Anda di halaman 1dari 8

TAKSONOMI TUMBUHAN

RENDAH
ALGAE

Oleh :

ZUL RACHMAT R.

NIM : 030631436

2017
UPBJJ KENDARI, SULAWESI TENGGARA
ALGAE
Algae adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan
perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti
yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah
digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.
Berdasarkan tipe pigmen fotosintetik yang dihasilkan, bahan cadangan makanan
di dalam sel, dan sifat morfologi sel, algae / alga dikelompokkan menjadi 7 divisio utama,
yaitu Chlorophyta, Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrophyta, Rhodophyta, Phaeophyta, dan
Cryptophyta.

1. DIVISIO CHLOROPHYTA

Ciri-ciri algae / alga ini adalah berwarna hijau, mempunyai pigmen fotosintetik
yang terdiri dari klorofil a dan b seperi pada tumbuhan, karoten, dan beberapa xantofil.
Cadangan makanan berupa pati, dinding sel terdiri dari selulosa, xylan, manan, beberapa
tidak berdinding sel, dan mempunyai flagela 1sampai 8 buah. Algae / alga hijau ini
banyak terdapat di ekosistem perairan dan diduga merupakan asal dari tumbuhan.
Organisasi selnya dapat berbentuk uniseluler, multiseluler yang berbentuk koloni, dan
multiseluler yang berbentuk filamen. Contoh algae / alga hijau uniseluler yaitu
order Volvocales, genera Chlamydomonas dan Volvox, yang bersifat motil karena
berflagela. Algae / alga yang berbentuk filamen adalah
genera Ulothrix, Spirogyra dan Ulva. Bentuk Spirogyra sangat khusus karena
kloroplasnya yang berbentuk spiral. Anggota algae / alga ini yang sering ditanam sebagai
rumput laut yaitu Scenedesmus dan yang sering digunakan sebagai makanan kesehatan
adalah Chlorella. Pada genus Chlamydomonas, dalam siklus hidupnya algae ini
mengadakan reproduksi secara seksual dengan peleburan sel yang menghasilkan zygot.
Setelah periode dorman akan terjadi meiosis sehingga terbentuk 4 sel yang kemudian
memperbanyak diri dengan pembelahan mitosis. Pada perkembangbiakan secara
aseksual, sel akan kehilangan flagela dan kemudian terjadi pembelahan secara mitosis
menjadi 4, 8 atau 16 sel. Masing-masing sel keluar dari dinding sel dan kemudian
tumbuh flagela. Perkembangbiakan algae yang berbentuk filamen terutama secara
aseksual yaitu dengan cara fragmentasi. Spirogyra dapat berkembang biak secara seksual
dengan membentuk tabung konjugasi. Setelah isi sel melebur maka akan terbentuk zygot
dan berkembang menjadi zygospora. Pembelahan meiosis terjadi setelah zygospora
berkecambah.

2. DIVISIO EUGLENOPHYTA

Algae ini berbentuk euglenoid, mempunyai pigmen fotosintetik yang terdiri klorofil a
dan b sehingga tampak berwarna hijau dan mempunyai karoten serta xantofil. Perbedaan
dengan algae hijau adalah cadangan makanannya yang berupa paramilon, yaitu polimer
glukosa dengan ikatan B1,3. Semua anggota algae ini uniseluler, mempunyai 1-3 flagela
dengan letak apikal atau subapikal, dan mempunyai membran plasma dengan struktur
fleksibel yang disebut pelikel. Euglenophyta kebanyakan hidup di perairan atau tanah.
Perkembangbiakannya dengan membelah diri dan tidak dapat berkembangbiak secara
seksual. Algae Euglena gracilis mempunyai 2 flagela yang tidak sama panjang. Mereka
mempunyai bintik mata yang berwarna merah karena berisi karotenoid. Bintik mata
berfungsi sebagai penerima cahaya untuk mengatur gerak aktif, sebagai respon sel
terhadap arah dan intensitas cahaya. Algae ini tidak berdinding sel sehingga lentur.

3. DIVISIO PYRROPHYTA

Anggota algae ini juga sering disebut dinoflagelata, mempunyai pigmen fotosintetik
berupa klorofil a dan c, karoten dan beberapa jenis mengandung xantofil. Cadangan
makanan terdiri atas pati atau minyak, dinding sel tersusun dari selulosa dan ada yang
sangat keras disebut teka, tetapi ada yang tidak berdinding sel. Algae ini umumnya
mempunyai alat gerak yang berupa 2 flagela. Pyrrophyta umumnya berwarna merah
atau coklat, karena adanya pigmen xantofil dan selnya berbentuk uniseluler. Algae ini
terutama hidup di laut, beberapa anggotanya dapat mengeluarkan cahaya bioluminesen,
maka sering disebut fire algae. Contoh algae ini Gonyaulax polyedra, yang
menghasilkan toksin berwarna merah atau merah coklat yang dapat mematikan hewan-
hewan laut. Dinoflagelata tertentu dapat tumbuh dengan memakan bakteri dan spesies
algae lain. Beberapa spesies algae ini tidak mempunyai klorofil, dan bersifat heterotrof.
Anggota algae ini ada yang bersifat miksotrofik, selain mampu mengadakan
metabolisme sebagai heterotrof, juga bersifat sebagai fotoautotrof.
4. DIVISIO CHRYSOPHYTA

Algae ini mempunyai pigmen yang berbeda-beda sehingga ada yang disebut
algae kuning hijau (Xanthophyceae), dan algae keemasan
(Chrysophyceae). Diatomae yang termasuk Bacillariophyceae juga termasuk anggota
algae ini. Pigmen fotosintetik terdiri atas klorofil a dan c, karoten, fukoxantin, dan
beberapa xantofil. Bahan cadangan makanan algae ini berupa krisolaminarin, yaitu
polimer glukosa dengan ikatan B. Dinding selnya tersusun dari selulosa, silika, dan
kalsium karbonat. Pada beberapa jenis, algae ini mempunyai 1 atau 2 flagela. Dinding sel
diatomae yang keras disebut frustule. Ada 2 macam bentuk frustule,
yaitu centric dan pennate. Diatomae dengan bentuk pennate yang tidak berflagela, ada
yang dapat bergerak diatas substrat padat karena adanya raphe. Raphe adalah celah
memanjang dan sempit pada dinding sel sebagai tempat keluarnya sitoplasma. Gerakan
timbul karena adanya arus protoplasma tersebut. Dinding sel Diatomae merupakan dua
bagian yang saling menutupi. Dinding sel yang keras ini menjadi masalah saat
mengadakan perkembangbiakan secara aseksual, yaitu dengan cara membelah diri
secara longitudinal. Sel baru hasil pembelahan terdiri setengah bagian sel sebelum
pembelahan yang ditutup dengan setengah bagian sel yang baru terbentuk. Akibatnya
setelah beberapa kali membelah, maka sel hasil pembelahan semakin mengecil
ukurannya, kurang lebih 30 % lebih kecil dibandingkan dengan sel hasil
perkembangbiakan secara seksual.
5. DIVISIO PHAEOPHYTA

Phaeophyta disebut juga algae coklat, warna ini disebabkan xantofil yang dihasilkan
melebihi karoten dan klorofil. Algae ini mempunyai pigmen fotosintetik yang terdiri atas
klorofil a dan c, karoten, fukoxantin dan xantofil. Cadangan makanan di dalam selnya
berupa laminarin dan manitol, dengan dinding sel tersusun dari selulosa, asam alginat,
dan mukopolisakarida sulfat. Algae ini mempunyai dua flagela yang tidak sama panjang
dengan letak lateral. Anggota kelompok ini terdiri lebih dari 200 genera dan 1500
spesies, terutama hidup di permukaan laut yang dingin. Organisasi selnya multiseluler,
dan dapat membentuk morfologi yang sangat besar dan kompleks seperti tumbuhan.
Terdapat struktur seperti akar (hold fast), seperti daun (blade), seperti batang (stipe), dan
pengapung (bladder), tetapi tidak ada sistem transport nutrien dan cadangan makanan. Di
tengah stipe terdapat sel-sel memanjang seperti jaringan vaskuler pada tumbuhan. Sel-
sel tersebut berfungsi untuk membantu memindahkan karbohidrat hasil fotosintesa
dari blade ke tempat sel-sel yang kurang aktif fotosintesanya seperti stipe dan hold fast.
Anggota algae ini yang banyak hidup di laut adalah
genera Sargassum, Macrocystis, Nereocystis, dan Laminaria. Algae coklat ini dapat
tumbuh dengan sangat cepat, misalnya Nereocystis dapat mencapai panjang 40 meter
dalam satu musim. Kebanyakan cara perkembangbiakan algae coklat sama dengan algae
hijau Ulva. Genera Fucus umumnya tumbuh di bebatuan. Mereka dapat melapukkan
batuan tersebut. Jenis tertentu algae ini dapat digunakan untuk biosorpsi, atau
penyerapan logam berat oleh biomassa. Hal ini disebabkan karena
kandungan polisakarida pada dinding selnya dapat bersifat sebagai resin penukar ion
(ion exchange). Algae ini juga dapat digunakan sebagai indikator adanya pencemaran
logam berat seperti Cadmium, Cu, dan Pb, misalnya algae Fucus vesiculosus. Beberapa
jenis algae coklat seperti Macrocystis, banyak mengandung bahan algin pada dinding
selnya. Bahan algin ini mempunyai nilai ekonomis untuk bahan pembuat stabiliser dan
emulsifier pada cat, tekstil, kertas, bahan makanan, dan bahan lain.

6. DIVISIO RHODOPHYTA

Divisio ini sering disebut sebagai algae merah, karena pigmen fotosintetik didominasi
olehfikoeritrin. Pigmen lain terdiri atas klorofil a, dan pada beberapa jenis mempunyai
klorofil d, fikosianin, karoten, dan beberapa xantofil. Bahan cadangan makanan di dalam
selnya berupa pati floridean, yaitu polisakarida yang mirip amilopektin. Algae
ini mempunyai dinding sel berupa selulosa, xylan, dan galaktan. Alat gerak
yang berupa flagela tidak ada. Umumnya algae merah hidup di lautan, terutama di daerah
tropis, beberapa spesies hidup di daerah dingin. Adanya klorofil a, fikoeritrin dan
fikosianin atau fikobilin merah, menyebabkan algae ini dapat mengabsorpsi dengan baik
sinar hijau, violet dan biru yang dapat menembus air dalam. Jadi algae merahpun
dapat tumbuh sampai kedalaman lebih dari 175 meter di perairan. Algae
merah kebanyakan tumbuh menempel pada batuan dan substrat lain atau lagae lain,
tetapi ada juga yang hidup mengapung dengan bebas. Anggota dari algae ini yang sering
ditanam sebagai rumput laut adalah Navicula. Dinding selnya terdiri dua lapis, lapisan
bagian dalam kasar (rigid) dan menyerupai mikrofibril, sedangkan bagian luar berbentuk
lapisan mucilaginous. Pada dinding selnya terdapat berbagai macam bahan selain
selulosa, yaitu polisakarida sulfat, agar dan karagenin. Pada algae pembentuk
koral, dapat mengumpulkan CaCO3 di dalam dinding selnya. Oleh karena hal tersebut
jenis algae ini berperan penting dalam proses pembentukan karang.
7. DIVISIO CRYPTOPHYTA

Algae ini mempunyai pigmen fotosintetik klorofil a dan c, karoten, fikobilin dan xantofil
yang terdiri dari aloxantin, krokoxantin, dan monadoxantin. Cadangan makanan terdiri
pati, dinding selnya tidak mengandung selulosa, dan berflagela dua yang tidak sama
dengan letak subapikal. Algae ini hidup di laut, dan anggotanya sangat sedikit
apabila dibandingkan dengan algae lain. Cryptophyta berkembang biak secara aseksual,
yaitu dengan pembelahan sel secara longitudinal.

Anda mungkin juga menyukai