OLEH :
SITTI MARYAM
A1C4 14 071
A. Latar Belakang
ilmu kristalografi. Bidang ini terkait dalam ilmu geologi tentang kimia dan fisika.
Secara mendalam pokok bahasan yang dikaji meliputi sifat-sifat geometri Kristal
struktur dalam sifat fisis lainnya. Sedangkan mineralogi merupakan ilmu yang
terdapat di bumi dan manfaat bagi manusia serta dampaknya terhadap sifat tanah.
tertentu.Bidang muka yang licin dalam suatu kristal di dalam kristalografi dan
geologi, yaitu :
magma.Satrio RamadhanH1C109070
monoclinic. Untuk mempelajari sistem kristal yang lebih mendalam dan beberapa
hal yang sangat penting di atas maka makalah ini ini di buat untuk mengenal lebih
B. Rumusan Masalah
1. Menyebutkan 7 sistem kristal dengan masing-masing kelasnya.
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kristal
dalam permukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar dan rata yang
muka kristal. Sudut antara bidang-bidang muka kristal yang saling berpotongan
besarnya selalu tetap pada suatu kristal. Bidang muka kristal itu baik letak
Dalam sebuah kristal, sumbu kristal berupa garis bayangan yang lurus yang
menembus kristal melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuan
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya
terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara
umum, Kristal berarti zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua
atom-atom dalam padatannya terpasang pada kisi atau struktur kristal yang
sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga
dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi
pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal
sebagai kristalisasi.
tergantung pada : jenis dan macam unsur kimia yang terikat. Jarak ikatan antar
atom tersebut tertentu dan dapat membentuk perulangan secara teratur. Kondisi-
kondisi inilah yang memberikan ciri khas pada bahan-bahan Kristalin, yaitu :
padat, kristalin, mempunyai kekerasan tertentu (tergantung pada gaya dan arah
- pembekuanproses pendinginan
- penguapanproses evaporasi
dalam keadaan (air & gas/uap) suatu zat akan dicirikan oleh ketidakteraturan dari
serta konsentrasi larutannya, maka dapat dicapai suatu kondisi yang teratur dari
B. Sistem Kristal
ini mempunyai 7 sistem utama, dan tiap system dibagi lagimenjadi beberapa
kelas.Pembagian sistem ini didasarkan kepada pembagian dari ruang kosong yang
Ilmu yang mempelajari hal ini lebih lanjutdisebut dengan kristalografi. Sistem
a. Triclinic: semua contoh dari triclinic tidak mebutuhkan syarat- syarat tertentu seperti
sistem kristal yang lain. Tidak ada simetri selain simetri translasi meskipun
b. Monoclinic: membutuhkan satu sumbu rotasi rangkap dua atau satu bidng cermin.
c. Orthorhombic: membutuhkan tiga buah sumbu rotasi rangkap dua atau 1 buah sumbu
Perbandingan sumbu : a = b = c
system isomeric
Sistem kubus ini adalah sistem kristal yang paling simetri dalam ruang tiga
dimensi. Sistem ini tersusun atas tiga garis kristal berpotongan yang sama panjang
dan sama sudut potong satu sama lain. Sistem ini berbeda dengan sistem lain dari
berbagai sudut pandang. Sistem ini tidak berpolar seperti yang lain, yang
membuatnya lebih mudah dikenal.Sistem ini sering juga disebut dengan sistem
isometric. Kata isometric berarti berukuran sama, terlihat pada struktur tiga
dimensinya yang sama simetri. Sedangkan sering dinamakan sistem kubus karena
a. Kelas Tetartoidal
Kelas : ke-28, Simetri : 2 3
Elemen Simetri : terdapat 4 sumbu putar tiga dan tiga sumbu putar dua.
Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan
a3
Sudut : ketiga-tiganya 90o
Bentuk Umum : tetartoidal yang unik, serta pyritohedron, kubik, deltoidal
dodecahedron, pentagonal dodecahedron, rhombik dodecahedron, dan
tetrahedron.
Mineral yang Umum : changcengit, korderoit, gersdorffit, langbeinit,
maghemit, micherenit, pharmacosiderit, ullmanit, dan lain-lain.
b. Kelas Hexoctahedral
Elemen Simetri : merupakan klas yang paling simetri untuk bidang tiga
dimensi dengan 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua, dan sumbu putar
Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan
a3
Mineral yang Umum : flurit, galena, intan, tembaga, besi, timah, platina,
c. Kelas Hekstetrahedral
bidang kaca.
Sumbu Kristal : tiga sumbu sama panjang yang disebut a1, a2, dan a3.
dan tetraheksahedron.
Elemen Simetri : ada 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua, 3 bidang
Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan
a3
e. Kelas Giroid
o Kelas : ke-30, Simetri : 4 3 2
o Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1,
a2, dan a3
2. Sistem Hexagonal
berarti ini didasarkan pada satu sumbu utama, dalam kasus ini oleh enam. Sistem
yang merupakan pencerminan dari sistem tetragonal, dengan enam sisi bidang
Sistem heksagonal dan sistem trigonal tak serupa dengan lima sistem
kristal yang lain dalam hubungan antar perpotongan sumbu kristalnya. Sementara
sistem yang lain menggunakan tiga sumbu perpotongan kristal, sistem heksagonal
dan trigonal menggunakan empat sumbu berpotongan. Dengan enam sudut pada
bidangnya dan satu sumbu vertikalnya. Ketiga sumbunya memotong tegak lurus
terhadap sumbu utama kristal yang membujur vertical dan disebut a1, a2, dan a3.
Perpotongannya simetri membentuk sudut 120o antar bagian positif tiap sumbu.
Pada sistem ini tidak ada perbedaan antara sumbu positif dan negatifuntuk setiap
sumbu a membuat sebuah sudut 60o antara perpotongan. Terdapat tujuh kelas
a. Dihexagonal Dipyramid
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2,
dan a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2,
dan a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara
beta-kuarsa.
c. Dihexagonal Pyramidal
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2,
dan a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara
d. Ditrigonal Dipyramidal
bidang simetri.
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan
a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek
dari sumbu c.
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara
e. Hexagonal Dipyramidal
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan
a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek
dari sumbu c.
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara
pinakoid.
f. Trigonal Dipyramidal
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan
a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek
dari sumbu c.
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara
reederit-(Y).
g. Hexagonal Pyramidal
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2,
dan a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara
3. Sistem Trigonal
memiliki tiga sisi putar sumbu, tapi simetri kristal terbentuk dari enam sisi
jenis kelas orthorombik dan menyerupai kubah, sphenoid, dan pinakoidnya sistem
monoklin.
Elemen Simetri : ada 1 bidang putar tiga, 3 bidang putar dua, 3 bidang
simetri
Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan
a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata
Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a
dan millerit.
b. Trigonal Trapezohedral
Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan
a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata
Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a
c. Ditrigonal Pyramidal
Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan
a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata
Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a
d. Kelas Rhombohedral
Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan
a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata
Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a
Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan
a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata
Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a
kelas ini.
4. Sistem Tetragonal
sumbunya lebih panjang dari pada dua sumbu yang lain. Sumbu yang berbeda ini
menjadi sumbu utama, yang disebut juga sumbu c. Sedangkan 2 sumbu yang lain
sumbu simetri.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
routhierit.
Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat, 2 sumbu putar dua, dan 2
bidang simetri.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
Sudut : semuanya memiliki sudut 90o.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lain
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
kesemuanya tidak sama panjang dan ketiganya saling berpotongan tegak lurus.
Sumbu ketiganya melintang dari kanan ke kiri yang disebut sumbu b atau
macroaxis. Tidak ada sumbu utama dalam sistem ini, karena itu setiap sumbu
a. Orthorombik Dipiramidal
Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri
yang berpotongan tegak lurus dengan ketiga sumbu dan sebuah pusat.
lain.
pinakoid silang.
6. Sistem Monoklin
banding tiga dari seluruh mineral termasuk kedalam salah satu kelas dalam sistem
ini. Sistem ini terdiri dari dua sumbu tak sama panjang (a dan b) yang saling
berpotongan tegak lurus dan sebuah sumbu c yang condong terhadap sumbu a.
Sumbu a dan c melintang pada satu bidang. Keduanya tidak saling tegak lurus.
a. Prismatic
Kelas : ke-5, Simetri : 2/m, Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan
sebuah bidang simetri yang berpotongan tegak lurus, Sumbu : tidak ada
yang sama panjang, Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c tidak saling tegak
lurus.
b. Kelas Sphenoidal
Sumbu : tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c
c. Kelas Domatik
Sumbu : tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c
Pada sistem ini, semua kristalnya memiliki tiga sumbu kristal tak sama
panjang dan saling berpotongan tetapi tidak saling tegak lurus. Sumbu tersebut
vertical axis. Sumbu c membujur vertical, sumbu b melintang dari kiri ke kanan,
a. Kelas Pinakoid
b. Kelas Pedial
Mineral yang Umum : axinit, amesit, tundrit, kaolinit, epistolit, dan lain-
lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sistem memiliki beberapa kelas yakni sistem isometrik 5 kelas, hexagonal 7 kelas,