuler setiap kriteria
Bobot = nilai terbesar dari setiap kriteria
C5 Bobot (W) C6
(W) = nilai terkecil dari setiap kriteria
A 5 Ketua/Wakil 5
B 4 Sekretaris/Wakil 4 benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik
C 3 Bendahara 3 cost = jika nilai terkecil adalah terbaik
Koordinator Dari hasil perhitungan persamaan, maka di
D 2 Sekbid 2 dapat sebuah nilai matriks ternormalisasi :
E 1 Anggota 1
Tidak ada 0 Tidak ikut 0

Tabel 14. Kriteria Tabel 15. Kriteria 8. Hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh
Kedisiplinan Akhlak dari penjumlahan dari perkalian elemen baris
C7 Bobot (W) C8
Bobot matrik ternormalisasi (R) dengan bobot
(W) preferensi (W) yang bersesuaian elemen
A 5 90-100 5 kolom matrik (W), Dengan persamaan untuk
B 4 80-89 4
C 3 70-79 3 proses perangkingan sebagai berikut:
D 2 60-69 2 (6)
E 1 50-59 1 Keterangan :
0-49 0
= rangking untuk setiap alternatif
Tabel 16. Akumulasi point pelanggaran
C9 Bobot (W) = nilai bobot dari setiap kriteria
0-24 5
25-50 4 = nilai rating kinerja ternormalisasi
101-200 3 Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan
51-100 2
bahwaalternatif tersebut yang terpilih.
201-299 1
>= 300 0 Proses perangkingan :
4. Menentukan bobot preferensi atau tingkat V1=((0,17)(0,6)+(0,12)(1)+(0,06)(0,4)+(0,15)(0,6
kepentingan (W) dari setiap kriteria )+(0,10)(1)+(0,11)(0,4)+(0,06)(0,75)+(0,07)(0,5)
Tabel 17.Tingkat Kepentingan Dari Setiap +(0,16)(0,25))=0,6
Kriteria V2=((0,17)(0,4)+(0,12)(1)+(0,06)(0,6)+(0,15)(1)
Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 +(0,10)(0,8)+(0,11)(0,6)+(0,06)(1)+(0,07)(0,75)+
Rating (0,16)(1))=0,7925
17 12 6 15 10 11 6 7 16
(%) V3=((0,17)(1)+(0,12)(0,5)+(0,06)(1)+(0,15)(0,8)
5. Membuat tabel rating kecocokan setiap +(0,10)(0,4)+(0,11)(1)+(0,06)(0,5)+(0,07)(1)+(0,
alternatif pada setiap kriteria 16)(0,75))=0,78

41
Seminar Nasional Informatika 2015

Hasil dari perhitungan di atas adalah: 5.1.3. Class Diagram


Altern Has
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9
atif il
0.10 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
A1 0.1 0.6
2 2 24 9 44 45 35 4
0.06 0.1 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.7
A2 0.08
8 2 36 5 66 6 525 6 925
0.0 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.1 0.7
A3 0.17 0.04
6 6 2 1 3 7 2 8
Berdasarkan nilai akhir yang diperoleh dari setiap
proses perankingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R dengan nilai
bobot, maka nilai terbesar yang dipilih sebagai
alternatif terbaik adalah A2 = 0,7925. Hal ini
karena nilai akhir yang paling tinggi dari alternatif
yang lainnya.

5. Perancangan Program Aplikasi


Perancangan adalah suatu proses untuk membuat
keputusan tentang apa yang perlu dilakukan oleh
suatu organisasi ataupun individu Gambar 6. Class DiagramSistem

5.1. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan


5.1.1.Use Case Diagram
<<extend>> Tambah
5.1.4. Statechart Diagram
Data Siswa <<extend>> Edit

<<extend>> Hapus

<<include>>

<<extend>> Tambah

Username Password Data Kriteria


<<extend>>

<<include>> <<include>>
<<extend>>

Login <<include>>
Hapus Edit

Admin

Data Bobot <<include>> Simpan

Proses
<<include>>
<<include>>

Data Hasil

Laporan Data Kriteria


<<extend>>

Laporan

<<extend>>
Laporan Data Hasil

About

Gambar 4. Use Case Diagram


5.1.2. Activity Diagram
Gambar 7. SequenceDiagramSistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

5.1.5. Ent5. Laporan Data Kriteria ity


Relationship Diagram (ERD)

Gambar 5. Activity DiagramSistem Pendukung


Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 8. Entity Relationship Diagram Sistem


Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

5.2. Implementasi Antarmuka dan Kegunaan


Program
Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap
halaman program yang dibuat dan pengkodeannya
dalam bentuk file program

42
Seminar Nasional Informatika 2015

1. Form Login 7. Form Data Siswa

Gambar 9. Form Login Gambar 15. Form Data Siswa


2. FormAdd User 8. Form Data Bobot

Gambar 10. FormAdd User


3. Form Data Kriteria Gambar 16. Form Data Bobot
9. Laporan Data Hasil

Gambar 11. Form Data Kriteria


4. Form Data Hasil
Gambar 17. Laporan Data Hasil

6. Kesimpulan dan Saran


6.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, pembahasan


dan pengkajian tentang sistem penunjang
Gambar 12. Form Data Hasil keputusan pemilihan siswa teladan di SMP Negeri
3 Tasikmalaya, dapat diambil beberapa
5. Laporan Data Kriteria kesimpulan sebagai berikut :
1. Program SPK pemilihan siswa teladan
membuat penilaian dalam pemilihan siswa
teladan menjadi lebih objektif.
2. Program SPK pemilihan siswa teladan dapat
membantuadmin khususnya bagian
Kesiswaan dalam menghitung kelayakan
Gambar 13. Laporan Data Kriteria siswa teladan.
6. Menu Utama 3. Perhitungan kriteria yang ditentukan untuk
penilaian siswa teladan di SMP Negeri 3
Tasikmalaya bisa dihitung menggunakan
program SPK pemilihan siswa teladan, yaitu
data real siswa diproses menggunakan
penghitungan Simple Additive Weighting,
sehingga menghasilkan sebuah nilai
Gambar 14. Tampilan Menu Utama kelayakan. Dari nilai tersebut bisa dilihat
perankingan siswa teladan. Siswa yang
menjadi siswa teladan, diambil dari nilai
prioritas yang lebih.

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di


SMP Negeri 3 Kota Tasikmalaya, penyusun
memberikan beberapa saran, dengan harapan
dapat menjadi masukan bagi pihak SMP Negeri 3

43
Seminar Nasional Informatika 2015

Tasikmalaya dan bagi pengembangan penelitian Daftar Pustaka


di kemudian hari, diantaranya sebagai berikut : [1] Felani, 2014, Perancangan Aplikasi
1. Dalam penggunaan program diperlukan Penentuan Kosmetik yang Sesuai Dengan
kerja sama, kedisiplinan, dan ketelitian Jenis Kulit Wajah Menggunakan Metode
kerja serta supaya tidak terjadi kesalahan SAW, Pelita Informatika Budi Darma, vol.
dan kerusakan data pada komputer itu VII, no. 2
sendiri. [2] Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem
2. Backup database secara berkala untuk Pendukung Keputusan, Penerbit Andi,
mengantisipasi keselamatan data jika terjadi Yogyakarta, Edisi 1
kerusakan sistem.
3. Diharapkan adanya pengembangan terhadap [3] Turban. 2004. Information Technology For
program aplikasi ini, untuk meningkatkan Management. Transforming Organiztions in
efisiensi kegunaannyadan melengkapi the Digital Economi: 5th Edition
kekurangan-kekurangan yang ada. [4] Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A.,
4. Memberikan pelatihan mendasar tentang Wardoyo, R., 2006. Fuzzy Multi-Attribute
program aplikasi yang akan digunakan Decision Making (Fuzzy MADM). Penerbit
supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Graha Ilmu, Yogyakarta
[5] Ahmad Shukri, 2005, Pengurusan Teknologi,
Penerbit Universiti Teknologi Malaysia, Johor
Darul Tazim, Edisi 1

44

Anda mungkin juga menyukai