Sejarah Fermentasi
Sejarah perkembangan fermentasi
a. Fermentasi telah dikenal sejak 6000 SM, di Babylonia, diketemukan
khamir penghasil minuman beralkohol (bir)
b. Orang Mesir menemukan khamir pengembang roti, pada 4000 SM.
c. Abad ke-14 diketemukan cara distilasi alkohol dari hasil fermentasi
serealia.
d. Di Cina, Timur Tengah, menggunakan bakteri asam laktat untuk
pengawetan susu menjadi yoghurt, kefir dan kusmiss.
e. Bakteri asam asetat ditemukan sebelum penemuan oleh Anthony Van
Leuwenhoek.
f.
j.
l.
Mikrobia
dapat
digunakan
untuk
degradasi
senyawa
toksik,
1. Menguntungkan
2. Merugikan
Deskripsi Singkat
Fermentasi berasal dari kata latin yaitu ferverve yang berarti mendidih
(to boil), hal ini ternyata merupakan aktifitas khamir pada ekstrak buah-buahan
atau serealia. Selama fermentasi dihasilkan CO2 sehingga kondisinya menjadi
anaerob.
Definisi fermentasi ini diperluas yaitu reaksi oksidasi reduksi
menggunakan sumber energi dan sumber karbon, nitrogen dan lain-lain untuk
membentuk senyawa yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi serta
terakumulasi dalam medium.
Adapun tahapan fermentasi adalah jenis mikrobia dan kultur stok,
media, preparasi inokulum, fermentasi, kontrol proses dan pengunduhan hasil
A. DASAR-DASAR FERMENTASI
1 Dalam fermentasi terdapat hubungan antara pertumbuhan sel,
kecepatan pertumbuhan, konsentrasi substrat serta produk akhir.
Tipe fermentasi dibedakan atas pertumbuhan mikrobia dan produk :
a. Sinonim : produksi protein sel tunggal
b. Assosiasi (associated) : fermentasi alkohol asam sitrat, dan asam
laktat.
c. Non assosiasi (non associated) : fermentasi antibiotik.
d. Stepwise : fermentasi antibiotik
2
contohnya
Zymomonus
mobilis,
Clostridium
1. Fermentasi alkohol
Oleh khamir HDP
etanol, CO2
etanol, CO2
HDP
asam laktat
HMP
(Homolaktat)
2.2. Heterofermentasi
(Heterolaktat)
3.
4.
HDP
5.
HDP
6.
Fermentasi butanediol
HDP
Piruvat
Asetaldehid
KoA + Format
Suksinat
Etanol H2
Etanol
Asetil KoA
Asetat
Butirat
Aseton
CO2 Butanol
6.
Tahapan fermentasi
a. Pemilihan mikrobia
Propanol
10
Fo
Fo
Eo
= potensial
11
Jalur HDP
Glukosa
2 NADH
2 NAD
2 piruvat
piruvat
dekarboksilasa
CO2
etanol
2 asetaldehid
alkohol dehidrogenasa
Skema jalur fermentasi alkohol oleh khamir
12
13
2.
Fermentasi
sepasang
amino
(reaksi stickland)
3.
Deskripsi Singkat
Pertumbuhan mikrobia adalah peningkatan semua komponen sel,
sehingga menghasilkan peningkatan ukuran sel dan jumlah sel (kecuali
mikrobia yang berbentuk filamen) akan menyebabkan peningkatan jumlah
individu didalam populasi.
Pertmbuhan mikrobia dalam bioreaktor terjadi secara pertumbuhan
individu sel dan pertumbuhan populasi pertumbuhan individu sel meliputi
peningkatan substansi dan komponen sel, peningkatan ukuran sel serta
14
15
16
Pertumbuhan populasi
a. Peningkatan jumlah akibat pembelahan sel
b. Peningkatan aktivitas sel yang melibatkan sintesis ensim
17
maka
Nt = 1 x 2n
jumlah total sel tergantung pada jumlah generasi (pembelahan) yang terjadi
didalam waktu tertentu.
4
Apabila jumlah sel awal = N0, jumlah sel dalam populasi dapat dinyatakan
Nt = N0 x 2n
sebagai berikut :
5
Jumlah total sel dalam populasi = Nt yang merupakan fungsi dari 2, dapat
lebih mudah diplot dengan nilai logaritmiknya, sehingga diperoleh garis
eksponensial. Didalam praktek digunakan angka dasar 10
log Nt = log N0 + n log2
log Nt - log N0
n = ------------------log 2
18
log Nt - log N0
k = ------------------log 2 (t)
log Nt - log N0
k = ------------------0.301 t
Waktu generasi (g) adalah waktu yang diperlukan sel didalam suatu
populasi untuk membelah diri. Pada umumnya berlangsung konstan dan
relatif singkat (menit).
log Nt - log N0
log (2N0) - log N0
0.6931
k = ------------------ = ---------------------- = ---------0.301 g
0.301 x g
g
g = t/n = 1/k
b.
Menghitung secara
sederhana
jumlah x ml-1
2
Mengukur kerapatan/densitas
a.
b.
Berat kering melalui flitrasi kultur dengan filter (0.20 m): mg berat
kering x ml-1
19
Secara langsung :
a. Biomasa berdasarkan berat kering (g l-1) dengan melalui sentrifugasi
b. Aktivitas metabolik atau ensim, melalui analisis :
Kandungan N total di dalam kultur dengan teknik mikro Kjeldhal
(g l-1)
Kandungan C di dalam kultur dengan menggunakan fenol-sulfat
(g l-1)
Kandungan protein dengan metoda Lowry
Kandungan asam nukleat
20
21
b.
c.
22
d.
dx/dt = x
f.
xt = xo et
ln xt = ln xo + t
= (ln xt - ln xo)
0.301.t
23
10
x = Y (S0 St)
x : konsentrasi biomasa yang dihasilkan,
Y : faktor hasil S0 : konsentrasi substrat awal
St : substrat tersisa
11
12
24
Fase stasioner pada kultur sekali unduh merupakan titik dimana kecepatan
pertumbuhan turun menjadi nol.
14
Menurut Bull (1974): fase stasioner merupakan istilah yang salah karena
pada fase ini populasi mikrobia tetap aktif melakukan metabolisme dan
aktif menghasilkan metabolit sekunder. Maka fase ini dapat dikatakan
sebagai fase populasi maksimum.
15
16
Berdasarkan
tipe
produk
metabolisme
yang
dihasilkan
selama
p : konsentrasi produk
qp : kecepatan spesifik pembentukan produk
18
dp/dx = Yp/x
25
19
20
21
qp = Yp/x.
metabolit
sekunder:
memerlukan
26
kondisi
D=F/V
V : isi fermentor
D : kecepatan alir medium
5. Alat kemostat: alat yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan yang
dilengkapi dengan bejana penyimpan media, dialirkan dengan kecepatan
tertentu, sehingga tidak terjadi akumulasi hasil akhir. Bahkan kemungkinan
terjadi pengenceran dan menyebabkan sel terbuang keluar (washed out).
Kecepatan pertumbuhan populasi bakteri di dalam kemostat dapat
diformulasikan sebagai berikut :
dx
27
dx/dt = X ( D) (3)
D : kecepatan pengenceran
Pada kondisi tunak (steady state) : dx/dt = 0 X = DX atau
= D
: konsentrasi substrat
Ks
28
Pada keadaan tunak ; ds/dt atau dx/dt = 0, maka persamaan (4) dan (5)
menjadi :
S = Ks D / ( max D)
X = Y (So S)
didalam
operasionalnya
yang
berkaitan
dengan
produktivitas
b. mudah dikerjakan dengan otomatik
c. mudah terkontaminasi
2.
Xt = Xo + Y (So St)
3.
Xmax = Y So
29
Crowded Plate
30
31
c. Kultur diperkaya
Untuk isolasi mikrobia penghasil ensim dalam media diperkaya dengan
esktrak substrat yang ditumbuhi oleh mikrobia yang akan diisolasi,
misal ditambah ekstrak tanah.
ini
digunakan
untuk
aktinomesetes
dengan
32
33
fasilitas
34
Ukuran fermentor
Produk
1 20.000
Ensim diagnostik, substansi biologi
2.
40 80.000
3.
100 150.000
molekuler
Ensim dan antibiotik
Penisilin, antibiotika aminoglikosida,
protease, amilase, transfomasi steroid,
4.
asam amino
Asam amino, asam glutamat
35
Suatu tempat yang menyediakan lingkungan yang tepat dan dapat dipantau
untuk pertumbuhan dan aktivitas mikrobia atau kultur campuran tertentu
untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
Karakteristik fermenter
36
Fermentor
anaerobik
memerlukan
alat
khusus
kecuali
untuk
menghilangkan panas.
Karena oksigen itu tidak mudah larut dalam air, maka perlu agitasi atau
pengadukan atau disebut impeller dan sparger (alat untuk memecah gelembung
udara yang masuk melaluinya)
37
Bioreaktor
besar maka
volume
38
meningkat,
memberikan
area
39
diperlukan
untuk
pengadaan
oksigen
yang
cukup
demi
40
b. Pengaduk
c. Sistem aerator
d. Saringan halus atau penyekat (baffle)
Macam-macam reaktor
1. Bioreaktor tanki adukan (stirres tank bioreactor), udara disirkulasikan
melalui medium yang diaduk dengan impeller.
2. Biorekator kolum gelembung (Bubble column bioreactor): udara dialirkan
melalui sparger di dasar bejana.
3. Bioreaktor dengan pancaran udara (Airlift bioreactor): terdiri dari dua
kolum yang dimasukkan ke dalam kolum yang lain. Udara dipaksa masuk
melewati pipa sehingga udara dapat terpancar keatas dan medium ikut
terbawa.
4. Bioreaktor terkemas padat: diisi dengan bahan padatan yang dapat
menjaring mikrobia masuk kedalamnya. Medium dapat dipompakan
melalui mikrobia dengan arah ke atas atau ke bawah (Gambar 2).
41
42
Konsentrasi
produk
Pemurnian
PRODUK AKHIR
2. Pengunduhan produk yang tidak larut :
Gravitasi
sentrifugasi
Mekanik
flokulasi
filtrasi
Penyerapan
permukaan
absorpsi
dialisa
Listrik
flotasi
permukaan
ion
elektro-
elektro-
foresis
dialisa
elektro
osmosis
43
Diameter ()
Metode
Virus, phage
0,01 0,1
Ultrasentrifugasi
Bakteri
0,30 3,0
Normal
Khamir
4,00 7,0
Normal
Fungi filamentous
10,0 150
Normal
tetrakloride
(0,01
0,02
44
%),
garam
alkylamin
dan
Deskripsi singkat
Metabolit primer adalah senyawa yang termasuk produk akhir yang
mempunyai berat molekul rendah dan dihasilkan pada fase eksponensial oleh
mikrobia .
Senyawa metabolit primer di gunakan untuk membentuk makromolekul atau
yang dikonversikan menjadi koenzim senyawa antara seperti asam amino
nukletida purin, pirimudin, vitamin, asam organik, seperti asam sitrat, asam
fumarat, aseton butanol asam asetat dan enzim termasuk metabolit primer.
Metabolit primer lainnya adalah yang termasuk senyawa antara pada
jalur reaksi Embden Meyerhof, jalur pentosafozfet, dan siklus asam
triherboksilat (Siklus Krebs). Untuk produksi senyawa metabolit primer dipilih
mikrobia yang potensial untuk fermentasi.
Tujuan Intruksional khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan fermentasi metabolit primer misalnya aseton
butanol, asam cuka, asam sitrat, etanol, enzim dan vitamin
Fermentasi
Aseton
Butanol
oleh
Bakteri
Bakteri yang berperanan dalam fermentasi aseton butanol adalah
Clostridium
acetobutyricum,
Clostridium
45
butyricum.
Inokulum
Produk akhir : fermentasi aseton butanol dari glukosa menghasilkan nbutanol 8 bagian, 3 bagian aseton dan 1 bagian etanol. Bila
menggunakan xylosa, sukrosa, dan lefulosa sama hasilnya dengan
glukosa. Sedang bila bahan dasarnya arabinosa akan menghasilkan
rasio butanol : aseton : etanol = 5 : 4 : 1
46
A. Bahan dasar
Ada bermacam-macam cuka, perbedaannya terutama terletak pada
bahan yang dipakai dalam fermentasi alkohol, seperti macam sari buah,
sirop, dan bahan yang mengandung pati yang dihidrolisis. Bermacammacam bahan yang dapat dibuat menjadi cuka diantaranya adalah :
1
manis, yang mana pati harus dihidrolisis menjadi gula lebih dahulu.
4. Minuman keras atau alkohol, misalnya dari bir, atau dari etil alkohol . .
yang berubah sifat.
47
1.
2.
menghasilkan alkohol
Reaksi :
alkohol
asam asetat
48
49
menyebabkan
kekeruhan dan
50
asetat pada keadaan aerob adalah lapisan khamir, jamur benang dan
algae.
Ad. 1. Senyawa organik yang mempunyai senyawa atom C 2,3,4,5,6,7, dan 12.
Banyak digunakan sukrosa, fruktosa, laktosa, dan glukosa. Konsentrasi
gula 14 20 %.
Ad. 2. Garam organik setiap liter memerlukan NH4NO3: 2 2,5 gram,
KH2PO4: 0,75 1,0 gram, MgSO4 7H2O: 0,2 0,25 gram, HCl 5 N
sebanyak 5 cc, pH 3,4 -3,5.
Ad. 3. Perbandingan permukaan dan volume.
51
pertanian
sebagai
bahan
mentah
dan
khamir
yang
52
Mikrobia
Bir
Anggur (wine)
Cider
Tuak
Madu difermentasikan
Saccharomyces cerevisieae
Tape
Kecap
Fermentasi bir
Minuman fermentasi yang tertua adalah bir :
Pada tahun 4000 SM bir dibuat dari :
53
Ditambah rempah-rempah.
b.
c.
54
(Gambar 1).
H20
BARRLEY
TANKI
PERENDAMAN
Sampai 3 hari
ditapis
RUANG UNTUK
MALTING
5 sampai 7 hari
dengan 45 % air
.
TUNGKU UNTUK
MEMASAK
55
KE TEMPAT FERMENTASI
Ensim yang merombak pati dari malt itu sendiri dan pati-pati yang
ditambahkan (beras atau jagung)
56
3,8 % - 5 %
Dekstrin
4,3 %
Protein
0,3 %
Abu
6. Mikrobiologi brewing
a. Khamir sangat menentukan kualitas bir: memberikan aroma dan
sejumlah oligosakarida yang tidak terfermentasikan.
b. Pada bir lager menggunakan S. carlsbergensis yang mampu
memfermentasikan melibiosa dan gas; sedangkan S. cerevisieae
tidak mampu memfermentasikan melibiosa.
c. Selama proses fermentasi gula dikonversikan menjadi alkohol,
CO2 dan sedikit gliserol, serta asam asetat dari hasil fermentasi
karbohidrat yang lain. Protein dan lipid yang terkandung di dalam
57
kemudian
diijeksikan
kembali
setelah
proses
akhir.
58
j. Macam-macam bir :
1. Lager bir : fermentasi yang melibatkan bottom yeasts dan tak
berspora : S. carlsbergensis.
2. Ale : fermentasi bir yang melibatkan top yeasts dan berspora :
S. cerevisieae mempunyai kandungan alkohol cukup tinggi.
3. Bir Pilsener (dari Chekoslovakia) : warna jernih, kering (dry)
karena mengandung gula yang difermentasikan rendah,
mempunyai aroma hop tajam.
4. Minuman malt : kandungan alkohol lebih tinggi dari pada bir
5. Bir non karbohidrat: bir yang dibuat dari larutan karbohidrat
dimana semua dekstrin dihidrolisa oleh ensim menjadi maltosa
dan glukosa.
59
b.
c.
d.
b.
Macam-macam wine :
1. Wine putih : anggur yang dibuat dari buah anggur berwarna hijau
dan juga warna merah yang telah dikupas kulitnya.
2. Wine menrah : anggur yang dibuat dari keseluruhan buah anggur
berwarna merah.
Jenis khamir
Candida pulcherima
(Metschnikovia
pulcherima)
60
Terdapatnya
Ekstrak (hancuran buah
anggur dan wine
Sccharomyces cerevisiae
Wine klasik
S. carlsbergensis; S. rouxii
Torulopsis stelatta
Wine
Panen buah
Pembersihan
Penambahan SO2
Wine putih
Wine merah
Presing
Fermentasi
Fermentasi
Presing
Setelah
fermentasi
Setelah
fermentasi
Aging
Aging
61
Bottling
Bottling
b. White wine :
Kandungan alkohol 19 21 %.
62
2. ASAM AMINO
Kebanyakan mikrobia mensintesa asam amino yang digunakan untuk
biosintesa protein dari glukosa dan ammonium. Asam amino ini sebagai
senyawa antara dalam metabolisme, tetapi pada akhir fase exponensial
dibebaskan dalam medium walaupun jumlah sedikit.
Di Jepang banyak paten produksi asam amino tetapi hanya asam
glutamat dan lisin yang diproduksi oleh industri dalam jumlah besar.
63
Glukose
Fosfoenolpiruvat
CO2
Piruvat
CO2
Oxalo asetat
Asetyl Co.A
Sitrat
Cis akonitat
Isositrat
CO2
-Ketoglutarat
NH4+
Glutamat
64
3. VITAMIN
Mikrobia prototrof dapat mensintesa semua vitamin, koensim dan faktor
tumbuh untuk pertumbuhan dan metaboisme
Sedikit vitamin yang dihasilkan dalam skala industri dapat dilihat tabel
berikut :
Jenis
vitamin
Jenis
Mikrobia
Karoten
(prekusor
vitamin A)
Blakeslea
trispora
Medium
- Molase
- minyak
kedelai
- -ionon
- Thianin
Kondisi
fermenta Ekstraksi
si
Produk
gr/l
(%)
72 jam
300C,
aerob
1 gr/l
Myobacterium
smignaxtis
Riboflavin
Solven
0,007
gr/l
Ashbya
gassypii
- glukosa
- kolagen
- minyak
kedelai
- glisin
L-sorbosa
(dalam
sintesa
vitamin C)
Gluconobacter
oxidans
Sub spesies
Suboxidans
- D-sorbitol
- 30%
rendaman
jagung
45 jam
300C,
aerob
Filtrasi dan 70 %
pemekatan di
bawah
vaccium
5-ketoasam
glukolat
(dalam
sintesa
vitamin C)
Gluconobacter
oxidans
Sub spesies
Suboxidans
- glukosa
- CaCO3
- air
rendaman
jagung
33 jam
300C,
aerob
65
6 hari
360C,
aerob
Dipanaskan
1200C
+ 4,25
reagen untuk gr/l
pengendapan
Biosintesa
B12
dihasilkan
oleh
bermacam-macam
bakteri
dan
Bacillus
megaterium
Propionibacteriu
m
freudenreichii
30
120
20
28
150
23
Aerobik
55
18
6,0
Bacillus
coagulans
Glukosa, tepung
Kedelai, koblat,
garam mineral.
Aerobik
28
96
5,7
Streptomyces
oliveseae
Asam oksalat,
betain, koblat,
garam mineral
Aerobik
10
Pseudomonans
denitrifieans
Propiobacterium
shermanii
Aerasi
Proses
Suhu Waktu
(0C)
(jam)
30
18
Spesies
66
Produk
(mg/l)
0-45
4. ENSIM
Produk metabolit yang bersifat primer dan sekunder adalah ensim. Ensim
dihasilkan oleh mikrobia dalam industri fermentasi berupa exoensim dan
endoensim. Ensim dapat digunakan sebagai komponen pengempuk daging,
komponen pembuatan detergen, untuk kebersihan, pembuatn sirup, dan
sebagainya.
1. Komposisi media untuk produksi ensim
Kebanyakan ensim mikrobia bersifat hidrolase yaitu ensim
indusibel, ensim diproduksi bila diinduksi. Misal ensim -glactosidase
diproduksi dalam media yang mengandung laktosa.
Metoda untuk memperoleh ensim dalam jumlah besar perlu
ditambahkan kedalam medium inducer dengan konsentrasi rendah
(contoh 0,05 % selobiosa). Pengaruh bermacam-macam inducer
terhadap penghasilan ensim sebagai berikut :
Selulase
Trichoderma
viride
Selulose
Selobiose
Selobiose diplamitat
Produ
(international
unit)
22,5
0,2
4,8
Dextranase
Penicellium
funiculosum
Dekstran
Isomaltosa
Isomaltosa dipalmiat
1080
2
1098
Ensim
Jenis jamur
Benang
Inducer
67
Invertase
Aureobasidium
pullulans
Sukrosa
Sukrosa monopalmiat
1,3
108
68
69
A.
Penisilin
Pada abad 19 telah diketemukan mikrobia penghambat pertumbuhan
mikrobia lain, karena menghasilkan senyawa toksin. Penemuan tersebut
disebut pinisilin yang berperanan sebagai antibiotik.
Banyak antibiotik yang dapat digunakan dalam bidang pengobatan
yaitu :
70
Cycloheximide
Amphosetrim
Pimarcin
Bakteria
Penisilin
Streptomisin
Cephalosporin
Tetrasiklin
Asam fusidat
Khloramfenicol
Novobiosin
Erythromisin
Polimysin
Nisin
71
produksi
penisilin
perlu
Penicellium
ditumbuhkan
untuk
72
a.
b.
c.
d.
2. Kondisi fermentasi
Suhu 240 C, pH : 5-7,5, aerasi 400 cu/menit, antifolam tributyl citrat, 3
% octadecanol.
B.
Biopestisida
Kebanyakan antibiotik dengan konsentrasi antara (55-200 ppm)
berdaya insektisidal. Kemudian novobioci dan cycloheximide (actidione)
mempunyai spektrum lebih luas terhadap insekta lain, tetapi apakah
bersifat menghancurkan atau kontak saja. Di Jepang telah banyak
dilakukan seleksi dan akhirnya menemukan metabolit sekunder baru
mempunyai daya insektisida. Insektisida tersebut dihasilkan oleh
Streptomyces
Insektisida yang dihasilkan mikrobia
Jenis mikrobia
Produk
Toksisitas terhadap
manusia
Tinggi
Streptomyces factum
Pactomycin
Streptomyces mabaraence
Piericidins A dan B
Tinggi
Metarrhizium anisapliae
Dextrixin A dan B
Tinggi
73
Aspergillus ochraccus
Aspachchracin
Aspergillus versicolor
Versimide
Rendah
-
2.
74
Pokok Bahasan IX
BIOKONVERSI STEROID
Deskripsi singkat
Sterol dan steroid telah lama menjadi perhatian oleh ahli biokimia.
Pada tahun 1920 ahli estrogenik dan androgenik untuk memenuhi kebutuhan
steroid diperoleh dengan ekstraksi bahan alami misalnya korteks adrenal
hewan. Senyawa steroid tersebut berupa cortico steroid.
Kemudian coktison berhasil disintesa secara kimiawi yang berguna
untuk obat rematoid arthritis dan rematik akut. Selanjutnya pada tahun 1952
Rhizopus nigricans berperanan dalam mengubah progresteron menjadi hidroksiproges rion yang bersifat baik dan diproduksi secara komersil.
Pada tahun 1970 reaksi 11 origenan oleh fungi 16x hidroksilasi oleh
Streptomyces dehidrogenasi oleh Arthrobacter Simplex mycobacteria phlei,
nocardia dan kebanyakan fungi dilakukan di dalam industri.
Namun demikian banyak kendala yang timbul dalam produksi steroid
melalui proses fermentasi, misalnya
75
76
Adapun nama beberapa steroid baik nama perdagangan dan nama kimia dapat
ditunjukkan dalam tabel dibawah ini
Nama perdagangan
Androstenedione
Nama kimia
Androst-yene-3,17 dione
Testosterone
17B-Hydroryandrost-4-en-3 ane
Progesteron
Prcgn-4-enc-3,2 adio nc
Predmisone A-1 E
17 X-21-dihydroxy-prequa-1,4-
77
Predmisolone
11 B,
78
11--hydroksilasi,
11--hydroksilasi,
16--hydroksilasi,
21-hydroksilasi
b. Dehidrogenasi
11--hydroksilasi
11--hydroksi progesteron diperoleh dari progesteron yang
dihasilkan
oleh
Aspergillus
ochroceus,
11--hydroksi
yang
sangat
cocok
untuk
obat
anti
inflammantory.
21-hydroksilasi
Reaksi ini sangat mudah terutama dilakukan oleh Aspergillus
niger
dan
Opphiobolus
herpotricus
79
untuk
transformasi
Aspergillus A.
nige
ochroceus
r
NRRL 405
ATCC9142
<1
+
Mucor
gricocyanus
ATCC1207 A
Penicellium
chrysogemus
WIS 53-414
60
3,2
2,1
1,8
80
3,8
2,0
2,0
100
3,0
1,0
120
6,3
140
4,5
160
80
81
82
B.
83
1-alkena (olefin)
Candida, Debaryomyces,
Hasenula, Rhodotorula
n-alkana (parafin)
Gliocladum
Acremonium
Graphium
Aspergillus
Hellicostylum
Botrytis
Helminthosporium
Cephalosporium
Monilia
Chaetomium
Mucor
Chloridium
Oidiodendron
Cladosporium
Paecilomyces
Colletotricum
Penicellium
Cunninghamella
Rhizopus
Dematium
Scolecobasium
Epicoccum
Spicaria
Fusarium
Syncephalastrum
Trichoderma
84
1-alkena (olefin)
Aspergillus
Cephalosporium
Cunninghamella
Fusarium
Helminthosporium
Spicaria
C.
Kondisi Kultur
Garam ammonium atau nitrat biasanya digunakan untuk mempelajari
kebutuhan sumber nitrogen oleh mikrobia. Kemudian pH medium untuk
pertumbuhan khamir perlu diatur asam (4,5-5,5), untuk bakteri
membutuhkan pH netral (6,0-9,5), sedang untuk bakteri hijau biru,
Spirulina maxima memerlukan pH basa (9-11).
Temperatur optimum untuk pertumbuhan mikrobia bervariasi, ada
yang tumbuh baik pada suhu antara 28- 400 C.
Produksi khamir pada media minyak gas dipreparasi dalam kondisi
tidak steril, demikian juga algae yang ditumbuhkan di dalam danau
terbuka, selalu terjadi kontaminasi bakteri dan protozoa.
Apabila produksi protein sel tunggal menggunakan substrat
hidrokarbon akan timbul banyak masalah karena kemungkinan bersifat
karsinogenik. Problemnya antara lain solubilitas hidrokarbon rendah.
Sollubilitas n alkana dalam air pada temperatur 250C.
Alkana
Heksana
85
Oktana
5,8 x 10-6
Dekana
3,3 x 10-7
1,7 x 10 x 8
Dodekana
9,8 x 10-10
Tetradekana
c. Perumbuhan sel
b. Kelarutan hidrokarbon
Substrat
Poduk
Sel
(gr/l)
Khamir
KH
0,5
Khamir
n-alkana
1,0
197
799
3345
Bakteri
n-alkana
1,0
172
780
3266
86
Susunan kimia sel yang dipanen dipengaruhi oleh sifat medium dan
kondisi kultur lainnya, misalnya perbandingan protein dan lemak
dipengaruhi oleh perbandingan antar karbon dan nitrogen (C : N) dalam
suatu medium. Apabila kandungan nitrogen mendium rendah maka
pertumbuhan tebatas, tetapi lemak terakumulasi di dalam sel. Sebagai
contoh kandungan lemak pada media yang mengandung nitrogen terbatas
Rhodoturula mempunyai 60 % lemak, Mocordia 70 %, Chlorella 80 %.
D.
Algae
7,5 10
Khamir
7,5 8,5
Bakteri
11,5 2,5
Lemak
28
7,0 20
2,0 6,0
1,5 3
Abu
9 14
8,0 10
5,0 9,5
3,0 7
3,0 8
6,0 12
8,0 16
Nitrogen
Asam nukleat
87
Jagung
Albumin
telur
2,8
6,5
1
4,6
Threonin
2,9
5,1
4,6
4,8
5,4
4,5
4,5
Sitein
2,5
2,4
0,4
0,9
0,3
Methionin
1,5
3,2
1,4
1,7
1,6
1,8
2,7
1,0
Tryptophan
1,1
1,6
1,4
1,0
1,3
1,1
1,25
Isoleucine
3,3
6,7
6,0
1,6
5,3
3,9
4,6
3,2
Keterangan :
1. Spirulina maximum
5. Alcaligenes europhus
2. Saccharomyces cereviceae
6. Penicellium notatum
3. Candida lipolytica
4. Pseudomonas methanol
88
6
3,9
Morchell
a
hortensis
0,54
Candida
utilis
S.cerevisiae
Methylomona
s methanica
0,53
5,0 36
1,81
Riboflavin
1,31
4,50
3,6 4,2
4,82
Niacin
12,40
41,73
32,0 100
15,90
Piridoksin
2,62
3,34
2,5 100
14,30
As.Pantotenat
2,60
3,72
10,0
2,42
4,61
968,00
Kholin
1,09
2,15
1,5 8
As. Folat
1,78
Inositol
0,015
0,23
0,5 1,8
Biotin
0,96
Vitamin B12
1,7
0,9 10
Thiamin
As. P amino
Benzoat
Konsumsi asam nukleat sebesar 2 gram/hari merupakan batas aman,
mengingat bagi orang yang diberi asam nukleat dengan dosin aman setelah
89
Serum (mg/100
ml)
4,9
6,0
667
7,7
933
9,4
1.393
4,5
510
2,9
7,9
1.190
5,8
8,8
1.850
8,7
9,4
1.871
Catatan: Kandungan normal asam urat dalam serum darah: 2-6 mg/100
ml
air kencing : 300-700 /mgr hari
Kebanyakan hewan mempunyai ensim urikase yang mampu
memecah asam urat menjadi alantoin yang mempunyai kelarutan lebih
besar, sehingga mudah diekskresikan bersama urine. Hewan penghasil
90
ensim urikase selain anjing, burung dan mammalia yang tidak termasuk
primata. Tetapi babi tidak mampu mengakomodasi basa purin yaitu guanin
sehingga babi mudah terkena penyakit ginjal.
Pemecahan purin menjadi urea dan produk akhir sebagai ammonia.
Pemecahan basa purin :
+ H2O
1.
Adenin
hypoxanthin + NH3
adenase
+ H2O
2.
Guanin
xanthin
+ NH3
guanase
+ O2
+ H2O
3.
Allantoin
asam urat
urikase
+ O2
91
Asam nukleat sangat mudah larut dalam larutan basa encer lebih
mudah larut dalam air panas tapi sukar larut dalam air dingin, dan tidak
larut dalam alkohol.
Pemecahan asam nukleat dilakukan dengan secara kimiawi maupun
secara ensimatis, cara pengendapan menggunakan zat kimia atau dengan
sentrifugasi.
92
lingkungan perlu diolah terlebih dahulu baik secara fisik, kimia dan secara
hayati mengguna kan mikrobia.
Penangan limbah secara fisik yaitu dengan menyisihkan limbah padat
secara fisik dari bagian cairan. Kalau secara kimiawi partikel diendapkan atau
dikonjugasi /flokulasi menggunakan ferrous atau ferisulfat, almunium sulfat
atau calcium hidroksida sebagai koagulan. Penanganan limbah secara hayati,
dapat menggunakan cara aerob dan anaerob oleh kumpulan mikrobia yang
disebut lumpur aktif atau activity sludge. Parameter kimiawi fisik yang
digunakan sebagai indikator & kualitas air meliputi : kekeruhan, bahan padat
terlarut, BOD, COD, suhu, pH, warna aroma, detergen senyawa radioaktif dan
lain sebagainya. Parameter mikrobiologis meliputi kandungan E coli,
streptocou-cus dari mikrobia patogen
Tujuan instruksional khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan sifat fisik dan kimia limbah, cara
penanganan limbah secara aerob dan anaerob oleh lumpur aktif
1. Pendahuluan
BAHAN MENTAH
LIMBAH
PRODUK
BAHAN ORGANIK
Masa sel dan
padatan tersuspensi
Air: air cucian,
pendingin, air limbah
BAHAN ANORGANIK
93
DIBUANG
DITAMPUNG
POLUSI LINGK.
DIPERLUKAN
MEDIA UTK
PROSES LAIN
PAKAN
TERNAK
EFFLUEN
BERSIH
94
h. Radioaktivitas
yang
diperlukan untuk oksidasi bahan organik di dalam air, oleh
mikrobia
95
96
97
98
99