BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masalah dan kekurangan. Salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia
(KB) dengan slogan “dua anak cukup”. Dengan adanya program tersebut,
pemerintah berharap agar angka kelahiran dapat ditekan sehingga secara tidak
bertemunya sel sperma dengan sel telur yang sudah siap dibuahi. Berdasarkan
KB. Metode sederhana terbagi menjadi dua, yaitu dengan alat dan tanpa alat.
tablet berbusa (vaginal tablet), dan intravag (tissue KB). Untuk metode
sederhana yang tanpa alat atau tanpa obat adalah dengan cara senggama
peningkatan akses wanita usia 15-49 tahun yang telah menikah menjadi
2012, diantara sekian banyak jenis kontrasepsi yang banyak digunakan oleh
peminatnya adalah MOP yang hanya diikuti oleh 805 akseptor (IDPKS,
yang cukup kuat untuk menentukan metode kontrasepsi yang akan digunakan
oleh istri. Hal tersebut sangat penting karena pengambilan keputusan tentang
kedua belah pihak baik suami maupun istri. Dalam beberapa kasus yang
sesuatu hal yang diketahui yang dikaitkan dengan kepandaian (KBBI). Dalam
hal ini yang dibahas adalah mengenai pengetahuan istri yang bertindak
kontrasepsi dan juga memiliki peran yang sangat penting dalam penentuan
jenis kontrasepsi yang akan digunakan. Hal tersebut menjadi penting karena
dampak yang akan timbul. Misalnya alat kontrasepsi dengan preparat pil
berat badan, air susu berkurang, penurunan libido, pusing, dan sakit kepala.
4
Efek samping yang timbul tersebut tentu berbeda antara akseptor satu dengan
akseptor yang lain sesuai dengan kondisi fisik akseptor tersebut (BKKBN-
Jatim, 2005).
suami dan istri”. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran
Penelitian yang dilakukan oleh Imas Sugiarti, Siti Novianti, dan Nurlina
Surabaya”
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh peran suami dan pengetahuan istri terhadap pemilihan
Surabaya?
6
C. Tujuan Penelitian
1. Umum
2. Khusus
kontrasepsi.
jenis kontrasepsi.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
MKJP).
Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan dasar untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kontrasepsi
1. Pengertian kontrasepsi
oleh sperma atau mencegah menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke
dan cara pemakaian yang benar (M, Daniel R, 2007). Kontrasepsi adalah
Tidak ada metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua
b. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan
2. Tujuan Kontrasepsi
Sehjahtera) NKKBS.
Pada fase usia istri antara 20-35 tahun merupakan periode usia
anak 2 orang dan jarak antar kehamilan 2-4 tahun yang dikenal
b. Melumpuhkan sperma.
(polietiline). Ada yang dililit tembaga (Cu), ada pula yang tidak,
progresteron.
tembaga (Cu).
tembaga.
b) Cara kerja
blastokista.
c) Kontraindikasi
A. Kehamilan
B. Gangguan perdarahan
2) Susuk KB
"IMPLANON"
13
a) Dosis
b) Cara kerja
tahun.
c) Kontraindikasi
B. Tumor
C. Penyakit jantung
D. Kelainan haid
E. Darah tinggi
14
F. Kencing manis
3) Kontrasepsi Mantab
mantap.
b. Metode Efektif
1) Pil KB
progesteron 1 – 10 mg.
15
C. Pil Mini
b) Cara kerja
rahim.
c) Kontraindikasi
C. Tumor/keganasan
2) Suntikan KB
a) Dosis
150 mg
b) Cara kerja
rahim.
kehamilan.
17
c) Kontraindikasi
A. Terindikasi hamil
C. Tumor / keganasan
c. Metode Sederhana
a) Senggama terputus
b) Pantangan berkala
termasuk dalam kategori ini adalah kondom, pil, suntik, dan metode-
(Kusumaningrum, 2009).
melalui peningkatan akses wanita usia 15-49 tahun yang telah menikah
1. Umur istri
2010):
kontrasepsi rasional.
2. Jumlah anak
kawin yang ideal - mengatur jumlah, jarak dan usia ideal melahirkan
3. Ekonomi keluarga
Indonesia. Kemajuan program KB, tidak bisa lepas dari tingkat ekonomi
4. Tingkat pendidikan
5. Pengetahuan istri
hal ini menjadi penting karena sebagian besar pengguna atau akseptor
yang sesuai dengan keadaan kesehatan dan kondisi fisik serta mental istri
sebagai pemakai alat kontrasepsi. Perlu juga diketahui dampak atau efek
6. Peran suami
c. Lama pemakaian
kelangsungan hidup ibu dan anak, serta berprilaku seksual yang sehat dan
7. Agama
etika dan latar belakang budaya bangsa, serta sesuai dengan hak asasi
BAB III
A. Kerangka Konsep
EKONOMI KELUARGA
MKJP
TINGKAT PENDIDIKAN
NON MKJP
PENGETAHUAN ISTRI
PERAN SUAMI
AGAMA
(Non MKJP)
B. Hipotesis Penelitian
Surabaya.
26
BAB IV
METODE PENELITIAN
1. Populasi
1) Kriteria inklusi
2) Kriteria eksklusi
dapat ditemui
2. Sampel
a. Besar sampel
𝑍 2 ∝𝑝𝑞 𝑍 2 𝑝 (1−𝑝)
𝑛= =
𝑑2 𝑑2
(Snedecor GW & Cochran WG, 1967)
(Lemeshowb dkk, 1997)
28
Keterangan:
n : jumlah sampel minimal yang diperlukan
p : populasi akseptor KB yang berusia 20-34 tahun kel. Gunung Sari
q : (1 - p) populasi akseptor KB usia 20-34 tahun
d : limit dari error / presisi absolute (10 %)
jika ditetapkan = 0,05 atau Z1 - /2 = 1,96 atau Z
127
𝑝= = 0,2
544
𝑞 = 0,8
(1,96)𝑥(1,96)𝑥(0,2)𝑥(0,8)
𝑛= = 62
(0,1)2
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas :
a. peran suami
b. pengetahuan istri
3. Variabel moderator :
a. Umur istri
b. Jumlah anak
c. Ekonomi keluarga
d. Tingkat pendidikan
e. Agama
E. Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Jenis Data
1. Peran suami Keterlibatan atau Kuisioner 1 = Pasif, bila Nominal
keaktifan suami dan data menjawab (c)
dalam pengambilan sekunder atau (d) pada
keputusan ataupun pertanyaan poin
membantu 3 dan 4, serta
menentukan pilihan memberi alasan
berkaitan dengan yang kurang
metode kontrasepsi tepat pada
yang akan pertanyaan poin
digunakan 5.
30
2 = Aktif, bila
menjawab (a)
atau (b) pada
pertanyaan poin
3 dan 4, serta
memberi alasan
yang tepat pada
pertanyaan poin
5.
(pelaksanaan)
program keluarga
berencana.
F. Prosedur Penelitian
PERSIAPAN PENELITIAN
Informed consent
Tidak bersedia
Bersedia
bulan. Data sekunder penelitian yang diambil dari data Puskesmas Dukuh
2014.
G. Analisis data
bebas dan variabel terikat. Metode bivariat dalam penelitian ini dengan
BAB V
umum, poli gigi, poli KIA, laboratorium, apotek, poli kesehatan lingkungan
disekitarnya, yaitu Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Gunung Sari, Prada, dan
Surabaya.
wanita yang berusia 20-34 tahun dengan jumlah sampel yang diambil
sebanyak 62 responden.
35
B. Hasil Penelitian
sebagai berikut.
1. Data Umum
rentang usia 20-34 tahun yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut:
30-34 tahun.
2. Karakterstik responden
masing-masing responden.
36
yaitu pasif dan aktif. Yang dimaksud dengan peran suami pasif
peran suami aktif adalah suami yang selalu atau sering berperan
dua yaitu cukup dan baik. Yang dimaksud dengan pengetahuan istri
responden.
C. Analisis Data
sebanyak 10 responden.
BAB VI
PEMBAHASAN
Jangka Panjang (Non MKJP). Yang termasuk MKJP meliputi IUD, MOP,
MOW, dan susuk/implant, sedangkan yang termasuk Non MKJP meliputi pil,
suntik, dan metode lain yang tidak termasuk dalam metode MKJP
(Kusumaningrum, 2009).
bahwa saat ini, MKJP adalah metode kontrasepsi yang dianjurkan pemerintah
rendah.
lain adalah umur istri, jumlah anak, ekonomi keluarga, tingkat pendidikan,
kontrasepsi sebagai variabel bebas, yaitu peran suami dan pengetahuan istri.
kategori peran suami, yaitu peran suami aktif dan peran suami pasif.
kontrasepsi saja tetapi juga dalam hal pemilihan keputusan ber-KB yang
pria dalam ber-KB sangat rendah. Hal ini menurut Soemarji dikarenakan
lebih besar daripada peran suami dalam urusan ber-KB. Selain itu, sudah
Pada tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari 62 akseptor yang memilih
(Non MKJP).
44
kontrasepsi MKJP dan Non MKJP. Hasil ini dapat berbeda karena
dapat tercapai.
45
(lingkungan), baik fisik maupun non fisik dan sosial budaya yang
Pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari 62 akseptor yang memilih
kontrasepsi MKJP dan Non MKJP. Hasil ini dapat berbeda karena
yang mencakup semua usia WUS (Wanita Usia Subur), berbeda dengan
penelitian ini yang hanya membatasi responden hanya pada usia 20-34
tahun. Alasan lain juga bisa berasal dari kondisi responden yang
yang digunakan berasal dari pendapat ibu, baik ibu kandung maupun ibu
mertua.
47
B. Keterbatasan Penelitian
dikarenakan malu kepada peneliti atau karena faktor penyebab yang lain.
BAB VII
A. Kesimpulan
sebagian besar masih memiliki suami dengan peran pasif dalam hal
kontrasepsi.
Surabaya.
B. Saran
baik.
Lebih memperdalam ulasan atau bahasan tentang peran suami dalam ber-
3. Bagi Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 78 Tahun 2013 Tentang
Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2014. [online].
disnakertransduk.jatimprov.go.id/pdf/Pergub-Nomor-78-Tahun-2013.pdf
(diakses tanggal 1 Februari 2015)
Anonim. 2014. BPMKB Kota Tangerang Dongkrak Penggunaan MKJP. [online].
http://tangerangekspres.com/bpmkb-kota-tangerang-dongkrak-pengguna-
an-mkjp/ (diakses tanggal 8 Agustus 2015)
Anggraeni, Hartati, Ryan. 2007. Peran Suami dalam Penggunaan Alat Kontra-
sepsi yang Berwawasan Gender. Volume 2, No. 2. Hal. 76-77. [online].
jos.unsoed.ac.id/index.php-/keperawatan/article/download/264/109
(diakses tanggal 15 juni 2014)
BKKBN Jawa Timur. Cara-cara Kontrasepsi yang digunakan Dewasa ini.
[online]. http://www.bkkbn-jatim.go.id/bkkbn-jatim/html/cara.htm
(diakses tanggal 21 juli 2014)
BKKBN Papua Barat. 2009. Peranan agama dalam program KB. [online].
http://papuabarat.bkkbn.go.id/Lists/Berita/DispForm.aspx?ID=269&Conte
ntTypeId=0x0100A28EFCBF520B364387716414DEECEB1E (diakses
tanggal 7 oktober 2014)
Halib, Idham. 2013. Definisi populasi dan sampel menurut para ahli. [online].
http://www.statistika-unhalu.org/berita-145-definisi-populasi-dan-sampel-
menurut-para-ahli.html (diakses tanggal 7 oktober 2014)
http://kbbi.web.id