Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN PELACAKAN KLB DIARE

DI PUSKESMAS KOTA KEC. BAOLAN KAB. TOLITOLI


I. Pendahuluan.
Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar
dengan feses yang tidak berbentuk atau cair dengan frekuensi lebih
dari 3 kali dalam 24 jam. Bila diare berlangsung kurang dari 2
minggu, disebut sebagai diare akut, apabila diare berlangsung 2
minggu atau lebih, maka digolongkan pada diare kronik. Diare
merupakan masalah Kesehatan yang penting di Indonesia. Menurut
laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2007 dari
Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan Ri frekuensi penyakit
Diare di Indonesia 9% no. 2 setelah ISPA 25,5%. Penyakit Diare
berkaitan langsung dengan tingkat Pendidikan Kesehatan
Masyarakat, kemudian sanitasi lingkungan penyediaan air bersih
dan tersedianya akses untuk pengobatan. Bila tidak ditangani
dengan tepat akan bisa memberikan komplikasi yang berat
bahkan kematian

II. Latar belakang


Diare merupakan tanda dan gejala penyakit yang umum dijumpai
dan bila terjadi tanpa komplikasi, secara umum dapat diobati
sendiri oleh penderita. Namun bila terjadi komplikasi akibat
dehidrasi atau toksik menyebabkan morbiditas dan mortalitas.
Di Negara-negara berkembang di benua Asia, Afrika dan Amerika
Latin, diare tetap merupakan penyebab kematian tersering pada
anak,diperkirakan 4-6 juta kematian terjadi setiap tahunnya atau
rata-rata 12.600 kematian setiap harinya ( Gold Finger,1987).Di
kota Medan tercatat 42.050 kasus diare yang berobat ke 39
Puskesmas dan RSUD Pirngadi sepanjang tahun 2006 (Dkk
Medan,2006),selain menyebabkan angka kematian yang cukup
tinggi, diare juga menimbulkan beban ekonomi yang besar.
Mengingat tingginya morbiditas, mortalitas dan dan biaya yang
diakibatkan oleh diare maka diperlukan upaya penanganan yang
tepat dan cepat dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan
untuk mengatasinya.
III. Tujuan.
Tujuan umum.
Pengendalian dan pemberantasan karena penyakit diare bersama
program dan sector terkait.
Tujuan Khusus.

1. Untuk mengendalikan penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas


Kota Managaisaki

2. Untuk membina peran serta masyarakat melalui penyuluhan


sehingga dapat melakukan pencegahan diare dan tatalaksana diare di
rumah tangga.

3. Untuk melaksanakan penyelidikan epidemiologi jika ditemukan


kasus diare dengan dehidrasi.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan.

-Usaha-usaha yang ditujukan pada reservoir, rantai penularan dan


penduduk yang resiko.

- Melaksaanakan pengobatan diare dan dehidrasi sesuai standar


pelayanan Kesehatan.

V. Cara Melaksanakan kegiatan.

- Melaksanakan penyuluhan pada masyarakat sehingga dapat


melakukan pencegahan penyakit diare dan tatalaksana diare di rumah
tangga.

- Melaksanakan penyelidikan epidemiologi pada kasus diare dengan


dehidrasi untuk mengetahui adanya penderita lain di masyarakat dan
mengetahui sumber penularan.

VI. Sasaran.
Sasaran kegiatan adalah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kota
Tolitoli.

VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan.

Jika terjadi kasus atau peningkatan kasus KLB di wilayah kerja


Puskesmas Kota.

VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Dilaksanakan secara berkala, setiap bulan dilaporkan ke Dinas


Kesehatan.

IX. Sumber Dana.

Dana Alokasi Umum (DAU).

Anda mungkin juga menyukai