Anda di halaman 1dari 3

Pengertian IT Governance menurut Information Technology Governance Institute(ITGI) adalah Sebagai berikut

IT Governance is the responsibility of the board of Directors and executive management. It is an integral part

of enterprise governance and consists of the leadership and organizational structures and processes that

ensure that the organizations IT sustain and extends the organizations strategy and objectives

Tata Kelola IT adalah tanggung jawab dari board of Directors(BOD) dan eksekutif management. Tata Kelola IT

adalah bagian dari tata kelola perusahaan dan terdiri dari kepemimpinan, struktur organisasi dan proses yang

memastikan bahwa organisasi IT mendukung dan memperluas strategi dan objektif organisasi

Berdasarkan Broad Briefing on IT Governance , IT Governance Institute terdapat lima fokus utama yang

seluruhnya didorong oleh Stakeholder Value. Dua diantaranya adalah hasil yang diinginkan yaitu value delivery

dan risk management sedangkan tiga lainnya adalah faktor pendorong yaitu strategic alignment, resource

management dan performance measurement.

Adapun detil penjelasan dari masing-masing gambar diatas adalah:

1. IT Strategic Alignment fokus pada keselarasan solusi IT dengan bisnis dengan memberikan added value

pada produk dan services, membimbing dalam persaingan, efisiensi biaya, meningkatkan manajerial secara

efektif. Keselarasan ini lebih dari sekedar keselarasan antara strategi IT dan strategi bisnis, namun juga

menjaga keselarasan dengan operasional IT dan operasional bisnis. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

Gambar 3.

2. Value Delivery konsentrasi pengeluaran biaya dan pembuktian bahwa IT menghasilkan nilai optimal dan

memenuhi kebutuhan bisnis, fleksibel untuk mengadopsi kebutuhan dimasa mendatang, mudah digunakan,

resiliency dan aman, terintegrasi akurat dan informasi up to date.

3. Risk Management membahas perlindungan pada asset IT, disaster recovery, dan operasional yang terus

menerus melalui penerapan risk management yang transaparan dan dikomunikasikan dalam rangka

meningkatkan competitive advantage. Adapun cara memanage risiko ada tiga macamyaitu mitigasi-

meminimal risiko apabila terjadi, transfer-memindahkan risiko, atau accept risk-meneirma risiko.

4. Resource Management tentang optimalisasi pengetahuan, IT infrastructure dan mengoptimalkan

investasi dan alokasi resources (orang, aplikasi, teknologi, fasilitas dan data).

5. Performance Measurement memonitor dan mengontrol project delivery dan IT services

More about IPv6


Tata Kelola TI menurut Australian Standard 8015

Tata Kelola TI menurut ITGI


January 20, 2009 by puspita kencana

Tata kelola TI atau IT Governance merupakan topik yang cukup popoler saat ini dimana
organisasi menyadari perlunya pengukuran kontribusu TI bagi bisnis. Menurut Peterson
(2003), tata kelola TI lebih luas cakupannya dari pada manajemen TI (IT Management).
Manajemen TI fokus pada penyediaan layanan dan produk TI yang
efektif untuk internal organisasi dan pengelolaan operasi TI saat ini. Sedangkan, tata kelola
TI fokus pada menampilkan dan mentransformasikan TI untuk memenuhi kebutuhan bisnis
(internal focus) saat ini dan masa depan serta untuk memenuhi kebutuhan customer (eksternal
focus). Oleh karena itu, tata kelola TI bertujuan untuk memaksimalkan potensi sumber daya
yang ada, dan menghindari tumpang tindih alokasi waktu, biaya dan sumber daya manusia,
serta mengurangi risiko dalam pengembangan TI sehingga menjamin investasi TI dapat
memberikan hasil yang optimal.
Banyak definis mengenai tata kelola TI, namun pada postingan kali ini akan dibahas
kerangka kerja menurut ITGI (IT Governance Institute), sebuah lembaga yang menjadi
rujukan dalam pengembangan bidang ini. ITGI mendefinisikan tata kelola TI sebagai
tanggung jawab dari dewan direksi dan manajemen eksekutif. Tata kelola TI adalah bagian
tak terpisahkan dari tata kelola korporasi (corporate governance) yang terdiri dari
kepemimpinan (leadership), struktur-struktur organisasi, dan proses-proses yang menjamin
bahwa TI organisasi mendukung dan memperluas strategi dan tujuan
organisasi (Grembergen,et.al., 2004).
Menurut ITGI (2006), tata kelola TI pada dasarnya berfokus pada dua hal yaitu bagaimana TI
memberikan nilai tambah bagi bisnis dan penanganan risiko pada implementasi TI.
Tujuan tata kelola TI menurut ITGI adalah mengarahkan investasi TI untuk menjamin
performa TI memenuhi tujuan-tujuan berikut (Betz, 2007):
Kesesuaian TI dengan organisasi dan realisasi keuntungan yang dijanjikan
Penggunan TI memungkinkan organisasi memaksimalkan manfaat dan memperbesar peluang
Pertanggungjawaban dalam penggunanan sumber daya TI
Manajemen yang sesuai dengan risiko-risiko yang berkaitan dengan TI.

Berdasarkan Board Briefing on IT Governance (ITGI, 2003), tata kelola TI memperhatikan


dua hal yaitu nilai tambah TI bagi bisnis dan mitigasi risiko TI. Nilai TI didorong oleh
penyelarasan strategis TI dan bisnis, sedangkan mitigasi risiko didorong oleh tanggung jawab
kepada organisasi. Keduanya membutuhkan dukungan dari sumberdaya yang cukup dan
dapat diukur untuk menjamin bahwa hasil yang diharapkan terpenuhi. Hal ini mengarah pada
lima area utama untuk tata kelola TI yang didorong oleh nilai yang diberikan
kepada stakeholder (stakeholder value drivers). Dua diantara area tersebut merupakan hasil,
yaitu pengiriman nilai (value delivery) dan manajemen risiko (risk management). Tiga area
lainnya merupakan pendorong, yaitu keselarasan strategis (strategic alignment), manajemen
sumberdaya (resource management), dan pengukuran performa (performance measurement).
Hubungan kelima area ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan tata kelola TI pada suatu
organisasi digerakkan oleh pemberian nilai tambah bagi stakeholder. Untuk memberikan nilai
tambah ini dilakukan penyelarasan strategis dan penentuan solusi-solusi yang kolaboratif
antara TI dan bisnis. Dari proses tersebut ditentukan nilai tambah TI yang kemudian
dilakukan pengoptimalan pengeluaran dan pembuktian nilai tambah TI tersebut bagi bisnis.
Pemberian nilai tambah ini membutuhkan manajemen resiko yang bertujuan untuk
penyelamatan asset TI, pemulihan dari bencana dan keberlangsungan operasi TI. Selanjutnya
dibutuhkan manajemen sumberdaya untuk mengoptimalkan pengetahuan (knowledge) dan
infrastruktur TI. Keseluruhan area ini dapat dikelola dengan tepat melalui pengukuran
performa dengan penelusuran penyelesaian proyek dan memonitor layanan TI.

Anda mungkin juga menyukai