Mendorong Pembangunan
Infrastruktur Demi
Pemerataan Kesejahteraan
Masyarakat
volume V | Nomor 4 | Edisi April 201 5 | www.ekon.go.id DAFTAR ISI
03 Editorial Resensi Buku
23 Kearifan Lokal dan
Keunggulan Global
Koordinasi Kebijakan Ekonomi
04 Koordinasi Penyusunan APBN 101
Roadmap Pengendalian 24 APBN 101 : Bagian I
Inflasi
Fiskal
Ekonomi Internasional 26 Tax Allowance:
05 Potensi Dibalik Melemahnya Kebijakan Untuk
Ekonomi Tiongkok Mendorong Investasi di
Indonesia
Ekonomi Daerah
Pembina : 06 Implementasi E-Budgeting: Keuangan
Menteri Koordinator Wujud Berjalannya Good 28 Sukuk Negara Negara:
Bidang Perekonomian Governance Investasi Aman dan
Nyaman
Pengarah : 08 Penerapan Konsep
Sekretaris Kementerian Manajemen Resiko Dalam Kegiatan MenkoN
Koordinator Pengendalian Inflasi di 30 Peningkatan Kerjasama
Bidang Perekonomian Daerah Selatan - Selatan
Deputi Fiskal & Moneter
Ekonomi Domestik
Koordinator : 08 Maret 2015 Surplus USD 1,1
Bobby Hamzar Rafinus Miliar, Kinerja Neraca
Perdagangan Meningkat,
Editor :
Edi Prio Pambudi
Puji Gunawan Laporan Utama
Ratih Purbasari Kania
13 Lika-Liku Pengadaan Tanah
Analis :
Sri Purwanti, Trias Melia, 15 Kerjasama Pemerintah dan
Aryo Mufti, Alexcius WBS, Badan Usaha dalam Percepa
Bronson Marpaung, tan Penyediaan Infrastruktur
20 Optimalisasi Investasi:
Kebijakan Pelayanan
Terpadu Satu pintu
Koordinasi Penyusunan
Roadmap Pengendalian Inflasi
Ratih Purbasari Kania
Ekonomi Daerah
Implementasi EBudgeting:
Wujud Berjalannya Good Governance
Melanthon Tumpal. H & Tumpak Simangunsong
FISIP UI
E -Government pada
umumnya dikenal dengan
e-gov yaitu penggunaan teknologi
demokratis. E-government
digunakan sebagai alat pengambil
kebijakan publik secara merata baik
menggunakan cara konvensional
dalam berhubungan dengan
pemerintah sehingga dapat
informasi oleh pemerintah untuk di tingkat daerah maupun di tingkat merasakan adanya perbaikan
memberikan informasi dan pusat. pelayanan dan peningkatan kinerja
pelayanan bagi warganya, urusan pemerintah.
bisnis, serta hal-hal lain yang Dalam penggunaan e-government
berkenaan dengan pemerintahan. pemerintah menghadapi berbagai Salah satu penerapan dari e-
Dalam hal ini, e-government hambatan, salah satunya government adalah e-budgeting.
digunakan sebagai sarana yaitumasyarakat pada umumnya Daerah yang saat ini sudah
penyelenggaraan permerintahan masih belum yakin terhadap menerapkan e-budgeting adalah
yang berbasis elektronik. E- efektivitas dari program e- kota Surabaya. Pemerintah kota
Government dapat diaplikasikan government ini. Disinilah tantangan Surabaya menggunakan e-
pada level legislatif, yudikatif, atau bagi pemerintah untuk meyakinkan budgeting untuk memberikan
administrasi publik untuk masyarakat akan pentingnya panduan dalam menyusun
meningkatkan efisiensi internal, program e-government. Dengan Anggaran Pendapatan Belanja
menyampaikan pelayanan publik, kata lain pemerintah harus Daerah, revisi dan PAK (Perubahan
atau proses pemerintahan yang menyakinkan mereka yang masih Anggaran Kegiatan). Dalam
06 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
Hal tersebut dikarenakan kurangnya
transparansi dalam laporan
keuangan.Padahal jika pengawasan
e-budgeting dapat diperkuat,
penyusunan RAPBD DKI dapat lebih
efisien dan transparan. Misalnya,
dengan adanya perubahan proses
input data dari yang sebelumnya
dilakukan secara manual
menggunakan Microsoft Excel
menjadi secara elektronik atau
online yang dilengkapi sistem
keamanan melalui password, maka
dapat mengantisipasi dugaan
anggaran fiktif dan mencegah
membuat sebuah anggaran dengan DKI dalam pelaksanaan e-budgeting pemborosan. Dengan demikian,
sistem e-budgeting, dibutuhkan antara lain dikarenakan proses APBD DKI 2015 yang telah disahkan
komponen-komponen penyusun komputerisasi yang belum optimal oleh dewan bisa menghemat
yang merupakan hasil dari survey di dan sumber daya manusia sebagai anggaran cukup besar.
lapangan. Komponen tersebut pengelola dan pelaksana yang
terdiri dari tiga jenis belum sesuai dengan kompetensi Apabila dilihat dari postur anggaran
pengelompokan, yaitu : Standar yang dibutuhkan. Dalam hal sistem sektor publik di Indonesia, jumlah
Harga Satuan Dasar (SHSD), Harga komputerisasi, masih diperlukan pengadaan barang dan jasa di
Satuan Pokok Kegiatan (HSPK), dan pelatihan-pelatihan bagi SDM di institusi publik cukup besar.
Standar Analisa Belanja (SAB). Pemprov untuk meningkatkan Besarnya nilai pengadaan barang
Sistem ini dibuat secara online agar kemampuannya dalam menyusun dan jasa di institusi pemerintah
dapat diakses oleh dinas anggaran secara online. Sebagai tersebut merupakan potensi risiko
dimanapun lokasinya dan juga contoh masih diperlukannya yang sangat tinggi untuk terjadinya
dapat diakses pada saat peningkatan kapasitas dalam korupsi. Dengan adanya
pembahasan dengan dewan. penyusunan anggaran melalui e- pembenahan e-goverment salah
Penggunaan sistem online ini telah budgeting adalah kasus pengadaan satunya melalui e-budgeting
berdampak pada penghematan truk sampah di Dinas Kebersihan. diharapkan mampu mengurangi
anggaran. Contoh untuk kota Pada tahun 2014 pengadaan truk bahkan meniadakan korupsi
Surabaya, biaya untuk perjalanan kebersihan tidak akan dilakukan pengadaan barang dan jasa.
dinas selama satu tahun, anggaran secara lelang tapi pembelian secara
dari masing-masing dinas harus e-catalog oleh ULP di Lembaga
melalui satu atap dan ternyata bisa Pengadaan Barang dan Jasa
menghemat Rp5 miliar dari Rp14 Pemerintah (LKPP). Akan tetapi,
miliar menjadi Rp9 miliar. Dilain ketika akan melakukan pembayaran
sisi, e-budgeting sangat penting ke pemegang merek kendaraan,
dalam rangka transparansi dana truk yang dibeli tidak bisa
anggaran sebagai salah satu wujud dibayarkan karena kekurangan
implementasi upaya serius Anggaran di Dinas Kebersihan
pemerintahan pusat dalam sebanyak Rp11 miliar,
memberantas penyimpangan
anggaran di daerah. Selain itu, kegiatan lelang melalui e-
budgeting di Pemprov DKI Jakarta
Berbeda dengan Surabaya, masih harus diperkuat
penerapan e-budgeting di Jakarta pengawasannya mengingat peluang
masih banyak menemui kendala. terjadinya penyogokan dan
Kendala yang dihadapi Pemprov penyuapan masih mungkin terjadi.
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
07
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN RESIKO
DALAM PENGENDALIAN INFLASI
DI DAERAH
Trias Melia
Wawancara dengan TPID Kabupaten Jember
Sumber:
Bank Indonesia
Jember
Foto:
Sri Purwanti
Sri Purwanti
foto:seputarforex..com
LIKALIKU
PENGADAAN TANAH Bronson Marpaung
P engembangan
infrastruktur di Indonesia
merupakan hal yang
rencana pembangunan di RPJMN
2015-2019 maupun penganggaran
pembangunan infrastruktur dalam
dari dua atau lebih jenis
infrastruktur.
mutlak dilakukan untuk APBN. Dalam kurun waktu 2015- Di dalam Perpres baru ini, jenis
mencapai pertumbuhan ekonomi 2019 sendiri, total kebutuhan infrastruktur yang dikerjasamakan
yang merata di seluruh kawasan. pendanaan infrastruktur mencapai juga diperluas dari yang
Sebagai negara kepulauan, sekitar Rp 5.519,4 triliun. Dari sebelumnya hanya sebatas
tentunya mewujudkan ketersediaan jumlah tersebut, Pemerintah infrastruktur dasar seperti jalan,
infrastruktur yang merata bukanlah diperkirakan hanya mampu tenaga listrik dan air menjadi
hal yang mudah. Padahal, jika membiayai sekitar 40% dari total infrastruktur ekonomi dan
infrastruktur di seluruh wilayah kebutuhan. Oleh karena itu, infrastruktur sosial. Proyek
dapat tersedia dengan baik, Pemerintah telah menyiapkan infrastruktur yang termasuk ke
beberapa faktor penghambat skema lain untuk mencukupi total dalam jenis tersebut diantaranya
pertumbuhan dan pemerataan serta pembiayaan pembangunan adalah infrastruktur transportasi,
faktor penghambat pertumbuhan infrastruktur, yaitu melalui skema jalan, sumber daya air dan irigasi, air
investasi seperti tingginya biaya Kerjasama Pemerintah dengan minum, sistem pengelolaan air
logistik dapat diminimalisir. Selain Badan Usaha (KPBU). limbah terpusat, sistem pengelolaan
itu, dengan diterapkannya AEC di air limbah setempat, sistem
akhir tahun 2015 ini, tentunya Skema KPBU dalam penyediaan pengelolaan persampahan,
konektivitas regional yang baik infrastruktur sebelumnya telah telekomunikasi dan informatika,
menjadi hal yang vital agar dapat diatur dalam Perpres No. 67 Tahun ketenagalistrikan, minyak dan gas
mendukung kerjasama kawasan 2005 tentang Kerjasama Pemerintah bumi dan energi terbarukan,
dalam menjawab tantangan- dan Badan Usaha dalam Penyediaan konservasi energy, fasilitas
tantangan global. Oleh karena itu, Infrastruktur. Pada bulan Maret lalu, perkotaan, fasilitas pendidikan,
percepatan pembangunan telah diterbitkan Perpres no. 38 fasilitas sarana dan prasarana
infrastruktur di Indonesia menjadi Tahun 2015 tentang Kerjasama olahraga serta kesenian, kawasan,
sebuah urgensi untuk dilakukan. Pemerintah dan Badan Usaha dalam pariwisata, kesehatan, lembaga
Apa sajakah yang telah Penyediaan Infrastruktur sebagai pemasyarakatan, dan perumahan
dipersiapkan Pemerintah Indonesia pengganti Perpres no. 67 tahun rakyat.
untuk melakukan percepatan 2005. Dalam Perpres baru tersebut,
pembangunan infrastruktur? terdapat beberapa hal baru yang Tujuan dilakukannya KPBU
menjawab permasalahan- berdasarkan Perpres no. 38 Tahun
Pembangunan infrastruktur selama permasalahan yang selama ini 2015 adalah untuk (i) Mencukupi
ini adalah hal yang diprioritaskan dihadapi dalam proses KPBU untuk kebutuhan pendanaan secara
dalam agenda pembangunan percepatan penyediaan infrastruktur berkelanjutan dalam Penyediaan
Indonesia dan tetap menjadi salah seperti pengadaan tanah dan Infrastruktur melalui pengerahan
satu agenda utama pembangunan penjaminan. Perpres ini juga dana swasta; (ii) Mewujudkan
di Pemerintahan yang baru. Hal menyebutkan bahwa penyediaan Penyediaan Infrastruktur yang
tersebut dapat terlihat dalam infrastruktur merupakan gabungan berkualitas, efektif, efisien, tepat
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
15
Gambar 1. Tahapan KPBU
sasaran, dan tepat waktu; (iii) infrastruktur, khususnya Di tahun 2015 ini, KPPIP telah
Menciptakan iklim investasi yang infrastruktur prioritas, pada tahun memilih 22 proyek infrastruktur
mendorong keikutsertaan Badan 2014 lalu telah dibentuk Komite prioritas dan 4 proyek diantaranya
Usaha dalam Penyediaan Percepatan Penyediaan Infrastruktur telah siap untuk ditender melalui
Infrastruktur berdasarkan prinsip Prioritas (KPPIP) melalui Perpres no. skema KPBU. 4 proyek tersebut
usaha secara sehat; (iv) Mendorong 75 Tahun 2014 tentang Percepatan adalah kereta ekspress Bandara
digunakannya prinsip pengguna Penyediaan Infrastruktur Prioritas. Soekarno-Hatta, SPAM Semarang
membayar pelayanan yang Komite ini diketuai oleh Menteri Barat, jalan tol Balikpapan-
diterima, atau dalam hal tertentu Koordinator Bidang Perekonomian Samarinda, dan jalan tol Manado-
mempertimbangkan kemampuan dan beranggotakan Menteri Bitung.
membayar pengguna; dan/atau (v) Keuangan, Menteri Perencanaan
Memberikan kepastian Pembangunan Nasional/Kepala Dengan adanya dukungan
pengembalian investasi Badan Badan Perencanaan Pembangunan perbaikan regulasi terkait KPBU
Usaha dalam Penyediaan Nasional (Bappenas) dan Kepala serta pembentukan KPPIP ini,
Infrastruktur melalui mekanisme Badan Pertanahan Nasional (BPN). diharapkan hambatan-hambatan
pembayaran secara berkala oleh Berdasarkan Perpres tersebut, tugas dalam proses penyediaan
Pemerintah kepada Badan Usaha. KPPIP adalah untuk menetapkan infrastruktur dapat segera teratasi
Tahapan pelaksanaan proses KPBU strategi dan kebijakan dalam rangka sehingga konektivitas antar daerah
terbagi ke dalam 4 (empat) tahap, percepatan Penyediaan Infrastruktur di Indonesia dapat terwujud secara
yaitu tahap perencanaan, tahap Prioritas, memantau dan merata.
penyiapan, tahap transaksi dan mengendalikan pelaksanaan
tahap manajemen pelaksanaan strategi dan kebijakan dalam rangka
yang secara lebih rinci dapat dilihat percepatan penyediaan infrastruktur
dalam Gambar 1 . prioritas, dan memfasilitasi
peningkatan kapasitas aparatur dan
Dalam membantu upaya kelembagaan terkait dengan
percepatan penyediaan penyediaan infrastruktur prioritas.
Sebagaimana Bapak paham, kita sekarang sudah memiliki Swasta. Sebetulnya yang harus
penyediaan infrastruktur, mekanisme untuk percepatan dicontoh sebelum krisis 1997, kita
khususnya infrastruktur di bidang pembangunannya. Dan ini banyak sampai dengan 7%. Cuma memang
energi, pangan, dan kemaritiman diapresiasi dalam beberapa diskusi 7% saat itu secara nominal berbeda
merupakan prioritas internasional, karena banyak dengan sekarang, namun intinya
Pemerintahan baru Indonesia dibantu ADB. Kemudian Vietnam komitmen tersebut pernah ada atau
untuk lima tahun ke depan. sudah mulai gencar mereka pernah terealisasi. Sejak tahun 2000
Bagaimana arah kebijakan membangun. Thailand sudah di atas desentralisasi ekonomi terlalu
infrastruktur ke depannya? kita. Sedangkan India, sempat banyak hal yang ditangani,
Sebetulnya yang kita inginkan, kita beberapa tahun belakangan sehingga sempat infrastruktur
melanjutkan program pemerintah pertumbuhan di bawah kita, namun selama beberapa tahun nilainya
sebelumnya. Kalo kita bicara sekarang sudah mulai bahkan dibawah subsidi BBM dan
infrastruktur tidak bisa jangka menyusul,dengan komitmen pendidikan. Sektor Infrastruktur
pendek, bahkan jangka menengah, infrastrukutur sebesar 8% dari PDB . diharapkan didorong dari pihak non
kalo soal infrastruktur harus jangka pemerintah. Apa yang kita lakukan
panjang. Dan itu sudah jelas sejak Kita dari RPJMN 2015-2019 saat ini dengan kabinet kerja
awal tahun 2000 backlognya sudah komitmennya tinggi, menurut saya sebenarnya dengan komitmen yang
banyak untuk infrastruktur. Waktu belum sampai 7% namun sudah tinggi kita manfaatkan dalam artian
kita makin lama makin pendek, mendekati sekitar, 6,5% pada tahun terobosan di dalam kebijakan.
karena dengan persaingan yang 2019. Namun intinya 7% mungkin Sudah dimulai sejak pemerintahan
semakin meruncing antar negara, 5.000 T kebutuhan 5 tahun ke sebelumnya, contohnya kebijakan
kalo kita tidak mau ketinggalan, kita depan, namun tidak semua berasal pengadaan tanah . Pengadaan
harus mau mengejar pembangunan dari pemerintah. Pembiayaan tanah sekarang lebih fleksibel,
infrastruktur, harus ada percepatan. Pemerintah kurang dari 50%. sebetulnya bisa dibayar dulu tidak
Beberapa negara yang lain sudah Selebihnya diharapkan dari BUMN, oleh pemerintah. Memang
mulai, Filipina, tadinya di belakang Public Private Partnership (PPP), sebetulnya oleh anggaran APBN
foto:theworldfolio.com
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
17
dan APBD tapi demi fleksibiilaitas multiplier. Apabila swasta RT/RW)
boleh dibayar dulu oleh swasta membiayai 100 miliar untuk Pembangunan daerah tidak merata,
untuk kemudian diganti dengan membangun infrastruktur,fasilitas Pulau Jawa Sumatera 80% PDB
anggaran pemerintah. Skema PPP yang diberikan tidak harus nasional, sementara 20% dari
memperluas sektor yang 100miliar, namun ada. Pemanfaatan Kalimantan, Sulawesi dan wilayah
dipartisipasi swasta, dukungan , masyarakat tidak murni 100 miliar Indonesia Timur.Kebijakan
jaminan diberikan secara lebih pasti, namun mungkin hanya 30 miliar. diarahkan untuk pembangunan
proses tendernya disimplifikasi. Fasilitasi tersebut sudah merupakan wilayah timur, makanya
Proses tender dahulu 2 kali gagal kepedulian. Selama pemerintah pembangunan harus all out: salah
baru ditunjuk langsung, kalo belom bisa membangun, swasta satunya insentif tadi, apabila
sekarang hanya sekali gagal bisa dapat membangun dan dihargai. membangun wilayah harus dipilih
dilakukan proses penunjukan wilayah yang potensial dan punya
langsung. Infrastruktur prioritas utamanya multiplier bagus. Namun harus
banyak yang dilaksanakan di luar terintegrasi antar proyek
Pemerintah telah mengeluarkan Pulau Jawa dan melibatkan infrastruktur. Perlu disadari bahwa
Perpres 30/2015 tentang Pemerintah Daerah. Bagaimana kemampuan Pemda terbatas,
Pengadaan lahan untuk penanganan proyek infrastruktur terutama sumber daya manusia
Kepentingan Umum dan Perpres yang berkaitan dengan tanah lokal masih harus ada pola
30/2015 terkait PPP. Selain kedua adat (seperti Tanah Ulayat)? pendekatan affirmatif. Peningkatan
Perpres tersebut, peraturan Tanah ulayat tidak semua daerah kemakmuran masyarakat daerah
perundangan yang saat ini mengalami permasalahan, paling sesuai kemampuannya. Dalam
sedang digarap untuk mengawal rumit papua, memang nantinya jangka pendek dan menengah,
percepatan pembangunan tanah ulayat diakui dalam bentuk memiliki kesulitan untuk langsung
infrastruktur prioritas di tahun perda, memang nantinya dilibatkan, minimal, jika terdapat
2015 dan untuk lima tahun pemerintah provinsi harus bisa kegiatan ekonomi di situ, akan
mendatang? memfasilitasi. Keberadaan tanah timbul kesempatan untuk bisa
Untuk pembangunan Kawasan ulayat harus disepakati bersama mengikuti dan ada peningkatan
Ekonomi Khusus, harus dilakukan antara pemda dan pimpinan kemakmuran disitu. Munculnya
dengan cepat, insentifnya harus masyarakat adat. Kesepakatan yang kegiatan ekonomidi daerah
revolusioner, karena Undang- dapat diambul melalui sebuah peta merupakan sesuatu yang bagus,
Undang sendiri tidak ikut UU Pajak. yang dibuat bersama-sama antara walaupun pelaku usaha dari Jawa.
Hal ini tergantung situasi politik pemerintah daerah dan pimpinan Kita harus membangun ekonomi
bisa dikendalikan. Skema yang lebih adat. Diharapkan pimpinan adat secara terintegrasi.
mudah Pemerintah akan membuat dapat mengatur masyarakatnya.
komitmen kepada swasta untuk Tentu ada pertimbangan sosial, Sebelumnya, di tahun 2011,
membangun infrastruktur. Mestinya intinya investor tidak bisa dibiarkan Pemerintah juga telah membentuk
infrastruktur di luar jawa dikaitkan sendirian jadi harus di fasilitasi. Komite Percepatan dan Perluasan
dengan kegiatan ekonomi sektor Sekarang ini ada merauke jadi pusat Pembangunan Ekonomi Indonesia
usaha, mayoritas pada sektor produksi pangan modern, 2011-2025 (disingkat KP3EI) yang
mineral. Mestinya on top dari mekanisasi, penduduk sedikit. bertugas untuk (i) melakukan
insentif, pemerintah memberikan Persoalannya, kesepakatan antar koordinasi perencanaan dan
kompensasi apabila swasta suku yang ada disana. Once itu pelaksanaan MP3EI; (ii) melakukan
membangun infrastruktur yang bisa disepakati harus dihormati, ketika pemantauan dan evaluasi terhadap
dimanfaatkan oleh penduduk ada orang datang baru harus pelaksanaan MP3EI; dan (iii)
disekitarnya. Kewajiban pemerintah jangan diakuai, karena waktu menetapkan langkah-langkah dan
dilakukan oleh swasta, walaupun itu kesepakatan gak ikut. kebijakan dalam rangka
juga mereka butuhkan untuk penyelesaian permasalahan dan
beroperasi. Jika ada infrastruktur Bagaimana bentuk koordinasi hambatan pelaksanaan MP3EI.
usaha mereka akan berkembang ideal dengan Pemerintah Daerah? Seberapa efektifkah pelaksanaan
dan usaha swasta akan memiliki (misal: terkait pengadaan lahan, program MP3EI?
I nvestasi mempunyai
makna strategik terhadap
pembangunan ekonomi.
harus melalui proses perizinan yang
panjang sehingga membutuhkan
biaya yang besar (high cost
dari sisi administrasi birokratif,
menjadi suatu keniscayaan bagi
perbaikan daya saing ekonomi
Oelh karena itu, beberapa waktu economy). Laporan ini didukung nasional.
yang lalu, pemerintah Indonesia oleh hasil kajian Doing Business
mulai lebih berupaya untuk 2007 yang menunjukkan kalau Penyelenggaraan PTSP Pusat
menggalakkan investasi nasional posisi Indonesia berada di peringkat ditujukan untuk memberi pelayanan
dengan pelaksanaan kebijakan 135 dari 175 negara dalam hal perizinan yang cepat, sederhana
Pelayanan Terpadu Satu Pintu kemudahan memulai usaha baru. dan terintegrasi. Dengan
(PTSP) Pusat. Kebijakan PTSP Pusat Bila dibandingkan dengan tahun dilaksanakannya kebijakan PTSP
ini dimaksudkan untuk sebelumnya, peringkat daya saing Pusat, investor hanya perlu datang
mengoptimalisasi potensi investasi, ekonomi Indonesia bahkan melorot ke Badan Koordinasi Penanaman
baik asing maupun domestik, untuk 4 peringkat (sebelumnya peringkat Modal (BKPM) untuk mengurus
pembangunan ekonomi nasional. 131 pada tahun 2006). Dari berbagai perizinan investasi yang
Melalui kebijakan PTSP, pemerintah berbagai laporan tersebut dapat selama ini diajukan ke berbagai
akan memberi kemudahan diidentifikasi bahwa salah satu kementerian atau lembaga. Dengan
berinvestasi dari sisi administrasi faktor penggerus utama daya saing begitu, investor tidak perlu lagi
birokratif dengan memotong ekonomi nasional adalah hambatan berkeliling kementerian/lembaga
banyak tahap perizinan. Ini birokrasi (Basri, 2005). Sebagai untuk mengurus perizinan investasi.
dilakukan dalam rangka ilustrasi rumitnya birokrasi perizinan Proses penyederhaan perizinan ini
mewujudkan iklim penanaman di Indonesia dapat dilihat pada membuat jangka waktu pengurusan
modal yang berdaya saing sebagai investasi bidang migas yang izin menjadi lebih singkat. Sebagai
penopang pertumbuhan ekonomi memerlukan 341 jenis izin yang contohnya, jangka waktu
nasional. tersebar di 17 instansi mulai dari penerbitan izin usaha saat ini paling
tingkat pusat sampai daerah. Jika lama 7 hari kerja, dari yang
Dirumuskannya kebijakan PTSP dihitung, lamanya waktu sebelumnya 14 hari kerja, terhitung
Pusat ini tidak terlepas dari iklim pengurusan izin ini bahkan bisa sejak diterimanya dokumen
investasi yang kurang kondusif mencapai 10 sampai 15 tahun. Oleh perizinan secara lengkap.
untuk mendukung pertumbuhan karena itu, bergerak dari realitas
investasi nasional (kebijakan PTSP yang ada, pelaksanaan kebijakan Dari gambar 1, dapat dilihat bahwa
pertamakali dilaksanakan pada PTSP Pusat yang menawarkan proses pengurusan perizinan di
tahun 2009). Fakta ini tercermin dari kemudahan berinvestasi, utamanya PTSP Pusat meliputi dua saluran,
laporan yang dirilis oleh Gambar 1. Ilustrasi proses perizinan yakni offline dan online.
lembaga-lembaga dan non-perizinan di PTSP Pusat Untuk pengurusan bisnis
internasional pada periode offline, setiap kementerian
sebelum kebijakan PTSP yang terlibat di dalam PTSP
dilaksanakan. Laporan The Pusat menempatkan
Political and Economic Risk petugas penghubungnya
Consultancy pada tahun (liaison officer) masing-
2005, misalnya, masing. Pada prosesnya,
menunjukkan bahwa untuk pemohon atau investor
dapat berinvestasi di dapat langsung menuju
Indonesia, seorang investor desk kementerian terkait
Sumber: BKPM
APBN 101
(bagian I)
Puji Gunawan
A
nggaran Pendapatan Perubahan ini utamanya diubah menjadi I-account. Dalam
dan Belanja Negara diperuntukan agar masyarakat format baru tersebut, dilakukan
(APBN) dibangun dapat lebih mudah memahami dan pengelompokan kembali
melalui beberapa tahapan-tahapan. menilai perkembangan kinerja (reklasifikasi) terhadap pos-pos
Yang dimulai dari penetapan kebijakan fiskal, kondisi keuangan, pendapatan dan belanja negara.
kapasitas fiskal (resource envelope), kesinambungan fiskal, serta Penyesuaian format dan struktur
penyusunan pagu indikatif, sampai akuntabilitas Pemerintah. APBN memberikan beberapa
dengan penetapan APBN. Inti dari keuntungan, yaitu lebih
tahapan-tahapan tersebut Pasca krisis keuangan 1998/1999 di meningkatkan transparansi dalam
terangkum dalam Postur APBN. Indonesia, terdapat perubahan penyusunan, pelaksanaan, dan
Postur APBN dapat didefinisikan mendasar berupa perubahan tahun perhitungan, mempermudah
sebagai bentuk rencana keuangan fiskal (April - Maret diubah menjadi pertanggungjawaban terhadap
pemerintah yang disusun JanuariDesember) dan format pelaksanaan dan pengelolaan
berdasarkan kaidah-kaidah yang APBN yang mendekati standar APBN.Selain itu, format APBN baru
berlaku untuk mencapai tujuan internasional untuk mendukung mempermudah dilakukannya
bernegara (Kementerian Keuangan, transparansi dan akuntabilitas analisis terhadap strategi kebijakan
2015). Postur APBN sendiri telah Pemerintah. Format dan struktur fiskal yang diterapkan pemerintah,
mengalami perubahan format dari APBN yang dalam periode termasuk jika ingin dilakukan
yang sebelumnya disusun sebelumnya disusun dalam bentuk benchmarking operasi fiskal
menggunakan format T-account (T-account) berdasarkan prinsip Indonesia dengan negara lainnya.
menjadi menggunakan I-account. anggaran berimbang dan dinamis
Sukuk Negara
Ritel : Investasi
Aman dan Nyaman
Sri Purwanti
foto:kanalsatu.com
P emerintah menerapkan
kebijakan anggaran
maka instrumen investasi ini dapat
dinikmati pula oleh masyarakat luas
ada pernyataan syariah compliance
untuk menyakinkan para investor
ekspansif untuk karena hanya dengan Rp5 juta saja bahwa sukuk telah distruktur sesuai
mendorong laju pertumbuhan masyarakat sudah dapat memiliki dengan prinsip-prinsip Syariah.
ekonomi agar lebih tinggi. SBSN. Pernyataan syariah compliance
Konsekuensinya adalah timbul tersebut dalam konteks Indonesia
pengeluaran yang lebih besar dari Sebagai instrumen yang diterbitkan diperoleh dari Dewan Syariah
penerimaan negara atau sering kita oleh Pemerintah, Sukuk Ritel dapat Nasional MUI. Untuk itu, DSN MUI
kenal dengan defisit anggaran. dikategorikan sebagai instrumen telah mengeluarkan 4 fatwa terkait
Defisit anggaran dibiayai denan investasi bebas risiko (zero risk dengan penerbitan Sukuk Negara,
berbagai instrumen baik berupa investment). Hal ini dikarenakan yaitu:
pinjaman langsung atau penerbitan seluruh nilai investasi masyarakat 1. Fatwa Dewan Syariah Nasional
Surat Berharga Negara (SBN). Salah baik pembayaran nominal ketika Nomor 69/DSN-MUI/VI/2008
satu instrumen yang dapat jatuh tempo maupun imbal hasilnya tentang Surat Berharga Syariah
digunakan untuk menghimpun dijamin oleh Pemerintah melalui Negara
dana dari masyarakat adalah Sukuk Undang-Undang no 19 tahun 2008 2. Fatwa Dewan Syariah Nasional
Negara Ritel. tentang Surat Berharga Syariah Nomor 70/DSN-MUI/VI/2008
Negara (Sukuk Negara) dan tentang Metode Penerbitan
Penerbitan instrumen ini Undang-Undang APBN yang Surat Berharga Syariah Negara
diibaratkan sebuah simbiosis diterbitkan setiap tahun. 3. Fatwa Dewan Syariah Nasional
mutualis antara Pemerintah dan Nomor 71/DSN-MUI/VI/2008
Masyarakat. Pemerintah selaku Selain harus memenuhi hukum tentang Sale and Lease Back
penerbit memperoleh keuntungan positif yang berlaku di negeri ini, 4. Fatwa Dewan Syariah Nasional
berupa dana yang diperoleh dari penerbitan Sukuk Ritel juga harus Nomor 72/DSN-MUI/VI/2008
masyarakat, sedangkan masyarakat
memperoleh keuntungan dari hasil Tabel Realisasi Penjualan Sukuk Ritel
investasi yang mereka dilakukan.
Sejak diterbitkan pertama kali pada
tahun 2009, nominal penerbitan
Sukuk Negara Ritel terus
mengalami peningkatan. Demikian
halnya dengan jumlah masyarakat
yang berinvestasi juga
menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Sukuk Ritel didesain oleh
Pemerintah untuk menjadi
instrumen investasi bagi masyarakat
Indonesia secara perseorangan, Sumber: Kementerian Keuangan
tentang Surat Berharga Syariah seperti riba (usury), gharar yaitu dari segi penjualannya yang
Negara Ijarah Sale and Lease (uncertainty), dan maysir (gambling), masih banyak pada bank
Back. investor juga mendapat manfaat konvensional dan perusahaan efek
yang sama seperti halnya obligasi ketimbang bank Syariah.
Sejak tahun 2009 s.d 2015, konvensional seperti pembayaran Kedepannya perlu perhatian khusus
Indonesia telah menerbitkan Sukuk imbalan (nisbah bagi hasil dalam dalam hal menggadeng agen
Ritel sebanyak 8 (delapan) kali. Total sukuk) yang kompetitif dan sesuai penjualan yang nantinya akan
permintaan paling banyak adalah dengan jatuh tempo karena dijamin menawarkan Sukuk Negara Ritel
Sukuk Ritel seri SR 007 yang oleh pemerintah. Selain itu, Sukuk tersebut ke masyarakat sehingga
mencapai Rp21,9 triliun dengan Negara Ritel juga dapat diperjual- dapat meningkatkan minat
besar imbal hasil sebesar 8,25 % belikan di pasar sekunder sesuai masyarakat yang benar-benar ingin
dengan jumlah investor sebanyak dengan harga pasar, sehingga berinvestasi bersih dan dapat
29.706 investor. investor berpotensi mendapatkan berpartisipasi pula dalam
capital gain di pasar sekunder serta pembangunan nasional.
Banyak keuntungan yang bisa prosedur pembelian dan penjualan
didapat dari berinvestasi pada yang mudah dan transparan.
Sukuk Negara Ritel yang berkode
SR. Selain memberikan rasa Tentunya dengan segala
tentram karena tidak bertentangan kelebihannya, Sukuk Negara Ritel
dengan prinsip-prinsip syariah masih mempunyai kekurangan,
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
29
Kegiatan Menko
Peningkatan Kerjasama
Selatan - Selatan
Aryo Mufti
M enko Perekonomian
menghadiri World
Economic Forum East
meningkat dari 33 persen pada
Tahun 2001 menjadi 44 persen
pada Tahun 2014. Peningkatan ini
dan non perizinan yang mudah,
cepat, akurat, transparan dan
akuntabel.
Asia 2015 pada Tanggal 21 April terjadi bukan hanya karena
2015. Menko Perekonomian perdagangan antara negara maju Menko Perekonomian menutup
melakukan diskusi interaktif dengan dengan negara berkembang, dengan pesan bahwa tren menarik
menteri negara lain yang namun juga antar negara dari perdagangan dan investasi
menghadiri forum ini. Tema World berkembang. Sejak awal 1990, selatan selatan merupakan sebuah
Economic Forum East Asia 2015 perdagangan negara selatan potensi positif dari negara
bertema Anchoring Trust East selatan atau negara berkembang berkembang untuk berkontribusi
Asias New Regionalism. Tujuan telah meningkat dua kali lipat dari dalam pertumbuhan ekonomi
World Economic Forum East Asia rata rata perdagangan dunia. global, memperkuat jaringan
2015 adalah meningkatkan Sejak saat itu, negara negara ekonomi global, dan meminimalisir
kerjasama antara Negara sebagai selatan bergerak sebagai pusat gap antara negara berkembang dan
usaha mencapai pertumbuhan perdagangan internasional. Dari sisi maju.
ekonomi yang tinggi pada 2015. investasi Pemerintah Indonesia
berupaya untuk meningkatkan
Indonesia memiliki tenaga kerja investasi dengan meluncurkan
yang melimpah dan jumlah Pelayanan Terpadu Satu Pintu
konsumen yang besar sebagai (PTSP) di Badan Koordinasi
kekuatan fundamental Penanaman Modal (BKPM). PTSP
pertumbuhan ekonomi jangka yang diluncurkan pada Tanggal 26
panjang. Pertumbuhan ekspor Januari 2015 dibentuk untuk
negara negara berkembang menyediakan pelayanan perizinan