Anda di halaman 1dari 35

PATI/KARBOHIDRAT

KELOMPOK IV B
1.IKSAR LAMBAGA
2.MADYA CITRA
3. FERAWATI
4.SITTI NUR SURAYA ISHAK
5. MIMI SALMAWATI
6. MARNI
7. MUH. ARIFUDDIN SHAFAR
8. IRZAL
9. MUH. NUR HADI
10. SITTI HAJAR
LATAR BELAKANG

a. Pendahuluan
Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang yang
fungsi utamnya sebagai penghasil energi,
dimana setiap gramnya menghasilkan 4
kalori. Walaupun lemak menghasilkan
energi lebih besar, namun karbohidrat lebih
banyak dikonsumsi sehari-hari sebagai
bahan makanan pokok, terutama pada
negara sedang berkembang.
Lanjutan
Di negara sedang berkembang
karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80%
dari total kalori, bahkan daerah-daerah
miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan
pada negara maju karbohidrat
dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal
ini desebabkan sumber bahan
makanan yang mengandung
karbohidrat lebih murah harganya
dibandingkan sumber bahan makanan
kaya lemak maupun protein.
Lanjutan..
Karbohidrat banyak ditemukan
pada serealia (beras, gandum,
jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian
yang tersebar luas dialam.
Lanjutan..
Karbohidrat juga terkandung dalam
bahan makanan seperti tepung
maizena dan makaroni. Tepung
maizena adalah sebutan populer untuk
tepung pati jagung, tekstur tepung
maizena halus dan lembut seperti
tepung terigu, namu warnanya lebih
pucat dan keruh daripada tepung
terigu. Karena terbuat dari jagung,
maka tepung maizena adalah jenis
tepung yang bebas dari gluten.
Lanjutan..
Salah satu zat yang banyak dikandung
tepung maizena adalah karbohidrat.
Sedangkan makaroni adalah makanan
dasar yang dibuat dari tepung terigu,
berbentuk buluh pita, yang diolah
menjadi berbagai macam masakan.
Makaroni juga memiliki nutrisi berupa
protein maupun karbohidrat,
karbohidrat adalah salah satu zat yang
banyak dikandung dalam makaroni.
Lanjutan..
Karbohidrat jika dikonsumsi
secara berlebih dapat
menyebabkan penyakit diabetes,
sehingga dirasakan perlu untuk
mengetahu kadar kandungan
karbohidrat dalam suatu bahan
makanan atau makanan.
Berdasarkan hal tersebut maka
diadakanlah percobaan ini
dengan judul Uji Pati/Karbohidrat
Pada Sampel Maizena dan
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam
praktikum ini yaitu:
Bagaimana uji karbohidrat
dengan larutan iodin?
Bagaimana mengetahui cara
hidrolisis pati dengan
menggunakan asam?
Bagaimana mengetahui kualitatif
dan kadar karbohidrat dalam
sampel?
METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan

Alat alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:


tabung reaksi 8 buah, gelas ukur 5 mL dan 10 mL, labu
takar 50 mL dan 100 mL, pipet volume 25 mL, corong
kaca, filler, mortal, timbangan, penangas, gegep, pipet
tetes.
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu
larutan tepung maizena 1%, larutan makaroni 1%,
aquades, NaOH 10% , HCl 10%, H 2SO4 pekat, pereaksi
Arsenomolibdat, pereaksi Tollens, pereaksi Fehling, dan
pereaksi Benedict.
PROSEDUR KERJA
UjiKarbohidrat (Amilum,
Maizena, Makaroni) 1.Amilum
LANJUTAN
Penentuan Kadar Karbohidrat dalam Sampel
Penentuan Kurva Standar
Data Hasil Pengukuran Absorbansi dan Kadar Karbohidrat dalam
1% Larutan Sampel

Absorbansi - Kadar Protein


No. Sampel Absorbansi (y)
Blanko Sampel (%)

1. Tepung maizena 0.037 0.018 0.32

2. Makaroni 0.007 -0.012 -


Kurva 1. Kurva hubungan antara konsentrasi dan
absorbansi pada larutan standar
0.04

0.04 0.04

0.03 f(x) = 0.01x + 0


R = 0.9

0.03
Absorbansi

0.02 0.02 0.02

0.02 0.02
0.01
0.01

0.01

0 0
0 1 2 3 4 5 6

Konsentrasi (ppm)
ANALISIS DATA
Dik : persamaan regresi y = ax b
y = 0.005x + 0.002
R = 0.0900
Penentuan Kadar Karbohidrat dalam Sampel Larutan Tepung Maizena 1%
Dik : absorbansi sampel maizena - blanko = 0.018
y = 0.005x + 0.002
0.018 = 0.005x + 0.002
0.005x = 0.018 0.002
x =0 . 016
0 . 005

= 3.2 ppm
Kadar karbohidrat dalam sampel maizena =
X . Fp .vol . sampel
x100 %
1000
= 3 .2 x1 x1
x 100 %
1000

= 0.32 %
Penentuan Kadar Karbohidrat dalam Sampel Larutan Makaroni
-
PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan yaitu
uji karbohidrat atau pati. Sampel
yang digunakan yaitu tepung
maizena dan makaroni. Tujuan
dari percobaan ini yaitu untuk
mengetahui uji karbohidrat
dengan larutan iodine, untuk
mengetahui cara hidrolisis pati
dengan menggunakan asam dan
untuk mengetahui kualitatif dan
kadar karbohidrat dalam sampel.
Lanjutan.
Reaksi antara polisakarida dengan iodin
membentuk rantai poliiodida. Polisakarida
umumnya membentuk rantai heliks
sehingga dapat berikatan dengan iodin.
Iodin bila diadsorpsi oleh larutan
polisakarida akan memberikan warna.
Warna yang dihasilkan akan bergantung
pada jenis polisakarida pengadsorpsi.
Larutan amilum dengan iodin akan
membentuk kompleks biru, amilopektin
dengan iodin akan memberikan warna
merah ungu.
Lanjutan..
pada sampel maizena dan makaroni positif
mengandung amilopektin. Pada uji iod, larutan
ditambahkan NaOH. Penambahan NaOH bertujuan
untuk memberikan suasana basa pada uji iodin.
Pada pengujian larutan amilum dan iod, NaOH
menghalangi terjadinya reaksi antara amilum
dengan iod. Hal ini disebabkan karena iod
bereaksi dengan basa sehingga tidak mengalami
reaksi dengan amilum. Keadaan ini terjadi sebab
NaOH yang sudah ada dalam larutan lebih dulu
bereaksi dengan iod membentuk senyawa NaI dan
NaOI, sehingga pada uji dengan penambahan
NaOH tidak terjadi perubahan pada larutan
amilum.
Lanjutan..
Penambahan HCl pada pengujian
karbohidrat berfungsi untuk
menghidrolisis polisakarida menjadi
monosakarida penyusunnya. Amilum
yang telah ditambah dengan asam
klorida, ketika diuji dengan larutan
iodium, menunjukkan hasil yang
negatif. Maka dapat disimpulkan
bahwa amilum telah terhidrolisis
dengan sempurna. Adapun aquades
bersifat netral.
Lanjutan
Sehingga tidak dapat
menghidrolisa glukosa walaupun
disertai pemanasan. Aquades
bersifat netral dan hanya
berfungsi sebagai pelarut.
Aquades bukanlah reagen dan
aquades memiliki pH netral.
Sehingga pencampuran aquades
tidak akan menghambat reaksi
hidrolisis pati.
Lanjutan
Dari percobaan-percobaan
didapat bahwa pati akan
merefleksikan warna biru bila
berupa polimer glukosa yang
lebih besar dari dua puluh,
misalnya molekul-molekul
amilosa. Bila polimernya kurang
dari dua puluh seperti
amilopketin maka akan dihasilkan
warna merah lembayung/ ungu.
Lanjutan
Ikatan antara iod dan amilum berupa ikatan
semu karena dapat putus saat dipanaskan dan
terbentuk kembali pada saat didinginkan.
Apabila dipanaskan rantai amilum akan
memanjang sehingga iod mudah terlepas,
sama halnya ketika didinginkan, rantai pada
amilum akan mengerut sehingga iod akan
kembali terikat dengan amilum. Hal ini karena
kemampuan menghidrolisis sehingga amilum
berubah menjadi glukosa. Sampel maizena dan
makaroni memberikan warna ungu pada uji
iodin yang menunjukkan karbohidrat
mengandung amilopektin.
Lanjutan
Pati yang berikatan dengan iodin
akan menghasilkan warna biru.
Hal ini disebabkan oleh struktur
molekul iodin dan terbentuklah
warna biru. Bila pati dipanaskan,
spiral merenggang, molekul-
molekul iodin terlepas sehingga
warna biru menghilang.
Lanjutan
Percobaan selanjutnya yaitu hidrolisis pati
dengan menggunakan asam. Hidrolisis
merupakan mekanisme reaksi penguraian
suatu senyawa oleh air atau asam dan
basa. Asam pada hidrolisis ini berperan
sebagai katalis, dalam hal ini molekul air
menguraikan molekul pati yang tersusun
atas dua fraksi. Kedua fraksi tersebut
dapat dipisahkan dengan prose
pemanasan. Fraksi terlarut sebagai
amilosa dan fraksi tidak terlarut sebagai
amilopektin.
Lanjutan
percobaan yang terakhir yaitu penentuan
kadar karbohidrat dalam sampel larutan
tepung maizena 1% dan larutan makroni 1%.
Penentuan kadar karbohidrat ini dilakukan
dengan penentuan absorbansi standard dan
larutan sampel dan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis dengan teknik kurva
stndar. Prinsip dari metode ini yaitu
pengukuran serapan cahaya kompleks
berwarna biru dari karbohidrat yang bereaksi
dengan reagen-reagen yang ditambahkan,
yaitu fehling dan arsenomlibdat.
lanjutan
Semakin tinggi intensitas cahaya yang
diserap oleh alat, maka semakin tinggi
kandungan karbohidrat yang terdapat
dalam sampel tersebut.
Berdasarkan serapan yang diukur pada
larutan standar, diperoleh persamaan
regresi y = 0.005x + 0.002. dari
persmaan regresi, diperoleh konsentrasi
dari sampel yaitu larutan tepung
maizena dengan absorbansi terkoreksi
0.018, konsentrasinya 3.2 ppm.
Lanjutan
Dari konsentrasi sampel yang diketahui, dapat
diperoleh kadar karbohidrat yang terkandung
dalam sampel tepung maizena. Kadar protein
yang terkandung dalam 1 gram larutan
sampel tepung maizena yaitu 0.32.
sedangkan untuk sampel larutan makroni,
tidak dilakukan perhitungan lebih lanjut,
karena serapan sampel tidak masuk dalam
range serapan standar, hal ini bias saja
disebabkan karena proses penyimpanan
larutan yang terlalu lama, sehingga kompleks
warna yang terbentuk pada sampel
berkurang.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan tujuan
praktikum, maka dapat disimpulkan:
Uji karbohidrat dengan larutan iodin
berdasarkan pada uji iodin, yaitu uji kualitatif
spesifik yang digunakan untuk menunjukkan
adanya polisakarida, yaitu untuk mendeteksi
keberadaan amilosa dan dekstrin dalam
sampel. Adanya amilosa dalam sampel akan
membentuk warna biru tua, sedangkan
adanya dekstrin dalam sampel akan
membentuk warna merah kecoklatan.
Hidrolisis
pati dengan menggunakan asam
yaitu mekanisme reaksi penguraian suatu
senyawa oleh asam. Asam pada hidrolisis
ini berperan sebagai katalis, dalam hal ini
molekul air menguraikan molekul pati yang
tersusun atas dua fraksi. Kedua fraksi
tersebut dapat dipisahkan dengan prose
pemanasan. Fraksi terlarut sebagai amilosa
dan fraksi tidak terlarut sebagai
amilopektin.
Untuk mengetahui kualitatif karbohidrat
dalam sampel dilakukan uji warna antara
lain uji fehling, benedict dan tollens.
Sedangkan untuk mengetahui kadar
karbohidrat dalam sampel dilakukan
dengan melakukkan pengukuran serapan
atau absorbansi pada sampel pada panjang
gelombang 540 nm. Kadar karbohidrat yang
diperoleh dalam 1% larutan sampel tepung
maizena yaitu 0.32%.

Anda mungkin juga menyukai