Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN JEMBATAN

GANTUNG

I. Pendahuluan

Pembuatan komponen di workshop telah didasarkan atas beberapa pertimbangan


sebagai berikut

Sejauh mungkin komponen telah dirakit di workshop kecuali apabila


perakitannya akan menyulitkan packing ataupun pengangkutan.

Semua pekerjaan las telah dilakukan di workshop, perakitan dilapangan


hanya menggunakan sistem mur baut.

Bahan bahan yang karena pertimbangan pabrik dan ekonomisnya


disediakan di lapangan, antara lain semua bahan dan peralatan untuk
membuat pondasi seperti, batu kali, pasir, semen, dan bahan bantu lainnya.

Metode yang dipergunakan dipilih yang sesederhana mungkin sehingga


memungkinkan untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan di tempat-tempat
terpencil dimana peralatan seperti, crane, mesin las dan lain lain susah
didapat.

Pedoman pemasangan ini memberikan petunjuk pelaksanaan langkah demi


langkah dimana setiap langkah dijelaskan secara terperinci dengan sketsa
termasuk peralatan yang dipergunakan untuk langkah tersebut. Oleh karena itu
membaca petunjuk ini akan sangat membantu memperlancar jalannya pekerjaan
pemasangan jembatan.

Sistem pemasangan yang di anjurkan telah di uji coba dan diteliti melalui
percobaan pemasangan di workshop dan telah pula dilaksanakan di beberapa
daerah (lokasi).
II. PROSEDUR PEMASANGAN
Berikut ini adalah langkah demi langkah yang dianjurkan untuk diikuti dalam
melaksanakan pemasangan jembatan di lapangan.
Sebelum memulai langkah pertama, demi kelancaran pekerjaan dianjurkan untuk
mengadakan pemeriksaan secara menyeluruh sebagai berikut

Periksa semua bahan yang perlu disediakan dilapangan.


Siapkan semua alat bantu yang diperlukan
Periksa mur baut sesuai ukurannya masing-masing, dan pisahkan menurut
jenisnya.

Apabila segala sesuatunya telah siap, selanjutnya ikutilah prosedur berikut ini:

2.1. LANGKAH MENYIAPKAN PONDASI DAN BLOK ANGKUR.

Sebelum memulai pekerjaan bangunan bawah jembatan, perlu dipertimbangkan


beberapa hal dalam menempatkan jembatan gantung dan kaitannya dengan
medan yang dijumpai dilapangan.

Arah jembatan diusahakan tegak lurus dengan aliran sungai (90 derajat)
Letakkan bangunan bawah blok angkur pada bagian tanah yang sudah stabil.
Jarak bangunan bawah dari tepi sungai harus cukup aman terhadap erosi
atau tanah longsor dengan jarak 5,00 meter dari bibir sungai.

Pada saat pengecoran blok angkur utama, harus diperhatikan sudut kemiringan
batang as waltermur utama yaitu 21,80 derajat terhadap bidang mendatar.

2.2. LANGKAH MERAKIT & MENDIRIKAN PORTAL


Sebelum mendirikan menara atau kolom perlu dipersiapkan alat-alat bantu seperti
box bantu, seling, tacle dan sebagainya, selanjutnya ikuti prosedur sebagai
berikut:
1. Cor angkur portal pada bangunan bawah.
2. Dirikan box bantu
3. Dirikan kaki portal atau menara pada angkurnya 4. Pasang batang pengaku
5. Lanjutkan menyambung kaki menara atau portal ke segmen berikutnya.
6. Kencangkan semua baut yang ada.
7. Pasang dudukkan kabel (sadel / roller)
2.3. LANGKAH MENARIK KABEL UTAMA
1. Kuncikan ujung kabel utama pada blok angkur.
2. Tarik ujung kabel ke seberang sungai dengan bantuan seling yang
dibentang.
3. Naikan kabel ke atas sadel atau dudukkan kabel dan pasang tutupnya.
4. Pasang ujung kabel ke blok angkur ujung yang satunya
5. Stel kabel utama dengan pesediaan resistan atau persediaan lenturan kabel
sebelum dan sesudah dibebani

2.4. LANGKAH MEMASANG HANGER UTAMA DAN PENGAKU


GIERDER
Buatlah tangga gantung dari tambang atau bambu dan pasang pengait pada
ujungnya.
Gantungkan tangga pada kabel utama dan tali erat erat
Pasang hanger utama
Pasang angkur ujung jembatan
Stel rangkaian batang bawah
Stel batang vertikal ke batang bawah sekaligus pasangkan plat buhul
Stel batang melintang dan pagar.
Stel rangkaian batang bawah, batang vertikal dan batang melintang tersebut
dengan hanger utama.
Stel batang rangkaian atas ke rangkaian yang sudah tergantung tersebut,
sekaligus batang tegak sandaran.
Pasang batang-batang diagonal dan kencangkan semua baut.
Lanjutkan pada segmen berikutnya dangan Iangkah awal merangkai batang
bawah terlebih dahulu
Pelaksanaan pemasangan dapat dilakukan dari dua arah atau dari kedua
ujung jembatan
Kencangkan semua baut

2.5. LANGKAH MEMASANG BATANG GIRDER


Langkah selanjutnya adalah memasang rangka pengaku girder dan memasang
batang girder.

2.6. LANGKAH MEMASANG RAILLING DAN STEL KELENGKUNGAN


Setelah struktur jembatan terpasang, maka Iangkah selanjutnya adalah
memasang batang sandaran (railling), stel kelengkungan dengan menggunakan
waltermur utama.

2.7. LANGKAH MEMASANG KABEL ANGIN


Bentangkan kabel angin dan tarik keseberang sungai
Pasang ikatan angin pada kabel angin
Kencangkan kabel angin kanan-kiri
2.8. LANGKAH MEMASANG PAPAN LANTAI JEMBATAN
Sebagai langkah terakhir dari pelaksanaan pemasangan jembatan gantung ini
adalah pemasangan papan lantai jembatan.

III. PEMERIKSAAN DAN TESTING


Setelah perakitan dan pemasangan jembatan selesai dianjurkan untuk
mengadakan pemeriksaan dan pengetesan sederhana sebagai berikut

1. Periksa kembali ukuran-ukuran jembatan yang jelas, buat daftar


penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, kemudian dibuat gambar
jembatan terpasang (As Built Drawing). Dokumen ini disimpan balk-balk
rnungkin akan berguna dikemudian hari.
2. Periksa kembali kekencangan baut maupun klem-klem kabel.
3. Periksa kabel utama apakah telah berada pada kedudukan kabel (sadel)
dengan tepat dan lumasilah dengan gemuk untuk mengurang-i keausan
akibat gesekan.
4. Periksa kembali elevasi jembatan dan atur sesuai elevasi yang direncanakan
5. Periksa goyangan jembatan, dengan mengecek kekencangan ikatan angin
6. Cat kembali bagian-bagian yang lecet akibat pelaksanaan pemasangan.
7. Adakan uji pembebanan sederhana dengan uji beban 350 kg/m 2.

IV. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan yang balk akan memperpanjang umur jembatan, menjaga tetap
berfungsinya jembatan sesuai dengan yang diharapkan. Pemeliharaan rutin juga
dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang
dapat menimbulkan bahaya. Pemeliharaan yang bersifat pencegahan adalah
untuk menjaga agar tidak dibebani diluar batas yang diijinkan, beban maksimum
yang diijinkan pada jembatan ini adalah 350 kg/m2 luas lantai. Walaupun
kemungkinan terjadinya kecii, perlu diketahui bahwa jembatan gantung tidak dapat
menerima beban-beban hentakan secara bersamaan dan terus menerus dengan
irama tetap. Sebagai contoh tidak dibenarkan ada sekelompok orang melakukan
baris-berbaris diatas jembatan. Pemeliharaan rutin disarankan pada hal-hal
tersebut di bawah ini

1. Pencegahan kerusakan karat.

Periksa secara rutin semua waltermur balk waltermur kabel utama,


waltermur hanger utama, waltermur kabel angin maupun waltermur
ikatarT angin, lumasilah baut-bautnya dengan gemuk agar tidak berkarat.
Pemberian gemuk pada sepanjang kabel harus dilakukan sebelum gemuk
terkelupas.
Pengecatan kembali secara bertahap terhadap komponen yang perlu
dicat, jangan sampai ada permukaan yang tidak tertutup cat.
2. Pencegahan terlepasnya mur-mur sangat penting. Mur baut perlu diperiksa
secara rutin dan kencangkan bila ada yang kendor, bila mur sudah aus adakan
pergantian mur baut.
3. Penggantian komponen yang rusak.
Gantilah papan lantai yang rusak/lapuk
Cepat ganti mur baut yang sudah kendor dratnya atau rusak.
4. Pemeliharaan tanah dan lingkungan jembatan.
Periksa kondisi tanah pada pondasi, perubahan letak pondasi berarti tidak
kuatnya tanah dasar.
Periksa kemungkinan tanah longsor atau erosi yang dapat mempengaruhi
kestabilan pondasi.

Masih banyak hal-hal detail yang bisa dilakukan untuk memperpanjang umur
jembatan dengan cara melihat kondisi setempat. Hanya dengan cara pemeliharaan
dan menjaga kondisi jembatan dengan baik maka umur jembatan gantung akan

V. TAHAP PEKERJAAN

PEKERJAAN SITE PLAN


1. Persiapan peralatan
Theodolit atau water pass
Patok dari kayu atau bambu
Meteran

2. Langkah kerja
Tentukan As jembatan gantung yaitu dari pondasi portal ke pondasi portal yang
satunya lagi dengan ketentuan yang berlaku.
Penentuan angkur block kabel utama yang perlu diperhatikan adalah jarak antara
pondasi kolom ke angkur block kabel utama tetapi ini tidaklah mutlak, karena yang
sangat menentukan dan perlu diperhatikan adalah sudut kemiringan kabel utama
yaitu 21,80 derajat.
Menentukan pondasi kabel angin, yang perlu diperhatikan adalah jarak antara
pondasi kolom dengan pondasi - kabel angin. Jika tidak memungkinkan sesuai
dengan gambar maka diperbolehkan untuk merubah posisi atau kedudukkan
pondasi kabel angin

PEKERJAAN BANGUNAN BAWAH ATAU PONDASI PORTAL


1. Persiapan peralatan
Cangkul
Meteran
Gergaji
Palu
Papan kayu
Kayu kaso
Paku secukupnya
2. Langkah kerja
Tentukan lokasi yang akan dipergunakan untuk mendirikan pondasi portal,
dengan ketentuan jarak pondasi dari tepi sungai 5,00 meter dari tepi sungai.
Mulailah menggali sesuai dengan ukuran, bentuk dan struktur pondasi portal.
Siapkan alat-alat bantu seperti, kayu, papan kayu, dan lain sebagainya untuk
persiapan pengecoran bagian bawah pondasi portal.
Siapkan juga bahan-bahan pengecoran seperti, semen, pasir, kapur, batu kali,
batu kerikil, dan lain sebagainya.
Tentukan perbandingan bahan-bahan adukan, sesuai dengan ketentuan yang
benar.

PEKERJAAN BLOK ANGKUR KABEL UTAMA


1. Persiapan peralatan
Cangkul
Meteran
Gergaji
Kayu kaso
Papan kayu
Palu
Paku secukupnya

2. Langkah kerja
Tentukan lokasi atau tempat yang akan dipergunakan untuk mendirikan blok
angkur kabel utama.
Mulailah menggali sesuai dengan ukuran dan bentuk serta setruktur bangunan
blok angkur kabel utama
Siapkan dan pasang alat-alat bantu seperti, kayu kaso, papan kayu, dan lain
sebagainya untuk persiapan pengecoran
Pasang angkur utama pada kedudukkannya
Setelah angkur utama terpasang, pasanglah as waltermur sesuai dengan
ketentuan, agar nantinya bisa memudahkan dalam pemasangan kabel baja utama.
Jika semua sudah terpasang dengan benar dan siap untuk dicor, langsung dicor
dengan adukan beton.

PEKERJAAN BLOK ANGKUR KABEL ANGIN


1. Persiapan peralatan
Cangkul
Meteran
Gergaji
Kayu kaso, papan
Palu
Paku secukupnya
2. Langkah kerja
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan lokasi yang akan
digunakan untuk mendirikan blok angkur kabel angin sesuai dengan jarak yang
diperbolehkan
Mulailah menggali sesuai dengan ukuran dan bentuk
Kemudian pasanglah alat bantu untuk persiapan pengecoran
Kemudian pasanglah angkur angin dan as waltermur kabel angin
Bila semua sudah siap maka angkur mulai kita cor

PEMASANGAN ANGKUR KOLOM


1. Persiapan peralatan
Alat-alat pengecoran

2. Langkah kerja
Siapkan angkur kolom dengan jumiah 64 batang
Ukurlah sesuai dengan ketentuan posisi-posisi angkur kolom
Pasang angkur kolom dengan posisi arah tekukan berlawanan
Jika semua semua angkur telah terpasang maka, mulailah pengecoran

MENDIRIKAN KAKI PORTAL


1. Persiapan peralatan
Lier
Tacle 3 ton
Pipa (box bantu 12,00 m )
Tambang
Seling
Mur angkur dia 7/8" dengan jumlah 64 pcs

2. Langkah kerja
Siapkan kaki portal dengan jumlah 8 batang dirikanlah pipa (box bantu yang telah
terpasang seling dan tacle 3 ton) yang gunanya untuk mendirikan kaki-kaki portal.
Periksalah bahwa pipa (box bantu itu benar-benar aman, dan mampu untuk
mendirikan kaki portal, sehingga waktu pemasangan tidak mengalami
kecelakaan.
Ikatlah seling (rantai tacle 3 ton) tersebut pada kaki portal.
Mulailah pemasangan, paskan lubang kaki portal (plat yang telah terpasang)
dengan angkur kolom
Jika sudah terpasang, pasanglah mur angkur dia 7/8" lalu kencangkan.
Pasang kaki portal lainnya satu persatu, untuk menyingkat waktu pasanglah kaki
portal untuk dua lokasi (dua pondasi) secara bersamaan.
PEKERJAAN PEMASANGAN SEGMEN PORTAL
1. Persiapan peralatan
Tambang
Tacle
Kunci pas
Mur baut dia 5/8"

2. Langkah kerja
Apabila kaki portal telah terpasang semua, kemudian siapkan batang diagonal
dan batang datar portal.
Siapkan tambang dan tacle, lalu mulailah melakukan pemasangan, dimulai dari
batang datar portal dan diteruskan dengan batang diagonal portal
Setelah semua terpasang, kencangkan mur baut
Untuk mempersingkat waktu, pemasangan batang diagonal portal kerjakan
secara bersamaan untuk dua portal
Dalam melaksanakan pemasangan jangan lupa menggunakan alat pengaman

PEKERJAAN PAMASANGAN ROLLER


1. Persiapan peralatan
Kunci pass
Mur baut dia 3/4"
Tacle
tambang

2. Langkah kerja
Naikkan roller dengan menggunakan tacle dan box bantu
Pasang dan paskan kedudukkannya
Pasang mur baut dan kencangkan
Dalam pemasangan roller ini, tutupnya harus di buka terlebih dahulu
Untuk mempersingkat waktu pemasangan roller ini dapat dilakukan pada dua portal
secara bersamaan
Dalam pemasangan jangan lupa menggunakan alat pengaman

PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL UTAMA


1. Persiapan peralatan
Tacle
Tambang
Drum /perahu

2. Langkah kerja
Setelah roller terpasang di portal, mulailah persiapan untuk pemasangan kabel
utama.
Langkah pertama gulungan kabel utama harus dibuka terlebih dahulu, kemudian
kuncikan salah satu ujung kabel utama ke waltermur utama.
Dan untuk ujung yang satu lagi kita seberangkan dengan menggunakan alat
penyeberangan yang ada.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini jangan lupa menggunakan alat pengaman.

PEMASANGAN KABEL UTAMA KE ROLLER


1. Persiapan peralatan
Tambang atau seling
Tacle
Katrol roda
Box bantu

2. Langkah kerja
Jika ujung salah satu kabel telah terkunci diblok angkur dan ujung satunya lagi
telah diseberangkan maka kita bersiap untuk menaikkan kabel utama ke roller.
Terlebih dahulu kita ukur panjang kabel utama. antara blok angkur ke as portal
Untuk memudahkan dalam menaikkan kabel utama, terlebih dahulu kabel
dilengkungkan dan diikat dengan tambang, kemudian ditarik keatas dengan
menggunakan tacle yang sudah disiapkan sebelumnya.
Setelah kabel berada diatas, masukkan kabel ke roller atau dudukan kabel,
kemudian lepaskan ikatan lengkungan kabel tadi dan roller pun dipasang
tutupnya.

PEKERJAAN PENYETELAN LAY OUT KABEL UTAMA


1. Persiapan peralatan
Tacle
Balok kayu
Seling atau tambang

2. Langkah kerja
Putar waltermur
Apabila setelah kita putar waltermur kabel utama ternyata masih kurang juga
maka, kita kendorkan buldoggrip lalu tekukan kabel agak di majukan Iebih
kedepan.

PEKERJAAN PEMASANGAN HANGER.


1. Persiapan peralatan
Tangga yang dibuat dari tambang atau bambu
Tacle
Kunci pas dan kunci ring
Mur baut secukupnya
2. Langkah kerja
Setelah kabel utama terpasang dan sesuai dengan aturan lay outnya,
siapkanlah batang-batang hanger.
Langkah pertama ialah dengan cara memasang hanger yang lebih panjang atau
hanger yang paling ujung dengan menggunakan tangga yang terbuat dari
tambang atau seling.

PEKERJAAN MERANGKAI RANGKA PENGAKU GIRDER


1. Persiapan peralatan
Kunci-kunci
Tambang
Tacle

2. Langkah kerja
Setelah hanger kita pasang maka kits mulai menyiapkan untuk pemasangan
rangka pengaku girder
Langkah pertama kita rangkai terlebih dahulu rangkaian pengaku girder bawah,
Kemudian kita rangkai rangka pengaku girder vertikal lalu kita pasang di hanger
Setelah rangkaian tadi kita pasang dihanger, kemudian kita pasang rangka
pengaku girder atas dan rangka pengaku girder diagonal.
Pada saat pemasangan pengaku girder atas (batang melintang girder) sekalian
kita pasang batang tegak sandaran (S.4, dan S.5).
Adapun cara pemasangan batang tegak sandaran yaitu
Pada segmen kesatu (ujung jembatan), dipasang teriebih dahulu kita pasang
Pos S.4, kemudian Pos S.4, baru untuk Pos S.5
Pada segmen kedua, dimulai dengan Pos S.4 dan diteruskan dengan Pos S.5,
lalu mulai lagi dengan Pos S.4 dan diteruskan lagi dengan Pos S.5, dan
seterusnya.
Pada segmen terakhir (ujung jembatan yang satunya) pemasangan batang
tegak sandaran sama dengan cara pemasangan pada segmen kesatu.
Dalam pelaksanaan pemasangan jangan lupa menggunakan alat pengaman.

PEKERJAAN MERANGKAI GIRDER


1. Persiapan peralatan
Kunci pass
Tambang
Tacle

2. Langkah kerja
Setelah rangka pengaku girder, sudah terangkai siapkanlah batang-batang
girder.
Pasang batang girder diatas rangka pengaku girder, dimulai dari kedua ujung
jembatan yang nantinya akan berakhir ditengah jembatan
Adapun dalam merangkai batang girder jangan lupa untuk merangkai ketiga lajur
atau baris secara bersamaan
Pada setiap pemasangan sebuah batang girder jangan lupa untuk di mur,
dengan keadaan mur baut Iangsung di kencangkan.
Dalam pelaksanaan jangan lupa menggunakan alat pengaman.

PEKERJAAN PEMERIKSAAN CAMBER


1. Persiapan peralatan
Theodolit atau water pass

2. Langkah kerja
Pemeriksaan ini dilakukan setelah semua konstruksi atas selain papan Iantai
sudah terpasang
Pemeriksaan di mulai dari salah satu ujung jembatan dengan menggunakan
theodolit atau water pass

PEKERJAAN PEMASANGAN SANDARAN (RAILLING)


1. Persiapan peralatan
Kunci pass dan kunci ring
Mur baut

2. Langkah kerja
Apabila batang tegak sandaran sudah terpasang, siapkan batang sandaran.
Pada segmen kesatu, pasang terlebih dahulu batang sandaran ujung (S.1)
sebanyak 6 batang, yaitu untuk lajur kanan sebanyak 3 batang dan untuk lajur kiri
sebanyak 3 batang.
Pada segmen kedua, kita mulai memasang batang sandaran terusan (S.2)
Pada segmen terakhir (ujung jembatan satunya) dipasang batang sandaran
ujung yang Iainnya (S.3) seperti pada segmen kesatu.
Apabila cara pemasangan dimulai dari kedua ujung jembatan yang akan berakhir
di tengah jembatan, cara pemasangan batang jembatan tinggal mengikuti dengan
ketentuan seperti diatas.

PEKERJAAN PEMASANGAN PAPAN LANTAI


1. Persiapan peralatan
Kunci pass dan kunci ring
Mur baut
Papan Iantai
Plat pengait papan atau kiem papan
2. Langkah kerja
Siapkan papan Iantai yang sudah diserut atau di haluskan dengan standart
ukuran tebal = 50 mm, lebar = 250 mm, panjang 1700 mm
Dalam pemasangan papan Iantai sebaiknya dilakukan dari kedua belah ujung
jembatan yang nantinya akan bertemu ditengah jembatan. Hal ini dimaksudkan
agar beban jembatan selama pemasangan Iantai dapat seimbang, sehingga
memudahkan dalam pemasangan dan menghemat waktu.

PEKERJAAN PEMERIKSAAN CAMBER KEMBALI


1. Persiapan peralatan
Theodolit atau water pass

2. Langkah kerja
Setelah sandaran dan papan Iantai terpasang maka sebaiknya kita adakan
pemeriksaan terhadap camber kembali dengan cara yang sama dengan cara
pemeriksaan camber pertama tadi.

PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL ANGIN


1. Persiapan peralatan
Tambang
Buldoggrip
Kunci pass dan kunci ring

2. Langkah kerja
Setelah sandaran terpasang dan papan Iantai jembatan juga telah terpasang
maka kita bersiap untuk memasang kabel angin
Langkah pertama yaitu kita buka gulungan kabel terlebih dahulu, kemudian kita
bentangkan sejajar dengan bentangan jembatan
Kemudain salah satu ujungnya kita kuncikan pada waltermur kabel angin lalu kita
pasang ikatan kabel angin dengan catatan buldoggrip sudah terpasang tetapi mur
baut nya jangan dikencangkan dahulu
Setelah semua ikatan kabel angin terpasang maka ujung kabel angin yang
belum terkunci kita tarik dan kita kuncikan pada waltermur ujung satunya.
Untuk mempercepat waktu pemasangan, stet kedua kabel angin secara
bersamaan Setelah semua kabel angin terpasang periksa kelurusan dan
goyangan jembatan dengan cara:
Melihat as pondasi ke as jembatan
(untuk kelurusan jembatan)
Merasakan ayunan jembatan pada
saat dilalui (untuk goyangan)
Apabila kondisi jembatan tidak lurus,
berarti kabel angin mempunyai
kekencangan yang tidak sama.
PEKERJAAN PEMERIKSAAN AKHIR
1. Persiapan peralatan
Water pass atau theodolit
Meteran

2. Langkah kerja
Setelah segalanya telah terpasang dan bentangan jembatan gantung telah lurus
maka yang harus kita lakukan adalah mengadakan pemeriksaan menyeluruh
atau pemeriksaan akhir.
Pertama yang harus selalu kita periksa adalah kekencangan mur baut .
Kemudian ketepatan camber
Kemudian kita periksa kelendutan dan goyangan jembatan serta kelurusan
jembatan.

Anda mungkin juga menyukai