Anda di halaman 1dari 5

METODE ANALISIS JURNAL

PROGRAM PROFESI NERS GERONTIK FIKES UMP

KELOMPOK 6A:
1. Nur Apri Setyaningsih
2. Mohammad Lukman A
3. Gumilang Bayu S
4. Fitria Rahmawati
5. Ummy Apita N
6. Cahyo Nugroho

PROGRAM PROFESI NERS (PPN)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2016/2017
Cognitive Exercise and Its Role in Cognitive Function
in Older Adults

(Peranan Latihan kognitif dalam Fungsi kognitif pada lansia)

PROGRAM PROFESI NERS (PPN)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2016/2017
RESUME JURNAL

1. Judul
Cognitive Exercise and Its Role in Cognitive Function in Older Adults
2. Kata kunci
Pelatihan kognitif, intervensi kognitif, latihan kognitif

3. Penulis
Nicola Gates dan Michael Valenzuela
4. Latar Belakang
Aktivitas mental yang kompleks dapat mendukung beberapa mekanisme
neuroplastic, dapat dimanfaatkan untuk pencegahan yang berkaitan dengan perubahan
kognisi lansia. Individu dengan tingkat aktivitas mental yang lebih tinggi hanya memiliki
sekitar setengah risiko demensia dan memiliki tingkat penurunan insiden penurunan
kognitif. Intervensi berdasarkan penambahan aktivitas mental yang kompleks merupakan
pendekatan baru yang menjanjikan untuk pencegahan penurunan kognitif dan demensia
pada lansia. Namun, ada kebingungan yang cukup besar dalam terminologi yang
menghambat kemajuan di lapangan. Oleh karena itu pada jurnal ini memperkenalkan
definisi konkret pelatihan kognitif (CT) dan membuat artikel berfokus pada masalah
tersebut.

5. Tujuan
Untuk mengetahui adakah pengaruh pelatihan kognitif yang berbasis komputer
(CT) terhadap penurunan resiko dimensia pada lansia yang mengalami dimensia sedang.

6. Metode
Metode penelitian menggunakan study ACTIVE (Advanced Cognitive Training for
Independent and Vital Elderly) dengan metode random sampling. populasi yang dilibatkan
yaitu 2.802 lansia Amerika , dengan membandingkan tiga program pelatihan (strategi
memori, penalaran, dan kecepatan pemrosesan) dan performance kelompok kontrol diukur
dengan segera setelah pelatihan dan pada 1 dan 2 tahun follow-up.
7. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan domain pelatihan kognitif (CT) yang specific
mempengaruhi peningkatan target fungsi kognitif, dengan kecepatan pelatihan berbasis
computer mengakibatkan keuntungan terbesar dibandingkan dengan pena-dan-kertas
penalaran dan strategi memori pelatihan. Walaupun keuntungan pengukuran langkah-
langkah fungsional tidak jelas di 2 tahun, penelitian berikutnya mengungkapkan bahwa
manfaat fungsional positif yang nyata pada 5 tahun follow-up . CT mungkin memainkan
peran yang membantu dan peran sinergis dengan pengobatan farmakologis tradisional
pada tahap penyakit yang berbeda.

8. Kelebihan dan Kelemahan


A. Kelebihan

Kelebihan pada penelitian ini yaitu:

1) Pelatihan kognitif (CT) dapat digunakan dan dimanfaatkan pada semua umur,
termasuk pada lansia yang sehat dan lansia yang berisiko dengan kerusakan kognitif
sedang (MCI) dan penyakit alzaimer (AD)

2) Pelatihan kognitif (CT) yang berbasis komputer adalah intervensi baru yang
menjanjikan yang dapat berkontribusi untuk mempertahankan kognisi yang optimal
pada lansia dan berpotensi membantu mencegah demensia sebagai bagian dari
strategi pengurangan risiko yang komprehensif.

3) Pelatihan kognitif (CT) yang specifik memiliki peningkatan target fungsi kognitif,
yang lebih cepat dibandingkan dengan pena-dan-kertas penalaran dan strategi
memori pelatihan.

B. Kelemahan

Kelemahan pada penelitian ini yaitu:

1) Terdapat keterbatasan secara metodelogis yaitu masalah desain yang paling


menonjol termasuk jumlah sampel yang sedikit, kurangnya pengacakan, tidak aktif
atau plasebo kontrol, pembatasan ukuran hasil karena untuk terapi intervensi
kombinasi, dan kurangnya follow up.

2) Terdapat kebingungan yang cukup besar dalam terminologi yang menghambat


kemajuan pelatihan kognitif (CT) yang spesifik di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai