Anda di halaman 1dari 2

Cerita fantasi

Mahkota Emas

Kaki tanganku tak bisa digerakan. Aku hanya terdiam beku di atas kursi

yang kududuki. Angin terus berhembus, padahal tak ada pintu atau

jendela yang terbuka. Bahkan kipas angin pun tak menyala. Aku pun

terpaku pada tv yang menyala kabur. Entah kenapa, aura dingin ini

timbul dari tv kaburku.

Sesekali nampak gambar seorang pria berpakaian hitam, bertopeng

putih, dengan mahkota emas di kepalanya. Siapa dia? Aku pun tidak

tahu. Aku mencoba memejamkan mata namun terangnya tv masih

menembus kelopakku. Namun aku terus memejam, berharap ini

hanyalah mimpi.

Dan beberapa menit kemudian, cahaya terang itu meredup. Namun rasa

dingin ini semakin menjadi. Aku benar-benar menyerah untuk mencari

tahu. Tapi aku mencoba untuk membuka mata. Dan, pria itu hadir di
depanku, hanya menatapku dengan dingin. Mahkotanya menyala terang,

tetapi tidak membuatku silau. Aku benar-benar tidak mengerti. Apakah

aku akan mati?

Pria itu mengarahkan tangannya kepadaku. Dan dari telapak tangannya

itu, keluar mata yang kemudian memancarkan sinar, yang

mememutarkan kenangan-kenangan suram hidupku. Yah, aku telah

membunuh keluargaku, bahkan keluarga kekasihku beserta dirinya

sendiri. Aku memang biadab, dan aku pantas mendapatkannya. Lalu pria

itu memberikan aku selembar kertas beserta pensil, dan membiarkanku

menulis apa saja yang ingin kutulis. Lalu semua aku akhiri dengan tanda

tanganku di bawah ini.

Dan aku berharap, ada yang membacanya.

Anda mungkin juga menyukai