Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MEKANIKA PARTIKEL

APLIKASI HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM SUDUT

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

1. Nida Haryanti (H1021131027)


2. Yogi Aprianto (H1021131032)
3. Titus Dede (H1021131038)
4. Anugerah (H1021131039)
5. Tri Gunarti .L (H1021131040)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
Pengertian Momentum

Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan


gerakannya pada kelajuan atau kecepatan yang konstan. Momentum terbagi
menjadi dua yaitu momentum linear dan momentum sudut. Momentum linear
merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan
lurus sedangkan momentum sudut adalah momentum yang dimiliki benda-benda
yang bergerak pada lintasan melingkar. Persamaan yang dapat menghitung
momentum sudut sebagai berikut :

L=I

Dengan : L = Momentum sudut (kg.m2/s)

I = Momen Inersia (kg.m2)

= Kecepatan sudut (rad/s)

Pernahkah kamu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. Apa


yang terjadi ketika dua kendaraan bertabrakan. Pada peristiwa tabrakan, dua
kendaraan dengan kecepatan tinggi akan mengalami kerusakan lebih parah dari
pada dua kendaraan dengan kecepatan rendah. Hal ini terjadi, karena semakin
besar massa dan kecepatan yang dimiliki benda bergerak maka semakin sulit
untuk dihentikan dan semakin besar akibatnya. Kondisi mobil mungkin hancur
berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara
kedua kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut.

Penerapan ilmu fisika pada momentum sudut yaitu pada gasing. Gasing
adalah salah satu bentuk permainan rakyat yang bersifat tradisional yang telah
dikenal secara luas oleh seluruh pelosok Nusantara. Permainan gasing merupakan
mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik.
Untuk memainkan gasing biasanya digunakan tali dari kain (atau bahan lain) yang
dililitkan pada badan gasing. Kemudian gasing dihentak sambil tali yang melilit
ditarik sehingga gasing berputar pada porosnya dan membiarkan gasing itu
berputar sesuai arah jalannya.
Gambar 1. Gasing merupakan salah satu permainan yang menerapkan hukum-
hukum fisika. Sumber gambar : id.wikipedia.org

Gasing bentuknya hampir seperti roda sepeda motor. Oleh karena itu juga akan
berlaku hukum fisika tentang gerak melingkar yaitu kecepatan linier dan
kecepatan sudut.

a) Kecepatan linier
Kecepatan linier merupakan kecepatan yang memiliki arah tegak lurus
terhadap jari-jari lingkaran atau dapat dikatakan sebagai garis singgung lingkaran.
Prinsip ini dapat digunakan untuk mainan gasing ini karena bagian atas gasing ini
merupakan bentuk lingkaran. Jadi, kita dapat menghitung mengenai kecepatan
linier yang akan terbentuk ini pada bagian atas gasing. Persamaan kecepatan linier
adalah:
s
v=
T
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa gasing berbentuk lingkaran, maka
jaraknya menjadi keliling lingkaran, yaitu s = 2r. Maka rumusnya menjadi:
2 r
v=
T
Keterangan:
v = Kecepatan linier (m/s)
s = Jarak tempuh selama berputar (m)
T = Periode (waktu/banyaknya putaran) (s)
= Phi (22/7 atau 3,14)
r = Jari-jari (m)

b) Kecepatan sudut
Kecepatan sudut adalah besarnya sudut yang dibentuk untuk melakukan
perpindahan tiap satuan waktu.
v
=
r
= Kecepatan sudut (rad/s)
v = Kecepatan linier (m/s)
r = Jari-jari (m)
Hukum Torsi (Momen Gaya) dan Momentum Sudut
Momen gaya merupakan besaran yang dapat menyebabkan sebuah titik
partikel berputar (berotasi). Dalam hal ini gasing berbentuk lingkaran. Momen
gaya dilambangkan dengan .

Gambar 2. Momen gaya

Gambar 2. Tersebut menyatakan sebuah gaya F sedang mengadakan momen gaya


terhadap titik O dengan lengan gaya r, sehingga titik O berputar dengan arah putar
searah putaran jarum jam. Momen gaya F terhadap titik O didefinisikan sebagai
hasil kali silang antara lengan gaya dan gaya F, atau

=r x F

Besarnya momen gaya pada gasing adalah:

=r . F sin

Dimana :

F = Besar gaya gasing (N)

r = Panjang lengan gaya gasing/jari-jari gasing (m)

= Besar momen gaya (N.m)

= Sudut antara arah lengan gaya dan arah gaya


Sekarang kita tinjau cara kerja gasing dari hukum momenum sudut, sebuah titik
partikel dengan massa m melakukan gerak melingkar berubah beraturan karena
pengaruh gaya F. Berdasarkan hukum II Newton:

F=m. a

Kita ketahui bahwa a = . r maka rumusnya menjadi:

F=m. .r

Dengan momen inersia dari partikel bermassa m yang melakukan gerak rotasi
dengan jari-jari r, dan F.r adalah momen gaya F terhadap titik O (), sehingga :

=I .

Pada permainan gasing, kecepatan sudut gasing dipengaruhi oleh besarnya


gaya, besarnya gaya tersebut sebagai besarnya gaya tarikan tali ketika kita
melepas gasing. Semakin besar gaya tarikan yang kita berikan, semakin besar torsi
gasing yang pada akhirnya semakin besar kecepatan sudut yang akan dihasilkan.
Begitu pula sebaliknya semakin kecil gaya yang kita berikan pada saat kita
memutar gasing, semakin kecil pula kecepatan sudut yang dihasilkan.

Selain faktor gaya dan jari-jari, massa gasing juga mempengaruhi kecepatan
sudut putar gasing. Semakin besar massa gasing maka kecepatan sudut gasing
akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya, semakin kecil massa gasing maka
kecepatan sudut gasing semakin besar.

Sumber : Wikipedia ,www.mafiaol.com, www.annehira.com

Anda mungkin juga menyukai