Contoh Metode Pelaksanaan Bangunan Gedung
Contoh Metode Pelaksanaan Bangunan Gedung
Sesuai dengan spesifikasi teknis dokumen lelang, dapat kami paparkan metode pelaksanaan sebagai
berikut :
I. JENIS PEKERJAAN
Pembangunan ................................................................................
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan yang tersebut di
bawah ini dan dianggap Penyedia Jasa telah mengetahui dan memahaminya termasuk (apabila ada)
segala perubahan dan tambahannya sampai saat ini yaitu :
14. Peraturan Sambungan Pipa PVC untuk Air Kotor (SNI 0179-1987-A)
30. Peraturan :
b. Kerikil
Untuk Bahan-bahan yang tidak/belum ada peraturannya di Indonesia, maka dipakai syarat-syarat
yang ditentukan oleh pabrik dari bahan tersebut sebelum Penyedia Jasa melaksanakan penggunaan
bahan tersebut, maka syarat-syarat dari pabrik tersebut harus diserahkan kepada Direksi untuk
mendapat persetujuan.
1. Air Kerja
a. Air yang dipenuhkan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan
organik atau bahan lainnya yang dapat merusak beton, baja tulangan, bersih dan dapat diminum
b. Jika ada keraguan dalam peraturan kualitas, maka Penyedia Jasa diminta untuk mengirim contoh
air tersebut ke laboratorium resmi yang ditunjuk guna dapat diselidiki lebih lanjut
a. Tanah yang digunakan untuk pekerjaan timbunan harus bersih dari humus maupun akar-akar
kayu serta bebas sampah dan bebas dari bahan organis
b. Timbunan pasir urug dibuat tebal 10 cm padat, pemadatan dengan cara ditumbuk dengan
timbres atau alat yang sejenis, Sebelum ditumbuk pasir timbunan harus disiram dengan air
secukupnya
3. Pasir/Agregat Halus
a. Pasir yang digunakan dapat berupa pasir alam hasil dari disintegrasi alami batuan atau dapat
berupa hasil dari pemecahan batu dari alat mekanis
b. Agregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir agregat halus bersifat
kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik matahari dan
hujan
c. Agregat halus tidak boleh mengandung Lumpur dari 5 % (ditentukan tehadap berat kering).
Yang diartikan dengan Lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0.063 mm. Apabila
kadar Lumpur melampaui 5 % maka agregat halus harus dicuci
d. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton kecuali dengan
petunjuk-petunjuk lembaga pemeriksa bahan-bahan yang diakui
4. Kerikil/Agregat Kasar
a. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan
berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah batu. Pada umumnya yang dimaksud dengan
agregat kasar adalah agregat yang besar butirannya lebih dari 5 mm
b. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat yang
mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak
melampaui 20 % dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya
tidak pecah atau hancur akibat pengaruh cuaca seperti terik panas matahari dan hujan
c. Agregat kasar tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1 % (ditentukan terhadap berat
kering) yang diartikan ayakan 0.063 mm. Apabila kadar Lumpur melampaui 1 % maka agregat kasar
harus diaci
d. Apabila kasar tidak boleh lebih dari 1/5 jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari
cetakan, 1/3 dari tebal plat atau dari jarak bersih minimum antara barang-barang atau bekas-
bekas tulangan. Penyimpangan dari pembatasan ini diizinkan apabila menurut penilaian pengawas
ahli cara-cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadi sarang-
sarang kecil
5. Semen Portland
a. Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis semen yang memenuhi ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan NI-8
b. Apabila diperlukan jenis semen lain yang tersebut di atas, maka dapat dipakai jenis-jenis semen
seperti : Semen Portland Tras, Semen Alumina, Semen Tahan Sulfat dan lain-lain. Dalam hal ini
pelaksanaan diharuskan untuk meminta pertimbangan-pertimbangan dari lembaga pemeriksaan
bahan-bahan yang diakui
c. Penyimpanan semen harus ditempatkan pada tempat yang kering, dengan lantai terangkat,
bebas pengaruh air dari tanah dan menurut urutan pengiriman semen yang telah rusak karena
terlalu lama disimpan, mengeras ataupun tercampur dengan bahan yang dapat merusak struktur
bangunan, tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari tempat pekerjaan
d. Semen harus dilindungi sebaik-baiknya terhadap pengaruh cuaca dengan ventilasi secukupnya
dan dipakai sesuai dengan urutan pengirimannya
6. Baja Tulangan
a. Baja tulangan untuk penulangan beton yang dipergunakan harus bebas dari kotoran-kotoran,
lemak, kulit gilingan, karet dan bahan-bahan yang dapat mengurangi daya lekat beton terhadap baja
tulangan
b. Tulangan beton yang dipergunakan adalah barang-barang baja yang harus mempunyai tegangan
lebih minimum 2400 kg/cm2 dan tegangan maksimum 3600 kg/cm2. Bahan tersebut dalam segala
hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan SBB 1991
c. Baja tulangan yang dipergunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan yang ditentukan
oleh SII 1971
d. Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameternya minimum 1 mm dan tidak
bersepuh seng
7. Kayu
a. Kayu yang dipergunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan
kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakaiannya, tidak akan merusak atau
mengurangi nilai konstruksi
b. Kualitas dan ukuran kayu yang dipergunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada.
Demikian mutu dan kelas kuat kayu, yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti
syarat-syarat dan ketentuan PKKI NI-5
c. Kayu ini harus mempunyai kelembaban kurang dari 12 % untuk bahan yang mempunyai
ketebalan dari 1 dan 15 % untuk ketebalan lebih dari 1
d. Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain berupa putih kayu, pecah-pecah dan mata
kayu melintang. Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PKKI,
untuk kayu kulim kelembabannya tidak dibenarkan melebihi 12 %
e. Toleransi terhadap ukuran kayu yang tertera pada gambar hanya diperkenankan berbeda lebih
maksimum 3 mm
8. Batu Bata
a. Batu bata yang dipergunakan harus batu bata yang mempunyai syarat mutu seperti yang
ditentukan dalam SII 0021-78
b. Batu bata yangdipergunakan harus sempurna masaknya tidak rapuh, bila direndam dalam air
tidak akan hancur. Batu bata sebelum dipergunakan harus direndam dalam air
c. Batu bata yang dipergunakan harus mempunyai aturan memenuhi persyaratan yang tercantum
dalam FUBI-1980
d. Tidak boleh menggunakan batu bata pecah ukuran panjangnya lebih kecil dari batu
9. Lantai
c. Penimbunan dilakukan selapis demi selapis setebal 20 cm padat, pemadatan tanah timbun tidak
boleh disiram dengan air. Pemadatan dilakukan dengan cara menumbuk, memakai alat penumbuk
tangan atau alat penumbuk mekanik
d. Diatas tanah timbun tersebut diberi pasir setebal 10 cm padat, pemadatan pasir disiram dengan
air
e. Pada pekerjaan lantai ini juga diadakan pemasangan keramik untuk lantai, baik lantai ruangan,
dapur, KM/WC, dan dinding KM/WC
a. Penutup Atap yang dipergunakan adalah onduline, bahan atap bergelombang indah, ringan
tetapi sangat tangguh dan terbuat dari campuran bitumen jenuh dengan organic fiber yang dibuat
melalui proses penekanan dan pemanasan yang sangat tinggi. Untuk penutup atap jenis onduline
menjamin mutu kualitas selama 10 tahun.
b. Dengan memperhatikan lokasi pembangunan dekat sekali lokasi laut yang kandungan zat asam
sangat tinggi tidak memungkin kami menawar menggunakan Zeng yang mudah berkarat.
c. Dilengkapi dengan hasil pengujian dan sertifikasi dari beberapa negara dapat dilihat pada brosur
penawaran.
Rangka atap baja ringan yang kami pergunakan adalah wntruss mampu menahan beban berat tanpa
perlu khawatir melengkung, memutir atau menyusut.
12. Cat dan sejenisnya
a. Cat dan sejenisnya adalah yang berkualitas baik, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
PUBI-1980
b. Cat dan sejenisnya dipergunakan adalah harus hasil dari satu pabrik yang sama dan produksi
dalam negeri.
Kaca lembaran yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PUBI- 1980
dan mengenai uji kaca menurut SII-0.189-79. Kaca yang dipergunakan setebal 5 mm.
a. Alat penggantung dan pengunci yang dipakai adalah yang berkualitas baik, homogen dan tidak
mudah berkarat dan tidak rusak untuk jangka waktu yang relatif panjang
b. Kunci tanam yang dipakai harus berkualitas baik, kuat, tidak mudah berkarat, dan tidak cepat
rusak untuk jangka waktu yang relatif lama. Kunci tanam di dalam ruangan dipakai kunci sekali putar
c. Gerendel yang dipakai harus berkualitas baik, kuat dan tidak mudah berkarat
Alat-alat instalasi yang boleh dipakai harus berkualitas baik, sesuai dengan di Indonesia harus
memenuhi syarat-syarat teknis dan telah diuji oleh badan penguji yang diakui oleh PLN.
Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan disini, akan ditentukan
pada waktu pelaksanaan pekerjaan dilapangan setelah mendapat persetujuan oleh Pengguna Jasa.
1. Semen
a. Semen harus ditempatkan dalam gudang tertutup yang kering tidak mudah lembab, tidak
mudah rusak dan tidak mudah tercampur bahan-bahan lain
b. Semen yang sudah tersimpan lama diragukan mutunya, maka sebelum dipakai harus diperiksa
dahulu ke konsultan Pengawas dan PTK.
2. Agregat
Antara agregat halus dan agregat kasar penyimpanannya dilakukan terpisah, jika tempat dasar selalu
basah musim hujan maka sebaiknya harus diberi alas/papan.
3. Batu bata
a. Batu bata harus ditumpuk di atas tanah rata dengan tumpukan yang rapi sehingga tidak mudah
pecah
b. Batu bata tidakboleh dibebani oleh barang-barang berat, sebaiknya diberi pengaman untuk
melindungi dari hujan
4. Baja Tulangan
Baja tulangan tidak boleh disimpan/ditumpuk langsung di atas tanah tetapi diberi alas/ganjal berupa
belok-belok. Penimbunan di tempat terbuka dalam waktu lama harus dihindari.
5. Bahan-bahan lain
Untuk menyimpan bahan-bahan berupa bahan-bahan yang tidak tahan cuaca sebaiknya
ditempatkan di gudang penyimpanan.
A. METODE PELAKSANAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Sebelum dimulainya pekerjaan fisik, terlebih dahulu areal lokasi yang ditentukan oleh
Pengawas harus dibersihkan dari hal-hal yang mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan
a. Untuk tiang dipakai 5/7 dan papan 2/20 yang baik dan kokoh
b. Letak titik duga + 0,00 bangunan ditempatkan pada permukaan papan kerja/bowplank dan
pengukuran waterpas maupun sudut-sudut 90 derajat. Bowplank harus menggunakan alat ukur
optik penyipat datar, sedangkan pengukuran sudut-sudut 90 derajat dengan menggunakan azas
segitiga/ phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian ruang kecil saja
c. Patok bowplank dan papannya boleh menggunakan kayu lokal, tebal papan minimum 2 cm, sisi
atasnya harus diketam halus dan rata
d. Bowplank ditempatkan di sekeliling rencana bangunan dengan jarak minimum 0,5 m dari bibir
galian
e. Pasangan bowplank harus kokoh, kuat dan tidak berubah oleh cuaca atau hal-hal yang dapat
merubah kedudukan papan bowplank dan papan kerja harus terhindar dari timbunan tanah galian
fondasi. Bila kedudukan bowplank meragukan, maka harus diadakan pemeriksaan kembali yang
disaksikan oleh pihak direksi
1.3 Sewa Direksi keet + Gudang dilengkapi dengan WC sementara untuk pekerja tripleks rangka
kasau dicat, plafond tripleks, atap Asbes gelombang dan sarana kerja kantor.
a. Pembuatan direksi keet sebagai sarana konsultasi agar tercipta koordinasi yang baik sehingga
pekerjaan bias berjalan dengan lancer
b. Gudang dilengkapi dengan WC sementara untuk pekerja dibuat untuk menyimpan material-
material sebagai stok bahan dalam pelaksanaan
a. Air yang dipakai adalah air yang layak untuk minum, tidak mengandung bahan kimia dan bias
dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan
b. Sumber air dengan cara membuat sumur galian atau sumur bor dan dari sumber air setempat
sesuai dengan kebutuhan dalam pelaksanaan
a. Untuk penerangan lokasi kerja akan diguanakan listrik PLN melalui unit kerja yang terkait
dilingkungan kerja atau menggunakan genset terutama untuk pekerjaan lapangan.
1.6 Papan Nama Proyek yang dipasang mencantumkan sekurang-kurangnya nama proyek,
nama pekerjaan, nama pelaksanan, nama direksi pengawas dan biaya pelaksanaan
a. Pemborong membuat papan nama proyek ditempatkan dibagian muka (menghadap jalan)
b. Bahan yang digunakan adalah papan dengan dilapisi seng yang diberi warna hitam
Nama Proyek
Nama Pekerjaan
Harga Borongan
Pemberi Tugas
Konsultan Pengawas
Kontraktor
1.7 Pembuatan pagar proyek sementara (seng gelombang rangka & tiang kayu, finish cat
(keliling site)
a. Pagar pada sekeliling lokasi proyek dibuat untuk menjaga keamanan proyek dari luar, sehingga
pekerjaan bias dilakukan dengan aman.
a. Untuk tiang dipakai 5/7 dan papan 2/20 yang baik dan kokoh
b. Letak titik duga + 0,00 bangunan ditempatkan pada permukaan papan kerja/bowplank dan
pengukuran waterpas maupun sudut-sudut 90 derajat. Bowplank harus menggunakan alat ukur
optik penyipat datar, sedangkan pengukuran sudut-sudut 90 derajat dengan menggunakan azas
segitiga/ phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian ruang kecil saja
c. Patok bowplank dan papannya boleh menggunakan kayu lokal, tebal papan minimum 2 cm, sisi
atasnya harus diketam halus dan rata
d. Bowplank ditempatkan di sekeliling rencana bangunan dengan jarak minimum 0,5 m dari bibir
galian
a. Pasangan bowplank harus kokoh, kuat dan tidak berubah oleh cuaca atau hal-hal yang dapat
merubah kedudukan papan bowplank dan papan kerja harus terhindar dari timbunan tanah galian
fondasi. Bila kedudukan bowplank meragukan, maka harus diadakan pemeriksaan kembali yang
disaksikan oleh pihak direksi
a. Permbersihan site akhir adalah pembersihan setelah pekerjaan selesai dan tinggal dibersihkan
sisa-sisa material di lokasi pekerjaan.
a. Sebelum tanah di gunakan untuk penempatan lokasi pekerjaan dilakukan penyemprotan hama
dan anti rayap sehingga ketika bangunan berdiri tidak ada serangga dibawah tanah yang merusak
bangunan.
c. Pelaporan dilakukan setiap hari dalam laporan harian sesuai konsep kemudian laporan
mingguan disusun berdasarkan laporan mingguan dan kemudian dilengkapi dengan laporan bulanan,
dari laporan tersebut didapat progress atau persentasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan, dalam
proses laporan tersebut melibatkan pihak-pihak yang berkaitan atau mempunyai hak dalam laporan
tersebut.
d. Photo proyek diambil setiap kali item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan
spesifikasi teknisnya.
a. Mobilasi / demobilisasi diatur agar masuk keluarnya kendaraan proyek dapat disiplinkan dan
diatur sesuai dengan alur masuk dan keluarnya lalu lintas proyek.
a. Pekerjaan galian tanah disesuaikan dengan bestek. Pelaksanaan pekerjaan galian adalah
sebagai berikut :
a. Urugan tanah dilakukan untuk mengurug bagian pondasi dan lantai. Urugan dipadatkan
dengan stemper. Pekerjaan ini lakukan secara bertahap sesuai dengan bestek untuk menjaga agar
tanah tidak lonsor.
Lantai 1
a. Sebelum dilakukan pemasangan pembesian pondasi pada bagian dasar galian pondasi telapak
harus diberi lantai kerja diatas pasir urug dengan beton 1 Semen : 3 Pasir : 5 Kerikil.
f. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas dilakukan
dengan menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready mix, dengan mutu beton
sesuai dengan spesifikasi teknis.
b. Angker untuk tangga pada sloof disediakan untuk memudahkan pembuatan tangga dengan
spesifikasi sesuai dengan gambar kerja.
c. Pembesian dirakit diatas pondasi batu kali yang telah diberi angker terlebih dahulu kemudian
begisting dirakit sesuai dengan bentuk dimensi sloof yang akan dibuat.
d. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan di rakit
sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas dilakukan
pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready mix, dengan mutu
beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
c. Menyiapkan begisting atau cetakan sebagai dasar dari pekerjaan sesuai dengan dimensi pelat
beton yang akan di cor nantinya.
d. Pembesian dirakit sesuai dengan jarak yang tertera dalam gambar perencanaan.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas dilakukan
pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready mix, dengan mutu
beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
c. Pembesian dirakit diatas diatas begisting yang ditahan oleh perancah kemudian begisting
dirakit sesuai dengan bentuk dimensi balok yang akan dibuat.
d. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan di rakit
sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas dilakukan
pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready mix, dengan mutu
beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
d. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan di rakit
sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas dilakukan
pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready mix, dengan mutu
beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
a. Dalam pelaksanaan ini posisi tangga harus di setting dengan cara mengukur tinggi dan lebar
tangga serta jumlah anak tangga.
c. Pembesian dirakit diatas begisting dengan ukuran dan dimensi pembesian yang sesuai dengan
gambar kerja.
d. Setelah selesai perakitan, pengecoran dilakukan bersamaan dengan balok lantai 2 supaya
menyatu. Pengecoran periksa oleh konsultan pengawas dilakukan pengecoran dengan
menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready mix, dengan mutu beton sesuai
dengan spesifikasi teknis.
a. Pekerjaan plat topi kusen dipasang untuk melindungi lubang kusen jendela dan garasi agar
tidak bersentuhan lansung dengan air hujan.
c. Dengan begisting sesuai dengan dimensi canopy sesuai dengan gambar kerja.
d. Pengecoran dilakukan dengan molen karena volumenya yang tak begitu besar.
Lantai 2
b. Begisting disiapkan dengan memasang perancah sehingga dalam perakitan balok mudah untuk
dilaksanakan.
c. Pembesian dirakit diatas diatas begisting yang ditahan oleh perancah kemudian begisting
dirakit sesuai dengan bentuk dimensi balok yang akan dibuat.
d. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan di rakit
sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas dilakukan
pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready mix, dengan mutu
beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
b. Begisting disiapkan dengan memasang perancah sehingga dalam perakitan balok mudah untuk
dilaksanakan.
c. Pembesian dirakit diatas diatas begisting pelat yang ditahan oleh perancah kemudian begisting
dirakit sesuai dengan bentuk dimensi pelat betonyang akan dibuat.
d. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas dilakukan
pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready mix, dengan mutu
beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
e. Waktu pelaksanaan....... bobot........dari total 100%
d. Perakitan total setelah semua pekerjaan pembesian dan begisting diselesaikan dan di rakit
sesuai dengan gambar kerja dengan posisi yang benar.
e. Setelah selesai perakitan, pengecoran setelah di periksa oleh konsultan pengawas dilakukan
pengecoran dengan menggunakan mesin molen atau dengan menggunakan ready mix, dengan mutu
beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
a. Pekerjaan plat dak beton canopy dipasang untuk melindungi lubang kusen tidak bersentuhan
lansung atau kemasukan air hujan.
c. Dengan begisting sesuai dengan dimensi canopy sesuai dengan gambar kerja.
d. Pengecoran dilakukan dengan molen karena volumenya yang tak begitu besar.
Lantai 1
a. Pekerjaan balok dan plat meja beton dibuat sesuai gambar kerja.
d. Pengecoran dilakukan dengan molen karena volumenya yang tak begitu besar.
e. Waktu pelaksanaan....... bobot........dari total 100%
Lantai 1
Pekerjaan dilakukan sesuai dengan gambar kerja baik mengenai elevasi pondasi dan jenis
pondasi batu kali yang dipakai.
b. Pekerjaan pondasi batu kali ini dikerjakan setelah lantai kerja pondasi mengeras dengan cara
mengecor pondasi dengan mal atau begisting.
c. Sebelum melakukan pengecoran dipilih batu kali yang sesuai dengan spesifikasi tekni dan
campuran beton yang di syaratkan.
a. Sebelum memasang diding, bata di siram permukaan dengan air ini supaya pori-pori menyerap
adukan, sehingga mutu pasangan bisa dicapai dengan baik.
b. Adukan trasraam dengan capuran pekat air yaitu adukan 1Pc : 2Psr dan untuk adukan dinding
diatas dinding trasraam adukan 1Pc : 4Psr.
c. Penyusunan bata dilakukan secara berselang-seling sehingga spasi tidak dalam satu jalu lurus ke
atas.
d. Proses pemasangan terus diperhatikan dan dalam posisi sesuai dengan gambar kerja dan bisa
dilanjutkan untuk pekerjaan plesteran.
Lantai 2
a. Sebelum memasang diding, bata di siram permukaan dengan air ini supaya pori-pori menyerap
adukan, sehingga mutu pasangan bisa dicapai dengan baik.
b. Adukan trasraam dengan capuran pekat air yaitu adukan 1Pc : 2Psr dan untuk adukan dinding
diatas dinding trasraam adukan 1Pc : 4Psr.
c. Penyusunan bata dilakukan secara berselang-seling sehingga spasi tidak dalam satu jalu lurus ke
atas.
d. Proses pemasangan terus diperhatikan dan dalam posisi sesuai dengan gambar kerja dan bisa
dilanjutkan untuk pekerjaan plesteran.
1. Pek. Railing Tangga dari Hall ke ruang duduk dengan design, bentuk dan ukuran sesuai gambar
untuk itu
2. Pek. Railing Void, R. Duduk, dengan design, dengan design, bentuk dan ukuran sesuai gambar
untuk itu
3. Pek. Railing balkon depan dengan design, bentuk dan ukuran sesuai gambar untuk itu
4. Pek. Railing balkon samping dengan design, bentuk dan ukuran sesuai gambar untuk itu
6. Pek.Tangga Monyet, Dak Jemur ke Water Toren, dengan design, bentuk dan ukuran sesuai
gambar untuk itu
8. Pek. Railing Jendela (type J3), hollow 2/2 dan besi strip dengan design, bentuk dan ukuran
sesuai gambar untuk itu
9. Pek. Railing Jendela (type J6), hollow 2/2 dan besi strip dengan design, bentuk dan ukuran
sesuai gambar untuk itu
10. Pek. Railing Pagar dengan design, bentuk dan ukuran sesuai gambar untuk itu
11. Pek. Pintu Pagar dengan design, bentuk dan ukuran sesuai gambar untuk itu
a. Pekerjaan ini sebelumnya sudah harus dipesan di tempat penempahan besi untuk dirakit dan di
design sesuai dengan gambar kerja sehingga siap pasang dilokasi pekerjaan.
b. Pada saat pemasangan pembautan atau pengelasan harus benar benar kuat posisi railing sesuai
dengan gambar kerja.
c. Jika terjadi kerusakan cat besi atau gompel segera diperbaiki.
V. PEKERJAAN ATAP
1. Pek. Rangka atap kuda-kuda baja ringan (Type U Steel Frame) Zink-Alum , sudah termasuk
rangka kuda-kuda, gordeng/reng
a. Pada pekerjaan ini rangka yang dipilih adalah rangka baja ringan dengan pemasangan dipasang
oleh aplikator yang berpengalaman.
c.
d. Design baja ringan di design oleh perusahaan/pabrik yang mengeluarkan spesifikasi produk baja
ringan tersebut, sesuai dengan bentuk dan fungsinya.
a. Atap genteng yang digunakan adalah genteng keramik yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
b. Dalam pelaksanaannya genteng yang dipasang adalah genteng dalam kondisi baik atau tidak
cacat sehingga mudah dalam pemasangan dan mencegah kebocoran.
c. Pemasangan dilakukan dengan cara menyetel suatu modul untuk mendapatkan pasangan yang
rapi dengan jalur gording baja ringan yang telah direncakan sebelumnya.
3. Alumunium Foil
a. Pemasangan allumunium foil dipasangn bersamaan dengan gording baja ringan diletakkan
dibawah gording.
b. Pemasangan harus rapi dan baik sehingga tidak terdapat bagian yang sobek atau berlubang agar
hawa panas tidak bisa masuk secara lansung.
a. Bubungan yang digunakan adalah bubungan keramik yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
b. Dalam pelaksanaannya genteng yang dipasang adalah genteng dalam kondisi baik atau tidak
cacat sehingga mudah dalam pemasangan dan mencegah kebocoran.
c. Pemasangan dilakukan dengan cara menyetel suatu modul untuk mendapatkan pasangan yang
rapi dan lurus.
b. Pemasangan dengan cara menyiapkan lubang roof drain pada saat pengecoran dag beton,
setelah dipasang roof drai diperiksa dan ditest sekelilingnya apakan terjadi kebocoran setelah itu
diberi waterpfroofing.
a. Lisplank yang dipilih adalah listplank yang lurus dan memiliki serat yang bagus.
b. Pemsangan dilakukan secara hati-hati dengan posisi yang benar-benar tepat sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam pemasangan.
a. Sebelu pekerjaan waterproofing dilakukan permukan yang akan dilapisi dengan dengan
waterproofing harus rata dan sesuai dengan elevasi/kemiringan yang direncanakan.
b. Pada pekerjaan ini di bagian sudut dan pori-pori harus benar-benar tertutup dengan
waterproofing.
14. Pas. Pipa Talang tegak Galvanis 4" (dari atap ke dak beton)
a. Talang yang digunakan adalah talang dengan kwalitas yang baik dan sesuai dengan spesifikasi
teknis.
b. Dalam penyanbungan pipa talang dipastikan tidak ada air yang keluar dengan pengeleman yang
benar.
c. Pemasangan talang harus benar-benar sesaui dengan elevasi yang direncanakan sehingga air
didalam talang tersebut bisa mengalir dengan baik.
15. Pas. Atap Ruang Jemur, rangka besi hollow 4/4 dan besi hollow 4/2 bahan penutup
polycarbonat, bentuk dan ukuran sesuai gambar untuk itu
e. Pekerjaan ini sebelumnya sudah harus dipesan di tempat penempahan besi untuk dirakit dan di
design sesuai dengan gambar kerja sehingga siap pasang dilokasi pekerjaan.
f. Pada saat pemasangan pembautan atau pengelasan harus benar benar kuat posisi railing sesuai
dengan gambar kerja.
h. Polycarbonate yang dipasangan harus benar-benar rapi dan pemotongan yang benar.
~ Pull Handle
~ Mortise Lock
~ Cylinder
~ Flush Bolt
~ Flush Bolt
~ Door Stoper
~ Pull Handle
~ Mortise Lock
~ Cylinder
~ Ecoline Hinge
~ Flush Bolt
~ Flush Bolt
~ Door Stoper
~ Lever Handle
~ Mortise Lock
~ Cylinder
~ Ecoline Hinge
~ Door Stoper
~ Lever Handle
~ Mortise Lock
~ Cylinder
~ Ecoline Hinge
~ Door Stoper
~ Lockset Series
~ Ecoline Hinge
~ Door Stoper
~ Lever Handle
~ Mortise Lock
~ Cylinder
~ Ecoline Hinge
~ Door Stoper
~ Lever Handle
~ Mortise Lock
~ Cylinder
~ Ecoline Hinge
~ Door Stoper
~ Lockset Series
~ Pull Handle
~ Mortise Lock
~ Cylinder
~ Ecoline Hinge
~ Ecoline Hinge
~ Flush Bolt
~ Flush Bolt
~ Rambuncis
~ Door Stoper
~ Hak Angin
10. Pekerjaan Kosen Pintu, type PJ-2
~ Lever Handle
~ Mortise Lock
~ Cylinder
~ Ecoline Hinge
~ Ecoline Hinge
~ Rambuncis
~ Door Stoper
~ Hak Angin
~ Lever Handle
~ Mortise Lock
~ Cylinder
~ Ecoline Hinge
~ Ecoline Hinge
~ Rambuncis
~ Door Stoper
~ Hak Angin
~ Friction Stay
~ Friction Stay
~ Friction Stay
~ Friction Stay
~ Friction Stay
~ Friction Stay
~ Friction Stay
~ Friction Stay
~ Friction Stay
~ Friction Stay
~ Friction Stay
a. Pekerjaan kusen pintu dan jendela yang menggunakan bahan kayu adalah kayu kelas 1 seperti
kulim lain sebagainya, dengan serat yang rapi dan tidak cacat.
b. Pekerjaan pintu dan jendela yang menggunakan bahan kayu adalah kayu kelas 2 seperti
tembesu lain sebagainya, dengan serat yang rapi dan tidak cacat.
c. Untuk kusen alumunium atau kusen pintu folding gate dipesan dari pabrikan dengan bahan yang
berkwalitas sesuai dengan spesifikasi teknis dan dipasang oleh aplikator yang berpengalaman.
d. Pasangan kaca dipasangan dengan rapi dan benar tidak telalu kaku.
e. Asesoris dipasang pada posisi yang benar dan rapi tidak terjadi kemacetan atau kesulitan dalam
penggunaannya dengan material sesuai dengan spesifikasi teknis.
b. Pasir yang digunakan adalah pasir yang sesuai dengan spesfikasi teknis.
c. Adukan yang dipakai 1Pc : 2Psr adukan kedap air dan 1Pc : 4Psr untuk dinding tidak kedap air.
d. Sebelun diplester kepalaan untuk pleteran dengan rata sehingga memudahkan dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut.
e. Untuk menghindari terjadinya retak \plesteran dijaga dan dirawat secara intensif.
a. Coating yang digunakan salah satunya provan dipoleskan secara merata pada permukaan batu
andesif berfungsi untuk menghindar dinding dari jamur dan mengkilapkan permukaan
a. Pemilihan batu dengan berwalitas seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.
1. Closet duduk
~ Wastafel
ukuran 84,75 x 60 cm
~ Penjepit Kaca
ukuran 95 x 60 cm
~ Penjepit Kaca
ukuran 90 x 60 cm
~ Penjepit Kaca
~ Faucet
6. Shower Set
Shower Set
7. Shower Spray
Shower Spray
8. Soap Holder
~ Type tanam
~ Type tanam
9. Towel Bar
a. Pekerjaan sanitair bahan yang digunakan adalah produk yang sesuai dengan spesidikasi teknik
2 Pas. Pompa sedot dari sumur bor, type Jet Pump 250 W
5 Pas. Filter Air, untuk menyaring air dari sumber Sumur Bor
X. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Dasar, Box terbuat dari plat besi 2 mm, ukuran 40x60 Cm,
~ MCCB , 16 A ( 1 Phasa )
~ MCB , 4 A ( 1 Phasa )
Dua, Box terbuat dari plat besi 2 mm, ukuran 40x60 Cm,
~ MCB , 4 A ( 1 Phasa )
3 Pek. Grounding Panel Normal (gabung untuk panel lantai
ke Panel Lantai-1
ke Panel Lantai-2
~ Lampu Taman,18W
~ Lampu TL 1 x 18 W
~ Lampu TL 1 x 18 W
~ Lampu TL 1 x 36 W
~ Lampu Dinding
~ Instalasi Telepon
~ Telepon outlet
~ Instalasi Antena TV
~ Outlet TV
a. Untuk pekerjaan mekanika dan elektrikan diserahkan kepada biro yang berpengalaman dan
memiliki tenaga ahli di bidangnya masing-masing.
Untuk pekerjaan lainnya harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan metode yang disampaikan diatas.
3. Pekerjaan bangunan pagar dan halaman harus sudah dalam keadaan siap untuk digunakan,
baru Penyerahan Pertama dapat dilaksanakan Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain ;
a. Seluruh bagian-bagian dari bangunan pagar sudah lengkap sesuai spesifikasi gambar-gambar
rencana dan memenuhi syarat-syarat teknis
b. Pekerjaan cat sudah selesai dalam garis besarnya yang tingal hanya penyempurnaan
c. Apabila Penyerahan Pertama pekerjaan telah dapat diterima, maka yang harus diserahkan dan
dipakai surat tanda terima yakni foto dokumentasi pelaksanaan dari 0 100 %
PENUTUP
Setiap terjadi kesalahan prosedur, hasil pekerjaan bermutu jelek, atau apapun yang dianggap tidak
sesuai dengan spesifikasi, maka pihak kami selalu akan menindak lanjuti dengan penyelidikan,
sehingga dapat diketahui penyebab kesalahan/kegagalan konstruksi dan lain sebagainya untuk
selanjutnya dicarikan jalan keluarnya bersama dengan pihak direksi
Demikian metode pelaksanaan ini dibuat dengan sesungguhnya dan akan diterapkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.