KECAMATAN PANIMBANG
DESA PANIMBANGJAYA
Alamat : Jln. Tanjunglesung KM 2 Ds. Panimbangjaya Kec. Panimbang
Kab. Pandeglang Kode Pos 42281
BERITA ACARA
MUSYAWARAH DESA PANIMBANGJAYA
TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
Pada hari ini, Kamis tanggal Dua Puluh Februari Tahun Dua Ribu Tujuh
Belas, yang bertempat di Balai Desa Panimbangjaya telah dilaksanakan
Musyawarah Desa dalam rangka menindak lanjuti Aspirasi Masyarakat Desa
Panimbangjaya berkenaan dengan pembentukan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) di Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten
Pandeglang.
1. Pembukaan ;
2. Sambutan sambutan :
a. Kepala Desa Panimbangjaya ;
b. Ketua BPD Panimbangjaya ;
3. Sosialisasi Peraturan Bupati Kabupaten Pandeglang Nomor 27 Tahun
2016 tentang Pembentukan BUMDes, disampaikan oleh Bpk Drs. Suaedi
Kurdiatna Selaku Camat Panimbang ;
4. Tanya-Jawab ;
5. Musyawarah Desa tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa ; dan
6. Penutup/Doa.
Dibuat di : Panimbangjaya
Pada tanggal : 20 Pebruari 2017
Notulen
Sekretaris Desa Panimbangjaya
TENTANG
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah
Pemerintah Republik Indonesia.
2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Banten.
3. Daerah adalah Daerah Kabupaten Pandeglang.
4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah di Kabupaten Pandeglang.
5. Bupati adalah Bupati Pandeglang
6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah
Kabupaten.
7. Desa adalah Kesatuan Masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
Masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan
Masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa Panimbangjaya.
10. Kepala Desa adalah Kepala Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang
Kabupaten Pandeglang.
11. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa
Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.
12. Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
BPD bersama Kepala Desa.
13. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disingkat BUMDes adalah
lembaga usaha yang dibentuk/didirikan oleh Pemerintah Desa, yang
kepemilikan dan pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Desa dan
Kecamatan.
14. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh
Masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang merupakan mitra Pemerintah
Desa dalam memberdayakan Masyarakat.
15. Pengelolaan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan,
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan,
penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, penilaian,
pengawasan dan pengendalian.
16. Kekayaan Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli
Desa, dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja
Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.
17. Penyertaan modal Pemerintah Desa adalah pengalihan kekayaan yang
tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk
diperhitungkan sebagai modal atau saham Desa pada Badan Usaha Miliki
Desa, Badan Usaha Milik Daerah, atau Badan Hukum lainnya yang
dimilki oleh Desa atau Daerah.
18. Sewa adalah pemanfaatan kekayaan Desa oleh pihak lain dalam jangka
waktu tertentu untuk menerima imbalan uang tunai.
19. Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan kekayaan Desa oleh
pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan
penerimaan Desa bukan pajak dan sumber pembiyayaan lainnya.
BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN PRINSIP DASAR
Bagian Kesatu
Maksud
Pasal 2
Pembentukan BUMDes, dimaksudkan untuk :
a. Menumbuhkembangkan perekonomian Desa ;
b. Meningkatkan sumber pendapatan Asli Desa ;
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum, berupa penyediaan jasa bagi hajat
hidup Masyarakat Desa ;
d. Sebagai printis bagi kegiatan usaha Desa.
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 3
Pembentukan BUMDes, bertujuan untuk :
a. Meningkatkan peran Masyarakat Desa dalam mengelola sumber-sumber
pendapatan lain yang sah ;
b. Menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi Masyarakat Desa dalam Unit-
unit usaha Desa ;
c. Menumbuhkembangkan usaha sector informasi untuk dapat menyerap
tenaga kerja Masyarakat Desa ;
d. Meningkatkan kreatifitas berwirausaha anggota Masyarakat Desa yang
berpenghasilan rendah.
Bagian Ketiga
Prinsip Dasar
Pasal 4
Prinsip Dasar Pembentukan BUMDes, yaitu :
a. Kegotongroyongan ;
b. Kekeluargaan ;
c. Pemberdayaan ;
d. Keberagamaan ;
e. Profesionalisme ;
f. Efisiensi ;
g. Transparansi ;
h. Akuntabilitas ;
i. Partisipasi ; dan
j. Demokrasi.
BAB III
NAMA, PENDIRIAN, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH USAHA
Bagian Kesatu
Nama
Pasal 5
Nama Badan Usaha Milik Desa adalah Badan Usaha Milik Desa PANJA
MANDIRI
Bagian Kedua
Pasal 6
Badan Usaha Milik Desa PANJA MANDIRI didirikan/dibentuk atas Prakarsa
Pemerintah Desa dan Warga Masyarakat, melalui Musyawarah Desa
Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang yang
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Pebruari tahun 2017, yang
selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Bagian Ketiga
Tempat Kedudukan
Pasal 7
Tempat Kedudukan Badan Usaha Milik Desa PANJA MANDIRI beralamat di
Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang
Bagian Keempat
Wilayah Usaha
Pasal 8
(1) Wilayah usaha Badan Usaha Milik Desa PANJA MANDIRI Untuk saat ini
di Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.
(2) Dalam hal pengembangan usaha, tempat kedudukan dan wilayah usaha
BUMDes dapat berlokasi di luar Desa Panimbangjaya Kecamatan
Panimbang Kabupaten Pandeglang.
BAB IV
ASAS, JENIS USAHA DAN LARANGAN
Bagian Kesatu
Asas
Pasal 9
BUMDes PANJA MANDIRI dalam melakukan usahanya berasaskan
demokrasi ekonomi kerakyatan.
Bagian Kedua
Fungsi
Pasal 10
BUMDes PANJA MANDIRI Berfungsi meliputi :
a. Meningkatkan ekonomi Masyarakat dan pendapatan Desa ;
b. Membuka kesempatan berusaha Masyarakat dan Desa ;
c. Menggali potensi Desa ; dan
d. Membantu Pemerintah Desa dalam mengembangkan potensi ekonomi yang
dimiliki Masyarakat setempat.
Bagian Ketiga
Jenis Usaha
Pasal 11
Jenis-jenis usaha BUMDes PANJA MANDIRI, yang akan dilaksanakan dan
atau dikembangkan secara bertahap, meliputi :
a. Usaha jasa, yaitu keuangan mikro/Simpan Pinjam, dan Pembayaran
Tagihan
b. Usaha penyaluran Sembilan bahan pokok, yaitu bahan pangan ;
c. Usaha perdagangan, yaitu sayuran, buah-buahan dan saprotan ;
d. Usaha Industri kecil dan rumah tangga, yaitu makanan dan kerajinan
rakyat ; dan
e. Kegiatan usaha lainnya yang dibutuhkan oleh Masyarakat, yaitu usaha
pertanian dan Perikanan
Bagian Keempat
Larangan
Pasal 12
BUMDes dalam menjalankan usahanya, dilarang :
a. Bertentangan dengan ketentuan /atau peraturan perundang-undangan ;
b. Bertentangan dengan norma dan kaidah, adat istiadat da nasal usul yang
berlaku di masyarakat ; dan
c. Merugikan kepentingan Masyarakat.
BAB V
PERMODALAN
Pasal 13
Permodalan BUMDes PANJA MANDIRI berasal dari :
a. Pemerintah Desa ;
b. Tabungan Masyarakat ;
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah ;
d. Pinjaman ; dan/atau
e. Kerjasama dengan pihak lain
Pasal 14
(1) Modal BUMDes yang berasal dari Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 huruf a, merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan.
(2) Modal BUMDes yang berasal dari tabungan Masyarakat, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 huruf b, merupakan simpanan Masyarakat.
(3) Modal BUMDes yang berasal dari bantuan Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
huruf c, dapat beruapa dana tugas pembantuan.
(4) Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 huruf d, dari pinjaman lembaga keuangan atau Pemerintah
Daerah.
(5) Modal BUMDes yang berasal dari kerjasama Usaha dengan Pihak lain,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf e, dapat diperoleh dari
pihak swasta dan/atau Masyarakat.
Pasal 15
Pinjaman dari lembaga keuangan atau Pemerintah Daerah, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4), dilaksanakan oleh Direksi BUMDes atas
rekomendasi Komisaris setelah mendapat persetujuan BPD.
Pasal 16
Modal BUMDes selain sebagaimana dimaksud dalamPasal 13, dapat berasal
dari dana bergulir program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang
diserahkan kepada Desa dan/atau Masyarakat melalui Pemerintah Desa.
BAB VI
KERJASAMA
Pasal 17
(1) BUMDes dapat melakukan kerjasama usaha antar 2 (dua) Desa atau lebih
dan/atau dengan pihak ketiga.
(2) Kerjasama usaha antar 2 (dua) Desa atau lebih sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat dilakukan dalam satu Kecamatan atau diluar
Kecamatan dalam satu Kabupaten, dan harus mendapat persetujuan
masing-masing Pemerintahan Desa.
(3) Kerjasama usaha 2 (dua) Desa atau lebih dan atau dengan pihak ketiga
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Untuk kerjasama yang memerlukan jaminan kebendaan yang dimiliki
atau dikelola BUMDes dan mengakibatkan beban piutang, harus
mendapatkan persetujuan Komisaris dan Masyarakat dalam
Musyawarah Desa ;dan
b. Untuk Kerjasama yang tidak memerlukan jaminan kebendaan yang
dimiliki atau dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang,
harus diberitahuan kepada Komisaris.
Pasal 18
(1) Kerjasama usaha Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, dibuat
dalam naskah perjanjian kerjasama.
(2) Naskah perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling
sedikit memuat :
a. Subyek kejasama;
b. Obyek kerjasama;
c. Jangka waktu;
d. Hak dan kewajiban;
e. Pendanaan;
f. Keadaan memaksa;
g. Penyelesaian permasalahan ; dan
h. Pengalihan.
BAB VII
KEPEMILKAN
Pasal 19
(1) BUMDes adalah milik Pemerintah Desa.
(2) Kepemilikan Pemerintah Desa atas BUMDes sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), diwakili oleh Kepala Desa.
BAB VIII
ORGANISASI PENGELOLA
Pasal 20
(1) Organisasi pengelola BUMDes, terpisah dari organisasi Pemerintahan
Desa.
(2) Organisasi pengelola BUMDes, sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
terdiri atas :
a. Penasihat atau Komisaris ;
b. Pelaksana operasional atau Direksi ; dan
c. Badan pengawas.
(3) Penasihat atau Komisaris, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dijabat oleh Kepala Desa.
(4) Pelaksana operasional atau Direksi, sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b, terdiri atas :
a. Direktur atau manajer ;
b. Kepala Unit Usaha.
(5) Dalam pelaksanaan tugas Direktur atau Manajer, sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) huruf a, dibantu oleh 2 (dua) orang unsur staf, yaitu
sekretaris dan bendahara.
(6) Badan Pengawas, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c,
dilakukan oleh BPD.
(7) Organisasi pengelola BUMDes, ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa
setelah mendapat persetujuan BPD.
(8) Bagan struktur organisasi pengelola BUMDes PANJA MANDIRI
sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan Desa ini.
Pasal 21
(1) Pengelolaan BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, berdasarkan
pada :
a. Anggaran dasar ; dan
b. Anggaran rumah tangga.
(2) Anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, memuat
paling sedikit rincian nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan,
kepemilikan modal, kegiatan usaha dan kepengurusan.
(3) Anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
memuat paling sedikit hak dan kewajiban pengurus, masa bakti
kepengurusan, tata cara pengangkatan dan pemberhentian pengurus,
penetapan operasional jenis usaha dan sumber permodalan.
BAB IX
PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 22
(1) Pengelolaan BUMDes dilakukan secara professional, transparan dan
bertanggungjawab.
(2) Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum tahun buku terakhir, pengelola
penyampaikan rencana kerja tahunan dan anggaran BUMDes tahun yang
akan datang kepada pemilik, untuk mendapat persetujuan.
(3) Paling lambat 1 (satu) bulan setelah penyempaian rencana kerja tahunan
dan anggaran, pemilik harus sudah memberikan persetujuan atau
penolakan.
(4) Apabila pemilik memberikan penolakan, maka pengelola harus perubahan
sesuai saran pemilik.
(5) Setiap perubahan rencana kerja tahunandan anggaran yang terjadi dalam
tahun buku yang bersangkutan, harus mendapat persetujuan pemilik.
(6) Apabila pengelola telah melakukan perubahan sesuai saran pemilik dan
pemilik sampai permulaan tahun buku tidak mengemukakan keberatan,
maka rencana kerja tahunan dan anggaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dinyatakan berlaku.
Pasal 23
(1) Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhir tahun buku, pengelola
menyampaikan laporan tahunan kepada pemilik, untuk mendapatkan
pengesahan.
(2) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari neraca
dan laporan laba/rugi.
(3) Laporan yang telah di sahkan oleh pemilik BUMDes menjadi bagian dari
rancangan Peraturan Desa tentang perhitugan anggaran pendapatan dan
belanja Desa.
(4) Dalam rangka memberikan persetujuan terhadap rancangan Peraturan
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berkaitan dengan
BUMDes, BPD dapat meminta audit dari lembaga pengawas yang
berwenang.
BAB X
KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 24
Kewajiban BUMDes adalah :
a. Melakukan kegiatan usaha yang telah ditetapkan dalam Peraturan Desa
tentang Pembentukan BUMDes, yaitu untuk meningkatkankesejahteraan
Masyarakat dan pendapatan asli Desa ;
b. Membuat laporan tahunan perkembangan usaha BUMDes ;
c. Mengumumkan neraca dan perhitungan laba/rugi tahunan yang telah di
sah kan pada papan pengumuman BUMDes ; dan
d. Dan melaksanakan kewajibanlain yang telah ditetapkan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 25
Hak BUMDes adalah :
a. Memperoleh hasil usaha ;
b. Memperoleh fasilitas dalam mengembangkan BUMDes dari Pemerintah
Desa ;
c. Dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga ;
d. Memperoleh pembinaan oleh Bupati ; dan
e. Memperoleh hak lainnya yang ditetapkan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB XI
TAHUN BUKU, PENETAPAN BAGI HASIL USAHA DAN GANTI RUGI
Bagian Kesatu
Tahun Buku
Pasal 26
Tahun buku dan tahun anggaran BUMDes adalah menggunakan system
kalender yaitu dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir sampai dengan tanggal
31 Desember tahun berjalan.
Bagian Kedua
Penetapan Bagi Hasil Usaha
Pasal 27
(1) Keuntungan yang diperoleh BUMDes setelah dipotong pajak, diperuntukan
bagi :
a. Pemilik modal ;
b. Cadangan umum ;
c. Cadangan tujuan ; dan
d. Dana kesejahteraan pegawai.
(2) Penetapan prosentase keuntungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diatur sebagai berikut :
a. Pemilik modal, sebesar 10 %
b. Kas Desa sebagai Pendapatan Asli Desa, sebesar 20 %
c. Jasa produksi, sebesar 40 %
d. Tunjangan penghasilan komisaris/penasihat, Badan pengelola dan
Badan pengawas, secara keseluruhan ditetapkan sebesar 25 %
e. Kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan yang bersifat sosial, sebesar
10 %.
Bagian Ketiga
Ganti Rugi
Pasal 28
(1) Pengelola dan atau pegawai yang dengan sengaja atau karena
kelalainannya menimbulkan kerugian bagi BUMDes, wajib mengganti
kerugian.
(2) Ketentuan tentang tata cara penyelesaian ganti rugi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut :
a. Melalui upaya musyawarah untuk mufakat, dalam rangka penyelesaian
ganti rugi ; dan
b. Melalui upaya hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB XII
KEPAILITAN
Pasal 29
(1) Dalam hal BUMDes mengalami kepailitan, dapat dilakukan pembubaran.
(2) Pembubaran sebagimana dimaksud pada ayat (1), berdasarkan :
a. Keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) ; DAN
b. Penetapan pengadilan
(3) Perhitungan dan mekanisme pembagian asset hasilpembubaran BUMDes,
ditetapkan secara proporsional atas persetujuan RUPS.
BAB XIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pembinaan
Pasal 30
(1) Bupati melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi
Pemberdayaan Masyarakat Desa, melakukan pembinaan, monitoring,
evaluasi, upaya pengembangan manajemen dan Sumber Daya Manusia,
serta prakarsa dalam permodalan yang ada di perdesaan.
(2) Kepala Desa mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan BUMDes di
wilayah kerjanya.
Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 31
(1) BPD dan/pengawas internal yang dibentuk melalui musyawarah Desa,
melakukan pengawasan dan pengelolaan BUMDes.
(2) Inspektorat Kabupaten melakukan pengawasan atas pengelolaan BUMDes.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala
Desa.
Pasal 33
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di : Panimbangjaya
Pada tanggal : 24 Pebruari 2017
MULYADI
Diundangkan di : Panimbangjaya
Pada Tanggal : 24 Pebruari 2017
Sekretaris Desa
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
PANJA MANDIRI Desa Panimbangjaya Kecamatan
KEDUA : Panimbang Kabupaten Pandeglang.
Susunan keanggotaan pengelola BUMDes sebagaimana
dimaksud pada dictum KESATU, tercantum dalam lampiran
Keputusan ini.
KETIGA : Masa bakti pengelola BUMDes sebagaimana dimaksud pada
dictum KEDUA adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak
ditetapkannya Keputusan ini.
KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugasnya, pengelola BUMDes
bertanggungjawab kepada Kepala Desa Panimbangjaya
Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.
KELIMA : Semua biaya yang timbul akibat ditetapkanya Keputusan ini,
dibebankan pada APBN, APBD Provinsi Banten, APBD
Kabupaten Pandeglang, dan APBDes Panimbangjaya
Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, serta sumber
pendapatan lain yang sah dan tidak mengikat.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Panimbangjaya
Pada tanggal : 27 Pebruari 2017
MULYADI
NO KEDUDUKAN/JABATAN KETERANGAN
1 2 3 4
I PENASIHAT/KOMISARIS : MULYADI
II PELAKSANAN :
OPERASIONAL/DIREKSI
MULYADI
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
PANJA MANDIRI
Jl. Tanjung Lesung KM 2 Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang
Kabupaten Pandeglang 42281
ANGGARAN DASAR
BADAN USAHA MILIK DESA PANJA MANDIRI
DESA PANIMBANGJAYA KECAMATAN PANIMBANG
KABUPATEN PANDEGLANG
BAB I
NAMA, PENDIRIAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Badan Usaha Milik Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten
Pandeglang, bernama PANJA MANDIRI yang selanjutnya disebut BUMDes
PANJA MANDIRI.
Pasal 2
BUMDes PANJA MANDIRI didirikan atau dibentuk dengan Peraturan Desa
Panimbangjaya atas prakarsa Pemerintah Desa dan Masyarakat melalui
Musyawarah Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten
Pandeglang yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Pebruari 2017.
Pasal 3
BUMDes PANJA MANDIRI unutuk pertama kali bertempat kedudukan di Kp.
Neglasari Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang
Kode Pos 42281 .
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 4
Pembentukan BUMDes PANJA MANDIRI dimaksudkan untuk menumbuh
kembangkan perekonomian Desa, meningkatkan sumber pendapatan asli
Desa, menyelenggarakan kemanfaatan kegiatan usaha di Desa.
Pasal 5
Pembentukan BUMDes PANJA MANDIRI bertujuan untuk meningkatkan
peran serta Masyarakat Desa dalam mengelola sumber-sumber pendapatan
lain yang sah, menumbuh kembangkan usaha sector Pertanian untuk dapat
menyerap tenaga kerja Masyarakat Desa,dan meningkatkan kewirausahaan
anggota Masyarakat Desa yang berpenghasilan rendah.
BAB III
PERMODALAN
Pasal 6
Permodalan BUMDes PANJA MANDIRI berasal dari :
a. Pemerintah Desa ;
b. Tabungan Masyarakat ;
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten ;
d. Pinjaman ; dan
e. Kerjasama dengan pihak lain
Pasal 7
(1) Modal BUMDes PANJA MANDIRI yang berasal dari Pemerintah Desa,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, merupakan kekayaan
Desa yang dipisahkan.
(2) Modal BUMDes PANJA MANDIRI yang berasal dari tabungan Masyarakat
sebagaiman dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, merupakan simpanan
Masyarakat.
(3) Modal BUMDes PANJA MANDIRI yang berasal dari bantuan Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 huruf c, dapat berupa dana tugas pembantuan
(4) Modal BUMDes PANJA MANDIRI yang berasal dari pinjaman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d, dari pinjaman lembaga
Keuangan atau Pemerintah Daerah.
(5) Modal BUMDes PANJA MANDIRI yang berasal dari kerjasama usaha
dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, dapat
diperoleh dari pihak Swasta dan atau Masyarakat
Pasal 8
Pinjaman dari lembaga Keuangan atau Pemerintah Daerah, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4), dilaksanakan oleh Direksi BUMDes atas
rekomendasi Komisaris setelah mendapat persetujuan BPD.
Pasal 9
Modal BUMDes PANJA MANDIRI selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 dapat berasal dari dana bergulir program Pemerintah dan Pemerintah
Daerah yang diserahkan kepada Desa dan atau Masyarakat memalui
Pemerintah Desa.
BAB IV
KERJASAMA
Pasal 10
(1) BUMDes dapat melakukan kerjasama usaha antar 2 (dua) Desa atau lebih
dan/atau dengan pihak ketiga.
(2) Kerjasama usaha antar 2 (dua) Desa atau lebih sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat dilakukan dalam satu Kecamatan atau diluar
Kecamatan dalam satu Kabupaten, dan harus mendapat persetujuan
masing-masing Pemerintahan Desa.
(3) Kerjasama usaha 2 (dua) Desa atau lebih dan atau dengan pihak ketiga
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut :
c. Untuk kerjasama yang memerlukan jaminan kebendaan yang dimiliki
atau dikelola BUMDes dan mengakibatkan beban piutang, harus
mendapatkan persetujuan Komisaris dan Masyarakat dalam
Musyawarah Desa ;dan
d. Untuk Kerjasama yang tidak memerlukan jaminan kebendaan yang
dimiliki atau dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang,
harus diberitahuan kepada Komisaris.
Pasal 11
(1) Kerjasama usaha Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dibuat
dalam naskah perjanjian kerjasama.
(2) Naskah perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling
sedikit memuat :
i. Subyek kejasama;
j. Obyek kerjasama;
k. Jangka waktu;
l. Hak dan kewajiban;
m. Pendanaan;
n. Keadaan memaksa;
o. Penyelesaian permasalahan ; dan
p. Pengalihan.
BAB V
KEPEMILKAN
Pasal 12
(1) BUMDes adalah milik Pemerintah Desa.
(2) Kepemilikan Pemerintah Desa atas BUMDes sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), diwakili oleh Kepala Desa.
BAB VI
KEGIATAN USAHA
Pasal 13
Jenis-jenis usaha BUMDes PANJA MANDIRIyang akan dilaksanakan dan
atau dikembangkan secara bertahap meliputi :
a. Usaha jasa, yaitu keuangan mikro, kontruksi, energy dan pramusaji ;
b. Usaha penyaluran Sembilan bahan pokok, yaitu bahan pangan ;
c. Usaha perdagangan hasil pertanian, yaitu sayuran, buah-buahan dan
saprotan ;
d. Usaha Industri kecil dan rumah tangga, yaitu makan dan kerajinan rakyat
; dan
e. Kegiatan usaha lainnya yang dibutuhkan oleh Masyarakat, yaitu
penyewaan Traktor dan usaha pertanian.
BAB VII
KEPENGURUSAN
Pasal 14
Organisasi pengelola BUMDes PANJA MANDIRI terdiri atas :
a. Penasihat atau Komisaris ;
b. Pelaksana operasional atau Direksi ; dan
c. Badan pengawas
Pasal 15
Penasihat atau Komisaris, sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 huruf a,
dijabat oleh Kepala Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten
Pandeglang.
Pasal 16
Pelaksana operasional atau Direksi, sebagaimana dimaksud pada Pasal 14
huruf b, terdiri atas :
c. Direktur atau manajer ;
d. Koordinator bidang usaha ; dan
e. Kepala Unit Usaha.
Pasal 17
Dalam pelaksanaan tugas Direktur atau Manajer, sebagaimana dimaksud
pada Pasal 16 huruf a, dibantu oleh 2 (dua) orang unsur staf, yaitu
sekretaris dan bendahara.
Pasal 18
Badan Pengawas, sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 huruf c, dilakukan
oleh BPD Panimbangjaya
Pasal 19
Organisasi pengelola BUMDes, ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa
setelah mendapat persetujuan BPD Panimbangjaya,
BAB VIII
PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 20
(1) Pengelolaan BUMDes dilakukan secara professional, transparan dan
bertanggungjawab.
(2) Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum tahun buku terakhir, pengelola
penyampaikan rencana kerja tahunan dan anggaran BUMDes tahun yang
akan datang kepada pemilik, untuk mendapat persetujuan.
(3) Paling lambat 1 (satu) bulan setelah penyempaian rencana kerja tahunan
dan anggaran, pemilik harus sudah memberikan persetujuan atau
penolakan.
(4) Apabila pemilik memberikan penolakan, maka pengelola harus perubahan
sesuai saran pemilik.
(5) Setiap perubahan rencana kerja tahunandan anggaran yang terjadi dalam
tahun buku yang bersangkutan, harus mendapat persetujuan pemilik.
(6) Apabila pengelola telah melakukan perubahan sesuai saran pemilik dan
pemilik sampai permulaan tahun buku tidak mengemukakan keberatan,
maka rencana kerja tahunan dan anggaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dinyatakan berlaku.
Pasal 21
Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhir tahun buku, pengelola
menyampaikan laporan tahunan kepada pemilik, untuk mendapatkan
pengesahan.
(1) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari neraca
dan laporan laba/rugi.
(2) Laporan yang telah di sahkan oleh pemilik BUMDes menjadi bagian dari
rancanganPeraturan Desa tentang perhitugan anggaran pendapatan dan
belanja Desa.
(3) Dalam rangka memberikan persetujuan terhadap rancangan Peraturan
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berkaitan dengan
BUMDes, BPD dapat meminta audit dari lembaga pengawas yang
berwenang.
BAB IX
KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 22
Kewajiban BUMDes PANJA MANDIRI adalah melakukan kegiatan usaha
yang telah ditetapkan dalam Peraturan Desa tentang Pembentukan BUMDes,
yaitu untuk meningkatkankesejahteraan Masyarakat dan pendapatan asli
Desa, Membuat laporan tahunan perkembangan usaha BUMDes,
Mengumumkan neraca dan perhitungan laba/rugi tahunan yang telah di sah
kan pada papan pengumuman BUMDes dan melaksanakan kewajibanlain
yang telah ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 23
Hak BUMDes adalah memperoleh hasil usaha, memperoleh fasilitas dalam
mengembangkan BUMDes dari Pemerintah Desa, dapat melakukan kerjasama
dengan pihak ketiga, memperoleh pembinaan oleh Bupati, dan memperoleh
hak lainnya yang ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB X
TAHUN BUKU, PENETAPAN BAGI HASIL USAHA DAN GANTI
RUGI,KEPAILITAN
Pasal 24
Tahun buku dan tahun anggaran BUMDes adalah menggunakan system
kalender yaitu dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir sampai dengan tanggal
31 Desember tahun berjalan.
Pasal 25
(1) Keuntungan yang diperoleh BUMDes setelah dipotong pajak, diperuntukan
bagi :
a. Pemilik modal ;
b. Cadangan umum ;
c. Cadangan tujuan ; dan
d. Dana kesejahteraan pegawai.
(2) Penetapan prosentase keuntungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diatur sebagai berikut :
a. Pemilik modal, sebesar 10 %
b. Kas Desa sebagai Pendapatan Asli Desa, sebesar 20 %
c. Jasa produksi, sebesar 40 %
d. Tunjangan penghasilan komisaris/penasihat, Badan pengelola dan
Badan pengawas, secara keseluruhan ditetapkan sebesar 25 %
e. Kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan yang bersifat sosial, sebesar
10 %.
Pasal 26
(1) Pengelola dan atau pegawai yang dengan sengaja atau karena
kelalainannya menimbulkan kerugian bagi BUMDes, wajib mengganti
kerugian.
(2) Ketentuan tentang tata cara penyelesaian ganti rugi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut :
c. Melalui upaya musyawarah untuk mufakat, dalam rangka penyelesaian
ganti rugi ; dan
d. Melalui upaya hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 27
(1) Dalam hal BUMDes mengalami kepailitan, dapat dilakukan pembubaran.
(2) Pembubaran sebagimana dimaksud pada ayat (1), berdasarkan :
c. Keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) ; DAN
d. Penetapan pengadilan
(3) Perhitungan dan mekanisme pembagian asset hasilpembubaran BUMDes,
ditetapkan secara proporsional atas persetujuan RUPS.
BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 28
(1) Bupati melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi
Pemberdayaan Masyarakat Desa, melakukan pembinaan, monitoring,
evaluasi, upaya pengembangan manajemen dan Sumber Daya Manusia,
serta prakarsa dalam permodalan yang ada di perdesaan.
(2) Kepala Desa mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan BUMDes di
wilayah kerjanya.
Pasal 29
(1) BPD dan/pengawas internal yang dibentuk melalui musyawarah Desa,
melakukan pengawasan dan pengelolaan BUMDes.
(2) Inspektorat Kabupaten melakukan pengawasan atas pengelolaan BUMDes.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala
Desa.
Pasal 31
Anggaran Dasar BUMDes PANJA MANDIRI ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di : Panimbangjaya
Pada tanggal : 27 Pebruari 2017
Mengetahui/menyetujui Direktur/Manajer
KEPALA DESA PANIMBANGJAYA BUMDes PANJA MANDIRI
Pasal 1
Jenis-jenis usaha BUMDes PANJA MANDIRIyang akan dilaksanakan dan
atau dikembangkan secara bertahap meliputi :
a. Usaha jasa, yaitu keuangan mikro/Simpan Pinjam, dan Pembayaran
Tagihan
b. Usaha penyaluran Sembilan bahan pokok, yaitu bahan pangan ;
c. Usaha perdagangan, yaitu sayuran, buah-buahan dan saprotan ;
d. Usaha Industri kecil dan rumah tangga, yaitu makanan dan kerajinan
rakyat ; dan
e. Kegiatan usaha lainnya yang dibutuhkan oleh Masyarakat, yaitu usaha
pertanian dan Perikanan.
BAB II
PERMODALAN
Pasal 2
Permodalan BUMDes PANJA MANDIRI berasal dari :
a. Pemerintah Desa ;
b. Tabungan Masyarakat ;
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten ;
d. Pinjaman ; dan
e. Kerjasama dengan pihak lain
Pasal 3
(1) Modal BUMDes PANJA MANDIRI yang berasal dari Pemerintah Desa,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, merupakan kekayaan
Desa yang dipisahkan.
(2) Modal BUMDes PANJA MANDIRI yang berasal dari tabungan Masyarakat
sebagaiman dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, merupakan simpanan
Masyarakat.
(3) Modal BUMDes PANJA MANDIRI yang berasal dari bantuan Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf c, dapat berupa dana tugas pembantuan
(4) Modal BUMDes PANJA MANDIRI yang berasal dari pinjaman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d, dari pinjaman lembaga
Keuangan atau Pemerintah Daerah.
(5) Modal BUMDes PANJA MANDIRI yang berasal dari kerjasama usaha
dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e, dapat
diperoleh dari pihak Swasta dan atau Masyarakat
Pasal 4
Pinjaman dari lembaga Keuangan atau Pemerintah Daerah, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4), dilaksanakan oleh Direksi BUMDes atas
rekomendasi Komisaris setelah mendapat persetujuan BPD.
Pasal 5
Modal BUMDes PANJA MANDIRI selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 dapat berasal dari dana bergulir program Pemerintah dan Pemerintah
Daerah yang diserahkan kepada Desa dan atau Masyarakat memalui
Pemerintah Desa.
BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 6
Organisasi pengelola BUMDes PANJA MANDIRI terdiri atas :
a. Penasihat atau Komisaris ;
b. Pelaksana operasional atau Direksi ; dan
c. Badan pengawas
Pasal 7
Penasihat atau Komisaris, sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 huruf a,
dijabat oleh Kepala Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten
Pandeglang.
Pasal 8
Pelaksana operasional atau Direksi, sebagaimana dimaksud pada Pasal 6
huruf b, terdiri atas :
a. Direktur atau manajer ;
b. Koordinator bidang usaha ; dan
c. Kepala Unit Usaha.
Pasal 9
Dalam pelaksanaan tugas Direktur atau Manajer, sebagaimana dimaksud
pada Pasal 6 huruf a, dibantu oleh 2 (dua) orang unsur staf, yaitu sekretaris
dan bendahara.
Pasal 10
Badan Pengawas, sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 huruf c, dilakukan
oleh BPD Panimbangjaya
Pasal 11
Jumlah Pengelola BUMDes PANJA MANDIRI, disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi Sosial Budaya Masyarakat, serta berdasarkan hasil Musyawarah
Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.
Pasal 12
Organisasi pengelola BUMDes PANJA MANDIRI, ditetapkan dengan keputusan
Kepala Desa Panimbangjaya setelah mendapat persetujuan BPD
Panimbangjaya, sebagaimana terlampir.
BAB IV
PERSYARATAN PENGURUS
Pasal 13
Pengurus BUMDes PANJA MANDIRI, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Warga Negara Republik Indonesia ;
b. Penduduk Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten
Pandeglang ;
c. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa ;
d. Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia, serta Pemerintah ;
e. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) dan atau yang sederajat ;
f. Berusia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 60 tahun ;
g. Sehat jasmani dan rohani ;
h. Berkelakuan baik ;
i. Mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian ;
j. Dipilih secara Musyawarah dan mufakat.
BAB V
TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS
Pasal 14
Pengurus BUMDes PANJA MANDIRI, diangkat melalui penetapan dengan
Keputusan Kepala Desa Panimbangjaya, berdasarkan hasil Musyawarah Desa
dan telah mendapat persetujuan BPD.
Pasal 15
Pengurus BUMDes PANJA MANDIRI, diberhentikan karena :
a. Meninggal dunia ;
b. Atas permintaan sendiri ;
c. Telah berakhir masa bakti dan atau diangkat pengurus yang baru ;
d. Tidak lagi memenuhi syarat yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ;
e. Tindakan-tindakanya yang menghilangkan kepercayaan penduduk Desa
terhadap kepemimpinannya sebagai pengurus ; dan
f. Sebab-sebab lain yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dan atau norma yang hidup dan
berkembang dalam Masyarakat Desa.
BAB VI
TUGAS, FUNGSI, HAK DAN MASA BHAKTI PENGURUS
Bagian Kesatu
Penasihat atau Komisaris
Pasal 16
(1) Penasihat atau Komisaris, yang dijabat oleh Kepala Desa Panimbangjaya
Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, mempunyai Tugas Pokok
sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa,
baik didalam maupun ke luar organisasi, guna mewujudkan maksud dan
tujuan dari pembentukan BUMDes PANJA MANDIRI.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
penasihat atau Komisaris mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Membina dan mengembangkan usaha Desa agar tumbuh dan
berkembang menjadi Badan Usaha yang bermanfaat bagi Masyarakat
Desa ;
b. Menciptakan dan menjalin kerjasama yang baik dengan lembaga
perekonomian yang lainnya ;
c. Membina dan mengarahkan Pengurus, dalam pengelolaan BUMDes ;
d. Membantu permasalahan yang timbul, berkenaan dengan kegiatan yang
dilaksanakan dalam pengelolaan BUMDes.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2), penasihat atau komisaris mempunyai hak sebagai berikut :
a. Meminta penjelasan atau laporan kegiatan pengelolaan BUMDes kepada
pengurus/pengelola ;
b. Meminta pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pengelolaan
BUMDes kepada pengurus/pengelola ;
c. Menerima hasil keuntungan usaha yang dijalankan dalam pengelolaan
BUMDes.
Bagian Kedua
Badan Pengelola
Pasal 17
(1) Direktur atau Manajer mempunyai tugas pokok untuk memimpin dan
mengendalikan pengelolaan sumber daya BUMDes PANJA MANDIRI.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Direktur atau Manajer mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Merumuskan Kebijakan operasional pengelolaan Badan Usaha Milik
Desa ;
b. Merumuskan strategi pengelolaan sumber daya Badan Usaha Milik
Desa ;
c. Mengkoordinasikan seluruh tugas pengelola Badan Usaha Milik Desa,
baik di dalam maupun ke luar organisasi ; dan
d. Mewakili Badan Usaha Milik Desa, baik didalam maupun keluar
organisasi.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), direktur dan manajer mempunyai hak sebagai berikut
:
a. Mengusulkan mengangkat atau memberhentikan anggota pengelola
Badan Usaha Milik Desa kepada Kepala Desa, berdasarkan persetujuan
BPD ;
b. Ha katas gaji, insentif atau tunjangan lainnya, berdasarkan hasil
Musyawarah Desa, yang disesuaikan dengan kemampuan Badan Usaha
Milik Desa ; dan
c. Ha katas fasilitas, berupa ruangan, perlengkapan/peralatan kantor dan
atau kendaraan operasional.
Pasal 18
(1) Sekretaris, mempunyai tugas pokok untuk membantu Direktur/Manajer
dalam melaksanakan pengelolaan fungsi administrasi umum sumber daya
Badan Usaha Milik Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan kebijakan operasional dalam hal pengelolaan fungsi
administrasi umum Badan Usaha Milik Desa ;
b. Melaksanakan strategi pengelolaan fungsi administrasi sumber daya
Badan Usaha Milik Desa ;
c. Memberikan pelayanan administrasi umum dalam hal tugas pengelola
Badan Usaha Milik Desa, baik didalam maupun diluar organisasi ;
d. Menyusun administrasi dalam hal pengawasan dan atau pengendalian
tugas pengelola Badan Usaha Milik Desa ;
e. Mengelola surat menyurat secara umum ;
f. Mengelola kearsipan ; dan
g. Mengelola data dan informasi berkenaan dengan kegiatan Badan Usaha
Milik Desa.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), sekretaris mempunyai hak sebagai berikut :
a. Hak katas gaji, insentif atau tunjangan lainnya berdasarkan hasil
Musyawarah Desa yang diselesaikan dengan kemampuan BUMDes ;
dan
b. Ha katas fasilitas, berupa ruangan, perlengkapan/peralatan kantor dan
atau kendaraan operasional.
Pasal 19
(1) Bendahara, mempunyai tugas pokok untuk membantu Direktur/Manajer
dalam melaksanakan pengelolaan fungsi keuangan sumber daya Badan
Usaha Milik Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
bendahara mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan kebijakan operasional dalam hal pengelolaan fungsi
keuangan Badan Usaha Milik Desa ;
b. Melaksanakan strategi pengelolaan fungsi keuangan Badan Usaha Milik
Desa ;
c. Melaksanakan pencatatan pembukuan penerimaan dan atau
pengeluaran keuangan Badan Usaha Milik Desa ;
d. Mengelola gaji, insentif, dan atau tunjangan lainnya ;
e. Mengelola belanja pengelola barang/jasa Badan Usaha Milik Desa ; dan
f. Menyusun laporan keuangan Badan Usaha Milik Desa.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), bendahara mempunyai hak sebagai berikut :
a. Hak atas gaji, insentif atau tunjangan lainya, berdasarkan hasil
musyawarah Desa, yang disesuaikan dengan kemampuan Badan Usaha
Milik Desa ; dan
b. Hak katas fasilitas, berupa ruangan, perlengkapan atau peralatan
kantor dan atau kendaraan operasional.
Pasal 20
(1) Koordinator bidang usaha, mempunyai tugas pokok untuk membantu
Direktur/Manajer dalam melaksanakan pengelolaan sumber daya Badan
Usaha Milik Desa, sesuai dengan bidang usaha yang menjadi tanggung
jawabnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
coordinator bidang usaha mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan kebijakan operasional dalam hal pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa, sesuai dengan bidang usaha yang menjadi tanggung
jawabnya ;
b. Melaksanakan strategi pengelolaan Badan Usaha Milik Desa, sesuai
dengan bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya ;
c. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan yang dilaksanakan
oleh kepala unit usaha dalam bidang usaha yang menjadi tanggung
jawabnya ;
d. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan kepda
Direktur/Manajer sesuai dengan bidang usaha yang menjadi tanggung
jawabnya
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2), coordinator bidang usaha mempunyai hak sebagai berikut
:
a. Hak katas gaji, insentif atau tunjangan lainnya berdasarkan hasil
musyawarah Desa yang disesuaikan dengan kemampuan BUMDes : dan
b. Hak katas fasilitas berupa ruangan dan perlengkapan/peralatan kantor
dan atau kendaraan operasional.
Pasal 21
(1) Kepala unit usaha mempunyai tugas pokok membantu Direktur/Manajer
dalam melaksanakan pengelolaan sumber daya BUMDes melalui
coordinator bidang usaha sesuai dengan unit usaha yang menjadi
tanggung jawabnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepala unit usaha mempunya fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan kebijakan operasional dalam hal pengelolaan BUMDes
sesuai dengan unit usaha yang menjadi tanggungjawabnya ;
b. Melaksanakan strategi BUMDes sesuai dengan unit usaha yang menjadi
tanggungjawabnya ;
c. Mengendalikan kegiatan yang dilaksanakan dalam unit usaha yang
menjadi tanggungjawabnya ;
d. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan kepada
Direktur/Manajer melalui coordinator bidang usaha sesuai dengan unit
usaha yang menjadi tanggung jawabnya ;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), kepala unit usaha mempunyai hak sebagai berikut :
a. Hak atas gaji, insentif atau tunjangan lainnya berdasarkan hasil
musyawarah Desa yang disesuaikan dengan kemampuan BUMDes : dan
b. Hak atas fasilitas berupa ruangan dan perlengkapan/peralatan kantor
dan atau kendaraan operasional.
Pasal 22
Masa bhakti pengurus atau pengelola BUMDes PANJA MANDIRI sebagaimana
dimaksud pada Pasal 16 sampai dengan Pasal 20 adalah selama 5 (lima)
tahun, terhitung sejak pengangkatan, dan dapat di pilih kembali untuk
periode berikutnya.
Bagian Ketiga
Badan Pengawas
Pasal 23
(1) Badan pengawas merupakan unsur kepengurusan pengelola Badan Usaha
Milik Desa, yang mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan dan
pemeriksaan atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan BUMDes PANJA
MANDIRI, agar sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Badan Usaha Milik Desa yang telah ditetapkan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Badan pengawas mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan operasional pengawasan dan pemeriksaan
terhadap pengelolaan Badan Usaha Milik Desa ;
b. Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan atas kebijakan
pengurus/pengelola dalam menjalankan Badan Usaha Milik Desa, baik
secara administrative maupun fisik kegiatan ;
c. Penyampaian laporan hasil pengawasan dan pemeriksaan pengelolaan
Badan Usaha Milik Desa kepda penasihat atau komisaris ;
d. Pelaksanaan tindaklanjut hasil pengawasan dan pemeriksaan dengan
persetujuan penasihat atau komisaris ;
e. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan
dan pemeriksaan terhadap pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
kepada penasihat atau komisaris ;
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2),
Badan pengawas mempunyai hak sebagai berikut :
a. Hak atas keuntungan dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa, baik
berupa insentif atau tunjangan lainnya, berdasarkan hasil musyawarah
Desa, yang disesuaikan dengan kemampuan Badan Usaha Milik Desa ;
dan
b. Hak atas kemudahan data, informasi dan atau laporan kegiatan
pengelolaan Badan Usaha Milik Desa yang dilaksanakan oleh pengurus
BUMDes PANJA MANDIRI.
(4) Jumlah keanggotaan Badan Pengawas Badan Usaha Milik Desa, paling
sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 11 (sebelas) orang, dengan
ketentuan berjumlah ganjil ;
(5) Badan Pengawas Badan Usaha Milik Desa PANJA MANDIRI, dijabat oleh Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) Panimbangjaya Kecamatan Panimbang
Kabupaten Pandeglang.
BAB VII
HUBUNGAN KERJA
Pasal 24
Dalam pelaksanaan organisasi dan tata kerja pengurus BUMDes PANJA
MANDIRI, baik penasihat atau Komisaris, Direktur atau Manajer, Sekretaris,
Bendahara, Kepala Unit Usaha maupun Badan Pengawas bertanggungjawab
kepada hasil Musyawarah Desa, sebagaimana tertuang dalam Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga ataupun Peraturan Desa tentang
pembentukan Badan Usaha Milik Desa PANJA MANDIRI Desa
Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.
BAB VIII
PELAPORAN
Pasal 25
Pelaksanaan laporan, meliputi :
a. Laporan Berkala
Adalah laporan rutin yang dibuat, disusun dan atau disampaikan oleh
Pengelola secara berjenjang melalui Direktur atau Manajer kepada
Penasihat atau Komisaris untuk memperoleh data dan informasi dalam
pelaksanaan pengelolaan BUMDes, baik bulanan, triwulanan, semesteran,
maupun tahunan, dengan tembusan salinan laporan kepada Badan
Pengawas.
b. Laporan Instidentil
Laporan yang dibuat, disusun dan atau disampaikan oleh pengelola secara
berjenjang melalui Direktur dan Manajer kepada penasihat atau komisaris
untuk memperoleh data dan informasi pada saat dibutuhkan dalam
rangka fungsi pengawasan dan pengendalian pengelolaan BUMDes.
c. Laporan Pertanggungjawaban
Laporan yang dibuat, disusun atau disampaikan oleh pengelola maupun
Badan Pengawas kepada Penasihat atau Komisaris, sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pengelolaan BUMDes pada
akhir masa jabatan, melalui forum musyawarah Desa.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan dibahas
dan diatur lebih lanjut melalui forum rapat pengelola.
Pasal 27
Anggaran Rumah Tangga ini BUMDes PANJA MANDIRI ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Detetapkan di : Panimbangjaya
Pada tanggal : 27 Pebruari 2017
Mengetahui/Menyetujui : Direktur/Manajer
KEPALA DESA PANIMBANGJAYA BUMDes PANJA MANDIRI