Salah satu pertimbangan diterbitkannya Pemenkes ini, disebutkan dalam bab pertimbangan,
adalah untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional
khususnya upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.
Selain itu juga terkait bahwa Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270 / Menkes / SK/
III/2007 tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382 /
Menkes/ SK/ III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, sudah perlu dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan.
1. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) merupakan upaya untuk mencegah dan
meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat
sekitar fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated Infections/HAIs)
merupakan infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak
dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien
pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan
terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Ruang lingkup Permenkes ini (Pasal 2), meliputi pelaksanaan PPI di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas, klinik, dan praktik mandiri tenaga kesehatan.
Selanjutnya pada pasal 3 disebutkan bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus
melaksanakan PPI, melalui penerapan prinsip kewaspadaan standar dan berdasarkan
transmisi; penggunaan antimikroba secara bijak; dan penerapan bundles (sekumpulan praktik
berbasis bukti sahih yang menghasilkan perbaikan keluaran poses pelayanan kesehatan bila
dilakukan secara kolektif dan konsisten. Dalam pelaksanaan PPI Fasilitas Pelayanan
Kesehatan harus melakukan surveilans serta pendidikan dan pelatihan PPI.
Selanjutnya dalam lampiran Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI,
diuraikan beberapa hal berikut:
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection (HAIs)
merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas pelayanan kesehatan
secara konsisten melaksanakan program PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
merupakan upaya untuk me mastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap
kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan
kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan.
Ruang Lingkup program PPI meliputi kewaspadaan isolasi, penerapan PPI terkait pelayanan
kesehatan (Health Care Associated Infections/ HAIs) berupa langkah yang harus dilakukan
untuk mencegah terjadinya HAIs (bundles), surveilans HAIs, pendidikan dan pelatihan serta
penggunaan anti mikroba yang bijak. Disamping itu, dilakukan monitoring melalui Infection
Control Risk Assesment (ICRA), audit dan monitoring lainya secara berkala. Dalam
pelaksanaan PPI, Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Praktik Mandiri wajib menerapkan
seluruh program PPI sedangkan untuk fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, penerapan PPI
disesuaikan dengan pelayanan yang di lakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
Berdasarkan Konsep Dasar Penyakit Infeksi, sumber infeksi dapat berasal dari
masyarakat/komunitas (Community Acquired Infection) atau dari rumah sakit (Healthcare-
Associated Infections/ HAIs). Penyakit infeksi yang didapat di rumah sakit beberapa waktu
yang lalu disebut sebagai Infeksi Nosokomial (Hospital Acquired Infection), saat ini diubah
menjadi Infeksi Terkait Layanan Kesehatan atau HAIs (Healthcare-Associated Infections)
dengan pengertian yang lebih luas, yaitu kejadian infeksi tidak hanya berasal dari rumah
sakit, tetapi juga dapat dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Tidak terbatas infeksi
kepada pasien namun dapat juga kepada petugas kesehatan dan pengunjung yang tertular
pada saat berada di dalam lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan.
Faktor lain yang berpengaruh adalah jenis kelamin, ras atau etnis tertentu, status ekonomi,
pola hidup, pekerjaan dan herediter.
Jenis dan Faktor Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan atau Healthcare-Associated
Infections (HAIs) meliputi;
Jenis HAIs yang paling sering terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan, terutama rumah
sakit mencakup: