Disclaimer
Laporan tahunan ini berisikan pernyataan-pernyataan kondisi
keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta
tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan
dalam pengertian perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-
hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut bersifat
prospektif yang memiliki risiko dan ketidakpastian serta dapat
mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari
yang tertulis dalam pernyataan-pernyataan tersebut. Pernyataan
prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan
berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang
dari Perusahaan serta lingkungan bisnis di mana Perusahaan
menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin bahwa
segala tindakan yang telah diambil untuk memastikan keabsahan
dokumen ini akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
Laporan ini juga memuat kata Bank Syariah Mandiri, BSM, atau
Perusahaan yang didefinisikan sebagai PT Bank Syariah Mandiri
yang menjalankan usaha dalam bidang perbankan.
Perkuat Pondasi,
Tumbuh
Berkelanjutan
Entitas yang sehat PT Bank Syariah Mandiri tujuan, dan cita-cita
tidak hanya berbicara memiliki arah yang tegas perusahaan menjadi
keuntungan materiil menjadi perusahaan akar yang tidak
dalam rentang waktu yang berkomitmen kuat dapat diabaikan, dari
yang singkat. Perusahaan, menuju pertumbuhan elemen yang paling
sebagai komunitas yang berkelanjutan. dasar tersebut muncul
bisnis, memiliki tanggung Menjadi rumah bagi budaya perusahaan
jawab keberlanjutan stakeholder dan yang menjadi ruh
disamping tugas untuk shareholder, eksistensi bekerja, membawa
mempertahankan perusahaan berada pada perusahaan untuk
tumbuhnya neraca semangat melayani untuk konsisten berkarya.
keuntungan dari masa menjadi solusi bagi setiap
ke masa. Dewasa ini, persoalan perbankan yang
perubahan mindset dinamis.
membelokkan orientasi
perusahaan untuk tidak Membawa perusahaan
hanya sekadar berbisnis, terus bertahan dalam
namun juga membangun persaingan yang keras
perusahaan sebagai menuntut penampilan
sebuah keluarga yang prima dari seluruh tangan
bekerja bersama menjadi yang terlibat. Bekerja
rentang kaki tangan keras tidak lagi cukup
perusahaan. untuk mencapai akhir
yang gemilang, bekerja
Kinerja optimal dimulai cerdas lebih menjanjikan
dari motivasi yang kuat untuk menjadi dasar
untuk membangun pergerakan perusahaan.
dan tumbuh bersama. Pondasi semangat,
Semangat dari dasar
membuat visi misi
perusahaan tercapai
dan mampu bertahan
dalam kurun waktu yang
panjang. Sekian lama
berkarya,
Kesinambungan tema
Laporan Tahunan
menjadi penting
untuk menunjukkan
konsistensi Laporan
Better Ways
Tahunan. Berikut akan for Better Indonesia
disajikan kesinambungan
tema dalam 4 (empat)
tahun terakhir (periode BSM mencanangkan banyak cara
2011-2014). dan jalan yang akan dibangun lebih
baik daripada yang selama ini sudah
ditempuh. Ada cara atau jalan yang
terkait dengan paradigma, filosofi,
strategi bisnis, operasional bisnis,
struktur organisasi, dan pengelolaan
pegawai.
2011
Greater Ways
for Greater Indonesia
2012
2 Laporan Tahunan 2014 PT Bank Syariah Mandiri
Stronger Fundamentals
for Greater Indonesia
2013
2014
Perkuat Pondasi
Tumbuh
Berkelanjutan
BSM berkomitmen untuk menjadi
perusahaan yang tumbuh
berkelanjutan. Untuk itu, pondasi
semangat, tujuan, dan cita-cita BSM
menjadi akar yang tidak dapat
diabaikan. Dari elemen yang paling
dasar tersebut muncul budaya
perusahaan yang menjadi ruh dalam
bekerja, yang membawa BSM untuk
konsisten berkarya dan memberikan
kontribusi bagi Indonesia.
10. Best Islamic The Asset Asian Bank Syariah di 29 Mei 2014
BankAward Hong Kong Indonesia yang
berpredikat Sangat
Bagus atas kinerja
keuangan 2013
12. Best Islamic The Asset Asian Bank Syariah di 29 Mei 2014
Retail Bank Hong Kong Indonesia yang
Award berpredikat Sangat
Bagus atas kinerja
keuangan 2013
13. Indonesia Bank Infobank bekerja The Best of Indonesian 26 Februari 2014
Loyalty Award sama dengan Bank Loyalty Champion
2014 Markplus Insight 2014 Category: Saving
Account, Islamic
banking
14. The Most Karim Business Bank Syariah dengan 24 Februari 2014
Profitable Consulting kinerja terbaik dari sisi
Islamic Full kinerja keuangan.
Fledge Bank
2014 : Equity
IDR > 1 Triliun
(BUKU 2)
15. The Most Karim Business Bank Syariah dengan 24 Februari 2014
Efficient Islamic Consulting kinerja terbaik dari sisi
Full Fledge kinerja keuangan.
Bank 2014 :
Equity IDR > 1
Triliun (BUKU 2)
16. The Best Karim Business Bank Syariah dengan 24 Februari 2014
Islamic Full Consulting kinerja terbaik dari sisi
Pledge Bank kinerja keuangan.
2014 : Equity
IDR > 1 Triliun
(BUKU 2)
Sertifikasi
Selama tahun 2014 BSM belum memperoleh
sertifikasi.
I Umum
1 Laporan tahunan disajikan dalam
bahasa Indonesia yang baik dan
benar dan dianjurkan menyajikan
juga dalam bahasa Inggris
2 Laporan tahunan dicetak
dengan kualitas yang baik dan
menggunakan jenis dan ukuran
huruf yang mudah dibaca
3 Laporan tahunan mencantumkan Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
identitas perusahaan dengan jelas 1. Sampul muka;
2. Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman
4 Laporan tahunan ditampilkan di Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya.
website perusahaan
4 Informasi harga saham dalam 1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: 31
bentuk tabel dan grafik a. Jumlah saham yang beredar;
b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
31
d. Volume perdagangan.
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga 31
penutupan dan volume perdagangan saham.
untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
5 Informasi mengenai obligasi, Informasi memuat:
sukuk atau obligasi konversi yang 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding); 31
masih beredar dalam 2 (dua) 2. Tingkat bunga/imbalan; 31 31
tahun buku terakhir 3. Tanggal jatuh tempo; dan 31
4. Peringkat obligasi/sukuk. 31
IV Profil Perusahaan
1 Nama dan alamat lengkap Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax,
74
perusahaan email, dan website.
2 Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama
perusahaan (jika ada).
75-76
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar
diungkapkan
3 Bidang usaha Uraian mengenai antara lain:
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 77
77-83
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 77
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan. 78
4 Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan
84-88
struktur satu tingkat di bawah direksi
5 Visi dan Misi Perusahaan Mencakup:
1. Visi perusahaan; 90
2. Misi perusahaan; dan 90 89-91
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/ 90
Dewan Komisaris.
6 Identitas dan riwayat hidup singkat Informasi memuat antara lain:
anggota Dewan Komisaris 1. Nama; 39-41
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 39-41
39-41
3. Umur; 39-41
92
4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 39-41
5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 39-41
6. Riwayat penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan. 39-41
7 Identitas dan riwayat hidup Informasi memuat antara lain:
singkat anggota Direksi 1. Nama; 61-63
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 61-63
61-63
3. Umur; 61-63
92
4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 61-63
5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 61-63
6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan. 61-63
8 Jumlah karyawan (komparatif Informasi memuat antara lain:
2 tahun) dan deskripsi 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; 92
pengembangan kompetensinya 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; 92,104
92 - 93
(misal: aspek pendidikan dan 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 93,108
104 -
pelatihan karyawan) 4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah -117
119
dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk
masing-masing level organisasi; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. 108-109
9 Komposisi Pemegang saham Mencakup antara lain:
1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham 97
terbesar dan persentase kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: 97
97 - 98
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; 97
b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan 97
c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham 97
masing-masing kurang dari 5%.
2 Uraian atas kinerja keuangan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan 142-145
perusahaan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/
penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 145
142 -
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 145
151
3. Ekuitas; 146-147
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan 148-150
komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan
5. Arus kas.
3 Bahasan dan analisis tentang Penjelasan tentang :
kemampuan membayar utang 1. Kemampuan membayar utang, baik jangka pendek maupun jangka 151
dan tingkat kolektibilitas piutang panjang; dan
perusahaan, dengan menyajikan 2. Tingkat kolektibilitas piutang. 151 151
perhitungan rasio yang relevan
sesuai dengan jenis industri
perusahaan
4 Bahasan tentang struktur modal Penjelasan atas:
(capital structure) dan kebijakan 1. Struktur modal (capital structure); dan 152
152-153
manajemen atas struktur modal 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan 152
(capital structure policy) dasar pemilihan kebijakan tersebut.
5 Bahasan mengenai ikatan yang Penjelasan tentang:
material untuk investasi barang 1. Tujuan dari ikatan tersebut; 153
modal pada tahun buku terakhir 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; 153
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan 153
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko 153 153
dari posisi mata uang asing yang terkait.
8 Informasi dan fakta material yang Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya
terjadi setelah tanggal laporan terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
155 155
akuntan Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan,
agar diungkapkan
9 Uraian tentang prospek usaha Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi 155 -
155 -
perusahaan secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak 158
158
dipercaya.
10 Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara 158-159 158-159
lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 124-126 124-126
11 Uraian mengenai kebijakan Memuat uraian mengenai:
dividen dan jumlah dividen kas 1. Kebijakan pembagian dividen; 160
per saham dan jumlah dividen 2. Total dividen yang dibagikan; 160
per tahun yang diumumkan atau 3. Jumlah dividen kas per saham; 160
156
dibayar selama 2 (dua) tahun buku 4. Payout ratio; dan 160
terakhir 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing 160
tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya
12 Program kepemilikan saham oleh Memuat uraian mengenai:
karyawan dan/atau manajemen 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 160
yang dilaksanakan perusahaan 2. Jangka waktu; 160
160
(ESOP/MSOP) 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 160
4. Harga exercise. 160
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan
13 Realisasi penggunaan dana hasil Memuat uraian mengenai:
penawaran umum (dalam hal 1. Total perolehan dana; 161
perusahaan masih diwajibkan 2. Rencana penggunaan dana; 161
menyampaikan laporan realisasi 3. Rincian penggunaan dana; 161 161
penggunaan dana) 4. Saldo dana; dan 161
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika 161
ada).
14 Informasi material mengenai Memuat uraian mengenai:
investasi, ekspansi, divestasi, 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 161
penggabungan/peleburan usaha, 2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; dan 161 161
akuisisi atau restrukturisasi utang/ 3. Sumber dana. 161
modal Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
15 Informasi transaksi material Memuat uraian mengenai:
yang mengandung benturan 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 162-164
kepentingan dan/atau transaksi 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 162-164
dengan pihak afiliasi 3. Alasan dilakukannya transaksi; 162-164
161 -
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; 164-166
166
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; 161
dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. 161
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
16 Uraian mengenai perubahan Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan
peraturan perundang-undangan dampaknya terhadap perusahaan.
166 166
yang berpengaruh signifikan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan
terhadap perusahaan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
17 Uraian mengenai perubahan Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan
kebijakan akuntansi yang dampaknya terhadap laporan keuangan. 166-
166-167
diterapkan perusahaan pada Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar 167
tahun buku terakhir diungkapkan
6 Informasi mengenai pemegang Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki
saham utama dan pengendali, baik sepenuhnya oleh pemerintah.
178 178
langsung maupun tidak langsung,
sampai kepada pemilik individu
7 Pengungkapan hubungan afiliasi Mencakup antara lain:
antara anggota Direksi, Dewan 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 205
Komisaris, dan Pemegang Saham 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris 205
Utama dan/atau pengendali 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama 205
dan/atau pengendali;
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota 205 205
Komisaris lainnya; dan
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang 205
Saham Utama dan/atau pengendali.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar
diungkapkan
8 Komite Audit Mencakup antara lain:
1. Nama dan jabatan anggota komite audit; 210
2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; 210-211
209-
3. Independensi anggota komite audit; 209
213
4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 209
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan 211-212
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 212-213
9 Komite/Fungsi Nominasi dan Mencakup antara lain:
Remunerasi 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/fungsi nominasi 218
dan/atau remunerasi;
2. Independensi komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; -
218 -
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 218
219
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 218-219
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi nominasi dan/
atau remunerasi; dan 219
6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. 219
10 Komite-komite lain di bawah Mencakup antara lain:
Dewan Komisaris yang dimiliki 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;
oleh perusahaan 2. Independensi komite lain; 213 -
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 217
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
11 Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Mencakup antara lain:
Perusahaan 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 221 220 -
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan 221 222
3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris -
perusahaan.
12 Informasi mengenai Rapat Umum Dalam bentuk tabel mencakup antara lain:
Pemegang Saham (RUPS) tahun 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 178 - 178 -
sebelumnya 2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan 182 182
3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.
24 Pengungkapan mengenai Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
whistleblowing system 1. Penyampaian laporan pelanggaran; 247
2. Perlindungan bagi whistleblower; 247
3. Penanganan pengaduan; 248 247-249
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
247
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir
248
serta tindak lanjutnya
25 Keberagaman Komposisi Dewan Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia,
dan jenis kelamin. 201 201
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan
pertimbangannya
4 Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan (neraca); 265-269
2. Laporan laba rugi komprehensif; 270-271
3. Laporan perubahan ekuitas; 272
4. Laporan arus kas;
273-274 262-397
5. Catatan atas laporan keuangan; dan
278-397
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan
265-269
ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif
atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika
entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).
5 Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. 269-270 269-270
6 Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan 273-274
pendanaan;
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas 285
dari aktivitas operasi; 273-
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas 274,285
273
selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan;
dan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas
273
laporan keuangan.
1. Agar diungkapkan tinjauan operasi per segmen usaha secara lengkap. 126-141
2. Agar diungkapkan informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang 154
dicapai (realisasi), serta target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang
mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi
perusahaan.
3. Agar diungkapkan perubahan kebijakan akuntansi, alasan, dan dampaknya terhadap laporan 166-167
keuangan secara lengkap
4. Agar diungkapkan prosedur penetapan remunerasi bagi Direksi, struktur remunerasi yang 202-204
menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja dan/atau jangka panjang lainnya
untuk setiap anggota Direksi serta indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.
5. Agar diungkapkan secara lengkap mengenai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 181-182
tahun sebelumnya, realisasi hasil RUPS pada tahun buku, dan alasan dalam hal terdapat keputusan
RUPS yanng belum direalisasikan.
6. Agar diungkapkan penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara Iain mencakup 223-224
pengendalian keuangan dan operasional, kesesualan sistem pengendalian intern dengan kerangka
yang diakui secara International (COSO internal control framework) dan evaluasi atas efektivitas
sistem pengendalian intern tersebut.
7 Agar diungkapkan mengenai mekanisme whistleblowing system yang mencakup penyampaian 247-249
laporan pelanggaran, perlindungan bagi whistleblower, penanganan pengaduan, pihak yang
mengelola pengadaan, serta jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir
dan tindak lanjutnya.
8. Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan agar disesuaikan dengan ketentuan 291-292
yang berlaku. 382-391
Ikhtisar
Kinerja Bank
Tabel Ikhtisar Keuangan
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
A. Laporan Posisi Keuangan (Dalam Miliar Rupiah)
1 Aset 32.482 48.672 54.229 63.965 66.942
2 Aset Produktif 30.744 44.918 50.640 58.947 61.766
3 Penempatan SBIS, FASBIS, Reverse
Repo SBSN & Term Deposito Valas BI 3.412 4.850 3.125 5.918 10.302
4 Pembiayaan yang Diberikan 23.968 36.727 44.755 50.460 49.133
5 Liabilitas 5.010 7.041 9.169 11.030 8.330
6 Dana Syirkah Temporer 25.251 37.858 40.380 47.574 53.175
7 Surat Berharga yang Diterbitkan 200 700 500 500 500
8 Dana Pihak Ketiga 28.998 42.618 47.409 56.461 59.821
a. Giro 4.015 4.669 6.434 7.525 5.200
b. Tabungan 9.873 14.424 19.148 22.101 22.685
c. Deposito 15.110 23.525 21.827 26.834 31.936
9 Ekuitas 2.021 3.073 4.181 4.862 4.937
50.460
Keuangan
49.133
63.965
44.755
54.229
48.672
36.727
32.482
23.968
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
4.937
4.862
47.409
4.181
42.618
3.073
28.998
2.021
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik Laporan
Laba Rugi
Komprehensif
5.547
5.438
4.685
6.640
6.563
3.771
5.830
4.859
2.768
3.338
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1.003
1.522
1.182
1.076
567
897
728
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik Laporan
Rasio-Rasio
Keuangan Penting
2,25%
13,82%
14,1%
2,21%
1,95%
10,6%
1,53%
0,17%
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
25,05%
24,24%
94,40%
89,37%
15,34%
86,03%
82,54%
82,13%
1,49%
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Ikhtisar
Operasional
(Non Keuangan)
16.945
16.895
15.999
853
764
11.788
669
507
7.902
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
3.873.043
109.686
2.864.087
1.989.927
65.118
47.000
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Ikhtisar
Saham
Sampai dengan akhir tahun 2014, BSM belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa
Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat tentang: (1) Jumlah saham yang
beredar; (2) Kapitalisasi pasar; (3) Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan (4)
Volume perdagangan.
Ikhtisar Obligasi,
Sukuk atau
Obligasi Konversi
Laporan
Dewan
Komisaris
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
Akibat kenaikan tingkat suku bunga Tahun 2014, dana pihak ketiga BSM akan mampu memberikan keyakinan
selama dua tahun terakhir, terjadi tumbuh Rp3,36 triliun atau 5,95% kepada pelaku pasar bahwa
perlambatan pertumbuhan ekonomi dari Rp56,46 triliun tahun 2013 pemerintah memiliki berbagai
dari 6,0% dan 5,88% di tahun 2012 menjadi Rp59,82 triliun tahun 2014. terobosan dan kebijakan ekonomi
dan 2013 menjadi sebesar 5,02% Pada saat yang sama dana pihak yang akan mampu meningkatkan
pada 2014. ketiga perbankan syariah tumbuh kinerja ekonomi secara keseluruhan
18,71% (yoy) dari Rp183,53 triliun serta berdampak terhadap industri
Penilaian Kinerja 2014 tahun 2013 ke Rp217,86 triliun perbankan syariah.
Kami memahami bahwa berbagai tahun 2014.
penyesuaian struktural ekonomi Meskipun tahun 2015 diperkirakan
yang ditandai dengan perlambatan Secara keseluruhan Dewan Komisaris akan menjadi tahun yang penuh
berdampak terhadap kinerja bisnis. berpendapat bahwa Direksi dan tantangan, dewan komisaris
Namun demikian, BSM masih Manajemen BSM sepanjang tahun meyakini bahwa pertumbuhan BSM
mampu menunjukkan kinerja 2014 telah memperlihatkan kinerja akan semakin baik. Dewan komisaris
yang cukup menggembirakan. yang baik sesuai dengan kontrak juga meyakini bahwa prospek usaha
Kami menilai bahwa Direksi manajemen antara Pemegang yang telah disusun oleh direksi
telah berupaya maksimal dalam Saham, Dewan Komisaris dan cukup tepat dan dapat membawa
melaksanakan pengelolaan Direksi. BSM meraih pertumbuhan yang
perusahaan, di tengah berbagai optimal. Ke depan, dewan komisaris
hambatan yang dihadapi pada tahun Prospek Usaha memandang bahwa direksi perlu
2014. Meskipun di beberapa aspek Ditengah situasi ekonomi global fokus dalam bisnis yang memiliki
terjadi penurunan kinerja, namun yang mulai menunjukkan tanda- keunggulan kompetitif.
dari sisi lain terdapat beberapa tanda perbaikan, perekonomian
peningkatan. Jika dilihat, pada tahun Indonesia tahun 2014 tumbuh 5,02% Dewan Komisaris meyakini bahwa
2014, aset BSM telah mencapai (yoy) melambat dibanding tahun pangsa pasar syariah di Indonesia
sebesar Rp66,94 triliun, pembiayaan 2013 sebesar 5,58%. Pertumbuhan sangat besar, khususnya pada
yang diberikan mencapai sebesar tersebut ditopang oleh pengeluaran segmen ritel. Dalam rangka
Rp49,13 triliun, sedangkan Dana konsumsi lembaga non profit menghadapi tantangan usaha
Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil yang melayani rumah tangga dan ke depan, BSM saat ini sedang
dihimpun dari masyarakat mencapai konsumsi rumah tangga. Penurunan melakukan penyusunan terhadap
sebesar Rp59,82 triliun pada akhir pertumbuhan ekonomi tahun Corporate Plan BSM tahun 2016
tahun 2014. 2014 bersumber dari melemahnya 2020. Penyusunan Corporate Plan
pertumbuhan ekspor komoditas BSM 2016-2020 mencanangkan
Dari sisi pangsa pasar, tahun 2014 sejalan dengan melambatnya visi Menjadi Bank Syariah Ritel
BSM masih menguasai 24,58% permintaan negara emerging Terdepan dan disusun secara
pangsa pasar aset perbankan market (EM). Perlambatan ekonomi mirroring terhadap Corporate Plan
syariah, meskipun turun 1,82% Indonesia juga sejalan dengan arah 2015-2020 Bank Mandiri.
dari penguasaan pangsa pasar kebijakan stabilisasi Pemerintah dan
tahun 2013 sebesar 26,40%. Tahun Bank Indonesia untuk membawa
2014 total aset BSM meningkat ekonomi ke arah yang lebih sehat
4,65% (yoy) atau Rp2,98 triliun dan seimbang.
dari Rp63,96 triliun tahun 2013
ke Rp66,94 triliun tahun 2014. Tekanan inflasi sampai dengan
Dengan demikian BSM memberikan tahun 2014 tetap terkendali.
kontribusi sebesar 25,56% terhadap Secara tahunan, inflasi Indeks
pertumbuhan industri perbankan Harga Konsumen pada tahun 2014
syariah pada tahun 2014. mencapai 8,36% year on year (yoy),
lebih rendah dari inflasi pada tahun
2013 yang mencapai 8,38% (yoy).
Profil Dewan
Komisaris
Pengalaman Pekerjaan
Pelatihan yang pernah diikuti antara
Selain menjabat sebagai Komisaris Utama
lain Sertifikasi Manajemen Risiko di
BSM, saat ini juga menjabat sebagai
Amsterdam (2004), Sespibank di Jakarta
Senior Executive Vice President (SEVP) PT
(1998), Advance Course on Banking
Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Komisaris
(1983), Advance Management Programme
Utama PT Mandiri AXA General Insurance.
for Overseas Banker (1993), dan Top
Pernah menjabat sebagai Chief Executive
Management Programme di Manila (1995)
Officer BRI Syariah, Managing Director
dan sebagainya.
SME Commercial and Syariah Banking
Bank International Indonesia (BII), Senior
Dasar Pengangkatan
Advisor Batasa Tazkia Consulting, Managing
Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014
Director Retail and Micro Banking PT BRI
(Persero) Tbk., Managing Director EVP
Commercial Banking PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. dan Asisstant to The
President Director PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
62 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir 55 tahun, Warga Negara Indonesia, Lahir di Jakarta,
di Jambi, 5 Mei 1952. pada 27 November 1959.
66 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di 55 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di
Tembilahan (Riau) pada 8 Februari 1948. Sragen, pada 09 Agustus 1959.
3
Dewan
Komisaris
1. Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
2. Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
3. Bambang Widianto
Komisaris Independen
2 4. Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
5. Agus Fuad
Komisaris
Laporan
Dewan
Pengawas
Syariah
Assalaamualaikum Wr. Wb. Nasional (DSN), sebuah badan di Ketua : Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA
bawah Majelis Ulama Indonesia Anggota : Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec
Bismillaahirrahmaanirrahiim (MUI). Seluruh pedoman produk Anggota : Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
Segala puji bagi Allah SWT Yang pendanaan, pembiayaan dan
Maha Mencukupi. Shalawat dan operasional Bank telah mendapat Pelaksanaan Kegiatan DPS Tahun 2014
salam semoga senantiasa melimpah persetujuan DPS untuk menjamin Kegiatan-kegiatan DPS selama tahun 2014
atas Rasul-Nya, Muhammad SAW. kesesuaiannya dengan prinsip- mencakup:
Mudah-mudahan taufiq dan hidayah prinsip syariah. 1. Memberikan masukan bahwa produk dan
Allah SWT senantiasa tercurah bagi layanan BSM telah sesuai dengan fatwa yang
kita semua. Komposisi DPS Tahun 2014 dikeluarkan DSN.
Setelah dikeluarkannya Surat 2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh
Sepanjang tahun 2014, Dewan Keputusan Dewan Komisaris PT Bank pedoman kerja operasional dan manual produk.
Pengawas Syariah (DPS) telah Syariah Mandiri No. 13/001/-KEP/
melakukan pengawasan operasional KOM tanggal 22 Desember 2011
secara independen. Anggota- perihal Penetapan Ketua Dewan
anggota DPS telah mendapatkan Pengawas Syariah Bank, maka
rekomendasi dari Dewan Syariah susunan DPS adalah sebagai berikut:
Profil Dewan
Pengawas Syariah
47 Tahun , Warga Negara Indonesia, lahir di 47 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di
Sukabumi, 12 Mei 1967 Jakarta, 3 Mei 1967
Dasar Pengangkatan :
Keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2011
Laporan
Direksi
Agus Sudiarto
Direktur Utama
Para Pemegang Saham dan Kinerja BSM yang sangat baik selama bertahun-
Pemangku Kepentingan yang Optimisme tersebut dibuktikan tahun memperoleh pengakuan
terhormat, dari pertumbuhan kinerja BSM dari lembaga eksternal baik
yang sangat pesat sejak hadir di dalam maupun luar negeri.
Assalaamualaikum Wr. Wb. pada 1 November 1999. Aset BSM Lembaga pemeringkat Pefindo
tercatat naik rata-rata 39,92% mempertahankan rating BSM pada
Bismillaahirrahmaanirrahiim per tahun (Compounded Annual 2014 dengan AA+ (idn) dengan
Growth Rate/CAGR tahun 2000 Outlook Stabil.
Mengawali sambutan ini s.d. Desember 2014), dana pihak
perkenankan kami berbagi ketiga (DPK) tumbuh 51,58% per Beberapa penghargaan yang diraih
optimisme mengenai masa depan tahun, dan pembiayaan meningkat BSM antara lain Platinum Trophy
Bank Syariah Mandiri. Dengan rata-rata 43,41% per tahun. Dengan Award untuk Bank Berkinerja
segala potensi yang dimiliki, kami pertumbuhan tersebut, BSM Sangat Bagus selama lebih dari 10
yakin bahwa Bank Syariah Mandiri mendominasi penguasaan pangsa tahun berturut-turut dari Majalah
(BSM) bukan hanya bisa menjadi pasar aset perbankan syariah Infobank, peringkat pertama Annual
bank syariah terbesar dan terbaik di sebesar 24,58%, pangsa pasar DPK Report Award selama empat kali
Indonesia, tetapi juga berpeluang sebesar 27,46%, dan pangsa pasar berturut-turut (Tahun 2009, 2010,
besar untuk menjelma menjadi bank pembiayaan sebesar 24,65%. 2011, dan 2012) dan peringkat
syariah yang disegani di kawasan kedua pada tahun 2013, dan The
Asia Tenggara. Optimisme inilah Seiring dengan dominasinya Most Trusted Companies (2011 s.d.
yang mendasari keyakinan kami di perbankan syariah nasional, 2013) dari The Indonesian Institute
ketika mulai bergabung dengan BSM peringkat aset BSM dalam liga for Corporate Governance (IICG).
pada Mei 2014. perbankan nasional terus naik. Jika
pada 2005 posisi BSM masih berada BSM juga memperoleh peringkat
di urutan 29, pada Desember pertama The Best Service Excellence
2014 telah mengalami peningkatan dari MRI yang bekerja sama dengan
drastis ke posisi 18. Kinerja BSM Infobank (2014) dan mampu
mempertahankan penghargaan Pada kesempatan ini, kami juga ingin nasional telah mencapai 91,50%.
The Best Brand Award (2009 sd memperlihatkan langkah-langkah Tingkat kecukupan modal (capital
2014). Dari luar negeri, kinerja konsolidasi, perbaikan kualitas adequacy ratio/CAR) juga masih
BSM diapresiasi Euromoney melalui aktiva produktif dan perbaikan terjaga di level 14,76%.
penghargaan The Best Islamic Bank proses bisnis, termasuk penguatan
in Indonesia (2013-2014). infrastruktur teknologi informasi, Akibat dari pesatnya pertumbuhan
manajemen risiko, dan tata kelola BSM tanpa sepenuhnya diiringi
Optimisme kami tidak berlebihan perusahaan yang komprehensif. kecepatan penyediaan infrastruktur,
mengingat adanya dukungan dari maka selama tiga tahun terakhir ini
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) selaku Memasuki 2014, BSM menghadapi BSM mengalami penurunan kinerja,
induk perusahaan yang merupakan tantangan yang semakin tinggi. terutama NPF Gross meningkat
bank terbesar di Indonesia. Dalam Kondisi makro ekonomi Indonesia dari 2,82% (2012), 4,32% (2013),
lima tahun terakhir, Bank Mandiri yang kurang kondusif berdampak dan 6,84% (2014). Di sisi lain, laba
menambah penyertaan modal dalam pada bisnis nasabah pembiayaan bersih juga mengalami penurunan
bentuk tunai ke BSM, yakni sebesar sehingga kondisi keuangan mereka yang signifikan yaitu Rp806 miliar
Rp200 miliar (18 Maret 2011), menurun. Hal itu mempengaruhi (2012), Rp651 miliar (2013) dan Rp72
Rp300 miliar (29 Desember 2011), kualitas aktiva produktif BSM. Per miliar (2014). Penurunan laba itu
dan Rp300 miliar (21 Desember Desember 2014, rasio pembiayaan karena perseroan harus menambah
2012). Pada 30 Desember 2013, BSM bermasalah neto (Non Performing penyisihan pencadangan aktiva
menerima penambahan penyertaan Financing/NPF nett) menjadi 4,29%, produktif (PPAP).
modal nontunai dalam bentuk tanah naik dari posisi Desember 2013
dan bangunan (inbreng) sebesar sebesar 2,29%. Dari internal, BSM menghadapi
Rp30,77 miliar. beberapa isu operasional utama yang
Penurunan kualitas aktiva produktif membutuhkan perbaikan segera.
Dalam lima tahun terakhir, Bank tersebut mendorong perseroan Pertama, tingginya pembiayaan
Mandiri juga tidak menarik menambah pencadangan bermasalah (NPF) dan fraud.
dividen karena ingin memperkuat penghapusan aktiva, sehingga laba Kedua, lemahnya sanksi dan disiplin
permodalan BSM. Dukungan kuat pada 2014 mengalami tekanan. terhadap pelaku-pelaku fraud. Ketiga,
dari Bank Mandiri juga diwujudkan Selain biaya pencadangan, laba perlambatan pertumbuhan bisnis
dalam penguatan infrastruktur, perseroan terpengaruh pembiayaan telah menggerus pangsa pasar BSM.
sumber daya manusia, jaringan, yang tumbuh negatif sekitar Keempat, pengembangan sumber
produk, dan lain-lain. 2,63% dan penurunan fee based daya manusia, teknologi informasi,
income (FBI). Penurunan tersebut dan produktivitas cabang belum
Kami menyadari kinerja BSM terutama akibat masih adanya efek optimal. Kelima, komunikasi internal
selama 2014 belum memberikan pemberlakuan Peraturan Pemerintah belum efektif.
hasil menggembirakan. Ini berarti mengenai pembiayaan haji.
juga belum memenuhi harapan Perubahan Regulasi Perbankan
pemegang saham. Meskipun Pada sisi lain, pesatnya pertumbuhan Pada Desember 2013, Dewan
demikian, kami tetap percaya BSM pada tahun-tahun sebelumnya Standar Akuntansi Syariah-Ikatan
langkah-langkah yang telah diambil belum sepenuhnya diiringi Akuntan Indonesia (IAI) telah
akan menjadi dasar yang solid untuk kecepatan penyediaan infrastruktur menerbitkan Revisi PSAK No. 102
pengembangan bisnis di masa yang teknologi informasi (TI) yang optimal Akutansi Murabahah (revisi
akan datang. dan peningkatan kompetensi 2013)) yang berlaku efektif sejak
SDM sehingga mempengaruhi 1 Januari 2014 secara prospective.
Kendala-Kendala yang produktivitas cabang. Perubahan terbesar pada PSAK No.
Dihadapi 102 ini adalah perlakuan akuntansi
Selama 2014, BSM menghadapi Meskipun situasi kurang kondusif, untuk transaksi murabahah yang
banyak tantangan, baik dari internal BSM masih mampu mencatatkan dikategorikan sebagai transaksi
maupun eksternal. Oleh karena itu, kinerja baik, terutama dari aspek pembiayaan.
izinkan kami untuk menjelaskan likuiditas dan permodalan, dua
secara komprehensif mengenai aspek terpenting untuk menilai PSAK 102 mengatur bahwa seluruh
berbagai persoalan yang dihadapi prospek masa depan sebuah bank. transaksi murabahah yang secara
BSM dan dampaknya terhadap Pada akhir 2014, BSM mampu substansi adalah pembiayaan
operasional, kinerja, dan prospek menjaga indikator Financing to harus mengacu kepada PSAK55
BSM. Deposit Ratio (FDR) sebesar 82,13%, Instrumen Keuangan: Pengakuan
sedangkan FDR perbankan syariah dan Pengukuran, PSAK 50
Instrumen Keuangan: Penyajian, memenuhi dan comply terhadap perhatian khusus, 15% untuk aktiva
PSAK 60 Instrumen Keuangan: seluruh ketentuan yang berlaku. produktif yang tergolong kurang
Pengungkapan, dan PSAK lain yang lancar, 50% untuk aktiva produktif
relevan. Kondisi BSM 2014 yang tergolong diragukan, dan
Di tengah pelemahan ekonomi 100% untuk aktiva produktif yang
Dampak dari penerapan PSAK Indonesia sepanjang 2014, posisi tergolong macet.
No. 102 (revisi 2013) terhadap aset, DPK, dan permodalan BSM Dengan menurunnya kualitas aktiva
penurunan nilai aset keuangan yang masih meningkat meski tidak produktif BSM selama beberapa
timbul dari transaksi murabahah signifikan dibandingkan tahun- tahun terakhir, diperlukan unit kerja
telah dibebankan sepenuhnya dalam tahun sebelumnya. Di sisi lain, yang fokus pada penagihan terhadap
laporan laba rugi komprehensif kinerja pembiayaan memiliki banyak pembiayaan bermasalah, baik yang
2014 karena Bank tidak dapat kekurangan yang masih harus masih on balance sheet maupun
membedakan dampak dari diperbaiki. Kondisi NPF sangat tidak yang sudah off balance sheet.
penurunan nilai tersebut terhadap memuaskan. Diperlukan pula unit kerja yang
saldo awal per 31 Desember 2013/1 mampu melakukan restrukturisasi
Januari 2014 Sejak Januari-Desember 2014, terhadap pembiayaan bermasalah
kualitas pembiayaan BSM bersama unit risk management.
Terkait dengan penguatan aspek mempunyai tren penurunan.
permodalan, bank wajib memenuhi Pada awal Januari 2014, posisi Kami pun telah menyusun strategi
kewajiban penyediaan modal NPF mencapai Rp2,34 triliun untuk mengatasi permasalahan yang
minimum sesuai profil risiko, syarat atau NPF gross 4,78%, meningkat ada, termasuk membentuk satuan
minimal modal inti 6%, dan modal sebesar Rp169,72 miliar dari tugas (task force) penyelesaian NPF
inti utama (common equity tier 1) posisi Desember 2013. Pada dan fraud. BSM telah menyusun
4,5% dari aktiva tertimbang menurut akhir Desember 2014, posisi NPF strategi dan program kerja
risiko (ATMR). Per Desember ditutup sebesar Rp3,35 triliun atau transformasi yang menyeluruh
2014, rasio modal inti terhadap NPF gross 6,84%. Artinya, terjadi terkait dengan perbaikan kualitas
ATMR BSM adalah 12,51% atau peningkatan NPF sebesar Rp1,20 aktiva produktif, penguatan risk
melampaui persentase minimal yang triliun sepanjang 2014. management, dan internal control,
dipersyaratkan, termasuk untuk pengembangan bisnis, serta
pemenuhan rasio permodalan sesuai Data tersebut sudah termasuk penguatan infrastruktur teknologi
profil risiko bank. penghapusbukuan (write off) informasi dan SDM.
yang telah dieksekusi pada 2014
Bank juga berkewajiban untuk sebesar Rp985,25 miliar dari yang Kebijakan Strategis
membentuk tambahan modal dianggarkan sebesar Rp1 triliun. Untuk mengatasi tantangan yang
sebagai penyangga sesuai dengan Meskipun jumlah pembiayaan semakin tinggi tersebut dan dalam
kriteria (capital conservation yang di-write off cukup besar, BSM rangka memperbaiki kondisi Bank,
buffer, countercyclical buffer; tetap menjaga cadangan PPAP yang BSM telah merumuskan kebijakan
dan atau capital surcharge). tersedia di atas 100%. strategis sebagai berikut:
BSM telah melakukan beberapa
langkah-langkah strategis antara BSM telah melakukan perhitungan Perbaikan Kualitas Aset
lain mengupayakan penambahan PPAP sesuai dengan ketentuan yang Untuk memperbaiki kualitas aset,
modal dari retained earning dan berlaku, bahkan di atas 100% dari BSM memiliki tiga satuan tugas
perusahaan induk. batas minimum yang ditentukan Financing Recovery Division (FRD).
regulator. Berdasarkan ketentuan, Selama 2014, FRD I, FRD II, dan
Sehubungan dengan rencana cadangan umum PPAP ditetapkan FRD III telah melakukan perbaikan
pemberlakuan standar likuiditas sekurang-kurangnya sebesar NPF sebesar Rp2,92 triliun atau
sesuai Basel III, BSM telah 1% dari seluruh aktiva produktif rata-rata Rp244 miliar perbulan.
melakukan pengukuran dan yang digolongkan lancar, kecuali Angka tersebut masih lebih kecil
pemantauan secara rutin untuk untuk sertifikat wadiah BI dan dari rata-rata downgrade perbulan
memastikan kecukupan sesuai batas surat berharga yang diterbitkan sebesar Rp384,60 miliar. Artinya,
yang telah ditentukan. Sampai saat pemerintah berdasarkan prinsip pemburukan bertambah Rp140,60
ini, perhitungan likuiditas jangka syariah. Sedangkan cadangan miliar perbulan.
pendek (Liquid Coverage Ratio) khusus ditetapkan sekurang-
BSM menunjukkan rasio jauh di kurangnya sebesar 5% untuk aktiva Terhadap nasabah yang sudah di-
atas batas minimal sebesar 100%. produktif yang tergolong dalam write off, tingkat recovery pada 2014
Insya Allah, kami optimistis mampu sebesar Rp233 miliar, meningkat
52 Laporan Tahunan 2014 PT Bank Syariah Mandiri
Analisa dan Pembahasan Atas Tata Kelola Laporan
Kinerja Perusahaan Perusahaan Keuangan
Rp90 miliar atau 63% dibandingkan Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Guna menyamakan persepsi seluruh
pemulihan write off (WO) 2013 Manado, Papua, dan Palu dengan unit bisnis di cabang dan kantor
sebesar Rp143 miliar. Pencapaian melibatkan 30 orang. pusat, BSM telah mengeluarkan
tersebut menjadi tidak berarti surat edaran mengenai pedoman
akibat jatuhnya kualitas pembiayaan Guna mempercepat recovery rating sektor ekonomi/sektor
menjadi NPF. pembiayaan nasabah bermasalah, industri/bidang usaha sebagai
dalam inisiatif strategis 2015, dasar penyaluran pembiayaan.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Financing Restructuring & Recovery Pedoman ini juga bertujuan untuk
kami mengambil langkah-langkah Division (FRD) berubah menjadi meminimalkan risiko dan sebagai
untuk meningkatkan perbaikan Micro & Business Financing salah satu dasar penetapan imbal
kolektibilitas pembiayaan dan Recovery Group (MBR), Consumer hasil (price) pembiayaan.
pemulihan write off. Untuk itu, kami Colection Group (CLG), dan
membentuk Unit Sentralisasi NPF Wholesale Financing Recovery Group Penetapan rating sektor ekonomi/
dan WO yang dijalankan Regional (WFR). Mereka bertugas untuk sektor industri ini bersifat makro
Representative Financing Recovery mengimplementasikan Gerakan sehingga dimungkinkan terdapat
(R3). Pembentukan R3 mengikuti Sikat 1 Triliun (Ges1t). Gerakan perbedaan di wilayah-wilayah
wilayah kerja Regional Office (RO) ini memiliki delapan program tertentu. BSM mengklasifikasikan
yang dibagi menjadi lima wilayah. penanganan NPF dan WO. Dalam sektor ekonomi/bidang usaha
Satuan kerja ini berperan untuk program ini terdapat sentralisasi dalam tiga kategori, yakni Menarik
perbaikan NPF dan recovery dengan NPF dan WO, petunjuk teknis (sangat menarik/menarik), netral,
total jumlah pegawai 313 orang. operasional penagihan dalam bentuk dan selektif (kurang menarik/tidak
Memorandum Prosedur Operasi menarik). Dari 53 sektor industri
R3-RO I ditempatkan di KCP Medan (MPO), monitoring sistem, daftar yang diklasifikasikan, terdapat satu
Amplas yang dibantu oleh enam (6) agunan lelang online di website, sektor industri yang masuk kategori
orang collection coordinator (Colco) preapproval diskon margin, insentif rating menarik yaitu industri
di area Medan I, Medan II, Medan program, weekend collection, dan makanan dan minumum. Selain
III, Aceh, Sumatera Barat, dan lawyer in action. itu, terdapat tujuh tujuh sektor
Kepulauan Riau dengan melibatkan industri kategori rating selektif,
91 orang. Segmentasi Pasar BSM ke Depan yaitu batubara (kurang menarik),
BSM akan fokus pada segmen ritel industri kayu dan hasil-hasil kayu
R3-RO II ditempatkan di Micro & dan akan menerapkan pendekatan (tidak menarik), industri pengolahan
Business Finance Recovery Group, customer centric dalam memasarkan bahan kimia dan hasil kimia (tidak
dibantu oleh empat (4) orang Colco produk-produknya. Produk-produk menarik), industri tekstil, sandang,
di area Jakarta, Bekasi, Bogor dan BSM akan dipasarkan sesuai dengan dan kulit (kurang menarik), jasa real
Banten dengan melibatkan 54 orang. segmen nasabah sehingga akan estate perumahan non-sederhana
lebih sesuai dengan kebutuhan dari (kurang menarik), pertambangan
R3-RO III ditempatkan di KCP masing-masing nasabah tersebut. Ke bijih logam (kurang menarik), dan
Bandung Surya Sumantri, dibantu depan, BSM akan menyasar target restoran & hotel (kurang menarik).
oleh delapan (8 ) Colco yang berada pasar secara selektif yang sesuai
di area Bandung, Palembang, dengan kebutuhan nasabah di setiap Selebihnya, 45 sektor industri
Lampung, Jambi, Cirebon, segmen. masuk kategori netral, antara lain
Kalimantan Barat, Purwokerto, industri air, biro perjalanan, gas,
dan Joglosemar (Jogjakarta, Solo, Untuk segmen konsumer, BSM farmasi, logam dasar, pembuatan
Semarang) dengan melibatkan 101 terbagi menjadi tiga segmen. komponen, industri pengolahan
orang. Pertama, segmen mass terdiri tambang bukan logam, percetakan/
atas pegawai negeri sipil (PNS), penerbitan, plastik, jasa kesehatan,
R3-RO IV ditempatkan di KCP pedagang, wiraswasta, dan jasa keuangan, dan jasa pendidikan.
Surabaya Rungkut, dibantu oleh lima karyawan. Kedua, segmen mass Sektor usaha lain yang tergolong
(5) orang Colco di area Denpasar, affluent terdiri atas pensiunan, ibu netral di antaranya jasa real estate
Kediri, Malang, Surabaya Darmo, rumah tangga (IRT), wiraswasta, perumahan sederhana, jasa real
dan Surabaya Boulevard dengan karyawan, profesional, dan PNS. estate pusat perbelanjaan, jasa
melibatkan 37 orang. Ketiga, segmen affluent terdiri atas rental kendaraan/non-kendaraan,
IRT, pemilik bisnis, karyawan, dan kelapa sawit, komunikasi,
R3-RO V ditempatkan di KCP profesional. jasa kontruksi, minyak bumi,
Makassar Panakukang, dibantu pengangkutan, perdagangan,
oleh enam (6) orang Colco di area
pergudangan, perikanan, bisnis terkait layanan haji, bisnis langkah, antara lain penerapan
perkebunan, dan industri semen. terkait perkebunan inti-plasma, dan kualitas dan kuantitas SDM,
bisnis terkait lembaga pendidikan. restrukturisasi organisasi, penguatan
Untuk perhitungan rating sektor Kami juga akan memprioritaskan budaya perusahaan, zero defect
ekonomi, BSM menetapkan 11 pengembangan bisnis berbasis cross terhadap fraud, dan NPF. sistem IT
sektor ekonomi. Dari 11 sektor, selling. yang terintegrasi, dan integrasi bisnis
hanya sektor pertanian dan BSM dengan Mandiri Group.
sarana pertanian yang masuk Dari sisi pendanaan, BSM terus
rating menarik (sangat menarik). memperluas basis nasabah guna Pada 2014, BSM melakukan
Sedangkan yang termasuk rating memperbaiki struktur pendanaan beberapa transformasi yang
selektif adalah industri pengolahan dari high cost institusi menjadi low bertujuan untuk meningkatkan
(tidak menarik) dan industri cost Institusi (giro) dan perorangan produktivitas. Untuk itu, kami
pertambangan (kurang menarik. (tabungan) dengan porsi dana melakukan transformasi di bidang
Selebihnya, delapan sektor ekonomi konsumer minimum 55% dan dana jaringan (network), operasional,
masuk kategori netral, antara lain murah minimum 50%. sumber daya manusia (SDM), proses
jasa-jasa dunia usaha, jasa-jasa bisnis, dan teknologi informasi.
sosial masyarakat, jasa kontruksi, Untuk memperluas segmen nasabah,
pengangkutan/pergudangan, BSM menawarkan beberapa produk Di bidang jaringan pelayanan, kami
perdagangan, komunikasi, dan baru, antara lain produk Tabungan melakukan transformasi untuk
listrik/air/gas. Mabrur Junior dan produk uang jaringan distribusi cabang maupun
elektronik (BSM e-money) yang jaringan elektronik. Pada awal
BSM membatasi penyaluran didukung Bank Mandiri. Peluang 2014, BSM menyesuaikan fokus
pembiayaan ke sektor ekonomi dan untuk meningkatkan dana murah bisnis cabang sesuai potensi daerah
sektor industri/bidang usaha dengan semakin besar setelah BSM dan mengubah fokus layanan dari
rating selektif. Pembiayaan ke sektor berstatus sebagai bank penerima product centric menjadi customer
rating selektif harus mendapat setoran biaya perjalanan haji. centric.
persetujuan komite pembiayaan,
minimal kepala divisi dengan Kami berusaha untuk mengarahkan Dalam memperkuat jaringan
memerhatikan segmen dan limit seluruh usaha penjualan produk distribusi, beberapa inisiatif
pembiayaan nasabah. Pengajuan dan jasa yang sesuai kebutuhan transformasi telah kami laksanakan
pembiayaan tersebut harus masyarakat. Kami menggarap melalu, penyempurnaan model
disertai dengan mitigasi risiko yang segmen prioritas yang telah kami dan organisasi Cabang sesuai
memadai.BSM akan mengevaluasi identifikasi sebelumnya. dengan fokus bisnis yang diikuti
rating sektor ekonomi dan sektor dengan rekonfigurasi cabang.
industri/bidang usaha secara Kami juga lebih mempertajam fokus Kami melakukan transformasi
periodik (tahunan) atau lebih cepat bisnis dengan mengkonfigurasi ulang tersebut karena kantor cabang
apabila diperlukan, sesuai dengan jaringan distribusi ritel, memperbaiki belum sepenuhnya fokus pada
perkembangan perekonomian dan budaya melayani, dan memperkuat bisnisnya. Sebelumnya, kantor
industri. jaringan cabang. Kami berusaha cabang menjual seluruh produk
untuk membuat penawaran jasa ritel unit bisnis. Saat ini kantor-kantor
Kami mengarahkan segmentasi pasar yang relevan dengan para nasabah cabang BSM beroperasi dengan lebih
pembiayaan ke sektor usaha mikro, prioritas. mempertajam fokus bisnisnya. Selain
kecil, dan menengah (UMKM) karena itu, terdapat risiko operasional dan
potensinya sangat besar. Pada 2014, Transformasi dan Konsolidasi pembiayaan akibat kepala cabang
sektor UMKM mengambil porsi lebih Untuk menyukseskan semua harus memutuskan seluruh segmen
dari 67% dari total pembiayaan. program, Dewan Direksi menerapkan pembiayaan.
Hingga akhir 2014, BSM memiliki lima strategi, yakni pengembangan
jaringan kantor sebanyak 853 outlet SDM dan budaya perusahaan, Pada prinsipnya, transformasi ini
yang tersebar di 34 provinsi di penajaman fokus bisnis, penguatan untuk mengubah cara pandang
Indonesia. jaringan, integrasi dengan Mandiri cabang dalam mengelola bisnis.
Group, dan peningkatan fungsi Saat ini, kantor cabang lebih
BSM akan memprioritaskan pendukung bisnis. fokus menjual produk yang sesuai
pengembangan bisnis berbasis dengan potensi daerah sekitar dan
ecosystem dan value chain, misalnya Dalam aplikasinya, strategi tersebut kebutuhan nasabah.
diterapkan melalui beberapa
Sebelumnya, kami memetakan Di bidang jaringan elektronik, kami pelayanan. BSM juga terus berusaha
cabang menjadi empat tipe, yaitu melakukan beberapa transformasi untuk meningkatkan efektivitas dan
KC Komersial, KC Komersial-Ritel, antara lain menyempurnakan efisiensi pekerjaan.
KC Ritel-Komersial, dan KC Ritel. mobile banking yang dapat
Pada pertengahan 2014 konsep beroperasi di empat platform (iOS, Di bidang proses bisnis, BSM
ini disederhanakan menjadi dua Android, BB, dan Symbian). BSM melakukan transformasi dengan
tipe, yakni KC Komersial dan KC juga meluncurkan e-money yang melakukan kajian dan perbaikan
Non Komersial. Setiap tipe cabang dapat digunakan untuk transaksi proses bisnis pada semua segmen,
menjalankan bisnis sesuai fokus di Transjakarta, commuterline, dan baik di level front end, middle end
segmennya. Cabang tipe komersial belanja. dan back end.
fokus menggarap nasabah segmen
komersial, sedangkan cabang tipe Untuk mendukung ketersediaan data Di bidang SDM, transformasi
non komersial menggarap nasabah dan mengoptimalkan Core Banking dilakukan dengan melakukan
segmen non komersial. System (CBS), kami merevitalisasi beberapa langkah. Pertama,
mobile banking dengan menambah memenuhi kebutuhan SDM
Sejak awal 2015 BSM telah menu baru yang dapat diakses sebanyak 1.267 orang untuk jabatan
menetapkan konsep fokus bisnis perangkat selular berbasiskan strategis terutama di kantor cabang
cabang yang meliputi lima (5) model. android, BB OS10 dan IOS. dan kantor cabang pembantu antara
Pada prinsipnya, kantor cabang (KC) lain posisi kepala cabang, marketing
model 1 bisa menjalankan semua Kami juga telah meningkatkan fungsi manager, retail banking officer, dan
kegiatan bisnis dana & fee based jaringan komunikasi data untuk business banking officer.
income (FBI), pembiayaan, dan menjamin ketersediaan jaringan
layanan jasa perdagangan (trade internet, bandwith manager, Kedua, melaksanakan assessment
services). Dalam bisnis pembiayaan, termasuk meng-upgrade dan 138 orang pimpinan unit kerja untuk
KC model 1 menjalankan proses melakukan standardisasi bandwith. posisi group head, CEO wilayah,
dan melakukan maintenance dan branch manager. Ketiga,
semua kegiatan bisnis pada segmen Dengan adanya perbaikan tersebut, mengefektifan peran kepala kantor
komersial, small, consumer, BSM mampu meningkatkan wilayah sebagai CEO Wilayah dan
mikro, gadai dan layanan wealth proses kinerja close of business. mengimplementasikan program
management. Saat ini, kantor cabang telah siap talent management .
Untuk menjalankan semua kegiatan melaksanakan operasional sesuai
bisnis, KC model 1 diperkuat dengan dengan jam yang telah ditentukan. Di bidang teknologi dan informasi,
empat (4) tenaga Business Banking BSM telah mengimplementasikan
Officer (BBO) komersial, satu tenaga Sebagai bank umum syariah terbesar beberapa program kerja teknologi
BBO Small, dan dua tenaga Retail di Indonesia, BSM menyadari informasi.. Pertama, pengembangan
Banking Officer (RBO). KC model 1 nasabah harus mendapatkan aplikasi pendukung pelayanan.
yang memiliki bisnis trade service pelayanan terbaik. Untuk itu, kami Kedua, re-engineering teknologi
dapat ditempatkan petugas Trade terus meningkatkan keandalan informasi secara bertahap. Ketiga,
Service Officer (TSO) KC model 2 teknologi informasi dalam setiap pengembangan fitur-fitur e-channel.
hanya menjalankan semua bisnis pelayanan dan produk-produk Keempat, pengembangan SDM di
dana & FBI dan pembiayaan, kecuali perbankan. bidang teknologi informasi. Kelima,
proses pembiayaan komersial. peningkatan keamanan teknologi
Kami juga berusaha untuk informasi.
Model 3, KC/Kantor Cabang menerapkan teknologi informasi
Pembantu (KCP) yang menjalankan terkini dan melakukan inovasi secara Untuk memberikan pelayanan
bisnis dana & FBI dan pembiayaan berkesinambungan. Hal ini untuk prima kepada nasabah, BSM akan
dengan kebijakan, antara lain tidak meningkatkan daya saing BSM dalam menyeragamkan fitur e-channel
memproses pembiayaan komersial industri perbankan. secara bertahap sehingga semua
dan pembiayaan B to B. Dibawahnya fitur tersedia di seluruh e-channel.
terdapat KCP dengan kategori Di bidang operasional perbankan, Untuk memberikan kemudahan,
outlet model 4 yang fokus pada kami melakukan operasional kecepatan, dan keamanan bagi
bisnis segmen consumer, mikro dan cabang terpusat (centralized nasabah dalam bertransaksi, kami
gadai. Sementara itu, KCP/KK outlet branch operations). Langkah ini juga mengimplementasikan verifikasi
model 5 hanya fokus pada bisnis bertujuan agar outlet BSM fokus transaksi melalui electronic data
pendanaan. untuk melakukan penjualan dan capture (EDC) di kantor cabang.
Langkah ini sekaligus meningkatkan Penguatan Sinergi dan Aliansi dengan Bank Sinar Harapan Bali
citra BSM sebagai bank syariah yang dengan Mandiri Group (BSHB) yang bertindak sebagai sales
modern. Sebagai anak perusahaan Bank point (Konter Layanan Gadai) untuk
Mandiri, BSM terus meningkatkan produk gadai dari BSM.
BSM konsisten mengembangkan aliansi strategis dengan induk
fitur-fitur e-channel. Fitur-fitur yang perusahaan, termasuk dengan Dengan Mandiri Sekuritas dan
telah dikembangkan antara lain, grup. Aliansi ini bertujuan untuk Mandiri Manajemen Investasi,
penambahan fasilitas BSM cash to meningkatkan pertumbuhan BSM BSM bertindak sebagai sales point
cash pada BSM net remittance dan dan Mandiri Group. produk-produk investasi syariah
web service, termasuk ekstensivikasi Mandiri Sekuritas dan PT Mandiri
H2H antara ATM BSM dan BPR. Aliansi strategis dengan Bank Manajemen Investasi. Aliansi dengan
Mandiri yang dilakukan dalam Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Secara berkelanjutan, BSM terus beberapa bidang. Pertama, risk (DPLK) Bank Mandiri diwujudkan
meningkatkan keamanan perangkat management and internal audit dengan masuknya karyawan BSM
IT untuk mendukung operasional yang bertugas mengembangkan menjadi peserta dari DPLK Bank
seperti penerapan Firewall dan aplikasi dalam penyusunan profil Mandiri sejak Oktober 2012.
IPS server farm data center, proxy risiko operasional cabang. Kedua,
gateway, dan security information pemanfaatan jaringan Bank Mandiri Penerapan Tata Kelola
and event management (SIEM). untuk mengoptimalkan bisnis gadai Perusahaan
Ketiga hal tersebut diterapkan secara BSM. Selain faktor profil risiko,
menyeluruh sebagai daya dukung rentabilitas, dan permodalan, kami
terhadap penerapan keamanan Ketiga, product development sadar betul bahwa penerapan
teknologi informasi. BSM juga telah and e-channel network untuk prinsip tata kelola perusahaan yang
melakukan backup link jaringan melaksanakan co-branding baik (good corporate governance/
komunikasi untuk semua kantor Mandiri E-Money. Keempat, GCG) merupakan salah satu faktor
cabang sehingga dapat memberikan akuisisi EDC Bank Mandiri untuk penilaian tingkat kesehatan bank.
pelayanan maksimal kepada menyosialisasikan fitur produk Kami juga menyadari, penilaian
nasabah. EDC kepada seluruh cabang BSM tingkat kesehatan bank disesuaikan
di bawah Kanwil 2 (Jabodetabek). dengan penerapan pengawasan
Untuk meminimalisasi risiko Kelima, retail banking untuk menjual secara konsolidasi dengan
penggunaan teknologi informasi, tabungan BSM di konter gadai BSM perusahaan induk.
BSM menerapkan manajemen risiko yang berada di outlet Bank Mandiri.
secara efektif dan bertahap sesuai Sebagai anak perusahaan Bank
ketentuan peraturan Bank Indonesia Keenam, commercial banking untuk Mandiri, kondisi BSM tentu
(PBI) No. 9/15/PBI/2007. mendapatkan referensi nasabah memberikan pengaruh bagi tingkat
dari Commercial Banking Center kesehatan perusahaan induk. Oleh
Kami telah melaksanakan uji (CBC) Bank Mandiri. Ketujuh, karena itu, BSM berkewajiban
coba disaster recovery plan corporate banking agar BSM bisa melakukan penilaian kesehatan bank
(DRP) sebanyak dua kali. Kami ikut dalam sindikasi (club deal). secara individu (melalui penerapan
mengevaluasi profil risiko teknologi Kedelapan, corporate culture agar prinsip kehati-hatian, prinsip syariah,
informasi secara berkala minimum bisa mengikutsertakan pegawai dan manajemen risiko) maupun
sekali dalam satu tahun. BSM dalam pelatihan agen konsolidasi dengan perusahaan
perubahan (change agent) dan induk.
Kami menyadari, penerapan mengikutsertakan branch manager
teknologi informasi di perbankan BSM dalam kegiatan service leader Penilaian terhadap pelaksanaan
menuntut ketersediaan dan maupun kegiatan lainnya. GCG terdiri atas tiga aspek, yaitu
kompetensi SDM yang memadai, governance structure, governance
Untuk itu, BSM mengembangkan Saat ini, BSM juga telah membangun process, dan governance outcome.
kompetensi SDM melalui beberapa aliansi dengan anak usaha Bank Untuk itu, kami sangat fokus
cara, antara lain program berbagi Mandiri. Dengan AXA Mandiri pada optimalisasi pelaksanaan
pengetahuan antarkaryawan, Financial Services, kami bertindak aspek governance dan meyakini
seminar, kursus, dan pelatihan. sebagai sales point untuk produk- kekurangan yang ada akan dapat
produk bancassurance syariah dari diperbaiki.
AMFS. Aliansi serupa kami lakukan
Perbaikan penilaian penerapan GCG tanggungjawabnya, jajaran direksi menyelenggarakan New Employee
membutuhkan perubahan sikap diperkuat dengan keberadaan Senior Induction Program. Setiap pegawai
dan budaya kerja pegawai sehingga Executive Vice President (SEVP). baru BSM akan mendapatkan
memerlukan waktu cukup lama. pengetahuan tentang visi, misi, dan
Meski demikian, kami optimistis Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris shared values BSM. Agar budaya
bahwa sikap dan budaya kerja yang BSM yang baru telah melewati perusahaan terlaksana dengan
baik dari jajaran pegawai akan tahap seleksi yang diselenggarakan baik, setiap unit kerja menentukan
terwujud seiring dengan kegigihan oleh regulator. Proses uji agen perubahan(change agent) di
kami dalam mendorong terciptanya kelayakan (Fit & Proper Test) telah lingkungan kerja masing-masing.
profesionalitas dan semangat dalam mendapatkan pengesahan dari
diri pegawai untuk melakukan OJK melalui keputusan Dewan Penguatan Kontrol Internal
perubahan. Komisioner OJK. Proses pemenuhan Dalam rangka mengelola
Kami akan terus memberikan struktur organisasi ini akan sangat risiko perusahaan, kami terus
semangat dan motivasi bagi jajaran mendorong pencapaian tujuan BSM mengembangkan dan menerapkan
pegawai BSM agar dapat bersama- ke depan. sistem pengendalian internal yang
sama memikul amanah yang telah efektif. Sistem Pengendalian Intern
diberikan pemegang saham dan Penguatan Budaya Perusahaan (SPI) merupakan standar pedoman
pemangku kepentingan lainnya. Dalam transformasi, kami menyadari untuk mekanisme pengawasan yang
Kami bersyukur kepada Allah SWT budaya perusahaan merupakan hal ditetapkan oleh manajemen secara
bahwa penerapan GCG di BSM yang sangat penting. Oleh karena berkesinambungan (on going basis).
menjadi salah satu yang terbaik di itu, BSM membentuk unit kerja
Indonesia. yang khusus menangani budaya Pedoman tersebut untuk menjaga
perusahaan, yaitu Corporate Culture dan mengamankan harta kekayaan
Kami berkomitmen untuk tetap Department. bank. Pedoman ini untuk menjamin
menjaga nilai pelaksanaan GCG tersedianya laporan yang lebih
sebaik mungkin dengan melakukan Pembentukan unit budaya akurat dan meningkatkan kepatuhan
beberapa upaya, antara lain ini bertujuan agar BSM dapat terhadap ketentuan yang berlaku.
penyempurnaan struktur organisasi, fokus membangun budaya dan Dengan adanya standar pedoman,
pemenuhan pedoman dan mengimplementasikannya ke kami berharap bisa mengurangi
ketentuan internal, dan transformasi seluruh pegawai BSM. dampak kerugian termasuk
budaya yang menghasilkan the New kecurangan (fraud), meningkatkan
fundamentasl of BSM. Selama 2014, BSM sudah efektivitas organisasi, dan
melakukan beberapa program untuk meningkatkan efisiensi biaya.
Untuk meningkatkan kompetensi membangun budaya perusahaan
jajaran BSM, kami melakukan BSM. BSM telah menerbitkan buku Secara berkala, kami melaksanakan
berbagai pelatihan dan workshop, saku The 7 Fundamentals of BSM evaluasi terhadap kinerja,
melaksanakan program talent yang dibagikan kepada seluruh pengendalian keuangan, dan
management, penguatan kualitas pegawai BSM di seluruh Indonesia. operasional bank. Satuan kerja
layanan dan produk, serta kegiatan audit internal bertanggung jawab
kepedulian sosial perusahaan Kami juga membuat Doktrin Anti untuk mengevaluasi efektivitas SPI
(corporate social responibility/ Fraud dengan melibatkan kepala unit secara berkesinambungan terkait
CSR) kepada masyarakat dan kerja dan direksi. Setiap hari Senin, pelaksanaan pengendalian keuangan
lingkungan. Selain itu, kami juga doktrin ini dibacakan dalam Forum dan operasional bank.
mengikutsertakan karyawan dalam Doa Pagi (FDP) unit kerja di seluruh
program kesehatan oleh pemerintah Indonesia. Dalam pelaksanaan evaluasi
(BPJS) dan berbagai hal lainnya, terhadap efektivitas SPI, BSM telah
termasuk kompetisi antarindustri Pada 2014, kami mencanangkan menggunakan pendekatan delapan
perbankan. Gerakan Disiplin Fundamental (GDF) komponen COSO-ERM Framework
yang disosialisasikan ke seluruh unit yaitu: Internal Environment,
Pada 7 Mei 2014, Rapat Umum kerja. Untuk melaksanakan GDF, Objective Setting, Event
Pemegang Saham (RUPS) setiap unit kerja membuat program Identification, Risk Assessment,
memutuskan perubahan komposisi budaya unit kerja masing-masing. Risk Respone, Control Activities,
manajemen BSM, baik jajaran Information and Communication
Direksi maupun Dewan Komisaris. Untuk menanamkan System, dan Monitoring Activities.
Dalam melaksanakan tugas dan budaya perusahaan, kami
Kami memantau kecukupan kepada bank. Dengan memproses kepada OJK dan laporan tahunan
dan efektivitas pelaksanaan dugaan tersebut secara hukum, kami (annual report). Dalam penyajian
pengendalian internal secara terus berusaha menegakkan integritas laporan, kami menyampaikan
menerus. Dewan Komisaris dan dan melindungi kepentingan informasi secara terbuka kepada
Dewan Direksi menerima laporan stakeholders. stakeholders, baik kekurangan
secara berkala berupa ikhtisar maupun keunggulan bank.
mengenai hasil identifikasi seluruh Pengungkapan kasus fraud
permasalahan dalam pengendalian merupakan salah satu hasil analisis Penyampaian data terkait kasus
intern. dari internal audit terhadap transaksi tindak pidana yang dilakukan
mencurigakan berdasarkan kajian internal bank telah tersaji secara
BSM telah merancang dan proses yang mendalam. Hal akurat dan benar. Harapan kami,
whistleblowing system. Dengan itu berkat early warning system di stakeholders paham mengenai
adanya sistem ini, setiap pihak bisa internal BSM yang berjalan dengan kondisi bank dan upaya-upaya
terlibat dalam upaya pencegahan baik. Pelaporan terhadap pelaku yang telah kami lakukan. Kondisi ini
dan pendeteksian dini tindakan fraud membuktikan BSM taat akan memicu kami untuk memperbaiki
penyimpangan di BSM. Setiap asas hukum. kinerja agar sesuai dengan keinginan
pihak bisa melaporkan adanya stakeholders.
penyimpangan melalui sarana Manajemen BSM konsisten dan
telepon, surat, surat elektronik (email), serius mengungkap dan mencegah Prospek Usaha
B-Wise (pelaporan berbasis IT), (web upaya kejahatan yang dapat
base), dan pelaporan langsung (CEO merusak industri perbankan Menyongsong 2015
line). nasional. Terhadap potensi risiko Bank Dunia memperkirakan
yang muncul kami telah melakukan pertumbuhan ekonomi Indonesia
Selama 2014, Unit Kerja Internal mitigasi dan menyiapkan langkah pada 2015 tetap stabil.Tahun ini,
Audit menerima 174 pengaduan antisipasi sehingga kepentingan dan ekonomi Indonesia akan tumbuh
dengan rincian 159 sudah diaudit kenyamanan nasabah tetap terjaga. sebesar 5,2% dan meningkat
dan 15 dalam proses audit. menjadi 5,5% pada 2016. Kondisi
Penguatan Governance dan ini lebih baik dari pertumbuhan
Tindakan Tegas terhadap Pelaku Keterbukaan ekonomi 2014 yang tercatat hanya
Fraud dan Nasabah Bermasalah Penguatan governance pada tiga 5,02% (year on year/yoy).
Sebagai tindak lanjut temuan hasil aspek, yaitu governance structure,
audit internal dan implementasi governance process, dan governance Melihat pertumbuhan ekonomi
GCG, manajemen telah dan akan outcome. BSM melakukan triwulan IV-2014 yang meningkat
memberikan tindakan tegas penguatan tersebut dengan dibandingkan triwulan sebelumnya,
terhadap para pelaku fraud dan beberapa langkah. Bank Indonesia pun berkeyakinan
nasabah pembiayaan bermasalah. pertumbuhan ekonomi 2015 akan
Hal ini merupakan bagian dari Pertama, pergantian jajaran lebih tinggi, yaitu tumbuh pada
strategi dan action plan utama BSM manajemen. Kedua, pemisahan kisaran 5,4-5,8% dan inflasi 4% plus
pada 2014. direksi yang membawahi minus 1%. Keyakinan itulah yang
manajemen risiko dengan bisnis mendasari keputusan BI untuk
Terhadap pegawai yang terbukti dan perubahan struktur organisasi. menurunkan BI Rate sebesar 25
melanggar ketentuan internal, kami Ketiga, penguatan jaringan distribusi bps menjadi 7,50% dan suku bunga
telah mengambil tindakan tegas melalui penyempurnaan model Deposit Facility sebesar 25 bps
sesuai ketentuan yang berlaku, cabang sesuai fokus bisnis. Keempat, menjadi 5,50% pada 17 Februari
mulai pemberian surat peringatan optimalisasi integrasi Mandiri Group 2015.
(SP), pencopotan jabatan, skorsing, melalui layanan, customer base, dan
sampai pada pemutusan hubungan infrastruktur. Kelima, internalisasi Pertumbuhan ekonomi itu akan
kerja (PHK). aturan regulator. Keenam, ditopang oleh ekspansi investasi
perubahan mental bekerja dari pemerintah sejalan dengan
Kami menyampaikan pelaporan jajaran bank hingga budaya malu peningkatan kapasitas fiskal untuk
kepada pihak kepolisian untuk apabila tidak mencapai target. mendukung kegiatan ekonomi
memberikan efek jera kepada para produktif, termasuk pembangunan
pelaku. Dalam pelaporan, kami juga Kami telah menyampaikan infrastruktur, sebagaimana APBN-P
menyertakan dugaan adanya tindak penerapan GCG di BSM secara 2015 yang telah disetujui DPR.
pidana pencucian uang (TPPU) agar terbuka melalui penyampaian Di sisi lain, perbaikan kinerja
ada aset yang bisa dikembalikan laporan pelaksanaan GCG tahunan perekonomian domestik seiring
dengan perkiraan kondisi ekonomi kuat dengan risiko kredit, likuiditas pada penguatan rasio kecukupan
global yang lebih baik dari tahun dan pasar yang cukup terjaga, modal (capital adequacy ratio/CAR)
sebelumnya. Selain itu, kontribusi serta dukungan modal yang kuat. menjadi 15,18% dari sebelumnya
ekspor terhadap pertumbuhan juga Pada akhir triwulan IV-2014, rasio 14,4% (Desember 2013). Penguatan
diperkirakan meningkat. kecukupan modal (capital adequacy modal itu seiring dengan adanya
ratio/CAR) sebesar 19,40%, dan rasio penambahan modal beberapa bank
Peningkatan penghasilan dan inflasi kredit bermasalah (non performing syariah (dari setoran modal dan IPO
yang rendah akan memberikan loan/NPL) tetap rendah dan stabil pada BUS sebesar Rp1,47 triliun).
dorongan terhadap permintaan di kisaran 2,0%. Kondisi likuditas Kondisi likuiditas perbankan syariah
domestik. Secara sektoral, membaik terutama didorong oleh juga membaik yang tercermin pada
pertumbuhan ekonomi 2015 akan ekspansi rekening pemerintah. peningkatan rasio AL/DPK dan AL/
didukung terutama oleh sektor Perbaikan tersebut berlanjut hingga NCD yang jauh di atas batas minimal.
industri pengolahan, perdagangan, Januari 2015. Sebaliknya, rasio pembiayaan
hotel & restoran, pengangkutan, terhadap dana (FDR) turun menjadi
dan telekomunikasi. Prospek Dari sisi fungsi intermediasi, 94,6% dari sebelumnya 100,32%.
kinerja sektor-sektor ekonomi pertumbuhan kredit pada akhir 2014
tersebut antara lain didukung oleh melambat menjadi 11,6% (yoy), Pertumbuhan dana pihak ketiga
peningkatan kegiatan ekspor dan sedangkan dana pihak ketiga (DPK) (DPK) perbankan syariah kembali
membaiknya permintaan domestik tumbuh 12,3%. Sejalan dengan meningkat pada akhir 2014.
sejalan dengan meningkatnya daya penurunan suku bunga, kecukupan Peningkatan itu terjadi seiring
beli masyarakat khususnya ekspansi likuiditas dan meningkatnya dengan masuknya dana haji
kelas menengah yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi, BI meyakini ke perbankan syariah yang per
tren inflasi yang menurun. pertumbuhan DPK dan kredit akan November 2014 sekitar Rp28 triliun.
meningkat sehingga mencapai, Kontribusi dana haji sekitar 14% dari
Bank Indonesia juga mencatat, masing-masing, sebesar 14-16% dan total DPK perbankan syariah.
nilai tukar rupiah melemah seiring 15-17%.
dengan apresiasi dolar AS yang Pada 2015, industri perbankan
terjadi secara luas. Pada triwulan Pada 2014, Otoritas Jasa Keuangan syariah diperkirakan mengalami
IV 2014, rupiah secara rata-rata (OJK) mencatat, kinerja perbankan perlambatan sejalan dengan
melemah sebesar 3,9% (quarter to syariah kurang menggembirakan. kondisi perekonomian domestik
quarter) ke level Rp12.244 per dolar Aset industri bank umum syariah dan antisipasi terhadap normalisasi
AS. Penguatan dolar AS itu terdorong (BUS), unit usaha syariah (UUS), kebijakan moneter The Fed serta
semakin solidnya perekonomian AS. dan bank perkreditan rakyat syariah proses konsolidasi bank-bank
Tekanan terhadap rupiah berlanjut (BPRS)hanya bertumbuh 12%, syariah. Namun demikian, industri
hingga awal 2015 seiring dengan sedangkan pembiayaan dan dana perbankan syariah diyakini memiliki
terus berlangsungnya penguatan pihak ketiga (DPK) masing-masing prospek jangka panjang yang sangat
dolar AS akibat rencana Bank Sentral meningkat 10%, dan 17%. Hingga baik hingga satu dekade ke depan.
Eropa (ECB) melakukan kebijakan akhir 2014, pangsa pasar perbankan Saat ini, Indonesia merupakan kiblat
pelonggaran moneter yang diikuti syariah masih sekitar 4,8% dan 98% baru industri keuangan syariah di
oleh sejumlah negara. dikuasai BUS dan UUS. dunia. Hal itu didasari oleh struktur
BI memandang pergerakan nilai masyarakat Indonesia yang memiliki
tukar itu justru mendukung Selama 2014, OJK melihat adanya penduduk muslim terbesar.
perbaikan defisit transaksi berjalan, penurunan kualitas aktiva perbankan
baik melalui penurunan impor syariah nasional. Hal itu tercermin Strategi BSM 2015
maupun meningkatkan daya saing pada kenaikan rasio pembiayaan Untuk menghadapi tantangan dan
ekspor. Ke depan, BI berkomitmen bermasalah (NPF) dari 2,6% pada menangkap prospek bisnis pada
untuk menjaga stabilitas nilai 2013 menjadi 4,8%. Kenaikan 2015, BSM telah menetapkan
tukar rupiah sesuai dengan nilai NPF itu disebabkan beberapa strategi utama yaitu pengembangan
fundamentalnya. faktor, antara lain menurunnya human capital & culture, penajaman
kondisi usaha debitur dan langkah fokus bisnis, penguatan jaringan
Hingga akhir 2014, BI menilai, konsolidasi internal bank syariah distribusi, integrasi dengan Mandiri
stabilitas sistem keuangan tetap besar. Group, dan meningkatkan fungsi
solid ditopang oleh ketahanan pendukung bisnis. Secara singkat,
sistem perbankan dan relatif Dari sisi permodalan, OJK menilai, kami menjabarkan kelima strategi
terjaganya kinerja pasar keuangan. terjadi perbaikan permodalan utama sebagai berikut:
Ketahanan industri perbankan tetap perbankan syariah yang tercermin
Profil Direksi
Dasar Pengangkatan:
Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014
49 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di 44 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di
Jakarta, 27 Juli 1965. Medan, 17 Agustus 1970.
46 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di 50 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di
Palembang, 22 September 1968. Jakarta, 13 September 1964.
2 5
4
1
Direksi &
SEVP
1. Agus Sudiarto
Direktur Utama
2. Achmad Syamsudin
Direktur Risk
Management
3. Agus Dwi Handaya
Direktur Finance &
Distribution
Network
4. Fahmi Ridho
Direktur IT &
Operation
5. Putu Rahwidhiyasa
Direktur Compliance
& People
Management
6. Edwin Dwi Djajanto
Senior Executive
6 7 Vice President
3 8
7. Kusman Yandi
Senior Executive
Vice President
8. Muhammad Busthami
Senior Executive
Vice President
Jakarta,
28 Februari 2015
Dewan Komisaris
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
Direksi
Agus Sudiarto
Direktur Utama
Identitas
Perusahaan
Email
dkh@syariahmandiri.co.id
Riwayat
Singkat
Perusahaan tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan
penggabungan tersebut juga
menetapkan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk sebagai pemilik
mayoritas PT Bank Susila Bakti
(BSB). PT BSB merupakan
salah satu bank konvensional
yang dimiliki oleh Yayasan
Kesejahteraan Pegawai (YKP)
PT Bank Dagang Negara dan PT
Mahkota Prestasi.
Tim Pengembangan Perbankan Perubahan kegiatan usaha BSB PT Bank Syariah Mandiri hadir
Syariah memandang bahwa menjadi bank umum syariah dan tampil dengan harmonisasi
pemberlakuan UU tersebut dikukuhkan oleh Gubernur Bank idealisme usaha dengan nilai-nilai
merupakan momentum yang Indonesia melalui SK Gubernur BI spiritual. Bank Syariah Mandiri
tepat untuk melakukan konversi No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober tumbuh sebagai bank yang mampu
PT Bank Susila Bakti dari bank 1999. Selanjutnya, melalui Surat memadukan keduanya, yang
konvensional menjadi bank Keputusan Deputi Gubernur Senior melandasi kegiatan operasionalnya.
syariah. Oleh karenanya, Tim Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ Harmonisasi idealisme usaha dan
Pengembangan Perbankan Syariah 1999, BI menyetujui perubahan nilai-nilai spiritual inilah yang
segera mempersiapkan sistem nama menjadi PT Bank Syariah menjadi salah satu keunggulan Bank
dan infrastrukturnya, sehingga Mandiri (BSM). Syariah Mandiri dalam kiprahnya di
kegiatan usaha BSB bertransformasi Menyusul pengukuhan dan perbankan Indonesia.
dari bank konvensional menjadi pengakuan legal tersebut, PT Bank
bank yang beroperasi berdasarkan Syariah Mandiri secara resmi mulai
prinsip syariah dengan nama PT beroperasi sejak Senin tanggal
Bank Syariah Mandiri sebagaimana 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
tercantum dalam Akta Notaris: November 1999.
Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8
September 1999. Jejak Langkah
1955 1967 1973 1999
Pendirian PT Bank PT BINA berubah PT Bank Maritim PT Bank Susila Bakti
Industri Nasional nama menjadi Indonesia berubah dikonversi menjadi
(PT BINA) PT Bank Maritim nama menjadi PT bank syariah dan
Indonesia Bank Susila Bakti berubah nama menjadi
PT Bank Syariah
Mandiri
Perubahan Nama
PT Bank Industri PT Bank PT Bank
Nasional Maritim Susila Bakti
(PT BINA) Indonesia
beroperasi secara syariah kepada 19. BSM Oto 26. Gadai Emas BSM
masyarakat berpenghasilan Pembiayaan untuk pembelian Pembiayaan atas dasar jaminan
rendah dalam rangka pemilikan kendaraan bermotor berupa berupa emas sebagai salah satu
Rumah Sejahtera Syariah mobil baru dan bekas. alternatif memperoleh uang
Tapak yang dibeli dari orang tunai dengan cepat
perseorangan dan/atau badan 20. BSM Eduka
hukum. Pembiayaan BSM Eduka adalah 27. Cicil Emas BSM
pembiayaan untuk memenuhi Pembiayaan kepemilikan emas
15. BSM Pembiayaan Griya PUMP-KB kebutuhan biaya pendidikan. dengan cara cicilan/angsuran.
Pembiayaan Griya BSM Pinjaman
Uang Muka Perumahan 21. Pembiayaan Dana Berputar
Kerjasama Bank (PUMP-KB) Fasilitas pembiayaan modal kerja Produk Layanan
adalah pembiayaan dengan dengan prinsip musyarakah 1. BSM Card
dukungan pendanaan yang yang penarikan dananya dapat Merupakan sarana untuk
diberikan BPJS Ketenagakerjaan dilakukan sewaktu-waktu melakukan transaksi
kepada BSM untuk pemilikan berdasarkan kebutuhan riil penarikan, pembayaran, dan
atau pembelian rumah kepada nasabah. pemindahbukuan dana pada
peserta BPJS Ketenagakerjaan. ATM BSM, ATM Mandiri, ATM
22. Pembiayaan Umrah Bersama, ATM Prima maupun
16. BSM Optima Pembiayaan Pembiayaan jangka pendek yang ATM MEPS (Malaysia). BSM Card
Pemilikan Rumah digunakan untuk memfasilitasi juga berfungsi sebagai kartu
Pembiayaan Griya BSM Optima kebutuhan biaya perjalanan debit yang dapat digunakan
adalah pembiayaan pemilikan umroh, seperti untuk tiket, untuk transaksi belanja di
rumah dengan tambahan akomodasi, dan persiapan biaya merchant-merchant yang
benefit berupa adanya fasilitas umroh lainnya dengan akad menggunakan EDC Bank Mandiri
pembiayaan tambahan yang ijarah. atau Prima Debit (BCA).
dapat diambil nasabah pada
waktu tertentu sepanjang 23. Pembiayaan dengan Agunan 2. BSM ATM
coverage atas agunannya Investasi Terikat Syariah Mandiri Mesin Anjungan Tunai Mandiri
masih dapat meng-cover total Pembiayaan dengan agunan yang dimiliki oleh BSM. BSM ATM
pembiayaannya dan dengan berupa dana investasi (cash dapat digunakan oleh nasabah
memperhitungkukupan debt to collateral) yaitu pemilik dana BSM, nasabah bank anggota
service ratio nasabah. (investor) memberikan batasan Prima, nasabah bank anggota
kepada bank mengenai tempat, ATM Bersama, dan nasabah
17. BSM Pensiun cara, dan objek investasinya. anggota Bancard (Malaysia).
Pembiayaan BSM Pensiun adalah
pembiayaan yang diberikan 24. BSM Pembiayaan Warung Mikro 3. BSM CALL 14040
kepada pensiunan dalam rangka Pembiayaan jangka pendek yang Layanan perbankan melalui
memberikan kesempatan digunakan untuk memfasilitasi telepon dengan nomor akses
dan kemudahan memperoleh kebutuhan usaha dan multiguna 14040 atau 021 2953 4040, yang
fasilitas pembiayaan untuk dengan maksimal pembiayaan dapat digunakan oleh nasabah
menjembatani kebutuhan para sampai dengan Rp100 Juta untuk mendapatkan informasi
pensiunan. dengan akad murabahah dan terkait layanan perbankan.
ijarah
18. BSM Alat Kedokteran
Pembiayaan BSM Alat 25. BSM Pembiayaan Kendaraan
Kedokteran adalah pembiayaan Bermotor (PKB)
untuk pembelian barang modal Pembiayaan untuk pembelian
atau peralatan penunjang kerja kendaraan bermotor dengan
di bidang kedokteran. sistem murabahah
4. BSM Mobile Banking 9. BPI (BSM Pembayaran Institusi) 15. BSM Jual Beli Valas
Merupakan produk layanan Merupakan layanan Pertukaran mata uang rupiah
perbankan yang berbasis pembayaran yang terhubung dengan mata uang asing atau
teknologi SMS telepon selular ke institusi secara real time mata uang asing dengan
(ponsel) yang memberikan on line. mata uang asing lainnya yang
kemudahan untuk melakukan dilakukan oleh BSM dengan
berbagai transaksi perbankan 10. BPR Host to Host nasabah.
di mana saja, kapan saja. Merupakan bentuk kerjasama
BSM dengan BPR/BPRS yang 16. BSM Bank Garansi
5. BSM Mobile Banking memungkinkan nasabah BPR/ Janji tertulis yang diberikan
Multiplatform BPRS untuk mempunyai kartu oleh bank kepada pihak ketiga,
Merupakan saluran distribusi ATM yang dapat digunakan yaitu bank menyatakan sanggup
yang dimiliki oleh BSM untuk di ATM BSM, ATM BM, ATM memenuhi kewajiban-kewajiban
mengakses rekening yang dimiliki Bersama dan ATM Prima. kepada pihak ketiga dimaksud
nasabah dengan menggunakan apabila pada suatu waktu
teknologi GPRS/EDGE/3G/BIS 11. BSM E-Money tertentu yang telah ditetapkan
dan WIFI melalui smartphone. Merupakan kartu prabayar pihak yang dijamin (nasabah)
Platform smartphone yang dapat berbasissmart cardyang tidak memenuhi kewajibannya.
digunakan yaitu BB, Android, IOS diterbitkan oleh Bank Mandiri
dan Symbian. bekerjasama dengan BSM 17. BSM Electronic Payroll
Pembayaran gaji karyawan
6. BSM Net Banking 12. BSM Payment Point institusi melalui teknologi terkini
Merupakan fasilitas layanan Merupakan layanan bank dalam BSM secara mudah, aman, dan
bank yang dapat digunakan menerima pembayaran tagihan fleksibel.
nasabah untuk melakukan pelanggan pada pihak ketiga
transaksi perbankan (ditentukan (listrik, telepon) pembelian 18. BSM SKBDN
bank) melalui jaringan internet voucher listrik prabayar, ponsel Janji tertulis berdasarkan
menggunakan komputer/ prabayar (Simpati, IM3, XL) permintaan tertulis nasabah
smartphone. dan pascabayar Indosat IM2, (applicant) yang mengikat BSM
pembayaran premi Asuransi sebagai bank pembuka untuk
7. BSM Notifikasi Takaful, dan pembayaran tiket membayar kepada penerima
Layanan untuk memberikan Garuda Indonesia. Layanan atau menerima dan membayar
informasi segera dari setiap payment point dapat dilakukan wesel pada saat jatuh tempo
mutasi transaksi nasabah sesuai dengan setoran uang kas atau yang ditarik penerima, atau
dengan jenis transaksi yang debet rekening. memberi kuasa kepada bank lain
didaftarkan oleh nasabah yang untuk melakukan pembayaran
dikirimkan melalui media SMS kepada penerima, atau untuk
atau email. 13. PPBA (Pembayaran melalui menu menegosiasikan wesel-wesel
Pemindahbukuan di ATM) yang ditarik oleh penerima atas
8. MBP (Multi Bank Payment) Merupakan layanan pembayaran penyerahan dokumen (untuk
Merupakan layanan untuk institusi (lembaga pendidikan, saat ini khusus BSM dengan
mempermudah pembayaran asuransi, lembaga khusus, BSM).
kepada institusi (lembaga lembaga keuangan non-bank)
pendidikan, asuransi, lembaga melalui menu pemindahbukuan 19. BSM Letter of Credit
khusus, lembaga keuangan di ATM. Janji tertulis berdasarkan
non-bank) melalui menu permintaan tertulis nasabah
pemindahbukuan di ATM bank 14. BSM Pooling Fund (applicant) yang mengikat BSM
manapun. Merupakan fasilitas yang sebagai bank pembuka untuk
disediakan oleh Bank yang membayar kepada penerima
memudahkan nasabah untuk atau ordernya atau menerima
mengatur atau mengelola dana dan membayar wesel pada
di setiap rekening yang dimiliki saat jatuh tempo yang ditarik
nasabah secara otomatis sesuai penerima, atau memberi
keinginan nasabah. kuasa kepada bank lain untuk
melakukan pembayaran 27. BSM Pajak Online 32. BSM Sistem Pembayaran Off Line
kepada penerima, atau untuk Memberikan kemudahan kepada Sistem pembayaran BSM secara
menegosiasikan wesel-wesel wajib pajak untuk membayar off line dapat digunakan oleh
yang ditarik oleh penerima atas kewajiban pajak (bukan dalam institusi yang memiliki pelanggan
penyerahan dokumen. rangka banyak untuk melakukan
pembayaran pajak impor) secara pembayaran dari pelanggan
20. BSM Transfer Western Union otomatis dengan mendebet institusi di seluruh konter BSM.
Jasa pengiriman uang/ rekening atau secara tunai.
penerimaan kiriman uang secara 33. Sukuk Negara Ritel
cepat (real time on line) yang 28. BSM Pajak Impor BSM sebagai Agen Penjual di
dilakukan lintas negara atau Memberikan kemudahan kepada Pasar Perdana, menawarkan
dalam satu negara (domestik). importir untuk membayar pajak produk Surat Berharga Syariah
barang dalam rangka impor Negara (SBSN) yang bersifat ritel
21. BSM Kliring secara online sebagai syarat atau yang dikenal dengan istilah
Penagihan warkat bank lain yang untuk mengeluarkan barangnya Sukuk Negara Ritel. Sukuk Negara
lokasi bank tertariknya berada dari gudang kantor bea dan Ritel adalah Surat Berharga
dalam satu wilayah kliring. cukai. Syariah Negara (Sukuk Negara)
yang dijual kepada individu atau
22. BSM Inkaso 29. BSM Referensi Bank perseorangan Warga Negara
Penagihan warkat bank lain yang Surat Keterangan yang Indonesia melalui Agen Penjual
lokasi bank tertariknya berbeda diterbitkan oleh BSM atas dasar di Pasar Perdana dalam negeri.
wilayah kliring atau berada di permintaan dari nasabah untuk Penunjukan BSM sebagai Agen
luar negeri, hasilnya penagihan tujuan tertentu. Penjual Sukuk Negara Ritel
akan dikredit ke rekening ditetapkan oleh Pemerintah.
nasabah. 30. BSM Standing Order Produk Sukuk Negara Ritel yang
Fasilitas kemudahan yang ditawarkan oleh BSM adalah
23. BSM Intercity Clearing diberikan BSM kepada nasabah sebagai berikut:
Jasa penagihan warkat (cek/ yang dalam transaksi finansialnya a. Sukuk Negara Ritel Seri SR-
bilyet giro valuta rupiah) bank harus memindahkan dari suatu 001
di luar wilayah kliring dengan rekening ke rekening lainnya Telah jatuh tempo pada 25
cepat sehingga nasabah dapat secara berulang-ulang. Dalam Februari 2012
menerima dana hasil tagihan cek pelaksanaannya, nasabah b. Sukuk Negara Ritel Seri SR-
atau bilyet giro tersebut pada memberikan instruksi ke bank 002
keesokan harinya. hanya satu kali saja. Telah jatuh tempo pada 10
Februari 2013
24. BSM RTGS (Real Time Gross 31. BSM Transfer Valas c. Sukuk Negara Ritel Seri SR-
Settlement) Transfer valas terdiri atas: 003
Jasa transfer uang valuta rupiah Transfer ke luar yaitu Telah jatuh tempo pada 23
antarbank, baik dalam satu pengiriman valas dari nasabah Februari 2014
kota maupun dalam kota yang BSM ke nasabah bank lain d. Sukuk Negara Ritel Seri SR-
berbeda secara real time. baik dalam maupun luar 004
negeri. Tanggal Jatuh Tempo 21
25. Transfer Dalam Kota (LLG) Transfer masuk yaitu September 2015.
Jasa pemindahan dana antar pengiriman valas dari nasabah e. Sukuk Negara Ritel Seri SR-
bank dalam satu wilayah kliring bank lain baik dalam maupun 005
lokal. luar negeri ke nasabah BSM. Tanggal Jatuh Tempo 27
Februari 2016
26. Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk f. Sukuk Negara Ritel Seri SR-
Indonesia Tercinta) 006
Jasa pengiriman uang dari luar Tanggal Jatuh Tempo 5 Maret
negeri ke Indonesia. Saat ini, 2017
BSM bekerjasama dengan mitra
BSM di Malaysia, Singapura, dan
Hong Kong
34. Reksadana b. Reksa Dana Mandiri Investa c. Reksa Dana Syariah BNP
BSM telah terdaftar sebagai Atraktif Syariah (MITRA Paribas Pesona Syariah (BNPP
Agen Penjual Efek Reksa Dana Syariah) PS)
(APERD) berdasarkan Surat Produk Reksa Dana Syariah Produk Reksa Dana Syariah
Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/ yang dikeluarkan oleh yang dikeluarkan oleh PT
STTD/APERD/2007 dari Badan PT Mandiri Manajemen BNP Paribas Investment
Pengawas Pasar Modal dan Investasi (MMI), jenis Reksa Partners, jenis Reksa Dana
Lembaga Keuangan tanggal 24 Dana Saham (equity fund) Saham (equity fund) yaitu
April 2007. yaitu wadah yang digunakan wadah yang digunakan
untuk menghimpun dana untuk menghimpun dana
Reksa Dana adalah wadah dari masyarakat pemodal dari masyarakat pemodal
yang dipergunakan untuk (investor) untuk selanjutnya (investor) untuk selanjutnya
menghimpun dana dari diinvestasikan oleh Manajer diinvestasikan oleh Manajer
masyarakat pemodal untuk Investasi minimal 80% dalam Investasi minimal 80% dalam
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek Saham portofolio Efek Saham
Portofolio Efek oleh Manajer Syariah. Syariah.
Investasi. Berdasarkan Undang-
Undang No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal, Reksa
Dana dapat berbentuk Perseroan
Tertutup atau Terbuka dan
Kontrak Investasi Kolektif.
Struktur
Organisasi Board of Sharia
Supervisory
Region I-V
Remittance Business &
Transfer
Erick L. Pardede
Branch
GMS
(General Meeting of Shareholders)
Audit Committee
Bussiness unit
Support unit
Anton Sukarna
Menjabat sebagai Head of
Commercial Banking Division
Profil Pejabat berdasarkan SK No.14/747-KEP/DIR
Suhendar dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas 1987, meraih Master of Business
Menjabat sebagai Head of Hukum, Universitas Indonesia tahun Administration dari Case Western
Accounting Division berdasarkan 2006. Bergabung dengan BSM sejak Reserve University Ohio tahun 1997.
SK No.16/624-KEP/DIR tanggal 13 Januari Desember 2000. Bergabung dengan BSM sejak tahun
21 Oktober 2014. Lahir di Jakarta 1999.
pada tanggal 11 Mei 1976. Lulus Ramadhona Fitri
dari Fakultas Ekonomi Universitas Menjabat sebagai Head of Retail Dian Faqihdien Suzabar
Indonesia tahun 2002 dan Pasca Micro and Small Risk Assessment Menjabat sebagai Head of
Sarjana (S2) dari Program Studi Division berdasarkan SK No.14/309- Transformation Management
Timur Tengah & Islam Universitas KEP/DIR tanggal 28 Mei 2012. Lahir & Corporate Culture Division
Indonesia (PSTTI-UI) kekhususan di Deli Serdang tanggal 3 Maret berdasarkan SK No.16/363-KEP/
Ekonomi & Keuangan Syariah. 1961. Lulus dari Fakultas Pertanian DIR tanggal 27 Juni 2014. Lahir di
Bergabung dengan BSM sejak 26 Institut Pertanian Bogor tahun 1984. Bandung tanggal 18 November
Agustus 2004. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1975. Lulus dari Fakultas Teknik
1 Juni 2012. Universitas Indonesia tahun 1999
Taufik Machrus dan Pasca Sarjana (S2) dari Faculty
Menjabat sebagai Head of Corporate Asriel Hay of Business Information Technology,
Secretary Division berdasarkan Menjabat sebagai Head of RMIT University Melbourne Australia
SK No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 Commercial and Corporate Risk tahun 2002. Bergabung dengan BSM
Desember 2012. Lahir di Pasuruan Assessment Division berdasarkan SK sejak 5 September 2011.
tanggal 3 April 1968. Lulus dari No.14/309-KEP/DIR tanggal 28 Mei
Fakultas Ekonomi Universitas 2012. Lahir di Jakarta tanggal 15 Juli Achmad Fauzi
Airlangga tahun 1994. Bergabung 1966. Lulus dari Fakultas Ekonomi Menjabat sebagai Head of Human
dengan BSM sejak tahun 1 Juni 2001. Universitas Krisnadwipayana tahun Capital Division berdasarkan SK
1991 dan Pasca Sarjana (S2) dari No.14/747-KEP/DIR tanggal 13
Gunawan Arief Hartoyo Universitas Sriwijaya tahun 2001. Desember 2012. Lahir di Kuningan
Menjabat sebagai Head of Network Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni Jawa Barat tanggal 4 November
Division berdasarkan SK No.16/908- 2012. 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi
KEP/DIR tanggal 24 September 2014. Universitas Krisnadwipayana tahun
Lahir di Sukohardjo tanggal 26 Maret Subki Matsyah 1989 dan Magister Hukum Bisnis
1971. Lulusan dari Fakultas Ekonomi Menjabat sebagai Head of Policy Universitas Padjadjaran, Bandung
Universitas Airlangga tahun 1995. & Prosedure Division berdasarkan tahun 2002 Bergabung dengan BSM
Bergabung dengan BSM sejak 27 SK No.16/624-KEP/DIR tanggal sejak tahun 2005.
Desember 1999. 21 Oktober 2014. Lahir di Aceh
tanggal 1 September 1964.Lulus dari Eka Bramantya Danuwirana
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Menjabat sebagai Head of Learning
Risk Management Directorate Bogor tahun 1986. Bergabung Centre Division berdasarkan SK
dengan BSM sejak tahun 2003. No.16/090-KEP/DIR tanggal 11 Feb
Ana Nurul Khayati 2014. Lahir di Tegal tanggal 11 April
Menjabat sebagai Head of Enterprise 1969 Lulus dari Fakultas Teknik,
Risk Management Division Compliance & People University of Missouri USA tahun
berdasarkan SK No.16/090-KEP/ Management Directorate 1993, meraih Master dari Fakultas
DIR tanggal 11 Februari 2014. Teknik Purdue University USA tahun
Lahir di Madiun tanggal 26 Maret Priyo Prakoso 1995. Bergabung dengan BSM sejak
1972. Lulus dari Fakultas Hukum Menjabat sebagai Head of tahun 2007.
Universitas Gadjah Mada tahun 1997 Compliance Division berdasarkan
SK No.07/156-KEP/DIR tanggal
12 September 2005. Lahir di
Surabaya, Jawa Timur tanggal 20
Maret 1959. Lulus dari Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia tahun
Visi
Memimpin Pengembangan
Peradaban Ekonomi yang
Mulia
Misi
Penjelasan Visi 1. Mewujudkan
1. Memimpin adalah menjadi yang terdepan; pertumbuhan dan
2. Pengembangan adalah pemberian manfaat keuntungan di atas
dengan berjuang membuat lebih baik secara
terus-menerus dan berkesinambungan dari rata-rata industri yang
generasi ke generasi; berkesinambungan
3. Peradaban Ekonomi adalah suatu kondisi
ketika manusia telah mengembangkan cara-cara
2. Mengutamakan
(tradisi, budaya, proses, sistem) yang efektif di penghimpunan dana
dalam penggunaan sumber daya dan di dalam murah dan penyaluran
memproduksi dan memperdagangkan barang pembiayaan pada
dan jasa (Merriem Webster online);
4. Mulia adalah luhur, adil, terhormat, sejahtera segmen UMKM
menyejahterakan, sesuai syariah, bernilai tinggi, 3. Mengembangkan
dan unggul.
Manajemen Talenta
dan lingkungan kerja
yang sehat
4. Meningkatkan
kepedulian terhadap
masyarakat dan
lingkungan
5. Mengembangkan nilai-
nilai syariah universal
Integrity Honesty:
Berperilaku terpuji, bermartabat, dan Jujur
menjaga etika profesi Good Governance:
Melaksanakan tata kelola yang baik
Identitas dan
Riwayat Hidup
Dewan Komisaris
General Manager 58 77
S1 9.607 9.856
D3 1.728 1.502
SMP (lain-lain) 75 49
Pengembangan Kompetensi
Pegawai
Pengembangan kompetensi
pegawai dilakukan menggunakan
pendekatan manajemen bakat
(talent management).
Struktur
Grup
ENTITAS ANAK
Mandiri
n Bank Mandiri PT Mandiri PT Bank Sinar PT Mandiri International
PT Bank Syariah
Mandiri (Europe) Limited Sekuritas Harapan Bali Tunas Finance Remittance Sdn.
Bhd.
BSM merupakan salah satu Entitas Anak Per 31 Desember 2014, BSM tidak n
dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki Entitas Anak, Entitas
PT Bank Mandiri memiliki 8 (delapan) Asosiasi, Joint Venture dan Special
Entitas Anak, 3 (tiga) Entitas Asosiasi, Purpose Vehicle (SPV).
dan 1(satu) Entitas Pengendalian
Bersama.
ENTITAS
ENTITAS PENGENDALIAN
ASOSIASI BERSAMA
Sinergi Grup
Mandiri 2. Inisiatif Product Development
and e-Channel Network, sehingga
4. BSM ikut serta dalam kegiatan
Corporate Culture sebagai
BSM memanfaatkan infrastruktur bagian dari program Culture One
Bank Mandiri di bidang electronic Mandiri di Bank Mandiri dan
banking seperti ATM dan EDC, mendapatkan sharing tentang
Sebagai bagian dari Group Mandiri, sehingga Nasabah BSM dapat penguatan budaya perusahaan.
telah dilakukan sinergi baik dengan menggunakan fitur-fitur electronic 5. Di bidang Human Capital,
Bank Mandiri sebagai holding banking Bank Mandiri. BSM BSM mendapatkan sharing
company maupun sister company juga bekerjasama dengan Bank pengembangan dan pemanfaatan
lain sebagai bagian kesatuan usaha. Mandiri dengan meluncurkan infrastruktur SDM di Bank
Sinergi tersebut diwujudkan dengan: produk BSM e-money dan BSM Mandiri.
mobile banking multiplatform
Proyek Sinergi : untuk meningkatkan layanan
Sinergi dengan Bank Mandiri dan kenyamanan nasabah dalam
meliputi : Optimalisasi & Sinergi bertransaksi.
Customer Base Mandiri Group 3. BSM mendapatkan
antara lain melalui : pendampingan dari Bank Mandiri
1. BSM memperoleh referal nasabah untuk menyusun buku panduan
yang memerlukan pembiayaan penjualan segmen mikro dan
syariah dari Commercial Banking pengembangan organisasi mikro
Bank Mandiri. BSM.
2. BSM ikut serta dalam
pembiayaan sindikasi dan
melaksanakan joint go to market
bersama Bank Mandiri.
3. BSM ikut serta dalam program Proyek Aliansi :
Account Plan Bank Mandiri untuk Kami juga melalukan Aliansi dengan
menggarap nasabah anchor Bank Perusahaan Anak Bank Mandiri
Mandiri dari hulu ke hilir dengan diantaranya :
menawarkan produk-produk 1. AXA Mandiri Financial Services
BSM. (AMFS)
BSM sebagai agen penjual (sales
Selain itu Bank Mandiri memberi point) untuk produk-produk
dukungan melalui optimalisasi & bancassurance syariah dari
Sinergi jaringan Pelayanan Mandiri AMFS.
Group melalui inisiatif Leverage Tabel Proyek Aliansi dengan AMFS
Branch Mandiri Network, dengan
memanfaatkan outlet Bank Pihak Terkait
Mandiri untuk menjual produk- (Bank Mandiri & Nama Produk
produk BSM seperti Gadai Emas Perusahaan Anak)
BSM dan Tabungan BSM (dalam PT AXA Mandiri Financial 1. Mandiri Rencana Sejahtera Syariah (Maintenance)
penyiapan). Dukungan lainnya kami Services
peroleh dukungan optimalisasi dan 2. Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus
infrastruktur support yang meliputi : 3. Mandiri Investasi Sejahtera Syariah
Jumlah Persen
Pemegang Saham Lembar Saham Kepemilikan Jumlah (Rp)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 297.804.386 99,99999966 1.489.021.930.000
Daftar Entitas
liabilitas jangka panjang berjangka adalah sebesar 16,30%
waktu 10 tahun dengan hak per tahun dari pendapatan
Anak/Entitas
melunasi (call option) pada tahun bagi hasil yang dibayarkan
ke-5 (lima) sejak tanggal penerbitan. setiap 3 (tiga) bulan.
Peristiwa
Penting 2014
Wilayah 3
Wilayah
Operasi Wilayah 3 membawahi
Graha Mandiri Lantai 3,
Jl. Imam Bonjol No.61, 36 Kantor Cabang, 120
Jakarta Pusat.
Telp. (021) 3903969 Kantor Cabang Pembantu,
Fax. (021) 3904395 10 Kantor Layanan Gadai,
17 Kantor Kas, 3 Konter
Layanan Syariah, 46
Sumatra Selatan Payment Point.
Jambi
Bengkulu Informasi lebih detail
Lampung mengenai alamat Kantor
Kepulauan Bangka Cabang/Kantor Cabang
Belitung Pembantu/Kantor Kas
Jawa Barat Wilayah 3 dapat dilihat di
website BSM:
Jawa Tengah
www.syariahmandiri.co.id
D.I. Yogyakarta
Kalimantan Barat
Wilayah 1
Wilayah 5
Wilayah 4
Komplek Darmo Galeria Wilayah 4 membawahi 16
Blok C-1, Jl. Mayjend
Kantor Cabang, 70 Kantor
Sungkono No.75, Surabaya,
Jawa Timur. Cabang Pembantu, 13 Kantor
Telp. (031) 5610554 Layanan Gadai, 7 Kantor Kas,
Fax. (031) 5610556 37 Payment Point.
Human
Capital Jumlah pegawai dan pertumbuhan
9,530
S1 9.607 9.856
D3 1.728 1.502
SMP (lain-lain) 75 49
9.856
2013
orang, menurun 0,30% dari 16.945 2014
orang pada akhir 2013. Penurunan
jumlah pegawai BSM pada 2014
5.268
5.226
1.502
262
49
Penilaian Kinerja Pegawai Evaluasi kinerja merupakan proses Reward and Punishment
Penilaian kinerja adalah proses di penilaian pencapaian hasil kerja BSM senantiasa berupaya
dalam organisasi untuk menilai dengan cara membandingkan antara meningkatkan kesejahteraan
kinerja pegawainya melalui target dengan realisasi pencapaian pegawai berdasarkan pencapaian
satu set ukuran standar dan sasaran strategis BSC (KPI) dan kinerja melalui penerapan pola
mengomunikasikannya dengan sasaran rutinitas berdasarkan uraian guaranteed cash dan fasilitas
pegawai. Salah satu cara untuk pekerjaan (job description). kepegawaian lainnya. Sistem
melihat kinerja perusahaan adalah penghargaan (rewards) di BSM
dengan melihat kinerja pegawainya. Evaluasi kinerja berpegang pada menggunakan dasar penilaian
Periode penilaian berlangsung prinsip utama yaitu berorientasi kinerja yang dilakukan setiap
terhitung 1 Januari sampai dengan pada pencapaian sasaran dan triwulan. Berbagai program rewards
31 Desember tahun berjalan. Masa mendorong pegawai untuk lebih telah dilaksanakan BSM kepada
kaji ulang penilaian berlangsung mengembangkan kemampuannya pegawai antara lain dengan program
setiap triwulan periode penilaian dalam bekerja. Kepala Unit Kerja dan bonus tahunan, insentif terkait
dan satu tahun periode berjalan. atasan bertanggung jawab untuk prestasi, dan pemberian beasiswa
memberikan bimbingan langsung S2.
Sistem Perencanaan Kinerja dan motivasi berupa pelatihan
bersifat integratif antara korporasi, (coaching), konseling (counseling) Selain pelaksanaan program
direktorat, unit kerja, dan individu maupun umpan balik (feed back) pengembangan pegawai secara
dengan tahap-tahap sebagai berikut: kepada bawahan agar dapat bekerja reguler, BSM melaksanakan
lebih baik serta menghindari peningkatan kompetensi pegawai
Tahap pertama: kegagalan pencapaian sasaran di melalui pengayaan pekerjaan &
BSM menyusun sasaran kerja akhir tahun. perluasan pekerjaan (job enrichment
secara keseluruhan yang tertuang & job enlargement) dalam bentuk
di dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Evaluasi kinerja terdiri dari 2 (dua) penugasan pegawai pada berbagai
yang telah disetujui oleh Direksi/ komponen utama yaitu: proyek, antara lain proyek rencana
pemegang saham Target: korporasi, CBS, Saturn serta proyek
Menunjukkan aspek kuantitatif dari dan jabatan strategis lainnya.
Tahap kedua: sasaran kerja (berorientasi pada
Unit Kerja menetapkan sasaran Unit hasil) BSM juga tetap mengembangkan
Kerja berdasarkan RBB tersebut Proses: pegawai secara rutin melalui
dalam bentuk Balanced Scorecard Merepresentasikan aspek kualitatif promosi dengan kenaikan golongan
(BSC). Sasaran Unit Kerja tersebut dari kinerja (berorientasi pada cara (grade) maupun kenaikan jabatan.
secara langsung menjadi sasaran mencapai hasil) Pada 2014, pegawai yang mengalami
Kepala Unit Kerja dalam bentuk kenaikan grade dan/atau jabatan
BSC Divisi, Kantor Wilayah dan KPI berjumlah 1.945 pegawai dan
Kantor Cabang. kenaikan jabatan sebanyak
829 pegawai. Pegawai yang
Tahap ketiga: dipromosikan, baik grade maupun
Unit Kerja menyusun sasaran kerja jabatan, terlebih dahulu mengikuti
untuk masing-masing pegawai rangkaian seleksi administratif dan
berdasarkan sasaran Unit Kerja uji kompetensi.
masing-masing. Sasaran tersebut
dikalibrasi oleh Kepala Unit Kerja
kepada masing-masing pegawai yang
mengacu kepada sasaran strategis
berdasarkan BSC (KPI) dan sasaran
rutinitas berdasarkan uraian jabatan
(job description).
Pada 2014, Perusahaan memberikan 3. Peningkatan kepemimpinan dan c. Kepala Divisi sebanyak 5
bonus kepada pegawai mengacu keterampilan strategis (leadership orang
pada evaluasi kinerja 2013. Jumlah and strategic skill enhancement) 3. Melakukan pengembangan
bonus yang diberikan ke pegawai bagi pada pemimpin bank, dari bakat (talent development),
sebesar rata-rata 2,9 kali upah. jenjang officer hingga Direksi melalui pelaksanaan program
Selain apresiasi berupa penghargaan pengembangan pegawai
(rewards) terhadap kinerja pegawai, Implementasi Talent Management berdasarkan kriteria talent, yaitu:
BSM menerapkan sistem hukuman 1. Melakukan talent acquisition, a. Program pengembangan
(punishment) yang adil bagi pegawai pemenuhan pegawai dari kepemimpinan
yang melakukan penyimpangan atau eksternal melalui program b. Forum kepemimpinan bagi
pelanggaran terhadap ketentuan sesuai dengan kriteria bakat pada manajemen senior
BSM. Pembinaan yang diberikan BSM, yaitu dengan Management c. Program beasiswa pendidikan
berupa teguran, peringatan, dan Development Program (MDP) dan S2
sanksi yang disesuaikan dengan talent outreach program kepada d. Program pelatihan &
tingkat pelanggaran yang dilakukan. siswa berprestasi. konseling
2. Melakukan identifikasi bakat
(talent identification) terhadap
seluruh pegawai berdasarkan
Talent Management kriteria talent yang telah
Program manajemen bakat (talent ditetapkan dan sesuai arah
management) yang dilakukan BSM bisnis prusahaan. Pegawai
merupakan salah satu insiatif dalam dengan kategori talent akan
meningkatkan kapasitas pemimpin diklasifikasikan ke dalam talent
dan keahlian para pegawai terbaik. pool bank. Pada 2014, asesmen
Bank membutuhkan calon pemimpin pimpinan unit kerja telah
terbaik untuk mengisi posisi dilakukan kepada
strategis sebagai antisipasi adanya a. Kepala Cabang sebanyak 121
pengembangan organisasi dan orang
pertumbuhan bisnis. Program yang b. Kepala Kanwil sebanyak 4
diselenggarakan dalam mendukung orang
hal tersebut adalah:
Tabel Beban Pegawai 2013-2014 (dalam Rp. Juta)
1. Pendidikan pengembangan
kepemimpinan (leadership No Beban Pegawai 2013 2014
development) berjenjang sesuai 1 Beban gaji, upah, tunjangan dan 1.031.497,52 1.190.120,11
kebutuhan Bank yang mencakup: kesejahteraan Pegawai
a. MDP (Management
Development Program) 2 Beban pendidikan dan pelatihan 39.253,90 25.135,69
b. ODP (Officer Development 3 Beban biaya manfaat Pegawai 56.026,12 77.902,82
Program)
c. MMDP (Middle Management 4 Beban biaya kegiatan sosial 12.325,69 8.665,88
Development Program) pegawai
d. SMDP (Senior Management 5 Beban pengobatan 35.611,23 38.842,52
Development Program)
2. Pengembangan Bakat (Talent 6 Beban biaya rekrutmen 2.481,65 2.509,81
Development) bagi pegawai 7 Beban lainnya 12.079,54 6.935,98
berbakat yang disaring melalui
proses assesment dalam upaya Jumlah 1.189.275,65 1.350.107,81
mengembangkan kompetensi dan
menjaga komitmen pegawai.
Program Pembelajaran
Banking Staff Program (Learning Program)
Orientation & Leadership Development Program
Development Program BSM telah menyusun learning
program secara terstruktur
Micro Retail & Consumer Banking
untuk mendukung program
Academy Talent Management melalui
Learning Commercial & Corporate Banking rangkaian program Talent
Program Banking Academy Academy Development. Pemetaan learning
Operation & Support Academy
Sales & Services Academy program sesuai dengan academy
sebagai berikut:
Enhancement
Program Leadership & Strategic Skills
Enhancement
Business & Operating Banking
Competencies Improvement
Public Training, Scholarship &
Certification
Micro, Small, & Retail Commercial & Corporate Service & Network Interm. Certification for
Improvement Training Improvement Training Improvement Training Specialist
Micro, Small, & Retail Commercial & Corporate Service & Network BSM Operation & Support
D Workshop
Adv. Micro Banking Program
Workshop
Financing Recovery
Workshop
Priority Banking Cert.
Improvement Training
BSM Operation & Support
Interm. Retail Banking Interm. Small Banking Program Intermediate Selling Skill Workshop
Program Financing Restructuring Training BSM Risk Management
Interm. Comm. Banking Program Training
BSM Banking Legal Training
Interm. Micro Banking Program Basic Comm. Banking Program Priority Banking Program
Interm. Pawning Banking Program ODP Interm. Banking Operation
Basic Retail Banking Program Basic Small Banking Program Interm. Frontlines Program
Micro, Small & Retail Commercial & Corporate Service & Network Basic Certification for
C Improvement Training
Product & Regulation
Improvement Training
Product & Regulation
Improvement Training
Service Excellence Training
Specialist
Syariah Banking Compliance
Socialization for Retail Socialization for Business Basic Selling Skill Training Syariah Banking Audit
Basic Pawning Banking Basic Frontliners Program Product & Development
Program Training
Basic Micro Banking Program Basic Banking Operation
BSP (7 Rumpun Program)
Micro & Retail Commercial & Corporate Service & Network Operation & Support
TOTAL 25 691
TOTAL 13 447
TOTAL 24 729
Frontliners I Pendidikan 3 76
Frontliners II Pendidikan 1 25
TOTAL 60 1.471
e. Leadership Academy
Jumlah Jumlah
Program Jenis
kelas peserta
TOTAL 34 2.290
Workshop Nasional Efektivitas Lelang Hak Tanggungan Dan Lelang Jaminan Fidusia
Workshop Sekretaris
Pelatihan IT Manager
Custody Syariah
Intermediate Credit
Project Management
Pelatihan Perpajakan
Islamic Banking
e-Learning
Pembelajaran melalui e-learning dengan memproduksi sendiri video learning
terus dikembangkan untuk sebanyak 6 modul pada 2012.
meningkatkan kompetensi
pegawai. Setiap pegawai saat ini Data Pelaksanaan Pembelajaran e-learning
dapat mengakses berbagai modul Keterangan Desember 2014
pelatihan melalui e-learning. BSM
mendukung proses pembelajaran # pelaksanaan tes 46
melalui e-learning dengan # program pelatihan blended 59
menambah modul berbasis
macromedia sebanyak 25 modul # modul tes on-line 31
pada 2014. # kunjungan (hits) 131.980
Learning Service
1 e-Learning 44 Modul
multimedia
Pangsa Pasar (Market Share) Tabel Pangsa Pasar Aset BSM terhadap Perbankan Syariah Indonesia
Pangsa Pasar dari Segi Aset (dalam Rp miliar)
Di tengah ketatnya persaingan Aset 2013 2014 Pertumbuhan Pangsa Pasar
industri perbankan syariah selama
2014, Bank Syariah Mandiri (BSM) BSM 63.965 66.942 4,65% 24,58%
masih memegang pangsa pasar Non BSM 178.311 205.401 15,19% 75,42%
terbesar. Dari sisi total aset, BSM
masih menguasai 24,58% pangsa Perbankan Syariah 242.276 272.343 12,41% 100,00%
pasar perbankan syariah, turun
1,82% dari posisi 2013 sebesar Grafik Pangsa Pasar Aset BSM terhadap Aset Perbankan Syariah
26,40%. Pada 2014, total aset BSM
meningkat 4,65% atau Rp2,98 triliun Aset 2013 Aset 2014
dari Rp63,96 triliun menjadi Rp66,94
BSM BSM
triliun.
26,40% 24,58%
Non Non
BSM BSM
73,60% 75,42%
Pangsa Pasar Dana Pihak Tabel Pangsa Pasar DPK BSM terhadap Perbankan Syariah
Ketiga (DPK) (dalam Rp miliar)
Dana pihak ketiga BSM tumbuh DPK 2013 2014 Pertumbuhan Pangsa Pasar
Rp3,36 triliun atau 5,95% dari
Rp56,46 triliun pada 2013 menjadi BSM 56.460 59.821 5,95% 27,46%
Rp59,82 triliun pada 2014. Pada saat Non BSM 127.074 158.037 24,37% 72,54%
periode yang sama, DPK perbankan
syariah tumbuh 18,70% dari Perbankan Syariah 183.534 217.858 18,70% 100,00%
Rp183,53 triliun menjadi Rp217,86
triliun. Grafik Pangsa Pasar DPK BSM terhadap DPK Perbankan Syariah
Pangsa Pasar Tabungan Tabel Pertumbuhan Pangsa Pasar Tabungan BSM terhadap Tabungan
Pada akhir 2014, BSM berhasil Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
menghimpun dana masyarakat Tabungan 2013 2014 Pertumbuhan Pangsa Pasar
melalui produk tabungan sebesar
Rp22,69 triliun, tumbuh 2,64% dari BSM 22.101 22.685 2,64% 35,68%
posisi akhir 2013 sebesar Rp22,10 Non BSM 35.099 40.896 16,52% 64,32%
triliun. Pada periode yang sama,
penghimpunan dana perbankan Perbankan Syariah 57.200 63.581 11,16% 100,00%
syariah melalui tabungan sebesar
Rp63,58 triliun, naik dibandingkan
posisi Desember 2013 sebesar
Rp57,20 triliun. Pada 2014, BSM
masih menguasai pangsa pasar
tabungan sebesar 35,68% dari total
dana tabungan di perbankan syariah.
Pangsa Pasar Deposito Tabel Market Share Growth Deposito BSM terhadap Deposito Perbankan
Pada akhir 2014, BSM menghimpun Syariah (dalam Rp miliar)
dana masyarakat melalui deposito Deposito 2013 2014 Pertumbuhan Pangsa Pasar
sebesar Rp31,94 triliun, meningkat
Rp5,10 triliun atau 19,01% dari BSM 26.834 31.936 19,01% 23,55%
posisi akhir 2013 sebesar Rp26,83 Non BSM 80.978 103.693 28,05% 76,45%
triliun. Dalam periode yang sama,
penghimpunan dana perbankan Perbankan Syariah 107.812 135.629 25,80% 100,00%
syariah melalui deposito meningkat
dari Rp107,81 triliun menjadi
Rp135,63 triliun, tumbuh Rp27,82
triliun atau 25,80%. Per Desember
2014, BSM menguasai pangsa pasar
sebesar 23,55% dari total deposito
perbankan syariah.
Pangsa Pasar Giro Tabel Market Share Growth Giro BSM terhadap Giro Perbankan Syariah
Giro BSM pada 2014 tumbuh negatif (dalam Rp miliar)
Rp2,33 triliun (-30,90%) dari Rp 7,52 Giro 2013 2014 Pertumbuhan Pangsa Pasar
triliun pada 2013 menjadi Rp5,20
triliun. Pada periode yang sama, giro BSM 7.525 5.200 -30,90% 27,88%
perbankan syarian meningkat dari Rp Non BSM 10.998 13.449 22,29% 72,12%
18,52 triliun menjadi Rp18,65 triliun.
Per Desember 2014, pangsa pasar Perbankan Syariah 18.523 18.649 0,68% 100,00%
giro BSM sebesar 27,88% terhadap
total giro perbankan syariah.
50.460
konstruksi, perdagangan,
transportasi dan komunikasi,
jasa dunia usaha, jasa sosial, dan
49.133
lain-lain.
c. Pembiayaan per segmen
nasabah antara lain: pembiayaan
korporasi, komersial, usaha kecil,
usaha mikro, dan konsumer. 2013 2014
2 Small 1. Pembiayaan korporasi (termasuk untuk s.d. Rp10 miliar > Rp100 juta s.d. Rp1,5
anggotanya dengan tujuan produktif dan miliar
konsumtif)
2. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (KJKS,
BMT)
3. BPRS
4. Pembiayaan program (non mikro)
5. Pembiayaan dengan pola kemitraan
6. Perusahaan dengan GAS s.d. Rp10 miliar
3 Komersial 1. BUMD dan anak perusahaannya >Rp10 miliar s.d. >Rp1,5 miliar s.d. Rp30
2. Pemerintah Daerah Rp150 miliar miliar
3. Multifinance
4. Pembiayaan kepada subkontraktor melalui
pola supply chain financing
Uraian pembiayaan per segmen Pembiayaan Komersial Rp1,14 triliun atau 110,82%
usaha adalah sebagai berikut: (dalam Rp miliar) semula Rp1,6 triliun pada 2013
1. Pembiayaan Korporasi dengan pendapatan FBI sebesar
Bentuk dukungan BSM dalam Rp42 miliar.
7.567
meningkatkan pertumbuhan
bank syariah nasional adalah Tiga sektor industri terbesar pada
5.475
dengan membantu ekspansi portfolio pembiayaan sindikasi
bisnis nasabah korporasi melalui adalah sektor perdagangan besar
penyaluran pembiayaan baik sebesar Rp554 miliar atau 20%,
untuk investasi maupun modal agribisnis sebesar Rp487,5 miliar
kerja pada sektor-sektor industri atau 18%, dan transportasi laut
penting dengan pertumbuhan sebesar Rp481,3 miliar atau 17%.
positif dan sesuai dengan risk
appetite bank. Des-13 Des-14
Pertumbuhan FBI
BSM secara proaktif b. Pembiayaan Sindikasi (dalam Rp miliar)
melakukan komunikasi yang Pada 2014, penyaluran
42
berkesinambungan dan pembiayaan sindikasi sebesar
kunjungan yang lebih intensif Rp2,77 triliun dengan
kepada nasabah korporasi jumlah nasabah sebanyak 21
25
sebagai salah satu upaya BSM perusahaan. Selama 2014,
menjaga keberlangsungan BSM berhasil menyalurkan
pembiayaan korporasi, sehingga pembiayaan sindikasi,
potensi permasalahan dapat clubdeal, dan bilateral
terdeteksi lebih awal dan mampu (sebagai underwriter) dengan
diselesaikan dengan baik. pertumbuhan sebesar Des-13 Des-14
Target utama pasar Warung Program Cross-Selling rekening 2014). Rata-rata ticket
Mikro adalah nasabah Pembiayaan Mikro size Gadai Emas BSM berhasil
perorangan, baik secara Adalah program yang diperkecil dari semula Rp20 juta
individual maupun aliansi yang diberikan khusus untuk per pembiayaan menjadi Rp17 juta
membutuhkan pembiayaan nasabah existing pendanaan per pembiayaan.
investasi/modal kerja untuk BSM yang memiliki minimum
kegiatan produktif maupun saldo mengendap selama Secara makro, industri gadai emas
multiguna sampai dengan Rp200 6 bulan berturut-turut belum menunjukkan perbaikan.
juta. Contoh nasabah kategori sebesar Rp350 ribu. Selain Hal ini terkait dengan dengan
ini adalah pedagang warung memberikan special price situasi ekonomi yang belum
kelontong, warung makan, yang menarik, program ini mendukung, ditandai dengan
pedagang di pasar tradisional, juga menawarkan diskon harga emas yang cenderung tidak
usaha bengkel sepeda motor, biaya administrasi yang stabil dan bahkan cenderung
industri rumah tangga, karyawan bersaing. menurun. Selama 2014,
tetap, pegawai BUMN/D, bidan, outstanding pembiayaan gadai
dan sebagainya. Gerai BSM dan Spekta emas BSM turun sebesar 1.5%
Adalah program Bank atau Rp19 miliar, dari Rp1,22
Sesuai Pedoman Pembiayaan, Syariah Mandiri Expo yang triliun pada 2013 menjadi Rp1,20
Warung Mikro dapat membiayai diikuti Warung Mikro untuk triliun pada 2014. Dari sisi jumlah
pembiayaan produktif maupun memasarkan pembiayaan nasabah, terjadi peningkatan
multiguna sampai dengan Rp200 mikro BSM ke khalayak sebesar 4.175 nasabah atau
juta. Produk dan persyaratan umum. Expo tersebut telah naik sebesar 11% dari 37.853
pembiayaan mikro disesuaikan diadakan satu kali dalam nasabah pada 2013 menjadi
dengan karakteristik usaha mikro sebulan di 12 Kota selama 42.028 nasabah pada 2014. Faktor
tersebut. 2014. utama penurunan pembiayaan
gadai emas adalah penurunan
Ditinjau dari limit pembiayaan Bisnis Gadai Emas BSM pembiayaan gadai dengan nominal
yang diberikan, pembiayaan Strategi yang dicanangkan besar atau di atas Rp100 juta
usaha mikro mempunyai 3 oleh Gadai Emas BSM pada sebesar Rp108 juta (atau 25%
kategori produk yaitu: 2014 adalah memperkuat dari Rp425 miliar menjadi Rp317
1. Pembiayaan Tunas (plafond struktur portofolio pembiayaan miliar). Penurunan baki debet
Rp2 Juta s.d. Rp10 juta) Gadai Emas BSM dengan tersebut diikuti dengan penurunan
2. Pembiayaan Madya (plafond > cara memperbanyak porsi FBI gadai sebesar 4% atau Rp8
Rp10 juta s.d. Rp50 juta) pembiayaan dengan nominal miliar dari Rp190 miliar pada 2013
3. Pembiayaan Utama (plafond > ritel atau di bawah Rp20 menjadi Rp181 miliar pada 2014.
Rp50 juta s.d. Rp200juta) Juta. Hal ini dilakukan untuk
menghindari nasabah yang a. Aliansi dengan Mitra Strategis.
Melalui pelayanan Warung melakukan transaksi Gadai Untuk meningkatkan
Mikro, diharapkan akses usaha Emas dengan motif spekulasi jangkauan layanan gadai, BSM
pengusaha mikro terhadap yang biasanya bermain pada membuka jaringan distribusi
pembiayaan BSM akan semakin kisaran pembiayaan besar atau dengan pihak ketiga. Pada
terbuka. di atas Rp100 juta. Dengan 2014, BSM terus menambah
strategi tersebut, Gadai Emas jaringannya di outlet mitra (PT
Produk Warung Mikro BSM berhasil meningkatkan Pos Indonesia, Bank Mandiri,
Program Berkah Ramadhan porsi pembiayaan gadai ritel Bank Sinar Harapan Bali).
dan Akselerasi Sales Growth dari nominal Rp322 miliar (26% Sampai dengan Desember
Akhir Tahun 2014 terhadap total portofolio 2013) 2014, jumlah outlet mitra
Adalah program special price menjadi Rp390 miliar (32% gadai emas BSM yang telah
yang diberikan untuk calon terhadap total portofolio 2014). beroperasi sebanyak 50 outlet,
nasabah warung mikro, Dari sisi jumlah rekening, porsi terdiri atas 37 outlet di PT Pos
baik untuk nasabah baru rekening pembiayaan gadai Indonesia, 8 outlet di Bank
maupun nasabah eksisting ritel meningkat dari 48.145 Mandiri, dan 5 outlet di Bank
yang melakukan top up rekening (78% terhadap total BSHB.
pembiayaan mikro di BSM. rekening 2013) menjadi 58.629
rekening (81% terhadap total
b. Program Pengembangan
Bisnis.
BSM mencanangkan
program-program untuk
meningkatkan portofolio
pembiayaan gadai, antara
lain:
1. Program Sahabat Emas.
Program yang
diperuntukkan bagi
perorangan yang dapat
mereferensikan nasabah
untuk menggadai di BSM.
2. Program Khusus.
Gadai emas BSM
menawarkan berbagai
macam variasi program
sepanjang 2014 dengan fee gadai mencapai Rp181 nasabah B2B hanya dari selected
memberikan keuntungan miliar pada 2014 atau turun company seiring dengan NPF
bagi peserta program sebesar 4% atau Rp8 miliar untuk PKPA yang sudah tinggi.
antara lain memperoleh dari Rp190 miliar pada 2013. Porsi pembiayaan konsumer
keringanan biaya gadai, terhadap total pembiayaan BSM
souvenir maupun 4. Pembiayaan Konsumer menurun menjadi 30,21% dari
bingkisan lainnya. Salah satu bisnis BSM yang semula 32,56% pada akhir 2013.
dikembangkan dan dipasarkan
c. Produk BSM Cicil Emas. untuk memenuhi kebutuhan Pertumbuhan pembiayaan
Cicil Emas BSM adalah masyarakat adalah pembiayaan konsumer selama 2014
layanan berupa pembiayaan konsumer. Pembiayaan dikontribusi oleh produk
kepemilikan emas dengan konsumer memberikan pembiayaan berbasis B2C di
cara cicilan/angsuran. Hal kontribusi bagi pertumbuhan antaranya:
ini sebagai tindak lanjut atas pembiayaan pada bisnis BSM a. Pembiayaan Pensiunan
Peraturan Bank Indonesia secara keseluruhan. Kondisi (101%);
No.14/16/DPbS tanggal 31 perekonomian nasional b. Pembiayaan Alat Kedokteran
Mei 2012 perihal Produk pada 2014 yang mengalami (39%);
Pembiayaan Kepemilikan perlambatan membawa c. Pembiayaan Perumahan/Griya
Emas bagi Bank Syariah & pengaruh pada pertumbuhan (24%).
Unit Usaha Syariah. Sejak pembiayaan konsumer.
produk BSM Cicil Emas Kualitas pembiayaan (NPF)
diluncurkan pada Maret BSM menyalurkan pembiayaan konsumer terhadap total
2013, portofolio BSM konsumer selama 2014 sebesar pembiayaan BSM meningkat dari
Cicil emas telah mencapai Rp14,79 triliun menurun 1,15% pada 2013 menjadi 1,28%
outstanding sebesar Rp180 terhadap Desember 2013 pada 2014.
miliar pada 2014 atau sebesar Rp16,36 triliun.
tumbuh 164% dibanding Pencapaian pembiayaan tersebut Pola penyaluran pembiayaan
posisi 2013 sebesar Rp68 disebabkan oleh tingginya run off konsumer B2C menggunakan
miliar. Nasabah cicil emas pembiayaan B2B (Rp4,3 triliun Consumer Financing Bussines
BSM tumbuh sebesar 217% atau sebesar 85,12% dari total Centre (CFBC) sebagai jalur
atau 8.886 nasabah dari run off pembiayaan konsumer). distribusi (channel distribution)
4.097 pada 2013 menjadi Pencapaian pembiayaan sebesar kepada end user.
12.983 pada 2014.Realisasi itu juga disebabkan pencairan
pembiayaan B2B tidak tumbuh
karena kebijakan BSM yang
memutuskan untuk membatasi
catatan: jumlah pembiayaan konsumer tidak termasuk pembiayaan gadai emas dan pembiayaan talangan haji
Segmen Usaha Fee Based Uraian mengenai kinerja produk sebesar Rp69,06 miliar. Kinerja
Income (FBI) jasa (Fee Based Income non adm. fee dari international banking
Pada 2014, realisasi kinerja pembiayaan) adalah sebagai berikut: memberikan kontribusi
pendapatan dari segmen usaha 1. Fee Gadai terhadap total pendapatan FBI
jasa/fee based income (FBI non adm. Kinerja FBI dari fee gadai sebesar 8,67%.
pembiayaan) mencapai Rp852,03 mencapai Rp176,34 miliar
miliar, menurun terhadap kinerja pada 2014, atau menurun 5. Fee Pembiayaan Mikro
pendapatan segmen usaha jasa terhadap fee gadai 2013 sebesar Realisasi fee pembiayaan
2013 sebesar Rp922,79 miliar. Rp192,85miliar. Kinerja fee gadai mikro mencapai Rp128 juta
Kinerja tersebut dipengaruhi oleh memberikan kontribusi terhadap pada 2014, atau menurun
penurunan pendapatan dari fee total pendapatan FBI sebesar terhadap fee pembiayaan
haji yang cukup signifikan sebesar 20,70%. mikro 2013 sebesar Rp289
Rp124,70 miliar dan pendapatan juta. Kinerja fee pembiayaan
dari fee gadai sebesar Rp 16,51 2. Fee Haji mikro memberikan kontribusi
miliar. Namun demikian, pada Kinerja FBI dari fee haji mencapai terhadap total pendapatan FBI
tahun yang sama, pendapatan dari Rp252,22 miliar pada 2014, atau sebesar 0,02%.
fee operasional dan fee sindikasi/ menurun terhadap fee haji 2013
obligasi mampu memberikan sebesar Rp376,92 miliar. Kinerja 6. Fee Sindikasi dan Obligasi
pertumbuhan yang signifikan fee haji memberikan kontribusi Realisasi fee sindikasi dan
sebesar Rp44,69 miliar dan Rp19,97 terhadap total pendapatan FBI obligasi sebesar Rp44,79 miliar
miliar. Secara komposisi, fee sebesar 29,60%. pada 2014, atau meningkat
operasional memberikan kontribusi terhadap fee sindikasi dan
terbesar terhadap fee based income 3. Fee Operasional obligasi 2013 sebesar Rp24,82
secara keseluruhan sebesar 35,13% Realisasi fee operasional miliar. Kinerja fee sindikasi dan
sebesar Rp299,36 miliar pada obligasi memberikan kontribusi
2014, atau meningkat terhadap terhadap total pendapatan FBI
fee operasional 2013 sebesar sebesar 5,26%.
Rp254,66 miliar. Kinerja fee
operasional memberikan 7. Fee Remittance
kontribusi terhadap total Realisasi fee remittance
pendapatan FBI sebesar 35,13%. sebesar Rp5,34 miliar pada
2014, atau meningkat terhadap
4. Fee International Banking fee remittance 2013 sebesar
Realisasi fee dari international Rp4,19 miliar. Kinerja fee
banking sebesar Rp73,85 remittance memberikan
miliar pada tahun 2014, atau kontribusi terhadap total
meningkat terhadap fee pendapatan FBI sebesar 0,63%.
international banking 2013,
Fee Based Income (dalam Rp Juta)
FBI 2013 2014 Pencapaian (%) Kontribusi (%)
Gadai 192.852 176.344 91,44% 20,70%
Berikut beberapa produk yang Kontribusi fee remittance dan tabungan mabrur.
memberikan kontribusi terhadap fee terbesar berasal dari transaksi Pada 2014, BSM sudah
based income (FBI), sebagai berikut: produk Transfer D.U.I.T. melaksanakan pada 18 unit
1. Transaksi remittance sebesar Rp16,6 miliar. Selain KC/KCP Seluruh Indonesia
Pendapatan remittance itu, didukung dari perolehan dengan total nasabah
tumbuh sangat signifikan yakni fee transaksi Transfer Valas mencapai 1.986 orang.
pengiriman uang dari mitra sebesar Rp6,4 miliar, Western
BSM di Malaysia, Singapura, Union sebesar Rp5,3 miliar, Program Mandiri
dan Hong Kong melalui produk dan Transfer Nusantara sebesar International Islamic Expo
Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Rp11,2 miliar Merupakan program Bank
Indonesia Tercinta). Keunggulan Mandiri dengan perusahaan
produk ini adalah penerima 2. Talangan Haji & Umrah anak, Bank Syariah Mandiri
dapat menerima kiriman uang Produk talangan haji merupakan (BSM) dan AXA Mandiri yang
secara real time online ke pinjaman dana talangan dari mempertemukan masyarakat
seluruh bank yang menjadi bank kepada nasabah khusus dengan penyelenggara jasa
anggota ATM Bersama atau untuk menutupi kekurangan perjalanan haji, umroh dan
ATM Prima. Keunggulan lainnya dana untuk memperoleh wisata Islami itu digelar pada
adalah tersedianya layanan kursi/seat haji dan pada saat 21-23 November 2014 di
untuk penerima yang tidak pelunasan BPIH. Sedangkan Jakarta Convention Center.
memiliki rekening di bank. pembiayaan umrah merupakan Mandiri International Islamic
Penerima dapat mencairkan pembiayaan jangka pendek yang Expo diikuti 129 perusahaan
uang kiriman melalui Kantor digunakan untuk memfasilitasi yang bergerak di sektor
Pos terdekat dengan membawa kebutuhan biaya perjalanan penyedia jasa wisata
kartu identitas dan nomor kode umroh, seperti untuk tiket,
pengiriman uang yang telah akomodasi, dan persiapan biaya
dikirimkan sebelumnya melalui umroh lainnya dengan akad
ponsel. ijarah.
Tinjauan
Operasi
Dana Pihak
Ketiga
Dana Pihak Ketiga, yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK) Grafik Jumlah Rekening Dana
aktivitas bisnis untuk melakukan Total penghimpunan Dana Pihak Pihak Ketiga (DPK)
penghimpunan dana dari publik Ketiga pada 2014 mencapai Rp59,82
triliun, tumbuh sebesar Rp3,36 NOA - DPK
(stakeholders), baik perorangan,
triliun atau 5,95% terhadap total (rekening)
korporasi maupun institusi. Bentuk
penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK 2013 sebesar Rp 56,46 triliun.
7.129.098
(DPK) yang ditawarkan oleh BSM DPK berasal dari tabungan, giro, dan
kepada publik berupa, produk deposito.
tabungan, produk giro, dan produk
deposito. Grafik Perkembangan Dana Pihak
5.968.872
Ketiga (dalam Rp miliar)
Penghimpunan dana pihak ketiga DPK
tidak memberikan pendapatan (dalam Rp miliar)
kepada Bank secara langsung.
Namun demikian, Bank dapat
menggunakan dana tersebut untuk
59.821
2013 2014
menyalurkan pembiayaan. Bank
akan mendapatkan pendapatan
sebagai mudharib dan membagikan
56.461
%
6. TabunganKu Pertumbuhan
No Jenis Produk 2013 2014 Pertumbuhan
Pada 2014, kinerja 2014
2014
TabunganKu mencapai
1 Deposito 116.032 125.8 84 9.852 8,49%
Rp406,65 miliar.
Rupiah (IDR)
Pertumbuhan TabunganKu
sebesar Rp29,34 miliar 2 Deposito Valas 3.633 4.052 419 11,53%
atau 7,78%. Jumlah NoA (USD)
TabunganKu pada 2014
Total 119.665 129.936 10.271 8,58%
sebanyak 310.013 rekening,
tumbuh sebanyak 23.272
rekening atau 8,12%
dibandingkan tahun 2013
sebanyak 286.741 rekening.
Penyertaan Modal
10 - 50 50
Sementara
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi 4.086.071 2.194.005
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2013-2014
Arus kas bersih yang digunakan (Dalam Rp miliar)
untuk aktivitas investasi pada
Uraian 2013 2014
tahun 2014 sebesar Rp473,63
miliar, turun sebesar Rp676,98 Penerimaan dari surat berharga 601.869 211.651
miliar dibandingkan arus kas dari tersedia untuk dijual dan diukur pada
aktivitas investasi tahun 2013 harga perolehan
sebesar Rp203,35 miliar. Hal ini Pembelian surat berharga tersedia (200.000) (547.156)
terutama disebabkan adanya untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh
penurunan penerimaan dari tempo
surat berharga tersedia untuk
dijual dan diukur pada harga Pembelian aset tetap (200.134) (139.624)
perolehan dan peningkatan Hasil penjualan aset tetap 1.617 1.495
pembelian surat berharga
tersedia untuk dijual dan dimiliki Arus kas bersih digunakan untuk 203.352 (473.633)
hingga jatuh tempo. aktivitas investasi
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan - (450)
Laporan Rasio Keuangan turun signifikan dibandingkan 31 Desember 2014 dan 2013
Utama dengan tahun sebelumnya. masing-masing sebesar 82,13%
dan 89,37%. Berdasarkan Rasio
1. Capital Adequacy Ratio (CAR) 3. Net Revenue Margin (NRM) FDR tersebut, masih dalam
Rasio Kecukupan Modal Tahun 2014, rasio net revenue batasan yang direkomendasikan
(CAR) BSM pada level 14.76% margin mencapai 6,19%, oleh Bank Indonesia, sesuai
pada tahun 2014, meningkat menurun dibandingkan rasio dengan peraturan GWM LDR.
dibandingkan CAR pada NRM tahun 2013 sebesar 7,25%.
tahun 2013 sebesar 14,10%. Hal ini disebabkan oleh kualitas 6. Non Performing Financing (NPF)
Peningkatan ini disebabkan pembiayaan yang kurang baik Rasio pembiayaan bermasalah
adanya penambahan modal pada tahun 2014. (NPF) - Gross tahun 2014
inti sebesar Rp330,61 miliar. mencapai 6,84%, meningkat
Sedangkan rasio kecukupan 4. Beban Operasi Terhadap dibandingkan NPF Gross pada
modal minimum sesuai standar Pendapatan Operasi(BO/PO) tahun 2013 sebesar 4,32%.
dari regulator adalah sebesar Rasio Beban Operasional Hal ini menunjukkan bahwa
minimal 8%. Hal ini bermakna terhadap Pendapatan kualitas pembiayaan Bank sedikit
bahwa BSM masih memiliki Operasional (BOPO) tahun 2014 mengalami pemburukan. Namun
kecukupan modal dalam mencapai 98,49%, meningkat demikian, BSM telah melakukan
menjalankan bisnis perbankan. dibandingkan rasio BO/PO tahun pembentukan cadangan kerugian
2013 sebesar 86,46%. Kenaikan penurunan nilai aset produktif
2. ROE dan ROA tersebut disebabkan oleh BSM dan aset non produktif.
Kinerja rasio Imbal Hasil Rata- masih melakukan ekspansi
rata Ekuitas (ROE) BSM tahun jaringan dan penambahan
2014 sebesar 1,49%, turun pegawai di tahun 2014.
signifikan terhadap ROE tahun
2013 sebesar 15,34%. Sedangkan 5. Financing Deposit Ratio (FDR)
Rasio Imbal Hasil Rata-rata Rasio Pembiayaan terhadap
Aset (ROA) sebesar 0,17%, Pendanaan (FDR) merupakan
menurun terhadap ROA tahun rasio pembiayaan yang diberikan
2013 sebesar 1,53%. Penurunan kepada pihak ketiga terhadap
tersebut terutama disebabkan pendanaan dalam Rupiah dan
pencapaian laba bersih yang mata uang asing. FDR Bank per
Tabel Ringkasan Data Rasio Keuangan Utama mengadakan analisis umur aktiva
dan perhitungan penyisihan atas
Keterangan 2013 2014
kemungkinankerugian dari tidak
CAR 14,10% 14,76% tertagihnya kredit/pembiayaan.
Penambahan penyisihan ini
ROA 1,53% 0,17%
diakui sebagai bagian dari biaya
ROE 15,34% 1,49% operasional selama periode berjalan.
BO/PO 86,46% 98,49%
Manajemen berpendapat bahwa
FDR 89,37% 82,13% jumlah penyisihan kerugian
NPF-NET 2,29% 4,29% adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak
NPF-GROSS 4,32% 6,84% tertagihnya giro dan penempatan
NRM 7,25% 6,19% pada bank Indonesia, giro pada
bank lain, penempatan pada
Current Ratio 178,65% 275,56% bank lain, investasi pada surat
DER 226,85% 168,73% berharga, piutang, pinjaman qardh,
pembiayaan mudharabah dan
DAR 17,24% 12,44% pembiayaan musyarakah sertatelah
memenuhi ketentuan Bank
Indonesia.
Kebijakan
Liabilitas
Nominal
11.030
Persentase
17,24%
Nominal
8.330
Persentase
12,44%
Manajemen Surat berharga 500 0,78% 500 0,75%
atas subordinasi
Modal Ekuitas
Total
4.862
63.965
7,60%
100,00%
4.937
66.942
7,37%
100,00%
Investasi Subordinasi (maksimum 50% dari jumlah modal inti) 500 500
II. Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan 5.345 5.572
VII. Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit dan pasar 14,10% 14,76%
Tahun 2014, BSM tidak melakukan 2014 dan 95,80% terhadap target RBB
untuk pembiayaan sebesar
Proyeksi 2015
aktivitas investasi barang modal. Rp51,28 triliun.
Dengan demikian tidak terdapat
informasi mengenai investasi barang Proyeksi Tahun 2015
modal yang direalisasikan pada BSM telah merumuskan target
tahun buku terakhir, meliputi: 1) pencapaian kinerja Bank pada
Jenis investasi barang modal; 2) Secara umum, kinerja BSM tahun 2015 terkait dengan
Tujuan investasi barang modal; pada tahun 2014 menunjukan perencanaan pencapaian volume
dan 3) Nilai investasi barang modal peningkatan untuk beberapa bisnis dan rasio-rasio keuangan.
yang dikeluarkan pada tahun buku indikator keuangan terhadap Proyeksi pencapaian kinerja tahun
terakhir. kinerja tahun 2013 terutama 2015 sebagai berikut:
dalam pencapaian aset Bank, dana 1. Posisi aset mencapai Rp70,40
pihak ketiga, pembiayaan dan triliun atau tumbuh 13,02%.
fee based income. Namun target 2. Posisi pembiayaan mencapai
pencapaian laba bersih belum Rp56,68 triliun atau tumbuh
dapat tercapai. 14,66%, dengan porsi
pembiayaan non korporasi
Realisasi Pencapaian Laba minimum 67%.
Neto, Pendanaan (DPK) dan 3. Posisi dana pihak ketiga
Pembiayaan mencapai Rp65,85 triliun atau
Realisasi pendapatan pengelolaan tumbuh 12,50%, dengan porsi
dana oleh Bank sebagai Mudharib dana konsumer minimum
tahun 2014 mencapai Rp5,55 55% dan porsi low cost fund
triliun, atau 80,31% terhadap minimum 50%.
target Rencana Bisnis Bank (RBB) 4. Perolehan fee based income
untuk pendapatan pengelolaan mencapai Rp992 miliar.
dana oleh Bank sebagai Mudharib 5. Laba usaha mencapai Rp752
sebesar Rp6,91 triliun. miliar atau tumbuh 215,24%.
6. Rasio Return on Equity (ROE)
Bank berhasil membukukan laba minimum 14,68%.
neto tahun 2014 sebesar Rp71,78 7. Rasio NPF gross 4,91% dan
miliar, atau 22,99% terhadap NPF Net 3,49%.
target Rencana Bisnis Bank (RBB) 8. Rasio BO/PO 86,47%.
untuk laba neto sebesar Rp312,12 9. Capital Adequancy Ratio (CAR)
miliar. 13,01%.
Informasi Prospek
dan Fakta Usaha
Material Perusahaan
yang Terjadi
setelah Ekonomi Indonesia pada tahun
Tanggal 2015 diperkirakan akan lebih baik
daripada 2014. Proyeksi tersebut
Laporan memberikan optimisme bagi pelaku
pasar khususnya pelaku bisnis
Akuntan perbankan syariah untuk kembali
meningkatkan kinerja korporasi baik
dari segi kinerja keuangan maupun
Tidak ada informasi dan fakta yang kinerja non keuangan (operasional).
material yang terjadi setelah tanggal
Akuntan yang mempengaruhi BSM, Beberapa hal yang dapat
selain sebagaimana yang diungkap menggambarkan kondisi
dalam laporan Kantor Akuntan perekonomian di tahun 2015 antara
Publik (KAP) sebagaimana terlampir. lain: perkiraan pertumbuhan 5,6%
dengan tingkat inflasi 4,4%, rata-
rata kurs Rp11.900/USD dan akan
dibukanya Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA).
2 A B C
Reshaping Pertumbuhan Optimal di Penguatan Monitoring & Percepatan Penagihan
Business Focus Selektif Target Market Penanganan Portfolio & Penyelesaian NPF
(Penajaman Fokus (Good Bank) (Existing Bank) (Bad Bank) Detail Initiatives
Bisnis) Plan 2015
Target Market, Bisnis Watch List, Collection Penguatan
Proses, Bisnis Unggulan System, Cross Selling Infrastruktur R3,
Pemetaan Account,
Program Insentif
3 A B C
Strengthening Penyempurnaan Model Integrasi Bisnis dalam Pengembangan
Distribution Channel & Organisasi Cabang Struktur Kanwil & Electronic Channel Detail Initiatives
(Penguatan Jaringan Sesuai Fokus Bisnis Cabang Plan 2015
Distribusi)
Penyempurnaan Manajemen Kinerja & Produktifitas
4 A B C
Integrating Mandiri Optimalisasi & Sinergi Optimalisasi & Sinergi Optimalisasi & Sinergi
Group (Integrasi Customer Base Mandiri Jaringan Pelayanan Infrastruktur Support Detail Initiatives
Mandiri Group) Group Mandiri Group Mandiri Group Plan 2015
end, back end, product 3. Penyesuaian Organisasi Kantor 5. Improving Business Enablers
champion, marketing Wilayah (Mirroring BM) (Peningkatan Fungsi Pendukung
strategy) masing-masing Menyesuaikan organisasi Bisnis)
bisnis unit dan memastikan Kanwil dengan integrasi 1. Penguatan Internal Control
implementasinya. Mikro dan Gadai ke Cabang
3. Penetapan Portofolio Cabang, penetapan fungsi a. Pembentukan fungsi
Menetapkan nasabah Operational Risk, Compliance ORCC (Operational Risk,
watchlist dan melakukan & Control (ORCC) Wilayah Compliance & Control) di
monitoring secara ketat dan dan menyesuaikan dengan Kantor Wilayah, Area dan
perbaikan collection model. organisasi Kanwil Bank Cabang.
4. Pemetaan Prioritas Account Mandiri. b. Penugasan Pihak
NPF dan Pemenuhan SDM & 4. Pemekaran Kanwil Independen (eksternal)
Infrasturktur Rencana menambah Kanwil untuk mereview dan
Memetakan prioritas account untuk memperkuat span of memberikan masukan
NPF (WO dan On Balance control dan menyesuaikan perbaikan internal control
Sheet) dan memastikan organisasi Kanwil dengan operasional cabang.
pemenuhan SDM dan integrasi Mikro dan Gadai c. Penugasan Tim Task Force
infrastruktur di wilayah (R3). ke Cabang, penetapan khusus untuk perbaikan
5. Pengembangan Bisnis Haji fungsi ORCC Wilayah dan dan pernyempurnaan SOP
Memberikan solusi menyesuaikan dengan (dan implementasinya)
kebutuhan pembiayaan dan organisasi Kanwil Bank internal control
layanan transaksi keuangan Mandiri. operasional cabang.
lainnya dalam ecosystem 5. Distribusi Target Dan 2. Penguatan infrastruktur
value chain bisnis haji. Penyesuaian KPI Cabang IT untuk mendukung
6. Pengembangan Produk Penyesuaian distribusi target pertumbuhan bisnis
Segmen Prioritas dan struktur KPI Cabang yang a. Mengembangkan Aplikasi
a. Fitur produk dana/ disesuaikan dengan Model Produk Tabungan,
investasi non deposito (Fokus Bisnis) Cabang. Giro, Deposito, Haji &
untuk nasabah priority. Umroh serta Gadai,
b. Sinergi penjualan produk 4. Integrasi Mandiri Group Mengembangkan
cicil emas sebagai salah 1. Penyusunan Corporate Plan Switching Terkait dengan
satu product recruiter 2015-2020 Internet Banking, Mobile
nasabah priority. Pemilihan konsultan Banking, ATM, Point Of
penyusunan Corporate Plan Sale
3. Strengthening Distribution 2015-2020 (BCG & OW) serta b. Mengimplementasikan
Network (Penguatan Jaringan milestone deliverables yang Financing Origination
Distribusi) ditetapkan. System (FOS),
1. Penetapan Model Outlet 2. Kerjasama dengan kanwil Mengimplementasikan
(Mirroring BM) Mandiri (subsidiary liason) Cash Management System
Memetakan model setiap Penetapan KPI pembiayaan, c. Melakukan Sentralisasi
outlet (5 MODEL) untuk gadai emas, cicil emas sebagai Operasi (Payroll, Trade
memastikan fokus bisnis KPI kanwil Bank Mandiri Service, Cash Pooling,
cabang dan prioritas (termasuk pemberian insentif) Pembukaan Rekening,
kelengkapan SDM untuk 3. Memperkuat aliansi bisnis Branch Operation,
setiap model. dengan Bank Mandiri Transactional Banking
2. Penyesuaian Organisasi Penetapan target aliansi Operation)
Cabang dengan Bank Mnadiri dalam d. Meningkatkan Kapasitas
Mengintegrasikan bisnis bentuk referal dan club deal dan Kualitas Data Center
Mikro dan Gadai ke dalam untuk segmen komersial dan & DRC (BCP, BCM,
organisasi Cabang serta korporasi Swinging Over, Melakukan
optimalisasi Cabang sebagai Relokasi ke Data Center
Sales Point. Rempoa)
bisnis mikro;
c. Mengimplementasikan FOS
untuk pemutusan pembiayaan
mikro;
d. Memperkuat prosedur
operasional; 2010 2011 2012 2013 2014
Informasi
Realisasi Investasi, Transaksi
Penggunaan Ekspansi, Material
Dana Hasil Divestasi, Mengandung
Penggabungan/ Benturan
Penawaran Peleburan Kepentingan
Umum Usaha, dan/atau
Akuisisi atau Transaksi
Tahun 2014, BSM tidak melakukan
Restrukturisasi dengan Pihak
penerbitan saham, hutang atau Utang/Modal Afiliasi
obligasi, sehingga tidak terdapat
informasi mengenai perolehan dana
hasil penawaran umum melalui
penerbitan saham, surat hutang atau Tahun 2014, BSM tidak melakukan
obligasi. Dalam usahanya, Bank melakukan
ekspansi, divestasi, akuisisi, dan
transaksi dengan pihak-pihak
restrukturisasi yang berdampak
berelasi sebagaimana yang
terhadap struktur BSM, Sehingga
didefinisikan dalam PSAK
tidak terdapat informasi terkait
No. 7 (Revisi 2010) tentang
dengan hal tersebut.
Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi. Jenis transaksi dan saldo
dengan pihak-pihak berelasi, baik
yang dilaksanakan dengan ataupun
tidak dilaksanakan dengan syarat
serta kondisi normal yang sama
untuk pihak yang tidak berelasi,
diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
3 PT Bank Sinar Harapan Bali Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
4 PT AXA Mandiri Financial Services Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
5 PT Mandiri Manajemen Investasi Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
7 PT Bank BNI Syariah Anak perusahaan BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk./Subsidiary of
Stated Owned Enterprises PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
10 PT Bank BRISyariah Anak perusahaan BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. /Subsidiary of
Stated Owned Enterprises PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
21 PT Balebat Dedikasi Prima Anak perusahaan BUMN PT Telkom Indonesia Tbk./Subsidiary of Stated Owned
Company PT Telkom Indonesia Tbk.
22 PT Bahana Artha Ventura Anak perusahaan BUMN Bahana PUI/Subsidiary of Stated owned company
Bahana PUI
42 PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Perusahaan BUMD/Regional Government Owned Enterprises
Belitung
43 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Unit Usaha Syariah Unit perusahaan BUMN PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk./Stated Owned Enterprises Unit PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Beban Usaha
Beban bagi hasil pinjaman diterima 53.048.704.961 47.172.379.440
2014, sedangkan CKPN kolektif Efektif berlaku pada atau setelah ketentuan untuk mencatat
diubah masa berlakunya menjadi tanggal 1 Januari 2015: instrumen keuangan pada
paling lambat 1 Januari 2015. a. PSAK No. 24 (Revisi 2013), tanggal pengukuran dan pada
Imbalan Kerja, yang tanggal setelah pengakuan
2. Standar Akuntansi Baru diadopsi dari IAS 19. PSAK awal.
Efektif berlaku pada atau setelah ini, antara lain, menghapus f. PSAK No. 60 (Revisi 2014),
tanggal 1 Januari 2014: mekanisme koridor dan Instrumen Keuangan:
pengungkapan atas informasi Pengungkapan, yang
Pada bulan Desember 2013, liabilitas kontinjensi untuk diadopsi dari IFRS 7. PSAK
Dewan Standar Akuntansi menyederhanakan klarifikasi ini, antara lain, menambah
Syariah-IAI telah menerbitkan dan pengungkapan. pengaturan pengungkapan
Revisi PSAK No. 102 Akutansi b. PSAK No. 46 (Revisi 2014), saling hapus dengan informasi
Murabahah (PSAK No. 102 Pajak Penghasilan, yang kuantitatif dan kualitatif, serta
(revisi 2013)) yang berlaku efektif diadopsi dari IAS 12. PSAK pengungkapan mengenai
sejak 1 Januari 2014 secara ini memberikan tambahan pengalihan instrumen
prospective. Perubahan terbesar pengaturan untuk aset dan keuangan.
pada PSAK No. 102 (Revisi 2013) liabilitas pajak tangguhan g. PSAK No. 68, Pengukuran
ini adalah perlakuan akuntansi yang berasal dari aset yang Nilai Wajar, yang diadopsi
untuk transaksi murabahah tidak disusutkan yang diukur dari IFRS 13. PSAK ini
yang dikategorikan sebagai dengan menggunakan model memberikan panduan tentang
transaksi pembiayaan. Dalam revaluasi, dan yang berasal bagaimana pengukuran
PSAK No. 102 (revisi 2013) dari properti investasi yang nilai wajar ketika nilai wajar
Revisi ini diatur bahwa seluruh diukur dengan menggunakan disyaratkan atau diizinkan.
transaksi murabahah yang secara model nilai wajar. h. PSAK No. 101 (Revisi 2014),
substansi adalah pembiayaan c. PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penyajian Laporan Keuangan
harus mengacu kepada PSAK Penurunan Nilai Aset, yang Syariah, mengatur dasar
55: Instrumen Keuangan: diadopsi dari IAS 36. PSAK dalam penyajian laporan
Pengakuan dan Pengukuran; ini memberikan tambahan keuangan bertujuan umum
PSAK 50: Instrumen Keuangan: persyaratan pengungkapan untuk entitas syariah.
Penyajian; dan PSAK untuk setiap aset individual
60: Instrumen Keuangan: atau unit penghasil kas yang Dampak dari penerapan PSAK
Pengungkapan dan PSAK mana kerugian penurunan No. 102 (revisi 2013) terhadap
lain yang relevan. Dampak dari nilai telah diakui atau dibalik penurunan nilai aset keuangan
penerapan PSAK No. 102 (revisi selama periode. yang timbul dari transaksi
2013) terhadap penurunan d. PSAK No. 50 (Revisi 2014), murabahah telah dibebankan
nilai aset keuangan yang timbul Instrumen Keuangan: sepenuhnya dalam laporan
dari transaksi murabahah telah Penyajian, yang diadopsi dari laba rugi komprehensif tahun
dibebankan sepenuhnya dalam IAS 32. PSAK ini mengatur 2014 karena Bank tidak dapat
laporan laba rugi komprehensif lebih dalam kriteria mengenai membedakan dampak dari
tahun 2014 karena Bank tidak hak yang dapat dipaksakan penurunan nilai tersebut
dapat membedakan dampak secara hukum untuk terhadap saldo awal per 31
dari penurunan nilai tersebut melakukan saling hapus atas Desember 2013/1 Januari 2014.
terhadap saldo awal per 31 jumlah yang telah diakui dan
Desember 2013/1 Januari 2014. kriteria penyelesaian secara
neto.
Dampak dari penerapan PSAK e. PSAK No. 55 (Revisi 2014),
No. 102 (revisi 2013) terhadap Instrumen Keuangan:
kebijakan akuntansi Bank Pengakuan dan Pengukuran,
diungkapkan dalam Catatan 2.d. yang diadopsi dari IAS
dan 2.v. dari laporan keuangan. 39. PSAK ini, antara lain,
menambah pengaturan
kriteria instrumen lindung
nilai yang tidak dapat
dianggap telah kedaluarsa
atau telah dihentikan, serta
Dari kedua pendekatan tersebut, fundamentals of BSM terdiri No. 14/27/PBI/2012 tentang
BSM menyakini bahwa sumber atas Spiritual Foundation, Vision, Penerapan Program Anti
daya manusia merupakan Mission, Shared Values, Employe Pencucian Uang (APU) &
fokus utama dari upaya BSM Value Proposition (EVP), Leadership Pencegahan Pendanaan
mengimplementasikan GCG dan Characteristic, dan Tagline. Terorisme (PPT) bagi Bank Umum.
etika bisnis perusahaan. Hal ini 7. PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal
didasari bahwa peran BSM sebagai Kombinasi transformasi tersebut dan 7 Desember 2009 dan SEBI
instansi didasari pada kemampuan penerapan The 7 Fundamentals of No.12/13/DPbS tanggal 30 April
manajemen dan karyawan BSM BSM diharapkan dapat menjadikan 2010 tentang Pelaksanaan Good
dalam menjalankan peran etika BSM sebagai perusahaan yang Corporate Governance bagi BUS
(ethical role) kepada para pemangku memiliki keunggulan kompetitif dan UUS.
kepentingan. yang berkelanjutan (sustainable 8. PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12
competitive advantage). Pada 2014, Januari 2011 tentang Pelaksanaan
Kesadaran menjalankan etika terjadi perubahan manajemen Fungsi Kepatuhan Bank Umum
yang baik dan tidak mengabaikan BSM, baik Direksi maupun Dewan 9. Peraturan OJK (POJK) No.8/
aturan-aturan akan mewujudkan Komisaris BSM melalui RUPS tanggal POJK.03/2014 tentang Penilaian
keberhasilan Perusahaan. Untuk 7 Mei 2014. Tingkat Kesehatan BUS dan UUS
itulah Pemegang Saham, Dewan 10. Surat Edaran OJK (SEOJK) No.10/
Komisaris, dan Direksi sebagai SEOJK.03/2014 tentang Penilaian
organ Perusahaan bersama dengan Tingkat Kesehatan BUS dan UUS
seluruh pegawai BSM senantiasa 11. POJK No.18/POJK.03/2014
berkomitmen untuk terus tanggal 18 November 2014
melaksanakan penerapan GCG.
Pelaksanaannya diwujudkan dalam Dasar dan tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi bagi Konglomerasi
setiap kegiatan yang selalu mengacu
kepada aturan yang berlaku dan Penerapan Keuangan
12. Anggaran Dasar PT Bank Syariah
menerapkan kebijakan nilai-nilai
etis yang dinyatakan secara eksplisit GCG Mandiri;
13. Board Manual PT Bank Syariah
sebagai suatu standar perilaku Mandiri;
yang diwajibkan bagi seluruh 14. Kebijakan Kepatuhan PT Bank
organ perusahaan di BSM melalui Syariah Mandiri
perumusan pedoman perilaku. BSM senantiasa merujuk pada 15. Pedoman Pelaksanaan Penerapan
berbagai perundang-undangan, APU & PPT Bank Syariah Mandiri.
Penerapan GCG merupakan faktor peraturan, dan ketentuan yang 16. Surat Keputusan Bersama (SKB)
kunci untuk mencapai visi dan misi berlaku antara lain sebagai berikut: No.12/002-SKB/Kom.Dir tanggal
BSM. Hal ini diyakini oleh Dewan 1. Undang Undang Dasar Negara 27 Desember 2010 tentang
Komisaris dan Direksi bersama Republik Indonesia tahun 1945 Piagam GCG (Good Corporate
seluruh pegawai BSM, dengan 2. Undang-undang Republik Governance Charter).
selalu membangun nilai dan budaya Indonesia No.40 tahun 2007 17. Surat Edaran (SE) No.13/010/
BSM yang diharapkan dapat terus tentang Perseroan Terbatas; UMM tanggal 26 Juli 2011
meningkatkan kinerja BSM untuk 3. Undang-undang Republik tentang Self Assessment
jangka panjang. Indonesia No.21 Tahun 2008 Pelaksanaan Good Corporate
tentang Perbankan Syariah; Governance (SA GCG).
BSM telah memperkuat 4. Peraturan Bank Indonesia (PBI) 18. SE No. 13/018/UMM tanggal
operasionalnya melalui transformasi No. 15/13/PBI/2013 tentang 31 Desember 2011 tentang
bisnis, transformasi teknologi Perubahan Atas Peraturan Bank Kewajiban Melaksanakan Prinsip-
informasi (TI), transformasi proses Indonesia Nomor 11/3/PBI/2009 Prinsip GCG TARProF.
bisnis, transformasi SDM, hingga Tentang Bank Umum Syariah; 19. SE No.15/004/UMM tanggal
sinergi dengan perusahaan induk 5. PBI No.13/23/PBI/2011 tentang 3 April 2013 tentang Good
(Bank Mandiri). Pada 2014, BSM Penerapan Manajemen Risiko Corporate Governance
melakukan transformasi budaya bagi BUS dan UUS.
dengan menghasilkan The 7 6. Peraturan Bank Indonesia
Apresiasi
Implementasi Penghargaan Instansi Penyelenggara
Penghargaan
Aspek yang
Diniliai
GCG Peringkat 2 Kategori Otoritas Jasa Keuangan dengan Keterbukaan
Swasta Keuangan Non Direktorat Jenderal Pajak, informasi yang
Listed dalam Annual Kementerian BUMN, Bank disampaikan dalam
Report Award Indonesia, Bursa Efek Laporan Tahunan
Berbagai apresiasi yang diperoleh Indonesia, Komite Nasional BSM 2013
selama 2014 sebagai bentuk Kebijakan
pengakuan dari banyak pihak Governance, dan Ikatan Akuntan
eksternal, baik dari lokal maupun Indonesia
internasional atas konsistensi BSM
Perusahaan Sangat Indonesian Institute for Penerapan GCG di
dalam menerapkan prinsip GCG.
Terpercaya berdasarkan Corporate Governance dan BSM
Selama 2014, BSM telah berhasil
Corporate Governance Majalah Swa
meraih beberapa penghargaan:
Perception Index
Implementasi 1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Unit Kerja 35%
GCG
2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Marketing 25%
Manager
Analisis
B. Governance Process
1. Faktor-faktor positif:
a. Kebijakan dan keputusan strategis yang diambil oleh Dewan
Komisaris dan Direksi telah dilakukan melalui mekanisme rapat
berdasarkan musyawarah mufakat.
b. Pemilik tidak melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi yang dapat
menggangu kegiatan operasional bank.
2. Faktor-faktor negatif:
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi belum dapat berjalan efektif dikarenakan masih adanya
Dewan Komisaris dan Direksi yang belum lulus fit and proper
test.
C. Governance Outcome
1. Faktor-faktor positif:
a. BSM telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non
keuangan kepada stakeholders.
b. BSM telah menyampaikan Laporan keuangan dan non-
keuangan secara tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Faktor-faktor negatif
a. Masih terdapat benturan kepentingan yang mengakibatkan
pelanggaran peraturan-peraturan internal bank.
Analisis
Kesimpulan:
A. Governance Structure
1. Faktor-faktor positif:
a. Struktur organisasi BSM telah lengkap, komposisi Dewan Komisaris dan Direksi BSM seluruhnya telah
mendapatkan surat keputusan lulus fit and proper test dari OJK.
b. Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan anggota Komite Eksekutif (komite audit,komite pemantau
risiko, dan komite remunerasi dan nominasi) memiliki kompetensi yang memadai dan relevan dengan
jabatannya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta mampu mengimplementasikan
kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
c. BSM telah memiliki infrastruktur peraturan dan kebijakan internal yang memadai dalam mendukung
kegiatan bank.
Analisis
2. Faktor-faktor negatif:
a. Pelaksanaan fungsi tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris dan Direksi berjalan optimal
setelah dinyatakan efektif berdasarkan surat keputusan fit and proper test pada Agustus dan Oktober
2014.
b. BSM terus menyempurnakan sistem yang ada dalam mendukung Business intelligence dashboard
sebagai tools penyediaan laporan untuk kebutuhan manajemen
c. Peraturan code of conduct bank sebagai dasar yang mengatur benturan kepentingan bank masih dalam
proses finalisasi.
B. Governance Process
1. Faktor-faktor positif:
a. Dewan Komisaris aktif melakukan koordinasi pengawasan melalui pelaksanaan rapat (Rapat Komisaris/
Rakom dan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/Rakomdir) sebanyak 19 kali rapat dengan agenda
membahas mengenai kondisi Bank terkini.
b. Pemilik tidak melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
dan Direksi yang dapat menggangu kegiatan operasional bank.
2. Faktor-faktor negatif:
a. Tindak lanjut terhadap pemenuhan hasil temuan audit belum optimal karena masih ada temuan audit
yang berulang.
C. Governance Outcome
1. Faktor-faktor positif:
Kegiatan operasional bank tidak ada intervensi dari pemilik. Direksi mengelola bank sesuai kewenangan
dan tanggung jawabnya. Pemilik tidak mengambil deviden yang menjadi haknya.
2. Faktor-faktor negatif
Masih terdapat benturan kepentingan yang mengakibatkan pelanggaran peraturan-peraturan internal
bank.
Struktur
Keberhasilan penerapan GCG organ dan perangkat kerja seperti
di bank didukung dengan tata tertib kerja, pedoman tata kelola
dan
efektivitas peranan dan fungsi perusahaan (himpunan pokok-
organ GCG yaitu Rapat Umum pokok pengelolaan perseroan yang
Mekanisme
Pemegang Saham (RUPS), akan dijabarkan lebih lanjut dalam
Dewan Komisaris, Direksi dan piagam), kebijakan, dan Standard
GCG
Dewan Pengawas Syariah. Operating Procedures (SOP) sebagai
Organorgan ini merupakan acuan implementasi GCG BSM yang
perangkat utama GCG. Dalam akan menjadi acuan implementasi
pelaksanaan tugas dan GCG BSM.
Struktur/Organ Inti
RUPS
DewanPengawas
PengawasSyariah
Syariah Direksi
Dewan
Boards of Shariah Supervisory Direksi
Board Of Directors Dewan Komisaris
Komite
Struktur/Organ Pendukung
Komite
CSR SKAI Pemantau Risiko
Komite
Corporate Values Manajemen Risiko Remunerasi & Nominasi
Communication Compliance
Kelengkapan kebijakan dan Standard Tahapan berikutnya adalah Governance outcome merupakan
Operating Procedures (SOP) untuk pelaksanaan tugas dan tanggung hasil yang Bank dapatkan dari
mendukung pelaksanaan GCG di jawab jajaran Bank sesuai dengan implementasi prinsip prinsip
antaranya adalah: dengan infrastruktur pendukung GCG. Outcome atas pelaksanaan
1. Pedoman Etika Perusahaan, yang ada (Governance process). GCG yang baik, BSM memiliki
2. Charter GCG Governance process berjalan melalui tingkat kesehatan yang baik,
3. Charter Dewan Komisaris tahapan: profil risiko yang moderat
4. Charter Direksi 1. Governance mechanism, yakni dengan kualitas penerapan
5. Charter Komite Remunerasi dan mekanisme internal yang manajemen risiko satisfactory,
Nominasi digunakan oleh jajaran bank nilai komposit pelaksanaan GCG
6. Charter Komite Audit sesuai dengan prinsip-prinsip masuk dalam kategori baik,
7. Charter Komite Pemantau Risiko GCG dalam kegiatan operasional penghargaan dari pihak eksternal
8. Piagam koordinasi Direktur yang Bank. Proses yang berjalan sebagai The Most Trusted
membawahkan Fungsi Kepatuhan dapat berupa rapat koordinasi, Company dan berbagai dampak
dan Satuan Kerja Kepatuhan penerapan whistle blowing baik lainnya dari implementasi
dengan Dewan Pengawas Syariah system, pelaksanaan reward and GCG.
(DPS) punishment, gerakan La Risywah
9. Charter Internal Audit dan lain-lain.
10. Kebijakan dan SOP 2. Sosialisasi dan evaluasi, yakni
11. Charter Compliance (Piagam tahapan untuk mensosialisasikan
Kepatuhan) pelaksanaan dan mengevaluasi
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
Mekanisme GCG yang dilakukan secara rutin.
Mekanisme implementasi GCG Bank Sosialisasi dilakukan melalui
dimulai dari komitmen bersama. media sharing doa pagi, public
Jajaran Bank tanpa kecuali wajib folder, reading discussion dan lain
mematuhi komitmen yang telah lain, sedangkan proses evaluasi
disepakati bersama. Komitmen ini dilakukan melalui self assessment
merupakan landasan bagi Bank yang dilakukan oleh pihak
dalam mengimplementasikan GCG. internal maupun pihak eksternal.
3. Walking the talk, yakni proses
Tahapan berikutnya adalah yang sedang berjalan untuk
melengkapi struktur dan memperbaiki governance proses
infrastruktur Bank (Governance agar menjadi lebih baik lagi.
structure). Bank melengkapi struktur
organisasinya sesuai dengan
ketentuan dan kebutuhan untuk
mendukung kegiatan operasional
Bank mulai dari level tertinggi
sampai terendah.
Governance Process
Governance Governance Governance
Steps
Commitment structure Governance Sosialisasi dan Walking the Outcome
Mechanism Evakuasi talk
Task Anggaran Pemenuhan Penyempurnaan : Forum doa pagi Optimalisasi Profil risiko
Dasar Jumlah Dewan -- Anggaran Public Folder peran Duta moderate
Visi, Misi Komisaris, Direksi. Dasar Forum reading GCG dalam & kualitas
dan strategi Komite dibawah -- Kebijakan discuss pemahaman penerapan
Bank Syariah Dewan Komisaris pedoman dan Laporan prinsip GCG. manajemen risiko
Mandiri dan Dewan prosedur Pelaksanaan Pengkinian satisfactory.
Corporate Pengawas Syariah -- GCG Charter GCG code of Tingkat
Values (ETHIC) (lengkap) -- Code of Self Assesment conduct kesehatan bank 2
Code of Satuan Kerja Audit Conduct pelaksanaan Transformasi sehat
Conduct Internal. Satuan Rapat koordinasi GCG nilai dan Nilai Komposit
GCG Charter Kerja Kepatuhan Dewan Komisaris, Penilaian GCG budaya BSM Pelaksanaan GCG
Tata Tertib dan Manajemen Direksi, Komite oleh pihak Redefinning 2 kategori Baik
Dewan Risiko dan DPS independen the 7 tahun 2014
Komisaris, Pemisahan Whistle blowing IICG (CGPI) Fundamentals GCPI Award
Direksi dan fungsi antara system : B-Wise, of BSM 2011-2013
DPS operasional/ I-BLOW, CEO Line sebagai The
bisnis dengan Reward and Most Trusted
pengawasan / Punishment Company
manajemen Strategi anti Fraud
risiko/ pendukung La-Risywah
Call Center
0,00000034%
Pemegang
Saham
Utama dan
Pengendali
Pemegang Saham terdiri dari 2 99,99999966%
(dua) pihak, yakni PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Persero) Tbk dan PT Mandiri PT Mandiri Sekuritas
Sekuritas. PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk memiliki 99,99999966% saham Dalam melindungi kepentingan
dan PT Mandiri Sekuritas memiliki para pemegang saham, BSM selalu
0,00000034% saham. mengacu pada Anggaran Dasar,
beserta seluruh ketentuan internal
yang termasuk ke dalam hierarki
kebijakan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
5 a. Memberi wewenang kuasa kepada Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan Kantor Akuntan Telah dilaksanakan
Publik yang mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2014. oleh BSM
b. Memberikan wewenang kepada Dewan komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium dan
persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik
dalam hal Kantor Akuntan Publik terpilih tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku uang berakhir pada 31 Desember 2014.
6 Persetujuan penetapan Gaji Anggota Direksi, Honorarium Anggota Dewan Komisaris, Tantiem serta Telah dilaksanakan
penetapan Benefit lainnya bagi segenap Anggota Direksi dan Dewan komisaris Perseroan. oleh BSM
7 Persetujuan pembayaran Zakat Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 Telah dilaksanakan
sebesar Rp. 22.662.472.354,- (dua puluh dua miliar enam ratus enam puluh dua juta empat ratus tujuh oleh BSM
puluh dua ribu tiga ratus lima puluh empat rupiah).
8 Persetujuan penetapan wewenang kepada pemegang saham mayoritas untuk memperoleh akses Telah dilaksanakan
data dan atau informasi dalam rangka optimalisasi monitoring manajemen risiko dan pengendalian oleh BSM
kesehatan perseroan.
a. Menerima pengunduran diri Anggota Dewan Komisaris Achmad Marzuki (Komisaris Utama) dan
Sulaeman (Anggota Dewan Komisaris) serta pengunduran diri Anggota Direksi yakni Zainal Fanani
(Direktur), Hanawijaya (Direktur), Sugiharto (Direktur) dan Amran Permata Nasution (Direktur).
b. Pemberhentian dengan hormat, Tuan Yuslam Fauzi, Sarjana Ekonomi, Master of Business
Administration sebagai Direktur Utama dan kepada yang bersangkutan telah disampaikan dasar
pertimbangan pemberhentiannya. Yang bersangkutan menerima dengan baik pemberhentian
tersebut sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara Pemberitahuan Rencana Pemberhentian dan
Pembelaan Diri Direktur Utama Perseroan tertanggal 7 Mei 2014.
c. Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris yakni Ventje Raharjo (Komisaris Utama) dan Zulkifli
Djaelani (Anggota Dewan Komisaris). Serta pengangkatan Direksi yakni: Agus Sudiarto (Direktur
Utama), Agus Dwi Handaya (Direktur), Putu Rahwidhiyasa (Direktur), dan Fahmi Ridho (Direktur).
Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan regulator
atas uji kelayakan dan kepatutan serta memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dengan masa jabatan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan demikian susunan anggota anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
No. Nama Jabatan
1 Ventje Rahardjo Komisaris Utama
2 Ramzi Ahmad Zuhdi Komisaris Independen
3 Bambang Widianto Komisaris Independen
4 Zulkifli Djaelani Komisaris Independen
5 Agus Fuad Komisaris
Direksi
No. Nama Jabatan
1 Agus Sudiarto Direktur Utama
2 Achmad Syamsudin Direktur
3 Agus Dwi Handaya Direktur
4 Fahmi Ridho Direktur
5 Putu Rahwidhiyasa Direktur
Pelaksanaan
No Keputusan Pemegang Saham Di Luar RUPS
Keputusan
1 Penambahan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor sebesar Rp 30.778.370.000,- (tiga Telah dilaksanakan
puluh miliar tujuh ratus tujuh puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh ribu Rupiah) atau oleh BSM
sebanyak 6.155.674 (enam juta seratus lima puluh lima ribu enam ratus tujuh puluh
empat) saham yang dikeluarkan dari saham portepel. Keseluruhan saham tersebut
diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Penyetoran saham-
saham tersebut dilakukan dengan cara disetor non-tunai (inbreng) berupa tanah dan
bangunan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2 Perubahan Anggaran Dasar Bank terkait Pasal 4 ayat 2, dan Pasal 28 ayat 3, menjadi Telah dilaksanakan
sebagai berikut: oleh BSM
Pedoman dan Tata Tertib Rapat Dewan Komisaris 4. Rapat Dewan Komisaris dan
Dewan Komisaris (Board Dewan Komisaris telah Dewan Pengawas Syariah
Charter) menyelenggarakan Rapat minimal Rapat Dewan Komisaris dengan
Dewan Komisaris telah memiliki sebulan sekali. Hal ini telah Dewan Pengawas Syariah dengan
dan menyempurnakan Pedoman sejalan dengan PBI No.11/33/ agenda kepatuhan pelaksanaan
dan Tata Tertib Kerja Dewan PBI/2009 tentang Pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan
Komisaris yang telah disahkan pada Good Corporate Governance bagi usaha Bank.
24 Desember 2014. Pedoman dan Bank Umum Syariah, Pasal 14, yang
Tata Terbit Kerja tersebut mengatur mewajibkan Dewan Komisaris untuk Selama 2014, jumlah rapat yang telah
mengenai tugas pokok, struktur menyelenggarakan rapat paling dilakukan Dewan Komisaris sebanyak
organisasi, etika kerja, waktu kerja, kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) 33 rapat. Khusus untuk pelaksanaan
dan penyelenggaraan rapat Dewan bulan. rapat Dewan Komisaris (Rakom)
Komisaris. pada 2014, dilakukan sebanyak 15
Jenis-jenis rapat yang diikuti oleh kali rapat dan selalu dipimpin oleh
Isi Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris antara lain Rapat Komisaris Utama.
Kerja Dewan Komisaris Dewan Komisaris (Rakom), Rapat
Pedoman tersebut mengatur tugas Dewan Komisaris dengan Direksi
pokok, struktur organisasi, etika (Rakomdir atau Radirkom), dan
kerja, waktu kerja, penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dengan
rapat Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah dengan
ketentuan lain dalam rangka penjelasan sebagai berikut:
memenuhi prinsip-prinsip GCG. 1. Rapat Dewan Komisaris (Rakom)
Rapat yang dilakukan Dewan
Hal-hal yang diatur dalam Pedoman Komisaris untuk membahas
dan Tata Tertib Kerja Dewan pelaksanaan tugas dan tanggung
Komisaris tersebut antara lain: jawab Dewan Komisaris dalam
rangka pengawasan dan
I. KETENTUAN UMUM pemberian nasihat kepada
II. STRUKTUR, TUGAS, KEWAJIBAN, Direksi.
HAK DAN WEWENANG 2. Rapat Dewan Komisaris dan
III. LEMBAGA PENUNJANG Direksi (Rakomdir)
IV. RAPAT DEWAN KOMISARIS Rapat Dewan Komisaris dengan
V. PEMBAGIAN TUGAS Direksi atau Direktur Bidang.
VI. PERUBAHAN Inisiatif rapat berasal dari Dewan
VII. PENUTUP Komisaris dengan agenda
pelaksanaan pengelolaan bisnis
Bank.
3. Rapat Direksi dan Dewan
Komisaris (Radirkom)
Rapat Dewan Komisaris dengan
Direksi atau Direktur Bidang.
Inisiatif rapat berasal dari
Direksi dengan agenda laporan
kinerja Bank, tingkat kesehatan
Bank, profil risiko Bank, inisiatif
strategis Bank seperti corporate
plan, core banking system,
project Saturn, dan lainnya.
Program Orientasi dan lingkup kegiatan, kinerja perusahaan yang baik. Dewan
Selain Program Pelatihan, bagi keuangan dan operasi, strategi, Komisaris berkomitmen untuk
Anggota Dewan Komisaris yang baru rencana usaha jangka pendek dan proaktif dalam melaksanakan
diangkat juga diberikan Program jangka panjang, posisi kompetitif, fungsi pengawasan bank, baik
Orientasi untuk memperkenalkan risiko dan masalah-masalah pada proses perumusan rencana
Anggota Dewan Komisaris baru strategis lainnya; strategis perusahaan, penyusunan
terhadap pelaksanaan fungsi 3. Keterangan berkaitan dengan dan implementasi rencana bisnis
dan tugas Dewan Komisaris. kewenangan yang didelegasikan, Bank, pemantauan kinerja, serta
Pelaksanaan Program Orientasi audit internal dan eksternal, penerapan manajemen risiko
dilakukan menyesuaikan dengan sistem dan kebijakan dan penerapan Good Corporate
adanya perubahan komposisi pengendalian internal, termasuk Governance. Berikut adalah Laporan
Dewan Komisaris. Pada 2014, seiring komite-komite dibawah Dewan Pengawasan Dewan Komisaris
dengan perubahan komposisi Dewan Komisaris selama 2014:
Komisaris dengan masuknya 2 (dua) 4. Keterangan mengenai tugas 1. Laporan Kinerja Bank
Anggota Dewan Komisaris, maka dan tanggung jawab Dewan Laporan Kinerja Bank membahas
BSM telah melaksanakan Program Komisaris serta hal-hal yang tidak pencapaian target finansial
Orientasi kepada Anggota Dewan diperbolehkan. maupun non finansial. Dewan
Komisaris tersebut. Komisaris memberikan
Laporan Pengawasan Dewan pendapat, saran, dan nasihat
Materi Program Pengenalan meliputi Komisaris mengenai laporan kinerja dan
antara lain: Dewan Komisaris senantiasa masalah yang terjadi, termasuk
1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG melaksanakan tugas dan pelaksanaan rencana kerja
di BSM; tanggungjawabnya secara berikutnya.
2. Gambaran mengenai BSM yang profesional dan independen dengan a. Laporan kinerja Bank antara
berkaitan dengan tujuan, sifat, berlandaskan pada tata kelola lain membahas pencapaian
realisasi dibandingkan target di peringkat ke-1 perbankan Bank per 31 Desember 2014
serta faktor-faktor yang syariah dan peringkat ke-18 secara umum sehat, sehingga
menentukan pencapaian perbankan nasional, dengan mampu menghadapi pengaruh
atau tidak tercapainya target. market share BSM per 31 negatif yang signifikan dari
Kinerja finansial yang dibahas Desember 2014 atas Industri perubahan kondisi bisnis dan
antara lain aset, kualitas, Perbankan Syariah berkisar faktor eksternal lainnya. Hal ini
aktiva produktif, pembiayaan, antara 24,58% (Aset), 24,65% tercermin dari peringkat faktor-
surat berharga, dana pihak (Pembiayaan), dan 27,46% faktor penilaian yang terdiri
ketiga, pendapatan dan biaya (DPK). atas profil risiko, penerapan
bagi hasil, biaya overhead, good corporate governance,
laba, fee based income, rasio Kinerja Bank sampai rentabilitas, dan permodalan
kecukupan modal (capital dengan Desember 2014 yang secara umum baik. Adapun
adequacy ratio/CAR) dan rasio dipengaruhi faktor internal penilaian self assessment Tingkat
keuangan lainnya. maupun eksternal bank. Kesehatan Bank pada 2014
b. Pencapaian target dan Faktor internal Bank sebagai berikut:
realisasi non finansial, meliputi peningkatan Non a. Profil Risiko.
serta faktor-faktor yang Performing Financing (NPF), Pada Desember 2014,
menentukan pencapaian penyelesaian permasalahan predikat inherent risk
atau tidak tercapainya target. fraud, penurunan pangsa bank adalah Moderate
Kinerja non finansial yang pasar (market share), dengan kualitas penerapan
dibahas antara lain core peningkatan kompetensi manajemen risiko bank
banking system, project sumber daya manusia (SDM), adalah Satisfactory sehingga
Saturn, sumber daya manusia, dan pengembangan teknologi predikat risiko komposit bank
dan sebagainya. informasi (TI). Selain itu, bank secara keseluruhan adalah 2.
belum optimal melakukan Dewan Komisaris telah
Pencapaian realisasi kinerja sinergi dan aliansi dengan meminta Direksi untuk
keuangan PT Bank Syariah Mandiri Group. melakukan langkah-langkah
Mandiri (BSM) pada 2014, mitigasi terhadap risiko-
dari sisi total aset mengalami Faktor eksternal Bank risiko yang dihadapi Bank,
pertumbuhan dibandingkan meliputi kondisi makro khususnya Risiko Kredit,
dengan posisi Desember ekonomi Indonesia antara Risiko Operasional, dan
2013, namun kinerja lain pertumbuhan ekonomi Risiko Reputasi, serta
pencapaian laba hanya Indonesia pada 2014 melakukan evaluasi terhadap
sebesar Rp72 miliar. Adapun mengalami penurunan dari penggunaan parameter-
hal ini disebabkan oleh semula 5,58% pada 2013 parameter pengukuran
meningkatnya pembiayaan menjadi 5,02% pada 2014, profil risiko untuk
bermasalah secara signifikan Peningkatan BI Rate pada mendapatkan hasil yang lebih
yang mengharuskan 18 November 2014 menjadi mencerminkan kondisi BSM.
BSM perlu melakukan 7,75%, inflasi 2014 sebesar b. Good Corporate Governance.
konsolidasi dan pengaturan 8,36%, serta melemahnya Berdasarkan self assessment
kembali pelaksanaan kurs Rupiah terhadap implementasi GCG per
pemberian pembiayaan mata uang US Dollar, dan Desember 2014, manajemen
serta pembentukan biaya sebagainya. Bank telah melakukan
pencadangan kerugian penerapan Good Corporate
pembiayaan sebesar Rp1 2. Perkembangan Tingkat Kesehatan Governance yang secara
triliun. Bank. umum baik dengan nilai
Berdasarkan POJK No.8/ komposit 2.
Likuiditas Bank berada pada POJK.03/2014 tanggal 11 Juni Dalam rangka meningkatkan
posisi yang sangat baik, 2014 tentang Penilaian Tingkat implementasi good corporate
yaitu rasio Financing to Kesehatan Bank Umum Syariah governance, Dewan
Debt Ratio (FDR) sebesar dan Unit Usaha Syariah, Bank Komisaris telah meminta
82,13%, sedangkan CAR telah melakukan penilaian kepada Direksi antara lain
masih cukup yaitu sebesar Tingkat Kesehatan secara self untuk mengefektifkan sistem
14,76%. Sampai dengan assessment dengan kesimpulan pengendalian internal,
November 2014, BSM berada bahwa tingkat kesehatan meningkatkan kompetensi
e. Kewajaran: Dewan
Komisaris dan Direksi telah
melaksanakan wewenang
dan tanggung jawab sesuai
batasan-batasan yang Komisaris Direksi
Independen
ditentukan dalam Anggaran
Dasar dan ketentuan-
ketentuan perundang- Direksi adalah organ perusahaan
undangan yang berlaku. yang berwenang dan bertanggung
Bank telah memberikan Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, jawab penuh atas pengurusan
penghargaan (reward) Bank harus memiliki memiliki Komisaris perusahaan untuk kepentingan
untuk setiap prestasi dan Independen dengan komposisi paling perusahaan sesuai dengan
menjatuhkan hukuman kurang 50% dari jumlah anggota maksud dan tujuan perusahaan
(punishment) yang objektif Dewan Komisaris. Sehubungan serta mewakili perusahaan sesuai
dan bersifat mendidik bagi dengan hal tersebut dan dalam rangka anggaran dasar.
setiap pelanggaran. mendukung pelaksanaan GCG, maka
pemegang saham melalui RUPS telah Direksi bertanggungjawab penuh
13. Pandangan atas Prospek Usaha menetapkan Komisaris Independen atas pelaksanaan pengololaan BSM
Perseroan. untuk menjalankan tugas pengawasan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Dewan Komisaris meyakini terhadap BSM. dan kehati-hatian. Kewenangan
bahwa pangsa pasar syariah dan tanggung jawab Direksi telah
di Indonesia sangat besar, Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM diatur dan sesuai dengan Anggaran
khususnya pada segmen ritel. saat ini adalah 5 (lima) orang dengan Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan
Dalam rangka menghadapi 3 (tiga) orang diantaranya atau 60% tugas dan tanggung jawab Direksi
tantangan usaha ke depan, anggota Dewan Komisaris merupakan telah dipertanggung jawabkan
BSM saat ini sedang melakukan Komisaris Independen. Setiap anggota kepada Pemegang Saham melalui
penyusunan terhadap Corporate Dewan Komisaris tidak memiliki mekanisme RUPS.
Plan BSM tahun 2016 2020. hubungan kekeluargaan sampai dengan
Penyusunan Corporate Plan derajat kedua dengan anggota Dewan Sebagai wujud dalam pelaksanaan
BSM 2016-2020 mencanangkan Komisaris lainnya dan/atau anggota GCG dalam setiap kegiatan BSM,
visi Menjadi Bank Syariah Ritel Direksi. Direksi telah menjalankan fungsi
Terdepan dan disusun secara audit intern yang efektif sesuai
mirroring terhadap Corporate Komisaris Independen menandatangani standar sebagaimana diatur dalam
Plan 2015-2020 Bank Mandiri. pernyataan independensi yang dibuat ketentuan BI, fungsi Manajemen
dan diperbaharui secara berkala. Risiko dan Komite Manajemen
Risiko dan fungsi kepatuhan secara
Pernyataan Independensi Komisaris independen.
Independen BSM dapat diketahui
sebagai berikut:
Tanggal
Nama Jabatan
Penandatanganan
Ramzi A. Zuhdi Komisaris 15 September 2010
Independen
Bambang Komisaris 25 September 2014
Widianto Independen
Zulkifli Djaelani Komisaris 10 Oktober 2014
Independen
Komposisi Direksi
Struktur organisasi BSM pada 2014
mengalami perubahan, termasuk
di dalamnya perubahan susunan
Direksi BSM yang semula berjumlah
6 (enam) orang menjadi 5 (lima)
orang. BSM menyelenggarakan 1
(satu) kali Rapat Umum Pemegang
Saham yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
yang dilaksanakan pada Rabu, 7
Mei 2014. Adapun susunan anggota
Direksi sepanjang 2014 adalah
sebagai berikut:
2. Hanawijaya Direktur Akta No. 83, RUPS tanggal 22 Juni 2005 Juni 2005 s.d. Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 Juni 2011 Juni 2016
Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
3. Sugiharto Direktur Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Juni 2011 Juni 2016
4. Zainal Direktur Akta No. 119, RUPS tanggal 19 Juni 2007 Juni 2007 s.d. Juni 2010 s.d.
Fanani Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010 Juni 2010 Juni 2015
5. Achmad Direktur Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010 Juni 2010 s.d.
Syamsudin Juni 2015
6. Amran P. Direktur Akta No. 119, RUPS tanggal 19 Juni 2007 Juni 2007 s.d. Juni 2010 s.d.
Nasution Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010 Juni 2010 Juni 2015
The 2nd International Financial Inclusion Jakarta, 23 Oktober 2014 Bank Mandiri
Forum (IFIF)
Platinum Workshop Maqashid Syariah Bali, 24 & 25 Oktober 2014 Iqtishad Consulting
pada Perbankan Syariah
3 Agus Dwi Fast Track BSMR Level V Jakarta, 16 Juni 2014 LSPP
Handaya
Seminar IBEX 2014 Tantangan Bisnis Jakarta, 28 Agustus 2014 Perbanas
dalam Mendorong Terciptanya Ekonomi
Berdikari
Seminar Prospek Ekonomi Indonesia 2015 Jakarta, 17 Oktober 2014 Komite Ekonomi Nasional
Peluang & Tantangannya
The 2nd International Financial Inclusion Jakarta, 23 Oktober 2014 Bank Mandiri
Forum (IFIF)
5 Putu Seminar IBEX 2014 Financial Deepening, Jakarta, 28 Agustus 2014 Perbanas
Rahwidhyasa Sebuah Langkah Strategis dalam
Mewujudkan Struktur Fundamental
Keuangan Nasional Demi Terciptanya
Ekonomi Berdikari
Seminar Generasi Emas: Unggul, Jakarta, 1 September 2014 ESQ Business School
Berkarakter dan Profesional
Seminar FKDKP untuk Level Pengurus Bali, 11 September 2014 Forum Komunikasi
Bank di Jakarta Direktur Kepatuhan
Perbankan
Forum Diskusi Eksekutif: Dukungan SDM Bandung, 10 Oktober 2014 Forum Human Capital
Perbankan dalam Menyambut Masyarakat Perbankan Indonesia
Ekonomi ASEAN tahun 2015
Periode Januari
Program Orientasi Rapat Direksi s.d. Mei 2014
Selain Program Pelatihan, bagi Rapat Direksi diselenggarakan No. Direksi
Anggota Direksi yang baru diangkat minimal sebulan sekali. Rapat Rapat Direksi
internal Direksi merupakan (10 kali)
juga diberikan Program Orientasi
untuk memperkenalkan Anggota forum dan sekaligus mekanisme Yuslam Fauzi 10 (100%)
1
Direksi baru terhadap pelaksanaan bagi pengambilan keputusan (Direktur Utama)
fungsi dan tugas Direksi. secara kolektif. Selain itu, Direksi
Hanawijaya 10 (100%)
mengadakan rapat gabungan dengan 2
(Direktur)
Materi Program Pengenalan meliputi Dewan Komisaris untuk membahas
antara lain: kinerja Bank. Zainal Fanani 10 (100%)
3
1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG (Direktur)
di BSM; Selama 2014, Direksi telah mengikuti
Amran Nasution 9 (90%)
2. Gambaran mengenai BSM yang berbagai rapat antara lain: 45 kali 4
(Direktur)
berkaitan dengan tujuan, sifat, rapat internal Direksi, 12 kali dan
dan lingkup kegiatan, kinerja rapat gabungan Direksi dan Dewan Sugiharto 7 (70%)
5
keuangan dan operasi, strategi, Komisaris. Berikut tingkat kehadiran (Direktur)
rencana usaha jangka pendek dan masing-masing anggota Direksi
Achmad Syamsudin 8 (80%)
jangka panjang, posisi kompetitif, dalam berbagai rapat tersebut: 6
(Direktur)
risiko dan masalah-masalah
strategis lainnya;
3. Keterangan berkaitan dengan Periode s.d.
kewenangan yang didelegasikan, Desember 2014
audit internal dan eksternal, No. Direksi
Rapat Direksi
sistem dan kebijakan (34 kali)
pengendalian internal,
4. Keterangan mengenai tugas dan 1
Agus Sudiarto 34 (100%)
tanggung jawab Direksi serta hal- (Direktur Utama)
hal yang tidak diperbolehkan. Achmad Syamsudin 29 (85%)
2
(Direktur)
Assessment
Keberagaman
Komposisi terhadap
Dewan Dewan
Komisaris dan Komisaris dan
Direksi Direksi
Membuat kajian
Pembahasan Menetapkan
penyusunan
remunerasi remunerasi
remunerasi
Remunerasi dan Fasilitas Lainnya untuk Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah setelah
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 7 Mei 2014:
Jumlah Diterima selama Periode 7 Mei 31 Desember 2014
Jenis Remunerasi dan
Fasilitas Lainnya Dewan Komisaris Direksi** Dewan Pengawas Syariah
Total Remunerasi dan Fasilitas Lainnya yang diterima Selama 1 (satu) Tahun
Jumlah Diterima selama 1 (satu) Tahun
Jenis Remunerasi dan
Fasilitas Lainnya Dewan Komisaris Direksi** Dewan Pengawas Syariah
Remunerasi Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah dalam 1 (satu) Tahun
Jumlah anggota Dewan Komisaris, Direksim dan DPS yang menerima remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan
dalam kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana tabel di bawah ini:
Jumlah Remunerasi per orang untuk Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah sebelum
pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 7 Mei 2014.
Jumlah Jumlah Jumlah Dewan
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 Tahun *
Komisaris Direksi Pengawas Syariah
Di atas Rp 2 Miliar - 5 -
Jumlah Remunerasi per orang untuk Dewan Komisaris, Direksi (termasuk SEVP), dan Dewan Pengawas
Syariah setelah pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 7 Mei 2014.
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 Tahun * Jumlah Jumlah Jumlah Dewan
Komisaris Direksi ** Pengawas Syariah
Di atas Rp 2 Miliar - - -
Total Remunerasi per Orang yang Diterima dalam 1 (satu) Tahun (sebelum dan setelah pelaksanaan
RUPST pada 7 Mei 2014)
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 Tahun * Jumlah Jumlah Jumlah Dewan
Komisaris Direksi ** Pengawas Syariah
Di atas Rp 2 Miliar - 6 -
Hubungan Afiliasi
antara Anggota Dewan Hubungan keluarga dan kepengurusan
perusahaan lain anggota Dewan Komisaris
Komisaris, Direksi, dan dan Direksi dengan sesama anggota Dewan
Komisaris dan/atau anggota Direksi serta
Pemegang Saham Pemegang Saham selama periode 2014
sebagai berikut:
Ramzi A. Zuhdi - - - - - -
Bambang Widianto - - - - - -
Zulkifli Djaelani - - - - - -
Agus Fuad - - - - - -
DIREKSI
Agus Sudiarto - - - - - -
Achmad Syamsudin - - - - - -
Fahmi Ridho - - - - - -
Putu Rahwidhiyasa - - - - - -
c. Opini Umum DPS terhadap penguatan materi Akad dan 3. Menyerahkan laporan
operasional Bank per periode. Produk Perbankan Syariah pengawasan syariah kepada Bank
Periode I yaitu 1 Januari 2014 kepada staf cabang, dengan Indonesia, Direksi dan DSN MUI
s.d. 30 Juni 2014 dan periode mengadakan Forum Klinik setiap semester pada 2014, yang
II yaitu 1 Juli 2014 s.d. 31 Syariah untuk menjawab keluhan memuat antara lain:
Desember 2014. sekaligus menerima masukan a. Hasil pengawasan terhadap
d. Opini DPS terhadap kegiatan yang dapat memperbaiki kualitas proses pengembangan
penghimpunan dana, pemenuhan aspek syariah. produk baru bank meliputi
penyaluran dana, serta tujuan, karakteristik, akad
pelayanan jasa Bank. Dengan Hal ini dimaksudkan agar semua dalam produk, kesesuaiannya
menyajikan data berupa: pejabat cabang memahami dengan Fatwa DSN- MUI,
jumlah SE (Surat Edaran), dan mengenali kembali skema review sistem dan prosedur
data pembiayaan serta produk dan jasa perbankan produk baru.
opini DPS atas produk baru syariah. Termasuk akad-akad b. Hasil pengawasan terhadap
Bank. Pada 2014, DPS telah standar yang digunakan dalam kegiatan bank meliputi
mengeluarkan sebanyak 8 produk pendanaan, pembiayaan penghimpunan dana,
opini Syariah. dan jasa. Sehingga harapannya penyaluran dana, serta
e. Metodologi dan teknik dari sisi bisnis tetap tumbuh dan pelayanan jasa bank. Bentuk
pengambilan uji sampel dari aspek syariah terpenuhi. pengawasan berupa; analisis
pemeriksaan. laporan hasil audit intern,
Pada 2014, DPS telah Untuk menunjang semua penetapan dan pemeriksaan
melakukan uji petik/ pencapaian di atas, DPS jumlah uji petik transaksi,
pengawasan langsung secara moral spiritual memiliki review terhadap SOP terkait
ke 7 Kantor Cabang BSM kewajiban untuk menyampaikan aspek syariah.
yaitu KC Jogjakarta, KC motivasi dan arahan kepada c. Opini Umum DPS terhadap
Cirebon, KC Cimahi, KC semua pejabat dan pegawai operasional bank per periode.
Sukabumi, KC Bogor, KC cabang agar senantiasa Periode I yaitu 1 Januari 2014
Cianjur, KC Purwakarta. mengedepankan akhlak/etika s.d. 30 Juni 2014 dan periode
Dengan konsentrasi uji petik islami dalam menjalankan semua II yaitu 1 Juli 2014 sampai
yaitu dokumen transaksi tugas dan tanggung jawab yang dengan 31 Desember 2014.
pendanaan dan pembiayaan. menjadi amanah Perusahaan. d. Opini DPS terhadap kegiatan
Guna melengkapi proses Karena hal inilah yang menjadi penghimpunan dana,
pemeriksaan, DPS juga nilai tambah sekaligus kekuatan penyaluran dana, serta
meminta dan mempelajari yang sangat fundamental bagi pelayanan jasa bank. Dengan
hasil temuan Internal Audit Bank Syariah Mandiri, terlebih menyajikan data berupa:
& Anti Fraud Group (IAG) Bank Syariah Mandiri saat ini jumlah SE (Surat Edaran), data
dari masing-masing Kantor tengah menjalankan program pembiayaan serta opini DPS
Cabang yang diuji petik. The Strengtening of Foundation. atas produk baru bank. Dan
pada tahun 2014 DPS telah
4. Meningkatkan Pemahaman Realisasi Pengawasan Dewan mengeluarkan sebanyak 8
Praktik Perbankan Syariah. Pengawas Syariah (delapan) opini syariah.
DPS melakukan dialog dengan Selama 2014, DPS telah melakukan e. Metodologi dan teknik
pimpinan dan pegawai cabang, pengawasan prinsip syariah sebagai pengambilan uji sampel
sehingga kendala-kendala bisnis berikut: pemeriksaan. Pada tahun
dan operasional cabang yang 1. Memberikan masukan bahwa 2014 DPS telah melakukan uji
berkaitan dengan aspek syariah produk dan layanan BSM telah petik/pengawasan langsung
dapat diselesaikan. sesuai dengan fatwa yang ke 7 Kantor Cabang BSM yaitu
Selain itu, DPS kembali dikeluarkan DSN. KC Jogjakarta, KC Cirebon,
memberikan arahan dan 2. Memberikan masukan dan opini KC Cimahi, KC Sukabumi,
pada seluruh pedoman kerja KC Bogor, KC Cianjur, KC
operasional dan manual produk. Purwakarta.
Memulai karir di Bank Bumi Daya Rangkap Jabatan Anggota d. Menelaah laporan implementasi
1986 hingga 2000, kemudian di Komite Core Banking System PT Bank
Prasetio Strategic Consulting a. Tidak ada Direksi BSM maupun Syariah Mandiri Desember 2013
Arthur Andersen, Ernst & Young Direksi bank lain yang menjadi dan Januari sampai dengan
Advisory Services, Center for anggota Komite Audit. November 2014.
Investment and Business Advisory, b. Ketua Komite Audit merangkap e. Menelaah Pengadaan Kantor
anggota Komite Audit PT Bank sebagai Anggota pada Komite Akuntan Publik (KAP) untuk
Rakyat Indonesia (Persero) dan saat Pemantau Risiko. mengaudit Laporan Keuangan
ini sebagai anggota Komite Audit PT BSM tahun buku 2014.
Bank Syariah Mandiri. Laporan Kegiatan Tahun 2014 f. Menelaah Hasil Seleksi Kantor
Selama 2014, Komite Audit BSM Akuntan Publik untuk Audit
Ferry Firmansyah telah me-review berbagai laporan Laporan Keuangan BSM Tahun
Anggota hasil audit rutin dan audit khusus/ Buku 2014.
Warga Negara Indonesia, lahir di fraud yang dilaksanakan oleh auditor g. Menelaah Rencana dan Ruang
Jakarta, 29 April 1955 (umur 58 internal (Internal Audit & Anti Fraud Lingkup Pemeriksaan Laporan
tahun). Lulusan Fakultas Ekonomi Division), maupun hasil audit yang Keuangan BSM per 31 Desember
Universitas Indonesia jurusan dilaksanakan oleh auditor eksternal 2014 oleh KAP PSS-EY, melalui
Akuntansi Jakarta pada 1983. (Kantor Akuntan Publik, Otoritas Jasa rapat Komite Audit.
Keuangan, dan Bank Mandiri). h. Menelaah Rencana Bisnis Bank
Berpengalaman mengikuti pelatihan BSM 2014 dan 2014-2016.
di luar negeri antara lain di National Komite Audit juga telah i. Menelaah laporan keuangan
Institute of Bank Management, menyampaikan Laporan Triwulanan publikasi BSM Triwulan IV- 2013,
Pune India, Merrill Lynch New Jersey Komite Audit mengenai pelaksanaan dan Triwulan I-2014, Triwulan II-
Amerika dan berbagai training / tugas dan tanggung jawabnya 2014, Triwulan III- 2014.
seminar didalam negeri antara lain kepada Dewan Komisaris. Kegiatan j. Menelaah implementasi Risk
di bidang yang berkaitan dengan Komite Audit selama 2014 dilakukan Based Audit (RBA) BSM 2014.
tugas Komite Audit seperti Prime dalam bentuk telaah, Rapat Komite k. Menelaah Kegiatan dan Hasil
Bank Instrument Frauds, Workshop Audit, mengikuti Rapat Direksi - Pemeriksaan Internal Audit &
Treasury, Strategy for Excellent Komisaris (Radirkom) dan Rapat Anti Fraud Divison (IAD) periode
Customer Service, Market Analysis Komisaris - Direksi (Rakomdir) terkait s.d. Desember 2013 dan periode
/Strategy Marketing and Product Evaluasi Kinerja, Tingkat Kesehatan Triwulan I-2014, Triwulan II-2014,
Development. Bank dan Profil Risiko PT Bank Triwulan III- 2014.
Syariah Mandiri, serta pertemuan l. Menelaah Monitoring Progres
Memulai karier di PT 3M Indonesia Komite Audit dengan satuan-satuan Tindak Lanjut Surat Dewan
sebagai senior cost accountant, kerja terkait. Kegiatan-kegiatan yang Komisaris Atas Hasil Pemeriksaan
anggota Tim Debitur Khusus telah dilakukan Komite Audit selama Internal Audit & Anti Fraud
Bapindo Pusat Jakarta, kepala Tim 2014 meliputi sebagai berikut: Division (IAD) periode Triwulan
Kredit Bapindo Samarinda, Kabag III- 2013.
Keuangan Bapindo Surabaya dan a. Membahas Progress Hasil m. Menelaah Manegement Letter
Bapindo S Parman Jakarta Pusat, Audit Kantor Akuntan Publik Hasil Pemeriksaan BSM Posisi
kepala Cabang Bapindo Tarakan Purwantono, Suherman & Surja 31 Desember 2013 Oleh Kantor
Kalimantan Timur, Senior Manager Ernst & Young (KAP PSS-EY) atas Akuntan Publik (KAP) PSS-EY.
Marketing & Regional Internal Laporan Keuangan BSM Tahun n. Menelaah Annual Audit Plan
Control Bank Mandiri (Persero) Tbk 2013. 2014 - Internal Audit & Anti Fraud
Kanwil IV Jakarta Pusat, dan saat ini b. Mengikuti Radirkom dan Division.
sebagai anggota Komite Audit PT Rakomdir tentang Evaluasi o. Menelaah Laporan Data Fraud
Bank Syariah Mandiri. Kinerja, Tingkat Kesehatan Bank dan Sanksi pada 2013 sampai
dan Profil Risiko BSM Desember dengan 2014 - Internal Audit &
2013 dan Januari sampai dengan Anti Fraud Division.
November tahun 2014. p. Menelaah Pengelolaan
c. Mengikuti Rakomdir dan Ekstrakomptabel atas Rekening
Radirkom lainnya, sesuai Debitur yang Telah Dihapus Buku
permintaan Dewan Komisaris. (Write Off).
q. Mengikuti Rapat Komite Audit 5. Rapat Komite Audit dengan 17. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah
BSM dengan PT Bank Mandiri KAP-EY tentang Pembentukan Mandiri periode 30 Juni 2014.
tentang Temuan Audit KAP PSS- Cadangan Kerugian Penurunan (14.07.2014).
E&Y Tahun 2013 dan Rencana Nilai (CKPN) dan PSAK 50, 55. 18. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah
Audit Tahun 2014. (25.02.2014). Mandiri periode 31 Juli 2014 dan
r. Menelaah progres pelaksanaan 6. Rapat Komite Audit tentang Tindak Lanjut Catatan Pemegang
audit oleh KAP PSS-E&Y terhadap Laporan Review Implementasi Saham Atas Kinerja BSM Q1-
Laporan Keuangan BSM per 31 Core Banking System iBSM PT 2014. (18.08.2014).
Desember 2014, melalui rapat Bank Syariah Mandiri Per 31 19. Rapat Komite Audit tentang
Komite Audit. Januari 2014. (10.03.2014). Progres Transformasi Core
s. Mengikuti rapat Komite Audit. 7. Evaluasi Kinerja, Tingkat Banking System iBSM periode s.d.
t. Mengikuti rapat gabungan Komite Kesehatan Bank dan Profil Risiko Juli 2014. (27.08.2014).
Audit dan Komite Pemantau PT Bank Syariah Mandiri Februari 20. Rapat Komite Audit dengan
Risiko. 2014 (19.03.2014) Kantor Akuntan Publik
u. Mengikuti rapat Komite 8. Rapat Komite Audit tentang Purwantono, Suherman & Surja
Pemantau Risiko. Laporan Keuangan Publikasi PT Ernst & Young (KAP PSS-EY)
v. Melaksanakan tugas-tugas Bank Syariah Mandiri Posisi 31 tentang Rencana dan Ruang
lain sesuai penugasan Dewan Desember 2013. (20.03.2014). Lingkup Pemeriksaan Laporan
Komisaris. 9. Rapat Komite Audit tentang Keuangan PT Bank Syariah
w. Menyusun Piagam Komite Audit Laporan Review Implementasi Mandiri per 31 Desember 2014
(Revisi Tahun 2014). Core Banking System iBSM PT oleh KAP PSS-EY. (09.09.2014).
x. Menyusun laporan (triwulanan) Bank Syariah Mandiri Per 28 21. Evaluasi Kinerja PT Bank
Komite Audit tahun 2014. Februari 2014. (03.04.2014). Syariah Mandiri periode 31
y. Menyusun laporan Komite Audit 10. Evaluasi Kinerja, Tingkat Agustus 2014 dan Tindak Lanjut
dalam Laporan Tahunan BSM Kesehatan Bank dan Profil Risiko Surat OJK mengenai Rencana
Tahun Buku 2014. PT Bank Syariah Mandiri Maret Penambahan Modal Disetor dari
2014 (28.04.2014) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Rapat Komite Audit 11. Rapat Komite Audit tentang (22.09.2014).
Selama 2014, Komite Audit telah Laporan Review Implementasi 22. Rapat Komite Audit tentang
mengadakan 31 kali rapat, dimana Core Banking System iBSM PT Realisasi Hasil Pemeriksaan
rapat tersebut terdiri atas rapat Bank Syariah Mandiri Per 31 Internal Audit & Anti Fraud
khusus Komite Audit dan rapat Maret 2014. (08.05.2014). Division periode Juli s.d. Agustus
keikutsertaan Komite Audit pada 12. Rapat Komite Audit tentang 2014. (22.09.2014).
Rakomdir tentang Kinerja Keuangan Laporan Keuangan Publikasi PT 23. Rapat Gabungan Komite Audit
PT Bank Syariah Mandiri. Adapun Bank Syariah Mandiri Posisi 31 dan Komite Pemantau Risiko
rincian rapat Komite Audit tersebut Maret 2014. (13.05.2014). tentang Mengapa Non Performing
adalah sebagai berikut: 13. Rapat Komite Audit tentang Financing (NPF) PT Bank Syariah
1. Rapat Komite Audit dengan Laporan Realisasi Audit Internal Mandiri Masih Meningkat dan
KAP-EY tentang Progress Audit & Anti Fraud Division Strategi Bisnis Apa yang Perlu
Hasil Audit KAP PSS-EY atas Periode s.d. Desember 2013 dan Dipilih. (02.10.2014).
Laporan Keuangan PT Bank Triwulan I-2014. (21.05.2014). 24. Rapat Komite Audit PT Bank
Syariah Mandiri Tahun 2013. 14. Evaluasi Kinerja, Tingkat Syariah Mandiri dan Kantor
(03.01.2014). Kesehatan Bank dan Profil Risiko Akuntan Publik Purwantono,
2. Evaluasi Kinerja, Tingkat PT Bank Syariah Mandiri April Suherman & Surja Ernst &
Kesehatan Bank dan Profil 2014 (22.05.2014) Young (KAP PSS-E&Y) dengan PT
Risiko PT Bank Syariah Mandiri 15. Evaluasi Kinerja, Tingkat Bank Mandiri tentang Temuan
Desember 2013 (22.01.2014) Kesehatan Bank dan Profil Risiko Audit Tahun 2013 dan Rencana
3. Rapat Komite Audit tentang PT Bank Syariah Mandiri Mei Audit Tahun 2014. (07.10.2014).
Laporan Review Implementasi 2014 (23.06.2014) 25. Rapat Komite Audit dengan KAP
Core Banking System iBSM PT 16. Rapat Komite Audit dan PSS-E&Y tentang Pelaksanaan
Bank Syariah Mandiri Per 31 Pemantau Risiko tentang Pemeriksaan oleh KAP PSS-E&Y
Desember 2013. (05.02.2014). Presentasi Top Letters Periode terhadap Laporan Keuangan PT
4. Evaluasi Kinerja, Tingkat Januari s.d. April 2014 - Internal Bank Syariah Mandiri per 31
Kesehatan Bank dan Profil Risiko Audit & Anti Fraud Division. Desember 2014. (16.10.2014).
PT Bank Syariah Mandiri Januari (03.07.2014).
2014 (24.02.2014)
212 Laporan Tahunan 2014 PT Bank Syariah Mandiri
Analisa dan Pembahasan Atas Tata Kelola Laporan
Kinerja Perusahaan Perusahaan Keuangan
1. Memberikan masukan kepada 10. Monitoring adanya informasi Tabel Susunan Anggota Komite
Dewan Komisaris dalam negatif terhadap nasabah- Pemantau Risiko BSM periode 22
penyusunan dan perbaikan nasabah Bank Syariah Mandiri Mei 31 Desember 2014
kebijakan manajemen risiko yang yang dapat menyebabkan
berkaitan dengan pengendalian meningkatnya risiko kredit.
Ramzi A : Ketua, Komisaris
risiko di bidang pengelolaan asset
Zuhdi Independen
& liability, likuiditas, perkreditan, Susunan Anggota Komite
dan operasional sebelum Pemantau Risiko Ventje : Anggota,
mendapat persetujuan Dewan Susunan keanggotaan Komite Rahardjo Komisaris Utama
Komisaris Pemantau Risiko BSM berjumlah Zulkifli : Anggota,
2. Melakukan diskusi dengan Direksi 5 (lima) orang, terdiri atas 1 orang Djaelani Komisaris
atau unit kerja yang terkait ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen
dengan masalah yang manajemen Independen, 1 orang anggota
risikonya perlu atau sedang Komisaris Utama, 1 orang anggota Edyanto : Anggota, Pihak
dibahas. Komisaris Independen dan 2 orang Rachman Independen
3. Memastikan pelaksanaan anggota yang berasal dari pihak (Ahli di bidang
kebijakan manajemen risiko dalam independen di luar pengurus bank, manajemen
kegiatan BSM sebagai berikut: risiko)
4. Mempelajari kebijakan dan
peraturan-peraturan internal yang Ateng : Anggota, Pihak
Tabel Susunan Anggota Komite
terkait manajemen risiko yang Suhaeni Independen
Pemantau Risiko BSM periode 1
dibuat Direksi. (Ahli di bidang
Januari 2014 22 Mei 2014
5. Memastikan telah perbankan
dipertimbangkannya segala risiko Syariah)
yang penting dalam produk-produk Ramzi A : Ketua, Komisaris
BSM yang baru dan segala dampak Zuhdi Independen Dalam melaksanakan tugas-
karena adanya perubahan atau Sulaeman : Anggota, tugasnya, Komite Pemantau Risiko
kejadian yang signifikan baik yang Komisaris bertangggung jawab kepada Dewan
berasal dari internal maupun Komisaris.
eksternal Bank Syariah Mandiri. Bambang : Anggota,
6. Melakukan pembahasan laporan Widianto Komisaris Profil Komite Pemantau Risiko
triwulanan profil risiko BSM. Independen Ramzi A Zuhdi
7. Menyampaikan masukan kepada Edyanto : Anggota, Pihak Ketua
Dewan Komisaris atas hal-hal yang Rachman Independen Profil dapat dilihat di Bagian Profil
perlu mendapat perhatian dan (Ahli di bidang Dewan Komisaris
yang perlu dibicarakan dengan manajemen
Direksi, agar Direksi melakukan risiko) Ventje Rahardjo
tindak lanjut dari hasil evaluasi Anggota
manajemen risiko oleh Komite. Ateng : Anggota, Pihak Profil dapat dilihat di Bagian Profil
8. Secara proaktif menyelenggarakan Suhaeni Independen Dewan Komisaris
rapat dengan Direksi dalam rangka (Ahli di bidang
mengantisipasi akan adanya risiko, perbankan
Zulkifli Djaelani
khususnya apabila ada peristiwa Syariah)
Anggota
penting, peraturan eksternal yang Profil dapat dilihat di Bagian Profil
mempengaruhi bidang usaha BSM. Dewan Komisaris
9. Melakukan evaluasi terhadap
perkembangan atas perubahan Edyanto Rachman
struktur organisasi sampai dengan Anggota
satu tingkat di bawah Direksi yang Warga Negara Indonesia, lahir di
sedang dijalankan oleh BSM. Cirebon, 27 Maret 1954 (umur 60
tahun). Menyelesaikan pendidikan
S1 Fisika dari Institut Teknologi
Bandung (ITB) pada 1978 dan
Magister Manajemen Universitas
Indonesia (UI) pada 1991. Memulai
karir sebagai supervisor pada Parts Urusan Administrasi Keuangan. c. Menyusun telaah Risiko Stratejik
Department PT Astra Motor Sales Pada 1998 -1999 bergabung dan Risiko Operasional atas
pada 1978. Bergabung dengan Bank dengan Tim Merger Bank Mandiri Implementasi Financing
Pembangunan Indonesia (Bapindo) sebagai ketua Tim- Koordinator Operation Center per 28 Januari
pada 1984 sebagai staff Urusan Akuntansi Eks Bank Dagang 2014. (05.02.2014)
Sistem Informasi, selanjutnya Negara. Pada 1999, sebagai d. Menyusun telaah Early Warning
sebagai kepala Tim ALCO Support anggota Working Committee terkait Kinerja dan Profil Risiko
pada 1993, anggota Tim Counterpart Konversi Bank Susila Bakti menjadi BSM per 31 Januari 2014
Bapindo Standard Chartered Bank Bank Syariah Mandiri. Pada 2000 (27.02.2014)
pada 1994 , Wakil Kepala Cabang - 2001 bergabung dengan Divisi e. Menyusun telaah Review
Bapindo Pontianak pada 1995 dan Accounting PT Bank Mandiri Penetapan NPF secara sistem
terakhir sebagai Kepala Cabang (Persero) sebagai Group Head menjadi NPF Report terkait Risiko
Bapindo Tasikmalaya pada 1997. Accounting and Operation Control. Operasional. (17.03.2014)
Dalam perjalanan karirnya di PT Pada 2001 2003 bergabung f. Menyusun telaah Penyampaian
Bank Mandiri (Persero),Tbk. pernah dengan Divisi Financial Control Realisasi dan Top Letters Audit
menjabat sebagai Team Leader Project PT Bank Mandiri (Persero) Periode Januari sampai dengan
Branch Roll-Out tahun 1999-2000, sebagai Department Head Legacy Maret 2014. (19.05.2014)
Group Head MIS - Strategy & System & Accounting Support. g. Menyusun telaah Risiko Stratejik
Performance Group pada 2001-2003, Pada 2003 - 2009 bergabung terkait Cybersecurity BSM.
Regional Risk Manager Bandung dengan PT Bank Syariah Mandiri, (22.05.2014)
pada 2004-2006 dan Regional Risk sebagai kepala Divisi Operasi dan h. Menyusun telaah Risiko Kredit
Manager Jakarta Sudirman pada Akuntansi. Pada 2009 2011 terkait 50 debitur large exposure
2007-2009. Selain itu, juga pernah sebagai kepala Divisi Operasi PT BSM. (09.06.2014).
menjabat sebagai Komisaris PT Bank Syariah Mandiri. Kursus dan i. Menyusun telaah Risiko
Wahana Optima Permai (perusahaan pelatihan yang pernah diikuti Operasional terkait BSM sebagai
anak Dana Pensiun Bank Mandiri antara lain: Branch Management agen penjual Mesin Electronic
Empat) pada 2009-2013. Kursus dan Course, Akuntansi Perbankan, Data Capture (EDC) Bank Mandiri.
pelatihan yang pernah diikuti antara Perpajakan, Ekspor dan Impor, (12.06.2014).
lain Bank Management Course Overview Implementasi Perbankan j. Menyusun telaah Risiko
di Stockholm, Boulder Colorado, Syariah, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan dan Risiko Operasional
Cayman Islands, INSEAD Singapore, Sertifikasi Manajemen Risiko pelaksanaan hapus buku
Sespibank Angkatan ke-34, Sertifikasi sampai dengan level 4. Pada 2012 (write off) pembiayaan BSM.
Manajemen Risiko dan Assesor sampai dengan sekarang, Dosen (25.06.2014).
Kompetensi Manajemen Risiko Manajemen Keuangan Syariah dan k. Menyusun telaah Usulan
LSPP/BNSP. Menjabat sebagai Corporate Finance di Universitas Penggantian Nama Komite
anggota Komite Pemantau Risiko Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta. Pemantau Risiko menjadi Komite
PT Bank Syariah Mandiri sejak 1 Menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko dan GCG.
Oktober 2010. Pemantau Risiko sejak April 2012. (30.06.2014)
l. Menyusun telaah Peraturan
Ateng Suhaeni Laporan Pelaksanaan 2014 Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
Anggota Kegiatan Komite Pemantau Risiko tentang Penilaian Tingkat
Warga Negara Indonesia, lahir di 2014 mencakup hal-hal sebagai Kesehatan Bank Umum Syariah
Cirebon, 14 Juni 1954 (umur 60 berikut : berdasarkan Risk Based Bank
tahun). Menyelesaikan Sarjana a. Menyusun telaah Monitoring Rating (RBBR) terkait Risiko
Akuntansi Universitas Padjadjaran atas Progress Project Saturn Kepatuhan. (14.07.2014).
Bandung pada 1983 dan 1998 lulus Desember 2013 PT Bank m. Menyusun telaah Mitigasi Risiko
Magister Manajemen Keuangan Syariah Mandiri. (15.01.2014) operasional terkait Hari Libur dan
STIE IPWI Jakarta. Memulai karir b. Menyusun telaah Monitoring Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri
di Bank Dagang Negara (BDN) Kinerja Tim Financing 1435 H/2014 (21.07.2014)
pada 1983 di Cabang Jakarta Kota. Infrastructure Reengineering n. Menyusun telaah Perhitungan
Selanjutnya, pada 1985 - 1989 (FIRe) per 31 Desember 2013. Proyeksi Downgrade Upgrade
di Kantor Pusat Urusan Logistik, (27.01.2014) Non Performing Financing (NPF)
1989-1993 di Cabang Denpasar, segmen Konsumer dan Mikro Haji
1993-1995 di Cabang Bontang, (22.07.2014)
dan 1995 - 1998 di Kantor Pusat
A. Pelaksanaan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi sebelum tanggal 22 Mei 2014
Waktu Kehadiran
Nomor Risalah
No. Pelaksanaan Agenda Rapat Achmad Ramzi Agus Achmad Eka B. Taufik
Rapat
Rapat Marzuki A. Zuhdi Fuad Fauzi Danuwirana Machrus
1 16/001/KRN Selasa, 25 Materi RUPS Tahunan 1 - 1 1 1 1
Maret 2014 PT Bank Syariah
Mandiri Tahun Buku
2013
B. Pelaksanaan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal 22 Mei 2014
Nomor Waktu Kehadiran
No. Risalah Pelaksanaan Agenda Rapat Ventje Ramzi A. Agus Bambang Zulkifli Achmad
Rapat Rapat Rahardjo Zuhdi Fuad Widianto Djaelani Fauzi
1 16/003/ Kamis, 3 Juli 1. Remunerasi Dewan 1 1 1 1 1 1
KRN 2014 Komisaris, Direksi, dan
Senior Executive Vice
President (SEVP) PT
Bank Syariah Mandiri
Tahun 2014
2. Penetapan
Honorarium &
Fasilitas/Tunjangan
bagi Dewan Pengawas
Syariah (DPS) PT Bank
Syariah Mandiri
Board
Secretary
Warga Negara Indonesia, Lahir di Pasuruan, 3 April 1968 (umur 46 tahun). Lulus dari
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga pada 1994. Bergabung dengan BSM sejak
2001. Sejak 19 Desember 2012, menjabat sebagai Head of Corporate Secretary
Division (CSD) yang sebelumnya menjabat sebagai Head of Procurement and Services
Division (PSD).
Taufik Machrus
Corporate Secretary
2 21 November 2014 Perkuat Bisnis, Mandiri Group Gelar International Islamic Expo and Fair , BSM Luncurkan Tabungan
Mabrur Junior
3 06 November 2014 Tingkatkan Layanan, Bank Syariah Mandiri Luncurkan BSM e-Money
8 27 September 2014 BSM Raih The Best Islamic Bank in Indonesia dari Asiamoney
16 13 Agustus 2014 Bahana Artha Ventura dan Bank Syariah Mandiri Perkuat Kerjasama
26 30 Mei 2014 BSM Raih The Best Islamic Bank in Indonesia dari Triple A Islamic Awards
28 03 April 2014 Bank Syariah dan Kemenag Luncurkan Tabungan Umrah untuk Jamaah Haji Khusus
32 15 Maret 2014 BSM Ditunjuk Sebagai Bank Penerima Setoran Haji Khusus
34 06 Maret 2014 BSM Bekerja sama dengan AMPHURI dalam Pemanfaatkan Dana Optimalisasi Haji Khusus
36 28 Februari 2014 BSMdan Bank Mandiri Operasikan KLG di Bank Mandiri Pasar Baru
38 27 Februari 2014 BSM Raih The Best Islamic Full Pledged Bank dari Karim Business Consulting
39 13 Februari 2014 BSM Peroleh Penghargaan The Best Islamic Bank Euromoney
Sistem
Biaya yang telah dikeluarkan dalam
mengadministrasikan surat keluar
Pengendalian
selama 2014 sebesar Rp 592,73 juta.
Internal
Division Head
Monitoring
& Audit Special Audit General Audit I General Audit II IT Audit
Development
Monitoring
Team Leader
Evaluation
Team Member
MIS
Team Leader
Investigation
External Audit
Liaison Team Member
General
Affairs
Quality
Assurance
Mardiana
Head of Internal Audit Division
(IAD)
2013 Benyanto Purwantono, Indonesia Stock Rp820 juta Wajar dalam Audit Kepatuhan
Suherman Suherman & Exchange Building, semua hal yang terhadap
Izin Akuntan Surja, Izin KAP Tower 2, 7th floor, material Pengendalian
Publik No. Nomor 381/ Jl. Jend. Sudirman Internal dan
05.1.0973 KM.1/2010 Kav-52-53 Jakarta Undang-undang
12190, Indonesia Audit Kinerja
2012 Benyanto Purwantono, Indonesia Stock Rp745 juta Wajar dalam Audit Kepatuhan
Suherman Suherman & Exchange Building, semua hal yang terhadap
Izin Akuntan Surja, Izin KAP Tower 2, 7th floor, material Pengendalian
Publik No. Nomor 381/ Jl. Jend. Sudirman Internal dan
05.1.0973 KM.1/2010 Kav-52-53 Jakarta Undang-undang
12190, Indonesia Audit Kinerja
2011 Drs. Hari Purwantono, Indonesia Rp750 juta Wajar dalam Audit Kepatuhan
Purwantono, Suherman & Stock Exchange semua hal yang terhadap
Izin Akuntan Surja, Izin KAP Building, Tower 2, material Pengendalian
Publik No. Nomor 381/ 7th floor, Jl. Jend. Internal dan
98.1.0065 KM.1/2010 Sudirman Kav-52- Undang-undang
53 Jakarta 12190, Audit Kinerja
Indonesia
2010 Drs. Hari Purwantono, Indonesia Stock Rp 690 juta Wajar dalam Audit Kepatuhan
Purwantono, Suherman Exchange semua hal Terhadap
Izin Akuntan & Surja, Izin Building, Tower 2, yang material Pengendalian
Publik No. KAP Nomor 7th floor, Jl. Jend. Internal dan
98.1.0065 381/KM.1/2010 Sudirman Kav-52- Undang-undang
53 Jakarta 12190, Audit Kinerja
Indonesia
Compliance
Division
Team Lead
PS TPAK
Satuan kerja kepatuhan dalam Monitoring & Supporting Satuan Kerja Anti Pencucian Uang
Bank merupakan satuan kerja Memastikan berjalannya proses dan Pencegahan dan Pendanaan
yang berfungsi melakukan penyelenggaraan administrasi, Terorisme (SKAP)
pengawasan & pengujian kepatuhan, pelaporan internal dan eksternal, SKAP merupakan Unit Kerja Khusus
mengembangkan sistem kepatuhan, penyediaan sarana dan logistik serta (UKK) setingkat bagian yang secara
serta me-monitoring penerapan pengembangan Sistem Informasi struktural bertanggungjawab
prinsip mengenal nasabah serta Kepatuhan. langsung kepada Direktur
pelaksanaan Good Corporate Kepatuhan, namun saat ini
Governance (GCG). Pengawasan Kepatuhan dirangkapkan pada Compliance
Melakukan monitoring dan Group (CPG). SKAP memiliki fungsi
Fungsi dari tiap tiap bagian adalah pengawasan aspek kepatuhan, baik memantau dan memastikan
sebagai berikut: di cabang maupun kantor pusat, penerapan Program Anti Pencucian
Pengembangan GCG termasuk melakukan pembinaan Uang dan Pencegahan Pendanaan
Memastikan berjalannya tata kepada pengawas kepatuhan. Terorisme (APU dan PPT) di BSM
kelola perusahaan yang baik (Good sesuai ketentuan internal dan
Corporate Governance), sesuai Pengujian Kepatuhan eksternal
dengan peraturan dan perundang- Melakukan proses pengujian
undangan yang berlaku. kepatuhan (compliance review)
terhadap objek review yang telah
Sistem Kepatuhan diputus oleh Komite. Pengujian
Memastikan berjalannya dilakukan untuk meyakini objek
pelaksanaan review ketentuan review yang diputus oleh Komite
internal dan eksternal, sosialisasi tidak menyimpang dari ketentuan.
kepatuhan dan penerapan
compliance procedure.
Level 1 437
Pada tahun 2014, Bank membuat 1. Alat identifikasi dan monitoring
Level 2 347
dan melakukan pengkinian prosedur kejadian risiko operasional.
Level 3 45 serta tools terkait penerapan 2. Early warning system potensi
Level 4 26 manajemen risiko antara lain: risiko operasional.
1. Perubahan ketentuan 3. Database kerugian risiko
Total 855 pembiayaan operasional.
2. Perubahan ketentuan komite
3. Sosialisasi dan internalisasi pembiayaan/penanganan Bank telah mengembangkan
manajemen risiko pada program pembiayaan bermasalah. Business Intelligence System (BI
training/pelatihan pegawai. 3. Penanganan dan tindak lanjut dashboard) sebagai tools penyedia
Setiap pegawai wajib mengikuti pengaduan nasabah informasi untuk mendukung
program training/pelatihan yang 4. Standardisasi perangkat lunak pengambilan keputusan strategis.
sesuai dengan bidang tugasnya komputer. Guna menjaga kehandalan sistem
masing-masing. Disamping 5. Pengelolaan risiko operasional informasi manajemen, Bank
itu, untuk meningkatkan risk cabang melalui penyusunan profil melakukan data cleansing secara
awareness, Bank menetapkan risiko operasional berkesinambungan.
modul manajemen risiko (risk 6. Financing Origination System
culture) menjadi kurikulum wajib (FOS) untuk pembiayaan Metodologi/Model Analisis
pada program training/pelatihan konsumer Bank telah mengembangkan
wajib pegawai. 7. Portfolio guideline meliputi limit model pengukuran risiko yang
sektoral/ produk, rating sektor mengacu pada best practise melalui
Kebijakan dan Prosedur ekonomi, dan Risk Acceptance pendekatan kualitatif dan kuantitatif
Kebijakan dan prosedur yang Criteria (RAC). antara lain:
dimiliki Bank merupakan bentuk 8. Scoring pembiayaan kecil 1. scoring/rating pembiayaan
panduan pengelolaan risiko 2. model Value at Risk (VaR)
yang melekat pada aktivitas Sistem dan data 3. portofolio management
operasional bank. Bank Bank memiliki Sistem Informasi 4. stress testing
memiliki arsitektur kebijakan Manajemen Risiko (SIMRIS) 5. liquidity gap
dan prosedur, dimana Kebijakan yang merupakan aplikasi yang 6. repricing gap
Manajemen Risiko menjadi berbasisweb sebagai data centre 7. metode perhitungan probability
salah satu kebijakan utama manajemen risiko bank. Salah satu of default.
yang menjadi dasar penetapan bagian SIMRIS adalah Operational
kebijakan bisnis dan operasional Risk Management Information Selain pengembangan model dan
serta standar prosedur System (ORMIS) yang berfungsi analisis manajemen risiko di atas,
operasional lainnya. sebagai: pengembangan risk management
ke depan akan difokuskan kepada
pengembangan metodologi
value based management dan 2. Risiko pasar menggunakan f. Menetapkan Risk Acceptance
pengembangan analisis pengelolaan model standar, sedangkan secara Criteria (RAC) beberapa sektor
modal dan likuiditas sebagai antisipasi internal bank telah menggunakan industri yaitu perdagangan
penerapan Basel III. value at risk. wholesale, makanan dan
3. Risiko operasional menggunakan minuman dan perdagangan
Konsolidasi dan Integrasi pendekatan indikator dasar (basic eceran.
Manajemen Risiko dengan indicator approach). g. Menetapkan inhouse limit
Perusahaan Induk Batas Maksimum Pemberian
Dalam rangka mensinergikan dan Pengelolaan risiko melalui Dana (BMPD).
mengintegrasikan penerapan aktivitas Operasional h. Menetapkan limit eksposur 25
manajemen risiko antara perusahaan Pengelolaan risiko pada aktivitas debitur terbesar.
anak dan perusahaan induk (Bank operasional bertujuan untuk i. Menetapkan limit pembiayaan
Mandiri), Bank melakukan konsolidasi mengelola risiko dalam aktivitas mata uang asing.
penerapan manajemen risiko bisnis sehari-hari agar berjalan baik j. Menerapkan prinsip four
dengan perusahaan induk. Tujuan dan sesuai risk appetite dan risk eye dalam pemrosesan
konsolidasi selain untuk memenuhi tolerance yang ditetapkan. pembiayaan.
ketentuan regulator juga untuk 1. Pengelolaan Risiko Kredit dan k. Menerapkan standardisasi
memenuhi kebutuhan internal Risiko Investasi Nota Analisa Pembiayaan
karena kelangsungan usaha bank Risiko kredit yang timbul dari l. Mengimplementasikan
dan perusahaan induk tidak terlepas kegiatan pembiayaan dikelola struktur organisasi unit kerja
dari pengaruh eksposur risiko baik baik pada tingkat transaksi penanganan pembiayaan
secara langsung maupun secara tidak maupun portofolio. Pengelolaan bermasalah untuk masing-
langsung dari kegiatan usaha masing- risiko kredit dirancang untuk masing segmen
masing. menjaga independensi dan m. Sentralisasi penanganan NPF
integritas proses penilaian di seluruh kanwil dengan
Konsolidasi penerapan manajemen risiko, serta diversifikasi risiko fokus penanganan NPF di
risiko tersebut mencakup konsolidasi kredit. beberapa kantor cabang
sistem akuntansi dan sistem informasi tertentu.
manajemen risiko, penyelarasan Langkah-langkah yang dilakukan n. Melaksanakan stress test
arsitektur kebijakan & prosedur Bank untuk meminimalkan risiko portfolio pembiayaan
operasional bank, tools manajemen kredit adalah:
risiko, penilaian profil risiko bank, Risk a. Menetapkan Kebijakan dan Portfolio Management
Based Audit (RBA), Risk Awareness standar prosedur operasional Bank memiliki Portfolio Guideline
Survey (RAWS), Forum Enterprise pembiayaan untuk masing- sebagai salah satu metode
Risk Management (FERMA), Annual masing segmen pembiayaan. pengelolaan risiko kredit, yang
Risk Consolidation Forum (ARCC), b. Mengimplementasikan terdiri atas Industry Classification
serta konsultasi/magang penerapan scoring sistem pembiayaan (Rating), Risk Acceptance Criteria
pengelolaan risiko sesuai dengan mikro, small, dan konsumer. (RAC) & Industry Limit.
kebutuhan Bank. c. Menetapkan peringkat sektor
industri untuk menghindari Bank menetapkan rating sektor
Pengelolaan risiko melalui penyaluran pembiayaan ekonomi/industri dengan
kepada sektor industri non tujuan agar dapat menyalurkan
permodalan
investment grade. pembiayaan pada sektor usaha
Pengelolaan risiko melalui permodalan
d. Mengimplementasikan watch yang prospektif dan terhindar
bertujuan untuk memastikan
list tools sebagai sarana dari penyaluran pembiayaan
kecukupan modal bank untuk
pemantauan debitur yang ke sektor yang prospeknya
mengcover berbagai risiko, khususnya
berpotensi turun peringkat kurang baik. Bank menetapkan
risiko kredit, risiko pasar dan risiko
(downgrade) atau menjadi sektor usaha yang layak dibiayai
operasional. Bank melakukan
non-performing financing berdasarkan sub sektor ekonomi/
perhitungan kecukupan modal untuk
(NPF). bidang usaha ke dalam 5 (lima)
risiko kredit, pasar, dan operasional
e. Memantau dan menjaga klasifikasi (industry classification)
sebagai berikut:
konsentrasi portofolio yaitu sangat menarik, menarik,
1. Risiko kredit menggunakan
pembiayaan sektor industri netral, kurang menarik, dan tidak
standardized approach.
melalui penetapan limit menarik.
sektoral.
Teknologi
Informasi
Perkara
Penting
Perkara hukum adalah permasalahan
hukum perdata dan pidana yang
dihadapi BSM selama periode tahun
laporan dan telah diajukan melalui
proses hukum.
2. Pendapatan non-halal
Pendapatan non-halal menjadi
sumber dana sosial Bank yang
terdiri atas:
a. Dana Sosial Ex Penalty, yakni Kebijakan
dana yang berasal dari denda
keterlambatan (penalty)
Internal
pembayaran angsuran atau
denda lain yang berhubungan
Mengenai
dengan transaksi antarpihak Pengendalian
Bank dengan pihak ketiga.
b. Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni Gratifikasi
dana sosial yang berasal dari
giro yang diterima oleh Bank
dari penempatan pada bank
konvensional. Komitmen BSM terhadap penerapan
c. Dana Sosial Lainnya, yakni GCG dituangkan dalam kebijakan
dana sosial yang berasal internal mengenai pengendalian
dari komisi, fee, atau dalam gratifikasi/anti korupsi sebagai
pendapatan dalam bentuk berikut:
lainnya dari rekanan Bank
selain pendapatan yang No Ketentuan Internal BSM Perihal
berhak diterima sebagai
ketentuan manajemen. 1 Keputusan Bersama Direksi Code of Conduct (CoC)
dan Komisaris PT Bank Syariah
Informasi mengenai penggunaan Mandiri No.4/002/DIR.KOM
dana non-halal dapat dilihat tanggal 26 November 2002
pada Bagian Corporate Social 2 SE No.8/018/UMM tanggal 11 Poster COC
Responsibility Perusahaan (halaman Desember 2006
250).
3 SE No.11/003/UMM tanggal 15 Larangan Kepada Unit kerja Cabang Untuk
Januari 2009 Memberikan Sovenir/Cindramata/Oleh oleh/
Hadiah Kepada Anggota Direksi dan/Atau
Komisaris Bank yang Melaksanakan Perjalanan
dinas Dan/Atau Kunjungan.
Starts
A B
Preparing
Report
Penanganan Pengaduan
Pengaduan terhadap
13
dugaan pelanggaran dapat
disampaikan melalui berbagai
sarana pelaporan yang Coporate
tersedia, antara lain: telepon, Branding
electronic mail (email),
surat, faksimili, pelaporan
langsung, sistem pelaporan 14
web base (B-Wise), serta CEO
line. Pelaporan pengaduan
ditujukan kepada Unit Internal Coporate
Audit & Anti Fraud. Seluruh Branding
pengaduan yang diterima
melalui sarana pelaporan
akan didokumentasikan dan
ditindaklanjuti oleh Unit Internal
Audit.
Jumlah Laporan
Pelanggaran 2014
Selama 2014, Unit Kerja Internal
Audit menerima 174 pengaduan.
Dari 174 pengaduan, 159
sudah selesai dilakukan audit/
investigasi dan 15 masih dalam
proses audit/investigasi.
Explanation
whistleblowing Auditor Analysis Investigator
Initial
Information
B-WISE
Review
4 5
Evident
Analysis
A. 6 10
No
Investigation
Adequate
Adult
Evi 7
B Yes
A 11
Clerk Executive
Adequate Summary
8
Eligible Preparation
B No
12
Documentation
Exsum to BOD
or Continue
15
Finish
Corporate
Social
Responsibility
Pendahuluan
Sebagai salah satu bentuk
pelaksanaan tanggung jawab
sosial perusahaan, BSM konsisten
menunjukkan komitmennya yang
tinggi untuk terus tumbuh dan
berkembang bersama masyarakat
sekitar di manapun unit kerja
Mushalla Bank Syariah Mandiri di Puncak Pananjakan Gunung Bromo, Jawa Timur
beroperasi.
TOTAL 36 1,24