Alat Riau
Musik Tradisioanal Riau
Umumnya kita pasti senang mendengar musik. Seperti yang kita rasakan bahwa dengan mendengarkan musik
dapat memberikan efek relaksasi pada pikiran dan perasaan kita. Musik itu sebenarnya merupakan susunan nada
yang dibunyikan dengan alunan dan irama tertentu yang dipadu begitu harmonis sehingga menghasilkan bunyi-
bunyian yang indah.
Sejak zaman dahulu musik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, tidak terkecuali di tanah Melayu Riau.
Tanah Melayu adalah salah satu daerah yang memiliki alat-alat musik yang unik.
Perlu diketahui juga bahwa mendengarkan musik itu tidak hanya dirasakan oleh orang-orang di zaman sekarang.
Bahkan dari zaman dahulu orang juga sudah mengenal musik. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya ternyata
di setiap daerah atau provinsi di Indonesia terdapat beragam peninggalan budaya-budaya para pendahulu kita,
tidak ketinggalan budaya yang ditinggalkan itu adalah dalam bidang kesenian dan musik.
Termasuk juga di Provinsi Riau yang merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Sumatera yang terkenal
dengan kebiasaan hidup suku melayu di sana. Dalam hal bermain musik, orang melayu terdahulu juga punya
beberapa peninggalan alat-alat musik tradisional. Mari kita ketahui lebih jauh lagi.
Nafiri adalah alat musik tradisional Riau yang bentuknya seperti terompet dan dimainkan dengan cara ditiup. Di
antara alat musik Riau lainnya, Nafiri menjadi yang paling dikenal. Hal ini selain karena ia sering dimainkan
dalam pertunjukan makyong, juga karena alat musik ini memiliki fungsi lain yaitu sebagai alarm pemberitahuan
bagi masyarakat suatu kampung ketika datang bencana, kemalingan, kematian, dan informasi mendesak lainnya.
Dalam upacara pernikahan adat Riau, ada satu rebana dengan bentuk unik yang sering ditabuh ketika mempelai
pria datang ke rumah mempelai wanita. Rebana tersebut benama Rebana ubi. Rebana ini jika ditabuh
mengeluarkan suara yang cukup keras sehingga sengaja dimainkan untuk menyemarakan pesta pernikahan.
Selain itu, ketukan tabuhan dari cara memainkan rebana ini juga memiliki aturan khusus yang harus dipahami
oleh para pemainnya.
Alat musik tradisional Riau selanjutnya adalah gambus. Gambus merupakan alat musik yang dimainkan dengan
cara dipetik. Bentuknya seperti mandolin dengan jumlah senar antara 3 – 12 buah. Gambus biasa dimainkan
bersama gendang sebagai pengiringnya.
Gendang adalah alat musik ritmis yang dimainkan untuk mengatur ritme musik dan aturan nada dari alat musik
lainnya. Bukan hanya di Riau, gendang juga dapat kita temukan di daerah-daerah lain di nusantara yang dihuni
oleh sub etnis Melayu, misalnya sebagai alat musik tradisional Sulawesi Selatan. Gendang dimainkan dengan cara
ditepuk menggunakan telapak tangan. Adapun berdasarkan ukurannya, gendang dibedakan menjadi beberapa
macam dengan penamaannya masing-masing, gendang kecil disebut ketipung, gendang ukuran sedang disebut
gendang kebar atau ciblon, dan yang besar disebut gendang kalih.
Akordeon atau juga disebut Kordeon adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipompa dan ditekan
sedemikian rupa. Di antara alat musik tradisional Riau lainnya, akordeon menjadi yang paling sulit dimainkan.
Kendati begitu, iramanya yang khas membuat alat musik ini wajib untuk selalu ada di setiap pertunjukan seni
musik tradisional Melayu Riau.
Di Asia Tenggara, alat musik gong adalah alat musik yang wajib ada dalam pertunjukan seni musik tradisional.
Tak terkecuali di Riau, gong juga sering dimainkan terutama saat upacara adat. Gong terbuat dari kuningan atau
logam lainnya yang dipukul menggunakan alat pemukul khusus. Nada gong dipengaruhi oleh seberapa besar
ukuran gong yang dipukul.
Alat musik tradisional Riau selanjutnya adalah Talempong atau kadang disebut Calempong. Alat musik ini adalah
alat perkusi yang terbuat dari logam seperti kuningan, perunggu, atau besi yang berbentuk bundar. Talempong
memiliki ukuran yang beragam dimana masing-masing memiliki bunyi yang berbeda saat dipukul menggunakan
sepasang kayu yang dibalu kain atau karet.