Anda di halaman 1dari 2

Pemasangan Kateter Wanita

Ditetapkan Oleh :
Direktur
No. Dokumen :

No. Revisi :
KLINIK RAWAT INAP SOP
PKU MUHAMMADIYAH Tanggal Terbit : dr. Irfan Rahmanto
KANIGORO NBM. 1.070.676
Halaman :

Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukan selang karet, pastik


atau logam, melalui uretra dan masuk kedalam kandung kemih. Terdapat 2
Pengertian
jenis kateterisasi perkemihan yaitu : kateter mentap dan intermiten

1. Menghilangkan ketidak nyamanan karena distraksi kandung kemih


2. Mendapat urine steril untuk spesement
3. Mengkaji residu urine
4. Penatalaksanaan pasien yang dirawat karena trauma medula spinalis,
Tujuan gangguan neuromuskuler atau inkompeten kemih, serta paskah operasi
besar
5. Mengatasi obstrukasi aliran urine
6. Mengatasi retensi perkemihan

Kebijakan 5
http://perawatgk.blogspot.co.id/2012/06/sop-pemasangan-kateter-
Referensi
pria.html

A. Tahap pra interkasi


1. Membaca status pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan peralatan :
a. Sarung tangan
b. Kateter steril ( sesuai dengan ukuran dan jenisnya )
Prosedur/Langkah- c. Duk steril
Langkah d. Minyak pelumas atau jelli
e. Larutan pembersih atau antiseptic ( betadin )
f. Sepuit 10 cc
g. Kasa steril
h. Pinset anatomis
i. Bengkok
j. Kantung penampung urine
B. Tahap orientasi
1. Menmberikan salam kepada pasien
2. Validasi kondisi pasien
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
dan keluarga.

C. Tahap kerja
1. Menjelaskan prosedur
2. Cuci tangan
3. Pasang sampiran
4. Gunakan sarung tangan steril
5. Membuka labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri.
6. Vulva dibersihkan dengan kassa steril yg di beri antiseptik / betadin.
7. Kateter diberi minyak pelumas atau jelly pada ujungnya 5 -
7,5cm, lalu masukan perlahan lahan 7,5-10cm dan sambil intruksi
pasien untuk mengambil nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri.
8. Jika tertahan jangn dipaksakan
9. Setelah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquads atau
sejenisnya untuk mengunci kateter supaya menetap dan tidak lepas
dan bila intermiten tarik kembali sambil intruksikan pasien untuk
menarik nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri.
10. Sambungkan kateter dengan kantung penampung dan fiksasi kearah
atas paha atau abdomen.
11. Pelester kateter diatas pubis atau paha supaya tidak tertarik
12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Akhiri kegiatan dengan Cuci tangan
E. Dokumentasi
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respon pasien terhadap teknik distraksi
3. Paraf dan nama perawat jaga.

Diagram Alir (Jika


Dibutuhkan)

Unit Terkait UGD

Anda mungkin juga menyukai