Anda di halaman 1dari 16

LP & KONSEP ASKEP DENGAN

MASLAH INFEKSI PUERPURALIS


DEFINISI

Infeksi puerpurasi adalah infeksi luka pada alan lahir pasca persalinan,
yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat
genetalia
ETIOLOGI

Eksogen (kuman datang dari luar)


Autogen (kuman datang dari tempat lain)
Endogen (kuman datang dari jalan lahir sendiri)
TANDA DAN GEJALA
Infeksi akut Infeksi lokal Tampak sakit dan
Demam Pembengkakan luka lemah
Sakit di daerah infeksi episiotomi TD , N & S
Berwarna kemerahan Terjadi penanahan Kesadaaran
Fungsi organ Perubahan warna kulit Gangguan involusi
terganggu Pengeluaran lochea uterus
bercampur nanah Lochea berbau &
Mobilitas karena nyeri bernanah serta kotor
Suhu tubuh meningkat
Infeksi umum
KLASIFIKASI

Infeksi yang terbatas pada luka Trombifeblitis


Parametritis
Vulvitis Salpingitis
Vaginitis Peritonitis
Servitis
Endometrotis
Infeksi yang menjalar dari luka
jaringan sekitarnya
PATHWAY
PELAKSANAAN

Pencegahan infeksi nifas pada organ Penanganan infeksi nifas pada organ
genetalia genetalia
Anemia diperbaiki selama Suhu harus diukur dari mulut
kehamilan sedikitnya 4 kali sehari
Membatasi masuknya kuman di Berikan terapi antibiotik
alan lahir selama persalinan Lakukan transfusi darah bila perlu
Cegah perdarahan banyak dan
penularan penyakit dari petugas
dalam kamar bersalin
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
DATA FOKUS

Riwayat kesehatan dahulu


Kemungkinan klien pernah menderita infeksi tenggorokan
Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien mengeluh badan lemah, demam, nadi cepat, nafas
sesak, badan menggigil, gelisah, nyeri pada daerah luka operasi
Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan salah satu anggota keluarga ada yang menderita infeksi
tenggorokan
Pemeriksaan Fisik
Aktivitas / istirahat
Biasanya klien mengeluh malaise, letargi, kelelahan / keletihan
yang terus menerus (persalinan lama, stressor pasca partum
multiple)
Sirkulasi
Biasanya tachikardi dari berat sampai bervariasi
Eliminasi
Biasanya BAB klien diare / konstipasi
Makanan / Cairan
Biasanya anoreksia, mual / muntah, haus, membran mukosa
kering
Neurosensori
Biasanya klien mengeluh sakit kepala
Pernafasan
Biasanya pernafasan cepat / dangkal
Seksualitas
Biasanya pecah ketuban dini / lama, persalinan lama, subinvolusi
uterus mungkin ada, lochea bau busuk dan banyak / berlebihan,
tepi insisi kemerahan
Head to Toe
Payudara dan puting susu Abnormal :
Simetris/tidak lembek
Konsistensi ada diatas ketinggian fundal saat
pembengkakan/tidak masa nifas segera.
Puting menonjol/tidak, Kandung kemih
lecet/tidak bisa buang air/tak bisa buang air
Abdomen
Uterus Normal :
kokoh, berkontraksi baik
tidak berada diatas ketinggian
fundal saat masa nifas segera.
Keadaan genitalia pus, bekas luka
Lochea Normal : episiotomi/robek, jahitan,
memar, hemorrhoid
Merah hitam (lochea rubra) (wasir/ambeien).
Bau biasa Keadaan anus
Tidak ada bekuan darah atau Haemoroid
butir-butir darah beku
Ekstremitas
Abnormal :
Varises, betis apakah lemah dan
Merah terang panas, edema, reflek
Bau busuk Kulit
Mengeluarkan darah beku Pasien biasanya dengan kulit
kemerahan, bengkak
Perinium
Edema, inflamasi, hematoma,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit
3. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan
pemajanan terhadap patogen
4. Ansietas berhubungan dengan infeksi
5. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kesalahan
intepretasi informasi
6. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan poliuria
7. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infeksi: lesi,
abses, episiotomi
8. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan cedera
Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. observasi lokasi dan sifat 1. Dengan mengobservasi lokasi san sifat nyeri kita
berhubungan keperawatan selama 2x24 jam dapat memberikan tindakan yang tidak membuat
dengan agen diharapkan nyeri yang di alami ketidaknyamanan / nyeri nyeri semakin parah
injuri biologis klien berkurang 2. Berikan instruksi mengenal nyeri 2. Dengan mengenalkan nyeri yang dederita klien,
klien dapat menceritakan kepada perawat untuk
(skala, intensitas, frekuensi)
Kriteria Hasil : menyusun intervensi selanutnya
Mampu mengontrol nyeri 3. Instruksikan klien dalam 3. Dengan mengajarkan klien teknik nonfarmakologi
Mampu menggunakan melakukan teknik relaksasi, klien dapat mengontrol nyeri yang dieritanya
teknik nonfarmakologi tanpa ketergantungan pada obat
untuk mengurangi nyeri memberikan aktivitas pengalihan 4. Dengan mengurangi faktor pencetus kita dapat
Menyatakan rasa nyaman seperti : radio, televisi, membaca mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
setelah nyeri berkurang pada klien
4. Kurangi faktor presipitasi nyeri
5. Dengan mengkolaborasikan dengan tenaga medis
5. Kolaborasi : Berikan analgetik / lain untuk pemberian antipiretik dapat
antipiretik mengurangi skala nyeri yang diderita klien
6. Dengan mengevaluasi kita dapaat melihat
6. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri perkembangan / merencanakan intervensi yang
7. Tingkatkan istirahat akan dilakukan selanjutnya
7. Dengan meningkatkan intirahat maka tubuh
dapat fokus untuk melakukan penyembuhan luka
/ infeksi pada tubuh

Anda mungkin juga menyukai