Optimalisasipendidikan Masyarakat Pada Satuan Lalu Lintas Guna Mencegah Terjadinyapelanggaran Lalu Lintas
Optimalisasipendidikan Masyarakat Pada Satuan Lalu Lintas Guna Mencegah Terjadinyapelanggaran Lalu Lintas
i l
Oleh:
Ketua
ii
PERNYATAAN
saya sendiri dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan
Jika dikemudian hari ternyata pernyataan saya ini tidak benar, maka saya
iii
Motto:
"Leem From Yesterday, Live From Today, And Hope For Tommorow"
Belajar dari massa lalu, hidup untuk masa kini, dan berharap untuk
Dipersembahkan Kepada :
iv
KATA PENGANTAR
2. Seluruh Guru Besar dan staf pengajar STIK-PTIK serta sebagai Guru yang
3. Komisaris Besar Polisi Drs. Budi Sajidin, M.Si., selaku Dosen Pembimbing,
4. Kedua Orang Tua penulis, Papa AKP Agus lrianto, S.H., M.H. dan Mama
Ike Yessiepit serta mertua penulis, Bapak Drs. Bambang Darmadja, M.Si.
v
dan lbu Rahayu lstiningsih atas segala didikan, doa, dukungan sehingga
Marchiano Dominic Pradana yang saya cintai dan sayangi, atas segala
saya g yang amat luar biasa dan tidak pernah berhenti selama pendidikan
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis bersedia menerima saran, koreksi dan masukan untuk perbaikan
Amin.
2016
CHANDRA PI ETAMA SH
AHASISWA 14 678781
vi
DAFTAR 151
PENGESAHAN .
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ii
PERNYATAAN............................................................................................ iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN............. .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. .. . . . . . ... . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . iv
KATA PENGAN,,TAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . v
DAFTAR ISi vii
DAFTAR T,ABEL .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. .. . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . ix
DAFTAR GAMBAR x
ABSTRAK.................................................................................................. xi
BABI PENDAHULUAN . 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan . 1
1.2 Perumusan Permasalahan . 5
1} Tujuan Penelitian . 6
1.~ Manfaat Penelitian . 6
1.5 Sistematika Penulisan . 7
II TINJAUAN KEPUSTAKAAN........................................................... 9
Keputusan Penelitian...................................................................... 9
Kepustakaan Teoritis Dan Konseptual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
Kerangka Berpikir , .. .. . .. . . . .. .. .. .. . .. . . . . . .. . .. .. .. .. . .. .. . . .. .. . . . . .. . 25
BAB V PEMBAHASAN............................................................................... 63
5.1 Pelanggaran Lalu Lintas Yang Terjadi Di Polres Palangka Raya.... 63
vii
5.2 Penyelenggaraan Dikmas Lantas Yang Dilakukan Guna
Mencegah Terjadinya Pelanggaran Lalu Lintas Di Polres
Palangka Raya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66
5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Penyelenggaraan
Kegiatan Dikmas Lantas Guna Mencegah Terjadinya
Pelanggaran Lalu Lintas Di Polres Palangka Raya......................... 85
BAB VI PENUTUP 95
6.1 Kesimpulan..................................................................................... 95
6.2 Saran...................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPI RAN-LAMP RAN
I
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 : Demografi Kota Palangka Raya 38
Tabel 4.2 : Data Personil Satuan Lalu Lintas Pol res Palangka Raya 40
Tabel 4.3 : Data Pelanggaran Lalu Lintas 40
Tabel 4.4 : Jenis Pelanggaran Lalu Lintas Yang Dilakukan Kendaraan
Sepeda Motor 41
: Jenis Pelanggaran Lalu Lintas Yang Dilakukan Kendaraan
Mobil 42
Tabel 4.6 : Barang Bukti Yang Disita 42
Tabel 4.7 : Jenis Kendaraan Yang Terlibat Pelanggaran Lalu Lintas f3
Tabel 4.8 : Profesi Pelaku Pelanggaran Lalu Lintas 13
Tabel 4.9 : Usia Pelaku Pelanggaran Lalu Lintas ~.......................... 4
Tabel 4.10 : SIM Pelaku Pelanggaran Lalu Lintas 44
Tabel 4.11 : Data Kecelakaan Lalu Lintas f_5
Tabel 4.12 : Data Pelaksanaan- Kegiatan Dikmas Lantas 50
Tabel 4.13 : Data Pelaksana Dikmas Lantas . 55
Tabel 4.14
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BABI
PENDAHUL AN
masyarakat adil dan makmur yang merata materil, spiritual berdasarkan pada
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945) dalam wadah Negana
aman, tertib dan tentram dalam lingkungan pergaulan dunia yang bersahabat
dan damai.
tahun 2002. Berdasarkan pasal tersebut, diketahui bahwa Polri memiliki posisi
1
2
dalam rancangan paradigma baru yang tertuang di buku biru, Polri telah
struktural dan kultural atau yang dikenal dengan istilah grand strategi Polri.
fungsi dan tugasnya. Oleh karena itu perubahan yang telah dilaksanakan oleh
Polri tersebut, merupakan salah satu langkah, menuju Polri yang dipercaya
masyarakat.
Salah satu bentuk upaya yang dilakukan dalam gerakan nasional pelopor
merupakan upaya lebih lanjut untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas di jalan,
lalu lintas.
lintas juga dilaksanakan oleh Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya melalui
Kepolisian dimana ilmu ini digunakan untuk mempelajari fungsi lantas dalam
keamanan, ketertiban dan kelancaran pada bidang lalu lintas melalui kegiatan
4
dalam kehidupan manusia, sehingga memiliki nilai yang baik untuk diterapkan
ters but, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Polres Palanqka
salah satu kendala yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan masyarakat lalu
lintas adalah minimnya jumlah personel yang dimiliki oleh Unit Dikyasa pada
Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya, yaitu hanya berjumlah 4 Orang.
Dikmas), yang mana dari seluruh personil Unit Dikyasa tersebut belum ada
masyarakat, yang seharusnya dimiliki oleh personil Unit Dikyasa untuk dapat
terse but.
5
Palangka Raya".
Palangka Raya?
Palangka Raya?
6
Palangka Raya.
tujuan yang ingin dicapai maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan
bermanfaat untuk :
ber.lalu lintas.
penulisan.
kerangka berpikir.
sebelumnya. ..
BAB V : PEMBAHASAN. Pada Bab V dalam penulisan skripsi ini berisi
dalam tujuan penelitian ini dari hasil analisa data atau informasi yang
diharapkan.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
hasil penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi, baik ditinjau dari segi teori
laporkan. Terkait dengan hal tersebut Sugiono (2012:1), mengatakan pener ian
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan ke)t1naan
tertentu.
penelitian empirik lebih berarti untuk dirujuk, daripada hasil pengkajian yang
daripada hasil penelitian empirik. Selain itu, laporan hasil penelitian pada
9
10
masalah mengenai kecelakaan lalu lintas dengan korban pelajar yang ada di
tersebut, yaitu:
a. Persamaan
kualitatif.
b. Perbedaan
Gefri Aditia adalah mahasiswa PTIK lulusan tahun 2013 yang melakukan
penelitian dengan judul "Upaya Dikmas Lalu Lintas Polres Pekanbaru dalam
penulis, yaitu:
a. Persamaan
b. Perbedaan
teon, konsep, atau gagasan dari peneliti yang kompeten pada bidang yang
yang diajuka dalam penelitian ini, maka untuk menganalisis data yang telah
strategi, dimana manajemen ini akan memainkan peran yang besar dari apa
xi
13
organisasi. Strategi organisasi ini meliputi semua fungsi manajemen dasar yaitu
proses dalam melakukan manajemen strategi ini dapat dilakukan melalui enam
yang dihimpun dari beberapa fungsi fundamental menjadi suatu proses yarng
unik, salah satunya adalah fungsi-fungsi fundamental dari proses tersebut yang
21)
berikut:
sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud ini berupa hubungan
antara individu yang satu dengan individu lainnya, atau hubungan individu
sosial antara Unit Dikyasa dalam melakukan kegiatan Dikmas Lantas dengan
dapat berupa sikap asosiatif yang pada akhirnya akan dilakukan erjasama.
kepribadiannya.
Kerjasama dalam proses interaksi sosial ini terjadi melalui kontak sosial
dan komunikasi, yang tidak hanya terjadi ketika mereka bersentuhan secara
dan lain-lain. Begitu juga petugas Unit Dikyasa dalam melakukan kegiatan
Dikmas Lantas, ia dapat melakukan kontak sosial dan komunikasi dengan cara
Unit Dikyasa dan masyarakat, sehingga dari interaksi sosial ini dapat
Melalui pengaruh yang terjadi karena proses interaksi sosial ini, maka hal ini
laku Orang lain, serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.
dari adanya sumber informasi yang menjadi suatu pesan. Pesan tersebut
penerima ini, pesan tersebut akan memberikan efek yang dapat menimbulkan
umpan balik, namun setelah pesan tersebut diterima oleh penerima, penerima
1. Sumber informasi bisa terdiri dari satu Orang, tetapi juga bisa dalam bentuk
3. Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima.
4. Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber.
5. Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
6. Umpan balik adalah salah satu bentuk dari pengaruh yang berasal dari
penerima.
Optimalisasi berasal dari kata dasar optimal yang berarti yang terbaik.
Jadi eptirnalisasi adalah proses pencapaian suatu pekerjaan dengan has11 dan
keuntungan yang besar tanpa harus mengurangi mutu dan kualitas dari suatu
adalah berasal dari kata optimal yang berarti terbaik, tertinggi jadi optimalisasi
maksimum) dari beberapa fungsi yang diberikan pada suatu konteks. Optimasi
kualitas yang baik dan hasil kerja yang tinggi. Berdasarkan penjelasan diatas,
2. Pemberian nasehat atau teguran sebagai perintah atau petunjuk, tetapi tidak
sebagai celaan.
kesalahannya.
1. Tujuan
lintas.
2. Sasaran
9) Masyarakat terorganisir
pribadi/perorangan.
3. Keuntungan
lalu lintas.
huruf:
peraturan lalu lintas dan tidak melanggar peraturan lalu lintas sehingga tidak
lalu lintas terdiri atas dua unsur kata, yaitu pelanggaran dan lalu lintas. Karena
itu, sebelum menentukan pengertian pelanggaran lalu lintas ini, maka perlu
Lintas dan Angkutan Jalan Lalu Lintas didefinisikan sebagai "gerak kendaraan
dan Orang di ruang lalu lintas jalan". Berdasarkan pernyataan tersebut, yang
di aksud dengan ruang lalu lintas adalah prasarana yang diperuntukkan bagi
gerak pindah kendaraan, orang, atau barang yang berupa jalan dan fasilitas
Lalu lintas dan Angkutan Jalan). Sedangkan jenis operasi lalu lintas yang ada di
jalan raya emiliki empat unsur yang saling terkait yaitu pengemudi,
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, diketahui banyak faktor yang
1 . Faktor Manusia
sebaqai pengguna jalan raya lalai dan berperilaku tidak semestinya. Seperti
karena harga diri karena terpancing oleh pengguna jalan rainnya untuk
2. Faktor Kendaraan
tidak diganti dan berbagai penyebab lainnya. Masalah ini sangat terkait
23
dengan teknologi yang digunakan dan yang paling penting adalah perawatan
terhadap kendaraan.
3. Faktor Jalan
Faktor jalan ini sangat terkait dengan l:Tontuk jalan, ada tidaknya pagar
pengaman jalan, ada tidaknya median jalan, dan kualitas jalan. Jalan yang
4. Faktor Cuaca
njuk kerja kendaraan seperti jarak pengereman menjadi lebih jauh, jalan
menjadi lebih licin, jarak pandang juga terpengaruh karena kaca yang kurang
ielas dan tidak bisa bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan
engakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek. Asap dan kabut ju~a
hakikat ilmu dan memiliki paradigma ilmu pengetahuan yang lain. llmu
pengetahuan yang terwujud atas prinsip dasar yang berlaku umum berupa
teori, konsep dan patokan dalam mengkaji masalah yang berkaitan dengan
dan sebagai titik tolah untuk pengembangan ilmu profesi yang bersang utan.
e sklusif dimonopoli oleh satu kelompok atau golongan saja, dan bukan hanya
diperuntukkan dan dipelajari oleh Polri semata. llmu Kepolisian miliki uptat
hidup. Namun, lebih dari itu, llmu Kepolisian tidak saja untuk dipelajari, menjadi
2015: 44)
Onit Dikyasa adalah suatu unit dari Satuan Lalu Lintas yang rnemiliki
selain itu Unit Dikyasa juga bertugas untuk melakukan rekayasa terhadap lalu
lalu lintas.
begitu pula maka keamanan, ketertiban, keselamatan dan kelancaran lalu lintas
Lalu Lintas Polres Palangka Raya secara intensif dengan pendekatan llmu
permasalahan ter ebut, maka teori manajemen, teori interaksi sosial dan teori
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Dasar Hukum
1.
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang KePolisian Negara Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
I
FEEDBACK
(Strategi mengatasi faktor penghambat) <------
BAB Ill
di eroleh dari hasil rekaman yang dituangkan secara naratif atau dalam berituk
lintas.
metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
27
28
informasi yang sudah ada, serta data-data yang telah ada, karena pada saat
penelitian, peneliti tidak secara langsung menghadapi kasus tersebut dari awal
penelitian ini adalah peneliti mempelajari dan meneliti kasus-kasus yang elah
Sumber Data/lnformasi ..
Dalam penelitian kualitatif, sumber informasi merupakan salah satu
unsur yang cukup penting, karena kualitas informasi atau data yang akan
dalam penelitian kualitatif ini yang menjadi alat penelitian adalah peneliti itu
melengkapi data dan membandingkan data yang telah ditemukan dengan hasil
Peneliti akan terjun ke lapangan itu sendiri, dengan cara grand tour
question (Pengajuan pertanyaan kepada beberapa narasumber), focused
and selection (penentuan titik fokus dengan pemilihan atau seleksi yang
tepat), melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan.
(2012: 223)
29
Sumber primer dalam penelitian ini adalah (1) Kapolres Palangka Raya,
(2) Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya, (3) Kanit Dikyasa Satuan
Lalu Lintas Polres Palangka Raya, (4) Anggota Unit Dikyasa Satuan Lalu Lintas
Menurut Sugiyono (2012: 232), wawancara adalah pertemuan dua Orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
ditentukan dalam penelitian ini yaitu (1) Kapolres Palangka Raya, (2) Kepala
Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya, (3) Kanit Dikmas Lantas Polres
Palangka Raya, (4) Anggota Dikmas Lantas Polres Palangka Raya, dan (5)
teknik diatas, diolah dan disusun menjadi suatu informasi dengan struktur dan
dalam penelitian ini. Beberapa teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti
antara lain :
gambaran umum pelanggaran lalu lintas di Pol[es Palangka Raya yang meliputi
data jumlah pelanggaran lalu lintas di Polres, data berupa bentuk pelanggaran
lalu lintas ya g terjadi di Polres, data berupa lokasi terjadinya pelanggaran lalu
lintas di f?olres Palangka Raya, data berupa waktu terjadinya pelanggaran lalu
lintas tfi Polres Palangka Raya, data berupa faktor penyebab terjadinya
pel nggaran lalu lintas di Polres Palangka Raya dan dampak dari terjadmya
berdasarkan kejadian yang terjadi selama kurun waktu 3 tahun terakhir yai u
mulai tahun 2013 hingga tahun 2015. Data kedua yang direduksi adalah data
Palangka Raya, data kegiatan pengawasan dikmas lantas pada Satuan Lantas
Palangka Raya, yang berupa data internal yang meliputi jumlah personel yang
menjadi suatu informasi hasil penelitian yang sesuai denqan tujuan dan
permasalahan yang diangkat oleh peneliti, yang meliputi data gamb ran umum
te jadinya pelanggaran lalu lintas di Polres Palangka Raya, serta data faktor
pada Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya. Data diolah dengan cara
membuat fokus data-data yang diperoleh di lapangan, karena tidak semup hal
yang didapatkan di lapangan mutlak selalu sesuai dengan apa yang dibutuhkan
interaksi sosial yang dipadukan dengan data, sehingga dapat diperoleh data
terjadinya pelanggaran lalu lintas di Polres Palangka Raya, dan data faktor
pada Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya dapat disajikan efektif dan
efisien.
33
Raya selama 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu dari tahun 2013 sampai dengan 20 5
pelanggaran lalu lintas, lokasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, dan waktu
mencegah terjadinya pelanggaran lalu lintas yang disajikan dalam bentuk tabel.
Serta data mengenai faktor pendukung dan penghambat yang berasal dari
faktor personil dan jumlah anggaran yang disajikan dalam bentuk tabel.
Selanjutnya data-data yang telah disajikan ini diharapkan jauh lebih mudah
direduksi dan disajikan serta dianalisis, yang kemudian dapat ditarik kesimpulan
lintas yang terjadi di Polres Palangka Raya, yang dimana hal itu disebabRan
oleh beberapa faktor. Maka dari itu kegiatan Dikmas Lantas di Polres Palangl<a
MUAN PENELITIAN
TE
Pal ngka Raya. Wilayah Kota Palangka Raya dideskripsikan beberapa kondisi
1. Kondisi Geografi
Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus sebagai hari jadi Provinsi
Kalimantan Tengah.
Presiden RI pada saat itu Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957 dengan
35
36
RI
Tugu Api berarti api tak kunjung padam, semangat kemerdaan dan
membangun
Raya. Kata ini dibangun pada tahun 1957 (Undang-undang darurat Nomor
di akarta, pada akhir buIan Juli 201 O muncul wacana untuk memin ahkan
lbukota Indonesia ke Palangka Raya dimana luas Palangka Raya setara 3,6
2030' Lintang Selatan. Dengan luas daerah Kata Palangka Raya 2.678,51
km2 Daerah/Wilayah Hukum Polres Palangka Raya yang terdiri dari 5 (lima)
dan Rakumpit yang terdiri dari 30 (tiga puluh) desa/kelurahan, 151 RW dan
kota Palangka Raya pada bulan April sampai dengan Oktober memiliki
musim kemarau. Bulan Nopember sampai dengan Maret berada pada musim
Palangka Raya, berikut ini akan disajikan gambar peta wilayah ~ota
Palangka Raya.
Gambar4.1
....,........_ -
Peta Wilayah Kota Palangka Raya
, -
,.... .
~,>
i
I
t
J
i
Q
'
~ )~~ !
.. .
~
e ~ $~
,.._ . .,... ,
ifllpont~o ,:1,i.:,
+
l
j
.l,
;
!t:
;J
-
~
. ca-
\
Sumber: Intel Dasar Polres Palangka Raya, 2015
38
Tabet 4.1
Demogra,fK ota Plaang ka R aya
Kecamatan/Kelurahan Luas Daerah Jumlah Kepadatan
(Km2) Penduduk Penduduk per Km2
1 ~ 2 3 4
I. PAH$\NDUT 117,25 73.794 629,37
a. Pahandut 9,50 23.412 - 2.464,42
b. Panaruno 23,50 19.722 839,23
c. Langkai 10,00 24.231 2.423, 10.
d. /Tumbang Rungan 23,00 589 25,61
e. /Tanjung Pinang 44,00 2.684 61,00 I\
f. Pahandut Seberang 7,25 3.156 435,31 ,l \
11.jSABANGAU 583,50 13.736 23,54 ': l I
a, Kereng Bangkirai 270,50 5.612 20,75
b, Sabaru
Cr Kalampangan t~.~ l
152,25
46,25
2.996
3.183
19,68
68,82
'"
rJ I
II
d\~Kameloh Baru 53,50 ..::
656 12,26 II
I
e. \Bereng Bengkel 18,50 1.065 57,57 I
f. [;)anau Tundai 42,50 224 , 5,27
Ill. JEKAN RAYA 352,62 98.556 / 279,50'
a. Meritenq 31,00 34.475 1.112(10
,
b. Palangka 24,75 39.338 \ 1.589,41
'
C. Bukit Tunggal 237, 12 22.982 - 96,92
d. Petuk Katimpun 59,75 1.761 .,,
'/! 29,47
IV. BUKIT BATlJ 572,00 11.800 20,63
'
a. Ma rang 124,00 8f}.3 7,12
b. Tumbang Tahai 48,00 2.014 41,96
c. Banturung 72,00 3.367 46,76
d. Tangkiling 62,00 2.774 44,74
e. Sei Gohong 89,00 1.378 15,48
f. Kanarakan 105,50 477 4,52
Q. Habaring Hurung 71,50 907 12,69
v. RAKUMPIT 1.053, 14 3.112 2,95
a. Petuk Bukit 283,67 889 3, 13
b. Pager 195,35 352 1,82
c. Panjehang 39,43 255 6,47
d. Gaung Baru 59,08 205 3,47
e. Petuk Berunai 147,10 643 4,37
f. Mungku Baru 187,25 542 2,89
g. Bukit Sua 143,26 226 1,58
Sumber: Intel Dasar Polres Palangka Raya, 2015
39
sebagai berikut:
Gambar4.2
Struktur Organisasi Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya Tahun 20~5
,~ 1(#.,'llflM.\-=i
i__ _ _.::::,.,__=---4__.-J,.---=~::::;_-__J I--'-'-.," v :...:"f~
l'UISO'til U'lll OOCYASA Pf~lll U','lf lUIUAWAll l'U~lll U''1 IUGIOftll
1 HMOt U HI\WI, 91'(~.it
Orang Anggota. Apabila dilihat dari dokumen yang ada berkenaan dengan
DSPP yang seharusnya bagi Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya
Data P ersomu s at uan LaIu L"mtas PorIes PaIang ka Raya Tahun 2015
NO PANGKAT DSPP Riil
1 PAMA 7 3
2
3
BINTARA
PNS
JUMLAH
- --
- l \
~ 65
--- - -
1
73
~
56
59
Sumber. Satuan Lalu Lintas Polres Palangka R'"a" ya 2015
antara DSSP dengan kondisi riil yang ada, sehingga dapat disimpulkan
Palangka Raya
berikut:
Tabel 4.3
DatP
aI e ang 1aranLaI u llm
ntas
PELANGGARAN LALU LINTAS
2013 2014 2015
a. Tilang 4,511 3,218 4,972
b. Teguran 0 0 324
Jumlah 4,511 3,218 5,296
Sumber: Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya, 2015
pelanggaran lalu lintas yang signifikan dari tahun 2014 ke tahun 2015 sebanyak
2.078 perkara.
41
pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengguna sepeda motor pada
Tabel 4.4
Jem.s pe 'anggaran., L:aI u L.mtas Yang 01I a kukan Ken daraan Sepe da Mo t or
Jenis Pelanggara.Jl Sepeda Motor (Pasl 47) 2013 2014 2015
,.._ : r",,r 1 "
2 =! 4
1 ) Kecepataji
...
' .I . 5 3 17
J\
,
kendaraan mobil adalah seperti yang tersaji dalam tabel dibawah ini:
42
Jem.s p e I anggaran L aIu L"mtas Yang 01I a k u kan Ken d araan M01en
Jenis Pelanggaran Mobil dan Kendaraan 2013 2014 2015
Khusus (psi 47)
1 2 3 4
1) Kecepatan (psi 287 ay 5 jo 106 ay 4)
2) Safety Belt
\ , '( \
r
- ..
- ''I
5
20 ... 15
1 6
12
3) Muatan (over loaaing)
4) Marka M~l)erus I Rambu Menyalip '"" ' 23
0
-~ 18
0
23
0
5) Melawan"'Arus (psi 105) 8
. ,,
,..,
"'
1 4
6) Melanggar Lampu Lalu Lintas (psi 287 ayt l
2 jo 106 ay 4)
50 31
\ 81
7) Mengemudikan kendaraan dengan tidak
wajar(psl 283)
8) Syarat teknis dan layak jalan
..
..
0 0 0
(p I 293 jo 107)
1 q) Berbelok tanpa isyarat (psi 295) '1 \; 1 I
0 0
111) Berbalapan di jalan raya (psi 297) 1 0 10
.
12~ Melanggar Rambu berhenti dan parkir 59 20 1(i)6
13) Melanggar Marka berhenti dan parkir 3 0 73
r
14) Tidak mematuhi perintah Petugas
3 0 1
Polrl(psl 104)
~ .,.. .,
15) Surat-surat 270 ., 164 j 143
~-
16) Per:J~ngkapan Kendaraan '
21 2 ,y i
5
17) Lain-Lain 198 ,, 216 314
Ju lah - ' 683 475 776
Dari pelanggaran tersebut, diperoleh barang bukti yang disita. Berikut ini
Tabet 4.7
Jenis Kendaraan Yan Terlibat Pelan aran Latu Lintas
KENDARAAN YANG TERLIBAT 2013 2014 2015
PELANGGARAN
a. Sepeda Motor 3.828 2.743 4.196
b. Mobil Penumpang 296 232 358
c. ~obil Bus 29 14 18
d. Mobil Barang 355 228 330
e. Kendaraan Khusus 3 1 10
JUmlah 4.511 3.218 4.972
Sumber: Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya, 2015
melakukan pelanggaran pada tahun 2015 berasal dari jenis kendaraan sepeda
Tabel 4.9
Usia Pelaku Pelan aran Lalu Lintas
USIA PELAKU PELANGGARAN 2013 2014 2015
a. 0-15 "Jiahun 113 13 52
b. 16 20 Tahun 918 279 468
c. 21-25 Tahun 1.294 1.303 2 056
d. 26-30 Tahun 890 921 1.296
e. 31-35 Tahun 540 385 5(32
f. 36-40 Tahun 300 140 231
g. 41-45 Tahun 219 116 140
h. 46-50 Tahun 121 31 94
i. 51-55 Tahun 60 17 "{{8
j. 56-60 Tahun 37 12 15
k. > 60 Tahun 19 1 10
Jumlah 4.511 3.218 4.972
Sumber: Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya, 2015
Dari data di atas, diketahui bahwa usia pelaku yang paling sering
diketahui bahwa SIM yang tersita berasal dari golongan seperti pada
di bawah
SIM ini: PELANGGARAN
PELAKU 2013 2014 2015
Tabel 4.10
a.A 171 213 335
SIM PeIa ku PeIanggaranLaIu"mtas
b. A UMUM 2 0 2
c. 81 33 22 44
d. 81 UMUM 42 37 54
- -" -
48
,' " ~
kasus kecelakaan lalu lintas yang meningkat seiring dengan peningkatan kasus
Tabel 4.11
Data Kecelakaan Lalu Lintas
NO URAIAN 2013 2014 2015
1 KEJADIAN 182 134 181
2 MENINGGAL DUNIA 38 39 31
3 LUKA BERAT 35 35 37
4 LUKA RINGAN 269 196 275
5 KERUGIAN MATERIAL 454.200.000 514.000.000 384.550.000
Sumber: Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya, 2015
korban jiwa terbanyak terjadi di tahun 2013. Sedangkan yang memakan korban
material terjadi di tahun 2014. Selain itu dapat diketahui juga seiring dengan
pada tahun 2015 maka terjadi juga peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas
sebanyak 47 kasus.
Raya
diketahui bahwa:
SDA-nya. Untuk mengetahui kebenaran hal tersebut, berikut ini adalah hasil
Palangka Raya:
an oleh
k Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya dipimpin langsung
oleh Kanit Dikyasa dan Anggota pelaksananya adalah Anggota Unit Dikyasa.
kegiatan Dikmas Lantas yang dilakukan oleh Polres Palangka Raya, juga
yang dilakukan kepada Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya pada
Hasil wawancara ini juga sesuai dengan pendapat Kanit Dikyasa Satuan
"Dikmas Laritas yang dilakukan oleh Polres Palangka R_.aya ini terfokus
dilaksanakan di sekolah-sekolah yang diselenggarakan pada saat MOS (masa
orientasi sis a) di tingkat SMA, sedangkan pelaksanaan Dikmas Lantas yang di
ada di sekolahan SD dan SMP dilakukan pada saat terdapat waktu luang
setelah pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS). Pelaksanaan Dikmas Lantas
lainnya dilaksanakan melalui penyiaran radio, melakukan Dikmas Lantas di
pasar-pasar dengan sosialisasi secara umum dengan mobil sosialisasi yang
keliling di lingkungan pasar, serta dilakukan pemasangan spanduk yang berisi
hirnbauan di titik-titik keramaian." (Hasil wawancara dengan Kanit Diky'asa
Pofres Palangka Raya pada hari Rabu, 2 Desember 2015 Pukul 10.00 WIB)
Anggota Unit Dikyasa Satuan Latu Lintas Polres Palangka Raya, diketahui
bahwa:
"Dikmas Lantas dilakukan di sekolah-sekolah pada waktu yang elah
diten 4.kan melalui kesepakatan antara pihak kepala sekolah dengan Anggota
Unit [Ykyasa. Sedangkan sosialisasi diradio sesuai dengan jadwal serta
pemasangan spanduk dilakukan setiap ada petunjuk dari Kasat lant s." (Hasil
wawancara dengan Anggota Unit Dikyasa Polres Palangka Raya pada hari
Rabu, 2 Desember 2015 Pukul 15.00 WIB)
Hal ini sesuai dengan hasil temuan wawancara yang dilakukan kepada
dari kegiatan Dikmas Lantas yang dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas Polres
di titik-titik tertentu. Hal ini sesuai dengan beberapa pernyataan warga berikut
ini:
diketahui bahwa:
Dikmas Lantas yang telah dilakukan oleh Unit Dikyasa Satuan Lalu
Lintas f'olres Palangka Raya pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Tabe
l
4.12
Data PIe aksanaan Kegiatan D ikmas Lantas
NO
1
" BENTUK KEGIATAN JMLH GIAT
Sosialisasi UU no.22 Tahun 2009 kepada anak PAUD/TK 6
2 Sosialisasi UU no.22 Tahun 2009 kepada anak SD 5
3 Sosialisasi UU no.22 Tahun 2009 kepada anak SMP 24
4 Sosialisasi UU no.22 Tahun 2009 kepada anak SMA 12
5 Sosialisasi UU no.22 Tahun 2009 kepada anak Pramuka
dan PKS 4
6 Sosialisasi UU no.22 Tahun 2009 kepada masyarakat
melalui radio 6
7 Sosialisasi UU no.22 Tahun 2009 kepada masyarakat
umum di ternoat keramaian menaaunakan mobil sosialisasi 6
8 Sosialisasi UU no.22 Tahun 2009 melalui media cetak 2
9 Pernasanoan spanduk himbauan 6
10 Lomba cerdas cermat 1
Sumber: Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya, 2015
yang menjelaskan
bahwa:
dilakuk'an pada setiap kegiatan Dikmas Lantas. Berikut ini adalah hasil
dari wawancara
tersebut:
pengendalian/pengawasan.
menyatakan bahwa:
Palangka Raya
asal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini berasal
1. Personil
Tabel 4.13
Data Pelaksana Dikmas Lantas
NAMA
NO PANG KA T/NRP JABATAN KEJURUAN
1 ALI MAHFUD Al PTU/72020282 PS.KANIT DASAR
DIKYASA LANTAS :\ \
~ HAVEDS E. BRIGADI R/85052167 BANIT DIKYASA - . rl
a NI MADE H. BRIPDA/93101042 BANIT DIKYASA - ill
Sumber: Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya, 2015 '//
Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa terdapat kekurangan
Selain itu juga terkadang kegiatan Dikmas Lantas hanya dila sanakan oleh 2
2. Anggaran
bahwa:
dilakukan kepada Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya yang
mengatakan bahwa:
berikut:
Tabel 4.14
D ata Anggaran oIk mas Lantas
3. Metode
kegiatan Dikmas
Sama halnya dengan pendapat Kepala Satuan Lalu Lintas dan Kanit
4.
aktor pendukung
F lain yang berasal dari faktor
diketahui bahwa:
5. Prasa ana
1. Masyarakat
bahwa:
dinyatakan bahwa:
Dikmas Lantas
BABV
PEMBAHASAN
71
yang dilakukan oleh pengguna mobil dan kend aan khusus ada
berlaku. (Vademikum,
2009: 185)
dimana dalam hal lalai ini dapat terjadi karena disengaja ataupun
melakukan balap liar di jalan raya, melanggar lampu berhendi dan parkir, tidak
72
memenuhi perintah petugas polri, tidak membawa kelengkapan surat
terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas yang terjadi dari tahun
1. Faktor Manusia
2. Faktor Kendaraan
kendaraan ini sangat terkait dengan teknologi yang digunakan dan yang
terhadap kendaraan.
3. Faktor Jalan
serta tidak adanya pagar pengaman jalan dan median jalan, serta kualitas
4. Faktor Cuaca
kendaraan seperti jarak pengereman menjadi lebih jauh, jalanan lebih licin,
73
jara pandang menjadi lebih pendek karena kaca yang kurang jelas serta
per'jalanan di lalu lintas tidak bisa bekerja secara sempurna. Apabila dalam
odisi cuaca yang seperti ini masih dipaksakan untuk bekendaraan, maka hal
pelanggaran lalu lintas pada tahun 2015, yang terjadi di Kota Palangka Raya lni
dilakukan paling banyak pertama oleh kelompok usia 21-25 tahun de gan
jumlah pelanggar sebanyak 2.056 Orang dan paling banyak kedu oleh
kelompok usia 26-30 tahun dengan jumlah pelanggar sebanyak 1.296 Orang.
kecepatan yang tinggi, guna mengejar ke lokasi tertentu dengan tempo waktu
kecelakaan lalu lintas yang ada, diperlukan suatu solusi yang tepat,
keamanan,
Palangka
1. Masyarakat terorganisir
Masyarakat terorqanisir ini terdiri dari Patroli Keamanan
maupun swasta.
masyarakat ini maka akan terjadi proses inte aksi sosial antara
proses interaksi sosial ini maka akan terbentuk suatu hubungan sosial
hari.
dapat berupa sikap asosiatif yang pada akhirnya akan dilakukan kerjasama.
ketika menggunakan lalu lintas jalan raya. lnteraksi inilah yang selanjutnya
dapat berdampak pada perubahan sikap yang berupa sikap asosiatif, yang
lalu lintas ketika berada di jalan raya. Dengan adanya sikap tersebut, maka
pengguna lalu lintas. Dimana dalam teori komunikasi sosial dijelaskan bahwa
komunikasi merupakan suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki
sikap dan tingkah laku Orang lain, serta berusaha mengubah sikap dan
lintas (Dikmas Lantas) ini terlihat ketika anggota Dikmas Lantas berbicara
ham, mengerti dan sadar maksud peraturan dalam berlalulintas yang disamp
roses komunikasi ini dapat mencapai tujuan yang lebih luas terhadap sasaran
masyarakat pengguna lalu lintas yang dituju. Namun karena sifat dan
spanduk,
lintas.
dilakukan dengan baik, maka hal tersebut dapat menjadi suatu strategi
dalam kegiatan Dikmas Lantas sela a ini belum maksimal, hal ini dapat dilihat
1. Perencanaan
yang ada.
Adanya penyesuaian jadwal pelaksanaan Dikmas Lantas yang
hari kembali.
secara jelas dan terperinci yang berisi sasaran dan rencana itu sendiri.
Palangka
~aya dengan sasasaran masyarakat lalu lintas yang ada di Polres Pala
gka
rencana strategis yang harus dilakukan oleh semua anggota dikmas lant
pendidikan
dilakukan oleh anggota pelaksana Dikmas Lantas dalam kurun waktu yang
lama atau dalam kurun waktu minimal tiga tahun. Sedangkan rencana
oleh anggota Dikmas Lantas dalam waktu yang singkat atau dalam watu
(Dikmas Lantas).
tempat pelaksanaan
prasarana yang akan digunakan, materi yang akan diberikan, metode yang
adanya perencanaan dan koordinasi yang baik sehingga tidak akan terjadi
dari data pelanggaran lalu intas yang ada dan dimiliki oleh Unit
Unit Dikyasa dengan Unit Tilang sehi gga mereka sama sekali
p
mayoritas pelaku pelanggaran lalu lintas tersebut dan juga pada
tersebut.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan
sosialisasi/penyuluhan.
3. Pelaksanaan
titik keramaian dan melalui siaran di radio umum serta sosialisasi melalui
spanduk, radio dan media cetak yang berisi himbauan kepada masyarakat
yaitu kepada pelajar saja, maka dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
Lalu Lintas Polres Palangka Raya bahwa pelaku pelanggaran lalu lintas
tahun dan yang kedua oleh masyarakat yang berusia 26-30 tahun.
dalam golongan karyawan atau swasta. Maka dari itu dalam hal
4. Pengawasan/Pengendalian
perbaikan.
d
lagi.
interlilal
diketahui
lebih jelas, berikut ini adalah penjelasan dari pengaruh masing-mas'ing faktor
1.
Personil
kegiatan Di mas Lantas ini hanya dilakukan oleh 2 Orang personil saja
dikare akan
ada personil yang sedang sakit ataupun mendapatkan tugas dari pimpinan
ntuk melakukan kegiatan yang lain. Hal ini tentunya mengakibatkan
u
pelaksanaan Dikmas Lantas tidak dapat terlaksana dengan baik.
Lalu Lintas Polres Palangka Raya kepada pimpinan. Selain itu strategi
Lantas tersebut dari unit lain yang ada di Satuan Lalu Lintas Polres
Palangka Raya seperti Unit Patroli atau Unit Tilang yang pada saat itu
2. Anggaran
difetapkan.
mencukupi.
atas, dapat mencip akan kondisi kerja yang kurang efektif dan
3. etode
di jalan.
Lantas.
Lalu Lintas seperti yang telah dilakukan selama ini dan dapat
lintas.
5. Prasarana
Lantas berlangsung.
Selain faktor internal di atas, faktor yang mempengaruhi
1. Masyarakat
lalu
semakin
m eningkatkan kegiatan Dikmas Lantas tersebut agar dapat
terlaksana sesuai
Petugas Patroli
baiknya.
3. Petuqas Satpam
Raya.
6.1 Kesimpulan
ABVI PENUTUP
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
penghambatnya
6.2 Saran
lebih ditingkatkan.