Anda di halaman 1dari 61

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

DOSEN PEMBIMBING :

Lilik Marifatul Azizah .,M.kes.

Di Susun Oleh Kelompok 6 :

1. Fidya Dwi Rahma Yunita (201504081)


2. Miftahul Janah (201504087)
3. Bima Wahyunus Pratama (201504091)
4. Putri Agustina (201504098)
5. Baidawi Sukriyanto (201504104)

PROGRAM STUDY D3 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2016
1|Keperawatan jiwa (DPD)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT,yang telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan tugas mata kuliah
keperawatan jiwa konsep asuhan keperawatan pada klien dengan defisit
perawatan diri dapat selesai tepat waktu.

Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta pihak yang
telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung.
Karenanya,kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu,dan semoga Allah SWT membalas budi baik dari semua pihak.

Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, untuk itu kami menyadari bahwa
makalah yang kami susun memiliki benyak kekurangan. Kami membuka pintu
kepada semua pihak agar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan penulisan yang mendatang.Tak ada gading yang tak retak
dan apabila ada hal-hal yang tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafan.

Mojokerto,28 Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

2|Keperawatan jiwa (DPD)


DAFTAR ISI................................................................................. ii

BAB I KONSEP TEORI

A. Definis................................................................................... 1
B. Etiologi.................................................................................. 1
C. Manifestasi Klinis .................................................................. 1
D. Patofisiologi ........................................................................... 2
E. Komplikasi............................................................................ 2
F. Penatalaksanaan..................................................................... 4

BAB II KONSEP ASKEP

A. Pengkajian................................................................................. 6
B. Diagnosa keperawatan.................................................................. 10
C. Rencana keperawatan.................................................................. 11
D. Implementasi................................................................................. 14
E. Evaluasi................................................................................... 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 18

BAB 1
PENDAHULUAN

3|Keperawatan jiwa (DPD)


1.1 Definisi
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
(Nurjannah, 2004).
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan
diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk
dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000).
Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam: Kebersihan diri, makan,
barpakaian, berhias diri,makan sendiri,buang air besar atau kecil sendiri (toiletang), (Keliat
B. A, dkk, 2011).

1.2 Jenis-Jenis Perawatan Diri


1. Kurang perawatan diri: Mandi/ kebersihan
Kurang perawatan diri mandi adalah (mandi) adalah kemampuan untuk
melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
2. Kurang perawatan diri: Mengenakan pakaian/ berhias
Kurang perawatan diri (mengenaan pakaian) adalah gangguan kemampuan
memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
3. Kurang perawatan diri: Makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan
aktivitas makan.
4. Kurang perawatan diri: Toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan toileting diri.

1.3 Etiologi

4|Keperawatan jiwa (DPD)


Menurut tarwoto dan wartonah, (2000) penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai
berikut:
1. Faktor prediposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan kilen tidak mampu melakukan perawatan
diri
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidak pedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latian kemampuan dalam perawatan diri
2. Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kongnisi atau perseptual,cemas,lelah/lemah yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000:59) faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah:
1. Boody Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
dengan kebersihan dirinya.
2. Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3. Status Sosial Ekonomi

5|Keperawatan jiwa (DPD)


Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,pasta gigi,sikat
gigi,shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karenapengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes
melitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan Seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
diri seperti penggunaan sabun, shampo. Dan lain-lain.
7. Kondisi Fisik atau Pesikis
Pada keadaan tertentu/ sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.

Dampak yang timbul dalam masalah personal hygine.


1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangandengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan intregritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
2. Dampak pesiko sosial
Masalah sosial yang berhubungn dengan personal hygine adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, jebutuhan
harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

1.4 Tanda dan Gejala

6|Keperawatan jiwa (DPD)


Menurut depkes (2000:20) tanda dan gejala klien dengan defisit perrawatan diri adalah
a. Fisik
Badan bau,pakaian koror
Rambut dan kulit kotor
Kuku panjang dan kotor
Gigi kotor disertai mulut bau
Penampilan tidak rapi
b. Psikologis
Malas, tidak ada inisiatif
Menarik diri, isolasi diri
Mersa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina
c. Sosial
Interaksi kurang
Kegiatan kurang
Tidak mampu berperilaku sesuai normal
Cara makan tidak terarur bak dan bab disembarang tempat,gosok gigi dan
mandi tidak mampu mandiri

Data yang biasa ditemukan dalam defisit perawatan diri adalah


1. Data subyektif
a. Pasien merasa lemah
b. Malas untuk beraktivitas
c. Merasa tidak berdaya
2. Data obyektif
a. Rambut kotor, acak-acakan
b. Badan dan pakaian kotor dan bau
c. Mulut dan gigi bau
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku panjang dan tidak terawat
1.5 Manifestasi Klinis

7|Keperawatan jiwa (DPD)


Menurut Depkes (2000) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:

1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor.
b. Rambut dan kulit kotor.
c. Gigi kotor disertai mulut bau.
d. Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif.
b. Menarik diri, isolasi diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan
mandi tidak mampu mandiri.

1.6 Mekanisme Koping


a. Regresi
b. Penyangkalan
c. Isolasi diri,menarik diri
d. Itelektualisasi

1.7 Rentang Respon Kongnitif


Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat merawat diri adalah
1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
a) Bina hubungan saling percaya
b) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan
c) Kuatkan kemampuan lien merawat diri
2. Membimbin dan menolong merawat diri
a) Bantu klien merawat diri

8|Keperawatan jiwa (DPD)


b) Ajarkan keterampilan secara bertahap
c) Buatkan jadwal kegiatan setiap hari
3. Ciptakn lingkungan yang mendukung
a) Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi
b) Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien
c) Sediakan ligkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya kamar madi yang
dekat dan tertutup

1.8Patofisiologi

Penurunan kemampuan dan motifasi merawat diri

Isolasi sosial

Defisit perwatan diri: mandi, toileting, makan, berhias

1.9 Penatalaksanaan
1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
2. Membimbing dan menolong klien merawatan diri
3. Ciptakan lingkungan yang mendukung

BAB II

9|Keperawatan jiwa (DPD)


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan


proses pengumpulan karakteristik subjek yang di perlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2008 :111).

Data yang dikumpulkan bisa berupa data objektif yaitu data yang
dapat secara nyata melalui observasi ataupemeriksaan langsung oleh
perawat. Sedangkan data subjektif yang disampaikan secara lisan oleh klien
dankeluarganya. Data ini didapat melalui wawancara perawat kepada klien
dan keluarganya (Keliat, 2007 : 4)

Untuk dapat menyaring data yang diperlukan, umumnya yang


dikembangkan formulir pengkajian dan petunjuk teknis pengkajian agar
memudahkan dalam pengkajian. Sistematika pengkajian menurut Keliat
(2007 :68) meliputi :

1) Identitas klien
meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, alamat, tanggal
masuk, tanggal pengkajian nomorrekam medik, diagnosa medis dan
identitas penanggung jawab.

2) Keluhan utama dan alasan masuk


tanyakan pada klien ataukeluarga apa yang menyebabkan klien datang ke
rumahsakit saat ini serta bagaimana hasil dari tindakan orangtersebut.

3) Faktor predisposisi

10 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
menanyakan kepada klien ataukeluarganya

a) Apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa atau tidak.

b) Apakah ya, bagaimana hasil pengobatan sebelumnya.

c) Klien pernah melakukan, mengalami atau menyaksikan penganiayaan


fisik, seksual, penolakan dari lingkungan,kekerasan dalam keluarga dan
tindakan kriminal.

d) Apakah anggota keluarga ada yang mengalamigangguan jiwa.

e) Pengalaman klien yang tidak menyenangkan (kegagalan yang terulang


lagi, penolakan orang tua, harapan orangtua yang tidak realitas) atau
faktor lain, misalnya kurang mempunyai tanggung jawab personal.

4) Aspek fisik atau biologis


observasi tanda tanda vital(tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan klien)
ukur tinggibadan dan berat badan klien.

5) Psikososial
membuat genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan
hubungan klien dengan keluraga.Masalah yang terkait dengan komunikasi
pengambilankeputusan dan pola asuhan.
6) Status mental meliputi
Penampilan : Melihat penampilan klien dari ujung rambut sampai
ujungkaki. Pada klien dengan defisit perawatan diri (penampilan tidak
rapi, rambut kotor, rambut tidak pernah disisir, gigi kotor dan kuning,
kuku panjang dan hitam).
Pembicaraan

11 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
Aktifitas motorik
Afek dan emosi
Interaksi selama wawancara
Persepsi sensori
7) Kebutuhan persiapan pulang
kemampuan klien dalammakan, BAB/BAK, mandi, berpakaian, istirahat,
tidur,penggunaan obat, pemeliharaan kesehatan, aktivitas didalam rumah
dan di luar rumah.

8) Mekanisme koping, didapat melalui wawancara pada klienatau keluarga


baik adaptif maupun maladaptif.

9) Masalah psikolosial dan lingkungan


didapat dari klien ataukeluarga bagaimana tentang keadaan lingkungan
klien, masalah pendidikan dan masalah pekerjaan.

10)Pengetahuan
apakah klien mengetahui tentang kesehatanjiwa.

11)Aspek medis, obat obatan klien saat ini baik obat fisik, psikofarmako
dan therapy lain.

12) Masalah Keperawatan

Perawat dapat menyimpulkan kebutuhan atau masalah kliendari


kelompok data yang dikumpulkan, kemungkinan kesimpulan adalah
sebagai berikut :

12 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
a) Tidak ada masalah tetapi ada kebutuhan Klien tidak memerlukan
peningkatan kesehatan, klienhanya memerlukan pemeliharaan
kesehatan secaraperiodik karena tidak ada masalah.
b) Ada masalah dengan kemungkinan

(1) Resiko terjadi masalah karena ada faktor yang dapatmenimbulkan


masalah.

(2) Aktual terjadinya masalah disertai data pendukung

2. diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yangmenjelaskan respon


manusia (Status kesehatan atau resikoperubahan pola) dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah

(Carpenito, 2006 dalam Nursalam, 2008 : 35)

Diagnosa keperawatan aktual adalah menyajikan keadaansecara klinis yang


telah di validasikan melalui batasankarakteristik mayor yang di identifikasikan
(Hidayat, 2008 : 106).

Daignosa keperawatan aktual penulisannya adalah adanyapernyataan


masalah (P) dan adanya pernyataan tanda dangejala (Simptom).

1) Menentukan Problem (P)

Dalam menentukan pernyataan problem atau masalahkeperawatan dapat


ditentukan dari data yang terkumpulyang telah di validasi dan di identifikasi
pola.
13 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
2) Menentukan Simptom (S)

Diperoleh dari hasil pengumpulan data yaitu data subjektifdan data objektif
dengan memperhatikan batasankarakteristik dari pernyataan masalah.
(Hidayat, : 2005 108)

3. perencanan

Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah,


mengurangi atau mengoreksi masalah masalah yang diidentifikasi pada
diagnosa keperawatan. Tahapan ini dimulai setelah menentukan diagnosa
keperawatan dan menyimpulkan rencana dokumentasi (Iyer, Taptich
&Bernocchi Losey, 2009 dalam Nursalam, 2008 : 51).

Rencana tindakan keperawatan terdiri dari empat aspekyaitu tujuan,


kriteria evaluasi, intervensi, dan rasionalisasi.Prinsip pembuatan tujuan sebagai
berikut (Nursalam, 2008 : 54)

S : Spesifik (Tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan artiganda)

M: Measurable (Tujuan keperawatan harus dapat di ukur khususnya


tentang perilaku klien : dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan dan bau).

A : Achievable (Tujuan harus dapat di capai).

R : Reasonable (Tujuan harus dapat di pertanggung jawabkansecara Ilmiah)

T : Time (waktu).Rencana Asuhan Keperawatan dengan Defisit Perawatan Diri


(SAK khusus RSJ Cimahi, 2007).

14 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DIRI

TGL DX PERENCANAAN RASIONAL


TUJUAN KRITERIA INTERVENSI
EVALUASI
Kurang Klien Setelah SP. 1
perawatan mampu : pertemuan
diri klien dapat :
Klien Membina Bina Menumbuhkanik
mampume hubungansali hubungansali atankepercayaan
mbinahubu ng percaya ng percaya dalam
ngan Menjelaskan Identifikasi komunikasiterpe
salingperca pentingnya - Kebersihan diri utik agar
ya - Kebersihan - Berdandan kliendapatmengu
Melakukan diri - Makan ngkapkammasala
kebersihan - Berdandan/ - BAB/BAK hnya
dirisecara berhias danmerupakan
mandiri - Makan Jelaskanpenti dasarhubungan
Melakukan - BAB/BAK ngnyakebersi salingpercaya.
berhias/be Dan han diri Dengan
rdandanse mampumelak Jelaskan alat klienmengetahui
cara baik uan dancara pentingnyakeber
Melakukan caramerawat kebersihandir sihan
akan diri. i diridiharapkan

15 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
denganbai Masukan kliendapat
k dalamjadwal melakukanperaw
Melakukan kegiatanklien. atan dirisecara
BAB/BAK mandiritanpa
secara harus
mandiri. diperhatikan
olehorang lain.
Denganmenjelas
kanpentingnyake
bersihan
diridiharapkan
kliendapatmenin
gkatkanperawata
n diri
Dengan
klienmengetahui
alatdan
carakebersihan
diridiharapkan
klienbisa
merawatdirinya
secara baik.
Dengan34
memasukan
dalam jadwal

16 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
kegiatan
diharapkan
dapatmelatih
klien agarbisa
melakukanperaw
atan dirisecara
mandiri.
SP. 2 Denganmengevalu
Evaluasi SP 1 asi diSP 1,
Jelaskan diharapkanklien
pentingnya dapatmeningkatka
berdandan npentingnyakeber
Latih cara sihan
berdandan diri,berdandan/be
a. Untuk klien rhias,
laki makan,BAB/BAK.
laki meliputi Denganmenjelaska
cara npentingnyaberda
- Berpakaian ndandiharapkan
- Menyisir dapatmembantum
rambut erubahpenampila
- Bercukur n kliensupaya
b. Untuk klien terlihatlebih rapih.
perempuan Dengan
- Berpakaian klienmengetahui

17 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
- Menyisir caraberdandan
rambut kliendapat
- Berhias berdandansecara
Masukan mandiritanpa
dalam dibantu olehorang
jadwal kegiatan. lain.
Denganmemasuka
n dalamjadwal
kegiatandiharapka
n kliendapat
lebihmeningkatka
n lagiperawatan
dirinya.

SP. 3 Dengan
Evaluasi mengevaluasi
kegiatanSP 1 kegiatan yang lalu
dan 2 1 dan 2 diharapkan
Jelaskan cara klien dapat
dan alat makan mengulang dan
yang benar mengingat cara
- Jelaskan cara berdandan.
mempersiapkan Dengan
makan menjelaskan cara
- Jelaskan cara dan alat untuk

18 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
merapihkan makan yang benar
peralatan diharapkan klien
makan mampu
setelah makan mempersiapkan,
- Praktek makan merapihkan
sesuai dengan peralatan makan,
tahapan dan praktek makan
makanan yang benar.
yang baik. Dengan melatih
- Latih kegiatan klien cara
makan makan yang benar
Masukan dalam bisa/dapat
jadwal kegiatan melakukan makan
klien. sesuai dengan
tahapan makan
yang baik.
Dengan
memasukan dalam
jadwal kegiatan
diharapkan klien
dapat melakukan
kegiatan secara
continue.

SP. 4 a. Dengan klien

19 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
Evaluasi mengetahui cara
kemampuan BAB/BAK yang
klien baik diharapkan
yang lalu (SP 1,2 klien mampu
dan 3) BAB/BAK di
Latih cara tempat yang
BAB/BAK yang sesuai.
baik. b. Dengan
Dengan menjelaskan cara
mengevaluasi membersihkan diri
kemampuan setelah BAB/BAK
klien diharapkan klien
diharapkan klien dapat melakukan
mampu BAB/BAK yang
mengulang baik.
dan mengingat
cara makan
yang
benar.
a. Menjelaskan
tempat
BAB/BAK
yang sesuai
b. Menjelaskan
cara

20 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
membersihkan
diri setelah
BAB/BAK.

Keluarga Setelahx.p
mampu : ertemuan
Keluarga Keluarga
mampu mampu
membina membina
hubungan hubungan
saling saling
percaya percaya
Merawat Keluarga
anggota agar
keluarga kemampuan
yang klien
mengalami dalam
masalah perawatan
defisit dirinya
perawatan meningkat.
diri
SP 1 Diharapkan pihak
Bina keluarga tidak
hubungan merasa asing
saling percaya dengan kehadiran

21 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
Identifikasi perawat dan
masalah dalam keluarga dapat
merawat klien membantu dalam
dengan maslah memberikan
- Kebersihan diri informasi tentang
- Berdandan klien.
- Makan Dengan
- BAB/BAK mengidentifikasi
Jelaskan difisit masalah dalam
perawatan diri merawat klien di
Jelaskan cara harapkan keluarga
merawat mengetahui
- Kebersihan diri permasalahan
- Berdandan klien dan mampu
- Makan merawat klien.
- BAB/BAK Dengan
Bermain peran menjelaskan
cara merawat Defisit Perawatan
RTL Kelg./ Diri, diharapkan
jadwal keluarga
untuk merawat mengetahui
pengertian Defisit
Perawatan Diri
secara realitas.
Dengan

22 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
menjelaskan cara
merawat.
Diharapkan
keluarga
mengetahui cara
37
cara merawat klien
dengan Defisit
Perawatan Diri.
Dengan bermain
peran diharapkan
keluarga mampu
menjelaskan dan
merawat pasien
seperti yang telah
perawat ajarkan.
Dengan
melakukan
rancana tindak
lanjut keluarga,
dapat
mempermudah
keluarga dalam
merawat klien.

23 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
SP. 2 Dengan
Evaluasi SP 1 mengevaluasi
Latih keluarga kegiatan yang lalu
merawat dapat mengetahui
langsung ke apakah keluarga
klien, mampu
kebersihan diri menjelaskan dan
dan berdandan merawat klien
RTL dalam melakukan
keluarga/jadwal perawatan diri.
untuk merawat Dengan melatih
keluarga merawat
langsung ke
klien,diharapkan
keluarga dapat
merawat klien
secara mandiri.
Dengan
melakukan
rencana
tindak lanjut
keluarga dapat
mempermudah
keluarga dalam
merawat klien

24 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
SP. 3 Dengan
Evaluasi SP 2 mengevaluasi
Latih keluarga kegiatan yang lalu
merawat dapat mengetahui
langsung ke kemampuan
klien keluarga dalam
cara makan merawat klien.
RTL Diaharapkan
keluarga/jadwal keluarga dapat
membimbing klien

SP. 4 Dengan
Evaluasi mengevalusi
kemampuan diharapkan
keluarga keluarga mampu
Evaluasi merawat klien
kemampuan dengan benar.
klien Dengan
RTL keluarga. mengevaluasi klien
- Folow Up dapat mengetahui
- Rujukan kemampuan klien.
Untuk
pemeriksaan
ulang atau untuk

25 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
mengetahui
rencana ulang
yang dilakukan
keluarga.

26 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
BAB 3

TINJAUAN KASUS

A. KASUS :
Tn. B umur 30 tahun dibawa ke RSJ karena menurut keluarganya Tn.B
sudah 3 minggu ini di tinggal oleh istrinya meninggal dunia karena
kecelakaan tabrak lari akibatnya pasien mengalami masalah ekonomi
keluarganya, setelah ditinggal istrinya Tn. B tidak mau makan, tidak mau
menata rambut, suka menyendiri, tidak terawat kukunya kotor, penampilan
tidak rapi.

B. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Inisial : Tn. B
Umur : 30 tahun
No. Rekam Medik : 070812
II. Alasan Masuk :
Saat pengkajian klien mengatakan dibawa ke RSJ oleh keluarga .
Klien marah , menangis dan membanting barang-barang yang ada
didekatnya dikarenakan ditinggal istrinya yang baru saja
dinikahinya meninggal akibat kecelakaan tabrak lari.
III. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Sebelumnya klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa
2. Klien tidak mengkonsumsi obat sebelumnya

27 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
3. Penganiayaan : klien mengatakan tidak pernah mengalami
aniaya fisik .
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Tidak ada anggota keluarga klien yang mengalami gangguan
jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :Klien
mengatakan tidak mempunyai masa lalu yang buruk dan tidak
menyenangkan yang dialami klien.
IV. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
TD : 130/80 mmHg
N : 87 x/mnt
S : 36,3
RR : 19 x/mnt
TB : 165 cm
BB : 65 kg
2. Keluhan fisik : saat pengkajian klien mengatakan sering pusing,
pikiran tidak tenang karena ingin pulang, pusing sering dialami
klien pada waktu sore atau malam hari.
V. Psikososial
1. Genogram
Klien merupakan anak kedua, klien baru menikah 2 bulan yang
lalu. Klien mengatakan memiliki hubungan yang sangat dekat
dengan istri dan kedua orang tuanya.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh : klien mengatakan tidak ada masalah dengan
anggota tubuhnya dan mensyukuri atas pemberian tuhan.
28 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
b. Identitas Diri : klien mampu menyebutkan nama, alamat,
status dan senang menjadi laki-laki.
c. Peran : klien mengatakan sebelum sakit bekerja sebagai
penjual cilok , baru menjadi kepala keluarga dan
bertanggung jawab terhadap rumah tangganya. Di rumah
sakit klien menjadi pasien.
d. Ideal Diri : harapan klien ingin menjadi yang lebih baik dari
sekarang. Klien juga berharap cepat sembuh.
e. Harga Diri : klien mengatakan lulusan SD dan bekerja
menjadi penjual cilok. Klien mengatakan tidak merasa malu
dengan pekerjaannya sebagai penjual cilok .
3. Hubungan Sosial
a. Orang Terdekat : klien mengatakan di rumah dekat dengan
semua anggota keluarganya terutama istri .
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien
mengatakan aktif dalam mengikuti kegiatan kegiatan di
masyarakat di lingkungan rumahnya seperti gotong royong
kerja bakti.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien
mengatakan tidak ada hambatan dalam berinteraksi dengan
orang lain. Di rumah sakit klien sering membantu kegiatan
di ruangan seperti menyapu, mengepel lantai dan mencuci
peralatan makan, klien juga sering mengambil snack
bersama tamannya.

29 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama islam dan yakin
dengan agamanya yang dianutnya dan mengakui adanya
Tuhan yang Maha Esa yang menciptakan dirinya.
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan saat dirumah klien taat
beribadah yaitu shalat 5 waktu dan mengaji di masjud di
lingkungan rumahnya. Setelah masuk RS klien tetap rajin
shalat 5 waktu dan mengaji di dalam ruangan.

IV. Status Mental

1. Penampilan : klien menggunakan pakaian yang disediakan rumah


sakit. Klien kurang rapi kerah baju klien tidak dilipat, kuku tangan
dan kaki agak panjang dan kotor, bau mulut.
2. Pembicaraan : klien menjawab pertanyaan perawat dengan baik,
klien kooperatif, kontak mata ada, klien mampu memulai
pembicaraan klien memakai bahasa Indonesia, suara jelas, intonasi
cukup.
3. Aktivitas motorik : tingkat aktivitas klien tenang, mampu
melakukan aktivitas ringan di ruangan secara mandiri.
4. Afek dan emosi :
a. Afek klien adekuat, klien merespon stimulus yang diberikan,

klien tersenyum pada saat perawat tersenyum.


b. Alam perasaan : klien mengatakan merasa sedih karena rindu

dengan keluarga, terutama anaknya, klien juga mengatakan


merasa sedih karena sering bertengkar dengan istrinya.

30 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
5. Interaksi selama wawancara : klien kooperatif saat diajak
berdiskusi, ada kontak mata, mau tersenyum dan menjawab
pertanyaan perawat.
6. Persepsi : saat pengkajian klien mengatakan tidak pernah
mendengar suara-suara ataupun melihat bayangan yang hanya
dapat dilihat ataupun di dengar oleh klien.
7. Proses pikir :
a. Arus pikir klien koheren dibuktikan dengan pada waktu

interaksi klien mampu menjawab sesuai dengan pertanyaan.


Bentuk pikir klien realistis dibuktikan dengan pikiran klien
sesuai dengan kenyataan yang dialami.
b. Isi pikir : rendah diri dibuktikan dengan klien mengatakan

merasa kehilangan istrinya.


8. Tingkat kesadaran : secara kuantitatif tingkat kesadaran klien
composmentis, secara kualitatif tidak berubah dibuktikan dengan
klien mampu membatasi diri terhadap teman, perawat dan
mahasiswa.
9. Memori : klien tidak memiliki gangguan daya ingat angka panjang,
jangka pendek maupun daya ingat saat ini. Klien mampu
menyebutkan tahun kelahirannya, klien mampu menyebutkan
tanggal masuk rumah sakit dan masih ingat siapa yang
membawanya. Klien mampu menyebutkan menu makan paginya.
10.Tingkat konsentrasi dan berhitung : klien mampu membaca artikel
dikoran dan mampu menjawab soal yang diberikan perawat, jika
klien memiliki uang 10.000 rupiah lalu dibelikan pasta gigi 4000
rupiah dan sabun mandi 2000 rupiah berapa sisa uang yang masih
dimiliki? Klien mampu menjawab dengan benar yaitu 4000 rupiah.
31 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
11.Kemampuan penilaian : klien mengatakan merasa jengkel karena
ditinggal istrinya meninggal dunia karena tabrak lari sehingga dia
meluapkan marahnya dengan mebanting semua barang yang ada
disekitarnya. Tapi klien mengatakan setelah dari ruang perawatan
akan berusaha untuk lebih baik dan tidak akan mengulangi yang
telah lalu.
12.Daya tilik diri : saat pengkajian klien mengatakan dirinya berada di
rumah sakit dan klien mengatakan dirinya memerlukan perawatan
karena kejadian yang telah lalu.
VI. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
- Makan: di rumah sakit klien makan teratur, klien makan
sendiri tanpa bantuan orang lain dan klien mencuci peralatan
makannya sendiri setelah makan.
- Defekasi/berkemih: klien tidak memiliki masalah dalam
defekasi/berkemih klien defekasi dan berkemih secara
mandiri.
- Mandi: klien mandi sendiri dan mengganti bajunya setelah
mandi.
- Berpakaian/berhias: klien mandiri dalam memakai pakaian.
- Istirahat dan tidur: klien mengatakan biasa tidur siang
sekitar pukul 13.00 wib sampai pukul 14.30 wib. Tidur
malam dari pukul 21.00 wib sampai pukul 05.00 wib. Klien
mengtakan sebelum tidur biasa mengobrol dulu dengan
teman satu ruangannya sambil menonton televisi dan setelah
bangun tidur klien langsung mandi.

32 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
- Penggunaan obat: klien mengatakan bisa minum obat
sendiri, klien minum obat dengan air putih saja. Di rumah
sakit klien memerlukan bantuan minimal karena biasanya
klien diambilkan obat yang akan dikonsumsi oleh perawat.
- Pemeliharaan kesehatan: di rumah klien mengatakan biasa
berobat ke dokter saraf dan biasa di antar oleh keluarganya.
- Aktivitas di dalam rumah: klien mengatakan di rumah ikut
menjaga kerapian rumahnya dengan merapikan kamar tidur
menyapu dan mengepel lantai. Klien juga mengatakan
mampu mengatur keuangan untuk rumah tangganya.
- Aktivitas di luar rumah: klien mengatakan di rumah mampu
membeli kebutuhannya sendiri ke warung dan klien juga
mampu pergi dengan menggunakan kendaraan umum.
VIII. Mekanisme Koping
Klien mengatakan memiliki kebiasaan merokok dan klien juga
mengatakan suatu saat minum-minuman beralkohol apabila ada
suatu masalah.
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan
a. Masalah dengan dukungan kelompok : Klien mengatakan tidak
ada yang mendukung dirinya saat mengalami suatu masalah
b. Masalah dengan pekerjaan : Klien mengatakan tidak ada
masalah mengenai pekerjaan yang dijalaninya di rumah
walaupun pekerjaan klien hanya sebagai penjual cilok.
c. Masalah dengan perumahan : Klien mengatakan tidak ada
masalah mengenai lingkungan di sekitar tempat tinggalnya,
klien berteman baik dengan tetangganya.

33 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
d. Masalah dengan ekonomi : Klien mengatakan istrinya sering
mengeluh mengenai masalah ekonomi.
e. Masalah dengan pelayanan kesehatan : Klien mengatakan kalau
sakit biasa berobat ke puskesmas yang ada disekitar rumahnya.
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan
kesehatan.
X. Pengetahuan Kurang Pengetahuan
Klien mengatakan tidak paham mengenai penyakit yang sedang
dialaminya. Klien mengatakan tidak tahu nama obat yang
dikonsumsinya namun klien tahu warnanya.
XI. Aspek Medis
- Diagnosa medis : skizofrenia paranoid periode pengamatan
kurang dari satu tahun (F.20.09)
- Terapi medic :
Tanggal 13 agustus-19 agustus
Trifluoperazine 5 mg 2x1 (pagi dan malam hari)
Tryhexypenidyl 2 mg 1x1 (malam hari)
Chlorpromazine 100 mg 1x1 (malam hari)
Amoxicilin 500 mg 3x1 (pagi, siang dan malam)
Tanggal 20 agustus-30 agustus
Trifluoperazine 50 mg 2x1 (pagi dan malam hari)
Chlorpromazine 100 mg 1x1 (malam hari)
Tryhexyphenidyl 2 mg 1x1 (pagi hari)
Ikalep 1x1 (pagi hari)

34 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
XII. ANALISA DATA
No Data Masalah
1. DS: klien mengatakan memiliki
kebiasaan merokok dan klien juga Ketidakefektifan
mengatakan suatu saat minum- koping individu
minuman beralkohol apabila
mengalami suatu masalah.
DO: -
2. DS: -
DO: klien tidak mau mandi, tidak mau Defisit perawatan
menata rambut, mulut bau, kukunya diri
tidak terawat, kotor dan panjang,
penampilan tidak rapi

XIII. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakefektifan koping individu
2. Defisit perawatan diri

35 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
XIV. Pohon Masalah

Penurunan kemampuan dan motifasi merawat diri

Isolasi sosial

Defisit perwatan diri: mandi, toileting, makan, berhias

C. Nursing Care Plane (NCP)


Tg Diagnosa Rencana Keperawatan
l Keperawata Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
n
Defisit TUM : Klien
Perawatan dapat Dalam berinteraksi
Diri meningkatkan klien menunjukkan 1. Berikan salam
minat dan tanda-tanda setiap
motivasinya percaya pada berinteraksi
untuk perawat : 2. Perkenalkan
memperhatikan a. Wajah cerah, nama, nama
kebersihan diri. tersenyum panggilan
TUK 1 : Klien b. Mau perawat dan
dapat membina berkenalan tujuan perawat
hubungan saling c. Ada kontak berkenalan
percaya dengan mata 3. Tanyakan nama

36 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
perawat. d. Menerima dan panggilan
kehadiran kesukaan klien
perawat 4. Tunjukan sikap
e. Bersedia jujur dan
menceritaka menepati janji
n setiap kali
perasaannya berinteraksi
5. Tanyakan
perasaan dan
masalah yang
dihadapi klien
6. Buat kontrak
interaksi yang
jelas
7. Dengarkan
ungkapan
perasaan klien
dengan empati
8. Penuhi
kebutuhan klein

TUK 2 : Klien Klien dapat 1. Bina hubungan


dapat mengenal menyebutkan saling percaya
tentang kebersihan diri dengan
pentingnya pada waktu 2x menggunakan
kebersihan diri pertemuan, mampu prinsip

37 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
menyebutkan komunikasi
kembali terapeutik
kebersihan untuk 2. Diskusikan
kesehatan seperti bersama klien
mencegah pentingnya
penyakit dan klien kebersihan diri
dapat dengan cara
meningkatkan cara menjelaskan
merawat diri pengertian
tentang arti
bersih dan
tanda-tanda
bersih
3. Dorong klien
untuk
menyebutkan 3
dari dari 5
tanda
kebersihan diri
4. Diskusikan
fungsi
kebersihan diri
dengan
menggali
pengetahuan
klien terhadap

38 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
hal yang
berhubungan
dengan
kebersihan diri
5. Bantu klien
mengungkapka
n arti
kebersihan diri
dan tujuan
memelihara
kebersihan diri
6. Beri
reinforcement
positif setelah
klien mampu
mengungkapka
n arti
kebersihan diri
7. Ingatkan klien
untuk
memelihara
kebersihan diri
seperti : mandi
2x pagi dan
sore, sikat gigi
minimal 2x

39 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
sehari (sesudah
makan dan
sebelum tidur),
keramas dan
menyisir
rambut,
gunting kuku
jika panjang

TUK 3 : Klien Klien berusaha 1. Motivasi klien


dapat untuk memelihara untuk mandi
melakukan kebersihan diri 2. Beri
kebersihan diri seperti mandi pakai kesempatan
dengan bantuan sabun dan disiram untuk mandi,
perawat pakai air sampai beri kesempatan
bersih, mengganti klien untuk
pakaian bersih mendemonstrasi
setiap hari, dan kan cara
merapikan memelihara
penampilan kebersihan diri
yang benar
3. Anjurkan klien
untuk
mengganti baju
setiap hari
4. Kaji keinginan

40 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
klien untuk
memotong kuku
dan merapikan
rambut
5. Kolaborasi
dengan perawat
ruangan untuk
pengelolaan
fasilitas
perawatan
kebersihan diri,
seperti mandi
dan kebersihan
kamar mandi
6. Bekerjasama
dengan
keluarga untuk
mengadakan
fasilitas
kebersihan diri
seperti odol,
sikat gigi,
shampoo,
pakaian ganti,
handuk dan
sandal

41 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
TUK 4 : Klien Setelah 1 minggu 1. Monitor klien
dapat klien dapat dalam
melakukan melakukan melakukan
kebersihan perawatan kebersihan diri
perawatan diri kebersihan diri secara teratur,
secara mandiri secara rutin dan ingatkan untuk
teratur tanpa mencuci
anjuran, seperti rambut,
mandi pagi dan menyisir, gosok
sore, ganti baju gigi, ganti baju
setiap hari, dan pakai
penampilan bersih sandal
dan rapi

TUK 5 : Klien Klien selalu


dapat tampak bersih dan 1. Beri
mempertahanka rapi reinforcement
n kebersihan diri positif jika
secara mandiri berhasil
melakukan
kebersihan diri

42 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Defisit Perawatan Diri


Pertemuan : Ke I (pertama)
Hari/tanggal : selasa, 16 Agustus 2016
Waktu :

A. Proses Keperawatan.
Kondisi klien : Klien sudah satu bulan tidak mau makan, tidak mau mandi dan
tidak mau menata rambut.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri.
Tujuan khusus/SP I.
A. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteri sebagai
berikut :
1. Ekspresi wajah bersahabat
2. Menunujukan rasa senang
3. Klien bersedia berjabat tangan
4. Klien bersedia menyebutkan nama
5. Ada kontak Mata
6. Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
7. Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya
B. Mengidentifikasi kebersihan diri, berdandan, dan makan.
C. Menjelaskan pentingya kebersihan diri.
D. Menjelaskan peralatan yang digunakan untuk menjaga kebersihan diri dan
cara melakukan kebersihan diri.
E. Memasukkan dalam jadwal kegiatan klien.

43 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
Rencana tindakan keperawatan.

SP 1
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik.
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan
4. Jelaskan tujuan peremuan
5. jujur dan menempati janji
6. tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7. Beri perhatian pada pemenuhan kebutuhan dasar klien
b. Identifikasi kemampuan klien dalam melakukan kebersihan diri, berdandan,
dan makan.
c. Jelaskan pentingnya kebersihan diri dengan cara memberikan penjelasan
terhadap pentingnya kebersihan diri, selanjutnya minta klien menjelaskan kembali
pentingnya kebersihan diri.
d. Jelaskan peralatan yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri, dengan
tahapan tindakan berikut.
1. Jelaskan alat yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri
2. peragakan cara membersihkan diri dan mempergunakan alat untuk
membersihkan diri
3. Minta klien untuk memperagakan ulang alat dan cara kebersihan diri
e. Memasukkan dalam jadwal kegiatan klien.

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan


1. Orientasi
A. Salam terapeutik.

44 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
Assalamualaikum Boleh saya kenalan dengan bapak?
Nama saya bapak boleh panggil saya saya mahasiswa keperawatan saya
sedang praktek disini. Kalau boleh saya tahu nama bapak siapa, dan senangnya
dipanggil dengan sebutan apa?

B. Evaluasi/Validasi

Bagaimana perasaan bapak hari ini?


C. Kontrak
- Topik : Apakah bapak tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya? Menurut
bapak sebaiknya kita ngobrol tentang apa? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang
kebersihan diri?
- Waktu : Berapa lama kira-kira bisa ngobrol? bapak maunya berapa
menit?bagaimana kalau 10 menit? Bisa?
- Tempat : Dimana kita duduk? Diteras, dikursi panjang itu, atau dimana?

2. Fase Kerja
Berapa kali bapak membersihkan diri dalam sehari?
Alat apa yang bapak gunakan pada saat makan, menggunakan sendok atau
tangan?
Apakah bapak tahu pentingya kebersihan diri?
Bagaimana cara bapak menjaga kebersihan diri?
Apakah bapak tahu tentang alat-alat yang digunakan untuk membersihkan diri?
Bagaimana cara bapak membersihkan diri?
Pertama lepaskan seluruh baju yang dikenakan, lalu siramkan pada seluruh bagian

45 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
tubuh dan bilas sampai bersih. Setelah itu menggosok gigi, keringkan badan
dengan handuk dan ganti pakaian dengan pakaian bersih.

3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? Bapak merasa senang tidak
dengan latihan tadi?
b. Evaluasi Objektif
Setelah kita berdiskusi panjang lebar, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi? Coba sebutkan cara menjaga kebersihan diri?

4. Rencana tindak lanjut


kalau bapak sudah tahu cara membersihkan diri, nanti saat jam 10.00 coba adik
praktek penjelasan saya tadi?

5. Kontrak yang akan datang :


- Topik : bapak, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang bagaimana cara
menjaga kebersihan mulut?
- Waktu : Kira-kira waktuya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB,
bisa?
- Tempat : Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya, apa
masih disini atau cari tempat lain? Sampai jumpa.
-Tujuan : supaya klien bisa merawat diri dengan benar

46 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Defisit Perawatan Diri


Pertemuan : Ke -2 (dua)
Hari/tanggal : rabu, 17 Agustus 2016
Waktu :

A. Proses Keperawatan
Kondisi klien :Klien sudah satu bulan tidak mau makan, tidak mau mandi dan
tidak mau menata rambut.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
Tujuan Khusus/SP 2
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara mandi yang benar
c. Membantu pasien mempraktekan cara makan yang baik
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Rencana tindakan Keperawatan

SP 2
a. Jelaskan cara mempersiapkan mandi
b. Jelaskan cara mandi yang benar
c. Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari yang sudah dilatih
d. Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan

47 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terupeutik
Assalamualaikum bapak, sesuai janji saya kemarin sekarang saya datang lagi.
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini?Apakah sudah dipakai yang telah kita latih
kemarin? Bagaimana hasilnya?
c. Kontrak
- Topik : sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berdiskusi tentang cara
mandi yang benar.
- Waktu : Mau berapa lama kita berbincang-bincang? 15 menit saja cukup?
- Tempat : Tempatnya mau dimana cinta? Baiklah disini saja.

2. Fase Kerja
Menurut bapak kalau mandi itu kita harus gimana? Sebelum mandi apa yang
perlu kita persiapkan? Benar sekali. bapak perlu menyiapkan pekaian ganti,
handuk, sikat gigi, sampo, sabun dan sisir. Bagaimana kalau sekarang kita kekamar
mandi. Saya akan membimbing bapak melakukannya. Sekarang bapak siram
seluruh tubuh bapak termasuk rambut lalu ambil sampo dan gosokan pada kepala
bapak sampai berbusa, setelah itu bilas sampai bersih. Bagus sekali. Selanjutnya
ambil sabun, gosokan diseluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai
bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol. Gosok seluruh gigi. Giginya disikat mulai
dari depan sampai belakang, dan arahnya dari arah atas ke bawah. Lalu kumur-
kumur sampai bersih, terakhir siram lagi seluruh tubuh, sampai bersih lalu
keringkan dengan handuk. bapak bagus sekali melakukannya. Selanjutnya bapak
pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.

48 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah mandi dan mengganti pakaian?
b. Evaluasi Objektif
Coba bapak sebutkan lagi bagaimana cara-cara mandi yang baik seperti yang
sudah bapak lakukan tadi.

4. Rencana tindak lanjut


Nanti bapak lakukan secara mandiri, sesuai jadwal yang sudah kita buat.

5. Kontrak akan datang


- Topik : Besok kita ketemu untuk mendiskusikan jadwal kegiatan bapak
terkait dengan kemampuan bapak dalam merawat diri
- Waktu : bapak mau ketemu jam berapa?
- Tempat : Kira-kira bapak mau ketemu dimana?
- Tujuan : supaya klien bisa membersihkan diri dengan baik dan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

49 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
Masalah : Defisit Perawatan Diri
Pertemuan : Ke 3 (tiga)
Hari/tanggal : kamis, 18 Agustus 2016
Waktu :

A. Proses Keperawatan
Kondisi Klien : Klien sudah satu bulan tidak mau makan, tidak mau mandi dan
tidak mau menata rambut.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
Tujuan Khusus/SP 3
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara makan yang baik
c. Membantu pasien mempraktekan cara makan yang baik
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Rencana tindakan Keperawatan

SP 3
a. Jelaskan cara mempersiapkan makan
b. Jelaskan cara makan yang tertib
c. Jelaskan merapikan peralatan makan setealah makan
d. Praktik makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
e. Menyusun Jadwal aktivitas sehari hari, sesuai dengan aktivitas yang telah
dilatih
f. Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Orientasi

50 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
a. Salam terupeutik
Assalamualaikum bapak, sesuai janji saya kemarin sekarang saya datang lagi.
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini?
c. Kontrak
- Topik : Hari ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik
- Waktu : Kita latihan selama satu jam
- Tempat : Langsung di ruang makan ya pak!
2. Fase Kerja
Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setalah makan ? Dimana bapak
makan ?. Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita
praktikkan . Bagus
Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu.
Silakan bapak yang pimpin. Bagus. Mari kita makan saat makan kita harus
menyuap makanan dengan pelan pelan. Ya, mari kita makan.
Setelah makan kita bereskan piring dan gelas yang kotor. Ya betul dan kita
akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana pak setelah kita makan bersama sama.
b. Evaluasi Objektif
Ayo, coba sebutkan lagi cara cara makan yang benar. Bagus.

4. Rencana Tindak Lanjut


Setelah makan apa yang sebaiknya kita lakukan. Harihari berikutnya saya
berharap bapak melakukan cara tadi dengan baik.

51 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
5. Kontrak yang akan datang
- Topik : Besok kita ketemu untuk mendiskusikan jadwal kegiatan dalam
kemampuan makan secara mandiri
- Waktu : bapak mau ketemu jam berapa?
- Tempat : Kira kira bapak mau ketemu dimana ?

- Tujuan : supaya klien bisa makan dengan baik

52 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Defisit Perawatan Diri


Pertemuan : Ke 4 (empat)
Hari/tanggal : jumat, 18 Agustus 2016
Waktu :

A. Proses Keperawatan
Kondisi Klien :Klien sudah satu bulan tidak mau makan, tidak mau mandi dan
tidak mau menata rambut.
Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan diri
Tujuan Khusus / SP 4
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara menyisir rambut
c. Membantu pasien mempraktekkan dalam jadwal
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Rencana Tindakan Keperawatan

SP 4
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Jelaskan cara menyisir rambut
c. Bantu pasien mempraktekkan cara menyisir rambut
d. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

53 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Teraupeutik
Assalamualaikum, bapak. masih ingat saya? bapak masih senang dipanggil
dengan sebutan ?
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan bapak saat ini? Bagaimana, apakah jadwal kegiatan yang
kemarin dilakukan?

c. Kontrak
- Topik : Sesuai janji kita hari ini kita akan latihan berdandan agar bapak
tampak rapih

- Waktu : Berapa lama kira-kira kita bisa latihan berdandan? bapak maunya
berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?
- Tempat : Dimana kita bisa latihan berdandan? Bagaimana kalau dikamar
saja?

2. Fase Kerja
Bagaimana cara bapak menyisir rambut ?
Nah, sekarang kita praktikan ya, mulai dengan mengganti pakaian, bagus.
Sekarang menyisir rambut ya bagus sekali. bapak sekarang sudah nampak rapi.
Saya jelaskan bahwa ganti baju sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari,
menyisir rambut setelah mandi.

54 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah belajar menyisir rambut?
b. Evaluasi objektif
Untuk menyisir rambut caranya bagaimana?

4. Rencana tindak lanjut


Hari-hari berikutnya, saya harap bapak sudah bisa menyisir rambut dengan baik

5. Kontrak yang akan datang

- Topic : Baik, besok kita bertemu lagi.

- Tempat : Bapak mau kita bertemu dimana? Bagaimana kalau disini saja ?

- Waktu : berapa lama mau berbincang-bincang,bagaimana kalau 30 menit?


- Tujuan : supaya klien bisa merapikan rambut sendiri tanpa bantuan orang lain

55 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Defisit Perawatan Diri


Pertemuan : Ke - 5 (lima)
Hari/tanggal : sabtu, 19 Agustus 2016
Waktu :

A. Proses keperawatan

Kondisi klien :Klien mengatakan senang, klien mengatakan sudah bisa mandi dan
makan secara mandiri

Diagnosa keperawatan :Defisit Perawatan Diri

Tujuan khusus

a. Klien mampu melakukan perawatan diri seperti berdandan

b. Klien mampu menjelaskan cara berdandan

c. Klien mampu memasukkan dalam jadwal harian

Rencana tindakan keperawatan

SP 5

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

b. Menjelaskan cara berdandan

c. Membantu pasien mempraktekkan cara berdandan

56 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
d. Menganjurkan pasien untuk memasukkan kegiatan ini kedalam jadwal
kegiatan harian pasien

B. . Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan

1. ORIENTASI

a. Salam terapeutik

Selamat pagi pak ?


b. Evaluasi validasi

Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Apakah sudah bapak praktekkan


caraBAB/BAK yang baik seperti yang saya ajarkan kemaren?
c. Kontrak

- Topik : Bgaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara


berdandan yang baik pak, bapak mau?

- Waktu : Jam berapa ?sekarang ya pak ? berapa lama waktu yang kita
butuhkan ?

- Tempat : Di mana ?

- Tujuan : Agar bapak bisa mempraktekkan cara berdandan dengan baik.

57 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
2. FASE KERJA

Apakah bapak sudah ganti baju sehabis mandi? Nah sekarang rambutnya dirapiin,
kalau ada minyak rambut di kasi minyak rambut pak, kalau ada bedak tabur pakai
aja biar wajah tampak cerah.

3. FASE TERMINASI

a. Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang


caraberdandan?
b.Evalusai Objektif

Coba bapak ulangi lagi apa yang sudah suster ajarkan tadi tentang cara berdandan.
bapak masih ingat ?
4.Rencana Tindakan lanjut

Bagaimana kalau kita masukkan kegiatan ini dalam jadwal harian bapak?

5.Kontrak akan datang

- Topic : Baik, besok kita bertemu lagi.

- Tempat : Bapak mau kita bertemu dimana? Bagaimana kalau disini saja ?

- Waktu : berapa lama mau berbincang-bincang,bagaimana kalau 30 menit?


- Tujuan :supaya klien bisa melakukan makan dan mandi secara mandiri tanpa
meminta bantuan orang lain.

58 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Defisit Perawatan Diri


Pertemuan : Ke 6 (enam)
Hari/tanggal : minggu, 20 Agustus 2016
Waktu :

A. Proses Keperawatan
Kondisi klien : Klien tidak mau makan, tidak mau mandi, gosok gigi dan menata
rambut.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
Tujuan Khusus / SPK6
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
b. Menjelaskan pengertian tanda dan gejala defisit perawatan diri, dan jenis defisit
perawatan diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya.
c. Menjelaskan cara cara merawat pasien defisit perawatan diri.

Rencana tindakan Keperawatan

SP 6
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga.
b. Menjelaskan :
1) Pengertian defisit perawatan diri
2) Tanda dan gejala defisit perawatan diri
3) Jenis jenis perawatan diri
4) Jenis defisit perawatan diri yang dialami oleh pasien
c. Menjelaskan cara cara merawat pasien defisit perawatan diri

59 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamualaikum, selamat pagi buk. Saya perawat yang merawat anak ibu.
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini ? apa pendapat ibu tentang anak ibu?
c. Kontrak
- Topik : Hari ini kita akan berdiskusi tentang masalah yang bapak alami
dan bantuan apa yang bisa ibu berikan
- Waktu : Waktunya 15 menit cukupkan?
- Tempat : Tempatnya di sini saja ya buk?

2. Fase Kerja
Selama ini apa yang dilakukan oleh bapak dalam merawat diri?
Perilaku yang ditunjukkan oleh bapak itu dikarenakan gangguan jiwanya yang
membuat klien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri.
ibu, apakah selama ini dalam merawat bapak, ibu menemukan kesulitan?kalau
ada apa saja bu?.
Pada dasarnya bapak mengalami masalah defisit perawatan diri.
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan, kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan
diri secara mandiri, seperti mandi, berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK
(toiletting)

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif

60 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )
Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap cakap?
b. Evaluasi Objektif
Coba ibu sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu bapak
dalam merawat diri

4. Rencana Tindak Lanjut ( RTL )


Mulai sekarang cobalah ibu mendampingi dan membantu bapak saat
membersihkan diri

5. Kontak
- Topik : Baiklah ibu tiga (3) hari lagi saya akan datang lagi. Kita akan
mendiskusikan tentang hasil yang sudah dicapai bapak dan saya akan melatih ibu
dalam mempraktikan cara merawat bapak.
- Waktu : Mau jam berapa kita mau bertemu bu? ya baiklah jam 09.00 WIB
saja
- Tempat : Tempatnya disini saja ya bu.

- Tujuan : supaya ibu mengetahui lebih jauh bagaimana cara merawat pasien
dengan benar dan baik sehingga jika pasien sudah di rumah ibu

61 | K e p e r a w a t a n j i w a ( D P D )

Anda mungkin juga menyukai