Anda di halaman 1dari 32

Tinjauan Ekonomi & Keuangan

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian - Republik Indonesia

Volume V | Nomor 4 | Edisi April 2015 | www.ekon.go.id

Mendorong Pembangunan
Infrastruktur Demi
Pemerataan Kesejahteraan
Masyarakat
volume V | Nomor 4 | Edisi April 201 5 | www.ekon.go.id DAFTAR ISI
03 Editorial Resensi Buku
23 Kearifan Lokal dan
Keunggulan Global
Koordinasi Kebijakan Ekonomi
04 Koordinasi Penyusunan APBN 101
Roadmap Pengendalian 24 APBN 101 : Bagian I
Inflasi
Fiskal
Ekonomi Internasional 26 Tax Allowance:
05 Potensi Dibalik Melemahnya Kebijakan Untuk
Ekonomi Tiongkok Mendorong Investasi di
Indonesia
Ekonomi Daerah
Pembina : 06 Implementasi E-Budgeting: Keuangan
Menteri Koordinator Wujud Berjalannya Good 28 Sukuk Negara Negara:
Bidang Perekonomian Governance Investasi Aman dan
Nyaman
Pengarah : 08 Penerapan Konsep
Sekretaris Kementerian Manajemen Resiko Dalam Kegiatan MenkoN
Koordinator Pengendalian Inflasi di 30 Peningkatan Kerjasama
Bidang Perekonomian Daerah Selatan - Selatan
Deputi Fiskal & Moneter
Ekonomi Domestik
Koordinator : 08 Maret 2015 Surplus USD 1,1
Bobby Hamzar Rafinus Miliar, Kinerja Neraca
Perdagangan Meningkat,
Editor :
Edi Prio Pambudi
Puji Gunawan Laporan Utama
Ratih Purbasari Kania
13 Lika-Liku Pengadaan Tanah
Analis :
Sri Purwanti, Trias Melia, 15 Kerjasama Pemerintah dan
Aryo Mufti, Alexcius WBS, Badan Usaha dalam Percepa
Bronson Marpaung, tan Penyediaan Infrastruktur

Kontributor : 17 Arah Kebijakan


INDEF, FISIP UI, Pembangunan Infrastruktur
2015

20 Optimalisasi Investasi:
Kebijakan Pelayanan
Terpadu Satu pintu

02 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
Editorial

S alah satu kebijakan


penting Presiden Joko
Widodo pada RAPBNP
konsultan Bank
Dunia dalam
seminar BUMN
Bobby Hamzar Rafinus
2015 adalah rencana alokasi yang diadakan
Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh Kemenko Melalui reformasi BUMN maka
sebesar Rp. 70,4 T kepada 40 Perekonomian Mei 2014, diharapkan terjadi perbaikan pada
BUMN. Langkah kebijakan menyampaikan pentingnya tiga tataran. Pertama, pada tataran
pemberian PMN dalam jumlah Pemerintah melakukan rangkaian perekonomian akan tercipta
besar dan masif baru pertama kali reformasi BUMN yang utuh. Selain kesetaraan kondisi persaingan
diadakan. Kebijakan terobosan ini penambahan kapasitas modal juga antara BUMN dengan perusahaan
ditempuh untuk mewujudkan perlu dilakukan perbaikan swasta, dan disiplin yang ketat
program dan kebijakan prioritas transparansi dan akuntabilitas, dalam pengelolaan keuangan
Presiden Joko Widodo, seperti penerapan manajemen resiko yang perusahaan. Kedua, dalam
percepatan pembangunan lebih akurat, serta peningkatan pengembangan sektor BUMN
infrastruktur prioritas. Beberapa kinerja dan disiplin. didorong terjadinya kejelasan
proyek infrastruktur yang akan sasaran BUMN termasuk kewajiban
dibangun antara lain jalan tol Salah satu negara yang menjadi pelayanan publik yang ditugaskan,
Balikpapan-Samarinda, kereta api rujukan pelaksanaan reformasi dan pemisahan fungsi kepemilikan
cepat bandara Soekarno-Hatta, BUMN adalah Swedia. Ada tiga pilar dengan fungsi pengaturan dan
pembangunan smelter, revitalisasi program yang dilaksanakan kebijakan, serta kepatuhan pada
bandara Palu, Lampung, dan Pemerintah Swedia yaitu political ketentuan yang ada. Ketiga pada
Labuan Bajo. Selain pembangunan insulation, transparancy, clear tataran BUMN sendiri terjadi
infrastruktur, alokasi anggaran ini objectives seperti yang diutarakan peningkatan penerapan tata kelola
juga ditujukan untuk melaksanakan Dag Detter, mantan pejabat BUMN yang baik serta pelaksanaan fungsi
program kedaulatan pangan, di negara tersebut. Political jajaran manajemen dan badan
program pembangunan maritim, insulation dimaksudkan untuk pengawas yang semakin efektif.
program pembangunan pertahanan terjadinya pemisahan yang tegas
dan keamanan, serta program terhadap beberapa sasaran yang Penugasan BUMN membantu
kemandirian ekonomi. ditugaskan kepada BUMN. Pemerintah menghadapi tantangan
Selanjutnya transparancy dan clear kedepan di bidang konektivitas,
Langkah penguatan kapasitas objectives untuk mendorong kelistrikan, dan pangan, perlu diikuti
keuangan BUMN tersebut selain keterbukaan perusahaan pembenahan kedalam (clean up)
meningkatkan perannya sebagai menyampaikan kinerja dan kondisi disamping penguatan sumber daya
agen pembangunan kiranya juga keuangannya kepada pemegang produksi (modal, sumber daya
perlu dipandang sebagai bagian saham dan masyarakat secara manusia, dan teknologi).
reformasi BUMN. Sunita Kikery, akuntabel. Pembenahan berupa pembentukan
holding disarankan untuk
Indonesia Snapshot merampingkan birokrasi dan
peningkatan pengelolaan
perusahaan yang saat ini mencapai
139 buah. Dua langkah tersebut
bagaikan dua sisi pedang, harus
diasah secara simultan. Jika salah
satu diabaikan maka cenderung
terjadi pemborosan dan kinerja
yang tidak memenuhi harapan.
Tentu bukan hal ini yang
diharapkan. Semoga.

TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
03
Koordinasi Kebijakan

Koordinasi Penyusunan
Roadmap Pengendalian Inflasi
Ratih Purbasari Kania

D alam upaya mencapai


target inflasi sebesar
3,5% 1% pada tahun
dalam upaya mengendalikan inflasi
nasional.
diperlukan, begitu pula dengan
sarana dan prasarana pertanian
serta teknologi pertanian diperlukan
2018, maka diperlukan upaya yang Dalam upaya pengendalian harga dalam meningkatkan produktivitas
ekstra serta strategi yang yang didasarkan pada harga yang hasil pertanian.
terintegrasi dalam pengendalian ditetapkan pemerintah yakni dalam
inflasi baik di tingkat pusat maupun penetapan harga BBM dan listrik, Permasalahan lainnya terkait
daerah. Pemerintah pusat bersama hal ini merupakan salah satu penanganan inflasi daerah adalah
dengan Bank Indonesia membuat permasalahan dalam inflasi energi. ketidaklancaran distribusi pasokan
sebuah roadmap pengendalian Oleh karena itu, senantiasa pertanian serta kurangnya
inflasi yang mengcover seluruh dilakukan koordinasi dalam dukungan infrastruktur. Kerja sama
kawasan nusantara. Hal ini mereview kebijakan penetapan antar daerah dilakukan dalam hal
dilatarbelakangi oleh masih harga BBM dan komponennya. memperlancar distribusi pasokan
bergejolaknya angka inflasi diluar Selain itu, koordinasi lainnya dalam hasil pertanian terutama dari daerah
inflasi yang disebabkan oleh adanya merumuskan komponen dan surplus pangan ke daerah yang
kenaikan BBM. Oleh karena itu struktur tarif untuk angkutan kekurangan pangan. Rapat
penyusunan roadmap tersebut barang serta berbagai mekanisme koordinasi wilayah yang senantiasa
sebagai upaya preventif dalam lainnya perlu dilakukan secara dilakukan minimal setiap tiga
pengendalian inflasi serta optimal. Dalam jangka menengah bulanan disetiap kawasan ataupun
tercapainya target inflasi sesuai dan jangka panjang telah provinsi sangat mendukung upaya
waktu yang telah ditetapkan diupayakan untuk melaksanakan kerja sama antar daerah tercipta
sebelumnya. diversifikasi energi seperti bio gas secara optimal.
dan penggunaan bahan bakar non
Secara garis besar, pengendalian fosil dengan dukungan infrastruktur Dalam mendukung optimalisasi
inflasi di tingkat nasional diarahkan yang cukup dalam menghasilkan penenganan inflasi daerah,
untuk mengatasi beberapa energi non BBM. dibentuknya Tim pengendalian
tantangan diantaranya meliputi: inflasi daerah(TPID) sangat
terbatasnya peningkatan kapasitas membantu pemerintah daerah
perekonomian domestik, Sementara itu, pada tingkat daerah dalam melakukan koordinasi yang
ketergantungan yang tinggi pada pengendalian inflasi baik dalam lebih fokus menangani inflasi
ekspor berbasis sumber daya alam jangka pendek maupun jangka daerah dengan SKPD terkait
dan bahan baku impor, produksi menengah disusun sesuai dengan didaerah masing-masing. Sebelum
pangan yang rentan terhadap permasalahan spesifik yang ada di terbentuknya TPID didaerah,
gangguan pasokan, inefisiensi daerah masing-masing. Namun program pengendalian inflasi
struktur mikro pasar, pemenuhan permasalahan yang umumnya ada senantiasa tersebar di berbagai
kebutuhan energi nasional yang disetiap daerah terkait dengan SKPD, oleh karena itu dengan
tergantung dari impor BBM dan kendala produksi diantaranya lahan adanya TPID maka kebijakan daerah
LPG serta masih lemahnya produktif, sarana produksi termasuk terkait dengan pengendalian harga
konektivitas antar daerah. Oleh bibit dan pupuk, irigasi serta akan cepat teratasi karena adanya
karena itu koordinasi yang lebih pemanfaatan teknologi. Peranan koordinasi baik dengan pokjanas
intensif antara Kementerian dan Dinas pertanian didaerah dalam TPID maupun dengan SKPD serta
lembaga yang terkait dengan penyediaan lahan produktif serta TPID dari daerah yang merupakan
permasalahan diatas sangat penting penyuluhan bagi petani sangat perbatasan dengan daerahnya.

04 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
Ekonomi Internasional

Potensi dibalik Melemahnya


Ekonomi Tiongkok
Bhima Yudhistira
Peneliti INDEF

Peran Pemerintah daerah


Peran sentral Pemerintah daerah
terletak pada upaya-upaya untuk
mendorong kluster-kluster industri
daerah. Manufaktur tidak selalu
dilakukan dalam skala besar.
Pelemahan perekonomian industri diTiongkok, kini Pemerintah Pemerintah daerah Zhengzhou di
Tiongkok Tiongkok fokus untuk melakukan Tiongkok justru fokus pada industri
Beberapa pengamat ekonomi penetrasi pasar di dalam negeri. skala rumah tangga. Manufaktur
memperediksi era pertumbuhan Akibatnya, supply pasar global yang dibuat berdasarkan spesialisasi
ekonomi Tiongkok yang pernah sebelumnya dipenuhi oleh barang setiap rumah tangga yang
mencapai angka dua digit akan dari Tiongkok mulai terbuka bagi kemudian digabung dalam satu
segera berakhir. Ekonomi Tiongkok pesaing-pesaing baru, termasuk pabrik perakitan bersama (final
pada Triwulan I 2015 hanya tumbuh dari negara berkembang. assembly). Poin penting lain terletak
dibawah 7 persen. Tingkat investasi pada subsidi. Pemerintah daerah
Tiongkok pun menurun ke level Sebagai contoh,Tiongkok tidak sekedar memberikan
13,9 persen, dibandingkan tahun merupakan salah satu pemasok baja pelatihan, namun pemberian kredit
sebelumnya sebesar 15,7 persen. terbesar di dunia, telah meng- lunak, keringanan pajak penjualan,
Output industri terseok dibawah 6,8 ekspor lebih dari 90 juta ton di atau penghapusan pajak pembelian
persen. Penjualan properti ikut tahun 2014. Penurunan pasokan barang mentah, serta berperan
turun 16,3 persen (yoy). Tekanan dari Tiongkok akan membuat menghubungkan setiap industri
lain juga datang dari penurunan industri baja sedikit mengalami kecil ke industri yang lebih besar.
daya saing akibat naiknya upah kontraksi. Disitu kesempatan bagi Konektifitas ini juga dibangun oleh
pekerja sebesar 12 persen per Indonesia untuk dapat mengambil Korea. Samsung dapat berhasil
tahun. alih tujuan ekspor baja Tiongkok menjadi pemain global dengan
selama ini. mengandalkan kluster-kluster
Mengutip laporan The Economist, industri kecil pemasok chip dan
pada tahun 1990 lebih dari 26,5 Namun dibalik potensi tersebut, perangkat keras lainnya. Strategi ini
persen produksi manufaktur global terdapat catatan akan kurangnya perlu diadopsi agar daerah punya
berasal dari Asia. Di tahun 2013 tingkat produktifitas pekerja di kekuatan untuk bersaing dengan
kemudian mencapai 46,5 persen, Indonesia yang tertinggal jauh dari produk buatan Tiongkok.
hampir setengahnya dikuasai oleh Tiongkok. Pada tahun 2007 ke 2012,
Tiongkok. Maka penurunan Tiongkok berhasil meningkatkan Regulasi pemerintah dalam
perekonomian Tiongkok dapat produktifitas kerja sebesar 11 mendorong manufaktur
dipastikan berdampak besar pada persen, sedangkan Indonesia masih Disisi yang lain Pemerintah pusat
stabilitas perekonomian dunia. dikisaran 7 persen. Perlu kerja perlu melakukan terobosan dari
ekstra bagi industri nasional untuk segi regulasi, seperti insentif fiskal
Potensi negara-negara mengejar ketertinggalan tersebut. kepada perusahaan yang ingin
berkembang berinvestasi di Indonesia.
Untuk mengatasi pelemahan Pemberian tax holiday misalnya jadi
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
05
salah satu cara yang mungkin untuk memotong biaya logistik sekaligus proses ekspor barang jadi. Ini
dilakukan dalam jangka waktu waktu pengiriman barang. membutuhkan regulasi yang sangat
dekat. Selain itu dengan Rp.230 spesifik lintas Kementerian terkait.
triliun ruang fiskal yang berhasil Masalah lain terletak pada biaya Jika daya saing Indonesia
dihimpun dari penghematan subsidi jasa angkutan barang negara- meningkat maka pelemahan
energi dapat dialihkan untuk negara di Asia Tenggara, termasuk ekonomi Tiongkok dapat menjadi
membuat kawasan industri baru di Indonesia yang tertinggal jauh dari peluang baru untuk menjadi
luar Jawa. Belanja infrastruktur Tiongkok. Sebagai contoh, riset pemain manufaktur global yang
utama juga perlu dipercepat yang dilakukan oleh McKinsey dominan.
terutama dalam rangka mendukung menyebutkan bahwa biaya transit di
moda transportasi. Hal ini sejalan pelabuhan, dan angkutan darat di
dengan masalah krusial industri di kawasan ASEAN lebih tinggi 24 Referensi :
Indonesia. Pengusaha di Indonesia persen dibandingkan Tiongkok. - The Economist, Bad Beginnings
menghabiskan 50 persen biaya Selain itu dibandingkan negara (Report on China growth)
logistik lebih mahal dibandingkan yang tergabung di OECD, kawasan - The Economist, The Future of
Thailand. Ekonomi biaya tinggi bisa ASEAN dalam soal prosedur ekspor Factory Asia: A Tightening Grip
dipotong melalui pembangunan memakan waktu 66 persen lebih - The Economist, Steelmaking: Twin
sarana transportasi industri. Sebagai lambat. Maka hal yang tidak kalah Peaks
contoh, jalur rel kereta api yang krusial adalah pemotongan waktu - World Bank, China Economic
menghubungkan kawasan industri tunggu di pelabuhan serta evaluasi Growth Indicator 2015
ke pelabuhan utama dapat dokumen-dokumen penghambat

Ekonomi Daerah

Implementasi EBudgeting:
Wujud Berjalannya Good Governance
Melanthon Tumpal. H & Tumpak Simangunsong
FISIP UI

E -Government pada
umumnya dikenal dengan
e-gov yaitu penggunaan teknologi
demokratis. E-government
digunakan sebagai alat pengambil
kebijakan publik secara merata baik
menggunakan cara konvensional
dalam berhubungan dengan
pemerintah sehingga dapat
informasi oleh pemerintah untuk di tingkat daerah maupun di tingkat merasakan adanya perbaikan
memberikan informasi dan pusat. pelayanan dan peningkatan kinerja
pelayanan bagi warganya, urusan pemerintah.
bisnis, serta hal-hal lain yang Dalam penggunaan e-government
berkenaan dengan pemerintahan. pemerintah menghadapi berbagai Salah satu penerapan dari e-
Dalam hal ini, e-government hambatan, salah satunya government adalah e-budgeting.
digunakan sebagai sarana yaitumasyarakat pada umumnya Daerah yang saat ini sudah
penyelenggaraan permerintahan masih belum yakin terhadap menerapkan e-budgeting adalah
yang berbasis elektronik. E- efektivitas dari program e- kota Surabaya. Pemerintah kota
Government dapat diaplikasikan government ini. Disinilah tantangan Surabaya menggunakan e-
pada level legislatif, yudikatif, atau bagi pemerintah untuk meyakinkan budgeting untuk memberikan
administrasi publik untuk masyarakat akan pentingnya panduan dalam menyusun
meningkatkan efisiensi internal, program e-government. Dengan Anggaran Pendapatan Belanja
menyampaikan pelayanan publik, kata lain pemerintah harus Daerah, revisi dan PAK (Perubahan
atau proses pemerintahan yang menyakinkan mereka yang masih Anggaran Kegiatan). Dalam
06 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
Hal tersebut dikarenakan kurangnya
transparansi dalam laporan
keuangan.Padahal jika pengawasan
e-budgeting dapat diperkuat,
penyusunan RAPBD DKI dapat lebih
efisien dan transparan. Misalnya,
dengan adanya perubahan proses
input data dari yang sebelumnya
dilakukan secara manual
menggunakan Microsoft Excel
menjadi secara elektronik atau
online yang dilengkapi sistem
keamanan melalui password, maka
dapat mengantisipasi dugaan
anggaran fiktif dan mencegah
membuat sebuah anggaran dengan DKI dalam pelaksanaan e-budgeting pemborosan. Dengan demikian,
sistem e-budgeting, dibutuhkan antara lain dikarenakan proses APBD DKI 2015 yang telah disahkan
komponen-komponen penyusun komputerisasi yang belum optimal oleh dewan bisa menghemat
yang merupakan hasil dari survey di dan sumber daya manusia sebagai anggaran cukup besar.
lapangan. Komponen tersebut pengelola dan pelaksana yang
terdiri dari tiga jenis belum sesuai dengan kompetensi Apabila dilihat dari postur anggaran
pengelompokan, yaitu : Standar yang dibutuhkan. Dalam hal sistem sektor publik di Indonesia, jumlah
Harga Satuan Dasar (SHSD), Harga komputerisasi, masih diperlukan pengadaan barang dan jasa di
Satuan Pokok Kegiatan (HSPK), dan pelatihan-pelatihan bagi SDM di institusi publik cukup besar.
Standar Analisa Belanja (SAB). Pemprov untuk meningkatkan Besarnya nilai pengadaan barang
Sistem ini dibuat secara online agar kemampuannya dalam menyusun dan jasa di institusi pemerintah
dapat diakses oleh dinas anggaran secara online. Sebagai tersebut merupakan potensi risiko
dimanapun lokasinya dan juga contoh masih diperlukannya yang sangat tinggi untuk terjadinya
dapat diakses pada saat peningkatan kapasitas dalam korupsi. Dengan adanya
pembahasan dengan dewan. penyusunan anggaran melalui e- pembenahan e-goverment salah
Penggunaan sistem online ini telah budgeting adalah kasus pengadaan satunya melalui e-budgeting
berdampak pada penghematan truk sampah di Dinas Kebersihan. diharapkan mampu mengurangi
anggaran. Contoh untuk kota Pada tahun 2014 pengadaan truk bahkan meniadakan korupsi
Surabaya, biaya untuk perjalanan kebersihan tidak akan dilakukan pengadaan barang dan jasa.
dinas selama satu tahun, anggaran secara lelang tapi pembelian secara
dari masing-masing dinas harus e-catalog oleh ULP di Lembaga
melalui satu atap dan ternyata bisa Pengadaan Barang dan Jasa
menghemat Rp5 miliar dari Rp14 Pemerintah (LKPP). Akan tetapi,
miliar menjadi Rp9 miliar. Dilain ketika akan melakukan pembayaran
sisi, e-budgeting sangat penting ke pemegang merek kendaraan,
dalam rangka transparansi dana truk yang dibeli tidak bisa
anggaran sebagai salah satu wujud dibayarkan karena kekurangan
implementasi upaya serius Anggaran di Dinas Kebersihan
pemerintahan pusat dalam sebanyak Rp11 miliar,
memberantas penyimpangan
anggaran di daerah. Selain itu, kegiatan lelang melalui e-
budgeting di Pemprov DKI Jakarta
Berbeda dengan Surabaya, masih harus diperkuat
penerapan e-budgeting di Jakarta pengawasannya mengingat peluang
masih banyak menemui kendala. terjadinya penyogokan dan
Kendala yang dihadapi Pemprov penyuapan masih mungkin terjadi.
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
07
PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN RESIKO
DALAM PENGENDALIAN INFLASI
DI DAERAH
Trias Melia
Wawancara dengan TPID Kabupaten Jember

U ntuk dapat mewujudkan


masyarakat yang lebih
Bank Indonesia, Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah adalah
tiap daerah dengan probabilitas dan
frekuensi dan pengulangan yang
sejahtera, salah satu mutlak untuk dilaksanakan. bervariasi. Konsep Manajemen
kondisi yang diperlukan adalah Kementerian Dalam negeri sebagai resiko (Risk Management-RM) dapat
inflasi yang rendah dan stablil. Di Instansi Pembina Pemerintah bermanfaat dalam pengambilan
Indonesia, sumber tekanan inflasi Daerah telah menerbitkan Instruksi keputusan.
tidak hanya berasal dari sisi Nomor 027/1696/SJ sebagai
permintaan, tetapi juga dipengaruhi pedoman bagi daerah dalam TPID Kabupaten Jember adalah
oleh sisi penawaran berkenaan pelaksanaan koordinasi TPID dalam salah satu contoh daerah yang telah
dengan gangguan produksi dan menjaga stabilitas harga. menerapkan RM. Penerapan RM di
distribusi, kebijakan pemerintah TPID Kabupaten Jember
terkait harga komoditas (BBM) dan Upaya pengendalian inflasi di dilatarbelakangi oleh tidak adanya
komoditas energi lainnya daerah memang memerlukan tools dalam pengendalian inflasi.
(administered prices). Inflasi penanganan yang spesifik Akan tetapi, struktur pasar, jalur
Indonesia juga memiliki tergantung dengan karakteristik distribusi, dan data-data terkait
karakteristik karena sebagian besar penyumbang inflasi daerah masing- komoditas yang kenaikannya
merupakan kontribusi inflasi daerah masing. Namun demikian, Aspek- signifikan dan persisten telah
dengan bobot mencapai 80,77% aspek seperti pasokan, distribusi, diketahui. Dengan data-data
(Bank Indonesia, 2012). Untuk infrastruktur, stuktur pasar, tersebut, tim TPID Jember
mencapai inflasi daerah yang mekanisme pembentukan harga menyadari adanya kepentingan
terkendali, maka kerjasama dan dan Ekspektasi masyarakat atas untuk membentuk sebuah sistem
koordinasi lintas instansi seperti inflasi bisa dikatakan dialami oleh untuk mengukur besaran risiko,

Sumber:
Bank Indonesia
Jember

Foto:
Sri Purwanti

08 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
Gambar 1. Matriks Risiko Inheren Identifikasi mitigasi risiko yang
diperoleh tentunya tidak dapat
berjalan efektif tanpa adanya
koordinasi yang baik dengan
Pemda setempat. Di Kabupaten
Jember, pertemuan TPID antara
Bank Indonesia dengan Pemda
setempat seperti Dinas Pertanian,
sehingga dapat dibentuk tools faktor eksternal yang terdorong dari Dinas Perindustrian, dll rutin
untuk mengendalikan risiko yang nilai tukar dan gejolak/shock. dilakukan. Dalam pertemuan TPID
terjadi. Selain itu, Bank Indonesia Identifikasi ini juga dilakukan tersebut, Pemda juga selalu
juga didorong untuk jadi advisor berdasarkan riset terhadap struktur diingatkan akan risiko-risiko
bagi Pemda sehingga BI pasar, ketahanan pangan, kebijakan yang akan dilakukan oleh
menggunakan RM ini untuk determinan pembentukan harga Pemerintah Pusat, misalnya
menjembatani pihak Pemda dalam serta survei penjualan eceran dan kenaikan atau penurunan harga
melakukan langkah-langkah survei konsumen. BBM. Dengan demikian, dapat
antisipatif dengan berbagai tools disusun respon Pemda terhadap
yang dimiliki Pemda. Setelah proses identifikasi risiko, kemungkinan pengimplementasian
tahapan selanjutnya adalah kebijakan tersebut melalui
Metode yang digunakan dalam RM inventarisasi beberapa instrumen ketentuan. Contohnya dengan
ini diadopsi dari manajemen risiko risk contro l dan mengidentifikasi menetapkan range kenaikan harga
pasar keuangan. Tahapan pertama efektivitasnya. Beberapa contoh transportasi yang disesuaikan
yang dilakukan adalah proses instrumen tersebut diantaranya dengan nilai kenaikan BBM. Selain
Identifikasi risiko inheren (Gambar adalah operasi pasar, pasar murah, koordinasi antara pemangku
1), yaitu melalui matriks kombinasi moral suasion melalui media, kepentingan di daerah setempat,
antara identifikasi dampak dan inspeksi mendadak, operasi pasar kerjasama antar daerah juga
identifikasi probabilitas. Identifikasi khusus melalui kerjasama dengan memegang peran penting dalam
dampak dilakukan berdasarkan nilai Asosiasi Produsen, mengusulkan implementasi mitigasi risiko inflasi
konsumsi. Terdapat 3 (tiga) kategori Perda alih fungsi lahan (RTRW), di Jember. Kerjasama antar daerah
Dampak, yaitu dampak Tinggi, percepatan raskin, dll tergantung sebenarnya merupakan hasil
Sedang, dan Rendah. Dampak karakteristik daerah masing-masing. modifikasi risk control system dan
dikatakan tinggi bila bobot nilai Setelah diperoleh identifikasi risiko langkah ini sejalan dengan
konsumsinya lebih besar dari 0,50%. inheren serta efektivitas instrumen pembahasan Rapat Koordinasi
Sedangkan dampak sedang adalah manajemen risiko, akan diperoleh Nasional TPID. Dalam pertemuan
bila bobot nilai konsumsinya antara risiko akhir (Gambar 2) yang tersebut, terungkap bahwa
0,50 0,05% dan dampak dikatakan merupakan matriks kombinasi distribusi ke daerah-daerah lain
rendah apabila bobot nilai antara pengendalian risiko (risk penting untuk dilakukan agar
konsumsinya lebih kecil dari 0,05%. control system ) dengan risiko oversupply komoditas di satu
Komoditas yang termasuk adalah inheren. daerah dapat terserap ke daerah
komoditas volatile food dan lain yang kekurangan komoditas
administered price, sedangkan
komoditas yang termasuk inflasi inti Gambar 2. Matriks Risiko Akhir
tidak diperhitungkan karena tidak
bergejolak dan tidak terpengaruh
dengan kebijakan kecuali emas
perhiasan dan gula pasir karena
relative berfluktuasi. Untuk
identifikasi probabilitas, dilakukan
berdasarkan faktor internal, yaitu
musim, siklus, trend, kebijakan, dan
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
09
Gambar 3: Contoh Usulan Eksekusi
Strategi Mitigasi Per Komoditas yang Berisiko

tersebut. Inisiasi untuk melakukan tahun 2014. Tidak hanya itu,


kerjasama antar daerah sudah penerapan sistem Manajemen
dimulai sejak 2013 setelah diketahui Risiko ini juga menjadi salah satu
melalui RM bahwa kerjasama ini faktor yang membawa TPID
merupakan instrumen penting Kabupaten Jember menjadi TPID
dalam pengendalian inflasi. terbaik tahun 2013 dan 2014.
Hingga saat ini, upaya peningkatan
Pelaksanaan kerjasama antar daerah efektifitas RMS dalam Pengendalian
sesuai dengan PP No 50 Tahun Inflasi terus dikembangkan. Seperti
2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Contoh, salah satu anggota TPID
Kerjasama Antar Daerah. Oleh Kota Pontianak, yang juga Kepala
karena itu, Pemerintah Daerah Kantor Perwakilan Bank Indonesia
mengatur kuota dan jalur distribusi Provinsi Kalimantan Barat, Dwi
komoditas yang akan disalurkan ke Suslamanto sedang
daerah lain. Pemasarannya bisa mengembangkan RM tools dengan
melalui BUMD, resi gudang, dan mencoba melakukan perhitungan
koperasi. Salah satu kendala yang efektifitas tiap tools (operasi pasar,
harus dibenahi agar proses dll) dengan mempertimbangkan
kerjasama antar daerah dapat beberapa faktor seperti waktu dan
berlangsung lebih baik, yaitu biaya sehingga pemilihan tools bisa
masalah infrastruktur yang dirasa lebih tepat.
belum memadai. Saat ini, Pelindo
berencana untuk mengembangkan
terminal peti kemas di Banyuwangi.
Jika proyek ini selesai, maka akan
sangat membantu TPID Jember dan
TPID lain di Jawa Timur dalam
melakukan kerjasama antar daerah.

Setelah dua tahun berjalan,


penerapan RMS dirasa efektif. Hal
ini terlihat dari angka inflasi Jember
yang menjadi lebih stabil. Selain itu,
inflasi Kabupaten Jember menjadi
yang terendah di Jawa Timur pada

10 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
Ekonomi Domestik

Sri Purwanti

K inerja perdagangan bulan


Maret 2015 mengukuhkan
terutama disebabkan oleh
peningkatan impor migas yang
93,8%); perhiasan/permata (naik
51,8%); tembaga (naik 42,3%); dan
posisi surplus hingga USD dipicu oleh meningkatnya volume alas kaki (naik 17%).
1,1 miliar. Pencapaian peningkatan dan harga impor minyak mentah
surplus neraca perdagangan pada dan hasil minyak. Kinerja impor sepanjang Januari-
Maret 2015 terutama ditopang oleh Maret 2015 mengalami penurunan
meningkatnya surplus pada neraca Secara kumulatif, neraca yang cukup signifikan. Nilai impor
nonmigas, sementara neraca migas perdagangan tahun ini hingga mencapai USD 12,6 miliar atau naik
kembali mengalami defisit. Surplus Maret mengalami surplus USD 2,4 9,3% dibandingkan bulan
nonmigas sebesar USD 1,4 miliar miliar, terdiri dari surplus nonmigas sebelumnya (mtm). Namun, kinerja
dan defisit migas yang tercatat USD sebesar USD 2,8 miliar dan defisit impor secara kumulatif selama
279 juta. Total ekspor tercatat perdagangan migas sebesar USD Januari-Maret 2015 masih
mencapai USD 13,7 miliar, 401,3 juta. Sepanjang Januari s.d mengalami penurunan sebesar
sedangkan total impor mencapai Maret 2015, ekspor nonmigas ke 15,1% dibanding periode yang
USD 12,6 miliar. beberapa negara mitra dagang sama tahun sebelumnya. Penurunan
seperti Taiwan, Vietnam, Arab Saudi ini dipicu oleh anjloknya permintaan
Suplus neraca perdagangan dan Swiss menunjukkan impor migas sebesar 44,5%, yang
nonmigas terutama pada ekspor peningkatan signifikan terdiri atas penurunan impor hasil
bahan bakar mineral (23,6%; mtm), dibandingkan periode yang sama minyak sebesar 45,8%; minyak
lemak dan minyak hewan/nabati tahun sebelumnya. Ekspor ke mentah sebesar 42,4%; dan gas
(9,0%; mtm), perhiasan/permata Taiwan naik 13,2%; ke Vietnam naik sebesar 42,8%.
(24,2%; mtm), kayu dan barang dari 11,8%; ke Arab Saudi naik 13,7%;
kayu (33,3%; mtm) serta dan ke Swiss naik lebih dari 30 kali
mesin/peralatan listrik (10,0%; lipat. Sedangkan komoditas produk Referensi:
mtm). Sedangkan neraca ekspor nonmigas yang meningkat BPS dan Bank Indonesia.
perdagangan migas mengalami pada Januari-Maret 2015 adalah
defisit sebesar USD USD 279 juta bijih, kerak, dan abu logam (naik

foto:seputarforex..com

TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
11
Laporan Utama
Lika Liku Pengadaan Tanah

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam


Percepatan Penyediaan Insfrastruktur
Arah Kebijakan Pembangunan Infastruktur 2015

Optimalisasi Investasi : Kebijakan Pelayanan Terpadu


Satu Pintu

12 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
Ekonomi Utama

LIKALIKU
PENGADAAN TANAH Bronson Marpaung

S Salah satu usaha yang


dilakukan pemerintah
keluargannya. Hal ini sama halnya
dengan fungsi tanah untuk
bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum menyatakan
dalam rangka mewujudkan pemerintah, dalam rangka bahwa pengadaan tanah adalah
kesejahteraan dan kemakmuran melaksanakan proyek-proyek kegiatan menyediakan tanah
rakyat adalah dengan kegiatan pembangunan yang melibatkan dengan cara memberi ganti
pembangunan nasional. tanah. Pembangunan nasional kerugian yang layak dan adil
Pembangunan nasional untuk kepentingan umum kepada pihak yang berhak. Pihak
dilaksanakan dalam rangka diperlukan lahan yang sangat luas yang berhak adalah pihak yang
memenuhi amanat pembukaan dan kepemilikan tanah yang menguasai atau memiliki obyek
UUD 1945 yang tercantum dalam banyak. pengadaan tanah.Obyek Pengadaan
alinea yang ke empat, khususnya Tanah adalah tanah, ruang atas
untuk memajukan kesejahteraan Istilah pengadaan tanah secara tanah dan bawah tanah, bangunan
umum dan mencerdaskan yuridis pertama kali dikenal sejak dan tanaman, benda yang berkaitan
kehidupan bangsa. Termasuk di keluarnya Keputusan Presiden dengan tanah, atau lainnya yang
dalamnya adalah pembangunan (Keppres) No.55 Tahun 1993 dapat dinilai. Pengertian Pengadaan
untuk kepentingan umum yang tentang Pengadaan Tanah bagi tanah selanjutnya dijabarkan dalam
bertujuan memberikan kemudahan Pelaksanaan Pembangunan untuk Peraturan Presiden Nomor 71
kepada masyarakat dalam Kepentingan Umum. Pengadaan Tahun 2012 tentang
melakukan berbagai aktivitas Tanah adalah setiap kegiatan untuk Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
sehari-hari. Ketersediaan tanah mendapatkan tanah dengan cara Untuk Kepentingan Umum dan
dalam pelaksanaan pembangunan memberikan ganti kerugian kepada Peraturan Kepala Badan Pertanahan
untuk kepentingan umum yang berhak atas tanah tersebut. Nasional Nomor 5 Tahun 2012
merupakan faktor utama yang Dalam Peraturan Presiden No. 36 tentang Petunjuk Teknis
dapat menentukan berhasil atau Tahun 2005 sebagai penganti Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
tidaknya pembangunan tersebut. Keppres diatas, disebutkan bahwa
Yang menjadi kendala adalah pada pengadaan tanah adalah setiap Masalah tanah adalah masalah
masa sekarang ini sangat sulit kegiatan untuk mendapatkan tanah bangsa dan Negara, sehingga juga
melakukan pembangunan di atas dengan cara memberikan ganti rugi masalah kita semua anak bangsa
tanah negara. Sebagai jalan kepada yang melepaskan atau yang hidup di seluruh nusantara.
keluarnya adalah dengan menyerahkan tanah, bangunan, Artinya tanah merupakan hal yang
mengambil tanah-tanah hak (tanah tanaman, dan benda-benda yang fundamental bagi kita semua.
rakyat). Kegiatan inilah yang berkaitan dengan tanah atau Karena itu sangat ironis kalau
kemudian disebut dengan dengan pencabutan hak atas tanah. masalah tanah tidak ditangani
pengadaaan tanah. Kegiatan Kemudian Perpres No. 65 Tahun secara sungguh-sungguh oleh
perolehan tanah dapat dilakukan 2006 mengubah lagi pengertian pemerintah. Dalam
dengan cara jual-beli, tukar- pengadaan tanah setiap kegiatan perkembangannya masalah tanah
menukar atau dengan cara lain untuk mendapatkan tanah dengan makin kompleks, sehingga
yang disepakati oleh para pihak cara memberi ganti rugi kepada dimensinyapun bertambah terus
(dengan cara bermusyawarah). yang melepaskan atau mengikuti dinamika.Dalam hal
menyerahkan tanah, bangunan, proses ganti rugi maupun
Tanah mempunyai arti penting bagi tanaman, dan benda-benda yang permukiman kembali harus diikuti
kehidupan, karena tanah sebagai berkaitan dengan tanah. Terakhir dengan kegiatan untuk memulihkan
pemenuhan kesejahteraan baik Pasal 1 angka 2 UU No. 2 Tahun kehidupan sosial ekonomi
untuk kebutuhan pribadi maupun 2012 tentang Pengadaan Tanah masyarakat. Perlu
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
13
memperhitungkan kerugian yang pemerintah dalam pengadaan menuntut harga yang tinggi, malah
dialami oleh warga yang terkena tanah meskipun kebijakan tersebut kadang-kadang tidak masuk akal.
dampak pembebasan tanahnya. sungguh-sungguh dimaksudkan Artinya sikap ini menunjukan bahwa
Bagi warga masyarakat yang untuk mewujudkan kepentingan masyarakat pemilik tanah tidak
sebelumnya tanah merupakan aset umum. Masyarakat cenderung ingin mengorbankan kepentingan
yang berharga, sebagai tempat bersikap skeptis dan penuh dirinya dikorbankan hanya untuk
usaha, bertani, berkebun dan kecurigaan, bahwa kebijakan sebuah kepentingan kolektif.
sebagainya, terpaksa kehilangan pelaksanaan pembangunan Masyarakat bersedia menyerahkan
aset kerena dipindahkan ketempat pemerintah tidak selalu berorientasi tanahnya untuk kepentingan umum
pemukiman yang baru. Pemulihan pada kepentinganbangsa atau jika kompensasinya sesuai dengan
lokasi pemukiman yang baru kepentingan masyarakat banyak, tuntutan mereka.
seharusnya didukung dengan artinya dicurigai hanya untuk
perencanaan pembangunan memenuhi kepentingan kelompok Pada hakekatnya masyarakat
infrastruktur mendukung kegiatan tertentu. menyatakan, untuk apa harus
dalam upaya pemulihan kehidupan berkorban untuk kepentingan
sosial ekonomi warga masyarakat. Sikap antitesis berupa penolakan umum, jika kepentingan dirinya
Setidak-tidaknya masyarakat tidak terhadap tindakan represif tidak terlindungi. Atau dengan
akan menjadi lebih miskin sebelum pemerintah terhadap masyarakat perkataan lain pemilik tanah
tanah dibebaskan. pemilik tanah. Selama orde baru menyatakan, saya hanya akan
masyarakat pemilik tanah selalu di menyerahkan tanah untuk
Permasalahan lain yang cukup rumit hadapkan pada tindakan kepentingan umum jika saya
yang sejalan dengan pertumbuhan pemaksaan ketika terjadi mendapat keuntungan. Ungkapan
penduduk dan peningkatan pengadaan tanah untuk pernyataan tersebut juga
dinamika aspirasi masyarakat, kepentingan umum.Pemilik tanah merupakan suatu bentuk antitesis
tuntunan pembangunan untuk dihadapkan pada tekanan dalam dari kondisi sebelumya yang selalu
kepentingan umum. Keinginan berbagai bentuk yang menimbulkan menuntut dan memaksa individu
melakukan pembangunan umum kondisi ketakutan dan didalamnya pemilik tanah harus berkorban
menghadapi masalah ketersediaan terkandung potensi penolakan. untuk kepentingan negara. Era
lahan yang terbatas dan fasilitas Sikap skeptis, curiga dan reformasi telah memberikanpeluang
umum yang ada belum di tata ketidakpercayaan pada pemerintah bagi pengembangan nilai antitesis
dengan baik. Harga tanah yang itu mendapatkan sarananya ketika tersebut, sehingga menyebabkan
meningkat cukup besar terutama di lahirnya era reformasi yang dimana tidak mulusnya pengadaan tanah
perkotaan, mendorong para terjadi perubahan politik dari pola bagi kepentingan umum saat ini.
spekulan tanah melakukan tindakan otoriter kearah demokrasi. Berkembangya sikap individualistis
mencari keuntungan (rent seeking) Ketertekanan yang di alami tersebut juga berkorelasi dengan
terhadap setiap kegiatan jual-beli masyarakat sebelumnya meletup kebijakan pemerintah yang selama
tanah. Tindakan rent seeking sering dalam wujud penolakan terhadap ini lebih bersifat liberal dibidang
menganggu kegiatan dan kewajiban menyerahkan tanah bagi pertanahan. Sedangkan bagi
kelancaran alokasi pembangunan kepentingan umum. Akibatnya mayarakat yang berekonomi lemah
yang memerlukan tanag sehingga masyarakat pemilik tanah pemerintah tidak memberikan akses
menyebabkan kesulitan dalam mengajukan tuntutan harga tanah dan aset untuk memiliki tanah.
pengadaan tanah terutama untuk yang tidak masuk akal.
pembangunan kepentingan umum
dan menimbulkan biaya ekonomi Fenomena di masyarakat dapat
yang cukup tinggi. dicermati dari adanya sikap
beraninya masyarakat untuk
Permasalahan atau hambatan menyatakan penolakan
pengadaan tanah bagi menyerahkan tanahnya sekalipun
pembangunan untuk kepentingan untuk kepentingan umum.
umum adanya sikap anitesis berupa Kalaupun masyarakat bersedia
penolakkan terhadap kebijakan menyerahkan tanahnya biasanya
14 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
KERJASAMA PEMERINTAH DAN
BADAN USAHA DALAM
PERCEPATAN PENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR
Trias Melia

P engembangan
infrastruktur di Indonesia
merupakan hal yang
rencana pembangunan di RPJMN
2015-2019 maupun penganggaran
pembangunan infrastruktur dalam
dari dua atau lebih jenis
infrastruktur.

mutlak dilakukan untuk APBN. Dalam kurun waktu 2015- Di dalam Perpres baru ini, jenis
mencapai pertumbuhan ekonomi 2019 sendiri, total kebutuhan infrastruktur yang dikerjasamakan
yang merata di seluruh kawasan. pendanaan infrastruktur mencapai juga diperluas dari yang
Sebagai negara kepulauan, sekitar Rp 5.519,4 triliun. Dari sebelumnya hanya sebatas
tentunya mewujudkan ketersediaan jumlah tersebut, Pemerintah infrastruktur dasar seperti jalan,
infrastruktur yang merata bukanlah diperkirakan hanya mampu tenaga listrik dan air menjadi
hal yang mudah. Padahal, jika membiayai sekitar 40% dari total infrastruktur ekonomi dan
infrastruktur di seluruh wilayah kebutuhan. Oleh karena itu, infrastruktur sosial. Proyek
dapat tersedia dengan baik, Pemerintah telah menyiapkan infrastruktur yang termasuk ke
beberapa faktor penghambat skema lain untuk mencukupi total dalam jenis tersebut diantaranya
pertumbuhan dan pemerataan serta pembiayaan pembangunan adalah infrastruktur transportasi,
faktor penghambat pertumbuhan infrastruktur, yaitu melalui skema jalan, sumber daya air dan irigasi, air
investasi seperti tingginya biaya Kerjasama Pemerintah dengan minum, sistem pengelolaan air
logistik dapat diminimalisir. Selain Badan Usaha (KPBU). limbah terpusat, sistem pengelolaan
itu, dengan diterapkannya AEC di air limbah setempat, sistem
akhir tahun 2015 ini, tentunya Skema KPBU dalam penyediaan pengelolaan persampahan,
konektivitas regional yang baik infrastruktur sebelumnya telah telekomunikasi dan informatika,
menjadi hal yang vital agar dapat diatur dalam Perpres No. 67 Tahun ketenagalistrikan, minyak dan gas
mendukung kerjasama kawasan 2005 tentang Kerjasama Pemerintah bumi dan energi terbarukan,
dalam menjawab tantangan- dan Badan Usaha dalam Penyediaan konservasi energy, fasilitas
tantangan global. Oleh karena itu, Infrastruktur. Pada bulan Maret lalu, perkotaan, fasilitas pendidikan,
percepatan pembangunan telah diterbitkan Perpres no. 38 fasilitas sarana dan prasarana
infrastruktur di Indonesia menjadi Tahun 2015 tentang Kerjasama olahraga serta kesenian, kawasan,
sebuah urgensi untuk dilakukan. Pemerintah dan Badan Usaha dalam pariwisata, kesehatan, lembaga
Apa sajakah yang telah Penyediaan Infrastruktur sebagai pemasyarakatan, dan perumahan
dipersiapkan Pemerintah Indonesia pengganti Perpres no. 67 tahun rakyat.
untuk melakukan percepatan 2005. Dalam Perpres baru tersebut,
pembangunan infrastruktur? terdapat beberapa hal baru yang Tujuan dilakukannya KPBU
menjawab permasalahan- berdasarkan Perpres no. 38 Tahun
Pembangunan infrastruktur selama permasalahan yang selama ini 2015 adalah untuk (i) Mencukupi
ini adalah hal yang diprioritaskan dihadapi dalam proses KPBU untuk kebutuhan pendanaan secara
dalam agenda pembangunan percepatan penyediaan infrastruktur berkelanjutan dalam Penyediaan
Indonesia dan tetap menjadi salah seperti pengadaan tanah dan Infrastruktur melalui pengerahan
satu agenda utama pembangunan penjaminan. Perpres ini juga dana swasta; (ii) Mewujudkan
di Pemerintahan yang baru. Hal menyebutkan bahwa penyediaan Penyediaan Infrastruktur yang
tersebut dapat terlihat dalam infrastruktur merupakan gabungan berkualitas, efektif, efisien, tepat
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
15
Gambar 1. Tahapan KPBU

Sumber: Direktorat Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta, Bappenas

sasaran, dan tepat waktu; (iii) infrastruktur, khususnya Di tahun 2015 ini, KPPIP telah
Menciptakan iklim investasi yang infrastruktur prioritas, pada tahun memilih 22 proyek infrastruktur
mendorong keikutsertaan Badan 2014 lalu telah dibentuk Komite prioritas dan 4 proyek diantaranya
Usaha dalam Penyediaan Percepatan Penyediaan Infrastruktur telah siap untuk ditender melalui
Infrastruktur berdasarkan prinsip Prioritas (KPPIP) melalui Perpres no. skema KPBU. 4 proyek tersebut
usaha secara sehat; (iv) Mendorong 75 Tahun 2014 tentang Percepatan adalah kereta ekspress Bandara
digunakannya prinsip pengguna Penyediaan Infrastruktur Prioritas. Soekarno-Hatta, SPAM Semarang
membayar pelayanan yang Komite ini diketuai oleh Menteri Barat, jalan tol Balikpapan-
diterima, atau dalam hal tertentu Koordinator Bidang Perekonomian Samarinda, dan jalan tol Manado-
mempertimbangkan kemampuan dan beranggotakan Menteri Bitung.
membayar pengguna; dan/atau (v) Keuangan, Menteri Perencanaan
Memberikan kepastian Pembangunan Nasional/Kepala Dengan adanya dukungan
pengembalian investasi Badan Badan Perencanaan Pembangunan perbaikan regulasi terkait KPBU
Usaha dalam Penyediaan Nasional (Bappenas) dan Kepala serta pembentukan KPPIP ini,
Infrastruktur melalui mekanisme Badan Pertanahan Nasional (BPN). diharapkan hambatan-hambatan
pembayaran secara berkala oleh Berdasarkan Perpres tersebut, tugas dalam proses penyediaan
Pemerintah kepada Badan Usaha. KPPIP adalah untuk menetapkan infrastruktur dapat segera teratasi
Tahapan pelaksanaan proses KPBU strategi dan kebijakan dalam rangka sehingga konektivitas antar daerah
terbagi ke dalam 4 (empat) tahap, percepatan Penyediaan Infrastruktur di Indonesia dapat terwujud secara
yaitu tahap perencanaan, tahap Prioritas, memantau dan merata.
penyiapan, tahap transaksi dan mengendalikan pelaksanaan
tahap manajemen pelaksanaan strategi dan kebijakan dalam rangka
yang secara lebih rinci dapat dilihat percepatan penyediaan infrastruktur
dalam Gambar 1 . prioritas, dan memfasilitasi
peningkatan kapasitas aparatur dan
Dalam membantu upaya kelembagaan terkait dengan
percepatan penyediaan penyediaan infrastruktur prioritas.

16 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
Arah Kebijakan Pembangunan
Insfrastruktur 2015
Wawancara dan Penulis oleh : Puji Gunawan dan Alexcius W.B.S

Sebagaimana Bapak paham, kita sekarang sudah memiliki Swasta. Sebetulnya yang harus
penyediaan infrastruktur, mekanisme untuk percepatan dicontoh sebelum krisis 1997, kita
khususnya infrastruktur di bidang pembangunannya. Dan ini banyak sampai dengan 7%. Cuma memang
energi, pangan, dan kemaritiman diapresiasi dalam beberapa diskusi 7% saat itu secara nominal berbeda
merupakan prioritas internasional, karena banyak dengan sekarang, namun intinya
Pemerintahan baru Indonesia dibantu ADB. Kemudian Vietnam komitmen tersebut pernah ada atau
untuk lima tahun ke depan. sudah mulai gencar mereka pernah terealisasi. Sejak tahun 2000
Bagaimana arah kebijakan membangun. Thailand sudah di atas desentralisasi ekonomi terlalu
infrastruktur ke depannya? kita. Sedangkan India, sempat banyak hal yang ditangani,
Sebetulnya yang kita inginkan, kita beberapa tahun belakangan sehingga sempat infrastruktur
melanjutkan program pemerintah pertumbuhan di bawah kita, namun selama beberapa tahun nilainya
sebelumnya. Kalo kita bicara sekarang sudah mulai bahkan dibawah subsidi BBM dan
infrastruktur tidak bisa jangka menyusul,dengan komitmen pendidikan. Sektor Infrastruktur
pendek, bahkan jangka menengah, infrastrukutur sebesar 8% dari PDB . diharapkan didorong dari pihak non
kalo soal infrastruktur harus jangka pemerintah. Apa yang kita lakukan
panjang. Dan itu sudah jelas sejak Kita dari RPJMN 2015-2019 saat ini dengan kabinet kerja
awal tahun 2000 backlognya sudah komitmennya tinggi, menurut saya sebenarnya dengan komitmen yang
banyak untuk infrastruktur. Waktu belum sampai 7% namun sudah tinggi kita manfaatkan dalam artian
kita makin lama makin pendek, mendekati sekitar, 6,5% pada tahun terobosan di dalam kebijakan.
karena dengan persaingan yang 2019. Namun intinya 7% mungkin Sudah dimulai sejak pemerintahan
semakin meruncing antar negara, 5.000 T kebutuhan 5 tahun ke sebelumnya, contohnya kebijakan
kalo kita tidak mau ketinggalan, kita depan, namun tidak semua berasal pengadaan tanah . Pengadaan
harus mau mengejar pembangunan dari pemerintah. Pembiayaan tanah sekarang lebih fleksibel,
infrastruktur, harus ada percepatan. Pemerintah kurang dari 50%. sebetulnya bisa dibayar dulu tidak
Beberapa negara yang lain sudah Selebihnya diharapkan dari BUMN, oleh pemerintah. Memang
mulai, Filipina, tadinya di belakang Public Private Partnership (PPP), sebetulnya oleh anggaran APBN

Luki Eko Wuryanto


Deputi Bidang Koordinasi
Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian

foto:theworldfolio.com
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
17
dan APBD tapi demi fleksibiilaitas multiplier. Apabila swasta RT/RW)
boleh dibayar dulu oleh swasta membiayai 100 miliar untuk Pembangunan daerah tidak merata,
untuk kemudian diganti dengan membangun infrastruktur,fasilitas Pulau Jawa Sumatera 80% PDB
anggaran pemerintah. Skema PPP yang diberikan tidak harus nasional, sementara 20% dari
memperluas sektor yang 100miliar, namun ada. Pemanfaatan Kalimantan, Sulawesi dan wilayah
dipartisipasi swasta, dukungan , masyarakat tidak murni 100 miliar Indonesia Timur.Kebijakan
jaminan diberikan secara lebih pasti, namun mungkin hanya 30 miliar. diarahkan untuk pembangunan
proses tendernya disimplifikasi. Fasilitasi tersebut sudah merupakan wilayah timur, makanya
Proses tender dahulu 2 kali gagal kepedulian. Selama pemerintah pembangunan harus all out: salah
baru ditunjuk langsung, kalo belom bisa membangun, swasta satunya insentif tadi, apabila
sekarang hanya sekali gagal bisa dapat membangun dan dihargai. membangun wilayah harus dipilih
dilakukan proses penunjukan wilayah yang potensial dan punya
langsung. Infrastruktur prioritas utamanya multiplier bagus. Namun harus
banyak yang dilaksanakan di luar terintegrasi antar proyek
Pemerintah telah mengeluarkan Pulau Jawa dan melibatkan infrastruktur. Perlu disadari bahwa
Perpres 30/2015 tentang Pemerintah Daerah. Bagaimana kemampuan Pemda terbatas,
Pengadaan lahan untuk penanganan proyek infrastruktur terutama sumber daya manusia
Kepentingan Umum dan Perpres yang berkaitan dengan tanah lokal masih harus ada pola
30/2015 terkait PPP. Selain kedua adat (seperti Tanah Ulayat)? pendekatan affirmatif. Peningkatan
Perpres tersebut, peraturan Tanah ulayat tidak semua daerah kemakmuran masyarakat daerah
perundangan yang saat ini mengalami permasalahan, paling sesuai kemampuannya. Dalam
sedang digarap untuk mengawal rumit papua, memang nantinya jangka pendek dan menengah,
percepatan pembangunan tanah ulayat diakui dalam bentuk memiliki kesulitan untuk langsung
infrastruktur prioritas di tahun perda, memang nantinya dilibatkan, minimal, jika terdapat
2015 dan untuk lima tahun pemerintah provinsi harus bisa kegiatan ekonomi di situ, akan
mendatang? memfasilitasi. Keberadaan tanah timbul kesempatan untuk bisa
Untuk pembangunan Kawasan ulayat harus disepakati bersama mengikuti dan ada peningkatan
Ekonomi Khusus, harus dilakukan antara pemda dan pimpinan kemakmuran disitu. Munculnya
dengan cepat, insentifnya harus masyarakat adat. Kesepakatan yang kegiatan ekonomidi daerah
revolusioner, karena Undang- dapat diambul melalui sebuah peta merupakan sesuatu yang bagus,
Undang sendiri tidak ikut UU Pajak. yang dibuat bersama-sama antara walaupun pelaku usaha dari Jawa.
Hal ini tergantung situasi politik pemerintah daerah dan pimpinan Kita harus membangun ekonomi
bisa dikendalikan. Skema yang lebih adat. Diharapkan pimpinan adat secara terintegrasi.
mudah Pemerintah akan membuat dapat mengatur masyarakatnya.
komitmen kepada swasta untuk Tentu ada pertimbangan sosial, Sebelumnya, di tahun 2011,
membangun infrastruktur. Mestinya intinya investor tidak bisa dibiarkan Pemerintah juga telah membentuk
infrastruktur di luar jawa dikaitkan sendirian jadi harus di fasilitasi. Komite Percepatan dan Perluasan
dengan kegiatan ekonomi sektor Sekarang ini ada merauke jadi pusat Pembangunan Ekonomi Indonesia
usaha, mayoritas pada sektor produksi pangan modern, 2011-2025 (disingkat KP3EI) yang
mineral. Mestinya on top dari mekanisasi, penduduk sedikit. bertugas untuk (i) melakukan
insentif, pemerintah memberikan Persoalannya, kesepakatan antar koordinasi perencanaan dan
kompensasi apabila swasta suku yang ada disana. Once itu pelaksanaan MP3EI; (ii) melakukan
membangun infrastruktur yang bisa disepakati harus dihormati, ketika pemantauan dan evaluasi terhadap
dimanfaatkan oleh penduduk ada orang datang baru harus pelaksanaan MP3EI; dan (iii)
disekitarnya. Kewajiban pemerintah jangan diakuai, karena waktu menetapkan langkah-langkah dan
dilakukan oleh swasta, walaupun itu kesepakatan gak ikut. kebijakan dalam rangka
juga mereka butuhkan untuk penyelesaian permasalahan dan
beroperasi. Jika ada infrastruktur Bagaimana bentuk koordinasi hambatan pelaksanaan MP3EI.
usaha mereka akan berkembang ideal dengan Pemerintah Daerah? Seberapa efektifkah pelaksanaan
dan usaha swasta akan memiliki (misal: terkait pengadaan lahan, program MP3EI?

18 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
Penyusunan MP3EI telah melibatkan dan penyusunan regulasi di yang digunakan KPPIP dalam
pemerintah, dunia usaha, daerah, peraturan menteri dapat rangka percepatan infrastruktur?
cendekiawan disertai dengan diakomodasi. Apabila kita harus membahas 1.000
komitmen nasional untuk strategi proyek tentu akan memerlukan
ekonomi jangka panjang. Pemilihan Bagaimana pembangunan waktu yang lama.Akan lebih efektif
daerahnya disesuaikan dengan infrastruktur pada daerah apabila dipilih shortlist memiliki
koridor ekonomi yang potensial. perbatasan dan kebijakan ke signifikansi ekonomi tinggi, proyek
Secara strategi jangka panjang depannya? relatif siap, telah diteliti secara
sudah mapan, selanjutnya yang Menurut informasi yang saya akademis dan tidak melanggar tata
menjadi bahan pemikiran adalah dengar, Kementerian Pekerjaan ruang. Dalam penentuan daftar
bagaimana metode yang dilakukan Umum dan Perumahan Rakyat dan tersebut ditetapkan 20-25 kriteria
agar MP3EI masih tetap berjalan Kementerian Desa, Pembangunan dengan melibatkanKementerian
meski masa kerja pemerintahan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Keuangan,Bappenas dan instansi
telah usai. Dalam tahap telah memiliki rencana untuk lain. Meski telah terdapat kajian
pelaksanaan terdapat beberapa merealisasikan proyek yang akademisnya kita ingin evaluasi
hambatan. Komitmen awal sebesar membanggakan, yang akan proyek ini dilakukan oleh tim ahli
Rp4.000 triliun namun memiliki disampaikan pada triwulan III tahun untuk nantinya kita tetapkan
tahapan kesiapan yang berbeda- 2015. Kementerian Pekerjaan pembiayaannya. Dalam KPPIP
beda: ada yang sedang tahap awal, Umum dan Perumahan Rakyat telah terdapat tim yang melakukan
medium, dan ada yang final. melakukan langkah-langkah untuk evaluasi secara independen dan
Sehinggga pada akhirnya Ground membangun sejumlah daerah tindak lanjutnya dilakukan oleh
breaking hanya Rp1.000 triliun perbatasan. Terutama perbatasan menteri Keuangan. Beberapa proyek
antara tahun 2011-2014. dengan daerah yang lebih maju yang siap ditenderkan antara lain i)
Kalimantan dan Nusa Tenggara proyek Kereta Api Ekspres Bandara
Apakah peraturan daerah, Timur yang berbatasan darat dan SHIA (Soekarno Hatta International
berdasarkan pengalaman Bapak, beberapa pulau kecil. Apabila mau Airport), ii) Sistem Penyediaan Air
selama ini berpotensi mendirikan infrastruktur yang Minum (SPAM) di Semarang Barat,
menghambat pembangunan penting adalah pembangunan iii) Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
infrastruktur? ekonomi. Pembangunan ekonomi dan iv) Jalan Tol Manado-Bitung.
Selama ini yang kita lakukan adalah pun harus terintegrasi.
debottlenecking, melalui koordinasi Bagaimana realisasi dan
antara pemerintah daerah, Apakah insentif fiskal dalam efektivitas pertemuan bisnis
pemerintah pusat dan sektor terkait menunjang infrastruktur sudah tersebut dalam percepatan
untuk pembahasan pada project dirasa cukup dan bagaimana pembangunaninfrastruktur?
level dan permasalahannya. Aturan insentif dalam pembangunan Pertemuan bisnis menghasilkan
daerah ada beberapa yang infrastruktur dihadapkan pada banyak komitmen,namun
menghambat namun tidak terlalu optimalisasi penerimaan negara? permasalahannya di tahap tindak
banyak. Misalnya di Kalimantan Insentif fiskal/ fasilitas apapun lanjut komitmen tersebut. Kadang
terkait ijin pendirian pabrik besi terkait dengan infrastruktur dan investor malah proaktif
yang siap berproduksi namun akses regulasinya sudah cukup. Yang menanyakan, namun dari kita
jalan ke situs tidak diberikan oleh dibutuhkan oleh investor terutama kurang responsif. Indonesia masih
pemerintah daerah karena adalah kepastian hukum dan dianggap menarik dari sisi investasi,
beberapa masalah. Selain itu pelaku kecepatan prosedural proses namun langkah tindak lanjut dan
usaha dalam rangka memperoleh investasi. Selain itu juga dibutuhkan kepastian birokrasinya harus
bahan baku, terhambat karena informasi yang jelas terkait proyek dipercepat.
regulasi yang menentukan daerah yang ditawarkan serta komitmen
kawasan hutan tidak boleh kurang pemerintah, terutama terkait
dari 30%. Terdapat juga kurangnya kebijakan lintas sektor.
harmonisasi antara peraturan Menurut Bapak, hal-hal apa saja kah
pemerintah pusat dan daerah, yang membedakan antara KPPIP
namun dengan langkah koordinasi dengan KP3EI? Instrumen apa saja
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
19
OPTIMALISASI INVESTASI:
KEBIJAKAN PELAYANAN Bronson Marpaung

I nvestasi mempunyai
makna strategik terhadap
pembangunan ekonomi.
harus melalui proses perizinan yang
panjang sehingga membutuhkan
biaya yang besar (high cost
dari sisi administrasi birokratif,
menjadi suatu keniscayaan bagi
perbaikan daya saing ekonomi
Oelh karena itu, beberapa waktu economy). Laporan ini didukung nasional.
yang lalu, pemerintah Indonesia oleh hasil kajian Doing Business
mulai lebih berupaya untuk 2007 yang menunjukkan kalau Penyelenggaraan PTSP Pusat
menggalakkan investasi nasional posisi Indonesia berada di peringkat ditujukan untuk memberi pelayanan
dengan pelaksanaan kebijakan 135 dari 175 negara dalam hal perizinan yang cepat, sederhana
Pelayanan Terpadu Satu Pintu kemudahan memulai usaha baru. dan terintegrasi. Dengan
(PTSP) Pusat. Kebijakan PTSP Pusat Bila dibandingkan dengan tahun dilaksanakannya kebijakan PTSP
ini dimaksudkan untuk sebelumnya, peringkat daya saing Pusat, investor hanya perlu datang
mengoptimalisasi potensi investasi, ekonomi Indonesia bahkan melorot ke Badan Koordinasi Penanaman
baik asing maupun domestik, untuk 4 peringkat (sebelumnya peringkat Modal (BKPM) untuk mengurus
pembangunan ekonomi nasional. 131 pada tahun 2006). Dari berbagai perizinan investasi yang
Melalui kebijakan PTSP, pemerintah berbagai laporan tersebut dapat selama ini diajukan ke berbagai
akan memberi kemudahan diidentifikasi bahwa salah satu kementerian atau lembaga. Dengan
berinvestasi dari sisi administrasi faktor penggerus utama daya saing begitu, investor tidak perlu lagi
birokratif dengan memotong ekonomi nasional adalah hambatan berkeliling kementerian/lembaga
banyak tahap perizinan. Ini birokrasi (Basri, 2005). Sebagai untuk mengurus perizinan investasi.
dilakukan dalam rangka ilustrasi rumitnya birokrasi perizinan Proses penyederhaan perizinan ini
mewujudkan iklim penanaman di Indonesia dapat dilihat pada membuat jangka waktu pengurusan
modal yang berdaya saing sebagai investasi bidang migas yang izin menjadi lebih singkat. Sebagai
penopang pertumbuhan ekonomi memerlukan 341 jenis izin yang contohnya, jangka waktu
nasional. tersebar di 17 instansi mulai dari penerbitan izin usaha saat ini paling
tingkat pusat sampai daerah. Jika lama 7 hari kerja, dari yang
Dirumuskannya kebijakan PTSP dihitung, lamanya waktu sebelumnya 14 hari kerja, terhitung
Pusat ini tidak terlepas dari iklim pengurusan izin ini bahkan bisa sejak diterimanya dokumen
investasi yang kurang kondusif mencapai 10 sampai 15 tahun. Oleh perizinan secara lengkap.
untuk mendukung pertumbuhan karena itu, bergerak dari realitas
investasi nasional (kebijakan PTSP yang ada, pelaksanaan kebijakan Dari gambar 1, dapat dilihat bahwa
pertamakali dilaksanakan pada PTSP Pusat yang menawarkan proses pengurusan perizinan di
tahun 2009). Fakta ini tercermin dari kemudahan berinvestasi, utamanya PTSP Pusat meliputi dua saluran,
laporan yang dirilis oleh Gambar 1. Ilustrasi proses perizinan yakni offline dan online.
lembaga-lembaga dan non-perizinan di PTSP Pusat Untuk pengurusan bisnis
internasional pada periode offline, setiap kementerian
sebelum kebijakan PTSP yang terlibat di dalam PTSP
dilaksanakan. Laporan The Pusat menempatkan
Political and Economic Risk petugas penghubungnya
Consultancy pada tahun (liaison officer) masing-
2005, misalnya, masing. Pada prosesnya,
menunjukkan bahwa untuk pemohon atau investor
dapat berinvestasi di dapat langsung menuju
Indonesia, seorang investor desk kementerian terkait
Sumber: BKPM

20 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
untuk mengonsultasikan dan Tabel 1. Daftar Kementerian ekonomi khusus dan 1 kawasan
mengajukan perizinan agar perdagangan bebas pelabuhan
kemudian proses dokumentasinya bebas (KPBPB). Untuk itu, saat
dapat diteruskan sampai pada ini BKPM akan menyiapkan desk
tahap pengesahan usaha. Secara atau konter perwakilan daerah
rinci berikut dituliskan nama di PTSP Pusat. Dengan demikian,
kementerian-kementerian yang daerah-daerah dapat
telah terlibat dan meleburkan mengirimkan perwakilannya
proses perizinannya ke BKPM. untuk menjelaskan kondisi
daerahnya kepada calon
Dari total 150 izin yang dilayani di investor. Proses pengintegrasian
PTSP Pusat, 118 diantaranya sendiri akan diprioritaskan pada
didelegasikan kepada BKPM. daerah-daerah yang memiliki
Sementara, 32 izin lainnya meski proyek-proyek macet yang
tidak didelegasikan, tetap bisa besar. Dengan begitu,
diakses di PTSP Pusat. Di PTSP pengintegrasian PTSP Pusat dan
Pusat, pengurusan izin tidak Daerah akan lebih berdampak
hanya terkait dengan pendirian nyata pada iklim investasi di
usaha saja. Untuk pengurusan daerah.
Sumber: BKPM
surat persetujuan visa tidak
dalam rangka bekerja bagi Adanya upaya untuk
penanaman modal asing yang Tabel 2. Daftar Jenis Perizinan online mengintegrasikan PTSP Pusat
dikeluarkan oleh Kemenkumham, dengan Daerah dinilai penting.
atau izin menggunakan tenaga Ini karena pelaksanaan PTSP di
kerja asing yang dikeluarkan oleh daerah belum berjalan dengan
Kemenaker, misalnya, investor maksimal. Fakta tersebut
tidak perlu mengurusnya ke tercermin dari hasil laporan
kementerian teknis, karena saat evaluasi pelaksanaan PTSP
ini dapat diurus di BKPM. Secara Daerah oleh BKPM. Pada laporan
ringkas, PTSP pusat siap melayani itu disampaikan bahwa
seluruh perizinan investasi bidang Pemerintah Daerah Provinsi dan
usaha, kecuali untuk sektor hulu Kabupaten/Kota masih belum
migas dan perbankan. optimal dalam
menyelenggarakan pelayanan
Selain secara offline, investor juga perizinan dan non-perizinan
dapat mengajukan permohonan secara terpadu satu pintu. Pada
perizinannya secara online. Jenis Sumber: BKPM pengukuran pelaksanaan PTSP
perizinan investasi yang dapat sangat mengefesienkan proses tahun 2010, dari 130 instansi
diurus (dan dimonitor) secara online pengurusan perizinan di Indonesia. penyelenggara PTSP Provinsi dan
di BKPM diantaranya meliputi: Kabupaten/Kota, hanya sekitar 1.54
Untuk dapat lebih meningkatkan persen yang diberi bintang 3.
Karena seluruh perizinan yang efesiensi pada PTSP, tidak hanya Sementara itu, sekitar 23.84 persen
diterbitkan oleh BKPM di atas dapat dengan kementerian teknis, dalam masih berkategori bintang 1.
diajukan dan dimonitor secara jangka panjang, pelaksanaan PTSP Bahkan, 50.77 persen diantaranya
online, investor dapat mengajukan Pusat diharapkan akan juga masih berstatus non penanaman
permohonan dari kantor masing- terintegrasi dengan PTSP Daerah. modal. Pada 2011, kondisinya juga
masing. Hal ini dimaksudkan Sepanjang tahun 2015, BKPM tak jauh berbeda. Fenomena
sebagai upaya peningkatan menargetkan pengintegrasian 144 pemerintah daerah yang belum
transparansi dalam hal pengurusan PTSP daerah, terdiri dari 24 provinsi, optimal dalam merumuskan
perizinan. Proses ini tentu akan 94 kabupaten, 20 kota, 5 kawasan peyelenggaraan PTSP masih terus

TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
21
82.1 triliun. Tingginya realisasi
investasi selama triwulan-I 2015
menunjukkan bahwa minat investasi
di Indonesia cukup besar. Minat
investasi ini perlu untuk
dioptimalisasi, agar target investasi
nasional tahun 2015 sebesar Rp
519.5 triliun dapat tercapai. Untuk
mencapai hal itu, kemudahan
proses dan kepastian waktu
perizinan, yang menjadi poin
foto:bareksa.com
penting dalam pelaksanaan PTSP
Pusat dan Daerah, perlu secara
konsisten diwujudnyatakan untuk
berlangsung. Dalam penilaian masih berada di bawah kendali
menciptakan iklim investasi nasional
terhadap 265 PTSP kabupaten dan kepala/perangkat daerah. Selain itu,
yang kondusif.
kota, tidak ada satupun PTSP yang fokus pada komitmen pemerintah
berkategori Bintang 4 maupun daerah menjadi semakin penting
Bintang 3. Sekitar 10,57 persen karena dari 355 Pemda yang telah
PTSP berkategori Bintang 2, dan melimpahkan izin dan non-izin,
17,74 persen PTSP berstatus baru sekitar 192 Pemda yang telah
Bintang 1. Lainnya, sebanyak 71,7 merampungkan SOP. Dengan kata
persen masih menyandang sebagai lain, meski sudah mengadaptasi
PTSP Non-Penanaman Modal. PTSP, karena belum merampungkan
Bergerak dari fakta di atas, SOP, investor juga masih tidak
penggabungan PTSP Pusat dan memperoleh kepastian waktu dan
Daerah guna mendorong kinerja biaya penyelesaian izin dan non-izin
investasi daerah menjadi penting di PTSP Daerah tersebut. Ini tentu
adanya. bertolak belakang dari salah satu
misi PTSP sendiri, yakni memberikan
Untuk itu, agar proses kepastian dari sisi waktu investasi.
pengintegrasian dapat berjalan
dengan baik ada beberapa faktor
yang perlu diperhatikan, seperti Sejauh ini, impelementasi kebijakan
kesiapan infrastruktur dan PTSP, yang mulai lebih digalakkan
komitmen pemerintah daerah untuk pada awal tahun 2015, telah
menyamakan standar perizinannya memberi efek positif. Hal ini
dengan PTSP Pusat. Khusus untuk dicerminkan dengan adanya
persoalan komitmen pemerintah peningkatan realisasi investasi pada
daerah ini perlu kiranya mendapat triwulan-I 2015 sebesar 16.9 persen
perhatian khusus. Karena, sampai dibandingkan realisasi investasi
dengan tahun 2015, masih ada 47 pada triwulan-I 2014. Seperti yang
pemerintah daerah yang belum dilaporkan oleh BPKM, realisasi
memiliki komitmen untuk investasi pada triwulan-I 2015
membentuk dan melimpahkan mencapai Rp 124.6 triliun,
kewenangan perizinan dan meningkat dibandingkan capaian
nonperizinan kepada PTSP. pada triwulan-I 2014 yang hanya
Akibatnya, proses pengurusan izin sebesar Rp 106.6 triliun. Lebih
investasi masih terfragmentasi. lanjut, realisasi investasi triwulan-I
Sebab, kewenangan 2015 berasal dari PMDN sebesar Rp
penandatanganan izin dan nonizin 42.5 triliun, dan PMA sebesar Rp

22 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
Resensi Buku

Kearifan Lokal dan Keunggulan Global


Pengarang : Hanna Panggabean, Hora Tjitra, Juliana Muniarti
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tebal : 230 halaman

I ndonesia saat ini


dipandang sebagai salah
satu negara yang bersinar
Budaya, cara pandang, cara berpikir
dan kearifan lokal bersumber dari
karakteristik masyarakat tersebut.
pendidikan agama. Dalam dunia
bisnis baik lokal maupun global,
nilai religiusitas menjadi perhatian
di Asia karena mampu bertahan Beberapa karakter yang dimiliki penting. Religiusitas
dalam krisis ekonomi global dengan masyarakat Indonesia antara lain : mengindikasikan sikap integritas
stabilitas moneter dan kebijakan Guyub, yang menggambarkan yang merupakan salah satu
fiskal yang mendorong suasana kelompok yang nyaman kompetensi yang harus dimiliki
pertumbuhan ekonomi. World dan harmonis karena semua dalam dunia bisnis. Selain itu
Economic Forum pada tahun 2012 komponen yang ada dalam terdapat beberapa budaya kearifan
memasukkan Indonesia dalam keadaan selaras. Suasana guyub lokal yang diungkapkan penulis
jajaran Trillion Dollar Club karena dipertahankan dengan menjaga dalam buku ini. Budaya Kearifan
telah membukukan pendapatan kerukunan melalui upaya lokal ini sudah terdapat dalam
domestik bruto yang melampaui menghindari konflik. Namun dalam masyarakat Indonesia dan dapat
satu triliun dollar AS. Potensi ini hubungan kinerja global, upaya dimanfaakan untuk meningkatkan
membuat Indonesia menjadi pusat menghindari konflik dapat keunggulan pada skala global.
perhatian global dan menjadi target dipandang sebagai karakter yang
investasi dunia. tidak berani berpendapat atau Buku ini menjadi menarik karena
kurang memiliki kualitas. mengungkapkan potensi kearifan
Potensi yang besar tentu didukung Sebenarnya nilai guyub dalam lokal dapat mendorong keunggulan
oleh identitas masyarakat Indonesia kearifan lokal dapat menjadi komparatif Indonesia dalam
sebagai bangsa. Masyarakat keunggulan global bagi orang persaingan global. Organisasi
Indonesia dikenal sebagai Indonesia. Selama tidak memiliki peran yang penting dalam
masyarakat agraris. Karena berlatar mengedepankan sikap pasif dan membentuk pribadi yang memiliki
belakang masyarakat agraris, maka menghindari konflik, nilai guyub daya saing pada tingkat global.
orang Indonesia dikenal memiliki yang berorientasi pada keselarasan Selain itu juga disampaikan juga
rasa toleransi yang tinggi, sikap hubungan antar individu dalam Implementasi dalam dunia bisnis
kooperatif dan gotong royong demi kelompok ternyata efektif untuk dan metode-metode yang dapat
tujuan bersama. Seiring dengan mencapai target dan kinerja bagi dilakukan dalam membentuk
perkembangan zaman, mata orang Indonesia. tenaga profesional yang memiliki
pencaharian masyarakat berubah, daya saing dalam tingkat global.
tidak hanya menggantungkan dari Masyarakat Indonesia juga
sektor pertanian. Namun dipandang sebagai masyarkat yang
karakteristik sebagi masyarakat religius. Nilai Religiusitas telah
agraris tetap tertanam dan melekat ditanamkan sejak usia dini, baik
dalam diri masyarakat. oleh orang tua,masyarakat, maupun Oleh : Alexcius WBS
lingkungan pendidikan melalui
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
23
APBN 101

APBN 101
(bagian I)
Puji Gunawan

" Perubahan utama T-account menjadi I-account diperuntukan agar


masyarakat dapat lebih mudah memahami dan menilai perkembangan kinerja
kebijakan fiskal, kondisi keuangan, kesinambungan fiskal, serta akuntabilitas
Pemerintah".

A
nggaran Pendapatan Perubahan ini utamanya diubah menjadi I-account. Dalam
dan Belanja Negara diperuntukan agar masyarakat format baru tersebut, dilakukan
(APBN) dibangun dapat lebih mudah memahami dan pengelompokan kembali
melalui beberapa tahapan-tahapan. menilai perkembangan kinerja (reklasifikasi) terhadap pos-pos
Yang dimulai dari penetapan kebijakan fiskal, kondisi keuangan, pendapatan dan belanja negara.
kapasitas fiskal (resource envelope), kesinambungan fiskal, serta Penyesuaian format dan struktur
penyusunan pagu indikatif, sampai akuntabilitas Pemerintah. APBN memberikan beberapa
dengan penetapan APBN. Inti dari keuntungan, yaitu lebih
tahapan-tahapan tersebut Pasca krisis keuangan 1998/1999 di meningkatkan transparansi dalam
terangkum dalam Postur APBN. Indonesia, terdapat perubahan penyusunan, pelaksanaan, dan
Postur APBN dapat didefinisikan mendasar berupa perubahan tahun perhitungan, mempermudah
sebagai bentuk rencana keuangan fiskal (April - Maret diubah menjadi pertanggungjawaban terhadap
pemerintah yang disusun JanuariDesember) dan format pelaksanaan dan pengelolaan
berdasarkan kaidah-kaidah yang APBN yang mendekati standar APBN.Selain itu, format APBN baru
berlaku untuk mencapai tujuan internasional untuk mendukung mempermudah dilakukannya
bernegara (Kementerian Keuangan, transparansi dan akuntabilitas analisis terhadap strategi kebijakan
2015). Postur APBN sendiri telah Pemerintah. Format dan struktur fiskal yang diterapkan pemerintah,
mengalami perubahan format dari APBN yang dalam periode termasuk jika ingin dilakukan
yang sebelumnya disusun sebelumnya disusun dalam bentuk benchmarking operasi fiskal
menggunakan format T-account (T-account) berdasarkan prinsip Indonesia dengan negara lainnya.
menjadi menggunakan I-account. anggaran berimbang dan dinamis

Sumber: Kementerian Keuangan

24 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
Ruang Fiskal dalam Postur
APBN
KETERKAITAN ANTARA POSTUR APBN
Ruang fiska l (fiscal space)sendiri
DENGAN TAHAPAN-TAHAPAN SIKLUS
didefinisikan sebagai total
APBN
pengeluaran dikurangi dengan
belanja non diskresioner/terikat
seperti belanja pegawai,
pembayaran bunga, subsidi, dan
pengeluaran yang dialokasikan
untuk daerah. Ruang fiskal menjadi
salah satu hal yang sering dibahas.
Banyak orang yang selama ini
memiliki pemikiran bahwa jika
pendapatan negara naik sebesar X
triliun maka Pemerintah akan
Sumber: Kementerian Keuangan memiliki tambahan kapasitas fiskal
Keuangan Pemerintah Pusat/LKPP) untuk dibelanjakan sebesar X triliun.
Perubahan struktur dan format Namun faktanya tidak demikian,
oleh DPR. Sesuai dengan siklus
APBN tersebut juga dimaksudkan karena adanya keterkaitan antar
APBN, postur APBN dibedakan
untuk mengantisipasi pelaksanaan komponen APBN sesuai dengan
antara postur Resource Envelope
Undang- Undang Nomor 25 Tahun formula perhitungan tertentu
dan Pagu Indikatif Belanja
1999 tentang Perimbangan termasuk mandatory spendin g
Kementerian Negara dan Lembaga
Keuangan antara Pemerintah Pusat menyebabkan fiscal space yang
(K/L) yang disusun satu tahun
dan Daerah. Dengan reklasifikasi terjadi tidak sebesar tambahan
sebelum berlakunya APBN tahun
pos-pos pendapatan, seperti pajak pendapatan.
yang direncanakan, postur
penghasilan dari penerimaan migas,
Rancangan APBN (RAPBN) yang
dan penerimaan yang berasal dari
diajukan Pemerintah ke DPR, postur
sumber daya alam lainnya, yaitu
APBN hasil pembahasan dengan
pertambangan umum, kehutanan,
DPR, postur RAPBN Perubahan,
dan perikanan, maka akan dapat
postur APBN Perubahan(APBNP),
dengan mudah dihitung dan
dan juga postur realisasi APBN
diketahui besarnya dana bagi hasil
dalam LKPP. Secara keseluruhan,
dan dana alokasi khusus untuk
seluruh postur-postur tersebut
daerah.
disusun selama dua setengah tahun,
mulai dari perencanaan,
Siklus pelaksanaan, dan laporan
Penyusunan postur APBN
pertanggung jawaban atas realisasi.
merupakan langkah penting dalam
memulai proses penganggaran.
Berbagai faktor yang menentukan
Postur APBN tersebut disusun
kondisi postur APBN yang disusun
sesuai dengan siklus APBN. Dalam
pada setiap tahapan siklus
hal ini, siklus APBN adalah tahapan
penganggaran. Setidaknya ada
kegiatan dalam masa atau jangka
empat faktor utama yang
waktu, dari sejak proses
menentukan postur APBN, yaitu
perencanaan APBN, pembahasan
meliputi (1) Asumsi Dasar Ekonomi
APBN dengan DPR, dan
Makro,(2) Kinerja tahun-tahun
pengesahan UU APBN, hingga
sebelumnya,(3) Parameter-
pelaksanaan APBN, dan
parameter, serta (4) Kebijakan
pengesahan undang-undang
Pemerintah.
pertanggungjawaban atas
pelaksanaan APBN (Laporan
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
25
Fiskal

Kebijakan Tax Allowance:


Kebijakan Untuk Mendorong
Investasi di Indonesia
Aryo Mufti

D alam rangka mendorong


investasi di Indonesia
perubahan kebijakan dengan
kebijakan sebelumnya diantaranya:
dikeluarkan atau mulai berlaku per
6 Mei 2015. Fasilitas utama Tax
pemerintah mengeluarkan (1). Dalam peraturan sebelumnya, Allowance dalam PP Nomor 18
kebijakan PP Nomor 52 Tahun 2011 Pemerintah memberikan syarat Tahun 2015 yaitu: (1). Pengurangan
tentang Fasilitas Pajak Penghasilan minimal nominal investasi dan penghasilan netto sebesar 30% dari
untuk Penanaman Modal di Bidang penyerapan tenaga kerja, dalam jumlah penanaman modal berupa
Bidang Usaha Tertentu dan/atau peraturan terbaru persyaratan aktiva tetap berwujud termasuk
di Daerah Daerah Tertentu. tersebut tidak ada; (2). Dalam tanah yang digunakan untuk
Kebijakan ini sering disebut peraturan terbaru total ada 66 kegiatan utama usaha, dibebankan
kebijakan fasilitas Tax Allowance, bidang usaha yang mendapatkan selama 6 tahun masing masing
fasilitas Tax Allowance adalah fasilitas Tax Allowance; (3). sebesar 5% per tahun yang dihitung
fasilitas PPh yang diberikan berupa Pemerintah memperlunak sejak saat mulai berproduksi secara
pengurangan penghasilan netto persyaratan pengajuan insentif; (4). komersial; (2). Penyusutan yang
sebesar 30% dari jumlah investasi Untuk kewajiban penggunaan dipercepat atas aktiva berwujud dan
yang dibebankan selama 6 (enam) komponen lokal dan minimal luas amortisasi yang dipercepat atas
tahun, masing masing 5% per lahan, persyaratan tersebut tak lagi aktiva tak berwujud yang diperoleh
tahun, ada 52 bidang usaha yang tertera pada daftar bidang usaha dalam rangka penanaman modal
menerima fasilitas ini. tertentu penerima fasilitas; (5). baru dan/atau perluasan usaha; (3).
Dalam pelaksanaan PP Nomor 18 Pengenaan pajak penghasilan atas
Pada Tanggal 6 April 2015 Tahun 2015, diterbitkan juga deviden yang dibayarkan kepada
pemerintah mengeluarkan PP Peraturan Menteri Keuangan wajib pajak luar negeri selain
Nomor 18 Tahun 2015 yang sebagai petunjuk pelaksanaan. bentuk usaha tetap di Indonesia
merupakan revisi PP Nomor 52 sebesar 10%, atau tarif yang lebih
Tahun 2011. Dalam PP Nomor 18 PP Nomor 18 Tahun 2015 mulai rendah menurut perjanjian
Tahun 2015 ada beberapa berlaku 30 hari setelah peraturan ini penghindaran pajak berganda yang
berlaku; (4). Kompensasi kerugian
yang lebih lama dari 5 tahun tetapi
tidak lebih dari 10 tahun. Selain
fasilitas utama dalam PP Nomor 18
Tahun 2015 ada fasilitas tambahan
kompensasi kerugian yaitu: (1).
Penanaman modal baru pada
bidang usaha tertentu di kawasan
industri dan/atau kawasan berikat
(Tambahan 1 Tahun); (2).
Mengeluarkan biaya untuk
infrastruktur ekonomi dan/atau
sosial di lokasi usaha paling sedikit
sebesar 10 Miliar (Tambahan 1
Tahun); (3). Menggunakan bahan
foto:property118.com baku dan/atau komponen hasil

26 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
Surat Usulan ini dikeluarkan 3 (Tiga)
hari kerja setelah dilaksanakan
Rapat Trilateral.

Ada Wajib Pajak Badan yang


dikecualikan untuk menerima
Fasilitas Tax Allowance ini, yaitu: (1).
Wajib Pajak Badan yang kegiatan
usahanya berlokasi di Kawasan
Pengembangan Ekonomi Terpadu
(KAPET); (2). Wajib Pajak Badan
yang telah memperoleh fasilitas
pembebasan atau pengurangan
foto:pemeriksaanpajak.com Pajak Penghasilan badan
berdasarkan Peraturan Pemerintah
produksi dalam negeri paling melampirkan dokumen persyaratan Nomor 94 Tahun 2010 tentang
sedikit 70% sejak tahun ke-4 ke PTSP Pusat di Badan Koordinasi Penghitungan Penghasilan Kena
(Tambahan 1 Tahun); (4). Penanaman Modal (BKPM); (2). Pajak dan Pelunasan Pajak
Mempekerjakan sekurang- BKPM akan melakukan pemeriksaan Penghasilan dalam Tahun Berjalan.
kurangnya 500 atau 1000 orang dokumen permohonan; (3). Jika Diharapkan dengan kebijakan
tenaga kerja Indonesia selama 5 semua dokumen persyaratan sudah fasilitas Tax Allowance ini dapat
tahun berturut turut (Tambahan 1 lengkap dan tidak ada kesalahan mendorong investasi di Indonesia.
atau 2 Tahun); (5). Mengeluarkan maka akan diadakan Rapat
biaya penelitian dan Trilateral, Rapat Trilateral adalah
pengembangan di dalam negeri rapat pembahasan pengambilan
dalam rangka pengembangan keputusan usulan pemberian
produk atau efisiensi produk paling fasilitas pengurangan PPh Badan/
sedikit 5% dari jumlah penanaman TA, dihadiri oleh pejabat setingkat
modal dalam jangka waktu 5 tahun Eselon I atau yang mewakili dari
(Tambahan 2 Tahun); (6). Melakukan BKPM, Kementerian Keuangan c.q.
perluasan usaha pada bidang- Direktorat Jenderal Pajak dan Staf
bidang usaha tertentu dan/atau Ahli Menteri Keuangan serta
daerah daerah tertentu yang Kementerian Teknis sesuai dengan
sebagian sumber pembiayaan bidang usaha yang diajukan dalam
berasal dari laba setelah pajak permohonan; (4). Rapat Trilateral
(earning after tax). (Tambahan 2 dilaksanakan selambat lambatnya
Tahun); (7). Melakukan ekspor 15 hari kerja sejak klarifikasi teknis,
paling sedikit 30% dari nilai total hasil dari Rapat Trilateral berupa
penjualan, untuk penanaman modal Berita Acara yang menyatakan
untuk bidang-bidang usaha menyetujui pemberian fasilitas Tax
tertentu yang dilakukan diluar Allowance, menolak, atau belum
kawasan berikat ( Tambahan 2 dapat diambil keputusan
Tahun). menyetujui atau menolak; (5). Untuk
hasil Rapat Trilateral belum dapat
Bagi Wajib Pajak Badan yang akan diambil keputusan, maka akan
mengajukan fasilitas Tax Allowance, diadakan Rapat Trilateral Lanjutan;
berikut prosedur yang harus (6). Untuk hasil Rapat Trilateral
dijalani: (1). Wajib Pajak Badan fasilitas Tax Allowance disetujui
mengajukan surat permohonan maka akan ada Surat Usulan BKPM
fasilitas pajak penghasilan (PPh) kepada Menteri Keuangan melalui
Badan / Tax Allowance (TA) dengan Direktur Jenderal Pajak, pengajuan
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
27
Keuangan

Sukuk Negara
Ritel : Investasi
Aman dan Nyaman
Sri Purwanti

foto:kanalsatu.com

P emerintah menerapkan
kebijakan anggaran
maka instrumen investasi ini dapat
dinikmati pula oleh masyarakat luas
ada pernyataan syariah compliance
untuk menyakinkan para investor
ekspansif untuk karena hanya dengan Rp5 juta saja bahwa sukuk telah distruktur sesuai
mendorong laju pertumbuhan masyarakat sudah dapat memiliki dengan prinsip-prinsip Syariah.
ekonomi agar lebih tinggi. SBSN. Pernyataan syariah compliance
Konsekuensinya adalah timbul tersebut dalam konteks Indonesia
pengeluaran yang lebih besar dari Sebagai instrumen yang diterbitkan diperoleh dari Dewan Syariah
penerimaan negara atau sering kita oleh Pemerintah, Sukuk Ritel dapat Nasional MUI. Untuk itu, DSN MUI
kenal dengan defisit anggaran. dikategorikan sebagai instrumen telah mengeluarkan 4 fatwa terkait
Defisit anggaran dibiayai denan investasi bebas risiko (zero risk dengan penerbitan Sukuk Negara,
berbagai instrumen baik berupa investment). Hal ini dikarenakan yaitu:
pinjaman langsung atau penerbitan seluruh nilai investasi masyarakat 1. Fatwa Dewan Syariah Nasional
Surat Berharga Negara (SBN). Salah baik pembayaran nominal ketika Nomor 69/DSN-MUI/VI/2008
satu instrumen yang dapat jatuh tempo maupun imbal hasilnya tentang Surat Berharga Syariah
digunakan untuk menghimpun dijamin oleh Pemerintah melalui Negara
dana dari masyarakat adalah Sukuk Undang-Undang no 19 tahun 2008 2. Fatwa Dewan Syariah Nasional
Negara Ritel. tentang Surat Berharga Syariah Nomor 70/DSN-MUI/VI/2008
Negara (Sukuk Negara) dan tentang Metode Penerbitan
Penerbitan instrumen ini Undang-Undang APBN yang Surat Berharga Syariah Negara
diibaratkan sebuah simbiosis diterbitkan setiap tahun. 3. Fatwa Dewan Syariah Nasional
mutualis antara Pemerintah dan Nomor 71/DSN-MUI/VI/2008
Masyarakat. Pemerintah selaku Selain harus memenuhi hukum tentang Sale and Lease Back
penerbit memperoleh keuntungan positif yang berlaku di negeri ini, 4. Fatwa Dewan Syariah Nasional
berupa dana yang diperoleh dari penerbitan Sukuk Ritel juga harus Nomor 72/DSN-MUI/VI/2008
masyarakat, sedangkan masyarakat
memperoleh keuntungan dari hasil Tabel Realisasi Penjualan Sukuk Ritel
investasi yang mereka dilakukan.
Sejak diterbitkan pertama kali pada
tahun 2009, nominal penerbitan
Sukuk Negara Ritel terus
mengalami peningkatan. Demikian
halnya dengan jumlah masyarakat
yang berinvestasi juga
menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Sukuk Ritel didesain oleh
Pemerintah untuk menjadi
instrumen investasi bagi masyarakat
Indonesia secara perseorangan, Sumber: Kementerian Keuangan

28 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
foto:valburysecurities.co.id

tentang Surat Berharga Syariah seperti riba (usury), gharar yaitu dari segi penjualannya yang
Negara Ijarah Sale and Lease (uncertainty), dan maysir (gambling), masih banyak pada bank
Back. investor juga mendapat manfaat konvensional dan perusahaan efek
yang sama seperti halnya obligasi ketimbang bank Syariah.
Sejak tahun 2009 s.d 2015, konvensional seperti pembayaran Kedepannya perlu perhatian khusus
Indonesia telah menerbitkan Sukuk imbalan (nisbah bagi hasil dalam dalam hal menggadeng agen
Ritel sebanyak 8 (delapan) kali. Total sukuk) yang kompetitif dan sesuai penjualan yang nantinya akan
permintaan paling banyak adalah dengan jatuh tempo karena dijamin menawarkan Sukuk Negara Ritel
Sukuk Ritel seri SR 007 yang oleh pemerintah. Selain itu, Sukuk tersebut ke masyarakat sehingga
mencapai Rp21,9 triliun dengan Negara Ritel juga dapat diperjual- dapat meningkatkan minat
besar imbal hasil sebesar 8,25 % belikan di pasar sekunder sesuai masyarakat yang benar-benar ingin
dengan jumlah investor sebanyak dengan harga pasar, sehingga berinvestasi bersih dan dapat
29.706 investor. investor berpotensi mendapatkan berpartisipasi pula dalam
capital gain di pasar sekunder serta pembangunan nasional.
Banyak keuntungan yang bisa prosedur pembelian dan penjualan
didapat dari berinvestasi pada yang mudah dan transparan.
Sukuk Negara Ritel yang berkode
SR. Selain memberikan rasa Tentunya dengan segala
tentram karena tidak bertentangan kelebihannya, Sukuk Negara Ritel
dengan prinsip-prinsip syariah masih mempunyai kekurangan,
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
29
Kegiatan Menko

Peningkatan Kerjasama
Selatan - Selatan
Aryo Mufti

M enko Perekonomian
menghadiri World
Economic Forum East
meningkat dari 33 persen pada
Tahun 2001 menjadi 44 persen
pada Tahun 2014. Peningkatan ini
dan non perizinan yang mudah,
cepat, akurat, transparan dan
akuntabel.
Asia 2015 pada Tanggal 21 April terjadi bukan hanya karena
2015. Menko Perekonomian perdagangan antara negara maju Menko Perekonomian menutup
melakukan diskusi interaktif dengan dengan negara berkembang, dengan pesan bahwa tren menarik
menteri negara lain yang namun juga antar negara dari perdagangan dan investasi
menghadiri forum ini. Tema World berkembang. Sejak awal 1990, selatan selatan merupakan sebuah
Economic Forum East Asia 2015 perdagangan negara selatan potensi positif dari negara
bertema Anchoring Trust East selatan atau negara berkembang berkembang untuk berkontribusi
Asias New Regionalism. Tujuan telah meningkat dua kali lipat dari dalam pertumbuhan ekonomi
World Economic Forum East Asia rata rata perdagangan dunia. global, memperkuat jaringan
2015 adalah meningkatkan Sejak saat itu, negara negara ekonomi global, dan meminimalisir
kerjasama antara Negara sebagai selatan bergerak sebagai pusat gap antara negara berkembang dan
usaha mencapai pertumbuhan perdagangan internasional. Dari sisi maju.
ekonomi yang tinggi pada 2015. investasi Pemerintah Indonesia
berupaya untuk meningkatkan
Indonesia memiliki tenaga kerja investasi dengan meluncurkan
yang melimpah dan jumlah Pelayanan Terpadu Satu Pintu
konsumen yang besar sebagai (PTSP) di Badan Koordinasi
kekuatan fundamental Penanaman Modal (BKPM). PTSP
pertumbuhan ekonomi jangka yang diluncurkan pada Tanggal 26
panjang. Pertumbuhan ekspor Januari 2015 dibentuk untuk
negara negara berkembang menyediakan pelayanan perizinan

30 TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN


volume V nomor 4 edisi April 2015
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN
volume V nomor 4 edisi April 2015
31
Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
Redaksi Tinjauan Ekonomi dan Keuangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Gedung Sjafruddin Prawiranegara (d.h. Gd. PAIK II) Lantai 4
Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta, 1 071 0
Telepon. 021 -3521 843, Fax. 021 -3521 836
Email : tinjauan.ekon@gmail.com
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan dapat didownload pada
website www.ekon.go.id

Anda mungkin juga menyukai