Pembimbing :
Disusun Oleh :
NPM : 16710112
SURABAYA
2017
S.M.F ILMU PENYAKIT SARAF
FK UWKS/RSUD DR. MOH. SALEH PROBOLINGGO
IDENTITAS PENDERITA
Nama pasien : Ny. E No. RM : 202886
Jenis kelamin : Perempuan Ruangan : Poli Saraf
Umur : 59 tahun Tgl. Pemeriksaan : 06 Juli 2017
Alamat : Dusun Krajan RT: 10/9 Leces
Suku : Madura
Agama : Islam
Status marital : Menikah
Pekerjaan : Pekerja swasta
1
kumat 2-3 kali dengan lama 30 menit 1 jam. Rasa berat paling dirasakan di
belakang kepala dan seperti diikat. Susah untuk menunduk dan menoleh ke kanan
dan ke kiri. Tidak mengeluh mual dan muntah. Tidak ada riwayat jatuh selama
kurun waktu 3 bulan ini. Makan dan minum tidak ada keluhan. BAB dan BAK
normal seperti biasa. Tidur terganggu jika saat tidur terjadi serangan.
Riwayat Pengobatan :
Saat ini pasien rutin kontrol ke poli saraf RSUD Moh Saleh Probolinggo, obat yang
dikonsumsi yaitu esperison, neurodex, gabapentin dan meloxicam.
Riwayat Sosial/Ekonomi :
Pasien mengeluh sering banyak pikiran. Bekerja sehari-hari sebagai pekerja swasta
dengan pendidikan terakhir SD.
OBJEKTIF (O)
Status Interna Singkat
BB : 56 kg TB : 158 cm
TD : 130/90 mmHg Nadi : 84 kali/menit
RR : 20 kali/menit Suhu : 36,5C
2
Pulmo : Vesikuler/vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Supel (+), bising usus (+) normal, tympani (+)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat di keempat ekstremitas, CRT < 2 detik di keempat
ekstremitas, Edema (-) di keempat ekstremitas
STATUS NEUROLOGIK
Kesan Umum
- Kesadaran
Kualitatif : Compos Mentis
Kuantitaif : GCS 4 5 6
- Pembicaraan
Disartri :-
3
Afasia
Motorik : -
Sensorik : -
Anomik : -
- Kepala
Bentuk /besar : Bulat
Asimetris : (-)
Sikap paksa : (-)
Torticollis : (-)
- Muka
Mask : (-)
Myopathik : (-)
Fullmoon : (-)
Lain lain : (-)
B. Pemeriksaan Khusus :
A. Rangsangan Selaput Otak
- Kaku Kuduk : (-)
- Laseque Test : (-)
- Kernig Test : (-)
- Brudzinski Tanda Leher : (-)
- Brudzinski Tungkai Kontra lateral : (-)
- Brudzinski Tanda Pipi : (-)
- Brudzinski Tanda simpisis pubis : (-)
4
B. Saraf Cranial
Nervus I KANAN KIRI
Anosmia (-) (-)
Hiposmia (-) (-)
Parosmia (-) (-)
Halusinasi (-) (-)
Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Lebar 3mm 3mm
Letak Sentral Sentral
Perbedaan lebar Isokor Isokor
Refleks cahaya langsung (+) (+)
5
Nervus V KANAN KIRI
Cabang motorik
Otot masseter DBN DBN
Otot temporal DBN DBN
Otot pterygoideus int/ext DBN DBN
Refleks kornea langsung DBN DBN
Refleks kornea konsensuil DBN DBN
6
Cochlear
Weber : tidak dilakukan
Rinne : tidak dilakukan
Schwabach : tidak dilakukan
Nervus IX , X
Bagian Motorik
Suara biasa / parau / tak bersuara : Suara biasa
Menelan : (+)
Kedudukan arcus pharynx : Di tengah (DBN)
Kedudukan uvula : DBN
Pergerakan arcus pharynx / uvula : (+)
Detik jantung : Normal
Bising usus : Normal
Bagian sensorik
Refleks muntah (pharynx) : (+)
Refleks pallatum molle : DBN
NERVUS XII
Atrofi : (-)
Fasikulasi / tremor : (-)
Kekuatan lidah menekan : (-)
Bagian dalam pipi : (-)
7
3. Extremitas
A. Superior
Inspeksi
Atrofi otot : (-)
Pseudohypertrofi : (-)
Palpasi
Nyeri : (-)
kontraktur : (-)
konsistensi : Padat kenyal
Perkusi
normal : (+)
reaksi myotonik : (-)
Motorik
Kekuatan otot
(N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dapat melawan tahanan minimal (75 %), 3 =
dapat melawan gravitasi (50%), 2 = dapat menggerakan sendi (25%), 1 =
masih ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%)).
8
Tonus otot KANAN KIRI
- Tonus Otot Lengan DBN DBN
- Hypotoni (-) (-)
- Spastik (-) (-)
- Rigid (-) (-)
- Rebound Phenomen (-) (-)
Refleks fisiologis
- BPR (+2) (+2)
- TPR (+2) (+2)
- KPR (+2) (+2)
- APR (+2) (+2)
Refleks Patologis
- Hoffman (-) (-)
- Tromner (-) (-)
SENSIBILITAS
Eksteroseptik KANAN KIRI
- Rasa nyeri superficial (+) (+)
- Rasa suhu Tidak dilakukan Tidak dilalakukan
- Rasa raba ringan (+) (+)
Proprioseptik KANAN KIRI
- Rasa getar : (+) (+)
- Rasa tekan : (+) (+)
- Rasa nyeri tekan : (+) (+)
- Rasa gerak dan posisi : DBN DBN
Enteroseptik
Refered pain : (-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis : DBN
9
- Barognosis : DBN
- Grapestesia : DBN
- Sensory extinction : DBN
- Loss of body image : DBN
- Two point tactile discrimination : DBN
B. Inferior
Inspeksi
Atrofi otot : (-)
Pseudohypertrofi : (-)
Palpasi
Nyeri : (-)
Kontraktur : (-)
Konsistensi : Padat Kenyal
Perkusi
Normal : normal
Reaksi myotonik : (-)
Motorik
Kekuatan otot
(N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dapat melawan tahanan minimal (75 %), 3 =
dapat melawan gravitasi (50%), 2 = dapat menggerakan sendi (25%), 1 =
masih ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%)).
Tungkai KANAN KIRI
- Flexi artic coxae (tungkai atas) 5 5
- Extensi artic coxae (tungkai atas) 5 5
- Flexi sendi lutut (tungkai bawah) 5 5
- Extensi sendi lutut (tungkai bawah) 5 5
10
- Flexi plantar kaki 5 5
- Ekxtensi dorsal kaki 5 5
- Gerakan jari-jari 5 5
SENSIBILITAS
Eksteroseptik KANAN KIRI
- Rasa nyeri superficial : (+) (+)
11
- Rasa suhu : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Rasa raba ringan : (+) (+)
Proprioseptik
- Rasa getar : (+) (+)
- Rasa tekan : (+) (+)
- Rasa nyeri tekan : (+) (+)
- Rasa gerak dan posisi : DBN DBN
Enteroseptik
- Refered pain : (-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis : DBN
- Barognosis : DBN
- Grapestesia : DBN
- Sensory extinction : DBN
- Loss of body image : DBN
- Two point tactile discrimination : DBN
C. Badan
Inspeksi : Normal
Palpasi
Otot perut : Dalam Batas Normal
Otot pinggang : Dalam Batas Normal
Kedudukan diafragma: - gerak : Normal
- istirahat : Normal
Perkusi : Normal
Auskultasi : Normal
Motorik
- Gerak Cervical vertebrae : dbn
12
Fleksi : dbn
Ekstensi : dbn
Rotasi : dbn
Lateral deviation : dbn
- Gerakan dari tubuh
Membungkuk : dbn
Ekstensi : dbn
Lateral deviation : dbn
- Refleks-refleks
Refleks dinding abdomen : dbn
Refleks interscapula : dbn
Refleks gluteal : dbn
Refleks cremaster : dbn
D. Kolumna Vertebralis
Kelainan lokal
Skoliosis : negatif
Kifose : negatif
Kifoskoliosis : negatif
Gibbus : negatif
Nyeri tekan/ketok lokal : tidak dilakukan
Nyeri tekan sumbu : tidak dilakukan
Nyeri tarik sumbu : tidak dilakukan
Besar otot : dbn
E. Gerakan-gerakan involunter
Tremor
o Waktu istirahat : (-)
o Waktu gerak : (-)
Chorea : (-)
13
Athetose : (-)
Myokloni : (-)
Ballismus : (-)
Torsion spasme : (-)
Fasikulasi : (-)
Myokymia : (-)
14
Fingeragnosia : dbn
Membedakan kanan dan kiri : dbn
Acalculia : dbn
Refleks-refleks primitif
Grasp reflex : negatif
Snout reflex : negatif
Sucking reflex : negatif
Palmo-mental refleks : negatif
15
Pemeriksaan Penunjang
CT Scan : (-)
Pemeriksaan Laboratorium : (-)
KESIMPULAN
ANAMNESIS
Kepala terasa berat sudah sejak 8 bulan lalu, keluhan dirasa di bangian
belakang dari kepala seperti diikat.
Dalam sehari biasanya kumat 2-3 kali dengan lama 30 menit 1 jam.
Susah untuk menunduk dan menoleh ke kanan dan ke kiri.
Tidak mengeluh mual dan muntah.
Tidak ada riwayat jatuh selama kurun waktu 3 bulan ini.
Makan dan minum tidak ada keluhan. BAB dan BAK normal seperti
biasa.
Tidur terganggu jika saat tidur terjadi serangan.
Dari awal keluhan sampai sekarang dirasakan sama.
Terasa lebih enak jika sedang bersantai dan dirasa memberat jika
melakukan aktivitas terutama aktivitas yang melelahkan
Tidak pernah MRS. Riwayat HT (-), DM (-), alergi obat (-).
Tidak ada yang sakit seperti ini di keluarga, DM (-), HT (-), Vertigo (-).
Saat ini pasien rutin kontrol ke poli saraf RSUD Moh Saleh Probolinggo,
obat yang dikonsumsi yaitu esperison, neurodex, gabapentin dan
meloxicam.
Pasien mengeluh sering banyak pikiran. Bekerja sehari-hari sebagai pekerja
swasta
Pendidikan terakhir SD.
16
- Nadi : 84 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,5 C
- Gizi : Baik
- Kepala : a/i/c/d = -/-/-/-
- Leher : Pembesaran tyroid & KGB = -/-
- Paru-paru : Vesikuler = +/+, Rhonki / Wheezing = -/-
- Jantung : Suara S1S2 tunggal regular, murmur = -
- Abdomen : Datar, Nyeri tekan (-), BisingUsus = + (Normal)
- Hepar & Lien: Tidak ada pembesaran
- Ekstremitas : Akral hangat (+), Edema (-)
STATUS NEUROLOGI:
GCS : E4 V5 M6
Meningeal sign : KK:(-) B1-IV : (-), Kernig (-)
Nervus kranialis : N. I XII : DBN
Motorik :
Kekuatan :5 5
5 5
Tonus : n n
n n
Sensorik : DBN
17
Diagnosis Banding :
1. Migrain
2. Cluster Headache
3. Trigeminal Neuralgia
ASSESMENT
DIAGNOSA :
- Diagnosis Klinis : Cephalgia
- Diagnosis Topik : Otot perikranial
- Diagnosis Etiologi : Tension Type Headache kronis
PLANNING
PO :
Tab. Paracetamol 300 mg (3 dd tab 1 pc)
Tab Diazepam 2 mg (1 dd tab 1 pc om)
Tab. Esperison 20 mg (3 dd tab 1 pc)
EDUKASI :
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang dideritanya dan
kemungkinan penyakit lain yang dapat diderita
- Menjelaskan tentang obat obat yang akan diberikan berupa cara minum dan
efek sampingnya.
- Langkah-langkah berikut ini dapat meringankan atau mencegah gejala TTH
Tidak banyak pikiran
Istirahat cukup
Hindari pekerjaan yang berlebihan
Mengatur pola hidup sehat
Sesekali berlibur bersama keluarga untuk mengurangi beban
pikiran
18
- Menjelaskan tentang perjalanan penyakit dari pasien
- Kontrol rutin ke dokter spesialis saraf
MONITORING :
Rutin kontrol atau tidak
Gejala berkurang atau tidak
PROGNOSIS :
Baik, dan dengan penatalaksanaan yang baik, maka > 90% pasien dapat
disembuhkan. Secara umum TTH episodik prognosisnya lebih baik tapi, TTH
kronik prognosisnya kurang baik karena adanya factor komorbid lain seperti
gangguan psikiatrik dan migrain.
19