S PA I
KECAMATAN TRUCUK KLATEN
Sekretariat : Masjid Al Hidayah Sumber Kulon Sumber Trucuk Klaten
57467. Telp 081336347511.
Email dan facebook : Rosyada_123@Yahoo.co.id,
Blog Web : spaitrucuk.wordpress.com
1.Blind Leader
April 15, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Tujuan permainan ini adalah untuk melatih keseimbangan otak peserta outbound. Langkah yang harus
dilakukan oleh peserta outbound adalah tiap-tiap peserta dalam outbound training ditutup matanya, kecuali
yang ditunjuk sebagai leader, mengikuti jalur yang sudah dibuat. Dengan arahan Leader, peserta berjalan
mengikuti jalur tanpa menyentuh pembatas. Orang yang pertama memasuki garis finish ditetapkan sebagai
pemenang. Pemaknaan dalam permainan ini adalah bagaimana seorang bisa tampil sebagai pemimpin
(leader) dan bagaimana rasanya dipimpin orang lain. Saling percaya antar sesama divisi dalam perusahaan.
2. Pipa Bocor
March 15, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Alat bantu dalam permainan ini meliputi pipa bocor, penyangga, ember/kaleng, bola pimpong.
Prosedur dalam permainan ini adalah :
1. Masing-masing kelompok diminta berlomba mengeluarkan bola pimpong yang ada dalam pipa bocor
dengan menggunakan air.
2. Cara menuangkan air ke dalam pipa hanya boleh menggunakan ember yang telah disediakan dengan
waktu yang telah ditentukan
Pemaknaan dalam permainan ini adalah bagaiman mengatur strategi kerjasama kelompok, strategi
menyelesaikan masalah dan kepemimpinan
3. Evakuasi Bambu
May 15, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Tujuan permainan ini adalah melatih kerjasama yang komunikatif. Alat bantu yang digunakan adalah bambu,
air, tali dan bola pimpong Prosedur dalam permainan ini adalah :
1. Tiap kelompok berlomba mengeluarkan bola dari dalam bambu dengan cara menuangkan air ke
dalam bambu.
2. Cara menuangkannya, bambu yang berisi air hanya boleh diangkat dengan menggunakan tali yang
telah disediakan
3. Saat melakukan evakuasi, anggota badan tidak boleh melewati batas aman dari daerah yang telah
ditentukan
4. Folding Karpets
April 15, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Jenis games ini dimainkan dengan alat bantu sebuah karpet atau terpal plastik atau kain yang ukurannya 1
meter persegi untuk 8-10 orang. Ukuran karpet dapat disesuaikan dengan jumlah peserta yang akan ikut
bermain maupun tingkat kesulitan yang ingin diberikan, lebih banyak peserta maka dibutuhkan karpet yang
lebih luas.
Instruksi
Target
5. Trush Fall
April 15, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Perintahkan seseorang untuk berdiri di atas drum atau bangku menghadap ke depan. Peserta lainnya berada
di bawah, dan saling mengaitkan tangan yang satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah menangkap orang
yang berada di atas drum pada saat peserta outbound tersebut menjatuhkan diri.
6. Human Ladder
April 15, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Peserta berpasangan berhadap-hadapan dan berdiri sejajar. Setiap pasangan memegang kayu (ukuran 1-1,5
m), dan berdiri berjajar membuat seperti anak tangga. Ketinggian bisa bervariasi. Peserta outbound training
menaiki anak tangga yang dipegang oeh temannya. Peserta yang telah dilewati menuju ke depan untuk
membuat anak tangga berikutnya.
Debriefing :
Apakah rasa percaya kepada orang lain membuat anda mudah melewati tantangan ini?
Teaching point :
7. Hell Barier
April 15, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Tujuan permainanoutbound ini adalah melatih mengerjakan sesuatu sesuai dengan tahapannya untuk
mencapai puncak yang diharapkan. Alat bantu dalam permainan outbound ini meliputi jaring, karmentel,
kong, snappling, webbing, kaos tangan dan helm. Adapun prosedur dalam permainan ini adalah :
Semua anggota tim diminta untuk berdiri di atas kain, seakan akan mereka berada dia atas sebuah kapal yang
akan tenggelam. Tidak ada bagian dari kaki berdiri diluar kain. Setelah mereka berhasil berdiri, maka
instruktur outbound menghitung satu sampai lima hitungan. Apabila berhasil, kain dilipat menjadi lebih
kecil. Kemudian dilakukan kembali proses seperti semula. Kelompok yang mampu berdiri di atas kain yang
terkecil adalah pemenangnya.
Teaching point :
Membangun kebersamaan
Menunjukkan untuk kesuksesan tim, diperlukan pengorbanan
Berfikir kreatif
9. Solo
April 15, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Dari nama game nya sudah kelihatan solo = sendirian. Jadi semua peserta dibuat berpencar satu dengan
lainnya. duduk/tidur menyendiri selama sekitar 2 jam antara pukul 22.00-24.00. Kemudian menuliskan
semua pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang dibuat mencakup :
Teaching point :
Semua peserta diminta berdiri di atas papan. Kemudian mereka diminta untuk mengatur barisan mereka
berdasarkan bulan hari ualng tahun mereka atau berdasarkan tinggi badan. Mereka tidak boleh berbicara
dalam menyusun barisan itu.
Teaching point :
Kepemimpinan bersama
Tujuan outbound training permainan ini adalah melatih percaya diri untuk menghadapi segala ujian dan
rintangan dalam kehidupan. Alat bantu dalam out bound training permainan ini meliputi
bambu,karmentel,kong,snappling, webbing dan helm.
Adapun prosedur dalam permainan Birma Crosser adalah :
1. Setiap peseta diminta meniti bambu yang telah disediakan dengan ketinggian 2 m dan panjang 15 m
2. Fasilitator memasangkan kelengkapan pengaman sebelum peserta
3. melaksanakan tugas tersebut
4. Fasilitator memberikan arahan dan motivasi agar peserta berhasil melewati bambu dengan sebaik-
baiknya.
5. Fasilitator memegang tali pengaman untuk menjaga keselamatan peserta.
6. Saat pelaksanaan peserta yang lain menunggu giliran
Dalam sebuah kegiatan outbound training, Sepertinya tidak lengkap bila tidak ada Flying fox. Game ini
sendiri termasuk dalam kategori High Impact, sehingga dibutuhkan peralatan yang memadai, safety yang
memadai dan juga tenaga operator maupun instruktur yang mempunyai pengalaman yang cukup untuk
memainkan games ini. Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan permainan ini adalah : Carmantel, Sling
Baja, Carabiner, Harnes, Pulley, Helm, dll. Cara mainnya sederhana. Setiap peserta training outbound
disuruh untuk meluncur dari ketinggian melalui tali/sling yang teah disediakan.
Masalah keamanan
Masalah pengalaman intruktur outbound
Games ini beresiko tinggi, sehingga diharapkan untuk tidak melakukan coba-
coba/bereksperimen hal yang tidak perlu
Game ini termasuk dalam kategori Middle Game. Peralatan yang dibutuhkan diantaranya adalah : Tali
Carmantel, Tali rafiah, Bambu ukuran 1,5 m.
Cara Permainan : Peserta outbound training dibagi dalam 2 atau 3 kelompok. Masing2 kelompok diberikan
satu buah bambu. Tali carmantel diikatkan pada sebuah pohon/penyangga setinggi 1,2 m. Tali rafiah dibuat
melingkari pohon membentuk seperti sebuah pulau. Kemudian dibuat garis lurus pembatas seolah-olah
seperti sebuah pantai. Peserta outbound diminta untuk menyeberangi pulau menuju pantai tanpa menyentuh
tanah (dalam hal ini berfungsi sebagai laut). Apabila ada peserta outbound yang menyentuh tanah, maka
seluruh anggota groupnya harus kembali kedalam pulau, dan dimulai lagi dari awal. Pemenangnya adalah
team yang berhasil keluar dari pulau semua terlebih dahulu.
Tujuan permainan?
Melatih kesabaran
Games outbound ini termasuk dalam kategori Fun game. Penuh dengan keceriaan dan tawa, selain itu
memiliki makna yang dalam. Peralatan yang dibutuhkan dalam permainan ini adalah : Balon yang diisi air,
kain pembatas, tali rafiah dan kain untuk melempar balon berukuran 11 m.
Cara permainannya adalah : Peserta outbound dibagi dalam dua team, paling ideal masing-masing team
berjumlah 16 orang. Tali rafiah dibuat berbentuk kotak seperti lapangan volley mini dan kain pembatas
dibuat sebagai net. Masing-masing peserta diminta untuk memegang ujung kain. Satu kain pelempar untuk 4
orang. Peserta outbound melempar balon dengan menggunakan kain pelempar yang dipegang oleh 4 orang.
Team lawan bertugas menangkap balon dengan kain, kemudian melempar lagi seperti semula. Team dengan
nilai point terbanyak adalah pemenangnya.
Teaching point :
Kerjasama
Peralatan yang dibutuhkan untuk memainkan game ini adalah :Kertas yang di potong ukuran 105 cm.
Pulpen, dan webbing atau tali dibuat melingkar berdiameter kurang lebih 1meter.Cara permainan : Peserta
outbound dibuat menjadi beberapa kelompok. Masing-masing peserta diminta untuk menuliskan namanya
masing-masing pada kertas kecil yang sudah disediakan. Kemudian kertas tersebut digulung dandi
aduk/diacak. Seluruh peserta outbound diminta untuk masuk kedalam webbing/tali yang sudah disediaka n
instruktur. 3 atau 4 anggota kelompok ditutup matanya. Kemudian instruktur outbound menyebar kertas yang
berisi nama seluruh peserta outbound di lapangan/area outbound. Seluruh peserta diminta untuk mencari
namanya masing2 dalam waktu yang teah ditentukan oleh instruktur outbound. Peserta dilarang keluar
lingkaran group dalam mencari nama mereka.
Teaching point :
Cara permainan. Buah diikat pada seutas tali kemudian digantung pada ketinggian sekitar 3meter. Peserta
outbound dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok diberikan 4 buah bambu dan 2 buah
tali. Seluruh anggota kelompok diminta untuk membuat tandu dengan kreasinya sendiri-sendiri. Setelah
tandu selesai, instruktur menyuruh peserta outbound berkumpul dan menjelaskan bahwa tandu yang mereka
buat belum tentu mereka yang memakainya. Kemudian instruktur outbound mengundi tandu untuk
menentukan siapa memakai tandu siapa. Setelah masing-masing kelompok mendapatkan tandu, seluruh
anggota kelompok memakai penutup mata/slayer, kecuali ketua kelompoknya. Kemudian ketua kelompok
naik ke atas tandu dan diangkat oleh seluruh anggota kelompok yang memakai penutup mata. Ketua
kelompok memerintahkan anak buahnya untuk menuju lokasi harta karun (buah) yang sudah ditentukan oleh
instruktur outbound. Kelompok yang berhasil mendapatkan buah(harta karun) paling dulu adalah
pemenangnya.
Teaching point :
a. Tambang plastik
b. Kayu/bambu yang ujungnya diset sedemikian rupa sehingga berlubang dan bisa dipakai
untuk menaruh bola
c. Bola Plastik
d. Tali rafiah
Persiapan alat :
Tambang plastik dipotong berukuran 1,5 m, kemudian diikatkan pada kayu. Masing-masing kayu memiliki
8-10 ujung tambang plastik.
Instruktur outbound membagi peserta dalam beberapa kelompok yang terdiri antara 8-10 orang. Kemudian
masing-masing kelompok diminta untuk mengambil satu buah kayu yang sudah diikatkan tambang plastik
dan satu buah bola plastik. Instruktur outbound menyiapkan garis start dan finish menggunakan tali rafiah.
Seluruh peserta outbound diminta untuk memegang ujung tali, setiap orang mendapat satu utas tali.
Kelompok harus bisa menstabilkan kayu, sehingga apabila bola plastik ditaruh di atas kayu, bola tersebut
tidak jatuh.
Seluruh peserta menuju garis start, kemudian bola ditaruh di atas kayu. Peserta mulai berjalan menuju garis
finish. Apabila bolanya jatuh, maka game harus diulangi kembali mulai dari garis start kembali. Kelompok
pemenang adalah yang mencapai garis finish terlebih dahulu tanpa membuat bolanya jatuh.
Teaching point :
- Kerjasama kelompok/team
- Melatih Konsentrasi
Teaching point :
o Mengerti kebutuhan akan adanya koordinasi seorang pemimpin dan kesediaan menerima
masukan dari anggota
Perlengkapan :
Tonggak/pohon
Tali
Helm
Cara permainan:
Fasilitator harus menyiapkan sarang laba-laba diantara dua tonggak/pohon. Sarang laba-laba tersebut harus
memiliki lobang yang besarnya cukup untuk setiap peserta. Setiap anggota team harus melewati sarang laba-
laba tersebut. Kalau menyentuh tali, semua peserta harus ulang lagi dari awal.
Debriefing :
Seringkali peserta tidak melakukan kerjasama antar team. Yang mereka lakukan biasanya adalah kerja intra
team mereka sendiri. Kalau hal itu terjadi, tanyakan mengapa mereka tidak mau bekerja sama?
Konsekuensi kalau menyentuh tali dan semua peserta harus kembali. Kaitkan dengan manajemen kualitas
kerja?
Perlengkapan :
- Stop watch
Cara permainan :
Peserta diminta menuju lokasi yang jaraknya 30 meter dari garis start dengan dara menggeserkan jembatan
yang mereka buat. Separuh anggota kelompok berdiri di atas papan yang ditaruh diatas bangku. Separuh
anggota yang lain bertugas menggeser bangku untuk track jembatan berikutnya. Apabila anggota kelompok
ada yang terjatuh, maka game dimulai lagi dari awal. Kelompok pemenang adalah yang bisa mencapai garis
finish paling cepat.
Debriefing :
Teaching point :
Perlengkapan :
- Stop watch
Cara permainan :
Peserta diminta menuju lokasi yang jaraknya 30 meter dari garis start dengan dara menggeserkan jembatan
yang mereka buat. Seluruh anggota kelompok berada di atas papan.Tantangan terberat adalah memindahkan
papan dan bangku, tanpa turun dari papan/tanpa menyentuh tanah. Apabila anggota kelompok ada yang
terjatuh, maka game dimulai lagi dari awal. Kelompok pemenang adalah yang bisa mencapai garis finish
paling cepat.
Debriefing :
Teaching point :
- Leadership
- Tali /webbing
- Tali plastik
- Gergaji
- Palu
- Meteran
- Pelampung
- Helm
- Dayung
Instruksi :
Tim anda ditugaskan untuk membangun sebuah rakit yang akan digunakan untuk menyeberangkan anggota
team kesuatu tujuan dengan selamat. Tim diberi waktu 15 menit untuk merencanakan rakit.
Tim diberi kesempatan untuk mencoba rakitnya sebelum digunakan untuk menyeberang.
Bila dalam percobaan tidak safe, maka team harus membangun rakit ulang agar safe.
Debriefing :
Arahkan keluaran peserta untuk dapat mengungkapkan bagaimana perasaan masing-masing peserta dengan
kegiatan tersebut (takut, menarik, menantang, melelahkan, membosankan)
Arahkan keluaran peserta pada bagaimana proses pembuatan/penyusunan rakit (mulai observasi,
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasannya)
Memahami bahwa kekurangan anggota team ( terlalu gemuk atau terlalu kecil) bukan merupakan
kendala untuk kinerja team.
Perencanaan strategik
Cara permainan :
Permainan dimulai dengan sepasang anggota team duduk berhadap-hadapan. Ujung kaki saling dikaitkan dan
tangan berpegangan. Kemudian mereka diminta untuk berdiri bersama. Apabila berhasil, maka jumlahnya
ditambah menjadi 2,3,4 hingga seluruh team yang ada berdiri bersama berbarengan.
Kemudian tantangan diubah, dimulai dari 2 orang lagi dengan duduk saling membelakangi. Peserta diminta
berdiri dengan bantuan punggung temannya, tangan tidak usah berpegangan. Kemudian dilanjutkan hingga
berdiri seluruh team nya.
Debriefing :
Cara Permainan :
Peserta outbound training dibagi menjadi beberapa kelompok besar. Kemudian insruktur outbound
memerintahkan seluruh anggota kelompok berpegangan tangan sehingga membentuk garis lurus. Hollahop
ditaruh di ujung kanan, kemudian peserta outbound diminta untuk memindahkan hollahop tersebut ke
sebelah kiri tanpa memutus pegangan tangan. Kemudian tantangan di ubah dengan menggunakan tali,
kemudian dengan menggunakan webbing. Apabila sudah maka tantangan berikutnya adalah, hollahop
ditaruh di sebelah kanan, webbing ditaruh disebelah kiri. Kemudian peserta diminta memindahkan benda
tersebut ke sisi yang berseberangan secara bersamaan.
Tujuan :
Teaching point :
Cara permainan :
Setiap anggota diminta untuk meniup dua buah baloon dengan ukuran cukup besar. Semua peserta outbound
training akan melambungkan bola tersebut ke angkasa dengan menepuknya dari bawah ke atas. Peserta
diberitahu bahwa balon akan ditambah oleh fasilitator dari waktu ke waktu.
Tolok ukur sukses adalah berapa banyak balon yang dapat ditangkap dan tidak pecah dalam kurun waktu 10
menit. Tim diberi waktu sekitar 10 menit untuk membuat perencanaan strategik.
Setelah percobaan pertama, tim dipersilahkan untuk mencoba lagi dan diberi waktu untuk membuat
perencanaan srategik lagi.
Debriefing :
Hal-hal yang menjengkelkan di saat kegiatan dan bagaimana mengatasi kejengkelan tersebut.
Kalau dihubungkan dengan dunia kerja dan kehidupan organisasi apa arti permainan tersebut.
Teaching point :
Pelayanan prima
Inovasi
Perlengkapan :
Pluit
Cara permainan :
Game ini termasuk dalam kategori fun game dan ice breaking. Peserta diminta untuk membentuk lingkaran
dengan wajah menghadap ketengah dan berhadapan dengan peserta lain. Selanjutnya peserta diminta untuk
melempar sebuah bola kepeserta lain dengan menyebutkan namanya sendiri dan nama orang yang diberi
bola. Selanjutnya orang yang diberi bola juga menyebut namanya dan memberikan kepada orang lain sambil
menyebut nama orang lain. hal yang sama dilakukan secara bergantian pada peserta lainnya.
Tolok ukur :
Kesuksesan tim dinilai dari berapa banyak kesalahan menyebut nama sendiri dan nama orang lain.
Debriefing :
Permainan ini biasa dikenal dengan sebutan masukkan air ke dalam botol
- Botol air mineral yang diberi tali. Setiap botol dibeli tali minimal 10 buah
- botol air mineral ditaruh tegak di atas tanah dengan tutup terbuka
Permainan :
Tim harus memindahkan cairan beracun dari satu container (diwakili oleh botol) ke container yang lain.
Aturan Main :
Target : team work dalam mencapai target, inovasi-kreativitas , disiplin, melatih kesabaran, mengetahui
kekurangan dan kelebihan rekan kerja, komunikasi yang efektif terhadap rekan kerja
27. ALMOST INFINITE CIRCLE
April 21, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Peralatan yang dibutuhkan : Tali rafiah yang dipotong sepanjang 80cm. Masing-masing peserta outbound
training mendapatkan satu buah.
Stopwatch
Persiapan : Instruktur outbound memerintahkan seluruh peserta outbound untuk berpasangan dua-dua.
Kemudian setiap orang mengikatkan tali rafiah dipergelangan tangannya, dengan saling menyilang dengan
pasangannya
Permainan :
Peserta diminta untuk dapat melepaskan tali yang terikat dengan tali pasangannya, dimana tali tersebut
masing-masing terikat di kedua pergelangan tangan masing-masing orang.
Aturan Main :
Teaching point :
Problem solving
Melatih kesabaran
Saling pengertian
Games ini termasuk dalam kategori ice breaking. dan jenisnya fun games.
Pendahuluan dan Persiapan Permainan dapat dilakukan di ruangan yang cukup besar atau pun di halaman,
dengan jumlah peserta tidak terbatas, lebih baik dengan jumlah kelipatan 3 plus 1. Misalnya 13, 16, 22, atau
31dst.
Variasi Untuk lebih meriah, minta mereka untuk mencari kelompok / posisi yang ada di seberangnya pada
saat melakukan perpindahan.
Tujuan pelaksanaan :
- Kerjasama team/regu
- Kekompakan regu
1. Tali besar (berdiameter 4-5 cm/seukuran tali perahu/bisa juga menggunakan webbing. Panjangnya
disesuaikan dengan jumlah group yang bermain
2. Kedua ujung tali harus diikat dengan kuat
Cara permainan :
Semua anggota regu duduk melingkar dengan kedua kaki menjulur (selonjor) ke dalam
lingkaran
Kedua tangan tiap anggota regu memegang tali, jarak anggota regu 0,5m-1m. Jika jarak
semakin rapat, maka semakin baik.
Saat berdiri kedua kaki/lutut tidak boleh ditekuk (harus tetap lurus)
30. Scorpion
March 22, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Tujuan permainan :
Cara permainan :
- Anggota yang paling depan bertindak sebagai kepala kalajengking, sedangkan yang paling
belakang bertindak sebagai ekornya.
Tujuan permainan :
Tali, jumlah tali disesuaikan dengan jumlah peserta. Panjang tali sekitar 3 meter
Tongkat/bambu yang panjangnya sekitar 2-3 meter
Aneka halang rintangan
Cara permainan :
Tiap anggota tim berhak memegang seutas tali, boleh diseblah kanan, boleh disebelah kiri
Letakkan tongkat di tengah tarikan utas tali, dimana tali dalam keadaan kondisi kencang
Tim menempuh suatu perjalanan penuh rintangan dengan jarak bebas.
Tim pemenang adalah yang mencapai finish lebih dahulu tanpa membuat tongkat jatuh
Apabila tongkat jatuh maka harus mulai lagi dari start.
32.Ball Estafet
March 23, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Tujuan permainan :
1. Kerjasama team
2. Pembagian tugas (manajemen)
3. Mengatur diri dan waktu untuk bertindak dan memberikan kesempatan
4. Mengatur strategi bermain bersama-sama
Alat :
Cara permainan :
Games ini dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan. Peserta dibagi dalam 3-4 kelompok yang
terdiri dari 6-10 orang.
Setiap kelompok diminta membentuk barisan ke belakang seperti kereta, dengan tangan memegang
bahu atau pinggang kawan yang ada di depannya.
Jika memungkinkan, minta mereka memeluk rekan yang ada didepannya masing-masing.
Kemudian kita beri aba-aba untuk mereka secara bersama-sama bergerak ke kiri atau ke kanan atau
ke depan ke belakang sesuai instruksi,
Peserta harus bergerak dengan cara melompat bersama, tanpa boleh barisannya putus atau rusak.
Setelah beberapa kali mencoba ke arah yang sesuai dengan instruksi, maka kemudian mereka harus
melakukan gerakan yang berlawanan dengan instruksi yang diberikan.
Target
Permainan terus dilanjutkan hingga didapat pemenang, yaitu yang tidak pernah melakukan kesalahan
Variasi
Untuk mendistorsi, kita dapat memberi instruksi dengan ditambahkan gerakan tangan atau kita
melompat juga sambil memberi instruksi.
Games ini dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan.
Tujuan permainan :
Kerjasama team
Mengatur cara kerja yang efektif
Pembagian tugas/menempatkan personel dengan tepat
Kekompakan antar anggota team
Cara permainan
Tujuan permainan/games :
1. Piring
2. Balon (ditiup sebelum permainan dimulai)
Cara permainan/games :
Aturan :
Tujuan permainan :
Cara permainan :
1. Permainan meteor garden dimainkan secara kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 10-15
orang
2. Instruktur dan fasilitator melemparkan bola dari balik penghalang, dan peserta harus dapat
menangkap bola, tetapi harus tetap berada di garis pembatas yang berbentuk persegi
3. Lemparan bola dilakukan dengan cepat dan tidak beraturan, agar peserta kesulitan menangkapnya
4. Setelah bola ditangkap, langsung dimasukkan kedalam kantong plastik yang telah disediakan
Aturan :
1. Peserta tidak boleh keluar dari garis pembatas selama menangkap bola
2. Bola yang tidak tertangkap tidak boleh diambil peserta
3. Kelompok yang paling banyak menangkap bola adalah pemenangnya.
Tujuan permainan :
Cara permainan :
Cara permainan :
Games ini cocok dimainkan di dalam ruangan sebagai game pemecah kebekuan (ice breaking).
Semua peserta diminta duduk melingkar. Anda mulai aktifitas ini dengan mengatakan: Setiap orang yang
me-makai sepatu berwarna coklat pindah 5 kali ke samping kanan.
Peserta pelatihan yang sesuai dengan kriteria itu menghitung orang di samping kanan sampai orang kelima.
Setelah itu ia menghampiri kursi itu. Tentu saja masih ada orang yang menempati kursi itu. Karena itu dia
harus menyuruh penghuninya pergi. Caranya dengan memberi perintah sesuai dengan kriteria orang tersebut.
Misalnya dia adalah guru sekolah minggu, maka perintahnya begini:Setiap orang yang jadi guru Sekolah
Minggu, pindah ke samping kiri 3 kali.
Tentu saja, kadangkala ada lebih dari satu orang yang sesuai dengan kriteria itu. Akibatnya mereka akan
berebutan memberi perintah. Acara menjadi sedikit kacau. Di sinilah serunya aktifitas ini. Namun Anda tidak
perlu campur tangan. Biarkan mereka yang mengatur diri mereka sendiri.
Permainan ini dikutip dari serial Permainan Asyik. penerbit Andi dan penerbit Metanoia.
41. Do You Love Me?
March 25, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Tujuan permainan :
Cara permainan :
Teaching point :
- Kejujuran peserta
- Kekompakan peserta
- Keberanian peserta
Game ini tergolong dalam kategori middle impact. Dibutuhkan kekuatan fisik, ketahanan dan keberanian
dalam memainkan games ini. Paling cocok apabila dimainkan di Malam hari dengan area hutan yang agak
luas
Cara Permainan :
Games ini dapat juga dijadikan alat LGD (Leaderless Group Discussion) karena dalam games ini
diperlukan perencanaan dan strategi serta paembagian tugas. Komunikasi dan insiatif juga dapat diamati
dalam games ini. Fasilitator mesti cermat dalam mengobservasi dan mencatat hal-hal penting untuk
didiskusikan dalam debrief. Cocok digunakan untuk pelatihan indoor maupun dalam kegiatan outdoor
training
Alat yang diperlukan hanyalan 3-5 bungkus sedotan untuk setiap kelompok yang terdiri dari 6-10 orang.
Cara permainan
Berbekal sedotan yang ada, setiap kelompok diminta membuat sebuah istana yang indah dan kokoh.
Lama waktunya ditentukan oleh fasilitator, bisa 15-30 menit, tergantung jumlah sedotan yang akan
diberikan kepada kelompok.
Pemenangnya adalah kelompok yang dapat membuat istana paling bagus dan paling kokoh. Uji konstruksi
dapat dilakukan untuk melihat kekokohan.
Variasi
Sebagai variasi, dapat juga digunakan sedotan yang berbeda-beda warna diantara kelompok-
kelompok yang ada, dan mereka diijinkan untuk saling barter, untuk membuat bangunannya lebih
indah. Biasanya dinamika dalam interkasi antar kelompok menjadi lebih menarik.
Jika memungkinkan sediakan hadiah bagi pemenang agar dapat lebih memeriahkan suasana.
3-5 bungkus sedotan untuk setiap kelompok yang terdiri dari 6-10 orang
Game outbound ini termasuk dalam kategori middle games. Dibutuhkan kekuatan, kecerdasan, dan
kecepatan untuk memainkan games ring berpindah.
Cara permainan :
1. 2 buah Bambu 3 meter didirikan dengan jarak kurang lebih 10 meter, untuk masing-masing
kelompok
2. 10 buah ring dimasukkan kedalam bambu.
3. Ujung atas bambu diikat dengan tali rafiah/tambang plastik, dihubungkan dengan bambu
pasangannya.
4. Instruktur memerintahkan peserta outbound training untuk berdiri di masing-masing bambu yang
telah disediakan
5. Tugas kelompok adalah memindahkan ring dari satu bambu ke bambu yang lain tanpa menyentuh
tali.
6. Ring yang dipindahkan tidak boleh sekaligus, artinya kelompok harus memindahkan satu demi satu
ring tersebut sampai habis
7. Kelompok outbound diberi waktu 10 menit untuk berdiskusi menentukan cara terbaik untuk
memindahkan ring tersebut.
8. Kelompok yang berhasil memindahkan ring tercepar adalah pemenangnya.
Teaching point :
- Kekompakan team
- Team work/kerjasama yang bagus.
- Kesabaran
Alat :
Kursi, yang jumlah kurang dari peserta outbound dalam satu kelompok
Cara Permainan :
Tujuan Permainan :
- Mengatur strategi
- Kerjasama/team work
- Pipa air minimal ukuran 1 dim dengan panjang 1 meter. (masing-masing peserta
mendapatkan satu buah)
- Ember kecil
- Ember besar
- Lokasi permainan harus dekat dengan sumber air (laut, sungai, danau, kolam renang, kolam,
dll)
Cara permainan/pelaksanaan:
1. Masing-masing peserta outbound dibuat berkelompok dengan anggota kelompok sekitar 8-10 orang
2. Seluruh anggota kelompok bertugas memegang pipa, kecuali satu orang yang bertugas menuangkan
air ke dalam pipa.
3. Peserta outbound harus berusaha mengalirkan air dengan menggunakan pipa yang diletakkan di atas
pundak.
4. Peserta yang paling belakang bertugas menuangkan air ke dalam pipa. Peserta yang lain sambung-
menyambung berusaha mengalirkan air ke peserta di depannya tanpa menumpahkan ait di tengah
jalan
5. Peserta yang paling depan bertugas menuangkan air ke dalam ember
Peraturan :
Permainan ini hanya diberikan waktu maksimal 5 menit. Kelompok dengan air terbanyak adalah
pemenangnya.
1. Untuk membuat game lebih menarik, permainan dapat dilakukan yang kedua kali dengan seluruh
peserta matanya tertutup, kecuali yang bertugas menuang dan mengambil air.
Games ini termasuk dalam kategori fun games. Sangat cocok sebagai ice breaking (game untuk memecah
kebekuan peserta outbound). Fun dan penuh dengan keceriaan.
Cara permainan :
Tujuan permainan :
1. Bola plastik (sejumlah peserta), bagi yang ingin berhemat bola nya bisa diganti dengan Ballon.
Namanya jadi Ballon Train.
Cara permainan :
1. Permainan dilakukan berkelompok, dengan jumlah kelompok sebaiknya antara 10-12 orang
2. Instruktur outbound memerintahkan seluruh peserta untuk berbaris berbanjar 1 di masing-masing
kelompoknya.
3. Antara peserta yang satu dengan yang lain dipisahkan oleh bola plastik yang ditempelkan di
punggung peserta yang di depan dan diperut peserta yang dibelakangnya.
4. Peserta outbound berjalan menuju garis finish yang telah ditentukan oleh instruktur outbound
(jaraknya kurang lebih 30 m dari start)
5. Peserta tidak boleh menyentuh bola dengan tangannya
6. Pada saat berjalan, bola tidak boleh jatuh. Apabila jatuh, harus kembali lagi dari start.
7. Kelompok yang sampai garis finish terlebih dahulu adalah pemenangnya
Tujuan Permainan :
1. Membangun kekompakan tim
2. Problem solving
3. Melatih daya fikir peserta outbound
4. Belajar memimpin dan belajar dipimpin
5. Cepat mengambil keputusan yang sulit
1. Gunting
2. Kantong plastik
3. TELOR
4. Tali rafiah
5. Kardus mie instant
6. Bambu, masing-masing kelompok 4 buah yang dipotong berdiameter 3 cm dan panjangnya 80 cm
Cara permainan :
1. Goal dari games ini adalah peserta menjatuhkan telur hingga menyentuh tanah tanpa membuat telur
tersebut pecah.
2. Telur digantung dengan ketinggian kurang lebih 1,5 m dari tanah
3. Seluruh kelompok outbound masing-masing mendapatkan gunting, kantong plastik, kardus mie
instant, bambu 4 buah.
4. Peserta outbound diminta untuk membuat suatu bangunan bebas, asalkan ketika telur digunting dan
jatuh di bangunan/semacam penadah tersebut, telur itu tidak pecah.
5. CATATAN : Telur harus MENYENTUH TANAH
6. Peserta diberi kesempatan untuk berdiskusi selama 5 menit sebelum membuat bangunan
7. Peserta yang telurnya tidak pecah adalah pemenangnya
8. Waktu membuat bangunan dibatasi maksimal 10 menit.
50. My Pencil
March 28, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Tujuan permainan :
1. Melatih kekompakan
2. Melatih kesabaran
3. Kerjasama tim (team work)
4. Melatih konsentrasi dalam dunia kerja
Alat :
1. Pensil
2. Botol
3. Tali
4. Penutup mata
Cara permainan :
1. Peserta outbound dibagi dalam beberapa kelompok, dengan masing-masing kelompok berjumlah 10
orang
2. Seluruh peserta matanya ditutup dengan kain penutup kecuali satu peserta.
3. Pencil diikat dengan tali, masing-masing peserta mendapat satu buah tali. Tali diikatkan pada
pinggang peserta.
4. Seluruh peserta berdiri membelakangi botol. Dengan arahan peserta outbound yang tidak ditutup
matanya, seluruh peserta berusaha memasukkan pencil ke dalam botol.
5. Peserta tidak boleh memegang tali.
6. Peserta harus konsentrasi mengikuti petunjuk.
7. Kelompok yang berhasil memasukkan pencil terlebih dahulu adalah pemenangnya
Games outbound ini termasuk kategori fun game. Sangat cocok untuk dipakai ice breaking dan untuk
mencari kelompok secara acak.
- Melatih konsentrasi
- Melatih kekompakan
- Melatih kesabaran
1. Sebelum permainan dimulai, arena diberi garis pembatas dulu, tergantung kondisi lapangan
2. Semua peserta outbound berada dalam area
3. Semua peserta outbound diberi secarik kertas yang bertuliskan suara binatang, misal : MEONG,
GUK, CIT, PETOK, dll
4. Masing-masing suara binatang maksimal 10 buah kertas (tergantung jumlah kelompok yang akan
dibentuk)
5. Semua peserta outbound diminta menutup matanya dengan slayer
6. Peserta outbound harus mencari keluarganya dengan cara menyuarakan suara yang telah dibaca
mereka sebelumnya
7. Waktu pencarian dibatasi
8. Peserta tidak boleh keluar arena
9. Peserta tidak bersuara selain suara yang telah ditentukan
Alat :
Cara permainan :
- Peralatan high rope seperti : Carmantel, webbing, carabiner, helm, harness, dll
Sebelum permainan, tim outbound training harus memasang dahulu lintasan yang akan dilalui peserta untuk
melakukan two line bridge.
Lintasan sebaiknya berjarak kurang lebih 20-30 meter dengan ketinggian 6 meter dari tanah.
Kalau sudah siap, maka peserta dipersilahkan satu persatu untuk menyeberanginya.
Perhatian : Games ini berbahaya, jadi harus dilakukan oleh yang ahli dan perpengalaman. Jangan mencoba-
coba untuk melakukan experiment kalau belum berpengalaman.
Teaching Point :
Cara permainan :
Permainan ini sangat bagus dipakai untuk ice breaking (game awal/game pemecah kebekuan) dalam suatu
pelatihan atau kegiatan outbound. Bisa dimainkan indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (diluar ruangan).
Dimainkan pada awal pelatihan, bahkan kalau bisa sebelum peserta sempat memperkenalkan dirinya kepada
yang lain.
Peserta diminta untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Kalau peserta belum saling mengenal, mereka kita
minta untuk memperkenalkan diri.
Setelah semua peserta memperkenalkan diri, peserta diminta untuk saling melempar bola dan saling
menangkap bola dengan menyebut nama dan orang yang akan dituju untuk menangkap bola yang akan
dilempar.
Mereka yang salah menyebutkan nama diri sendiri atau orang yang akan dituju dikenakan sangsi tertentu,
misalnya dengan meminta maaf. Untuk beberapa menit pertama, mungkin anda akan banyak mengenakan
sangsi tersebut. Kesuksesan tim diukur dari berapa banyak kesalahan yang dibuat. Makin sedikit, makin
sukses tim tersebut.
Agar lebih menarik permainan dilanjutkan dengan menambah jumlah bolanya. Menjadi 2 atau 3 bola.
Selamat mencoba.
Game ini bisa dimainkan di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Peserta pelatihan
outbound di bagi dalam beberapa tim, yang jumlahnya masing-masing tim antara 7-10 orang. Masing-
masing kelompok diberikan spidol yang diikat dengan tali rafiah yang cukup panjang.
Tujuan permainan :
1. Kekompakan team/tim
2. Menunjukkan bahwa sesuatu yyyannng tadinya dianggap tidak mungkin, dapat terwujud bila ada
dorongan dan pendapat kolektif yang serempak dan kompetitif
3.
Diskusi :
- Apa yang muncul dibenak peserta ketika mendengar nama permainan menjahit manusia?
- Dimana letak hikmah dari permainan ini.
- Bagaimana agar bisa cepat selesai
56. Riddle
July 13, 2010 By: yudho Category: Uncategorized
Games ini bisa dimainkan di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor) training
Seluruh peserta pelatihan diberikan sebuah kuis berupa pertanyaan yang berbentuk riddle (sekali dibacakan
dan tidak bisa diulangi lagi), peserta yang dapat menjawab pertanyaan paling banyak dengan benar adalah
pemenangnya.
Tujuan permainan :
Menunjukkan pengaruh persepsi oleh pemikiran umum mengakibatkan pemikiran negatif atau bias dari
kenyataan sebenarnya.
- Melatih konsentrasi
- Melatih IQ
Cara permainan :
Instruktur/fasilitator menyiapkan 5 buah pertanyaan dalam bentuk riddle. Tidak ada pilihan, semua peserta
harus konsentrasi penuh agar bisa menjawab pertanyaan tersebut. Masing-masing soal hanya butuh waktu 20
detik untuk menjawab.
1. Ketika memasuki sebuah gudang tua di bawah tanah. Seorang ibu hanya membawa korek api untuk
membuat penerangan, karena tidak ada lampu disana. Ia menjumpai tiga buah benda untuk
membantu mebuat api : kertas agak sedikit basah pinggirnya, kayu tipis kering, dan secarik kain
yang kering. Mana yang akan dinyalakan terlebih dahulu??
2. Seorang ayah sedang jalan-jalan naik mobil dengan anaknya yang masih berusia 5 tahun. Tiba-tiba
ditikungan ada sapi menyeberang dan ia tidak bisa mengendalikan mobil sehingga bagian sebelah
kiri mobil menabrak pohon. Si anak pingsan dan luka hingga berdarah di pelipisnya. Ia segera
dilarikan ke rumah sakit terdekat, langsung menuju instalasi gawat darurat. Sampai disana ada
seorang dokter dan suster yang membantu membopong anak kecil itu. Tiba-tiba dokter langsung
berteriak keras Oh, anakku! mengapa dokter itu berkata demikian???
3. Seorang tamu yang baru datang di penginapan, dipinggir kota pada jam 18.00. ketika dikamar
melihat jam weker manual yang sudah lama. Ia ingin sekali dibangunkan jam 07.00 pagi. Ketika
jam berdering dan membangunkkannya, berapa jam ia istirahat?
4. Sepasang mempelai yang sudah 35 tahun menikah tampak bahagia ketika di poto bersama. Hari ini
istrinya merayakan hari ualng tahunnya yang ke 53. Siapa yang lebih sering berulang tahun??
Seorang pria atau wanita??
5. Dll pertanyaan berbentuk riddle bisa anda kreasikan sendiri.
Mau tahu jawaban dari keempat pertanyaan di atas? . Wah sepertinya anda harus memikirkan dulu, kalau
tidak bisa menjawab, silahkan request kuncinya ke manajemen kami di
1. Ballon
2. Tali tambang plastik
3. Paku besar
4. Tali rafiah
5. Tongkat bambu kurang lebih 1,5 m
6. Penutup mata
Cara permainan :
1. Ballon ditiup hingga besar. Digantung dengan tali rafiah kurang lebih setinggi 1,5 m.
2. Peserta outbound training dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok antara 8-10
orang
3. Tongkat bambu di set sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok kebagian satu
buah tali untuk dipegang.
4. Paku besar diikatkan di ujung tongkat bambu.
5. Instruktur outbound memerintahkan peserta untuk menusuk balon secara bersamaan dengan waktu
tertentu
6. Apabila sudah berhasil, agar games menjadi lebih menarik, seluruh anggota kelompok ditutup
matanya, kecuali ketua kelompoknya. Dan games dimulai kembali
7. Selamat mencoba
Teaching point :
1. Kekompakan team/tim
2. Mengetahui kekurangan dan kelebihan teman kita
3. Melatih kesabaran.
4. kompetisi
58. Tiup Balon
July 14, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Anda pernah meniup balon sampai pecah? Kalau menjawab pertanyaan ini jawabannya bisa beragam
Nah, game outbound berikut ini hanyalah permainan sederhana. Yaitu meniup balon sampai pecah.
Sangat cocok digunakan untuk ice breaking atau pemecah kebekuan. Sebagai awalan dalam melakukan
kegiatan outbound dan juga berfungsi untuk pemanasan.
Nah. Kira-kira bagaimana menurut anda reaksi peserta? Pasti akan bermacam-macam reaksinya
Sambil meniup balon, instruktur outbound memberi motivasi : bahwa kita harus bisa berubah bahwa tidak
ada perubahan yang tidak memerlukan pengorbanan.. dan seterusnya.
59. Mini Labirin
March 14, 2010 By: yudho Category: Uncategorized
Games ini termasuk dalam kategori middle games. Bisa dimainkan di dalam maupun diluar ruangan (indoor
maupun outdoor)
1. Tambang plastik
2. Kelereng
3. Triplek diameter 11 meter
4. Gabus
5. Tutup mata/slayer
Cara permainan :
1. Triplek digunakan sebagai alas untuk membuat labirin mini. Gabus dipotong-potong sedemikian
rupa untuk membuat sekat-sekat sebagai labirin nya
2. Kelereng digunakan sebagai alat yang harus dikeluarkan peserta di lubang tertentu pada mini labirin
3. Tambang plastik dipakai sebagai alat untuk memegang mini labirin tersebut
4. Peserta outbound secara berkelompok diminta untuk memegang satu buah tali yang diikatkan pada
mini labirin.
5. Kemudian secara bersama-sama berusaha mengeluarkan kelereng ke lubang tertentu di dalam labirin
tersebut.
6. Peserta yang paling cepat mengeluarkan kelereng adalah pemenangnya
7. Permainan/games dilanjutkan dengan seluruh peserta ditutup matanya, kecuali ketua kelompoknya.
8. Selamat mencoba ..
Teaching point :
1. Melatih kesabaran
2. Melatih kekompakan tim
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan orang lain
60. Perang Balon
April 19, 2010 By: yudho Category: Games Outbound
Tujuan Permainan :
Cara Permainan :
1. Bagikan satu buah balon dan seutas tali (kurang lebih 60cm) kepada masing-masing peserta
outbound.
2. Instruktur memerintahkan peserta untuk meniup balon masing-masing
3. Balon yang sudah ditiup kemudian diikatkan dengan tali dan diikatkan dengan salah satu kaki
peserta (kanan atau kiri)
4. Instruktur menjelaskan kepada peserta tujuan permainannya, yaitu memecahkan balon peserta lain
sebanyak mungkin tanpa membuat balon yang ada dikakinya pecah
5. Permainan dimulai ketika ada aba-aba dari instruktur
6. Bagi peserta yang balonnya meletus, harus meninggalkan lokasi permainan dan tidak boleh
menginjak balon temannya lagi
7. Peserta terakhir yang balonnya tidak pecah adalah pemenangnya.
8. Setelah permainan usai, ajaklah peserta untuk berdialog, apa yang mereka rasa, mereka dengar dan
mereka lihat selama kegiatan tadi. Why? Pelajaran apa yang didapat?
Namanya juga caterpillar (ulet bulu). Dalam permainan ini kita akan membuat sesuatu yang mirip ulet bulu.
Game ini ada juga yang menyebutnya game kaki seribu. Termasuk dalam kategori middle game. Penuh fun
dan keceriaan di dalamnya.
1. Bagilah peserta outbound training dalam beberapa kelompok (sebaiknya satu kelompok terdiri dari
7-12 orang).
2. Tentukan garis start dan garis finishnya terlebih dahulu.
3. Instruktur outbound memerintahkan peserta untuk berbaris dikelompoknya masing-masing dengan
posisi duduk, dimana kedua kaki peserta diletakkan di paha temannya yang berada di depannya,
sehingga kaki seluruh peserta outbound tidak ada yang menyentuh tanah. Tentunya peserta yang
berada didepan tetap menyentuh tanah kakinya.
4. Tugas kelompok adalah berjalan dengan menggunakan tangan sampai ke garis finish.
5. Pada saat berjalan, anggota kelompok tidak boleh terputus.
6. Masing-masing kelompok berlomba sampai garis finish.
7. Yang paling cepat adalah pemenangnya.
1. Helm
2. Jaket/rompi
3. Sarung
4. Kaos kaki
5. Sepatu
Sederhana saja kok. Mula-mula peserta outbound dibagi menjadi beberapa tim. Setiap tim mendapat
perlengkapan seperti tersebut di atas.
Game roda manusia termasuk dalam kategori middle game. Permainan sederhana, fun dan memerlukan team
work yang cerdas.
Tujuan :
Peralatan yang dibutuhkan adalah anda harus membuat Ban Luar dulu. Yaitu terpal dengan lebar 1 meter
dipotong memanjang (terpal bisa diganti dengan bahan lain asal bahan tersebut kuat dan tidak mudah robek.
kemudian dijahit ujungnya sehingga berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 2 meter.
Cara Permainan :
1. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok, dengan masing-masing kelompok berjumlah sekitar 8-10
orang
2. Instruktur outbound menentukan dulu garis start dan garis finish nya.
3. Seluruh peserta outbound diminta untuk masuk dalam lingkaran dengan cara terpal (roda luar)
didirikan dan dikembangkan, kemudian di injak salah satu bagian, sedangkan bagian lainnya
dipegang menggunakan tangan.
4. Kemudian instruktur outbound memerintahkan untuk mulai kegiatan menuju garis finish yang telah
ditentukan.
5. Tim yang sampai lebih dulu ke garis finish adalah pemenangnya.
6. Apabila ada peserta yang terjatuh dan keluar dari roda, tim tersebut harus mulai kembali dari garis
start.
7. Selamat mencoba, semoga sukses
Game berikut ini sangat cocok untuk kegiatan ice breaking, baik untuk pelatihan indoor maupun outdoor.
Sangat cocok untuk pemanasan maupun pengisi waktu sela dalam kegiatan outbound training maupun dalam
kegiatan pelatihan lainnya.
1. Sedotan
2. Kentang
Cara permainan :
Sederhana saja. Berilah seluruh peserta outbound training masing-masing satu buah kentang dan satu buah
sedotan. Instruktur outbound memberi pengarahan mengenai game kali ini. Kegiatan kita kali ini adalah
membuat sedotan tembus terhadap kentang, sehingga sedotannya bisa keluar dari sisi yang satu ke sisi yang
lain. Tentunya akan banyak reaksi macam-macam dari peserta outbound. Ada yang berhasil, dan akan jauh
lebih banyak lagi yang tidak berhasil.
Teaching point :
1. Melatih kecepatan peserta outbound training untuk cepat bertindak dan tidak ragu-ragu
2. Pengaturan strategi.
Mau tahu kuncinya bagaimana supaya sedotan bisa tembus kentang, tanpa membuat sedotan tersebut patah
atau tidak bengkok? Tampaknya anda harus menghubungi kami di executive Adventure outbound malang
Tujuan Permainan :
Cara permainan :
Tujuan Permainan :
1. Mengatur strategi
2. Kerja yang efektif
5. Ketepatan
6. Melatih kesabaran
3. Bola
Cara Permainan
1. Peserta outbound dibagi dalam beberapa kelompok. Jumlah anggota kelompok kalau bisa
genap (8,10,12)
2. Masing-masing anggota kelompok berpasang-pasangan.
3. Masing-masing pasangan diberi seutas tali pramuka dan dipegang masing-masing ujungnya.
4. Tugas kelompok adalah membangun sebuah kastil dengan bahan-bahan yang sudah
ditentukan oleh instruktur outbound.
6. Alat yang digunakan untuk memindahkan barang dan membangun kastil adalah tali
pramuka.
7. Bangunan disusun berdiri tegak dengan urutan : 1. Kaleng, 2. Kotak susu, 3. Bambu, 4.
Bola.
Tujuan permainan :
1. Kerjasama tim
2. Kekompakan
3. Melatih kehati-hatian
4. Melatih kesabaran
5. Mengatur strategi tim
6. Membangun jiwa kompetisi
Cara permainan
Aturan main :
1. Dalam mengangkat ember yang berisi air, peserta hanya boleh menggunakan tongkat, tidak boleh
memakai tangan. Ember bisa diangkat dengan tongkat caranya menyentuhkan ujung tongkat ke bibir
ember.
2. Permainan diulang lagi bila ember terjatuh atau dianggap gagal.
3. Pemenang adalah kelompok yang paling dahulu sampai titik finish tanpa menjatuhkan ember.
4. Selamat mencoba.
5. Semoga sukses selalu untuk anda
Alat :
1. Serangkaian tali
2. Triplek (ukuran 40cmx40cm)
3. Bola pingpong
4. Kertas dibentuk segitiga.
Pelaksanaan.
1. Permainan ini dilakukan secara kelompok. Masing-masing kelompok terdiri antara 7-10 orang
2. Masing-masing kelompok dibekali 2 rangkaian tali, sebuah bola ping pong dan triplek yang diberi
pembatas kertas segitiga.
3. Seorang peserta outbound dari tiap-tiap kelompok diminta memegang selembar triplek yang telah
ditempeli kertas segitiga, di atas triplek tersebut di beri bola ping pong.
4. Peserta tersebut pada dada dan kakinya (pas lutut) dipasangi serangkaian tali, yang masing-masing
tali dipegang minimal oleh 3 orang.
5. Tali sudah dirangkai sedemikian rupa sehingga ditengahnya berbentuk lubang yang cukup untuk satu
orang tanpa membuat orang tersebut tersentuh tali.
6. Masing-masing kelompok outbound diminta berjalan menuju garis finish dengan peserta pembawa
triplek yang berisi bola.
7. Peserta yang membawa triplek tidak boleh menyentuh tali dan menjaga agar bola pingpong tidak
keluar dari segitiga kertas.
8. Peserta yang memegang tali harus meregangkan tali supaya lingkarannya tidak menyentuh peserta
yang membawa triplek.
9. Bila bola keluar dari pembatas ataupun peserta pemegang triplek menyentuh tali, maka kelompok
tersebut harus mengulang dari awal.
Debriefing :
Tujuan Permainan:
Alat :
Tempat pijakan berbentuk kotak (bisa terbuat dari karpet yang dipotong ataupun dengan menggunakan
karton). Sebanyak 3 buah untuk masing-masing tim.
Cara Permainan:
1. Permainan dilakukan dengan cara berkelompok dengan jumlah kelompok 7-10 orang.
2. Tetapkan jarak tempuhnya, start dan finish, dengan jarak yang menyesuaikan. (semakin jauh
semakin baik).
3. Beri setiap kelompok 3 buah pijakan.
4. Tugas tim/kelompok adalah menempuh jarak sampai finish dengan menggunakan 3 buah pijakan
tersebut.
5. Selama permainan, kaki tidak diperbolehkan menyentuh tanah. Bila menyentuh tanah, maka tim
tersebut dinyatakan gugur dan harus mengulang lagi dari awal.
6. Tim yang berhasil sampai duluan ke finish dengan baik, dinyatakan sebagai pemenang
Tujuan Permainan :
Alat
Pelaksanaan :
1. Bagi peserta outbound dalam beberapa tim. Masing-masing tim beranggotakan 8-10 orang.
2. Tiap kelompok membentuk barisan sesuai dengan kelompoknya masing-masing dengan jarak 5-10
meter.
3. Peserta pertama menerima sebuah telur dari instruktur outbound, lalu melemparkannya ke peserta
tim yang ada didepannya. Dalam menerima telur, peserta menggunakan kaos yang dipakainya.
Setelah menerima telur, telur tersebut dilemparkan kembali ke peserta berikutnya. Begitu seterusnya
sampai ke peserta terakhir.
4. Kelompok yang memecahkan telur dianggap gagal/gugur.
5. Kelompok yang berhasil memindahkan telur dari awal sampai akhir tanpa membuat telur tersebut
pecah, dinyatakan sebagai pemenang.
6. Semoga sukses selalu untuk anda.
Ini merupakan latihan yang menunjukkan kepada peserta bagaimana mengidentifikasi sumber stress.
Tujuan
15 menit.
Jumlah peserta
Tidak dibatasi.
Sebuah pulpen dan kertas untuk masing-masing peserta dan sebuah diagram Papan Sirkuit yang telah
dipersiapkan untuk ditunjukkan oleh fasilitator.
Prosedur
1. Mulailah diskusi tentang apa saja sumber stress yang utama bagi masing-masing individu.
2. Berikan sebuah pulpen dan kertas bagi masing-masing peserta. Mintalah mereka untuk menulis
sumber stress yang utama selama 3 atau 4 menit.
3. Setelah selesai, tunjukkan Papan Sirkuit dan mintalah masing-masing peserta memberitahukan
salah satu sumber stress mereka. Setelah ini diidentifikasi, letakkan di dalam salah satu ruang kosong
pada diagram.
4. Setelah diagram penuh, katakan kepada peserta bahwa mereka mirip dengan papan sirkuit ini. Papan
sirkuit bisa kelebihan beban (rusak) jika diminta menangani terlalu banyak hal. Sama halnya kita
akan kelebihan beban (rusak) bila diminta menangani terlalu banyak hal.
5. Pimpinlah diskusi tentang tekhnik manajemen stress.
Poin diskusi
Variasi
1. Dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5-7 peserta.
Sumber
Diambil dari Circuit Overland, Nancy Loving Tubesing dan Donald A. Tubesing, Latihan Terstruktur
Manajemen Stress,.Vol. 2, Whole Person Press, Duluth MN, 1983.
Games ini dapat juga menjadikan LGD (Leaderless Group Discussion) karena dalam games outbound ini
diperlukan perencanaan dan strategi serta pembagian tugas. Komunikasi dan inisiatif juga dapat diamati
dalam games ini. Fasilitator outbound mesti cermat dalam mengobservasi dan mencatat hal hal penting
untuk didiskusikan dalam debrief.
Games ini dapat dimainkan di dalam ruangan. Alat yang diperlukan hanyalah 3 5 bungkus sedotan untuk
setiap kelompok yang terdiri dari 6 10 orang.
- Berbekal sedotan yang ada, setiap kelompok diminta membuat sebuah istana yang indah dan kokoh.
- Lama waktunya ditentukan oleh fasilitator outbound, antara 15 30 menit, tergantung jumlah sedotan
yang akan diberkan kepada kelompok.
Larangan :
Target :
Pemenangnya games ini adalah kelompok yang dapat membuat istana paling bagus dan paling kokoh. Uji
konstruksi dapat dilakukan untuk melihat kekokohan
Variasi :
- Sebagai variasi, dapat juga digunakan sedotan yang berbeda beda warna diantara kelompok kelompok
yang ada, dan mereka diijinkan untuk saling barter, untuk membuat bangunannya lebih indah. Biasanya
dinamika didalam interaksi antar kelompok menjadi lebih menarik.
- Jika memungkinkan sediakan hadiah bagi team pemenang agar dapat lebih memeriahkan suasana.
Tool :
Tujuan Permainan
1. Kerjasama tim
2. Kekompakan
3. Kehati-hatian
4. Kesabaran
5. Pengaturan strategi
6. Leadership
Cara Permainan :
1. Permainan ini dimainkan secara berkelompok/beregu dengan jumlah anggota antara 8-10
orang
2. Masing-masing anggota kelompok outbound memegang satu buah tongkat
4. Letakkan ember yang telah diisi dengan air (tak perlu penuh) di titik start.
5. Masing-masing kelompok berusaha mengangkat ember yang telah diisi air ke titik finish
yang telah ditentukan dengan menggunakan tongkat yang ada
Peraturan
1. Dalam mengangkat ember yang berisi air, peserta outbound hanya diperbolehkan dengan menggunakan
tongkat, yakni dengan cara menyentuh ujung tongkat ke ember.
3. Selamat mencoba
Executive adventure outbound Malang selalu berusaha mencari game-game baru dalam kegiatan outbound
training yang kami laksanakan.
Karapan Sapi berasal dari Pulau Madura Jawa Timur Indonesia, yang merupakan jenis olah raga pacu yang
menggunakan dua ekor sapi untuk membawa seorang joki, tentunya dengan sebuah kereta yang menyerupai
bajak sawah. Dalam permainan outbond karapan sapi ini, tidak menggunakan dua ekor sapi. Jadi jangan
salah paham ya, karena kita akan gunakan istilah karapan sapi sebagai nama dari permainan outbond.
Permainan ini merupakan pertandingan yang menyerupai karapan sapi, setiap kelompok terdiri dari 3 orang.
2 orang bertugas menarik karapan dan 1 orang sebagai jokinya.Panitia menyediakan 4 buah karung goni
yang akan digunakan sebagai karapannya.
Aturan mainnya setiap kelompok akan bertanding secara bertahap. Sebagai persiapan, masing-masing
kelompok yang bertanding mendapat 1 karung goni, 2 orang bersiap untuk menyeret karung goni dan 1
orang duduk sambil berpegang erat diatas karung goni.
Setelah aba-aba mulai terdengar, barulah setiap kelompok yang telah siap berada digaris start bergerak
menyeret karung goninya menuju garis finish. Pemenangnya adalah yang tercepat mencapai garis finish dan
joki tidak terjatuh dari karungnya.
Saran :
Lakukan permainan ini pada tempat yang rata dan kering, hamparan pasir dipantai sangat cocok
untuk permainan ini.
Permainan diikuti oleh lebih dari 20 peserta, dengan formasi bergandengan tangan membuat satu lingkaran,
tentunya dengan posisi berdiri.
Pemandu mengkaitkan sebuah hulahop pada salah satu gandengan tangan yang telah membentuk lingkaran
tersebut. selanjutnya searah jarum jam berputar, pemandu mengkaitkan sebuah sarung pada salah satu
gandengan tangan dengan jarak kira-kira 10 peserta.
jika peserta sudah siap, pemandu memberi aba-aba kepada peserta untuk memindahkan hulahop dan sarung
kepada peserta dalam lingkaran, bergerak searah jarum jam, tentunya tidak diperbolehkan melepas
gandengan tangan.
Hulahop dalam permainan ini, diibaratkan sebagai polisi yang bergerak mengejar penjahat. Sedangkan
sarung adalah adalah penjahat yang berusaha berlari menghindari kejaran polisi.
Permainan akan berakhir jika posisi hulahop dan sarung bertemu pada salah satu peserta dalam lingkaran,
selanjutnya peserta ini akan diberi hukuman.
Permainan ini bertujuan melatih seseorang untuk membuat sebuah opini, dan merupakan permainan
kompetisi antar kelompok. pemandu menyediakan beberapa lembar kertas yang berisi sebuah gambar dan
harus berbeda dengan yang lainnya. Jumlah kertas bergambar haruslah sama dengan jumlah peserta yang
mewakili kelompoknya.
Langkah awal kelompok yang beradu, membuat barisan saling berhadapan dengan kelompok lainnya, bisa
juga semua peserta membuat formasi lingkaran. Intinya pemandu akan meletakan kertas bergambar
ditengah-tengah para peserta agar semua peserta dapat mengambilnya secara bersamaan.
Setelah siap, pemandu memberi aba-aba agar semua peserta segera mengambil kertas bergambar secara
bersamaan, ingat tiap peserta harus mengambil satu lembar kertas. Setelah semua peserta mendapat kertas
bergambar, pemandu mempersilahkan masing-masing kelompok untuk berdiskusi menyusun gambar
menjadi sebuah cerita menarik.
Kemudian, saatnya setiap kelompok harus membawakan ceritanya kepada semua peserta lainnya. Caranya,
masing masing anggota kelompok harus berbaris membawa dan menunjukan gambar sesuai urutan cerita.
dimulai dari anggota yang pertama, mulai menceritakan bagian ceritanya masing-masing. Kemudian
dilanjutkan sesuai urutan dalam barisan tersebut. Jadi masing-masing anggota mendapat kesempatan untuk
bercerita, namun isi cerita harus berkaitan dengan isi cerita anggota sebelumnya. Penilaiannya adalah
berdasarkan isi cerita yang sesuai dan menarik.
Semua peserta dibagi menjadi dua kelompok, dengan jumlah yang sama, semisal kita ambil contoh jika
masing-masing kelompok terdiri dari 10 peserta. Kemudian kedua kelompok tersebut berdiri berhadap-
hadapan dengan kelompok lainnya, satu orang berhadapan dengan satu orang pada kelompok lainnya,
dengan jarak 10 meter.
Buatlah garis ditengah yang memisahkan kedua kelompok tersebut. Kemudian gantilah nama peserta dengan
sistim penomoran bilangan secara urut, dalam hal ini 1 sd 10. Posisikan agar kedua kelompok berdiri
berhadapan dengan kelompok lain. Dua peserta yang berhadapan memiliki nomor yang sama.
Letakan 10 topi rimba pada garis yang memisahkan kelompok tersebut, sebelumnya topi rimba telah ditandai
dengan penomoran 1 sd 10. Masing-masing dua peserta yang berhadapan dan memiliki nomor yang sama,
akan berebut 1 topi rimba yang sesuai dengan nomornya.
Jika pemandu memberikan aba-aba dengan meneriakan salah satu nomor,misalnya nomor 5. Maka peserta
nomor 5 harus segera berebut topi rimba nomor 5, begitu seterusnya sampai semua topi berhasil
diperebutkan. Pemenangnya adalah kelompok yang paling banyak merebut topi rimba.
10 topi rimba untuk diperebutkan, atau anda dapat mengganti dengan benda yang lain.
Kertas untuk dengan tulisan nomo1 sd 10, untuk nomor dada.
Merupakan jenis permainan kelompok yang terdiri dari 6 orang atau lebih, instruktur menyiapkan tali rafia
sepanjang 1 meter, dengan jumlah sama dengan pemain saat itu. Kemudian ujung-ujung tali dipertemukan
jadi satu dalam pegangan tangan instruktur. Dimulai dengan aba-aba, setiap pemain diwajibkan menarik 1
ujung tali di tangan kanan dan 1 ujung tali di tangan kiri. Penarikan ujung tali dilakukan serentak.
Setelah kita perhatikan, kemungkinan besar pemain tidak dapat menarik ujung tali yang sama, namun
menarik ujung tali yang ditarik oleh para pemain lainnya. Dan terbentuklah formasi hubungan tali yang
kusut. Tantangannya, satu kelompok tersebut harus merapikan hubungan tali kusut tadi menjadi sebuah
formasi lingkaran yang rapi, tentunya dengan dihitung waktu penyelesaiannya.
Merupakan jenis permainan kompetisi antar kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 10 orang
peserta. Cara bermain adalah, masing-masing kelompok membuat satu garis barisan dengan berdiri.
Kemudian berusaha memindah kalung tali dari peserta paling kanan ke kiri barisan. Dalam memindahkan
kalung tali tidak boleh menggunakan tangan. Pemenangnya adalah kelompok yang tercepat memindah
kalung tali tersebut.
Perlengkapan yang disiapkan : Tali tampar untuk kalung sesuai jumlah kelompok.
Merupakan permainan kompetisi individu untuk mencari ketua kelompok. Intelegensia leader sangat
mengandalkan daya ingat, dan semua peserta harus mengikuti kompetisi ini. Untuk peserta dengan nilai
tertinggi dan menduduki rangking 1 dan 2, akan ditunjuk sebagai leader dalam kelompok.
Permainannya adalah, setiap beserta diberikan lembar soal yang berisi 20 pertanyaan yang sangat mudah.
Instruktur menyiapkan lembar kunci jawaban yang boleh dicontek oleh setiap peserta, namun urutan nomor
pada lembar kunci jawaban tidak sesuai dengan urutan pertanyaan pada lembar soal. Dan peserta hanya
boleh menulis nomor angka dalam menjawab.
Pada saat mencontek, lembar kunci jawaban berada 5 meter didepan posisi peserta. Peserta harus beranjak
melihat kunci dan harus meninggalkan lembar soal pada posisi awal. Dalam intelengensia leader permainan
dibatasi oleh waktu, masing-masing 3 menit untuk dapat menjawab pertanyaan. Pada akhir permainan,
semua lembar soal yang berisi jawaban di kumpulkan dan dinilai oleh instruktur. Setelah mendapat 2 leader,
seluruh jumlah peserta dibagi menjadi 2 kelompok.
Alat alat yang dibutuhkan adalah : Stopwatch, Lembar soal dengan 20 pertanyaan mudah sebanyak jumlah
peserta, Lembar kunci jawaban sebanyak 5 lembar.
Buatlah sebuah garis lingkaran pada tanah tempat bermain, perkirakan semua peserta dapat berdiri di dalam
lingkaran itu. Aturlah agar peserta yang sedang berada dalam lingkaran dapat dijangkau oleh tangan salah
satu peserta yang berada diluar garis lingkaran.
Permainannya adalah satu peserta yang berada di luar lingkaran berusaha memegang peserta yang ada di
dalam lingkaran, namun peserta yang berada dalam lingkaran berusaha menghindar dan tidak boleh keluar
dari garis lingkaran. Begitu juga peserta yang berada di luar lingkaran tidak boleh masuk ke dalam lingkaran.
Jika ada peserta yang berada di dalam lingkaran terpegang tangan oleh peserta di luar lingkaran, maka
peserta tersebut harus mengganti posisi sebagai peserta yang berada diluar lingkaran.
Perlengkapan yang disiapkan adalah : Tali rafia dan pasak untuk membuat marka lingkaran pada tanah.
Tujuan
Merupakan permainan yang dapat diikuti oleh semua peserta dan hanya permainan ketangkasan untuk
menghindar pegangan peserta yang ada di luar lingkaran. Permainan ini sangat menghibur
82 Permainan Kreativitas
Games dapat berbentuk games kreatif, motifasi, dan sebagainya. Untuk pembahasan kali ini, saya akan
memberikan contoh games kreatif yang pernah saya dapatkan ketika saya mengikuti acara Training for
Trainer "Smart Training To Be a Smart Trainer" pada tahun 2007.
Lesson Plan:
1. Tema
Kreativitas
2. Objek
Mahasiswa
3. Objektive
o Peserta dapat menjelaskan apa itu kreativitas
o Peserta dapat berpikir kreatif
o Peserta dapat mempraktekan dan mengaplikasikan kreativitas lewat permainan
4. Materi
o Pengertian kreativetas
o Games yang berhubungan dengan kreativitas
o Teknik kreatif
o Beradaptasi (membaca situasi), mampu menghargai pemberian orang lain sebesar apapun
---} role play ada yang berperan sebagai pengamen dan yang diamen
5. Metode
Cara dan teknik penyampaian materi training yang digunakan games dan simulasi-simulasi
dilakukan setelah materi selesai disampaikan lewat games, setelah itu dilakukan evaluasi
6. Waktu
50 menit
7. Media
Seluruh anggota badan
8. Kegiatan
o Opening
Untuk membuat kelas fokus, attention, dan interest sehingga peserta dapat digiring menuju
pembelajaran
Ice breaking: "Besar-kecil" atau bernyanyi bersama dengan lagu yang berbeda:
1. Peserta berdiri menghadap trainer dan pandangan fokus pada trainer
2. Kemudian trainer menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut:
"Perhatikan jika saya menyebutkan kata (stimulus) "SEMUT" maka tangan
kita membuat lingkaran "besar" dan jika saya menyebutkan kata "GAJAH"
maka tangan kita membentuk lingkatan "kecil"
3. Penyebutan kata (stimulus) makin lama makin cepat frekuensinya
o Penyampaian materi
Untuk meyampaikan materi dimulai dari penilaian games yang berhubungan dengan
kreativitas yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas seorang anak untuk bisa berpikir
secara kreatif pada saat situasi yang mendesak walaupun sebaiknya lebih bagus pada saat
kapanpun kreativitas itu dapat dimunculkan.
Jenis games baiknya yang dapat memunculkan madness dan mind storming, misalnya:
Bernyanyi dengan nada yang berbeda
Peserta sebelah kanan diminta menyanyikan lagu "topi saya bundar" dengan nada
"burung kakak tua" dan peserta sebelah kiri menyanyikan lagu "potong bebek
angsa" dengan nada "pelangi-pelangi"
Devinisi kreatifitas
1. Merupakan suatu kapasitas untuk menciptakan ssesuatu yang orisinil, yang
berlaku untuk apapun yang dilakukan orang
2. Aktifitas kognitif ataupun prose berfikir yang menghasilkan gagasan yang
baru dan berguna
3. Kreatif, merupakan kemampuan menggunakan seluruh lapisan otak (kanan-
kiri, depan-belakang) untuk meng-create sesuatu atau menciptakan sesuatu baik itu konsep
ataupun karya yang berbeda tapi berkualitas
Teknik kreatif
1. Seni menyeruak
Semakin banyak informasi yang anda miliki tentang sebuah masalah
2. Belajar dari resiko
Belajar dari kesalahan
3. Kecemasan adalah kaki tangan kreatifitas
dalam keadaan terdesak, panik dapat memaksa memunculkan kreativitas
b. Dengan bergerak dan melakukan aktifitas bersama-sama, maka peserta dapat lebih mengakrabkan diri
untuk mengenal peserta training lainnya. Hal ini penting! Mengapa? Pertama, karena peserta yang mengikuti
training tersebut mempunyai kemiripan `hobi' dengan kita (mengikuti tema seminar atau pelatihan yang
sama) sehingga bias memperluas jaringan koneksi kita. Kedua, karena mereka adalah orang- orang yang
mungkin kelak di kemudian waktu bisa membantu kita (bekerja sama atau menawarkan kesempatan bisnis)
karena kemiripan `hobi' tadi tersebut.
Games tersebut terdapat di Buku Laris Koleksi Games Seru : untuk Ice Breaker, Team Work, Leadership,
Creativity, & High Ropes (PERTAMA di Indonesia yang dilengkapi dengan VCD Panduan) yang tersedia di
Toko Buku Terkemuka di kota Bapak/Ibu atau lewat Penerbit di blog
Games ini dapat dimainkan di kelas maupun di luar ruang. Fungsi utamanya lebih sebagai Icebreaking
ataupun acara sela dalam sebuah meeting. Diperlukan whiteboard atau flipchart dengan spidol yang cukup.
Caranya, bagi peserta dalam 2 kelompok dan mulailah dengan memberikan instruksi sbb:
Kelompok diminta menyusun sebuah puisi yang indah, dimana proses penyusunan puisi tersebut
harus dilakukan oleh seluruh anggota kelompok.
Setiap anggota kelompok boleh menuliskan satu kata atau beberapa kata di whiteboard/flipchart
secara bergantian dan kata-kata tersebut harus melanjutkan apa yang sudah dituliskan rekan
sebelumnya.
Untuk memulai kompetisi membuat puisi ini, minta 2 kelompok mengambil jarak dari whiteboard
dan berbaris ke belakang.
o Setelah aba-aba dimulai, orang pertama baru boleh bergerak mengambil spidol dan
menuliskan kata-kata.
o Jika orang pertama selesai maka dia harus meletakkan spidol dan kembali ke barisan untuk
kemudian anggota kelompok dibelakangnya segera maju mengambil spidol dan menuliskan
kata-kata di whiteboard.
o Demikian dilanjutkan hingga ke anggota kelompok terakhir.
Setelah selesai, kelompok harus membacakan puisinya, dengan cara dibacakan orang-perorang apa
yang dituliskan di whiteboard/flipchart, lengkap dengan kreasi gaya dan intonasi.
Target
Pemenangnya adalah kelompok yang bisa membuat puisi lebih cepat dan juga indah, termasuk juga dalam
penyampaiannya.
Variasi
Kelompok bisa dikembangkan lebih banyak tergantuk jumlah peserta training, namun biasanya
makin banyak anggota tiap kelompok, biasanya makin seru dan menarik hasil puisinya.
Fasilitator bertindak sebagai juri, jika ada atasan peserta ataupun observer lain, dapat juga dilibatkan
sebagi juri.
Tools:
Semoga Berguna!
86. Icebreaking
)
Teknis
- Membagikan amplop teman rahasia kepada para peserta.
- Peserta diminta mengamati teman rahasianya sesuai dengan yang tertulis
di amplop dari awal training, kemudian di akhir training diberi ungkapan
ekspresi.
- Main games : RUJAKAN
- Rule of the Game: Para pesera saling berebut kursi apabila pemandu
mengucapkan katarujakan atau menyebut nama salah satu buah. Jika
pemandu menyebut rujakan maka seluruh peserta harus berpindah tempat
duduk. Namun jika , pemandu hanya menyebut nama salah satu nama buah,
maka peserta yang mendapat nama buah itu saja yang pindah.
- Bagi peserta yang kalah akan mendapatkan hukuman yakni menggantikan
posisi pemandu di depan dan member instruktruksi kepada peserta lainnya.
Metode
Presentasi
Sharing dengan peserta
Permainan
MEDIA:
Amplop
Kursi/tempat duduk
MATERI
Games Rujakan
DURASI
15 menit
Sudah menjadi kebiasaan di setiap pelatihan, ketika memulai melaksanakan sebuah training
(latihan) terlebih dahulu dimulai suatu segmen peleburan dan pendahuluan yang kemudian dikenal dengan
Ice Breaking dan Orientasi.
Secara sederhana kedua istilah ini tidak dapat dipisahkan secara jelas, keduanya ibarat dua mata
uang logam yang menyatu pada satu kesatuan arti dan mempunyai makna yang sangat signifikan terhadap
kesuksesan dan tercapainya target sebuah pelatihan. Dengan kata lain tak heran bila orientasi dan ice
breaking menjadi momok yang selalu dibicarakan di antara pengelola training sebagai penentu kesuksesan
pelatihan di hari-hari berikutnya.
Pada tulisan yang singkat ini, untuk menjelaskan secara detail mengenai ice breaking dan orientasi,
penulis sengaja memisahkan antara dua istilah ini. Hal ini bukan dimaksudkan untuk memisahkan makna
keduanya, tapi hanya sekedar sistematisnya pembahasan.
B. Ice Breaking
1. Pengertian
Ice Breaking adalah padanan dua kata Inggris yang mengandung makna memecah es. Istilah ini
sering dipakai dalam training dengan maksud menghilangkan kebekuan-kebekuan di antara peserta latihan,
sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa saling berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang
lainnya. Hal ini dimungkinkan karena perbedaan status, usia, pekerjaan, penghasilan, jabatan dan sebagainya
akan menyebabkan terjadinya dinding pemisah antara peserta yang satu dengan yang lainnya. untuk melebur
dinding-dinding penghambat tersebut, diperlukan sebuah proses ice breaking.
2. Tujuan
Tujuan dilaksanakan ice breaking ini adalah :
a. Terciptanya kondisi-kondisi yang equal (setarap) antara sesama peserta dalam forum training.
b. Menghilangkan sekat-sekat pembatas di antara peserta, sehingga tidak ada lagi anggapan si anu
pintar, si anu bodoh, si anu kaya, si anu bos dan lain sebagainya, yang ada hanyalah kesamaan
kesempatan untuk maju.
c. Terciptanya kondisi yang dinamis di antara peserta
d. Menimbulkan kegairahan (motivasi) antara sesama peserta untuk melakukan aktivitas selama
training berlangsung.
3. Metode
Banyak metode yang dapat dilakukan dalam ice breaking ini, di antaranya :
a. Metode Ceramah, pelatih melakukan terlebih dahulu ceramah pembuka yang pada hakikatnya
menjelaskan tentang beberapa hal, antara lain : pentingnya kesatuan dalam suatu komunitas,
persamaan hak di antara sesama peserta, perlakukan yang sama, tim building, kesadaran potensi,
kerjasama antar kelompok dll.
b. Metode Studi Kasus, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta untuk ikut andil
memecahkan persoalan-persoalan praktis sehari-hari yang ditawarkan oleh pelatih, tujuannya
adalah ;
- Untuk melihat potensi awal yang dimiliki masing-masing peserta baik dari segi afektif,
kognitif maupun psikomotornya.
- Membiasakan peserta untuk berinteraksi dengan kelompoknya yang baru, dengan bertanya,
menanggapi atau mengamati peserta lain.
- Memberikan pengertian bahwa sejak hari itu mereka akan menjadi sebuah keluarga (sanak
famili) sampai kapanpun.
c. Metode Sinetik, yaitu sebuah metode pengembangan sumbang saran, dimana dalam suatu
pemecahan masalah dipadukan berbagai pendapat dari berbagai disiplin ilmu sehingga
memunculkan solusi yang lebih kreatif terhadap persoalan yang muncul.
d. Metode Lorong Penuh Liku, metode ini dimulai dari membaca beberapa halaman dari buku,
kemudian dipaksa untuk membuat keputusan. Berdasarkan keputusan itu peserta diinstruksikan
untuk membuka pada suatu halaman tertentu yang telah disusun secara acak. Kemudian diberikan
sebuah skenario yang berdasarkan keputusan yang telah dibuat dan keputusan lebih lanjut akan
mengirim anda ke halaman muka atau halaman-halaman belakang dari buku, sampai akhirnya
peserta keluar dari lorong-lorong tersebut, mungkin setelah melakukan beberapa langkah-langkah
yang salah. (untuk penggunaan teknik ini, pelatih harus terlebih dahulu mempersiapkan bahan-
bahannya).
e. Metode Simulasi dan Permainan, metode ini merupakan metode yang paling mudah dilakukan,
pelatih mempersiapkan beberapa permainan yang bertujuan untuk memecah kebekuan (ice
breaking games) peserta. Permainan ini banyak sekali bentuknya, di antaranya adalah ; permainan
lempar kokarde, pesan berantai, ziq-zaq dan lain-lain. Tujuan simulasi ini adalah :
- Terciptanya keakraban di antara peserta.
- Masing-masing peserta dapat menghafal nama dan beberapa identitas penting peserta lainnya.
- Tertanamnya anggapan bahwa mereka adalah satu kesatuan (solidaritas) bila satu sakit, yang
lain akan ikut merasakannya.
4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Ice Breaking
1. Seorang pelatih haruslah mempunyai naluri (feeling) khusus yang kuat ketika melakukan proses
ice breaking. Ia harus tahu saat peserta sudah lebur atau belum dan masih harus dileburkan. Ketika
peserta belum lebur namun ice breaking sudah dihentikan, hal ini akan menyusahkan sewaktu
penyajian materi berikutnya.
2. Saat melakukan ice breaking, seorang pelatih harus sudah dapat mendeteksi, (minimal beberapa
orang dari peserta sudah masuk dalam memorinya) tentang potensi awal, sikap, sifat dan
karakteristik special seorang peserta.
3. Waktu yang disediakan untuk melakukan ice breaking sangat kondisional, tergantung kepada
tingkat keleburan peserta. Ada peserta yang mudah lebur dan ada yang sulit lebur, karena
perbedaan pendidikan, latar belakang, dll yang sangat signifikan. Oleh karena itu seorang pelatih
harus mempunyai beberapa jurus simpanan yang harus dikeluarkannya bila peserta sulit
mengalami peleburan antara satu dengan yang lainnya.
4. Menimbulkan kesan positif, seorang pelatih haruslah dipandang oleh peserta dalam pandangan
yang positif, baik dari segi pendapat, sikap, sifat dan interaksinya dengan peserta, karena tidak
menutup kemungkinan nanti seorang pelatih akan menjadi tempat curhat paling dipercaya bagi
peserta yang mengalami persoalan-persoalan khusus.
C. Orientasi
1. Pengertian
Orientasi yang dimaksudkan disini adalah suatu proses pemberian pemahaman kepada peserta,
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan latihan yang sedang diadakan. Pada hakikatnya orientasi yang
dilakukan pada saat pelatihan adalah berusaha menjawab tiga pertanyaan penting, yaitu :
a. Sedang apa mereka (para peserta) dalam acara ini ?
b. Apa yang mesti mereka lakukan ?
c. Hal-hal apa saja yang akan mereka temui ?
2. Tujuan
Adapun tujuan dilakukan orientasi ini adalah :
a. Menghilangkan kebingungan peserta tentang apa yang sebenarnya mereka ikuti.
b. Meluruskan motivasi awal mereka untuk mengikuti pelatihan tersebut
c. Memberikan pemahaman tentang hal-hal apa saja yang mesti mereka lakukan selama mengikuti
pelatihan tersebut
d. Memberikan gambaran ringkas tentang hal-hal yang akan mereka temui selama mengikuti
pelatihan (dengan tidak memberitahu hal-hal yang sangat rahasia/esensil). e. Memunculkan
komitmen dan kesediaan mereka untuk mengikuti acara ini dari awal hingga akhir dengan penuh
perhatian dan kesadaran diri.
3. Metode
Metode yang dapat digunakan dalam melakukan orientasi adalah ceramah dan diskusi. Ceramah
dimaksudkan untuk menjelaskan kepada seluruh peserta tentang :
a. Apa sebenarnya pelatihan yang sedang berlangsung, tujuan, target, kedudukan panitia, tugas dan
wewenang pelatih, organisasi pelatih, ruangan-ruangan yang ada di tempat diselenggarakannya
pelatihan yang boleh dan tidak boleh peserta masuk ke dalamnya.
b. Tugas-tugas terstruktur, resume, sistem penilaian peserta, aspek-aspek (ranah) penilaian, bobot
penilaian, dispensasi izin dan kriteria lulus peserta.
c. Seluruh hal-hal yang berkenaan dengan proses pelatihan (asal tidak hal-hal yang paling esensial
dan rahasia dalam pelatihan tersebut)
4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Orientasi
a. Setiap peserta tentunya mempunyai motivasi masing-masing untuk mengikuti pelatihan, motivasi
awal ini ada yang baik dan ada yang perlu diluruskan. Dalam orientasilah sebaiknya motivasi awal
setiap peserta diluruskan dan diarahkan.
b. Sewaktu melaksanakan orientasi, hendaklah diungkapkan dengan sejelas-jelasnya apa saja
mengenai pelatihan yang akan mereka ikuti, layani setiap pertanyaan yang muncul dan jelaskan
apa adanya, jangan memanipulasi keadaan.
c. Waktu yang disediakan untuk orientasi tergantung kepada keadaan, namun untuk memudahkan ;
jika peserta tidak meragukan lagi (tidak muncul lagi pertanyaan) saat itu orientasi dapat
dinyatakan selesai.
d. Waktu akan mengakhiri orientasi, semua peserta dapat diikat dengan satu komitmen yang
disampaikan secara lisan satu persatu bahwa mereka siap dan bersedia menjadi peserta pelatihan
tersebut. Jika ada yang tidak mau menyatakan komitmennya, sebaiknya peserta tersebut
mengundurkan diri dari awal.
- Sampaikan pada audience, buat kesepakatan diawal bila kita bertanya sesuatu maka audience harus
menjawab dengan kata-kata yang disepakati.
- Keterangan : kata-kata yang diucapkan bisa bervariasi, bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
kita.
- Pertama sampaikan peraturannya kepada audience. Setelah semuanya paham barulah dimulai. Kalau
perlu berilah contoh/praktekan sekali saja:
- Kata kunci kita pada permainan ini adalah instruksi : Ikuti Apa Yang Saya Katakan peserta
disuruh mengikuti kata-kata trainer. Trainer bisa memilih beberapa benda atau hewan untuk disebutkan,
misalnya:
o ayam-ayam, itik-itik, ayam itik itik ayam,(diulang-ulang sampai beberapa kali). Setelah cukup puas
membuat peserta senang, katakan: ada berapa ayam? (biasanya peserta akan bingung dan terdiam di sini,
kebanyakan dari mereka bahkan minta agar permainan diulang)
o ikuti saja kemauan mereka, diulang beberapa kali dengan tetap menyebutkan instruksi permainan ini.
Mungkin akan keluar jawaban-jawaban berupa angka-angka, katakan bahwa semua jawaban salah! Maka
harus diulangi lagi. Setelah beberapa lama, biasanya audience akan sadar terhadap instruksinya, sehingga
jawabannya pun akan benar. Karena yang disuruh bukan menghitung ayam atau itiknya, tapi untuk
mengikuti yang dikatakan trainer.
- Inti dari permainan ini adalah konsentrasi, aitu untuk mengenali dan melaksanakan instruksi yang
diberikan, bukan untuk menghitung jumlah ayam atau itik.
- Kemudian ketika menunjukkan jari tengah trainer mengucapkan kalo yg ini kerbau.
- Tanyakan kepada peserta sudah paham atau belum, praktekan sekali untuk mengetest kepahaman
mereka, setelah dirasa paham, barulah trainer menjalankan aksinya.
- Peserta diminta menebak apa yang trainer katakana, katakana seperti contoh diatas, setelah selesai,
katakan Kalo yang ini tetapi kita menunjuk pada jari kelingking. Biasanya peserta akan bingung dan
protes. Ulangi lagi dengan variasi lain. Sampai terjawab dengan benar.
- Ketika peserta telah memahami instruksi diatas, maka ia akan mengikuti kata kunci tanpa
memperhatikan jari mana yang kita tunjukkan. Jawaban yang benar adalah bila trainer menyebutkan ini,
maka jawabannya adalah ayam dst,
Ketika trainer menanyakan sesuatu dengan jawaban Iya atau Tidak maka peserta harus menjawab dengan
tingkah laku yang berbeda dari biasanya
Dari permainan ini menjelaskan tentang betapa sussahnya kita merubah sebuah kebiasaan. Perubahan itu
tidak akan secara tiba-tiba bisa dilakukan namun pastinya bertahap.
Menurut Dryden & Vos (2000) belajar akan efektif bila proses pembelajaran dilaksanakan dengan suasana
yang menyenangkan (joyfull learning). Ada beberapa hal yang mendukung efektivitas hasil belajar siswa
diantaranya siswa belajar dalam kondisi senang, guru menggunakan berbagai variasi metode dan teknik,
menggunakan media belajar menarik dan menantang, penyesuaian dengan konteks, pola induktif, dan siswa
sebagai subjek dalam pembelajaran. Ice breaking dalam pembelajaran, perkuliahan, atau pelatihan sangat
membantu dalam membuat suasana belajar yang menyenangkan. Caranya dapat secara integratif atau secara
khusus diberikan dalam sela atau jeda dalam proses pembelajaran. Berikut beberapa contohnya:
Halo-Hai
Fasilitator mengucapkan kata HALO peserta diminta menjawab HAI atau sebaliknya. Variasikan dengan
mengucapkannya menjadi 2 atau 3 kata. Hal tersebut dapat membantu mengembalikan konsentrasi peserta.
Cari saya
(1) Sebelum sesi, buat daftar sepuluh karakteristik yang mungkin bisa diterapkan ke dalam kelompok
(misalnya, memiliki anak remaja; adalah ibu dari tiga anak).
(2) Perbanyak/copy daftar tersebut dan bagikan ke tiap peserta.
(3) Berikan 10 - 15 menit agar semua orang berbaur dan mencari nama sebanyak mungkin untuk mengisi
tiap karateristik yang dituliskan dalam daftar.
Menuliskan Huruf
Peserta menulis huruf tetapi dengan menggunakan anggota tubuh sambil mengucapkan huruf tersebut
dengan keras.
Mencari Teman
Mencari teman dengan cara menirukan bunyi, menirukan gerakan atau tanya jawab untuk membentuk
kelompok.
Teka-Teki
Memberikan teka-teki ringan dan lucu dan memberi penghargaan bagi yang bisa menjawab.
Menonton Film
Memutarkan film singkat, video clip dan meminta mereka mengapresiasinya. Cari jawaban yang paling
masuk akal atau sebaliknya.
Kekuatan Memori
Beri sederetan kata-kata beri waktu beberapa saat kemudian hapus tulisan dan minta mereka menyebutkan
atau menuliskan lagi kata-kata tersebut. Lalu tampilkan lagi sederetan kata yang berbeda dan ajak peserta
menyanyikannya dengan melodi lagu yang sangat akrab ditelinga mereka. Hapus tulisan dan minta mereka
menulis/menyebutkan katakata yang ada dalam lagu. Minta mereka membandingkan perolehan kata
pertama dan yang kedua. Minta mereka mengambil benang merah dari kegiatan tersebut.
Kereta Api
Peserta diminta berbaris berurutan dengan memegang pundak peserta yang ada di depannya. Ajak peserta
berkeliling ruangan sambil menyanyi naik kereta api tut..tut..tut..siapa hendak turut dan seterusnya..
Siapa Dia?
Langkah-langkah :
Kisah Angka-Angka
Permainan ini dipakai agar peserta mengenal satu sama lain dengan cara santai dan menghapuskan kekakuan.
Langkah-langkah :
Mintalah seluruh peserta berhitung dari nomor 1 dan seterusnya sampai selesai (habis)
Minta setiap peserta mengingat nomor urutnya masing-masing dengan baik, jika perlu lakukan
pengujian dengan menyebut secara acak beberapa angka dan minta peserta yang disebut nomornya
untuk menyahut ya!, atau tunjuk beberapa orang peserta secara acak dan tanyakan ia nomor urut
berapa.
Tegaskan sekali lagi apakah mereka benar benar mengingat nomor urutnya masing masing.
Setelah yakin, jelaskan bahwa Anda akan menyampaikan suatu berita atau suatu cerita tertentu di
mana dalam sepanjang cerita itu akan disebut sejumlah angka angka. Peserta yang disebut angka
atau nomor urutnya diminta segera berdiri dan langsung meneriakkan namanya keras keras kepada
seluruh peserta lain. Jika terlambat 3 detik, peserta dikenakan hukuman ramai ramai oleh peserta
lain.
Tanyakan kepada peserta apakah mereka paham peraturan tersebut?, jika perlu ulangi sekali lagi dan
berikan contoh.
Mulai bercerita, misalnya : saudara saudara, latihan ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lima
bulan yang lalu, tapi karena beberapa hal, barulah tiga bulan yang lalu ada kejelasan dan kemudian
dipersiapkan oleh delapan orang panitia .. dst. Atau cerita lain yang Anda karang sendiri pada
saat itu ( yang penting, dalam cerita itu ada disebutkan angka angka nomor urut peserta setiap satu
kalimat atau setiap selang satu menit ).
Lakukan sampai separuh peserta tersebut nomornya atau seluruhnya (bergantung kepada kecepatan
Anda dan peserta dan sesuai dengan waktu yang tersedia)
Lakukan diskusi dengan peserta tentang apa makna permainan ini dan dapat digunakan untuk apa
saja dalam kegiatan latihan, termasuk perasaan perasaan peserta sendiri.
Simpulkan
Mencari Jodoh
Langkah-langkah :
Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diberikan , misal :
Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat sebanyak setengah dari jumlah peserta,
kalau peserta 20 orang, harus disediakan 10 kalimat.
Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas, satu kertas berisi kalimat
Bersama Membangun dan satu kertas berisi kata Kepedulian.
Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi.
Bagikan kertas kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah peserta (apabila peserta
ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu sendiri )
Minta peserta untuk membuka gulungan kertas masing masing dan membaca isinya yaitu sepotong
kalimat yang belum lengkap.
Minta peserta untuk mencari pasangannya masing masing agar kalimat itu menjadi lengkap.
Minta setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut.
Minta peserta berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan memperkenalkan pasangannya dan
menyampaikan arti kalimat kepada peserta yang lain.
Berdirilah Jika
Langkah-langkah :
Minta semua peserta untuk duduk membentuk lingkaran, lalu pemandu berdiri di tengah.
Jelaskan kepada peserta bentuk permainannya, yaitu setiap pemandu mengucapkan kalimat, peserta
mengucapkan kalimat, peserta diminta berdiri apabila kalimat itu sesuai dengan dirinya; misal :
Keluarga saya adalah keluarga pedagang.. ; Saya seorang perempuan yang berani bicara di
depan publik. dsb.
Ucapkan kalimat kalimat yang relevan dengan keadaan peserta (jangan sampai ada peserta yang
tidak pernah berdiri), contoh contoh kalimat misalnya :
Setelah selesai, minta seluruh peserta untuk memperkenalkan nama, asal, dan hal lain yang
berkenaan dengan dirinya secara singkat
1. Menghitung Mundur
Dalam pendampingan terhadap kelompok belajar di tengah masyarakat atau siswa, kita sudah biasa
menganggap bahwa masyarakat atau siswa hanyalah penerima informasi, dan bukan pemberi atau sumber
informasi. Mengubah kebiasaan atau cara pandang yang sudah lama kita miliki, merupakan hal sulit. Kita
biasanya selalu menggunakan kacamata kita. Kita menggunakan bahasa, simbol, gambar, informasi dan
teknologi yang berasal dari kebudayaan kita. Kita tidak memperhatikan apa kesulitan yang dialami
masyarakat atau siswa untuk menerima halhal yang tidak biasa bagi mereka. Sebenarnya, program yang
kita kembangkan perlu dinilai menurut kacamata masyarakat atau siswa, berdasarkan apa yang mereka
butuhkan, dengan cara yang mudah diterima mereka.
Langkah langkah :
Minta peserta untuk berdiri mambentuk suatu lingkaran. Setiap peserta menghitung secara bergiliran
mulai dari 1 sampai 50 (atau sejumlah peserta)
Pada saat menghitung, minta peserta memenuhi peraturan : setiap angka tujuh atau kelipatan
tujuh, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan.
Apabila ada peserta yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulai dari awal.
Sesudah 3 4 ronde, permainan tahap 1 selesai
Permainan tahap 2 dimulai dengan cara yang sama seperti di atas, tetapi hitungannya dimulai dari
angka 50 mundur terus sampai dengan angka 1. Peraturan yang diterapkan juga sama, yaitu setiap
angka tujuh atau angka kelipatan tujuh , angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan
tepuk tangan.
Setelah 3-4 ronde, permainan selesai.
Minta peserta untuk mendiskusikan : (1) Manakah yang lebih baik banyak terjadi kesalahan, cara 1
atau cara 2 ? (2) Mengapa demikian ? (3) Kira-kira, apa hubungannya permainan ini dengan cara
kerja kita dalam kelompok belajar atau di tengah tengah kehidupan masyarakat kita ( apakah
mudah mengganti kebiasaan pendekatan dari atas dengan yang dari bawah ) ?.
2. Memahat Patung
Permainan ini bisa dipakai untuk menyadarkan peserta bahwa manusia tidak bisa dibentuk sedemikian rupa
oleh orang lain.
Langkah langkah :
Langkahlangkah :
Jelaskan kepada peserta bahwa sebelum membahas modul, akan dimulai dengan permainan
memasukkan pensil ke dalam botol. Sebelum permainan dimulai siapkan terlebih dahulu sebuah
botol yang bisa dimasuki pensil. Sebuah pensil yang diikat oleh 4 utas tali rapia, dengan panjang
masing masing 2 meter. Tali rapia tersebut harus bisa ditarik ke empat arah yang berbeda.
Mintalah 8 orang peserta sebagai sukarelawan, sedangkan peserta lain menjadi pengamat.
Tugaskan 8 orang peserta tersebut untuk berpasangan (menjadi 4 pasang), pasangan pasangan
tersebut berdiri membentuk lingkaran dimana di tengah tengah lingkaran diletakkan sebuah botol.
Salah seorang dari setiap pasangan ditutup matanya dan bertugas untuk memegang tali rapia yang
mengikat pensil. Pasangan yang tidak ditutup matanya, berdiri di belakang yang ditutup matanya dan
memberikan perintah (aba aba) untuk memasukkan pensil tersebut ke dalam botol.
Apabila peserta belum berhasil memasukkan pensil ke dalam botol, mintalah mereka untuk mencoba
beberapa kali sampai berhasil.
Setelah selesai permainan, tanyakan kepada peserta :
Dari pertanyaan tersebut temukan kata kunci dari peserta : untuk dapat berhasil memasukkan pensil ke dalam
botol, memerlukan kerjasama di antara mereka, tanpa kerjasama akan sulit untuk mencapai tujuan bersama.
Bahas bersama peserta faktorfaktor yang bisa mempengaruhi dan menghambat kerjasama.
Langkah-langkah :
Aturlah kursi kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi yang telah
disediakan.
Jelaskan kepada peserta aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akan bertindak sebagai
angin.
Pemandu sebagai angin akan mengatakan angin berhembus kepada yang memakai misal :
kacamata (apabila ada beberapa peserta memakai kacamata).
Peserta yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemadu sebagai angin ikut berebut
kursi.
Akan ada satu orang peserta yang tadi berebut kursi, tidak kebagian tempat duduk. Orang inilah yang
menggantikan pemandu sebagai angin.
Lakukan putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin harus
mengatakan angin berhembus kepada yang . (sesuai dengan karakteristik peserta, misal :
baju biru, sepatu hitam, dsb)
2. Lempar spidol
Permainan ini bertujuan untuk menghangatkan suasana dan menghilangkan kekakuan antar peserta dan
pemandu dan antar peserta sendiri . Pelajaran yang bisa dipetik dari permainan ini adalah perlunya sikap
hatihati dan cepat tanggap.
Langkahlangkah :
3. Sepatu Lapangan :
Permainan ini bermanfaat untuk mendorong proses kerjasama Tim, bahwa dalam sebuah Tim setiap orang
akan belajar mendengar pendapat orang lain dan merekam masing-masing pendapat secara cermat dalam
pikirannya, sebelum memutuskan pendapat apa yang terbaik menurut kelompok.
Langkah langkah :
Bagilah peserta ke dalam kelompok kelompok kecil ( 5 6 orang ), 1 orang akan menjadi
pembicara kelompok.
Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan tentang sepatu lapangan apa yang cocok untuk
bekerja di lapangan dan peralatan apa lagi yang dibutuhkan (waktunya sekitar 5 menit)
Mintalah pembicara kelompok untuk mengingat pendapat yang berbeda dan pendapat yang sama
dari setiap orang di kelompoknya masing-masing.
Mintalah pembicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi ini seklaigus memperkenalkan
nama anggota kelompoknya dan apa pendapat orang orang tersebut mengenai topik diskusi di atas.
Setelah semua kelompok selesai, kemudian diskusikan : Apakah pembicara telah menyampaikan
pendapat semua anggota kelompoknya secara tepat ? Apa yang dikurangi? Apa yang ditambah ? Apa
yang tidak tepat.
4. Kompak
Permainan ini bermanfaat untuk menghangatkan suasana dan membentuk suasana kerja dalam Tim.
Langkahlangkah :
5. Bercermin
Langkahlangkah :
Minta setiap peserta untuk berpasangan, 1 orang menjadi bayangan di cermin dan 1 orang menjadi
seseorang yang sedang berdandan di depan cermin.
Bayangan harus mengikuti gerak gerik orang yang berdandan.
Keduanya harus bekerja sama agar bisa bergerak secara kompak dengan kecepatan yang sama.
Minta peserta untuk mendiskusikan apa pesan dalam permainan ini.
1. Perkenalan
Perkenalan sebaiknya dibuat meriah dan menjadi kesan pertama yang tidak terlupakan. Banyak
metode yang bisa digunakan untuk membuat suasana perkenalan menjadi menarik. Di sini
dijelaskan cara berkenalan yang sedikit banyak berkaitan dengan kompetensi dasar yang harus
dimiliki semua orang yaitu menulis. Urutan prosesnya seperti di bawah ini:
- Mintalah setiap peserta untuk mengambil selember kertas dan sebuah balpoin
- Instruksikan pada peserta untuk membentuk lingkaran. Jika peserta jumlahnya
sedikit posisinya adalah duduk melingkar, namun jika pesertanya banyak, lebih dari 15
orang, mintalah mereka berdiri dan membuat lingkarab besar.
- Minta pada peserta untuk menulis nama panggilan (subyek) mereka di ujung kiri atas
kertas yang dibawa. Ukuran tulisan sebaiknya tidak terlalu besar, sesuaikan dengan ukuran
kertas dan balpoin yang digunakan.
- Lipat kertas sebanyak dua kali agar nama yang ditulis tidak terlihat. Besar lipatan
sesuaikan dengan besar tulisan, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil.
- Lakukan pengacakan. Kertas tersebut diputar ke kanan atau ke kiri dalam lingkaran
tersebut sampai si pemilik kertas tidak memegang kertas miliknya lagi, namun memegang
kertas milik orang lain.
- Mintalah peserta menulis kata predikat di kertas yang dipegangnya. Usahakan tidak
menulis di bagian lipatan namun di bawah lipatan, agar kalau kertas dibuka tulisan-tulisan
yang sudah dibuat berada di halaman yang sama atau tidak berada di halaman depan dan
belakang. Kata predikat yang ditulis bebas, namun jika ingin membuat suasana menjadi
meriah pikirkanlah jenis-jenis predikat yang harus ditulis peserta agar nantinya dapat
membentuk kalimat yang lucu. Setelah selesai menulis kata predikat, lipat lagi dan lakukan
pengacakan lagi.
- Minta peserta munulis kata obyek. Kata obyek yang ditulis juga bebas. Bisa berupa
benda-benda yang ada di sekitar atau anggota badan. Kemudian lipat dan acak lagi.
- Terakhir minta peserta menulis kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu.
Setelah selesai, kertas tersebut dilipat menjadi gulungan kecil.
- Bagi peserta yang memegang dua kertas atau tidak memegang kertas adalah peserta
yang bersalah dan harus dihukum dengan membaca pertama kertas yang dipegangnya.
Contoh kalimat yang dibaca seperti ini: Adi menyium bokong di pasar pada pagi hari.
Perkenalan telah dimulai dengan Adi. Lanjutan seterusnya dengan kertas-kertas yang lain.
Output dari sesi ini adalah mengingatkan kembali pada peserta tentang hukum SPOK yang harus
dipatuhi untuk melakukan penulisan. Output lainnya adalah menyegarkan suasana ketika bekenalan
satu dengan yang lain.
2. Perkenalan dan Membangun Rasa Optimis
Buatlah lingkaran. Peserta diminta untuk mengambil 2 lembar kertas A4. kertas tersebut di tempel
di punggung teman di sebelah kanannya. Setiap peserta membawa satu spidol. Tanyakan pada
teman yang ada di sebelah kanan tersebut tentang nama panggilannya. Tulislah menurun nama
panggilan tersebut di kertas yang tertempel di punggung si pemilik nama (teman yang ada di
kanan).
Lakukanlah permainan angin bertiup untuk mengacak peserta. Sebelumnya, fasilitator menyiapkan
tempat-tempat hinggap dari masing-masing peserta. Katakan angin bertiup ke arah orang yang
memakai kacamata. Lakukan sampai teracak.
Minta peserta untuk mengamati satu sama lain selama proses berlangsung. Lakukan 1 menit.
Kemudian, peserta secara acak menuliskan kesan yang ada pada TEMAN BARU-nya dengan cara
menuliskan kesan tersebut sesuai nama yang tertempel di punggung. Fasilitator menyiapkan contoh
isian kertas. Contohnya:
B = Baik
U = Udik
I = Idaman
Bagikan kertas kepada peserta untuk menuliskan Satu Kata saja yang dapat mewakili karakter
dirinya sendiri. Mintalah peserta untuk merenung memikirkan tentang karakter diri atau siapa kita
sebenarnya.
Setelah selesai, bandingkan dengan kesan oleh orang lain melalui tulisan yang dibuat di punggung.
Apakah ada kesamaan? Ajak peserta diskusi selama 2 menit.
Setelah melakukan inbound, sekarang minta peserta untuk melihat ke sekeliling di dalam kelas.
Melihat semuanya. Tetap berdiri membentuk lingkaran. Tanyakan: ruangan apa ini?, kenapa kita
ada di sini?. Ulangi dua kali pertanyaan ini. tidak ada diskusi pada sesi ini. pertanyaan tidak perlu
dijawab secara verbal, cukup dalam hati masing-masing.
Kemudian, tanyakan lagi: apakah anda semua memiliki optimisme terhadap apa yang akan kita
lakukan ini? seberapa besar optimisme itu? (gunakan skala 10 untuk mengukur optimisme ini).
Minta peserta untuk merenung 1 menit, kemudian bagikan kertas HVS dan spidol dan mintalah
mereka menulis tentang apa yang dipikirkan tersebut. Tulis dengan huruf kapital dan berukuran
besar. Terangkan juga untuk menggunakan peraturan menulis harus huruf kapital. Tidak boleh
lebih dari 7 kata. Gunakan SPOK. Tulis dengan ukuran yang besar yang bisa dibaca dari arah mana
saja dalam ruangan. Tempel kertas-kertas yang sudah ditulis dan bacalah bersama.
3. Adu Panjang
Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok yang maisng-masing kelompok terdiri dari 5 6 orang.
Setiap orang berbaris dalam masing-masing kelompok, berderet satu baris dari depan ke belakang.
Setelah itu, instruksikan pada semua peserta untuk berlomba untuk membentuk barisan yang paling
panjang. Barisan tidak boleh terputus, satu sama lain harus saling berhubungan.
Kuncinya adalah peserta boleh menggunakan apa saja, khususnya barang-barang yang melekat di
badannya untuk membentuk barisan yang terpanjang. Tapi kunci ini jangan diungkapkan ke peserta.
Cukup instruksikan: Berlombalah untuk membuat barisan terpanjang. Biarkan para peserta
berkreativitas sendiri.
Kemudian, ajak peserta untuk berdiskusi apa yang terjadi saat proses beradu panjang berlangsung,
kenapa hal itu terjadi.
Mintalah peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Instruksikan peserta untuk memikirkan
benda apa yang paling berharga yang ada pada dirinya. Ajak semua peserta untuk meyakini bahwa
yang dimilikinya tersebut adalah benda yang paling berharga dan harus dilindungi sebisa mungkin.
Jangan biarkan peserta lainnya tahu tentan benda berharga kita itu, rahasiakan. Cukup kita sendiri
yang tahu. Setelah itu, para peserta diminta untuk memikirkan di mana tempat untuk
menyembunyikan benda berharga tersebut. Setelah ada ide tempat menyembunyikan langsung
dengan cepat sembunyikan dan jaga hanya kita saja yang tahu tempat persembunyian itu. Semuanya
rahasia. Bebaskan peserta untuk menyembunyikan barang berharga tersebut di mana saja asal
tersembunyi.
Kemudian, minta peserta untuk berkumpul kembali. Fasilitator kemudian membentuk kelompok
kecil yang terdiri dari 4 5 orang. Setelah kelompok terbentuk, minta mereka untuk membentuk
lingkaran kecil namun masing-masing orang menghadap keluar, sehingga saling memunggungi.
Lalu, minta mereka untuk saling menyilangkan tangannya satu sama lain. Silangan tangan harus
kuat, tidak mudah lepas.
Ada aturan dalam permainan itu, tidak boleh berkomunikasi dalam bentuk apapun. Semua orang
harus menutup mulutnya rapat-rapat. Setelah mereka mengerti aturan ini, mintalah masing-masing
kelompok kecil yang ada untuk berlomba. Lombanya adalah adu kecepatan mengumpulkan barang-
barang berharga yang disembunyikan oleh masing-masing orang yang berada di masing-masing
kelompok. Barang-barang yang disembunyikan tersebut tidak boleh diambil dengan tangan, karena
tangan harus terus berpegangan, bersilangan, satu sama lain. Lingkaran harus tetap kuat. Terserah
peserta untuk mengambil barang berharga miliknya dengan menggunakan apa saja.
Akan terjadi tarik menarik dan gerak tidak tidak terkoordinasi antar peserta yang ada di kelompok-
kelompok. Mereka tidak berkomunikasi menyebabkan mereka harus mencari jalan lain untuk
berkoordinasi agar menjadi tercepat dalam mengumpulkan barang. Barang yang tidak boleh diambil
dengan tangan juga memaksa peserta untuk bekerjasama satu dengan yang lain.
Pelajaran dari permainan ini adalah, pertama, komunikasi sangat penting untuk membangun
koordinasi yang kuat. Kedua, kerjasama harus diutamakan karena mengambil barang tanpa tangan
bukanlah hal yang mudah.
5. Percaya Teman
Buatlah lingkaran-lingkaran kecil yang terdiri dari 5 6 orang. Dalam satu lingkaran ada satu orang
berdiri di tengah lingkaran. Satu orang yang berdiri di tengah lingkaran tersebut menutup mata dan
menyilangkan tangan di depan dada. Kemudian, orang berdiri di tengah lingkaran menjatuhkan diri
dengan mata tertutup dan tangan dilipat di depan dada ke arah manapun. Menjatuhkan diri dengan
bebas dan tidak kaku. Cara menjatuhkan badan adalah kaki tetap tidak berpindah, namun badan
yang jatuh. Orang-orang yang berdiri mengelilinginya harus siap sedia menyangga tubuh orang
yang jatuh ke arahnya. Lakukan bergantian. Setiap orang mendapatkan kesempatan untuk berdiri di
tengah lingkaran dan menjatuhkan diri secara bebas.
Permainan ini dijamin menghilangkan kejenuhan dan rasa ngantuk. Tapi yang paling penting dari
permainan ini adalah membangun rasa kepercayaan satu sama lain bahwa kita semua bisa saling
melindungi. Fasilitator menanyakan pada semua peserta, apa yang dirasakan ketika menjatuhkan
badan? Apakah ada perasaan takut atau sangat percaya dengan teman yang selalu siap melindungi?
Perlengkapan : Peluit
Instruksi :
1. Kegiatan di mulai dengan sepasang anggota regu duduk bertolak belakang di tanah dengan
melipatkan kedua kaki ke arah dada. Kemudian mereka diminta untuk berdiri bersama
dengan cara saling menekan punggung, tangan tidak usah berpegangan.
2. Setelah sukses dengan cara yang pertama, sepasang peserta diminta duduk berhadapan,
ujung kaki diletakkan saling bersentuhan dengan kaki masing-masing pasangan. Kemudian
kedua tangan peserta saling berpegangan antar pasangan. Untuk berdiri peserta diminta
menarik pegangan tangan.
3. Setelah sukses dengan cara kedua, jumlah anggota ditambah dari dua jadi empat, enam,
delapan dan seterusnya.
4. Mereka dipersilakan mengatur strategi agar sama-sama bisa berdiri serempak.
Debriefing :