Anda di halaman 1dari 4

Kota demokratis

Isu kota masa depan


Doxiadis :
Telah meramalkan bahwa kota-kota yang ada di dunia ini, termasuk di Indonesia
kan tumbuh dan bengkak semakin besar, semakin kuat dan sulit dikendalikan kota
(polis) akan menjadi metropolis (kota raya), kemudian megapolis ( kota mega ),
lalu menjadi ecumenopolis ( kota dunia ), dan bila tidak hati-hati akan berakhir
dengan kota mayat ( necropolis )

Walaupun apa yang diungkapkan doxiadis di atas hanya sekedar ramalan, tapi
tidak ada salahnya bila kita berhati-hati dan mengantisipasinya secara bersama-
sama dalam mengelola kota ini.

John Ormsbee ( 1986 )


Bahwa kita harus lebih berhati-hati dalam mengelola kota dan lingkungan binaan
manusia. Selain itu, yang terpenting adalah kita berharap jangan sampai terjadi
ecological suicede ( baca : bunuh diri ekologi ) oleh pihak-pihak tertentu terhadap
pembangun kota ini.

Profil kota masa depan


Technopolis : kota yang didominasi para rekayasawan dan teknolog
wujudnya dapat berupa kota yang sarat dengan bangunan jangkung, kota
kompak satu dimensi, kota terapung, kota di dalam laut, kota di udara,
kota yang bisa berjalan dan semacamnya.
Profitopolis : kota yang didominasi kalangan pengusaha atau sektor
swasta. Wujudnya berupa kota yang sangat efektif dan efisien, biasanya
dengan pola papan atur, dan potongan atau profil kota mirip piramid.
Penataan kota seperti itu dilandasi perhitungan ekonomi atau analis biaya-
manfaat (cost- benefit analysis) yang amat cermat, mengabaikan aspek
budaya sosial.
Maxcopolis : kota yang didominasi oleh para pengelola perkotaan dalam
hal ini pimpinan pemerintah daerah : gubernur, bupati, atau wali kota.
Kota-kota akan tampak seragam. Memang serba rapi, tertur, menunjukkan
kedisiplinan. Namun terlihat baku monoton dan tidak ada keragaman
(variasi). Persepsi dan aspirasi rakyat yang heterogen tidak diserap apalagi
diwadahi.
Ecopolis : kota yang didominasi peran kalangan ilmuwan dan pakar
lingkungan. Lingkungan binaan, termasuk berupa arsitekturnya akan
menyatu, selarah, serasi dan seimbang dengan lingkungan alamnya.
Konservasi energi dan pelestarian keseimbangan ekologis menjadi
pertimbangan utama dalam pembangunan kota.
Humanopolis : wajah kota ditentukan sendiri oleh segenap warganya
(stakeholder). Keterlibatan warga kota dalam pembangunan kota yang
berwajah manusia tidak sekedar terbatas pada pemberian informasi,
penyelenggaraan diskusi dan konsultasi, tetapi sudah sampai pada tahap
citizen power. Rakyatlah yang lebih menentukan wajah kota masa depan.

Kebijakan pokok pembangunan kota berkelanjutan


Kontrol
legislatif

Manajemen Strategi
informasi perencanaan

Pendekatan Pendekatan
teknologi ekonomi

Kota demokratis

Peter Katz 1994 : urbanisme baru dan donal

Mc Donal 1996 : kota demokratis yang substansinya adalah :

1. Setiap warga kota mesti diberi kesempatan ikut bicara tentang nasib dan
masa depan kotanya. Kaitan antara citu dan citizen wajib di akomodasi
dengan baik. Tidak ada gunanya kota yang nampak indah berseri bila
sebagian besar warganya tetap saja sengsara.
2. Keberagaman mosaik masyarakat perkotaan harus diwadahi dan tercermin
dalam tata ruangan. Kota selalu bersifat jamak (plural), tidak pernah
tunggal (singular). Takyat mesti di beri pilihan-pilihan alternatif secara
terbuka, tanpa diskriminasi atau dikotomi seperti sekotor formal versus
sektor informal.
3. Pusat-pusat lingkungan yang sekaligus merupakan simpul jasa transportasi
( umum) seyogjanya masih dalam jarak jangkau jalan kaki, dengan
jalan0jalan yang ramping (skinny streets). Paradigma kota berwawasan
automobilitas, mesti diubah menjadi kota berwawasan aksesbilitas. Pejalan
kaki dan pengendara sepeda wajib dilindungi, tidak dikorbankan demi
kenyamanan pengendara mobil.
4. Perlu lebih difalakkan pelestarian taman atau pengadaan ruang-ruang
terbuka untuk umum, sebagai wahana kontak sosial, dalam berbagai skala
rukun tetangga sampai ke skala kota ( dewan kota )
5. Sebagai mensin pertumbuhan ekonomi, kota memang membutuhkan peran
serta aktif dari kalangan swasta, namun sepatutnyalah diarahkan dan
dikendalikan dengan baik oleh manajer pembangunan kota. Semangat
idealisme dan rasa pengabdian mereka harus selalu di tumbuhkan
6. Penyelesaian konflik harus bisa diselesaikan dengan persatuan untuk
peningkatan kesejahteraan mayoritas kaum miskin kota.
7. Perencanaan tata lingkungan perumahan dan pemukinan agar diarahkan
untuk mendukung terciptanya rasa tempat (neighbourliness) dan semangat
komunitas (sesnn of comunity) yang akan menumbuhkan rasa memiliki
dan tekad untuk memlihara lingkungan karena solidaritas dan kohesivitas
sosial yang tinggi. Luntur dan encernya interaksi sosial mesti dibenahi,
agar timbul suasana yang rukun dan damai antara warga kota.

Modal dasar kota ( capital stock)

Natural capital stock = berupa segala sesuatu yang disediakan oleh alam
Human capital stock = berupa sumber daya manusia dengan segenap
kemampuan, ketrampilan dan prilakunya
Social capital stock = berupa organisasi sosial, kelembangaan atau institusi
Human-made capital stock antara lain dalam bentuk investasi dan
teknologi.

Tugas : buat makalah studi kasus tentang manajemen perkotaan

Anda mungkin juga menyukai