Alat Musik Tradisional Kepulauan Riau
Alat Musik Tradisional Kepulauan Riau
Gambus merupakan alat musik petik yang menjadi ciri khas musik-
musik timur tengah yang kemudian berkembang menjadi musik melayu
yang bernuansa islam. Alat musik Gambus yang mirip dengan mandolin
ini memiliki jumlah senar sebanyak 3 - 12 buah.
Saat ini alat musik kordeon menjadi alat musik yang umum
digunakan pada musik-musik melayu, termasuk musik
yang berkembang di Kepulauan Riau (Kepri).
Gedombak adalah alat musik tradisional Kepulauan Riau yang dibunyikan dengan cara dipukul.
Alat musik ini terbuat dari kayu, kulit binatang dan rotan. Gedombak sejenis gendang
menyerupai piala. Gendang ini dibunyikan untuk mengiringi teater mak yong yang populer di
daerah Riau. Gedombak dimainkan bersama dengan nafiri, gong tetawak, breng-breng (gong
pipih) dan ceracap (tepuk bambu).
Alat musik Gendang Nobat terbuat dari kayu, kulit binatang dan rotan.
Gendang Nobat merupakan salah satu perangkat dari alat musik Melayu.
Kata nobat berasal dari bahasa Persia yaitu nau yang berarti sembilan
dah bat yang berarti alat musik.
Alat ini terdiri dari gendang negara, nafiri, serunai, dua gendang nobat,
dua kopok-kopok, dan gong maha guru. Alat musik tersebut dianggap
sakral dan algu-lagunya tidak boleh dimainkan sembarangan, bahkan
alat musik ini tidak boleh dilangkahi. Para pemain gendang nobat
berasal dari keluarga kerajaan atau keluarga yang telah ditunjuk.
8.Gendang
10. Gong
Gong adalah alat musik pukul yang umum ditemui di
banyak provinsi Indonesia. Alat musik yang dibuat dari
perunggu atau logam lainnya ini merupakan alat musik
(waditra) berbentuk bundar dan besar seperti kuali.
Sebagai waditra berpenclon yang sangat besar, gong
mempunyai garis tengah 69 cm s/d 105 cm. Di atas
mistranya diberi variasi ular naga yang dibuat dari kayu.