KELOMPOK 6A:
1. Nur Apri Setyaningsih
2. Mohammad Lukman A
3. Gumilang Bayu S
4. Fitria Rahmawati
5. Ummy Apita N
6. Cahyo Nugroho
1. Judul
Cognitive Exercise and Its Role in Cognitive Function in Older Adults
2. Kata kunci
Pelatihan kognitif, intervensi kognitif, latihan kognitif
3. Penulis
Nicola Gates dan Michael Valenzuela
4. Latar Belakang
Aktivitas mental yang kompleks dapat mendukung beberapa mekanisme
neuroplastic, dapat dimanfaatkan untuk pencegahan yang berkaitan dengan perubahan
kognisi lansia. Individu dengan tingkat aktivitas mental yang lebih tinggi hanya memiliki
sekitar setengah risiko demensia dan memiliki tingkat penurunan insiden penurunan
kognitif. Intervensi berdasarkan penambahan aktivitas mental yang kompleks merupakan
pendekatan baru yang menjanjikan untuk pencegahan penurunan kognitif dan demensia
pada lansia. Namun, ada kebingungan yang cukup besar dalam terminologi yang
menghambat kemajuan di lapangan. Oleh karena itu pada jurnal ini memperkenalkan
definisi konkret pelatihan kognitif (CT) dan membuat artikel berfokus pada masalah
tersebut.
5. Tujuan
Untuk mengetahui adakah pengaruh pelatihan kognitif yang berbasis komputer
(CT) terhadap penurunan resiko dimensia pada lansia yang mengalami dimensia sedang.
6. Metode
Metode penelitian menggunakan study ACTIVE (Advanced Cognitive Training for
Independent and Vital Elderly) dengan metode random sampling. populasi yang dilibatkan
yaitu 2.802 lansia Amerika , dengan membandingkan tiga program pelatihan (strategi
memori, penalaran, dan kecepatan pemrosesan) dan performance kelompok kontrol diukur
dengan segera setelah pelatihan dan pada 1 dan 2 tahun follow-up.
7. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan domain pelatihan kognitif (CT) yang specific
mempengaruhi peningkatan target fungsi kognitif, dengan kecepatan pelatihan berbasis
computer mengakibatkan keuntungan terbesar dibandingkan dengan pena-dan-kertas
penalaran dan strategi memori pelatihan. Walaupun keuntungan pengukuran langkah-
langkah fungsional tidak jelas di 2 tahun, penelitian berikutnya mengungkapkan bahwa
manfaat fungsional positif yang nyata pada 5 tahun follow-up . CT mungkin memainkan
peran yang membantu dan peran sinergis dengan pengobatan farmakologis tradisional
pada tahap penyakit yang berbeda.
1) Pelatihan kognitif (CT) dapat digunakan dan dimanfaatkan pada semua umur,
termasuk pada lansia yang sehat dan lansia yang berisiko dengan kerusakan kognitif
sedang (MCI) dan penyakit alzaimer (AD)
2) Pelatihan kognitif (CT) yang berbasis komputer adalah intervensi baru yang
menjanjikan yang dapat berkontribusi untuk mempertahankan kognisi yang optimal
pada lansia dan berpotensi membantu mencegah demensia sebagai bagian dari
strategi pengurangan risiko yang komprehensif.
3) Pelatihan kognitif (CT) yang specifik memiliki peningkatan target fungsi kognitif,
yang lebih cepat dibandingkan dengan pena-dan-kertas penalaran dan strategi
memori pelatihan.
B. Kelemahan