BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gejala dan tanda yang sering timbul adalah Poliuri (banyak kencing), Polidipsi
(banyak minum) dan Polipagi (banyak makan). prostat dan karsinoma prostat.
Terapi yang tidak tepat bisa mengakibatkan terjadinya Diabetes Melitus yang
pada klien tentang penyakit Diabetes Melitus mulai dari penyebab sampai
dengan komplikasi yang akan terjadi bila tidak segera ditangani. Kemudian
darah. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka penulis merasa tertarik untuk
Melitus (DM).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Melitus.
Diabetes Melitus.
C. Ruang Lingkup
Diabetes Melitus di ruang M3 RS. PGI Cikini Jakarta, yang dilaksanakan selama
2 hari mulai dari tanggal 23 September 2009 sampai dengan tanggal 24 September
2009.
D. Metode Penulisan
adalah :
1. Metode deskriptif, tipe studi kasus di mana penulis mengambil satu kasus
pemeriksaan fisik. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang
didapat dari klien langsung, Serta rekam medik dan tenaga kerja.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun secara sistematik dari lima bab, yaitu : Bab satu :
Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup,
metode dan sistematika penulisan. Bab dua : Tinjauan teori yang terdiri dari :
Dan bab terakhir, Bab empat : Penutup yang tediri dari : kesimpulan dan saran.
BAB II
A. Definisi
pancuran air, dan kata latin mellitus, rasa manis yang umum di kenal sebagai
kadar gula darah) yang terus menerus dan bervariasi, terutama setelah makan
(www.wikipedia.org)
(www.blogdokter.net)
defisiensi insulin atau penurunan aktivitas kerja insulin (Sue Hinchliff, 1999)
B. Klasifikasi
Mellitus (IDDM)), yang dulu dikenal dengan nama Juvenille Onset Diabees
(JoD).
Diabetes (MoD)
diabetes kehamilan.
C. Etiologi
dipengaruhi oleh:
a. Faktor genetic
1) Infeksi
3) Stress
Kelenjar Pankreatika
II terdiri dari sel- sel alfa dan beta. Sel alfa menghasilkan hormone glucagon
sedangkan sel- sel beta menghasilkan hormone insulin. Hormone yang di berikan
untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut di
- Pulau Langerhans
terbanyak pada bagian kedua pancreas. Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta
pulau langerhans. Sel pada pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan
pewarnanya. Separuh dari sel ini menyekresi insulin, yang lain menghasilkan
- Insulin
metabolism glukosa dalam otot dan meningkatkan transport glukosa. Efek insulin
lemak, meningkatkan transport glukosa ke dalam sel hati, kelebihan ion sitrat, dan
isositrat. Penyimpanan lemak dalam sel adipose menghambat kerja lipase,
meningkatkan transpor ke dalam sel lemak. Efek insulin pada metabolimse protein
glikogenolisis di sel hati dan sel jaringan sehingga glukosa dilepas ke dalam
tidak diabsorpso ginjal dan di keluarkan melalui urine sehingga terjadi glikosuria
dan poliuria.
makan 120-140/100 ml, setelah makan akan meningkat dan setelah 2 jam akan
kembali normal. Sebagian besar jaringan dapat menggeser penggunaan lemak dan
protein untuk energy bila tidak terdapat glukosa. Glukosa satu- satu nya zat gizi
E. Gambaran Klinik
5. Mata kabur
g.) Evaluasi Diagnostik
untuk orang diabetes mellitus pada sedikitnya dua kali pemeriksaan. Yaitu:
2.) Glukosa plasma puasa/ nauchter > 140 mg/dl (7.8 mmol/L)
3.) Glukosa plasma dari sampel yang di ambil 2 jam kemudian sesudah
mmol/L)
h.) Penaktalaksanaan
1.) Diet
mineral)
Diet pada penderita diabetes mellitus dapat dibagi atas beberapa bagian
antara lain:
faal ginjal
2.) Latihan
a. Gunakan alas kaki yang tepat dan bila perlu alat perlindungan kaki
lainnya
3.) Pemantauan
Penyuntikan insulin sering dilakuakan dua kali per hari (atau bahkan lebih
makan dan pada malam hari. Karena dosis insulin yang diperlukan
5.) Pendidikan
- Patofisiologi sederhana
- Perawatan kaki
- Perawatan mata
- Hygiene umum
Pemeriksaan kadar glukosa darah sebanyak dua hingga empat kali sehari
Prosedur yang umum dilakukan meliputi aplikasi urine pada strip atau
tablet pereaksi dan mencocokkan warna pada strip dengan peta warna.
dipstick urine (ketostix atau chemstrip uk) yang mengukur salah satu tipe
badan keton.
j.) komplikasi
kadar glukosa darah turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3
mmol/L).
Disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin
yang nyata.
3.) Neuropati
1. Pengkajian
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
Poliuri, nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung, dan pucat.
d. Nutrisi
e. Neurosensori
f. Nyeri
Pembengkakan perut, meringis
g. Respirasi
h. Keamanan
i. Seksualitas
2. Diagnosa keperawatan
poliuri
- Tujuan :
- Criteria hasil :
Tanda vital stabil, nadi prifier, dapat diraba, turgor kulit dan pengisian
kapiler baik, haluaran urin tepat secara individu, dan kadar elektrolit dalam
batas normal.
- Intervensi :
2.) Kaji nadi prifer, pengisian kapiler turgor kulit, dan membrane mukosa
R:/ Merupakan indicator dari tingkat dehidrasi, atau volume sirkulasi yang
adekuat.
R:/ Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang
R:/ Tipe dan jumlah dari cairan tergantung pada derajat kekurangan cairan
- Tujuan :
- Kriteria hasil :
- Intervensi :
1.) Tentukan program diet dan pola makan yang dapat dihabiskan pasien
terapeutik.
etnik/cultural
R:/ Insulin regular memiliki awaitan cepat dan karenanya dengan cepat
- Tujuan :
Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/ menurunkan resiko infeksi.
- Kriteria hasil :
terjadinya infeksi.
- Intervensi :
nosokomial.
pasiennya sendiri
R:/ Kadar gula yang tinggi dalam darah akan menjadi media terbaik bagi
pertumbuhan kuman.
5.) Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan napas dalam
memobilisasi secret.
- Kriteria hasil :
- Intervensi :
kebutuhannya
4.) Selidiki adanya keluhan parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada
paha/kaki
R:/ Neuropati prifier dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman yang berat,
- Tujuan :
yang diinginkan.
- Intervensi :
melakukan aktivitas
disiologis.
sesuai toleransi
- Tujuan :
- Kriteria hasil :
- Intervensi :
masalah.
R:/ Harapan yang tidak realistis atau adanya tekanan orang lain atau diri
3.) Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam
perawatan diri sendiri dan berikan umpan balik positif sesuai dengan usaha
yang dilakukannya
4.) Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam
- Tujuan :
- Kriteria Hasil :
- Intervensi :
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada tahap awal pasien dengan Diabetes Melitus sering ditemukan: Poliuri
Berat badan menurun, lemas, bekas lelah, tenaga kurang serta Mata kabur.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas Perawat dalam hal ini mempunyai peran penting
karena itu perlu ketelitian dalam merawat pa pasien sehingga tidak terjadi
http://cutenurse-sakura.blogspot.com/2010/03/diabetes-melitus.html