Anda di halaman 1dari 38

PENGERTIAN

Adalah sekumpulan gejala yang mengakibatkan disfungsi


ginjal secara mendadak.

Gagal ginjal adalah gangguan fungsi ginjal secara


mendadak dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit yang dapat menyebabkan uremia yaitu
retensi cairan dan natrium dan sampah nitrogen lain
dalam darah (Arief Muttaqin,2011).
Ginjal dilihat dari depan
ETIOLOGI
1. Penyebab pre renal (terjadi hipo perfusi ginjal)
yaitu Shock Hipovolemi,Dehidrasi berat,luka
bakar,penggunaan diuretik yang berlebihan.

2. Intrarenal (Kerusakan aktual jaringan ginjal)


yaitu : Glomerulonefritis,Obat ,Nekrosis tubular akut ,
Hydronefrosis

3. Post renal
Yaitu : Sistitis,BPH,Urolithiasis
Tahapan Gagal Ginjal Akut

1. Serangan mulai ketika GFR menurun.


2. FASE OLIGURI
a, Volume urin 100 -400ml/24 jam
b. Peningkatan Zat yang diekresikan
ginjal :Kreatinin,BUN, Na,Mg, dll
c. Kadang px mengeluarkan out put 2-3
liter / hari.
3. Fase Diuretik
Menunjukkan peningkatan jumlah urine,
disertai perbaikan filtrat Glomerulus.

4. Fase Penyembuhan :
Tanda perbaikan fungsi ginjal berlangsung 3-12 bulan.
Pemeriksaan Penunjang
a. Darah: ureum, kreatinin, elektrolit.
b. Urin: ureum, kreatinin, elektrolit, osmolaritas,
dan berat jenis.
c. Kenaikan sisa metabolisme proteinureum
dan asam urat.
d. Gangguan keseimbangan asam basa: asidosis
metabolik.
e. Gangguan keseimbangan elektrolit: hiperkalemia,
hipernatremia atau hiponatremia, hipokalsemia
dan hiperfosfatemia.
f. Volume urine biasanya kurang dari 400 ml/24 jam
yang terjadi dalam 24 jam setelah ginjal rusak.
g. Warna urine: kotor, sedimen kecoklatan
menunjukan adanya darah, Hb, Mioglobin,
porfirin.
h. Berat jenis urine: kurang dari 1,020 menunjukan
penyakit ginjal, contoh: glomerulonefritis,
i. PH Urine: lebih dari 7 ditemukan pada ISK,
nekrosis tubular ginjal, dan gagal ginjal kronik.
j. Osmolaritas urine: kurang dari 350 mOsm/kg
menunjukan kerusakan ginjal, dan ratio
urine/serum sering.
l. Natrium Urine: Biasanya menurun tetapi dapat lebih dari
40 mEq/L bila ginjal tidak mampu mengabsorbsi natrium.
m. Bikarbonat urine: Meningkat bila ada asidosis metabolik.
n. SDM urine: mungkin ada karena infeksi, batu, trauma,
tumor, atau peningkatan GF.
o. Protein: protenuria derajat tinggi (3-4+) sangat
menunjukan kerusakan glomerulus bila SDM dan warna
tambahan juga ada. Proteinuria derajat rendah (1-2+) dan
SDM menunjukan infeksi atau nefritis interstisial. Pada
NTA biasanya ada proteinuria minimal.
p. Warna tambahan: Biasanya tanpa penyakit ginjal ataui
infeksi. Warna tambahan selular dengan pigmen kecoklatan
dan sejumlah sel epitel tubular ginjal terdiagnostik pada
NTA.
Pemeriksaan Diagnostik
a. Elektrokardiogram (EKG)
Perubahan yang terjadi berhubungan dengan
ketidakseimbangan elektrolit dan gagal jantung.
b. Kajian foto toraks dan abdomen
Perubahan yang terjadi berhubungan dengan
retensi cairan.
c. Osmolalitas serum
Lebih dari 285 mOsm/kg
d. Pelogram Retrograd
Abnormalitas pelvis ginjal dan ureter
e. Ultrasonografi Ginjal
Untuk menentukan ukuran ginjal dan adanya
masa, kista, obstruksi pada saluran perkemihan
bagian atas
f. Endoskopi Ginjal, Nefroskopi
Untuk menentukan pelvis ginjal, keluar batu,
hematuria dan pengangkatan tumor selektif
g. Arteriogram Ginjal
Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi
ekstravaskular
Manifestasi Klinis
Berkurangnya produksi air kemih (oliguria=volume air
kemih berkurang atau anuria=sama sekali tidak
terbentuk air kemih)

Nokturia (berkemih di malam hari)

Tanda-tanda kekurangan cairan (mukosa bibir kering,


turgor kulit menurun)

Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki


Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi
penimbunan cairan)
Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki

Perubahan mental atau suasana hati

Tanda-tanda sumbatan pada saluran kemih


Kejang
Tremor tangan
Mual, muntah
Penatalaksanaan secara umum adalah:
Kelainan dan tatalaksana penyebab.

1) Kelainan praginjal. Dilakukan klinis meliputi faktor


pencetus keseimbangan cairan, dan status dehidrasi.

Kemudian diperiksa konsentrasi natrium urin, volume


darah dikoreksi, diberikan diuretik, dipertimbngkan
pemberian inotropik dan dopamin.
2) Kelainan pasca ginjal. Dilakukan pengkajian klinis
meliputi apakah kandung kemih penuh, ada
pembesaran prostat, gangguan miksi atau nyeri
pinggang. Dicoba memasang kateter urin, selain
untuk mengetahui adanya obstruksi juga untuk
pengawasan akurat dari urin dan mengambil bahan
pemeriksaan. Bila perlu dilakukan USG ginjal.

3) Kelainan ginjal. Dilakukan pengkajian klinis,


urinalinasi, mikroskopik urin, dan pertimbangkan
kemungkinan biopsi ginjal, arteriografi, atau tes
lainnya
1. Pencegahan
a. Identifikasi pasien yang berisiko
penyakit ginjal.
b. Pastikan kecukupan cairan
sebrlum,selama dan sesudah operasi
c. Cegah dan obati syok dengan tranfusi
serta cairan pengganti.
d. Monitor pengeluaran urine.
d. Lakukan intervensi pencegahan u/ memastikan px
menerima tranfusi darah yang benar.

2. Pertahankan keseimbangan Cairan.


3. Berikan Nutrisi dengan pembatasan pemberian
protein selama fase Oliguri.
4. Koreksi asidosis dan peningkatan kadar fosfat.
5. Dialisis untuk mencegah kompikasi.
Pengkajian Keperawatan.

1. Kaji riwayat penyakit jantung,sepsis,DM atau


riwayat penyakit sebelumnya.
2. Kaji adanya paparan dengan obat
Antibiotik,NSAID,zat kontras dan benda
toksin)
3. Kaji tanda-tanda GGA
4. Monitor volume Urine.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Klien tampak lemah,terlihat sakit berat,dan letargi,TTV
sering ada perubahan,fase oliguri suhu tubuh
meningkat,hipertensi dari ringan sampai berat
Pengkajian
a. Data Dasar pengkajian Pasien
b. Aktivitas /Istirahat : Apakah ada gejala keletihan,kelemahan
c. Sirkulasi : Apakah ada hipertensi edema jaringan umum, pucat
d. Eliminasi : Perubahan pola berkemih, disuria , retensi abdomen
kembun
e. Makanan/cairan : Peningkatan berat badan (Oedem), penurunan
berat badan, mual ,muntah, anoreksia. Nyeri ulu hati
f. Neurosensori : Sakit kepala, kram otot/kejang. Pernapasan :
Dispnea, takipnea, peningkatan frekuensi dan kedalaman
pernapasan, bau ammonia, batuk produktif.
h. Keamanan : demam, petekie,pruritus, kulit kering
HEALTH EDUCATION U/ PX RAWAT JALAN

Menganjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan


dokter ahli ginjal.
Mengobati yang menjadi penyebab gagal ginjal akut.
Memperbanyak konsumsi air mineral untuk
menghindari dehidrasi.
Melakukan tes darah untuk memonitor tingkat
kreatinin dan garam.
Menghentikan pengobatan apa pun yang berisiko
menyebabkan gagal ginjal akut.
Pasien akan diminta untuk menjalani rawat inap jika
mengalami kondisi sebagai berikut:

Adanya risiko penyumbatan urine.


Penyakit yang menyebabkan gagal ginjal akut
membutuhkan pengobatan segera.
Kondisi pasien semakin parah.
Pasien terkena komplikasi gagal ginjal akut.
KOMPLIKASI GAGAL GINJAL AKUT
Keasaman darah meningkat. Kondisi ini menyebabkan
mual dan muntah, sulit bernapas, dan pusing.
Kerusakan ginjal permanen, yang menyebabkan
hilangnya fungsi ginjal secara permanen.
Tingginya kandungan potasium pada darah. Hal ini
bisa menyebabkan otot melemah, kelumpuhan, dan
gangguan pada detak jantung.
Kematian.
Penimbunan cairan pada paru-paru (edema paru).
Nyeri di bagian dada. Membengkaknya lapisan yang
menutupi jantung (perikarditis), membuat penderita gagal
ginjal akut merasakan sensasi nyeri di dada.
Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan Volume cairan b.d penurunan filtrasi


glomerulus, retensi Na.
2. Resiko infeksi b.d gangguan sistem imun
dan pertahanan tubuh.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia.
4. Resiko trauma b.d perubahan status mental defisit
sensori mental
5. Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d Kelebihan
cairan,Ketidakseimbangan elektrolit.
6. Intolerani aktivitas b.d Kelemahan.
1. Kelebihan Volume cairan b.d penurunan filtrasi
glomerulus, retensi Na.
INTERVENSI
1. Berikan pendekatan dan jelaskan pada px ,penyebab
Oedem.
R/ dengan penjelasan px lebih kooperatif.
2. Monitor keseimbangan cairan
R/ Deteksi lebih dini thd fungsi ginjal.
3. Observasi adanya peningkatan oedem .
R/ Oedema sering terjadi pada daerah yang tergantung,
kaki tangan,periorbital krn organ yang rapuh.
4. Kaji tingkat kesadaran.
R/ Akumulasi cairan toksin pada perfusi
cerebral.
5.KOLABORASI
a. Awasi pemeriksaan Lab :
BUN.Kreatinin,Na,K, Hb.
b. Foto dada
R/Melihat adanya peningkatan ukuran
jantung.
b. Pemberian Obat diuretik, dan antihipertensi
R/ Menurunkan tekanan darah dan Oedema.
c. Pasang Kateter tetap.
R/ monitor balans cairan lebih efektif.
2. Resiko infeksi b.d gangguan sistem imun
dan pertahanan tubuh.
Intervensi
Tingkatkan cuci tangan yang baik pada pasien dab
staf.
R/ Menurunkan resiko kontaminasi silang.
2. Gunakan tehnik Aseptik bila manipulasi/ merawat
Cateter,IV infus, dan prosedur invasif lain.
R/ Membatasi Introduksi bakteri ke dalam tubuh.
3. Kaji Integritas kulit ;
R/Ekskoriasi akibat gesekan dapat menjadi infeksi
sekunder.
4. Kolaborasi
a. Awasi pemeriksaan lab: Leukosit
R/ petanda Infeksi
b. Ambil spesimen untuk kultur dan sensitivitas
R/ Memastikan infeksi dan identifikasi organisme
khusus membantu pemulihan.
PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK
DEWASA
Input cairan: Air (makan+Minum) =
cc
Cairan Infus = cc
Therapi injeksi = cc
Air Metabolisme = cc (Hitung AM= 5
cc/kgBB/hari)
Rumus IWL Kenaikan Suhu

[(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu] + IWL normal


24 jam
Output cairan:
Urine = cc
Feses = ..cc (kondisi normal 1 BAB
feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
cairan drainage luka/
cairan NGT terbuka = ..cc
IWL = ..cc (hitung IWL= 15
cc/kgBB/hari)
(Insensible Water Loss)
Ny A (36 tahun) , BB 70 Kg; dirawat dengan post op
Laparatomi hari ketiga..akibat ulkus peptikum
Keadaan umum masih lemah, kesadaran
composmentis..Vital sign TD: 110/70 mmHg; HR 88
x/menit; RR 20 x/menit, T 38,8 C: masih dipuasakan,
saat ini terpasang NGT terbuka cairan berwarna
kuning kehijauan sebanyak 300 cc; pada daerah luka
incici operasi terpasang drainage berwarna merah
sebanyak 200 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip
Antrain 1 ampul /kolf : 3000 cc/24 jam., terpasang
catheter urine dengan jumlah urine 1800 cc, dan
mendapat tranfusi WB 300 cc; mendapat antibiotik
Cefat 3 x 1 gram yg didripkan dalam NaCl 50 cc setiap
kali pemberian, Hitung balance cairan Ny A!

Anda mungkin juga menyukai