A. PENDAHULUAN
Metode pelaksanaan merupakan penjabaran secara tertulis mengenai
pelaksanaan di lokasi pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan hingga pekerjaan
akhir. Tujuan utama dari dibuatnya metode pelaksanaan ini adalah untuk
memperjelas tata urut kerja yang akan dilaksanakan agar pelaksanaan pekerjaan
dapat terkoordinir dengan baik dan berjalan sesuai dengan spesifikasi teknis,
gambar rencana dan Bill of Quantity serta waktu pelaksanaan yang disediakan.
Dengan kata lain, metode pelaksanaan ini dibuat untuk menjaga kualitas dan
kuantitas dari pekerjaan yang dikerjakan serta tepat waktu.
C. LINGKUP PEKERJAAN
a. DIVISI 1. UMUM
1. Mobilisasi
2. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
4. Pengujian pH
5. Pengujian Oksigen Terlarut (DO)
6. Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS)
7. Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)
8. Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)
9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
10. Manajemen Mutu
b. DIVISI 2. DRAINASE
1. Pasangan Batu dengan Mortar
f. DIVISI 7. STRUKTUR
1. Beton struktur fc’ 20 MPa
2. Beton Siklop fc’15 Mpa
3. Beton fc’10 Mpa
4. Baja Tulangan Polos BjTP 280
5. Fondasi Cerucuk, Penyedian dan Pemancangan
6. Pasangan Batu
7. Sambungan siar muai tipe Asphaltic Plug, Fixed
8. Papan Nama Jembatan
9. Pembongkaran Pasangan Batu
10. Pembongkaran Beton
DIVISI 1. UMUM
1. Mobilisasi
Adapun pada pekerjaan ini mencakup pemasangan papan nama proyek pada
titik atau lokasi dimana proyek akan dilaksanakan, dokumentasi, dan lain-lain.
Untuk mobilisasi tenaga, bahan material, Peralatan berat dan alat bantu
dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan dari pelaksanaan
pekerjaan di lapangan. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket
Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 10 minggu (6
minggu pada bulan ke-1 dan ke-2 dan 2 minggu pada bulan ke-9), dengan bobot
pekerjaan sebesar 5,027%.
4. Pengujian pH
Pekerjaan ini meliputi, pengujian derajat keasaman (pH) air dan air limbah
dengan menggunakan alat pH meter. Metode pengukuran pH berdasarkan
pengukuran aktifitas ion hidrogen secara potensiometri/elektrometri dengan
menggunakan pH meter.
Bahan
o Larutan penyangga (buffer)
a) Larutan penyangga, pH 4,004 (250C). Timbangkan 10,12 g
kalium hidrogen ptalat, KHC8H4O4, dilarutkan dalam 1000 mL
air suling.
b) Larutan penyangga, pH 6,863 (250C). Timbangkan 3,387 g
kalium dihidrogen fosfat, KH2PO4 dan 3,533 g dinatrium
hydrogen fosfat, Na2HPO4, dilarutkan dalam 1000 mL air
suling.
c) Larutan penyangga, pH 10,014 (250C). Timbangkan 2,092 g
natrium hidrogen karbonat, NaHCO3 dan 2,640 g natrium
karbonat, Na2CO3, dilarutkan dalam 1000 mL air suling.
Peralatan
o pH meter dengan perlengkapannya;
o pengaduk gelas atau magnetik;
o gelas piala 250 mL;
o kertas tissue;
o timbangan analitik; dan
o termometer.
Persiapan pengujian
o Lakukan kalibrasi alat pH-meter dengan larutan penyangga
sesuai instruksi kerja alat setiap kali akan melakukan
pengukuran.
o Untuk contoh uji yang mempunyai suhu tinggi, kondisikan
contoh uji sampai suhu kamar.
Prosedur
o Keringkan dengan kertas tisu selanjutnya bilas elektroda
dengan air suling.
o Bilas elektroda dengan contoh uji.
o Celupkan elektroda ke dalam contoh uji sampai pH meter
menunjukkan pembacaan yang tetap.
o Catat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH
meter.
Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi
Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 5 minggu (4 minggu pada bulan ke-
1 dan 2 minggu pada bulan ke-2), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,240%.
Bahan
o mangan sulfat, MnSO4.4H2O; MnSO4.2H2O atau MnSO4.H2O;
o air suling;
o natrium hidroksida, NaOH atau Kalium hidroksida, KOH;
o Na Iodida, NaI atau Kalium Iodida, KI;
o amilum/kanji;
o natrium azida, NaN3
o asam salisilat;
o asam sulfat, H2SO4 pekat;
Peralatan
o botol Winkler;
o buret mikro 2 mL atau digital buret 25 mL;
o pipet volume 5 mL; 10 mL dan 50 mL;
o pipet ukur 5 mL;
o erlenmeyer 125 mL;
o gelas piala 400 mL; dan
o labu ukur 1000 mL.
Persiapan pembuatan pereaksi
o Larutan mangan sulfat
Larutkan 480 g MnSO4.4H2O atau 400 g MnSO4.2H2O atau 364 g
selama 2 jam dengan air suling dan tepatkan sampai 1000 mL.
Persiapan pengujian
o Sediakan botol Winkler
o Masukkan contoh uji ke dalam botol Winkler sampai meluap,
hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara, kemudian tutup
rapat jangan sampai ada gelembung udara didalam botolnya.
o Lakukan pengujian contoh uji segera setelah contoh uji di ambil.
Penetapan larutan thio sulfat dengan kalium bi-iodat
o Larutkan lebih kurang 2 g KI dalam erlenmeyer dengan 100 mL
sampai dengan 150 mL air suling.
o Tambah 1 mL H2SO4 6N atau beberapa tetes asam sulfat pekat.
pekat, 10,00 mL. 0,1000 N K2Cr2O7 dan 1 g KI, aduk dan simpan
Prosedur
CATATAN
Penambahan volume pereaksi diatas berdasarkan botol winkler 250 mL sampai
dengan 300 mL, bila menggunakan botol winkler dengan volume yang lain agar
dihitung secara proporsional.
Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan
Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 5 minggu (4 minggu
pada bulan ke-1 dan 2 minggu pada bulan ke-2), dengan bobot pekerjaan sebesar
0,240%.
6. Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS)
Kegiatan pengujian ini untuk menentukan kadar padatan terlarut total, padatan
terlarut total yang menguap dan padatan terlarut total yang terikat dalam air dan
air limbah secara gravimetri. Dalam pengujiannya, penimbangan padatan terlarut
total tidak boleh lebih dari 200 mg.
Prinsip
Penguapan contoh uji yang sudah disaring dengan kertas saring berpori 2
μm pada suhu 180ºC kemudian ditimbang sampai berat tetap.
Bahan
o air suling dengan daya hantar listrik kurang dari 2 μS/cm;
o kertas saring bebas abu;
Peralatan
o neraca analitik;
o cawan terbuat dari porselen atau platina atau silika;
o oven;
o tanur yang dipakai dapat dipanaskan sampai suhu 550oC;
o penjepit kertas saring;
o penjepit cawan;
o alat penyaring yang dilengkapi dengan pompa penghisap;
o penangas air;
o pipet; dan
o desikator.
(COD) dalam air dan air limbah dengan reduksi Cr2O7 2− secara spektrofotometri
pada kisaran nilai COD 100 mg/L sampai dengan 900 mg/L pengukuran dilakukan
pada panjang gelombang 600 nm dan nilai COD lebih kecil atau sama dengan 90
mg/L pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 420 nm. Metode ini
digunakan untuk contoh uji dengan kadar klorida kurang dari 2000 mg/L.
Senyawa organik dan anorganik, terutama organik dalam contoh uji dioksidasi oleh
sinar tampak. Cr2O7 2− kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 420 nm dan Cr
3+
. kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 600 nm.
Untuk nilai COD 100 mg/L sampai dengan 900 mg/L kenaikan Cr 3+ . ditentukan
pada panjang gelombang 600 nm. Pada contoh uji dengan nilai COD yang lebih
tinggi, dilakukan pengenceran terlebih dahulu sebelum pengujian. Untuk nilai COD
lebih kecil atau sama dengan 90 mg/L penurunan konsentrasi Cr2O7 2− ditentukan
pada panjang gelombang 420 nm.
Bahan
o air bebas organik;
o digestion solution pada kisaran konsentrasi tinggi. Tambahkan
10,216 g K2Cr2O7 yang telah dikeringkan pada suhu 150 °C selama
2 jam ke dalam 500 mL air suling. Tambahkan 167 mL H2SO4 pekat
dan 33,3 g HgSO4. Larutkan dan dinginkan pada suhu ruang dan
encerkan sampai 1000 mL.
o digestion solution pada kisaran konsentrasi rendah. Tambahkan
1,022 g K2Cr2O7 yang telah dikeringkan pada suhu 150 °C selama
2 jam kedalam 500 mL air suling. Tambahkan 167 mL H2SO4 pekat
dan 33,3 g HgSO4. Larutkan, dan dinginkan pada suhu ruang dan
encerkan sampai 1000 mL.
o larutan pereaksi asam sulfat. Larutkan 10,12 g serbuk atau kristal
Ag2SO4 ke dalam 1000 mL H2SO4 pekat. Aduk hingga larut.
CATATAN Proses pelarutan Ag2SO4 dalam asam sulfat dibutuhkan waktu
pengadukan selama 2 (dua) hari, sehingga digunakan magnetic stirer untuk
mempercepat melarutnya pereaksi.
o asam sulfamat (NH2SO3H). Digunakan jika ada gangguan nitrit.
Tambahkan 10 mg asam sulfamat untuk setiap mg NO2-N yang ada
dalam contoh uji.
o larutan baku Kalium Hidrogen Ftalat (HOOCC6H4COOK, KHP) ≈
COD 500 mg O2/L Gerus perlahan KHP, lalu keringkan sampai berat
konstan pada suhu 110 °C. Larutkan 425 mg KHP ke dalam air bebas
organik dan tepatkan sampai 1000 mL. Larutan ini stabil bila
disimpan dalam kondisi dingin pada temperatur 4 °C ± 2 °C dan dapat
digunakan sampai 1 minggu selama tidak ada pertumbuhan mikroba.
Sebaiknya larutan ini dipersiapkan setiap 1 minggu.
CATATAN 1 Larutan baku Kalium Hidrogen Ftalat digunakan sebagai
pengendalian mutu kinerja pengukuran.
CATATAN 2 Bila nilai COD contoh uji lebih besar dari 500 mg/L, maka dibuat
larutan baku KHP yang mempunyai nilai COD 1000 mg O2/L.
CATATAN 3 Larutan baku KHP dapat menggunakan larutan siap pakai.
Peralatan
o spektrofotometer sinar tampak (400 nm sampai dengan 700 nm);
o kuvet;
o digestion vessel, lebih baik gunakan kultur tabung borosilikat
dengan ukuran 16 mm x 100 mm; 20 mm x 150 mm atau 25 mm x
150 mm bertutup ulir. Atau alternatif lain, gunakan ampul borosilikat
dengan kapasitas 10 mL (diameter 19 mm sampai dengan 20 mm);
o pemanas dengan lubang-lubang penyangga tabung (heating block);
CATATAN Jangan menggunakan oven.
o buret;
o labu ukur 50,0 mL; 100,0 mL; 250,0 mL; 500,0 mL dan 1000,0 mL;
o pipet volumetrik 5,0 mL; 10,0 mL; 15,0 mL; 20,0 mL dan 25,0 mL;
o gelas piala;
o magnetic stirrer; dan
o timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg.
Persiapan dan pengawetan contoh uji
o Persiapan contoh uji
- homogenkan contoh uji;
CATATAN Contoh uji dihaluskan dengan blender bila mengandung padatan
tersuspensi.
- cuci digestion vessel dan tutupnya dengan H2SO4 20 % sebelum
digunakan;
o Pengawetan contoh uji
- Bila contoh uji tidak dapat segera diuji, maka contoh uji diawetkan
dengan menambahkan H2SO4 pekat sampai pH lebih kecil dari 2
dan disimpan dalam pendingin pada temperature 4 °C ± 2 °C
dengan waktu simpan maksimum yang direkomendasikan 7 hari.
Pembuatan larutan kerja
Buat deret larutan kerja dari larutan induk KHP dengan 1 (satu) blanko dan
minimal 3 kadar yang berbeda secara proporsional yang berada pada
rentang pengukuran.
Prosedur
o proses digestion
- pipet volume contoh uji atau larutan kerja, tambahkan digestion
solution dan tambahkan larutan pereaksi asam sulfat yang
memadai ke dalam tabung atau ampul
- tutup tabung dan kocok perlahan sampai homogen;
- letakkan tabung pada pemanas yang telah dipanaskan pada suhu
150 °C, lakukan refluks selama 2 jam.
CATATAN Selalu gunakan pelindung wajah dan sarung tangan untuk melindungi
dari panas dan kemungkinan menyebabkan ledakan tinggi pada suhu 150 °C.
o Pembuatan kurva kalibrasi
Kurva kalibrasi dibuat dengan tahapan sebagai berikut:
- hidupkan alat dan optimalkan alat uji spektrofotometer sesuai
petunjuk penggunaan alat untuk pengujian COD. Atur panjang
gelombangnya pada 600 nm atau 420 nm;
- ukur serapan masing-masing larutan kerja kemudian catat dan
plotkan terhadap kadar COD;
- buat kurva kalibrasi dari data pada butir 3.7.1.b) di atas dan
tentukan persamaan garis lurusnya;
- jika koefisien korelasi regreasi linier (r) < 0,995, periksa kondisi
alat dan ulangi langkah pada butir 3.7.1 a) sampai dengan c) hingga
diperoleh nilai koefisien r ≥ 0,995.
o Pengukuran contoh uji
Untuk contoh uji COD 100 mg/L sampai dengan 900 mg/L
- dinginkan perlahan-lahan contoh yang sudah direfluks sampai
suhu ruang untuk mencegah terbentuknya endapan. Jika perlu,
saat pendinginan sesekali tutup contoh dibuka untuk mencegah
adanya tekanan gas;
- biarkan suspensi mengendap dan pastikan bagian yang akan
diukur benar-benar jernih;
- ukur serapan contoh uji pada panjang gelombang yang telah
ditentukan (600 nm);
- hitung kadar COD berdasarkan persamaan linier kurva kalibrasi;
- lakukan analisa duplo.
Untuk contoh uji COD lebih kecil dari atau sama dengan 90 mg/L
- dinginkan perlahan-lahan contoh yang sudah direfluks sampai
suhu ruang untuk mencegah terbentuknya endapan. Jika perlu,
saat pendinginan sesekali tutup contoh dibuka untuk mencegah
adanya tekanan gas;
- biarkan suspensi mengendap dan pastikan bagian yang akan
diukur benar-benar jernih;
- gunakan pereaksi air sebagai larutan referensi;
- ukur serapannya contoh uji pada panjang gelombang yang telah
ditentukan (420 nm);
- hitung kadar COD berdasarkan persamaan linier kurva kalibrasi;
- lakukan analisa duplo.
CATATAN Apabila kadar contoh uji berada di atas kisaran pengukuran, lakukan
pengenceran.
Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan
Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 5 minggu (4 minggu
pada bulan ke-1 dan 2 minggu pada bulan ke-2), dengan bobot pekerjaan sebesar
0,240%.
9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Selain itu, penyedia jasa juga harus menyediakan air bersih, kamar mandi
dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja.
Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para
pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
DIVISI 2 DRAINASE
1. Pasangan Batu dengan Mortar
• Pasangan batu dengan mortar dilaksanakan untuk pembuatan saluran
drainase.
• Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
• Prosedur pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis
• Lokasi pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan
• Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
• Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan
digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
• Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
• Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.
DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
1. Galian Biasa
Adapun uraian pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
o Sebelum mengerjakan pekerjaan galian biasa terlebih dahulu membuat request
dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
o Semua peralatan dan kelengkapan untuk menggali dan mengangkut tanah hasil
galian disediakan terlebih dahulu.
o Pelaksana Lapangan membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor
yang selanjutnya diteruskan kepada para pekerja agar dalam pelaksanaan ini
tidak melenceng dari gambar.
o Galian dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket sesuai dengan
keperluan dan kondisi di lapangan.
o Pastikan lokasi bebas untuk maneuver alat dan tidak diperkenankan orang
terlalu dekat.
o Galian dikerjakan dengan hati-hati agar tidak tidak merusak
konstruksi/struktur tanah bawah yang digali.
o Lakukan finishing akhir untuk persiapan dan trimming dengan menggunakan
bucket excavator agar hasil galian aman dan padat.
o Untuk daerah yang curam buat trap untuk menghindari longsoran.
o Pelaksana Lapangan selalu mengawasi para pekerja yang sedang berlangsung
sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien.
o Selama pekerjaan ini berlangsung buat dokumentasi dan selalu adakan
pengecekan terhadap dimensi galian biasa tersebut.
Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan
Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu
ke-13 dan minggu ke-21 sesuai dengan kebutuhan item pekerjaan), dengan bobot
pekerjaan sebesar 0,135%.
Volume pekerjaan : 19.98 m 3
Waktu pelaksanaan : minggu ke-13 dan minggu ke-21
Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur)
dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.
Persiapan Pekerjaan
1) Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule,
perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk
memperoleh persetujuan dari Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan
dimulai.
2) Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum
tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).
3) Menentukan titik galain dan lokasi buangan material galian.
Uraian Pengerjaan
1) Menentukan titik dan luasan yang akan digali lalu dimarking pada perkerasan
berbutir jalan lama.
2) Melakukan pengerukan dengan alat Jack Hammer atau Ganco.
3) Hasil galian diangkut dengan dump truk dibuang ke lokasi yang telah
ditentukan.
4) Hasil galian dibersihkan dengan compressor dan dirapikan.
Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan
Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu
ke-27 dan minggu ke-28 sesuai dengan kebutuhan item pekerjaan), dengan bobot
pekerjaan sebesar 1,184%.
DIVISI 7. STRUKTUR
1. Beton mutu sedang fc’20 MPa
Beton mutu sedang dengan fc’20 MPa digunakan pada elemen struktur selimut
bronjong. Campuran beton diaduk dengan menggunakan mesin pengaduk (Pan.
Mixer, Truk Mixer) dan pemadatan selama pengecoran dilakukan dengan
menggunakan concrete vibrator. Untuk menjaga mutu beton sesuai spesifikasi
yang diinginkan perlu dilakukan pengujian nilai slump (slump test) pada saat
pengecoran dan silinder beton untuk uji tekan beton di laboratorium. Teknis
pekerjaan beton mutu sedang dengan fc’ 20 MPa ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
Pekerjaan Persiapan
• Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.
• Material campuran beton (semen, pasir, agregat) didatangkan dari penyedia
material (supplier) ke lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat
penyimpanan/ Gudang/Storage.
• Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang
yang diminta.
• Jenis Semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen
lelang.
• Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya
digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak,
garam, asam, basa, gula atau organik.
• Agregat kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan
permintaan dari spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan
direksi.
• Material agregat diperoleh dengan pemecahan batu (rock) atau berangkal
(boulder), atau dari pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir
sungai.
• Agregat bebas dari bahan organik seperti spesifikasi teknis yang ada dalam
dokumen pelelangan.
• Selama kegiatan pengecoran dilakukan, keselamatan dan kesehatan kerja di
lokasi pekerjaan harus tetap diperhatikan guna menghindari terjadinya resiko
kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.
Pencampuran dan Penakaran
• Rancangan Campuran Proporsi (Mix Design), bahan dan berat penakaran
menggunakan metode sesuai yang disyaratkan.
• Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan
dijadikan acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton di
lapangan dan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
• Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen
lelang dan mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
• Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta
dalam dokumen pelelangan.
• Pencampuran :
a) Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (Mixer).
b) Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur
yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan
dalam setiap penakaran.
c) Pertama-tama alat pencampur diisi dengan agregat, pasir dan semen yang
telah ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air
ditambahkan.
Pelaksanaan Pengecoran.
• Sebagai persiapan lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu,
bendrat, paku dan sampah lainnya.
• Alat-alat Pelindung Diri (APD) bagi para pekerja seperti helm, sepatu safety
dan lainnya harus digunakan untuk mencegah adanya resiko kecelakaan kerja
saat pengecoran.
• Bekisting dilumuri minyak bekisting (mould oil) hingga rata. Kebocoran
bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran
sebelumnya (jika ada) telah disiram dengan calbond atau air semen serta
bekisting dibebaskan dari genangan air.
• Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia, sebelumnya material beton
ditampung pada tempat penampungan untuk kemudian dituang langsung ke
tempat bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5
meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta
beton, (segregasi).
• Pemadatan dibantu dengan vibrator mechanical tipe tertentu dalam jumlah yang
memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton
sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai
tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis dan apabila telah
selesai dapat dilanjutkan dengan pengukuran kuantitas kerja guna dituangkan
dalam sertifikat pembayaran.
Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi
Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 6 minggu (pada minggu ke-10 dan
minggu ke-12, minggu ke-17 dan minggu ke-19 dan minggu ke-28 sampai minggu
ke-29, sesuai dengan penempatan item pekerjaan), dengan bobot pekerjaan
sebesar 15,089%.
Pekerjaan Persiapan
• Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia) dan alat bantu berupa bar
bender (alat pembengkok tulangan) dan bar cutter (alat pemotong tulangan).
• Lokasi pekerjaan : perletakan elastomerik dan perkerasan beton semen.
• Sarung tangan, helm dan sepatu safety harus dikenakan oleh para pekerja guna
menghindari cedera serius saat melaksanakan pekerjaan pembesian
dilapangan.
Uraian Pelaksanaan
• Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan.
• Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang
proyek.
• Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan
dengan bar bender dikerjakan pada saat suhu dingin.
Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan gambar kerja.
Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi
Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 11 minggu (pada minggu ke-8 s/d
minggu ke-11, minggu ke-15 s/d minggu 19 dan minggu ke-27 s/d minggu ke-29
sesuai dengan penempatan item pekerjaan), dengan bobot pekerjaan sebesar
16,014%.
Volume pekerjaan : 7029 kg
Waktu pelaksanaan : minggu ke-8 s/d minggu ke-11, minggu ke-15
s/d minggu 19 dan minggu ke-27 s/d minggu ke-
29
Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur)
dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.
6. Pasangan batu
Pekerjaan ini menggunakan bahan semen, pasir, dan air dicampur dan diaduk
menjadi mortar dengan menggunakan alat bantu. Batu dibersihkan dan dibasahi
permukaannya sebelum dipasang. Kemudian sejumlah pekerja menyelesaikan
pekerjaan dan merapikan pasangan batu. Jika dibawah pasangan ada pancangan
cerucuk galam maka pancangan cerucuk galam tersebut dipotong rapi untuk
selanjutnya dikasih pasangan batu diatasnya. Pasangan batu ditanam/digali untuk
memperkuat pasangan dari pergeseran. Pekerjaan ini mencakup pembuatan
struktur yang dibuat dari pasangan batu. Mutu yang diharapkan yakni pasangan
batu sesuai spesifikasi, pasangan batu yang rapi dan tidak terdapat rongga antar
pasangan batu dan elevasi sesuai yang direncanakan.
Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi
Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 4 minggu (pada minggu ke-22 s/d
minggu ke-25), dengan bobot pekerjaan sebesar 3,338%.
2. Penambalan (Patching)
Uraian pekerjaan
penambalan pada Beton keropos dengan atau tanpa besi tulangan yang
terekspose
Untuk beton keropos tanpa tulangan yang terekspose, diajukan
metode patching (tambalan) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
o Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan
permukaan yang padat.
o Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan
Sika Bond NV, tunggu ± 30 menit.
o Tambal area yang terbuka dengan Sika monotop 613
o Lakukan Curing area yang perlu diperbaiki.
5. Penambalan (pathching)
Uraian pekerjaan
penambalan pada Beton keropos dengan atau tanpa besi tulangan yang
terekspose
Untuk beton keropos tanpa tulangan yang terekspose, diajukan
metode patching(tambalan) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
o Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan
permukaan yang padat.
o Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan
Sika Bond NV, tunggu ± 30 menit.
o Tambal area yang terbuka dengan Sika monotop 613
o Lakukan Curing area yang perlu diperbaiki.
Penambalan Retak pada plat
Untuk retak-retak ringan ( lebar retak < 0.3 mm ) pada lantai beton diajukan
perbaikan dengan penambalan menggunakan Sikagrout 215 .
Metode perbaikannya adalah sebagai berikut:
o Bersihkan debu dan kotoran-kotoran pada daerah retak dan siram permukaan
lantai dengan air
o Tambal retak pada lantai dengan menggunakan Sikagrout 215
o Bahan Grout dapat dicampur hingga dapat mengalir (volume air sebanyak 4.25
lt untuk 1 sak 25 kg) atau cukup agar bisa digunakan trowel (volume air
sebanyak 2,75 liter untuk 1 sak 25 kg)
o Lakukan Curing dengan menggunakan Curing Coumpoun
mikkron
Kegiatan ini mencakup pengecatan elemen sandaran dan tiang sndaran pada
jembatan, dengan ketebalan berdsarkan gambar rencana. Warna yang digunakan
disesuaikan dengan gambar rencana atau kesepakatan direksi.
Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan
Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 1 minggu (pada minggu
ke-34), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,092%.
Volume pekerjaan : 20 m 1
Waktu pelaksanaan : minggu ke-26
Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur)
dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-
lain