Deskripsi singkat
nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan bahan dasar. Disamping itu
bagi manusia.
1
A. Pengertian Mikrobiologi Industri
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Produk yang dibuat dipilih senyawa
tunggal.
C. Sejarah Fermentasi
serealia.
2
e. Bakteri asam asetat ditemukan sebelum penemuan oleh Anthony Van
Leuwenhoek.
alkohol.
alkohol.
aureus.
streptomisin.
amino.
3
p. Tahun 1900 sampai 1920 dihasilkan gliserol, aseton, butanol, ensim
dari bakteri dan fungi. Pada waktu itu juga diperkenalkan tangki
q. Tahun 1960 telah diteliti tentang produksi biomasa sel mikrobia untuk
sumber protein.
juga genom.
monoklonal.
4
3 Ensim digunakan untuk penyamakan kulit penghasil detergen dan
Mikrobia : 1. Menguntungkan
2. Merugikan
e. Vaksin.
5
Latihan soal :
oleh bakteri
a. Mikrobiologi Industri
c. Bioteknologi.
6
Pokok Bahasan II
Deskripsi Singkat
Fermentasi berasal dari kata latin yaitu fervere yang berarti mendidih
(toboil), hal ini ternyata merupakan aktifitas khamir pada ekstrak buah-buahan
anaerob.
menggunakan sumber energi dan sumber karbon, nitrogen dan lain-lain untuk
digolongkan menjadi tiga golongan yaitu fermentasi non aseptis, semi aseptis
dan aseptis. Sebagai contoh fermentasi non aseptis yaitu produksi protein sel
7
menjadi asam laktat, asam butirat, asam propional, butanediol, etil alkohol dan
sebagainya.
menjadi etanol.
melalui fermentasi glukosa menjadi asam laktat. Banyak fermentasi lain yang
Entner Soudoroff.
8
A. DASAR-DASAR FERMENTASI
laktat.
Rhizopus oligosporus
Saccharomyces pombe.
f. Alge untuk produksi bahan makanan yaitu agar, protein sel tunggal.
9
b. Anabolisme : fermentasi polisakarida protein, asam nukleat,
alkaloid.
1. Fermentasi alkohol
(Homolaktat)
10
2.2. Heterofermentasi HMP asam laktat,
etanol,
dan CO2
CO2,
Isopropanol.
CO2,
laktat, suksinat.
11
Jalur heksosa difosfat (HDP), yaitu Embden-Meyerhoff-Parras atau
glikolisa.
Jalur 2 keto-3 deoksi glukonat-6 fosfat (jalur KDGP), atau jalur Entner
Doudoroff.
Glukosa
Jalur HDP
Jalur HMP
Jalur KDGP
12
Suksinat Butirat Aseton
6. Tahapan fermentasi
a. Pemilihan mikrobia
tumbuh dan produksinya. Ada dua macam kultur yaitu primary culture
b. Media fermentasi
c. Preparasi inokulum
13
% inokulum yang terlalu sedikit mengakibatkan waktu fermentasi
bab berikutnya.
B. BIOKIMIA FERMENTASI
fermentasi.
F o = - n F Eo
(Cal/mole)
Eo = potensial
14
a. Proses disimilasi (katabolisme) dapat menghasilkan hasil antara
Jalur HDP
Glukosa 2 piruvat
piruvat
2 NAD 2 NAD
dekarboksilasa
CO2
etanol 2
asetaldehid
alkohol dehidrogenasa
15
Fermentasi homolaktat mengikuti jalur HDP lalu dengan
laktat.
16
Bakteri asam butirat antara lain Clostridium, Butyrivibrio,
jenis :
(reaksi stickland)
heterosiklik
17
Fermentasi senyawa N-heterosiklik dapat dilakukan oleh jenis
xantin.
Latihan soal.
pertumbuhan mikrobia.
18
Deskripsi Singkat
akibat pembelahan sel dan peningkatan aktivitas sel yang melibatkan sintesa
ensim.
mulai dari transport nutrien dari medium kedalam sel, konversi bahan nutrien
dan masa sel serta pembelahan sel secara biner yang terjadi pula pewarisan
dalam sistim sekali unduh, kontinyu dan kultur terputus, studi kinetika
19
mengetahui apakah biakan tumbuh atau tidak (pengamatan kuantitatif) tetapi
pertumbuhan.
kurva yang menunjukkan hubungan antara waktu dan jumlah biomasa. Data
5 Affinitas substrat
20
Definisi umum : peningkatan semua komponen di dalam sel sehingga
c. Pembelahan sel
2 Pertumbuhan populasi
1. Pembelahan biner : proses pembelahan sel menjadi dua sel anakan yang
2. Melibatkan 3 proses :
Streptococcus sp
Escherichia coli
21
b. Replika DNA: indikasi pertumbuhan awal pada sel bakteri.
3 Replikasi kromosom
n.
jumlah total sel tergantung pada jumlah generasi (pembelahan) yang terjadi
4 Apabila jumlah sel awal = N0, jumlah sel dalam populasi dapat dinyatakan
sebagai berikut : Nt = N0 x 2n
22
5 Jumlah total sel dalam populasi = Nt yang merupakan fungsi dari 2, dapat
log Nt - log N0
Kecepatan pembelahan sel : k n/t k = -------------------
log 2 (t)
log Nt - log N0
k = -------------------
0.301 t
6 Waktu generasi (g) adalah waktu yang diperlukan sel didalam suatu
jumlah x ml-1
23
b. Menghitung secara langsung dengan pengecatan sederhana :
jumlah x ml-1
2 Mengukur kerapatan/densitas
b. Berat kering melalui flitrasi kultur dengan filter (0.20 m): mg berat
kering x ml-1
pertumbuhan kultur :
1 Secara langsung :
(g l-1)
(g l-1)
24
2 Pengukuran pertumbuhan secara tidak langsung berdasarkan aktivitas
metabolik :
mengandung komponen lebih banyak, antara lain: DNA, RNA dan protein
25
(jam). Perubahan konsentrasi sel pada waktu tertentu dapat diplot menjadi
kurva pertumbuhan.
26
5 Untuk produksi biomasa, metabolit primer dan metabolit sekunder
beradaptasi.
fase eksponensial.
t : waktu (jam)
= (ln xt - ln xo)
0.301.t
27
masing jenis mikrobia. Misal aspegillus nidulans mempunyai max = 0,36;
mikrobia.
St : substrat tersisa
28
= max St
Ks + St
pertumbuhannya rendah.
13 Fase stasioner pada kultur sekali unduh merupakan titik dimana kecepatan
14 Menurut Bull (1974): fase stasioner merupakan istilah yang salah karena
pada fase ini populasi mikrobia tetap aktif melakukan metabolisme dan
29
a. Metabolit primer (ensim, asam organik dan alkohol) dihasilkan pada
idiofase.
p : konsentrasi produk
maksimum
30
c. Memperpendek fase eksponensial: digunakan untuk produksi metabolit
sekunder.
maksimum.
signal listrik yang digunakan untuk mengatur aliran media segar kedalam
bejana fermentasi.
pengenceran (D):
31
F : kecepatan alir D=F/V
V : isi fermentor
dx
--- = pertumbuhan – yang keluar
dt
D : kecepatan pengenceran
tumbuh sel yang ada di dalam kemostat. Hubungan antara waktu generasi
dx max s
--- = X (---------- - D ) ………………………(4)
32
dt Ks + S
s : konsentrasi substrat
maka : dS/dt = substrat yang masuk – substrat yang keluar – substrat yang
dikonsumsi sel
Pada keadaan tunak ; ds/dt atau dx/dt = 0, maka persamaan (4) dan (5)
menjadi : S’ = Ks D / (max – D)
produktivitas
c. mudah terkontaminasi
33
1. Kultur berkesinambungan terputus adalah sekali unduh yang diberi
dalam medium
meningkat dari 2,1 mg berat kering sel per ml dalam waktu 15 menit.
Asumsi apa saja yang harus anda kerjakan untuk menghitung parameter
pertumbuhan ?
4 x 108 sel per ml menjadi 6,25 x 108 sel per ml dalam waktu 30 menit. 1012
sel ekivalen dengan 2,5 x berat kering sel. Berapa kecepatan tumbuh dan
34
3. medium segar dialirkan secara kontinyu ke dalam kemostat (V = 3,250 L)
terjadi di dalam kemostat tersebut dan berapa waktu tinggal dan waktu
POKOK BAHASAN IV
35
Deskripsi Singkat
potensial dalam Industri. Isolat mikrobia yang diperoleh dan bersifat unggul
rendah atau dalam bentuk kering. Penyimpanan mikrobia dalam suhu rendah
meliputi penyimpanan dalam media agar miring, spora dalam pasir steril,
36
1. Metoda penemuan mikrobia baru
Kultur baru dapat diisolasi dari sumber di alam yaitu substrat alami
(Staphylococcus aureus).
c. Kultur diperkaya
37
Penyimpanan kultur dengan beberapa cara :
2. Lyophilisasi (freeze-drying)
a. Pembuatan mutan autro dengan dua sistem , yaitu sistem regulasi iso
38
resipiennya. Contoh: transformasin Streptomyces ini dapat mensintesa
c. Lisogeni
kemampuan lebih besar dari pada kultur induknya. Contoh lain strain
d. Rekombinasi.
biakan murni?
39
2. Apakah perbedaan antara crowded plate technique dan
Auxonagraphy
dikerjakan
a. lisogeni
b. transformasi
c. lyophilisasi
Pokok Bahasan V
RANCANG BANGUN BIOREAKTOR
Deskripsi singkat
40
Bioreaktor (fermentor) merupakan bejana fermentasi aseptis untuk
nutriennya.
harus dapat dioperasikan dalam jangka waktu lama, serasi dan afitasi memadai
41
Mahasiswa mampu menyeleseikan fungsi bioreaktor dan mengetahui bentuk
42
Proses yang berlangsung selama produksi : proses aerobik, anaerobik.
־ Suatu tempat yang menyediakan lingkungan yang tepat dan dapat dipantau
lama.
metabolik mikrobia.
skala industri.
Karakteristik fermenter
43
־ Fermentor anaerobik memerlukan alat khusus kecuali untuk
menghilangkan panas.
aerasi cukup.
Karena oksigen itu tidak mudah larut dalam air, maka perlu agitasi atau
pengadukan atau disebut impeller dan sparger (alat untuk memecah gelembung
44
־ Beberapa aspek mikrobiologi industri adalah perpindahan dari skala
(scale-up)
־ Mengapa proses mikrobia berbeda antara skala industri dengan skala
laboratoirum?
kecil.
yng meluas.
־ Perlu media yang kaya sehingga terjadi peningkatan biomasa yang
45
־ Scale up proses industri merupakan tanggung jawab insinyur
dengan baik.
46
4. Tahap komersial atau industri, menggunakan fermentor 10.000
– 400.000 liter.
Tipe sistem aerasi dan agitasi sangat tipikal tergantung pada karakteristik
fase cair. Gelembung udara dapat diperkecil melalui alat yang porus disebut
atau disebut impeller ini khususnya didesign khusus yang diperlukan untuk
a. Agitator (impeller)
b. Pengaduk
c. Sistem aerator
47
Macam-macam reaktor
kolum yang dimasukkan ke dalam kolum yang lain. Udara dipaksa masuk
melewati pipa sehingga udara dapat terpancar keatas dan medium ikut
terbawa.
Latihan soal :
bioreaktor
48
2. Jelaskan perbedaan fermentor aerob dan anaerob
fermentasi.
a. Scale-up
b. Agitasi.
c. aseptis
49
Deskripsi Singkat
Ekstraksi dan purifikasi produk fermentasi biasanya sulit dilakukan dan
biayanya mahal. Pada kenyataannya salah satu cara untuk mendapatkan
produk yang berkualitas tinggi dan cepat diharapkan biayanya murah.
Kebanyakan produk fermentasi dihasilkan kedalam media dan
ekstraksi dari sel. Pungunduhan produk mikrobia memerlukan biaya sebanyak
20% sampai 605 dari biaya produksi. Pengunduhan produk didasarkan atas
beberapa kriteria : produk ekstra selular atau infraseluler, konsentrasi produk
dalam media fermentasi, sifat fisik dan kimia produk, kemurnian dalam media,
standardisasai permintaan, kegunaan dari produk dan harga produk dipasaran.
produk asam laktat dan asam glutamat rendah, seang antibiotik atau ensim
konsentrasinya tinggi. Tapi konsentrasi vitamin B12 rendah, yaitu hanya mgr
per liter.
diencerkan
Pemurnian
PRODUK AKHIR
elektro- elektro-
elektro
foresis dialisa
osmosis
51
Mikorbia Diameter () Metode
Senyawa flukulan : aluminium sulfat (0,1 – 0,5 %), CaCl2 (0,1 – 0,5 %),
intraselular?
memproduksi pinisilin?
a. Purifikasi
52
b. Ekstraksi
c. Fase idiofase
53
Deskripsi singkat
mempunyai berat molekul rendah dan dihasilkan pada fase eksponensial oleh
mikrobia .
nukletida purin, pirimudin, vitamin, asam organik, seperti asam sitrat, asam
fumarat, aseton butanol asam asetat dan enzim termasuk metabolit primer.
־ Bahan dasar yang digunakan : padi, tepung tapioka, arabinosa, xylosa
54
־ Sumber nitrogen yang dibutuhkan : protein, pepton, dan asam amino
Kata vinegar (cuka) berasal dari istilah Perancis vinaigre yang berarti
Serikat, cuka, cuka sari buah apel, cuka apel, dibuat melalui fermentasi
alkoholik sari buah apel diikuti fermentasi asetat (Pelczar and Chan, 1988).
yang dibuat dari bahan yang mengandung pati atau gula dengan fermentasi
A. Bahan dasar
bahan yang dipakai dalam fermentasi alkohol, seperti macam sari buah,
55
sirop, dan bahan yang mengandung pati yang dihidrolisis. Bermacam-
. manis, yang mana pati harus dihidrolisis menjadi gula lebih dahulu.
3 4. Minuman keras atau alkohol, misalnya dari bir, atau dari etil alkohol . .
1.Proses pembuatan
yaitu :
alkohol, dan
56
2. Oksidasi alkohol menjadi asam
asetat
menghasilkan alkohol
Glukosa alkohol
gliserol dan asam asetat. Juga ada sejumlah kecil substansi lain,
dihasilkan dari senyawa selain gula, termasuk asam suksinat dan amil
alkohol.
asam asetat. Bakteri ini menggunakan substansi lain dalam cairan yang
berikut :
sebagainya.
57
Bau cuka yang sedap berasal dari adanya bermacam-macam ester
seperti etil asetat, dari alkohol, gula, gliserin dan minyak menguap
yang dihasilkan dalam julah kecil oleh aksi mikrobia. Bau ni dapat juga
anorganik.
asam asetat per 100 ml cuka. Jadi cuka 40 grain mengandung 4 gram
58
3.Penyebab kerusakan cuka
dapat menyebabkan rendahnya mutu bahan dari mana cuka dibuat atau
pada rasa tidak enak, tetapi juga menghasilkan asam asetat yang cukup
asetat pada keadaan aerob adalah lapisan khamir, jamur benang dan
algae.
59
5.Fermentasi Asam Sitrat oleh Jamur Benang
Aspergillus niger.
6. Sumber C
2.Garam organik
5.Organisme
Ad. 1. Senyawa organik yang mempunyai senyawa atom C 2,3,4,5,6,7, dan 12.
gula 14 – 20 %.
KH2PO4: 0,75 – 1,0 gram, MgSO4 7H2O: 0,2 – 0,25 gram, HCl 5 N
60
digunakan 25 – 350 C. Lama fermentasi 7 – 10 hari. Produk diambil
Pendahuluan
sebagai agen pembusuk buah. Proses akibat aktivitas khamir yang telah
lama dikenal adalah fermentasi bir dan minuman anggur (wine). Proses
tersebut melibatkan khamir yang secara alami banyak terdapat dalam buah-
61
Tuak Saccharomyces cerevisieae dan Schyzosacharomyces
Pediococcus
Fermentasi bir
־ Gandum (barley), padi-padian atau bijian yang lain, yang diolah
difermentasikan.
־ Kecambah gandum (malt), tepung beras atau jagung, air, hop.
62
־ Mekanisme proses fermentasi bir tersbut :
־ Pati dari kecambah gandum, beras atau jagung dikonversikan menjadi
maltosa dan dekstrin yang dibantu oleh ensim yang terdapat dalam
kecambah gandum.
dekstrin.
(Malthouse)
(Gambar 1).
63
H20 BARRLEY
ditapis
dengan 45 % air
DEGERMINASI
KE TEMPAT FERMENTASI
־ Ensim yang merombak pati dari malt itu sendiri dan pati-pati yang
־ Sumber protein bir yang penting artinya untuk pembentukan buih
64
־ Memberikan aroma yang tipikal
berkecambah
b. Air ditapis
yaitu α-amilase
pentosan
65
5. Komposisi bir : alkohol 3,8 % - 5 %
Dekstrin 4,3 %
Protein 0,3 %
6. Mikrobiologi brewing
CO2 dan sedikit gliserol, serta asam asetat dari hasil fermentasi
beir menjadi masak dan jernih dengan aroma yang lembut. Bir
66
CO2 yang terbentuk selama fermentasi ditampung ke dalam bejana
kemudian disaring.
CO2
mikrobia.
produksi bir
67
־ Dengan proses berkesinambungan : penambahan substrat
j. Macam-macam bir :
cukup tinggi.
68
a. Kandungan nutrien cukup tinggi
tujuan untuk :
Macam-macam wine :
1. Wine putih : anggur yang dibuat dari buah anggur berwarna hijau
berwarna merah.
69
Panen buah
Pembersihan
Penambahan SO2
Presing Fermentasi
Fermentasi Presing
Setelah Setelah
fermentasi fermentasi
Aging Aging
Bottling Bottling
70
Cara pembuatan wine (Gambar 2)
a. Red wine :
yang terbentuk.
b. White wine :
־ Proses hampir sama dengan red wine tetapi tidak terjadi
warna
71
2. ASAM AMINO
biosintesa protein dari glukosa dan ammonium. Asam amino ini sebagai
glutamat dan lisin yang diproduksi oleh industri dalam jumlah besar.
Produksi asam glutamat di seluruh dunia lebih dari 100.000 ton per
Lama fermentasi 40 jam pada suhu 300 C, keasaman medium alkalis dan
berikut :
72
Glukose
Fosfoenolpiruvat
CO2 Piruvat
CO2
Sitrat
Cis akonitat
Isositrat
CO2
Α-Ketoglutarat
NH4+
Glutamat
3. VITAMIN
73
Sedikit vitamin yang dihasilkan dalam skala industri dapat dilihat tabel
berikut :
74
Seperti dalam dan mikrobia lain seperti berikut ini :
Proses
Spesies Medium Aerasi Suhu Waktu Produk
(0C) (jam) (mg/l)
Bacillus Malase, garam, mi- Aerobik 30 18 0-45
megaterium neral, karbon
4. ENSIM
Produk metabolit yang bersifat primer dan sekunder adalah ensim. Ensim
75
komponen pembuatan detergen, untuk kebersihan, pembuatn sirup, dan
sebagainya.
a. Amilase
76
1. α-amilase mengkatalisa hidrolisis ikatan α-1,49 glukosidik,
dari pati.
b. Protease
dan Streptomyces.
mikrobia penghasilnya
lambat
77
4. Apakah kegunaan penambahan S02 pada ekstrak buah
dengan inducer ?
78
Pokok Bahasan VIII
Deskripsi singkat
cephalosporin, dan asam fusidat dan lain sebagainya. Bakteri juga mampu
Alkaloid merupakan senyawa yang diproduksi oleh mikrobia dan senyawa ini
79
A. Penisilin
yaitu :
Amphosetrim
Pimarcin
Cephalosporin Tetrasiklin
Novobiosin
Erythromisin
Polimysin
Nisin
80
Alexander Flemming secara kebetulan menentukan Penicellium
penghasil penisilin bersifat lebih efektif daya hambatnya dan tidak toksis
Isolat P. chrysogenum
Mutasi
Mutan
Produksi
Penisilin
Isolasi penisilin
Purifikasi
Kristalisasi
81
Produksi Penisilin melalui dua cara
1. kultur tenggelam
2. kultur permukaan
2. Kondisi fermentasi
% octadecanol.
B. Biopestisida
82
mempunyai daya insektisida. Insektisida tersebut dihasilkan oleh
Streptomyces
larva Lipidoptera
(Popillia japanica).
83
Fungi menginfeksi integumen hospes. Spesien fungi yang paling baik
rendaman
jagung ?
sekunder ?
a. insektisida
b. metabolit sekunder
c. prekursor
84
Pokok Bahasan IX
BIOKONVERSI STEROID
C. Deskripsi singkat
Sterol dan steroid telah lama menjadi perhatian oleh ahli biokimia.
Pada tahun 1920 ahli estrogenik dan androgenik untuk memenuhi kebutuhan
untuk obat rematoid arthritis dan rematik akut. Selanjutnya pada tahun 1952
Pada tahun 1970 reaksi 11 origenan oleh fungi 16x hidroksilasi oleh
karbon nomer 13 dan 10 (C-10 dan C-19). Steroid dapat dianalisa secara paper
85
chromatography (VPC). Ekstraksi produk steroid menggunakan methylene
chloride dan bermacam-macam solven non polar yaitu ethyl ecetat, amyl
86
Steroid corteson berguna untuk penyakit rheumatoid arthritis dan
androgen
2. Struktur steroid
nomer 13 dan 10 (C-18 dan C 19). Bentuk dasar steroid (trans, anti, trans,
anti , trans) tergantung pada ikatan cincin karbon nomor 4 dari rantaian karbon
dalam Chair Shape. Contoh bentuk dasar steroid adalah sebagai berikut
dapat
me-
tyl 17 B konfigurasi
Adapun nama beberapa steroid baik nama perdagangan dan nama kimia dapat
87
Nama perdagangan Nama kimia
- Androstenedione - Androst-yene-3,17 dione
- 11 B,
solven aseton – metanol atau methelene chloride. Banyak solven yang dapat
digunakan untuk ekstraksi steroid yaitu ethyl asetat, amyl asetat, ethy-lene
chlorida, chloroform.
88
karena sangat sensitiv untuk identifikasi steroid menggunakan resonansi
21-hydroksilasi
b. Dehidrogenasi
11-α-hydroksilasi
11-β-hydroksilasi
16-α-hydroksilasi
89
fluoroprednison yang sangat cocok untuk obat anti
inflammantory.
21-hydroksilasi
Dehidrogenasi
cortison.
Spora diproduksi pada permukaan media atau sekam yang direndam air.
Pengaruh aktivitas air (aw) pada produksi spora fungi (produksi sebesar
1011 konidia/erlenmeyer
90
120 + - 6,3 +
140 - - 4,5 -
160 - - - -
Mucor griseocyanus
dan hidrogenasi
91
.
Pokok Bahasan X
Deskripsi singkat
Untuk mengatasi hal ini Protein advisary Group bersama-sama WHO (World
manusia telah dilakukan seperti roti, keju, yogurt, kecap dan lain sebagainya
telah diproduksi sejak perang dunia pertama. Kualitas suatu protein ditentukan
oleh kandungan asam amino. Kandungan asam amino protein sel tunggal perlu
baik untuk manusia dan hewan. Kandungan asam nukleat Protein Sel Tunggal
tidak boleh lebih dari 8,5% karena bila manusia kelebihan asam nukleat akan
92
dengan terakumulasinya senyawa karsinogenik. Asam nukleat pada protein sel
Kualitas protein dapat dibedakan berdasarkan uji layak yaitu PER (Protein
beralkohol.
tumbuhan
sebagainya.
93
berlebihan, maka asam nukleat akan terakumulasi sehingga
limbah pertanian baik bentuk padat dan cair. Limbah cair meliputi melase,
selubiosa, gula.
CO2 dapat digunakan sebagai sumber karbon bagi algae dan hidrogen
menggunakan methan dan methanol. Pati dari hasil sisa pembuatan kertas
menghasilkan amilase.
pertumbuhan
94
Genera fungi felamentos yang mampu menggunakan hidrokarbon alifatik
untuk pertumbuhan
Acremonium Graphium
Botrytis Helminthosporium
Chaetomium Mucor
Cladosporium Paecilomyces
Cunninghamella Rhizopus
Epicoccum Spicaria
Fusarium Syncephalastrum
Trichoderma
95
C. Kondisi Kultur
96
Oktana 5,8 x 10-6
Dodekana 1,7 x 10 x –8
pembebasan panas
97
Susunan kimia sel yang dipanen dipengaruhi oleh sifat medium dan
sel mikrobia. Mikrobia dapat bersintesa asam amino essensial yang sangat
98
Asam amino essensial dari bermacam-macam mikroorganisme bila
dibandingkan dengan gandum dan albumen telur dapat diamati pada tabel
di bawah ini .
Keterangan :
3. Candida lipolytica
4. Pseudomonas methanol
99
Kandungan vitamin yang berasal dari mikrobia (mg/100 berat kering)
1 4,61 - - 968,00
Biotin 0 0 0 0,96
As. P amino
Benzoat
mengingat bagi orang yang diberi asam nukleat dengan dosin aman setelah
10
dilakukan uji klinis dan dibandingkan dengan penderita kencing batu,
2 6,0 667
4 7,7 933
8 9,4 1.393
0 4,5 510
Catatan: Kandungan normal asam urat dalam serum darah: 2-6 mg/100
ml
10
ensim urikase selain anjing, burung dan mammalia yang tidak termasuk
primata. Tetapi babi tidak mampu mengakomodasi basa purin yaitu guanin
+ H2O
1. Adenin hypoxanthin + NH3
adenase
+ H2O
2. Guanin xanthin + NH3
guanase
+ ½ O2
+ H2O
3. Allantoin asam urat
urikase
+ ½ O2
Penurunan kadar asam nukleat dalam protein sel tunggal
antara lain : heat shock incubation lalu berkembang menjadi heat shock
10
Asam nukleat sangat mudah larut dalam larutan basa encer lebih
mudah larut dalam air panas tapi sukar larut dalam air dingin, dan tidak
sentrifugasi.
1. Sebutkan tiga macam spesies mikrobia yang dapat dipakai sebagai sumber
2. Mengapa protein sel tunggal tidak boleh mengandung asam nukleat lebih
dari
standard?
Digestibility (PD)
a. Biological value
b. Microbial food
10
Pokok Bahasan XI
Deskripsi singkat
dalam bentuk padat dan cair. Limbah pabrik dapat berupa senyawa organik
dan anor- ganik. Limbah ini bila tanpa diolah terlebih dulu, lalu begitu saja
industri fermen- tasi tidak mengandung material toksik, tetapi limbah tersebut
lingkungan perlu diolah terlebih dahulu baik secara fisik, kimia dan secara
secara fisik dari bagian cairan. Kalau secara kimiawi partikel diendapkan atau
10
dapat menggunakan cara aerob dan anaerob oleh kumpulan mikrobia yang
disebut lumpur aktif atau activity sludge. Parameter kimiawi fisik yang
digunakan sebagai indikator & kualitas air meliputi : kekeruhan, bahan padat
terlarut, BOD, COD, suhu, pH, warna aroma, detergen senyawa radioaktif dan
1. Pendahuluan
BAHAN MENTAH
LIMBAH
PRODUK
BAHAN ORGANIK
- Masa sel dan
BAHAN ANORGANIK padatan tersuspensi
- Air: air cucian,
pendingin, air limbah
DIBUANG
DITAMPUNG
POLUSI LINGK.
DIPERLUKAN
10
MEDIA UTK PAKAN EFFLUEN
PROSES LAIN TERNAK BERSIH
b. Kekeruhan, warna
c. Padatan tersuspensi
e. pH dan suhu
deterjen
h. Radioaktivitas
10
Konsentrasi oksigen terlarut: 4 mg/dm-3 atau 90 %
terlarut
oksigen terlarut :
yang
hari.
10
־ Uji dilakukan dengan memperlakukan sampel dengan
0,2-0,5 : 1
10
־Effluent yang lebih encer memerlukan pompa dan penampung untuk
digunakan
emulsi
pemanfaatannya.
10
-
BOD : 40.000 – 70.000 mg/l-1 untuk limbah yang mengandung miselium
jamur
-
BOD buangan industri alkohol : 10.000 – 25.000 mg/l-1
meliputi 3 proses
-
Perlakuan secara fisik
-
Perlakuan secara kimia
-
Perlakuan secara biologi
11
4. Jelaskan salah satu penanganan limbah menggunakan koagulan
a. Lumpur aktif
b. Metanogenik
d. Aklimasi
http://lecture.brawijaya.ac.id/smtom/wp-content/uploads/2008/12/lect3enzim-
2-compatibility-mode.pdf.
Page 1
LECTURE III
11
ENZYME
NOMENCLATURE
&
MICHAELIS-
MENTEN
MICHAELIS-
MENTEN
EQUATION
11
Page 2
Page 3
Page 4
Page 5
Page 6
11
dan tipe reaksi yang
dikatalisis
1. Penamaan
berdasarkan substrat
A. Substrat-klas Senyawa
• Protein
• Carbohydrate
• Lipid (lemak)
• Ester
• Proteinase
11
• Carbohydrase
• Lipase
• Esterase
A. Substrat-klas Senyawa
Page 7
Lactate
Gelatin
Urea
Cellulose
Lactase
Gelatinase
Urease
11
Cellulase
B. Substrat-senyawa
spesifik
2. Penamahan
berdasarkan tipe reaksi
yang
2. Penamahan
berdasarkan tipe reaksi
yang
dikatalisis
11
Oxidation
Reduction
Pengambilan CO
2
Pengambilan
Hidrogen
Oxidase
Reductase
Decarboxylas
Dehydragenase
Page 8
Contoh
•
11
Oxidoreductase
Oxidoreductase
Oxidoreductase
Oxidoreductase
. Mengkatalisa
Mengkatalisa
Mengkatalisa
Mengkatalisa reaksi
reaksi
reaksi
11
reaksi oksidasi
oksidasi
oksidasi
oksidasi
dan
dan
dan
dan reduksi
reduksi
reduksi
11
reduksi (redoks
redoks
redoks
redoks) seperti
seperti
seperti
seperti respirasi
respirasi
respirasi
respirasi dan
12
dan
dan
dan
fermentasi
fermentasi
fermentasi
fermentasi (mis
mis
mis
mis. oxidase
12
oxidase
oxidase
oxidase, dehydragenase
dehydragenase
dehydragenase
dehydragenase)
•
Transterase
Transterase
Transterase
12
Transterase
. Mengkatalisa
Mengkatalisa
Mengkatalisa
Mengkatalisa transfer
transfer
transfer
transfer suatu
suatu
suatu
12
suatu
gugusan
gugusan
gugusan
gugusan karbon
karbon
karbon
karbon (gugusan
gugusan
gugusan
12
gugusan methyl,
methyl,
methyl,
methyl, tormyl
tormyl
tormyl
tormyl dan
dan
dan
dan
12
gugusan
gugusan
gugusan
gugusan karbon
karbon
karbon
karbon (gugusan
gugusan
gugusan
gugusan methyl,
12
methyl,
methyl,
methyl, tormyl
tormyl
tormyl
tormyl dan
dan
dan
dan
carboxyl),
12
carboxyl),
carboxyl),
carboxyl), residu
residu
residu
residu aldehid
aldehid
aldehid
aldehid atau
atau
12
atau
atau keton
keton
keton
keton, senyawa
senyawa
senyawa
senyawa
yang
yang
12
yang
yang mengandung
mengandung
mengandung
mengandung N, P
N, P
N, P
N, P dan
dan
dan
13
dan S dari
dari
dari
dari suatu
suatu
suatu
suatu
senyawa
senyawa
senyawa
13
senyawa donor
donor
donor
donor kekekeke senyawa
senyawa
senyawa
senyawa akseptor
akseptor
akseptor
akseptor ( mis
13
mis
mis
mis.
transaminase
transaminase
transaminase
transaminase)
Page 9
•
Hydrolase
13
Hydrolase
Hydrolase
Hydrolase
.
Mengkatalisis
Mengkatalisis
Mengkatalisis
Mengkatalisis pemotongan
pemotongan
pemotongan
pemotongan cara
13
cara
cara
cara
hidrolitik
hidrolitik
hidrolitik
hidrolitik ikatan
ikatan
ikatan
ikatan C-O, C
O, C
13
O, C
O, C-N, C
N, C
N, C
N, C-C dan
dan
dan
dan ikatan
ikatan
ikatan
ikatan lain (
13
lain (
lain (
lain (mis
mis
mis
mis.
sucrase
sucrase
sucrase
sucrase, Esterase,
, Esterase,
13
, Esterase,
, Esterase, phosphatase
phosphatase
phosphatase
phosphatase, glycosidase,
, glycosidase,
, glycosidase,
, glycosidase,
peptidase
peptidase
peptidase
13
peptidase, dlldlldlldll.).).).)
•
Lyase
Lyase
Lyase
Lyase
.
Mengkatalisis
Mengkatalisis
Mengkatalisis
Mengkatalisis pengambilan
13
pengambilan
pengambilan
pengambilan kelompok
kelompok
kelompok
kelompok kimia
kimia
kimia
kimia
dari
dari
14
dari
dari substrat
substrat
substrat
substrat dengan
dengan
dengan
dengan cara
cara
cara
cara non
14
non
non
non hidrolitik
hidrolitik
hidrolitik
hidrolitik. Enzim
Enzim
Enzim
Enzim iniiniiniini
memotong
memotong
14
memotong
memotong C-C, C
C, C
C, C
C, C-O, C
O, C
O, C
O, C-N dan
dan
dan
dan ikatan
14
ikatan
ikatan
ikatan lain
lain
lain
lain dengan
dengan
dengan
dengan
eliminasi
eliminasi
14
eliminasi
eliminasi dan
dan
dan
dan meninggalkan
meninggalkan
meninggalkan
meninggalkan ikatan
ikatan
ikatan
ikatan rangkap
14
rangkap
rangkap
rangkap dua
dua
dua
dua
atau
atau
atau
atau menambah
menambah
14
menambah
menambah kelompok
kelompok
kelompok
kelompok kekekeke ikatan
ikatan
ikatan
ikatan rangkap
rangkap
rangkap
rangkap dua
14
dua
dua
dua
(mis
mis
mis
mis. decarboxylase
decarboxylase
decarboxylase
decarboxylase, aldolase
aldolase
14
aldolase
aldolase, dehydrogenase
dehydrogenase
dehydrogenase
dehydrogenase,
dlldlldlldll.).).).)
Page 10
•
Isomerase
.
Mengkatalisis konversi
14
suatu senyawa ke suatu
isomernya (mis.
triose phosphate isomerase,
racemase,
epimerase, cis-trans
isomerase,
intramolecular
oxidoreductase dan
intramolecular transferase)
•
Ligase
(
15
Synthetase
).
Mengkatalisis
penggabungan dua molekul
bersamaan
dengan hidrolisa suatu ikatan
fosfat
(pyrophosphate) dalam ATP
(mis.
thiokinase) atau sejenis
“triphosphate”
15
(juga dikenal sebagai
synthetase)
Page 11
3.4
3.4
3.4
3.4 Inteaksi
Inteaksi
Inteaksi
15
Inteaksi Enzim
Enzim
Enzim
Enzim-Substrate
Substrate
Substrate
Substrate
-Tempat
Tempat
15
Tempat
Tempat Aktif
Aktif
Aktif
Aktif (active site)
(active site)
(active site)
(active site)
-Model
15
Model
Model
Model Interaksi
Interaksi
Interaksi
Interaksi ES
ES
ES
ES
15
Active site
Active site
Active site
Active site
The active site is the
specific area of the
The active site is the
specific area of the
The active site is the
specific area of the
15
The active site is the
specific area of the
enzyme to which the
substrate attaches during
enzyme to which the
substrate attaches during
enzyme to which the
substrate attaches during
enzyme to which the
substrate attaches during
15
enzyme to which the
substrate attaches during
enzyme to which the
substrate attaches during
enzyme to which the
substrate attaches during
enzyme to which the
substrate attaches during
the reaction
the reaction
15
the reaction
the reaction
Tempat
Tempat
Tempat
Tempat aktif
aktif
aktif
aktif dari
dari
15
dari
dari enzim
enzim
enzim
enzim adalah
adalah
adalah
adalah bagian
bagian
bagian
16
bagian yang
yang
yang
yang
mengikat
mengikat
mengikat
mengikat substrat
substrat
substrat
16
substrat dan
dan
dan
dan membantu
membantu
membantu
membantu residu
residu
residu
residu
16
yang
yang
yang
yang berpartisipasi
berpartisipasi
berpartisipasi
berpartisipasi secara
secara
secara
secara langsung
16
langsung
langsung
langsung dalam
dalam
dalam
dalam
pembuatan
pembuatan
pembuatan
pembuatan atau
16
atau
atau
atau pemutusan
pemutusan
pemutusan
pemutusan ikatan
ikatan
ikatan
ikatan.
16
Page 12
Sekalipun enzim
mempunyai
keragaman yang tinggi
dalam
struktur, spesifitas dan
cara katalisis,
ada beberapa aspek yang
berlaku
umum mengenai tempat
aktif.
16
Tempat aktif hanya
ruang yang
Tempat aktif hanya
ruang yang
relatif kecil
dibandingkan dengan
total volume enzim.
Kebanyakan
16
residu asam amino
dalam enzim
tidak kontak dengan
susbtrat.
Page 13
16
gugusan yang berasal
dari bagian
rantai asam amino linier
yang
berbeda.
Hampir semua enzim
tersusun dari
Hampir semua enzim
tersusun dari
16
lebih 100 residu asam
amino yang
menghasilkan berat
molekul lebih
dari 10.000 dengan
diameter lebih
dar 25
0
A.
17
Page 14
17
enzyme molecule arranged to
create a special
enzyme molecule arranged to
create a special
enzyme molecule arranged to
create a special
pocket or cleft whose three
pocket or cleft whose three
pocket or cleft whose three
pocket or cleft whose three-
dimensional structure is
17
dimensional structure is
dimensional structure is
dimensional structure is
complementary to the structure
of the substrate
complementary to the structure
of the substrate
complementary to the structure
of the substrate
complementary to the structure
of the substrate
17
The enzyme and the substrate
molecules
The enzyme and the substrate
molecules
The enzyme and the substrate
molecules
The enzyme and the substrate
molecules
"recognize" each other through
this structural
17
"recognize" each other through
this structural
"recognize" each other through
this structural
"recognize" each other through
this structural
complementarity
complementarity
complementarity
complementarity
complementarity
17
complementarity
complementarity
complementarity
The substrate binds to the
enzyme through relatively
The substrate binds to the
enzyme through relatively
The substrate binds to the
enzyme through relatively
The substrate binds to the
enzyme through relatively
17
weak forces
weak forces
weak forces
weak forces -H bonds, ionic
bonds (salt bridges),
H bonds, ionic bonds (salt
bridges),
H bonds, ionic bonds (salt
bridges),
H bonds, ionic bonds (salt
bridges),
17
and van
and van
and van
and van der
der
der
der Waals interactions between
Waals interactions between
Waals interactions between
Waals interactions between
sterically
17
sterically
sterically
sterically
complementary clusters of
atoms.
complementary clusters of
atoms.
complementary clusters of
atoms.
complementary clusters of
atoms.
17
Page 15
18
the rates of the enzymatic
reaction obtained with
the rates of the enzymatic
reaction obtained with
the rates of the enzymatic
reaction obtained with
various structural analogs of the
substrate. By
various structural analogs of the
substrate. By
18
various structural analogs of the
substrate. By
various structural analogs of the
substrate. By
determining which functional
and structural groups
determining which functional
and structural groups
determining which functional
and structural groups
18
determining which functional
and structural groups
within the substrate affect
binding or catalysis, the
within the substrate affect
binding or catalysis, the
within the substrate affect
binding or catalysis, the
within the substrate affect
binding or catalysis, the
18
properties of the active site can
be mapped.
properties of the active site can
be mapped.
properties of the active site can
be mapped.
properties of the active site can
be mapped.
Residu
Residu
Residu
18
Residu yang
yang
yang
yang terpisah
terpisah
terpisah
terpisah jauh
jauh
jauh
jauh dalam
dalam
18
dalam
dalam rantai
rantai
rantai
rantai linier
linier
linier
linier dapat
dapat
dapat
dapat
18
Residu
Residu
Residu
Residu yang
yang
yang
yang terpisah
terpisah
terpisah
terpisah jauh
jauh
18
jauh
jauh dalam
dalam
dalam
dalam rantai
rantai
rantai
rantai linier
linier
linier
linier dapat
18
dapat
dapat
dapat
berinteraksi
berinteraksi
berinteraksi
berinteraksi lebih
lebih
lebih
lebih kuat
kuat
18
kuat
kuat dari
dari
dari
dari residu
residu
residu
residu yang
yang
yang
yang berdekatan
19
berdekatan
berdekatan
berdekatan.
Misalnya
Misalnya
Misalnya
Misalnya Lysozyme
Lysozyme
Lysozyme
Lysozyme, gugusan
gugusan
19
gugusan
gugusan penting
penting
penting
penting dalam
dalam
dalam
dalam tempat
tempat
tempat
tempat
19
aktif
aktif
aktif
aktif adalah
adalah
adalah
adalah residu
residu
residu
residu dengan
dengan
19
dengan
dengan nomor
nomor
nomor
nomor 35, 52, 62, 63
35, 52, 62, 63
35, 52, 62, 63
35, 52, 62, 63 dan
dan
dan
dan
19
101
101
101
101 dalam
dalam
dalam
dalam rantai
rantai
rantai
rantai linier
linier
19
linier
linier dari
dari
dari
dari 129
129
129
129 asam
asam
asam
asam amino.
19
amino.
amino.
amino.
Page 16
MODEL INTERAKSI ES
MODEL INTERAKSI ES
MODEL INTERAKSI ES
MODEL INTERAKSI ES
Spesifitas
Spesifitas
Spesifitas
19
Spesifitas pengikatan
pengikatan
pengikatan
pengikatan tergantung
tergantung
tergantung
tergantung pada
pada
pada
pada
pengaturan
19
pengaturan
pengaturan
pengaturan atom yang
atom yang
atom yang
atom yang sangat
sangat
sangat
sangat tepat
tepat
tepat
19
tepat pada
pada
pada
pada tempat
tempat
tempat
tempat
aktif
aktif
aktif
aktif. Suatu
20
Suatu
Suatu
Suatu substrat
substrat
substrat
substrat harus
harus
harus
harus mempunyai
mempunyai
mempunyai
20
mempunyai bentuk
bentuk
bentuk
bentuk
yang
yang
yang
yang sesuai
sesuai
sesuai
sesuai dengan
20
dengan
dengan
dengan tempat
tempat
tempat
tempat aktif
aktif
aktif
aktif
The "Lock and Key"
Hypothesis
20
The "Lock and Key"
Hypothesis
The "Lock and Key"
Hypothesis
The "Lock and Key"
Hypothesis
The "Lock and Key"
Hypothesis
The "Lock and Key"
Hypothesis
20
The "Lock and Key"
Hypothesis
The "Lock and Key"
Hypothesis
Emil Fischer
Emil Fischer
Emil Fischer
Emil Fischer mengajukan
mengajukan
mengajukan
20
mengajukan model
model
model
model penyatuan
penyatuan
penyatuan
penyatuan
enzim
enzim
enzim
enzim dengan
20
dengan
dengan
dengan substrat
substrat
substrat
substrat pada
pada
pada
pada tahun
tahun
tahun
20
tahun 1890 yang
1890 yang
1890 yang
1890 yang
sangat
sangat
sangat
sangat berguna
berguna
berguna
berguna dalam
20
dalam
dalam
dalam penjelasan
penjelasan
penjelasan
penjelasan
stereospesifitas
stereospesifitas
stereospesifitas
stereospesifitas katalisis
katalisis
20
katalisis
katalisis
Page 17
21
involved.
Because the configuration is
determined by the
Because the configuration is
determined by the
Because the configuration is
determined by the
Because the configuration is
determined by the
amino acid sequence of the
enzyme, the native
21
amino acid sequence of the
enzyme, the native
amino acid sequence of the
enzyme, the native
amino acid sequence of the
enzyme, the native
configuration of the entire
enzyme molecule must
configuration of the entire
enzyme molecule must
21
configuration of the entire
enzyme molecule must
configuration of the entire
enzyme molecule must
configuration of the entire
enzyme molecule must
configuration of the entire
enzyme molecule must
configuration of the entire
enzyme molecule must
21
configuration of the entire
enzyme molecule must
be intact for the active site to
have the correct
be intact for the active site to
have the correct
be intact for the active site to
have the correct
be intact for the active site to
have the correct
21
configuration. In such a case,
the substrate then
configuration. In such a case,
the substrate then
configuration. In such a case,
the substrate then
configuration. In such a case,
the substrate then
fits into the active site of the
enzyme in much the
21
fits into the active site of the
enzyme in much the
fits into the active site of the
enzyme in much the
fits into the active site of the
enzyme in much the
same way as a key fits into a
lock.
same way as a key fits into a
lock.
21
same way as a key fits into a
lock.
same way as a key fits into a
lock.
Page 18
Page 19
21
The "Induced Fit" Hypothesis
• Enzymes are highly flexible,
Enzymes are highly flexible,
Enzymes are highly flexible,
Enzymes are highly flexible,
conformationally
conformationally
conformationally
conformationally
dynamic molecules, and many
of their remarkable
21
dynamic molecules, and many
of their remarkable
dynamic molecules, and many
of their remarkable
dynamic molecules, and many
of their remarkable
properties, including substrate
binding and catalysis,
properties, including substrate
binding and catalysis,
22
properties, including substrate
binding and catalysis,
properties, including substrate
binding and catalysis,
are due to their structural
pliancy.
are due to their structural
pliancy.
are due to their structural
pliancy.
22
are due to their structural
pliancy.
• Realization of the
conformational flexibility of
proteins
Realization of the
conformational flexibility of
proteins
Realization of the
conformational flexibility of
proteins
22
Realization of the
conformational flexibility of
proteins
led Daniel
led Daniel
led Daniel
led Daniel Koshland
Koshland
Koshland
Koshland to hypothesize that
the binding
22
to hypothesize that the binding
to hypothesize that the binding
to hypothesize that the binding
of a substrate (S) by an enzyme
is an interactive
of a substrate (S) by an enzyme
is an interactive
of a substrate (S) by an enzyme
is an interactive
of a substrate (S) by an enzyme
is an interactive
22
of a substrate (S) by an enzyme
is an interactive
of a substrate (S) by an enzyme
is an interactive
of a substrate (S) by an enzyme
is an interactive
of a substrate (S) by an enzyme
is an interactive
process. That is, the shape of
the enzyme's active
22
process. That is, the shape of
the enzyme's active
process. That is, the shape of
the enzyme's active
process. That is, the shape of
the enzyme's active
site is actually modified upon
binding S, in a process
site is actually modified upon
binding S, in a process
22
site is actually modified upon
binding S, in a process
site is actually modified upon
binding S, in a process
of dynamic recognition
between enzyme and
of dynamic recognition
between enzyme and
of dynamic recognition
between enzyme and
22
of dynamic recognition
between enzyme and
substrate aptly called induced
fit.
substrate aptly called induced
fit.
substrate aptly called induced
fit.
substrate aptly called induced
fit.
Page 20
22
• In essence, substrate binding
alters the
conformation of the protein,
so that the
protein and the substrate
"fit" each other
more precisely. The process is
truly
interactive in that the
conformation of the
22
substrate also changes as it
adapts to the
conformation of the enzyme.
Enzim
Substrat
Page 21
Page 22
23
Enzymes that are secreted as
zymogens have their
Enzymes that are secreted as
zymogens have their
active sites blocked. To activate
the enzyme, these
active sites blocked. To activate
the enzyme, these
active sites blocked. To activate
the enzyme, these
active sites blocked. To activate
the enzyme, these
23
sites must be unblock by the
hydrolysis of part of the
sites must be unblock by the
hydrolysis of part of the
sites must be unblock by the
hydrolysis of part of the
sites must be unblock by the
hydrolysis of part of the
molecule.
molecule.
molecule.
molecule.
23
• Cofactors contribute to the
activity of the enzyme
Cofactors contribute to the
activity of the enzyme
Cofactors contribute to the
activity of the enzyme
Cofactors contribute to the
activity of the enzyme
either by providing the
arrangement of molecules
either by providing the
arrangement of molecules
23
either by providing the
arrangement of molecules
either by providing the
arrangement of molecules
necessary for the active site, or
by forming a bridge
necessary for the active site, or
by forming a bridge
necessary for the active site, or
by forming a bridge
necessary for the active site, or
by forming a bridge
23
between the substrate and the
enzyme
between the substrate and the
enzyme
between the substrate and the
enzyme
between the substrate and the
enzyme
Page 23
1.1.1.1. Spesifitas
Spesifitas
23
Spesifitas
Spesifitas rendah
rendah
rendah
rendah (bond specificity).
(bond specificity).
(bond specificity).
(bond specificity).
Sebagian
Sebagian
23
Sebagian
Sebagian
enzim
enzim
enzim
enzim memiliki
memiliki
memiliki
memiliki spesifitas
spesifitas
23
spesifitas
spesifitas rendah
rendah
rendah
rendah seperti
seperti
seperti
seperti
peptidase
peptidase
23
peptidase
peptidase
,
phosphatase
phosphatase
phosphatase
phosphatase
, dan
dan
dan
23
dan
esterase
esterase
esterase
esterase
yang
yang
yang
yang
menggunakan
24
menggunakan
menggunakan
menggunakan kisaran
kisaran
kisaran
kisaran substrat
substrat
substrat
substrat yang
yang
24
yang
yang luas
luas
luas
luas
Tingkat spesifitas bervariasi
diantara enzim dan dapat
Tingkat spesifitas bervariasi
diantara enzim dan dapat
Tingkat spesifitas bervariasi
diantara enzim dan dapat
24
Tingkat spesifitas bervariasi
diantara enzim dan dapat
digolongkan pada tiga
kelompok
digolongkan pada tiga
kelompok
digolongkan pada tiga
kelompok
digolongkan pada tiga
kelompok
menggunakan
24
menggunakan
menggunakan
menggunakan kisaran
kisaran
kisaran
kisaran substrat
substrat
substrat
substrat yang
yang
24
yang
yang luas
luas
luas
luas
asalkan
asalkan
asalkan
asalkan mengandung
mengandung
24
mengandung
mengandung ikatan
ikatan
ikatan
ikatan kimia
kimia
kimia
kimia yang
yang
yang
24
yang
tertentu
tertentu
tertentu
tertentu yaitu
yaitu
yaitu
yaitu secara
secara
secara
24
secara berututan
berututan
berututan
berututan peptida
peptida
peptida
peptida, ester
, ester
, ester
, ester
24
fosfat
fosfat
fosfat
fosfat dan
dan
dan
dan ester
ester
ester
ester karboksilat
24
karboksilat
karboksilat
karboksilat
Page 24
2.2.2.2. Spesifitas
Spesifitas
Spesifitas
Spesifitas sedang
sedang
sedang
sedang (group specificity).
25
(group specificity).
(group specificity).
(group specificity). Spesifitas
Spesifitas
Spesifitas
Spesifitas
sebagian
sebagian
sebagian
sebagian enzim
enzim
25
enzim
enzim tergolong
tergolong
tergolong
tergolong sedang
sedang
sedang
sedang seperti
seperti
seperti
seperti
25
hexokinase
hexokinase
hexokinase
hexokinase
yang
yang
yang
yang mengkatalisis
mengkatalisis
mengkatalisis
mengkatalisis fosforilasi
25
fosforilasi
fosforilasi
fosforilasi sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
gula
gula
gula
gula dari
dari
25
dari
dari golongan
golongan
golongan
golongan aldohexsose
aldohexsose
aldohexsose
aldohexsose
3.3.3.3. Spesifitas
Spesifitas
Spesifitas
25
Spesifitas tinggi
tinggi
tinggi
tinggi (absolute specificity).
(absolute specificity).
(absolute specificity).
(absolute specificity). Enzim
Enzim
Enzim
Enzim
dengan
25
dengan
dengan
dengan spesifitas
spesifitas
spesifitas
spesifitas tinggi
tinggi
tinggi
tinggi hanya
hanya
hanya
25
hanya mengkatalisis
mengkatalisis
mengkatalisis
mengkatalisis reaksi
reaksi
reaksi
reaksi
dengan
dengan
dengan
dengan substrat
25
substrat
substrat
substrat tunggal
tunggal
tunggal
tunggal atau
atau
atau
atau suatu
suatu
suatu
25
suatu kelompok
kelompok
kelompok
kelompok
dengan
dengan
dengan
dengan substrat
substrat
substrat
substrat tunggal
26
tunggal
tunggal
tunggal atau
atau
atau
atau suatu
suatu
suatu
suatu kelompok
kelompok
kelompok
26
kelompok
substrat
substrat
substrat
substrat dalam
dalam
dalam
dalam reaksi
reaksi
reaksi
reaksi biomolekuler
26
biomolekuler
biomolekuler
biomolekuler seperti
seperti
seperti
seperti
urease
urease
urease
urease
yang
26
yang
yang
yang mengkatalisis
mengkatalisis
mengkatalisis
mengkatalisis hanya
hanya
hanya
hanya reaksi
reaksi
reaksi
26
reaksi dengan
dengan
dengan
dengan urea,
urea,
urea,
urea, atau
atau
atau
atau
yang
26
yang
yang
yang bertalian
bertalian
bertalian
bertalian sangat
sangat
sangat
sangat erat
erat
erat
26
erat dengan
dengan
dengan
dengan kecepatan
kecepatan
kecepatan
kecepatan reaksi
reaksi
reaksi
reaksi
yang
26
yang
yang
yang jauh
jauh
jauh
jauh lebih
lebih
lebih
lebih rendah
rendah
rendah
26
rendah
Page 25
26
their
their
their stereospecificity
stereospecificity
stereospecificity
stereospecificity;
this is well illustrated in the case of NAD
this is well illustrated in the case of NAD
this is well illustrated in the case of NAD
this is well illustrated in the case of NAD
+
and NADP
and NADP
and NADP
and NADP
+
27
-requiring
requiring
requiring
requiring
dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases. It has been demonstrated
by use of suitably
. It has been demonstrated by use of
suitably
. It has been demonstrated by use of
suitably
. It has been demonstrated by use of
suitably
27
labelled
labelled
labelled
labelled substrates that
substrates that
substrates that
substrates that dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases catalyse
catalyse
catalyse
catalyse the transfer
the transfer
the transfer
27
the transfer
of hydrogen from the substrate on to a
particular side of the
of hydrogen from the substrate on to a
particular side of the
of hydrogen from the substrate on to a
particular side of the
of hydrogen from the substrate on to a
particular side of the
nicotinamide
nicotinamide
nicotinamide
nicotinamide ring; these are designated A
and B side
ring; these are designated A and B side
27
ring; these are designated A and B side
ring; these are designated A and B side
dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases
In addition almost all
In addition almost all
In addition almost all
In addition almost all dehydrogenases
dehydrogenases
27
dehydrogenases
dehydrogenases act on either NAD
act on either NAD
act on either NAD
act on either NAD
+
and
and
and
and
NADP
NADP
NADP
NADP
+
27
. The basis of these specificities is clear in
the case of
. The basis of these specificities is clear in
the case of
. The basis of these specificities is clear in
the case of
. The basis of these specificities is clear in
the case of
those
those
those
those dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases
dehydrogenases whose three
27
whose three
whose three
whose three-dimensional structures are
dimensional structures are
dimensional structures are
dimensional structures are
known, e.g. liver
known, e.g. liver
known, e.g. liver
known, e.g. liver alcohol
alcohol
alcohol
alcohol dehydrogenase
dehydrogenase
dehydrogenase
27
dehydrogenase, lactate
lactate
lactate
lactate
dehydrogenase
dehydrogenase
dehydrogenase
dehydrogenase, and
, and
, and
, and glyceraldehyde
glyceraldehyde
glyceraldehyde
glyceraldehyde-phosphate
phosphate
27
phosphate
phosphate
dehydrogenase
dehydrogenase
dehydrogenase
dehydrogenase.
Page 26
27
in vivo is as low as one mistake in
10
8
-10
10
28
amino acid residues incorporated
This specificity is higher than
would be expected
from the relative energies of
interaction
between structurally similar amino
acids and
the aminoacyl-tRNA synthetases
and is only
possible because of a proof reading
or editing
mechanism.
Page 27
28
(iii) Regulasi
1. Aktivitas enzim dapat
dikendalikan oleh
molekul atau
ion.
Enzim
phosphorylase
mengkatalisis langkah
pertama
Enzim
28
phosphorylase
mengkatalisis langkah
pertama
pemecahan glycogen
dalam otot
yaitu suatu proses
penting untuk
perombakan karbohidrat
dalam
28
sintesis ATP yang
dibutuhkan otot
untuk bergerak.
Page 28
MODEL REAKSI
ENZIMATIS
Model yang digunakan untuk
menggambar-
kan aktivitas enzim dalam
reaksi perubahan
28
substrat menjadi produk
adalah
Substrat+Enzim
Enzim-Substrat
Enzim+Produk
S+E ES E+P
Page 29
Page 30
Page 31
28
• Reaksi bersifat dapat
balik yaitu
sebagian senyawa dapat
disintesis
kembali dari zat yang
terdapat dalam
reaksi
• Jika faktor lingkungan
tetap,
28
kecepatan pembentukan
produk
(kecepatan reaksi)
ditentukan oleh
kecepatan pembentukan
produk
(kecepatan reaksi)
ditentukan oleh
konsentrasi enzim dan
substrat
28
V = kecepatan reaksi,
[E] = konsentrasi enzim
&
[S] = konsentrasi substrat
Page 32
V
[E]
2
1
3
28
Apabila [S] tetap, kecepatan
reaksi me
-
ningkat sebanding dengan
peningkatan [E]
Waktu
[E]
3
4
28
pada [E] yang berbeda (kanan)
Page 33
29
tinggi, laju peningkatan V
menurun secara
perlahan-lahan hingga
kemudian V hampir
tidak tergantung pada [S].
Vmax
V
Vmax
K
M
[S]
Gambar 2.2.
Hubungan antara
kecepatan reaksi (V)
29
dengan konsentrasi
substrat ([S]) pada
reaksi yang dikatalisis
oleh suatu enzim
Page 34
Model Michaelis-Menten
• Leonor Michaelis dan Maud
Menten pada
tahun 1913 mengusulkan
suatu model
untuk menjelaskan kinetik
reaksi
29
enzimatis untuk satu substrat
dan satu
enzim (Uni-Uni reaction)
Hipotesisnya adalah
bahwa
Hipotesisnya adalah
bahwa
Enzim (E), yang bertindak
sebagai
reaktan tapi tidak
digunakan dalam
29
reaksi, menyatu dengan
substrat (S)
dalam suatu kompleks ES
dalam
pembentukan produk
Page 35
1. Pembentukan ES
adalah inti dari
hipotesis tersebut
29
2. Reaksi E dengan S
terjadi dengan
3
k
1
ES
E+S
E+P
k
29
2
k
4
2. Reaksi E dengan S
terjadi dengan
kecepatan k
1
dan menghasilkan
kompleks ES (enzim-
substrat)
29
3. Kompleks ES dapat
berubah menjadi E
dan S bebas kembali dengan
kecepatan
k
2
29
Page 36
4. Jika k
3
>>>>>>>> k
4
dapat diabaikan.
29
5. Suatu hal penting yang
perlu diingat
adalah bahwa konstanta k
1
,k
2
,k
3
dan k
4
proporsional dengan ∆G
aktivasi substrat
29
dari reaksi yang
bersangkutan
(1)
dari reaksi yang
bersangkutan
6. Pada [S] yang rendah,
kebanyakan enzim
berada dalam bentuk bebas,
sehingga
penambahan S akan langsung
terikat
30
dengan E dan diubah menjadi
P dengan
demikian kecepatan awal
proporsional
dengan peningkatan [S]
Page 37
30
karena enzim mulai
mengalami
kejenuhan
8. Pada [S] yang tinggi, semua
enzim
dijenuhi oleh substrat dan
karenanya
berada dalam bentuk
kompleks ES
berada dalam bentuk
kompleks ES
30
9. Jadi enzim dalam suatu
reaksi dapat
berada dalam keadaan bebas
dan terikat
dengan substrat, sehingga
total enzim
secara matematis adalah
[E]
0
= [E]+[ES]
(2)
30
Page 38
10.Penurunan persamaan
Michaelis-
Menten tergantung pada
asumsi
yang disebut ”Briggs-
Haldane
Steady-State”
11.Keadaan "steady
state" adalah
30
suatu keadaan dimana
konsentrasi
intermediat (perantara)
ES tetap
suatu keadaan dimana
konsentrasi
intermediat (perantara)
ES tetap
konstan, sementara
konsentrasi
30
substrat dan produk
berubah
12.Keadaan demikian
terjadi apabila
kecepatan pembentukan
ES sama
dengan kecepatan
peruraian ES
Page 39
30
13.Keadaan “steady”
dapat dinyatakan
secara matematis seperti
dengan
persamaan berikut
δ[ES]/δt = 0
(3)
dimana t = waktu (menit)
14.Pernyataan ∂[ES]/∂t
dapat ditulis
30
dari sudut konstanta dan
konsentrasi pers (1) yaitu
Kecepatan pembentukan
ES
ES = k
1
[E][S]
(4a)
Page 40
Kecepatan peruraian
30
ES
ES = (k
2
+k
3
) (ES)
(4b)
15.Dalam keadaan
"steady state"
30
kedua persaman (4a) dan
(4b)
adalah sama, sehingga
adalah sama, sehingga
δ[ES]/δt = k
1
[E][S]-(k
2
+k
3
31
)(ES)
=0
(5)
Page 41
[S][E]
31
0
–[ES](k
1
[S]+k
2
+k
3
)=0 (6)
17.Pengaturan
persamaan lebih lanjut
(7)
31
Page 42
[S],
(9)
19.Karena k
31
1
,k
2
, dan k
3
adalah
]S[
k/
)
k
31
k(
1
]E
[
]
ES
[
1
3
31
2
0
+
+
=
19.Karena k
1
,k
2
, dan k
31
3
adalah
konstanta, maka ketiga
konstanta
ini dapat dijadikan satu
konstanta
yaitu (k
2
+k
3
)/k
31
1
=K
M
yang
dikenal sebagai
konstanta
Michaelis-Menten
Page 43
20.Untuk kebanyakan
enzim k
3
31
<<<<<<<< k
2
,
sehingga K
M
akan mendekati (k
2
+
k
1
), sedang (k
31
2
+k
3
)/ k
1
adalah Ks
(konstanta dissosiasi
kompleks
enzim-substrat).
21.Jika K
M
32
, yang merupakan
ukuran
affinitas enzim akan
substrat,
M
32
(10)
])
S
/[
K(
1
]E
[
32
]
ES
[
M
0
+
=
Page 44
32
22.Kecepatan reaksi
katalisis dapat
dinyatakan dengan
jumlah produk
yang tebentuk per satuan
waktu
yaitu produk dari
konsentrasi
kompleks ES dengan
kapasitas
32
katalisis enzim k
3
(turnover
number).
]
ES
[
k
]P
[
32
V
=
∂
=
(11)
23.Subsitusi [ES] dari
pers. (11)
kedalam pers (10)
memberikan
(12)
]
32
ES
[
k
t
]P
[
V
3
=
∂
∂
=
32
])
S
/[
K(
1
]E
[
k
V
M
32
0
3
+
=
Page 45
32
dalam kompleks ES, maka V
= Vmax =
k
3
[E]
0
33
V
=
max
V
VS
=
max
[]
atau
(13)
33
25.Persamaan terakhir ini ad.
persamaan
Michaelis-Menten yang
secara luas
digunakan utk analisis reaksi
enzim.
V
V
KS
M
=
33
+
max
( /[ ])
1
V
K
S
M
33
+
max
[]
Page 46
33
enzim melibatkan
stoikiometri yang lebih
kompleks seperti berikut;
S → P1 + P2
(Ui-Bi)
S1 + S2 → P (Bi-
Uni)
27.Untungnya, persamaan
Michaelis-Menten
33
kira-kira berlaku untuk
reaksi yang lebih
kompleks sekalipun dengan
mekanisme
yang berbeda.
S1 + S2 → P (Bi-
Uni)
S1 + S2 → P1 + P2
(Bi-Bi)
33
Page 47
Penetuan K
M
dan Vmax
• Harga K
M
- 10
-6
33
M (Tabel 2.1) tergantung
substrat dan lingkungan
seperti suhu dan
kuantitas ion
• Untuk mendapatkan harga K
dan Vmax,
• Untuk mendapatkan harga K
M
dan Vmax,
analisis langsung persamaan
diatas
dapat dilakukan, tapi cara ini
33
membutuhkan waktu yang
lama, dan
bantuan komputer sangat
penting untuk
mengoptimasi harga
parameter
persamaan dengan cepat.
Page 48
33
Page 49
PENDEKATAN LAIN
• Linierisasi persamaan
Modifikasi persamaan ke
bentuk
linier sehingga dapat
dianalisis
dengan mudah
dengan mudah
34
1. Persamaan “double-
reciprocal”
atau “Lineweaver-Burk”
2. Persamaan “Eadie-
Hofstee”
3. Persamaan “Hanes-
Woolf”
Page 50
34
Persamaan “double-
reciprocal”
atau “Lineweaver-
Burk”
• Jika ruas kiri dibalik dan
demikian juga
ruas kanan, maka
V
VS
K
34
S
M
=
+
max
[]
[]
ruas kanan, maka
• Sekarang persamaan ini
akan mudah
dianalisis dengan metode
linier sedehana
34
max
max
M
V
1
]S[
1
.
V
K
V
34
1
+
=
Page 51
• Sekarang
y = 1/V ; x = 1/[S]
a = 1/Vmax ; b = K
M
/Vmax
34
dapat dianalisis dengan y
= a + bx
• Jika 1/V dihubungkan
dengan 1/[S],
suatu garis lurus akan
dihasilkan
suatu garis lurus akan
dihasilkan
yang memotong sumbu y
pada
34
1/Vmax dan sumbu x
pada -1/K
M
/Vmax.
Page 52
K
M
34
/Vmax
-1/K
M
1/[S]
1/Vmax
Page 53
Persamaan “Eadie-
Hofstee”
]S
[
V
34
])
S[
K
(
V
max
M
=
+
V
VS
34
K
S
M
=
+
max
[]
[]
]S
[
V
VK
35
]S
[
V
max
M
+
−
=
]S
[
V
VK
35
]S
[
V
max
M
+
−
=
]S
[
]S
[
V
35
VK
V
max
M
+
−
max
M
V
]S
[
V
35
K
V
+
−
Page 54
• Sekarang
y = V ; x = V/[S]
a = Vmax ; b = -K
M
35
dapat dianalisis dengan y
= a + bx
• Jika V dihubungkan
dengan V/[S],
suatu garis lurus akan
dihasilkan
suatu garis lurus akan
dihasilkan
yang memotong sumbu y
pada Vmax
35
dan sumbu x pada
Vmax/K
M
serta
membentuk sudut
terhadap sumbu x
sebesar K
M
Page 55
Persamaan
Eadie-Hofstee
35
V
Vmax
V/[S]
Vmax/K
M
Page 56
Persamaan “Hanes-
Woolf”
M
]S
[
K
35
]S
[
+
=
]S
[
V
])
S[
K
(
V
max
35
M
=
+
V
VS
K
S
M
=
+
max
[]
[]
35
max
M
V
]S
[
K
V
]S
[
+
=
]S
.[
36
V
1
V
K
V
]S
[
max
max
M
+
=
]S
36
.[
V
1
V
K
V
]S
[
max
max
M
36
+
=
Page 57
• Sekarang
y = [S]/V ; x = [S]
a=K
M
/Vmax ; b = 1/Vmax
dapat dianalisis dengan y
= a + bx
36
• Jika [S]/V dihubungkan
dengan [S],
suatu garis lurus akan
dihasilkan
suatu garis lurus akan
dihasilkan
yang memotong sumbu y
pada
K
M
36
/Vmax dan sumbu x pada
-K
M
Page 58
Persamaan
Hanes-Woolf
[S]/V
-K
36
M
[S]
K
M
/Vmax
Page 59
Page 60
Page 61
Page 62
Page 63
Page 64
Page 65
Page 66
36
36