SM / Pengaruh Safety Climate Terhadap Safety Performance dengan Safety Knowledge dan Safety Motivation
Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Karyaan Operasional Departemen Produksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Vol. I
No. A ,Juni 2016 hal. 1-8
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan adanya pengaruh langsung
dan tidak langsung antara safety climate terhadap safety performance melalui safety
knowledge dan safety motivation. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran
kuesioner pada 71 karyawan operasional departemen produksi, berstatus tetap dan bekerja
minimal 1 tahun di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya. Analisis data menggunakan Analisis
Jalur dengan program SPSS versi 15. Hasil temuan penelitian ini adalah safety climate
berpengaruh langsung dan signifikan terhadap safety performance, safety climate
berpengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap safety performance melalui safety
knowledge dan safety climate berpengaruh tidak langsung terhadap safety performance
melalui safety motivation.
Kata Kunci: safety climate, safety performance, safety knowledge dan safety motivation
Abstact
The study aims to analyze and to prove if safety climate have direct and indirect influence to
safety performance through safety knowledge and safety motivation. Data are accumulated by
questionnaires to 71 operation employees of production department. The correspondents are
permanent employees. They work for minimal 1 year in PT. Dok dan Perkapalan Surabaya.
Data are analyzed using path analysis with SPSS version 15 program. The result is safety
climate have direct and significant influence to safety performance, safety climate have indirect
and significant influence to safety performance through safety knowledge and safety climate
have indirect influence to safety performance through safety motivation.
1
Wulan Purnamasari, SE, M.SM / Pengaruh Safety Climate Terhadap Safety Performance dengan Safety Knowledge dan Safety Motivation
Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Karyaan Operasional Departemen Produksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Vol. I
No. A ,Juni 2016 hal. 1-8
Pendahuluan
Aspek keselamatan kerja menjadi hal penting bagi setiap karyawan yang bekerja pada
perusahaan. Berbagai upaya dilakukan oleh pihak perusahaan untuk menangani masalah
keselamatan kerja sebagai wujud tanggung jawab sosial terhadap karyawan, hal ini juga
menjadi perhatian bagi pemerintah karena kapanpun, dimanapun dan pada siapa saja
kecelakaan kerja dapat terjadi. Sumber daya manusia menjadi faktor terpenting dalam
mencapai tujuan sebuah perusahaan.
Dalam menjalankan bisnis usaha yang aman, maka praktek Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) menjadi hal sangat penting sebagaimana telah diatur dalam UU Ketenagakerjaan
No. 13 tahun 2003 dan UU Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970. Aktivitas karyawan
mencerminkan sebagai kinerja karyawan dalam menghasilkan produk berkualitas bagi
perusahaan. Keselamatan dan kondisi kesehatan individu dapat mempengaruhi tingkat
produktivitas. Dengan demikian, keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab
semua pihak yang terkait, baik tenaga kerja itu sendiri, manajemen perusahaan, para tamu
dan pemerintah.
Cooper (1999) menyebutkan bahwa kecelakaan kerja terjadi oleh salah satu akibat dari
perilaku yang tidak nyaman (unsafety behavior) adalah mencapai 80-95%. Selain itu,
kecelakaan kerja dapat terjadi akibat karena faktor lingkungan (unsafety condition). Hal ini
juga didukung oleh penelitian Neal et al. (2006) yang menyatakan bahwa safety behavior
berpengaruh positif terhadap kecelakaan kerja. Safety behavior memiliki pengaruh yang
sangat erat dengan organizational safety climate menurut penelitian Wills et al. (2005).
Peneliti melakukan penelitan di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero),
merupakan salah satu sektor industri pengolahan (manufaktur) BUMN yang berstandart
internasional, dan memiliki kegiatan utama meliputi: pembuatan kapal baru (ship building),
pabrikasi baja untuk kapal (steel structure fabrication), pendesainan kapal (design &
engineering), pembuatan kontruksi di lepas pantai (offshore consrtruction) dan perbaikan
kapal serta pembuatan kapal dengan cara merombak fungsi kapal (ship repair & conversion).
Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, meliputi: pengelasan, penggerindaan,
pemotongan lempengan baja atau material kapal, pengangkatan besi atau alat berat kapal,
perakitan kapal, pemasangan pipa dalam kapal dan kegiatan operasional lainnya. Pada saat
kegiatan operasional berlangsung, para karyawan banyak berinteraksi dengan menggunakan
peralatan serta mesin berat dan canggih, di satu sisi karyawan juga dihadapkan dengan
lingkungan kerja yang memiliki resiko kecelakaan kerja relative tinggi. Meskipun dari
beberapa peralatan dan mesin canggih yang digunakan dapat mempermudah proses
produksi, namun jika tidak dioperasikan dengan benar dan sesuai prosedur K3, maka dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengetahuan
tentang K3, upaya untuk perencanaan penyesuaian peralatan dan lingkungan kerja serta
pencegahan kecelakaan kerja. Selain itu, perlu ditumbuhkan kesadaran tentang pentingnya
arti keselamatan kerja pada setiap karyawan. Hal ini menjadi sangat penting, karena
keselamatan dan kesehatan karyawan akan mempengaruhi hasil produktivitas PT. Dok dan
Perkapalan Surabaya. Ketika karyawan memperoleh jaminan keselamatan dan kesehatan
dari perusahaan, maka para karyawan akan merasa nyaman untuk menyelesaikan
pekerjaannya sesuai target yang telah ditentukan perusahaan. Hingga pada akhirnya akan
membawa dampak positif bagi perusahaan yaitu selain dapat meningkatkan hasil produksi,
memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen juga dapat meminimalkan jam kerja yang
hilang akibat kecelakaan kerja serta mampu menekan biaya pengeluaran akibat kecelakaan
kerja. Sebagai wujud komitmen terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), PT. Dok
dan Perkapalan Surabaya telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) yang tertuang pada Standart Operational Procedures (SOP) serta melakukan
2
Wulan Purnamasari, SE, M.SM / Pengaruh Safety Climate Terhadap Safety Performance dengan Safety Knowledge dan Safety Motivation
Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Karyaan Operasional Departemen Produksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Vol. I
No. A ,Juni 2016 hal. 1-8
tindakan promotif, preventif dan kuratif dalam upaya untuk menekan angka kecelakaan
kerja, seperti: melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penentuan pengendalian,
kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan evaluasi, komunikasi, partisipasi dan
konsultasi, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K), pemberian safety training kepada karyawan, sosialisasi kesehatan, patroli K3,
pemberian rambu atau tanda bahaya, kesiapsiagaan dan tanggap darurat serta investigasi
insiden dan kebakaran. Hal ini dibuktikan dengan perolehan sertifikat OHSAS 18001: 2007.
Namun, hal tersebut tidak cukup untuk menekan angka kecelakaan kerja di PT. Dok dan
Perkapalan Surabaya. Berikut data angka kecelakaan kerja karyawan di PT. Dok dan
Perkapalan Surabaya pada periode 2011-2012.
Berdasarkan data kecelakaan kerja di atas, dengan demikian diperlukan adanya tindak
lanjut bagi manajemen perusahaan untuk mengevaluasi dan membangun safety climate yang
lebih baik lagi agar dapat memotivasi karyawan dalam meningkatkan safety performance.
Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
berupaya mengukur persepsi karyawan tentang safety climate di perusahaan, yang
diharapkan dapat meningkatkan safety motivation dan safety knowledge yang nantinya akan
berdampak pada safety performance.
Metodelogi Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 71 karyawan tetap
operasional departemen produksi dan bekerja minimal 1 tahun di PT. Dok dan Perkapalan
Surabaya, yang diambil dengan menggunakan teknik proportioned stratified random
sampling.
Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan menggunakan skala Likert jenjang 1-5
yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya serta dilakukan asumsi klasik. Sesuai dengnan
model hubungan konseptual antar variabel, jenis analisis datanya menggunakan analisis
jalur (path analysis) dengan software SPSS versi 15. Berdasarkan rancangan model analisis
jalur, dilakukan tiga tahap analisis regresi berganda, yaitu jalur I, jalur II dan jalur III. Untuk
keperluan pengujian digunakan toleransi 5%. Sedangkan untuk menguji model hubungan
kausal yang dispesifikasikan, koefisien jalur adalah nilai beta (). Indikator yang digunakan
untuk kuesioner penelitian ini mengadopsi pada penelitian Griffin dan Neal (2000) yang
diplikasikan di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya, yaitu management values diukur dengan 4
item yang menanyakan tentang persepsi karyawan tentang sikap manajemen terhadap
keselamatan, safety communication menggunakan 4 item yang menanyakan persepsi
karyawan tentang bagaimana isu keselamatan dikomunikasikan, safety practices dengan 3
item yang menanyakan persepsi karyawan tentang praktek keselamatan, safety training
dengan 4 item yang menanykan persepsi karyawan tentang efektivitas pelatihan
keselamatan, safety equipment dengan 3 item yang menanyakan persepsi karyawan tentang
peralatan keselamatan yang disediakan perusahaan, safety knowledge dengan 4 item yang
merupakan pengetahuan karyawan terhadap praktek dan prosedur keselamatan, compliance
motivation dengan 3 item terkait motivasi karyawan untuk melakukan tugas-tugas
3
Wulan Purnamasari, SE, M.SM / Pengaruh Safety Climate Terhadap Safety Performance dengan Safety Knowledge dan Safety Motivation
Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Karyaan Operasional Departemen Produksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Vol. I
No. A ,Juni 2016 hal. 1-8
Terdapat pengaruh langsung antara safety climate terhadap safety performance dan
pengaruh tidak langsung antara safety climate terhadap safety performance baik melalui
safety knowledge dan safety motivation karyawan tetap operasional departemen produksi di
PT. Dok dan Perkapalan Surabaya.
Diketahui nilai R12 pada variabel safety knowledge adalah senilai 0.525, hal ini
menunjukkan bahwa persentase pengaruh dari variabel safety climate dalam menjelaskan
variasi jawaban responden atas vaariabel safety knowledge adalah sebesar 52.5%.
Sedangkan variasi jawaban responden atas variabel safety motivation adalah sebesar 50.1%.
Dan besar persentase pengaruh yang diberikan oleh variabel safety climate, safety knowledge
4
Wulan Purnamasari, SE, M.SM / Pengaruh Safety Climate Terhadap Safety Performance dengan Safety Knowledge dan Safety Motivation
Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Karyaan Operasional Departemen Produksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Vol. I
No. A ,Juni 2016 hal. 1-8
dan safety motivation dalam menjelaskan variasi jawaban respoden atas variabel safety
performance adalah sebesar 77.6%.
5
Wulan Purnamasari, SE, M.SM / Pengaruh Safety Climate Terhadap Safety Performance dengan Safety Knowledge dan Safety Motivation
Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Karyaan Operasional Departemen Produksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Vol. I
No. A ,Juni 2016 hal. 1-8
Simpulan
Simpulan pada penelitian ini adalah safety climate berpengaruh positif dan signifikan
terhadap safety performance, safety climate berpengaruh tidak langsung dan signifikan
terhadap safety performance melalui safety knowledge, safety climate berpengaruh tidak
langsung dan signifikan terhadap safety performance melalui safety motivation pada
karyawan tetap operasional departemen produksi di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya.
Daftar Pustaka
1. Abdullah et. al. (2009). Validity and Reliability of the Safety Climate Measurement in
Malaysia. International Review of Business Research Papers. Vol. 5. No. 3. pp. 111-
141.
3. Cooper, MD.1999. Exploratory Analysis of the Safety Climate and Safety Behavior
Relationship. Journal of Safety Research. Vol. 35, pp. 497-512.
4. DeJoy, D.A. et. al (2004). Creating Safer Workplace: Assessing the Determinants and
Role of Safety Climate. Journal of Safety Research 35. pp 81-90.
6
Wulan Purnamasari, SE, M.SM / Pengaruh Safety Climate Terhadap Safety Performance dengan Safety Knowledge dan Safety Motivation
Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Karyaan Operasional Departemen Produksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Vol. I
No. A ,Juni 2016 hal. 1-8
7. Griffin A., Mark and Andrew Neal (2000). Perceptions of Safety at Work: A
Framework for Linking Safety Climate to Safety Performance, Knowledge and
Motivation. Journal of Occupational Health Psychology.
8. Husein Umar, 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Cet ke 6,
Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
9. James, L.A., & James, L.R. (1989). Integrating Work Environment Perceptions:
Eksplorations into the Measurement of Meaning. Journal of Applied Psychology.
10. Litwin, G.H dan Strnger, R.A. (1968). Motivation and Organizational Climate. Boston:
McGraw Hill.
11. Miftah Thoha. (2007). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT.
raja Grafindo Persada.
12. Motowidlo, S.J., & Van Scotter, J.R. (1994). Evidence That Task Performance Should Be
Distinguished From Contextual Performance. Journal of Applied Psychology.
13. _________, S.J., Borman, W., & Schmit, M.J. (1997). A Theory of Individual Differences in
Task and Contextual Performance. Human Performance.
14. Neal, A., M.A.Griffin, & P.M. Hart (2000). The Impact of Organizational Climate on
Safety Climate and Individual Behavior. Journal of Safety Science 34, 99-109.
15. _________ . (2006). A Study of The lagged relationships among safety Climate, Safety
Motivation, Safety Behavior, and Accidents at the Individual and Grouplevels. Journal
of Applied Psychology 91, 946-953.
16. Nevhage B., & Hendrick L. (2008). A Conceptua Model, Methodology and Tool to
Evaluate Safety Performance in an Organization. Master Thesis.
17. Purnamawati, Z.E. (2006). Pengaruh Iklim Keselamatan Kerja Terhadap Motivasi dan
Kinerja Keselamatan Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Gunawan Dianjaya Steel
Surabaya. Tesis.
18. Sarwono, Jonathan (2012). Path Analysis dengan SPSS. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
19. Shrout dan Bolger (2002). Mediation in Experimental and Nonexperimental Studies:
New Procedures and Recommendations. Journal of Psychology.
20. Solimun, 2010. Multivariate Analysis Structural Modelling (SEM) dan Artial Least
Square (PLS). Universitas Brawijaya Malang.
7
Wulan Purnamasari, SE, M.SM / Pengaruh Safety Climate Terhadap Safety Performance dengan Safety Knowledge dan Safety Motivation
Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Karyaan Operasional Departemen Produksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Vol. I
No. A ,Juni 2016 hal. 1-8
21. Vinodkumar, M.N and M. Bhasi (2010). Safety Management Practices and Safety
Behavior: Assessing the Mediating role of Safety Knowledge and Motivation. Journal of
Accident Analysis and Prevention. 2082-2093.
22. Wills, et al. 2005. Analisys of a Safety Climate Measure for Occuptional Vihicle Drivers
and Implications for Safer Workplaces. Australian Journal of Rehabilitation
Counselling 11(1):pp.8-21.
23. Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan (2009). SPSS Complete. Jakarta: Salemba Infotex.
24. Zainuddin, S. & Che R.I. (2011). The Role of Organizational Fairnes and Motivation in
the Relationship Between Budget Participation and Managerial Performance. A
Conceptual Paper. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. pp. 641-648.
25. Zohar, D. (1980). Safety Climate in Industrial Organizations: Theorical and Applied
Implications. Journal of Applied Psychology.