Pengertian Umum
Serangga mempunyai dua nama, nama ilmiah dan nama umum. Nama ilmiah
mengikuti peraturan tertentu yaitu International Code of Zoological Nomenclatur.
Nama ilmiah menggunakan bahasa latin, nama umum biasanya diberikan kepada
suatu golongan. Beberapa spesies serangga mungkin mempunyai satu nama
umum yang sama, misal belalang adalah nama bagi segala macam belalang.
Biasanya nama umum hanya terdiri dari satu kata, misal lalat, belalang, capung dan
lain-lain; tetapi ada juga yang terdiri dari dua kata, misal lalat buas. Oleh karena
tidak ada rumusan tertentu pada nama umum maka entomologi atau taksonom lebih
menyukai nama ilmiah daripada nama umum.
Nama untuk kategori di atas genus terdiri dari satu kata dan nominatif
jamak. Nama untuk genus terdiri satu kata dalam nominatif tunggal. Nama untuk
spesies terdiri dari dua kata, yaitu nama genus dan nama spesifik. Nama sub
spesies terdiri dari tiga kata, yaitu nama spesies (2 kata) dan nama sub spesifik.
Nama spesifik dan sub spesifik mungkin dalam ajektif atau bentuk ketiga kata kerja
atau kata benda bentuk nominatif atau genitif. Nama genera, nama spesies dan
nama sub spesies harus ditulis dalam huruf cetak miring dan biasanya diikuti nama
orang atau nama penciptanya atau authornya. Bila nama author mengikuti nama
spesies berarti author tersebut yang mengusulkan nama spesifik untuk spesies
tersebut. Bila nama author dalam kurung, berarti author tersebut yang
mengusulkan nama tersebut, sedangkan ia pernah pula memberikan nama tersebut
untuk genus lain. Misal Automeris io io pada Automeris. Sedangkan ia pernah juga
pernah memberikan nama io kepada genus selain Automeris.
Bila suatu serangga baru akan dideskripsi, deskripsi harus diarahkan pada
suatu tipe. Tipe ini berguna untuk melengkapi bila timbul suatu pertanyaan
serangga baru tersebut masuk golongan yang mana. Nama beberapa kategori
mempunyai nama standard yang letaknya pada akhir kata, oidea untuk super famili,
idea untuk famili, ini untuk tribe.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan memiliki
pengetahuan tentang :
Klasifikasi dan taksonomi serangga
Proses identifikasi serangga
Metode
Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah ceramah, observasi,
presentasi dan diskusi dua arah.
A. Klasifikasi
Hirarki Taksonomi
Semua serangga dapat diklasifikasikan dalam suatu hirarki taksonomi yang
terdiri dari suatu rentetan kategori yang meningkat dari spesies hingga kingdom.
Menyusun suatu klasifikasi ialah menetapkan definisi dari kelompok atau kategori
menurut skala hirarki. Fungsi kategori taksonomi adalah menyederhanakan
keanekaragaman di alam ke dalam suatu sistem yang dapat dipahami. Linneaus
mula-mula membentuk hirarki kategori taksonomi hewan. Kategori yang mula-mula
dikenal adalah kelas, ordo, genus, spesies dan varietas. Dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan dan macam hewan yang ia kenal, maka dirasa perlu menambah
pembagian-pembagian yang lebih dalam. Dua di antara kategori baru adalah filum
dan famili. Selanjutnya kategori-kategori semula dipecah lagi menjadi kategori
tambahan, dengan menambahkan kata super dan sub kepada kategori semula. Saat
ini hirarki taksonomi adalah:
Kerajaan (kingdom)
Filum
Sub Filum
Super Kelas
Kelas
Sub Kelas
Cohort
Super Ordo
Ordo
Sub Ordo
Super Famili
Famili
Sub Famili
Suku (Tribe)
Genus
Spesies
Sub Spesies
Dunia hewan terbagi menjadi 14 fila, dengan dasar tingkat kekomplekan dan
mungkin urutan evolusinya. Karena itu fila hewan disusun dari dari filum yang
terendah ke filum yang tertinggi.
B. Identifikasi
Secara umum untuk melakukan identifikasi filum ini maka perlu diketahui ciri-
ciri seperti yang tertera sebagai berikut :
Tubuh beruas-ruas, terbagi menjadi 2 atau 3 bagian besar
Mempunyai eksoskleton yang secara periodik mengelupas dan diperbaharui
selama pertumbuhan
Alat pencernaan makanan berbentuk tabung, sepanjang tubuh dengan mulut
dibagian anterior dan anus di posterior
Saluran peredaran darah terbuka, saluran darah satu-satunya berbentuk
tabung, letaknya di sebelah dorsal saluran pencernaan
Rongga tubuh juga meupakan rongga darah atau haemocoele
Susunan syaraf terdiri dari anterior ganglion atau otak yang terletak di atas
saluran pencernaan; dua syaraf penghubung yang letaknya dari otak meluas
ke sebelah ventral di sekeliling saluran pencernaan, dan beberapa pasang
simpul syaraf yang terletak di bawah saluran pencernaan
Sistem ekskresi terutama oleh tabung Malphigi
Saluran pernafasan berupa insang, trachea atau spirakulum
C. Ordo-Ordo Apterygota
Ordo Protura (serangga primitif)
Beberapa ordo termasuk serangga primitif adalah Protura, Thysanura,
Diplura, dan Collembola. Namun khusus jenis ini tidak dilakukan proses identifikasi,
dikarenakan sulit menemukan serangganya dan juga ukuran tubuh serta ciri yang
sulit diamati dan dipelajari. Disamping itu sebagai mahasiswa program studi diplom
tiga yang hanya mempelajari topik serangga sebagai bagian dari mata kuliah hama
hutan tanaman, sehingga tidak harus mempelajari semua hal tentang serangga
kecuali yang umum ditemukan sebagai hama atau serangga berguna pada tanaman
kehutanan. Untuk itu hanya satu ordo yaitu Ordo protura yang dipelajari cirinya
mewakili 3 jenis lainnya. Ordo Protura terbagi menjadi 3 famili, yakni Eosentomidae,
Protentomidae, dan Acerentomidae. Sifat-sifat karakteristik yang membedakan
antar famili tersebut adalah tracheal system (trachea dab spirakulumnya) dan
terminal vesicle (gelembung) dari alat tambahan pada abdomen.
Famili Eosentomidae mempunyai trachea dengan 2 pasang spirakulum pada
thorax. Alat tambahan pada abdomen mempunyai sebuah terminal vesicle
Famili Protentomidae tidak mempunyai trachea dan spirakulum. Alat tambahan
pada abdomen paling sedikit mempunyai 2 pasang terminal vesicle
Famili Acerentomidae tidak mempunyai trachea dan spirakulum. Alat tambahan
pada abdomen hanya pasangan pertama yang mempunyai terminal vesicle.
Ordo-Ordo Exopterygota
Tidak semua ordo golongan exopterygota akan dibahas dalam bagian ini,
khusus yang dijelaskan adalah Orthoptera, Isoptera, Hemiptera dan Homoptera;
oleh karena jenis ordo ini diketahui sebagai hama pada tanaman kehutanan.
Sub ordo Caelifera yang banyak dikenal adalah famili Acrididae dan
Tetrigidae, sub ordo Ensifera yang banyak dikenal adalah famili Tettigonidae dan
Gryllidae. Sub ordo Mantodea hanya mempunyai 1 famili Mantidae, sub ordo
Phasmatodea hanya mempunyai 1 famili yaitu Phasmatidae. Sub ordo Blattodea
yang banyak dikenal adalah famili Blattidae, sub ordo Grylloblattodea yang banyak
dikenal adalah famili Grylloblattidae. Ciri masing-masing sub ordo sebagai berikut.
Sub ordo Blattodea ordo ini mudah dikenali karena tubuhnya pipih dan oval,
kepalanya tersembunyi dibawah pronotum. Antena panjang dan ramping,
kaki depan, tengah dan belakang sama dan ramping. Tarsi kaki depan,
tengah dan belakang 5 ruas, cerci beruas banyak. Anggota dari sub ordo ini
ada yang sayapnya tereduksi atau sangat tereduksi. Famili yang dikenal
adalah Blattidae.
Ordo ini terbaagi dalam 4 famili didasarkan pada sifat kepala dan sayap bagi
Isoptera yang bersayap. Sedang prajuritnya berdasarkan bentuk kepala, kaki, sifat
antena dn mandibulanya. Famili tersebut adalah: Famili Kalotermitidae, famili
Hodotermitidae, famili Rhinotermitidae dan famili Termitidae.
Ordo-Ordo Endopterygotara
Tidak semua ordo golongan ini akan dibicarakan, hanya 4 ordo saja yang
akan dibicarakan, yaitu Coleoptera, Lepidoptera, Diptera dan Hymenoptera.
Mempunyai sayap 2 pasang yang tertutup bulu atau sisik. Antena agak
panjang, mulut pada larva bertipe penggigit dan pada dewasa penghisap. Ukuran
tubuh kecil sampai besar. Ngengat mempunyai sayap yang tidak menarik, sedang
kupu-kupu umumnya mempunyai sayap menarik. Ngengat aktif di malam hari dan.
kupu-kupu aktif di siang hari. Ordo ini terbagi menjadi 2 sub ordo yaitu Jugatae
dan Frenatae berdasarkan pada bentuk sayap depan dan belakang, susunan vena
sayap depan dan belakang. Ada pula taksonom yang membagi ordo ini menjadi
sub ordo Rhopalocera dan Heterocera, berdasarkan cara hidup, bentuk tubuh dan
posisi sayap ketika istirahat. Dalam literatur asing sering dijumpai nama umum
Butterflies, Skippers, dan Moths. Butterflies adalah semua anggota Lepidoptera
yang aktif di siang hari, sedangkan Moths adalah semua anggota yang hidup di
malam hari. Skippers adalah anggota super famili Hisperoidea.
Sifat karakteristik yang digunakan dalam pembagian ordo ke sub ordo dan
terus ke famili adalah susunan venasi sayap, bentuk sayap depan dan belakang, sifat
antena, ocelli, alat gandar, alat mulut, kaki dan abdomen. Susunan vena sayap
pada umumnya relatif sederhana hanya terdiri dari beberapa cross vena dan vena
longitudinal yang percabangannya tidak kompleks. Pada sub ordo Jugatae susunan
vena sayap depan dan belakang sama. Pada sub ordo Frenatea susunan vena
sayap depan dan sayap belakang tidak sama, yang belakang mereduksi. Pada
Jugatae alat gandar antara sayap depan dan sayap belakang adalah jugum (lobus
kecil pada pangkal belakang sayap depan), jika terbang jugum ini akan menggandar
sayap belakng. Pada frenatea alat gandar adalah frenulum (suatu rambut tebal
atau sekelompok rambut-rambut). Antena pada butterflies langsing dan
berbonggolpada ujungnya, sedang pada Moths ada yang filiform, ada yang setaceus
dan ada yang pumose.
Sub ordo Jugatae, venasi sayap depan dan belakang adalah sama, alat
gandar berupa jugum. Anggota sub urdo ini sangat jarang hanya terdiri dari
3 famili, Eriocraniidae, Micropteryrigidae dan Hepiali dae.
Sub ordo Frenatea, mempunyai frenulum atau perluasan sudut humeral pada
sayap depan. Sub ordo ini dibagi menjadi Macrolepidoptera dn
Microlepidoptera, selanjutnya Macrolepidoptera digolongkan menjadi Macro-
Moths dan Skippers
Makrolepidoptera ukuran tubuhnya bervariasa, mempunyai sayap bila
direntangkan berukuran 2,5 cm atau lebih. Sayap depan berbentuk segitiga,
sayap belakang bulat. Rumbai marginal anal sayap belakang biasanya
pendek.
1. Fam. Papilionidae
2. Fam. Pernasiidae
3. Fam. Pieridae
4. Fam. Nymphalidae
5. Famili Danaidae
Golongan Macro-moths, ada yang berbentuk benang tetapi ada yang berbulu.
Umumnya mempunyai frenulum. Rumbai pada anal margin sayap belakang
pendek. Sayap tidak pernah berbentuk seperti mata tombak, jika
direntangkan ukuran sayap lebihdari 20 cm. Beberapa famili yang umum
adalah :
1. Fam. Tipulidae
2. Fam. Culicidae
3. Fam. Cecidomyiidae
2. Gol.Schizophora
Ukuran tubuh sangat kecil hingga besar , sayap 2 pasang seperti selaput,
bervena sedikit, untuk yang berukuran sangat kecil hampir tida mempunyai vena ,
sayap depan lebih besar dari sayap belakang, mempunyai sederetan kai-kait kecil
yang terletak di margin anterior yang digunakan pada waktu terbang. Antena
mempunyai 10 ruas atau lebih. Betina mempunyai ovipositor yang berkembang
baik, beberapa jenis ovipositornya bermodifikasi menjadi alat sengat untuk
pertahanan diri.