Anda di halaman 1dari 18

METODE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HAMA

Pengertian Umum

Serangga mempunyai dua nama, nama ilmiah dan nama umum. Nama ilmiah
mengikuti peraturan tertentu yaitu International Code of Zoological Nomenclatur.
Nama ilmiah menggunakan bahasa latin, nama umum biasanya diberikan kepada
suatu golongan. Beberapa spesies serangga mungkin mempunyai satu nama
umum yang sama, misal belalang adalah nama bagi segala macam belalang.
Biasanya nama umum hanya terdiri dari satu kata, misal lalat, belalang, capung dan
lain-lain; tetapi ada juga yang terdiri dari dua kata, misal lalat buas. Oleh karena
tidak ada rumusan tertentu pada nama umum maka entomologi atau taksonom lebih
menyukai nama ilmiah daripada nama umum.

Nama untuk kategori di atas genus terdiri dari satu kata dan nominatif
jamak. Nama untuk genus terdiri satu kata dalam nominatif tunggal. Nama untuk
spesies terdiri dari dua kata, yaitu nama genus dan nama spesifik. Nama sub
spesies terdiri dari tiga kata, yaitu nama spesies (2 kata) dan nama sub spesifik.
Nama spesifik dan sub spesifik mungkin dalam ajektif atau bentuk ketiga kata kerja
atau kata benda bentuk nominatif atau genitif. Nama genera, nama spesies dan
nama sub spesies harus ditulis dalam huruf cetak miring dan biasanya diikuti nama
orang atau nama penciptanya atau authornya. Bila nama author mengikuti nama
spesies berarti author tersebut yang mengusulkan nama spesifik untuk spesies
tersebut. Bila nama author dalam kurung, berarti author tersebut yang
mengusulkan nama tersebut, sedangkan ia pernah pula memberikan nama tersebut
untuk genus lain. Misal Automeris io io pada Automeris. Sedangkan ia pernah juga
pernah memberikan nama io kepada genus selain Automeris.

Bila suatu serangga baru akan dideskripsi, deskripsi harus diarahkan pada
suatu tipe. Tipe ini berguna untuk melengkapi bila timbul suatu pertanyaan
serangga baru tersebut masuk golongan yang mana. Nama beberapa kategori
mempunyai nama standard yang letaknya pada akhir kata, oidea untuk super famili,
idea untuk famili, ini untuk tribe.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan memiliki
pengetahuan tentang :
Klasifikasi dan taksonomi serangga
Proses identifikasi serangga

Tujuan Instruksional Khusus


Pada akhir pokok bahasan ini, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan
untuk :
Menyebutkan hirarki taksonomi serangga
Mampu melakukan identifikasi dan klasifikasi hingga tahap famili

Metode
Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah ceramah, observasi,
presentasi dan diskusi dua arah.

A. Klasifikasi
Hirarki Taksonomi
Semua serangga dapat diklasifikasikan dalam suatu hirarki taksonomi yang
terdiri dari suatu rentetan kategori yang meningkat dari spesies hingga kingdom.
Menyusun suatu klasifikasi ialah menetapkan definisi dari kelompok atau kategori
menurut skala hirarki. Fungsi kategori taksonomi adalah menyederhanakan
keanekaragaman di alam ke dalam suatu sistem yang dapat dipahami. Linneaus
mula-mula membentuk hirarki kategori taksonomi hewan. Kategori yang mula-mula
dikenal adalah kelas, ordo, genus, spesies dan varietas. Dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan dan macam hewan yang ia kenal, maka dirasa perlu menambah
pembagian-pembagian yang lebih dalam. Dua di antara kategori baru adalah filum
dan famili. Selanjutnya kategori-kategori semula dipecah lagi menjadi kategori
tambahan, dengan menambahkan kata super dan sub kepada kategori semula. Saat
ini hirarki taksonomi adalah:
Kerajaan (kingdom)
Filum
Sub Filum
Super Kelas
Kelas
Sub Kelas
Cohort
Super Ordo
Ordo
Sub Ordo
Super Famili
Famili
Sub Famili
Suku (Tribe)
Genus
Spesies
Sub Spesies

Namun demikian kategori-kategori yang lazim digunakan adalah Filum, Kelas,


Ordo, Famili, Genus dan Spesies; kadang-kadang cukup dengan Ordo, Famili, Genus
dan Spesies. Spesies adalah kategori taksonomi terpenting. Perkataan spesies pada
mulanya berarti jenis, digunakan mula-mula oleh J. Ray (1686) yang kemudian
digunakan pula oleh Linnaeus dan ahli taksonomi sampai sekarang. Kategori
spesies adalah kelompok populasi alamiah yang secara aktual atau potensial
melakukan pembiakan antar populasi itu dan secara reproduktif terisolasi dari
kelompok lain. Dengan kata lain, yang termasuk dalam satu spesies bila
mempunyai syarat-syarat:

1. Dapat mengadakan pengembangbiakan dan menghasilkan individu fertil

2. Pembiakan secara reproduktif terisolasi dari kelompok lain

3. Pada dasarnya mempunyai struktur yang sama


Klasifikasi Serangga

Dunia hewan terbagi menjadi 14 fila, dengan dasar tingkat kekomplekan dan
mungkin urutan evolusinya. Karena itu fila hewan disusun dari dari filum yang
terendah ke filum yang tertinggi.

Serangga atau insekta termasuk di dalam filum Arthropoda, dan Arthropoda


terbagi menjadi 3 sub filum yaitu Trilobita, Mandibulata, dan Chelicerata. Sub filum
Mandibulata terbagi menjadi 6 kelas, salah satu di antaranya adalah kelas insecta
(Hexapoda). Sub filum Chelicerata terbagi menjadi 3 kelas, sedangkan sub filum
Trilobita telah punah. Kelas hexapoda atau insecta terbagi menjadi sub kelas
Apterygota dan Pterygota. Sub kelas Apterygota terbagi menjadi 4 ordo, dan sub
kelas Pterygota masih terbagi menjadi 2 golongan yaitu golongan Exopterygota
(golongan Pterygota yang metamorfosisnya sederhana)yang terdiri dari 15 ordo, dan
golongan Endopterygota (golongan Pterygota yang metamorfosisinya sempurna)
terdiri dari 3 ordo. Pembagian ordo ke famili menurut Borror dkk (1992) adalah
sebagai berikut: Ordo Protura (3 famili), Diplura (3), Thysanura (4), Collembola (5),
Ephemeroptera (15), Odonata (10), Orthoptera (16), Isoptera (4), Plecoptera (10),
Dermaptera (4), Embioptera (3),Psocoptera (11), Zoraptera (1), Mallophaga (6),
Anoplura (3), Thysanoptera (5), Hemiptera (38), Homoptera (32), Neuroptera (15),
Coleoptera (124), Strepsiptera (4), Mecoptera (4), Trichoptera (17), Lepidoptera
(77), Diptera (104), Siphonaptera (9), dan Hymenoptera (71).

B. Identifikasi

Identifikasi Filum Arthropoda

Secara umum untuk melakukan identifikasi filum ini maka perlu diketahui ciri-
ciri seperti yang tertera sebagai berikut :
Tubuh beruas-ruas, terbagi menjadi 2 atau 3 bagian besar
Mempunyai eksoskleton yang secara periodik mengelupas dan diperbaharui
selama pertumbuhan
Alat pencernaan makanan berbentuk tabung, sepanjang tubuh dengan mulut
dibagian anterior dan anus di posterior
Saluran peredaran darah terbuka, saluran darah satu-satunya berbentuk
tabung, letaknya di sebelah dorsal saluran pencernaan
Rongga tubuh juga meupakan rongga darah atau haemocoele
Susunan syaraf terdiri dari anterior ganglion atau otak yang terletak di atas
saluran pencernaan; dua syaraf penghubung yang letaknya dari otak meluas
ke sebelah ventral di sekeliling saluran pencernaan, dan beberapa pasang
simpul syaraf yang terletak di bawah saluran pencernaan
Sistem ekskresi terutama oleh tabung Malphigi
Saluran pernafasan berupa insang, trachea atau spirakulum

Identifikasi Sub Filum Mandibulata


Pada saat melakukan idenditifkasi pada sub filum mandibulata, semakin
spesifik mengarah pada ciri-ciri sebagai berikut :
Mempunyai antena sepasang atau dua pasang, letaknya di sebelah anterior
Mempunyai mandibula
Mempuyai kaki yang jumlahnya bervariasi
Pembagian daerah tubuh bervariasi terdiri dari caput (cephalothorax) dan
abdomen, atau caput, thorax dan abdomen
Sub filum Mandibulata mempunyai 6 kelas, yaitu Crustacea, Diplopoda,
Chilopoda, Pauropoda, Symphyla dan Insecta (Hexapoda).

Identifikasi Kelas Insecta


Tubuhnya terbagi menjadi caput, thorax dan abdomen; mempunyai
sepasang antena, sedikit sekali yang tidak memiliki antena. Mempunyai 3 pasang
kaki, ada yang mempunyai sayap (Pterygota) dan ada yang tidak mempunyai sayap
(Apterygota). Dasar identifikasi sub kelas Pterygota dan Apterygota adalah sayap,
struktur thorax, alat tambahan pada pregenital segemen dari abdomen dan
metamorfosisnya. Anggota sub kelas Apterygota adalah serangga primitif,
berukuran kecil dan tidak bersayap sejak nenek moyangnya. Mempunyai alat
tambahan yang berbentuk style di ruas pregenital abdomen. Metamorfosisya
sederhana (bertipe ametabola).
Anggota sub kelas Pterygota umumnya bersayap, adapula yang tidak
bersayap tetapi tidak dari sejak nenek moyangnya. Perbedaan ini dapat dilihat pada
struktur thoraxnya. Pada pterygota tiap pleural thorax terbagi menjadi epistemum
dan epimeron oleh pleural suture, dinding tubuh sebelah dalam dikuatkan oleh
furcase dan pragmata. Sedang pada Apterygota struktur demikian tidak ada, pada
Pterygota tidak mempunyai alat tambahan yang seperti style pada ruas pregenital
abdomen. Metamorfosa sederhana sampai sempurna atau dengan kata laian tipe
metamorfosisnya metabola. Tipe metabola masih dapat dibagi menjadi
paurometabola, hemimetabola dan holometabola.

C. Ordo-Ordo Apterygota
Ordo Protura (serangga primitif)
Beberapa ordo termasuk serangga primitif adalah Protura, Thysanura,
Diplura, dan Collembola. Namun khusus jenis ini tidak dilakukan proses identifikasi,
dikarenakan sulit menemukan serangganya dan juga ukuran tubuh serta ciri yang
sulit diamati dan dipelajari. Disamping itu sebagai mahasiswa program studi diplom
tiga yang hanya mempelajari topik serangga sebagai bagian dari mata kuliah hama
hutan tanaman, sehingga tidak harus mempelajari semua hal tentang serangga
kecuali yang umum ditemukan sebagai hama atau serangga berguna pada tanaman
kehutanan. Untuk itu hanya satu ordo yaitu Ordo protura yang dipelajari cirinya
mewakili 3 jenis lainnya. Ordo Protura terbagi menjadi 3 famili, yakni Eosentomidae,
Protentomidae, dan Acerentomidae. Sifat-sifat karakteristik yang membedakan
antar famili tersebut adalah tracheal system (trachea dab spirakulumnya) dan
terminal vesicle (gelembung) dari alat tambahan pada abdomen.
Famili Eosentomidae mempunyai trachea dengan 2 pasang spirakulum pada
thorax. Alat tambahan pada abdomen mempunyai sebuah terminal vesicle
Famili Protentomidae tidak mempunyai trachea dan spirakulum. Alat tambahan
pada abdomen paling sedikit mempunyai 2 pasang terminal vesicle
Famili Acerentomidae tidak mempunyai trachea dan spirakulum. Alat tambahan
pada abdomen hanya pasangan pertama yang mempunyai terminal vesicle.
Ordo-Ordo Exopterygota
Tidak semua ordo golongan exopterygota akan dibahas dalam bagian ini,
khusus yang dijelaskan adalah Orthoptera, Isoptera, Hemiptera dan Homoptera;
oleh karena jenis ordo ini diketahui sebagai hama pada tanaman kehutanan.

a. Ordo Orthoptera (Belalang, Belalang sembah, Jangkerik, Kecoa)


Ordo ini terbagi menjadi 6 sub ordo yaitu: Caelifera, Ensifera, Phasmatodea
(Phasmatid), Mantodea, Blattodea, dan Grylloblaittodea). Pembagian ini didasarkan
pada sifat antena, kaki, thorax dan ovipositornya. Ada yang mempunyai antena
panjang tetapi ada yang pendek. Sifat kaki meliputi bentuk kaki depan dan
belakang, ruas tarsus kaki. Sifat thorax terutama bentuk prothorax dan
pronotumnya. Ovipositornya ada yang panjang dan pendek.

Sub ordo Caelifera yang banyak dikenal adalah famili Acrididae dan
Tetrigidae, sub ordo Ensifera yang banyak dikenal adalah famili Tettigonidae dan
Gryllidae. Sub ordo Mantodea hanya mempunyai 1 famili Mantidae, sub ordo
Phasmatodea hanya mempunyai 1 famili yaitu Phasmatidae. Sub ordo Blattodea
yang banyak dikenal adalah famili Blattidae, sub ordo Grylloblattodea yang banyak
dikenal adalah famili Grylloblattidae. Ciri masing-masing sub ordo sebagai berikut.

Sub ordo Caelifera, mempunyai antena pendek, femur kaki belakang


membesar, tarsus beruas 3 buah atau kurang. Tympanum terletak pada ruas
abdomen pertama. Ovipositor pendek. Termasuk sub ordo ini adalah: famili
Acrididae dan famili Tetrigidae

Sub ordo Ensifera mempunyai antena panjang, sepanjang tubuhnya atau


lebih panjang. Femur kaki belakang membesar, tarsi ada yang beruas 3
buah ada yang 4 buah. Jika mempunyai tympanum letaknya pada pangkal
tibia kaki depan. Ovipositor panjang dan ramping, kadang-kadang sampai
sepanjang tubuhnya dan ada pula yang lebih panjang. Termasuk sub ordo
ini adalah: famili Tettigonidae dan famili Gryllidae.

Sub ordo Mantodea mempunyai antena pendek. Prothoraxnya relatif panjang,


coxa kaki depan lebih panjang dari coxa kaki tengah dan coxa kaki belakang.
Femur kaki depan dan tengah dilengkapi dengan duri-duri, kaki depan ini
berfungsi sebagai penangkap mangsa. Tarsi jumlahnya5 ruas, sub ordo ini
hanya terdiri 1 famili yaitu Mantidae.

Sub ordo Phasmatodea mempunyai antena yang panjang atau pendek,


umumnya tidak bersayap akan tetapi jika mempunyai sayap; sayapnya kecil
atau pendek. Tubuhnya panjang dan ramping, tarsi beruas 5 buah, cerci
ruasnya satu buah. Ovipositor pendek tertutup lempeng sub genetalia. Sub
ordo ini hanya terdiri dari satu famili Phasmatidae.

Sub ordo Blattodea ordo ini mudah dikenali karena tubuhnya pipih dan oval,
kepalanya tersembunyi dibawah pronotum. Antena panjang dan ramping,
kaki depan, tengah dan belakang sama dan ramping. Tarsi kaki depan,
tengah dan belakang 5 ruas, cerci beruas banyak. Anggota dari sub ordo ini
ada yang sayapnya tereduksi atau sangat tereduksi. Famili yang dikenal
adalah Blattidae.

Sub ordo Grylloblattodea mempunyai antena yang panjangnya kurang lebih


setengah panjang tubuh. Tubuhnya silindris, tidak bersayap, tarsi beruas 5
buah. Cerci panjang dan beruas 8 atau 9 buah, ovipositor panjang dan
berbentuk seperti pedang. Sub ordo ini hanya mempunyai satu famili
Gryllolattidae.

b. Ordo Isoptera (Rayap, Laron)

Ordo ini terbaagi dalam 4 famili didasarkan pada sifat kepala dan sayap bagi
Isoptera yang bersayap. Sedang prajuritnya berdasarkan bentuk kepala, kaki, sifat
antena dn mandibulanya. Famili tersebut adalah: Famili Kalotermitidae, famili
Hodotermitidae, famili Rhinotermitidae dan famili Termitidae.

c. Ordo Hemiptera (kepik)


Ordo ini dibagi menjadi 3 sub ordo yaitu Hydrocorizae (kepik air),
Amphibicorizae (kepik semi akuatik) dan Geocorizae (kepik daratan). Tubuh pipih,
ukuran tubuh sangat kecil hingga besar. Individu yang bersayap pada bagian
pangkal sayap menebal sedang pada ujungnya membraneus. Antena panjang, alat
mulut bertipe cucuk yang muncul dari depan kepala, tidak mempunyai cerci. Sifat
karakteristik yang digunakan dalam pembagian ordo ke famili adalah sifat antena,
alat mulut (cucuk), kaki dan sayap. Sifat antena terutama mengenai jumlah ruas,
panjang dan pendeknya juga letak antena. Sub ordo Hydrocorizae dibedakan
dengan subordo lainnya didasarkan letak dan panjang pendeknya antena. Pada
hydrocorizae antena pendek dan tersembunyi dalam suatu lekukan, sedang pada
Amphibicorizae dan Geocorizae antena relatif dan tidak tersembunyi. Jumlah ruas
antena menentukan sifat dalam famili. Sifat cucuk (proboscis) terutama mengenai
jumlah ruas, ada yang beruas 3 dan ada pula dan ada yang beruas 4 buah.
Pada Hemiptera yang predator kakinya disesuaikan untuk menangkap
mangsa, femurnya membesar dan biasanya dilengkapi dengan duri-duri, tibia juga
mempunyai duri-duri. Anggota Hemiptera umumnya mempunyai tarsus yang beruas
3 dan pada ruas ujungnya terdapat sepasang kuku kecuali pada anggota Gerridae
dan Veliidae. Kedua famili ini letak kuku anteapikal yaitu agak proximal dari ujung
ruas tarsus akhir. Kebanyakan anggota Hemiptera mempunyai arolium pada
pangkal tiap tarsus. Susunan hemilitra juga merupakan sifat pokok dalam
membedakan famili. Ordo ini terdiri dari 3 sub ordo yaitu:
Sub ordo Hydrocorizae, sub ordo ini hidup akuatif (di air), antena pendek dan
biasanya bersembunyi di dalam celah disisi ventral kepala. Salah satu famili
yang umum adalah Belastomatidae.
Sub ordo Aphibicorozae, sub ordo ini hidup semi akuatik, antena nampak
jelas. Dua di antara5 famili dari sub ordo Amphibicorizae adalah famili
Gerridae (hidup di permukaan air) dan Veliidae (hidup di dasar perairan).
Sub ordo Geocorizae, sub ordo hidup di darat, antena lebih panjang dari
kepalanya, jelas terlihat. Beberapa famili yang umum adalah: Famili
Cemicidae, Famili Lygaeidae, Famili Cereidae, Famili Reduviidae, Famili
Pyrrhocoridae

d. Ordo Homoptera (Wereng, Kutu kebul, Aphis, Garengpung)


Ukuran tubuh sangat kecil sampai besar, bersayap mempunyai dua pasang
sayap, sayap depan seragam seperti selaput atau sedikit menebal, sayap belakang
juga seperti membran. Antena pendek seperti bulu keras atau lebih panjang
berbentuk filiform. Alat mulut bentuk cucuk, muncul dari belakang kepala, tidak
mempunyai cerci.
Ordo ini terbagi menjadi 2 sub ordo, Auchenorrhyncha (15 famili) dan
Sternorrhyncha (17 famili). Sifat yang digunakan dalam pembagian ordo ke sub
ordo adalah sifat antena, ruas tarsi, letak cucuk dan gerak serangga. Sedangkan
sifat karakteristik yang digunakan dalam pembagian sub ordo Auchenorrhyncha ke
famili adalah sifat ocelli, posisi antena, bentuk pronotum dan spinasi kaki. Sifat
karakteristik yang digunakan dalam pembagian sub ordo Sternorrhyncha ke famili
adalah jumlah ruas antena, jumlah ruas tarsus, struktur dan venasi sayap. Dari
golongan kutu tanaman, pembagian ke famili didasarkan pada sifat-sifat serangga
betinanya.
Sub ordo Auchenorrhyncha, mempunyai tarsus yang beruas 3 buah. Antena
pendek dan bertipe setaceus. Beberapa famili yang umum adalah:
1. Famili Cicadidae (Cicada/garengpung)
2. Famili Membracidae (Tree hoppers)
3. Famili Cercopidae (Frog hoppers)
4. Famili Cicadellidae (Leaf hoppers)
5. Famili Delphacidae (Plat hoppers)
Sub ordo Sternorrhyncha (kutu tanaman), tarsi beruas 1 atau 2 buah, antena
panjang bertipe filiform, jarang yang tidak berantena. Kebanyakan anggota
sub ordo ini tidak aktif bahkan tidak berpindah-pindah tempat (menetap).
Beberapa famili yang umum adalah:
1. Famili Psyllidae
2. Famili Aphididae
3. Famili Aleyrididae
4. Famili Coccida

Ordo-Ordo Endopterygotara

Tidak semua ordo golongan ini akan dibicarakan, hanya 4 ordo saja yang
akan dibicarakan, yaitu Coleoptera, Lepidoptera, Diptera dan Hymenoptera.

a. Ordo Coleoptera (Kumbang)


Karakteristik ordo ini adalah sayap depan keras, tebal, menanduk, tidak ada
venasi, berfungsi sebagai pelindung. Sayap belakang membraneus dan melipat di
bawah sayap depan pada waktu istirahat, ukuran tubuh kecil sampai besar. Ordo ini
terbagi menjadi 3 sub ordo, yaitu Archostemata meliputi serangga primitif yang
terdiri dari 2 famili, Cupedidae dan Micromalthidae. Anggota kedua fa,ili ini jarang
dikenal. Dengan demikian ordo Coleoptera ini hanya terkenal 2 sub ordo saja,
Adephaga (8 famili) dan polyphaga (115 famili).
Sifat karakteristik yang digunakan dalam klasifikasi adalah sifat kepala,
antena, sklerit thorax, kaki, elytra dan abdomen. Kadang-kadang ukuran, bentuk
dan warna tubuh juga digunakan. Sifat kepala meliputi perkembangan
moncongnya (snout). Sifat antena meliputi tpe antena, yaitu Clubed (ruas terakhir
lebih besar dari ruas-ruas sebelumya), Clavatus (ruas terakhir membesarnya uas
kesatu sisi membentuk bangunan yang bulat atau lempeng-lempeng) dan Flabellatus
(ruas terakhir meluas membentuk bangunan yang panjang, tipis, dan sejajar). Sifat
thorax terutama pronotum dan scutellum.
Sub ordo Adephaga, sternum pertamanya terbagi oleh coxa kaki belakang,
mempunyai notopleural suture, tarsi biasanya 5-5-5. Antena bertipe filiform,
jarang yang moniliform atau clubbed. Hampir semua anggota sub ordo ini
predaceus. Dua famili yang umum adalah Cicindelidae dan Dytiscidae.
Sub ordo Polyphaga, sternum pertama tidak terbagi oleh pelebaran coxa kaki
belakang. Umumya tidak mempunyai notopleural suture. Beberapa famili
yang umum adalah:
1. Famili Hydrophilidae
2. Famili Coccinelidae
3. Famili Tenebrionidae
4. Famili Ptinidae
5. Famili Bostrichidae
6. Famili Cerambycidae
7. Famili Bruchidae
8. Famili Curculionidae
9. Famili Scarabaeidae, dengan sub famili:
a. Sub fam. Scarabacinae
b. Sub fam. Aphodinae
c. Sub fam. Geotrupinae
d. Sub fam. Acanthocerinae
e. Sub fam. Troginae
f. Sub fam. Melolonthinae
g. Sub fam. Rutelinae
h. Sub fam. Dynastinae
i. Sub fam. Cetoniinae

b. Ordo Lepidoptera (Kupu-kupu, Ngengat, Ulat)

Mempunyai sayap 2 pasang yang tertutup bulu atau sisik. Antena agak
panjang, mulut pada larva bertipe penggigit dan pada dewasa penghisap. Ukuran
tubuh kecil sampai besar. Ngengat mempunyai sayap yang tidak menarik, sedang
kupu-kupu umumnya mempunyai sayap menarik. Ngengat aktif di malam hari dan.
kupu-kupu aktif di siang hari. Ordo ini terbagi menjadi 2 sub ordo yaitu Jugatae
dan Frenatae berdasarkan pada bentuk sayap depan dan belakang, susunan vena
sayap depan dan belakang. Ada pula taksonom yang membagi ordo ini menjadi
sub ordo Rhopalocera dan Heterocera, berdasarkan cara hidup, bentuk tubuh dan
posisi sayap ketika istirahat. Dalam literatur asing sering dijumpai nama umum
Butterflies, Skippers, dan Moths. Butterflies adalah semua anggota Lepidoptera
yang aktif di siang hari, sedangkan Moths adalah semua anggota yang hidup di
malam hari. Skippers adalah anggota super famili Hisperoidea.
Sifat karakteristik yang digunakan dalam pembagian ordo ke sub ordo dan
terus ke famili adalah susunan venasi sayap, bentuk sayap depan dan belakang, sifat
antena, ocelli, alat gandar, alat mulut, kaki dan abdomen. Susunan vena sayap
pada umumnya relatif sederhana hanya terdiri dari beberapa cross vena dan vena
longitudinal yang percabangannya tidak kompleks. Pada sub ordo Jugatae susunan
vena sayap depan dan belakang sama. Pada sub ordo Frenatea susunan vena
sayap depan dan sayap belakang tidak sama, yang belakang mereduksi. Pada
Jugatae alat gandar antara sayap depan dan sayap belakang adalah jugum (lobus
kecil pada pangkal belakang sayap depan), jika terbang jugum ini akan menggandar
sayap belakng. Pada frenatea alat gandar adalah frenulum (suatu rambut tebal
atau sekelompok rambut-rambut). Antena pada butterflies langsing dan
berbonggolpada ujungnya, sedang pada Moths ada yang filiform, ada yang setaceus
dan ada yang pumose.
Sub ordo Jugatae, venasi sayap depan dan belakang adalah sama, alat
gandar berupa jugum. Anggota sub urdo ini sangat jarang hanya terdiri dari
3 famili, Eriocraniidae, Micropteryrigidae dan Hepiali dae.
Sub ordo Frenatea, mempunyai frenulum atau perluasan sudut humeral pada
sayap depan. Sub ordo ini dibagi menjadi Macrolepidoptera dn
Microlepidoptera, selanjutnya Macrolepidoptera digolongkan menjadi Macro-
Moths dan Skippers
Makrolepidoptera ukuran tubuhnya bervariasa, mempunyai sayap bila
direntangkan berukuran 2,5 cm atau lebih. Sayap depan berbentuk segitiga,
sayap belakang bulat. Rumbai marginal anal sayap belakang biasanya
pendek.
1. Fam. Papilionidae
2. Fam. Pernasiidae
3. Fam. Pieridae
4. Fam. Nymphalidae
5. Famili Danaidae

Super famili Hesperioidea (Skippers), mempunyai antena berbonggol dan


biasanya melekuk pada ujungnya, kedua pangkal antena terpisah jauh.
Tubuh relatif gemuk, dapat terbang lincah. Super famili ini terbagi dalam
famili Hesperiidae dan Megathymidae

Golongan Macro-moths, ada yang berbentuk benang tetapi ada yang berbulu.
Umumnya mempunyai frenulum. Rumbai pada anal margin sayap belakang
pendek. Sayap tidak pernah berbentuk seperti mata tombak, jika
direntangkan ukuran sayap lebihdari 20 cm. Beberapa famili yang umum
adalah :

1. Gol. fam ke-1 Sphingidae

2. Gol. fam ke-2 Saturnidae

3. Gol fam ke-3 famili Bombycidae

4. Gol. Fam ke-4 famili Notodontidae

Microlepidoptera, ukuran tubuh bervariasi tapi biasanya sayap


ditrentangkan tidak lebih dari 20 cm ukurannya. Bentuk sayap bervariasi
kadanglebar, kadang sempit dan meruncing. Anggota golongan ini
terutama pada yang sayapnya sempit mempunyai rumbai atau rambut
yang panjang pada margin anal sayap belakang.

1. Gol ke- 1: contoh fam. Gelechiidae dan Pterophydae

2. Gol ke -2 : Contoh fam. Cossidae, Pyralidae, Psychidae,


Cosmopterygidae
c. Ordo Diptera (Nyamuk, Lalat)

Tubuh berukurab sangat kecil sampai sedang. Sayap 1 pasang yang


merupakan sayap depan, sayap belakang mereduksi menjadi halter yang berfungsi
sebagai alat keseimbangan. Anggota ordo ini cukup besar dikenal, 80.000 spesies.
Selain sbagai hama tanaman dikenal puls sebagai vektor penyakit manusia dan
ternak. Ada juga yang berperan sebagai predator, parasit maupun polinator. Ordo
diptera ini terbagi menjadi 3 sub ordo, Nematocera (23 famili), Brachycera (17
famili) dan cyclorrhapha yang terbagi dalam 2 golongan Schizophora (mempunyai
frontal suture) dan Aschiza (tidak mempunyai frontal suture). Schizophora masih
dibagi lagi menjadi 2 golongan yaitu Acalyptrate dan Calyprate, berdasarkan ada
tidaknya suture longitudinal ruas antena ke-2.

Sub ordo Nematocera, antena nampak beruas 6 pada yang jantan


plumose. Venasi sayap bervariasi dari yang lengkap sampai yang sangat
mereduksi. Tubuh langsing, kaki panjang dan antena panjang.

Sub ordo Brachira, antena beruas 5 atau kurang, biasanya 3 buah,


mempunyai style. Tidak mempunyai frontal suture. Tubuh medium
sampai besar.

Sub ordo Cyclorrhapha, antena beruas 3 buah, mempunyai arista. Ada


yang mempunyai frontal suture (Schizopora) ada yang tidak (Aschiza).
Golongan Schizophora dibagi menjadi Acalyptrate (tidak mempnyai
calypteradan tidak mempunyai sure longitudinal) dan calyptrate
(mempunyai calyptera dan mempunyai suture longitudinal). Sub orde
Nematocera (nyamuk dan serangga kecil sepertinyamuk) :

1. Fam. Tipulidae

2. Fam. Culicidae

3. Fam. Cecidomyiidae

Sub ordo Brachycera

1. Gol ke-1:contoh Tabanidae, Xylophagidae, Xylomyidae


2. Gol ke -2 :contoh Rhagionidae, Nemestrinidae

3. Gol 3 : contoh Asilidae,Mydidae, Bombyliidae

Sub ordo Cyclorrhapha

1. Gol . Aschiza: Phoridae, Pipunculidae, Syrphidae, Conopodae

2. Gol.Schizophora

3. Gol. Acalyptrtate : Tephritidae, Agromyzidae, Drosophilidae

4. Gol. Calyprate : Hippoboscidae, Gasterophilidae, Muscidae,


Sarcophagidae,Tachinidae.

d. Ordo Hymenoptera (Lebah, Tabuhan,Tawon, Semut)

Ukuran tubuh sangat kecil hingga besar , sayap 2 pasang seperti selaput,
bervena sedikit, untuk yang berukuran sangat kecil hampir tida mempunyai vena ,
sayap depan lebih besar dari sayap belakang, mempunyai sederetan kai-kait kecil
yang terletak di margin anterior yang digunakan pada waktu terbang. Antena
mempunyai 10 ruas atau lebih. Betina mempunyai ovipositor yang berkembang
baik, beberapa jenis ovipositornya bermodifikasi menjadi alat sengat untuk
pertahanan diri.

Anggota ordo ini banyak yang menguntungkan manusia karena sebagai


parasit dan predator hama serta sebagai polinator. Ordo ini terbagi menjadi 2 sub
ordo yang kemudian tiap sub ordo terbagi menjadi beberapa superfamili dan
beberapa famili. Kedua sub ordo tersebut adalah Symphyta (Chalastrogastra) dan
sub ordo Apecrita (Clistogastra). Sifat-sifat karakteristik yang digunakan dalam
identifikasi adalah venasi sayap, antena, abdomen, kaki dan sifat-sifat yang lain.

Sub ordo Symphyta (Chalastrogastra), pangkal abdomen bergabung


dengan thorax , abdomen tidak membentuk bangunan yang mengecil.
Sayap depan mempunyai 1-3 marginal sel, sayap belakang mempunyai 3
basal sel. Larva pemakan tumbuhan kecuali Crusidae. Betina tidak
mempunyai sengat. Sub ordo ini terbagi dalam 4 super famili dan 11
famili, contoh famili Tenthrodinidae dan Diprionidae.
Sub ordo Apocrita (Clistogastra), pangkal abdomen menguncup, kadang-
kadang membentuk suatu bangunan menguncup, berbentuk tangkai.
Thorax terdiri dari 4 ruas, ruas ke 4 dinamakan propodeum yang
sesungguhnya adalah ruas basal abdomen. Banyak anggota ini hidup
sebagai parasit pada insekta lain dan ada juga yang sebagai hama. Sub
ordo ini terba gi menjadi 11 superfamili dan 59 famili, beberapa famili
yang umum adalah:

Super famili Ichneumonoidea,


1. Fam. Brachonidae
2. Fam. Ichneumonidae

Super famili Chalcideidea,


1. Fam. Trichogrammatidae
2. Fam. Chalcididae

Super famili Scolloidae,


1. Fam. Scollidae
2. Fam. Formicidae

Super famili Vespoidea,


1. Fam. Pompilidae
2. Fam. Vespidae

Super famili Sphecoi,


1. Fam. Ampulicidae
2. Fam. Sphecidae

Super famili Apoidae (Lebah),


1. Fam. Colletidae
2. Fam. Apidae
Daftar Pertanyaan

1. Jelaskan pendapat saudara bentuk tubuh serangga secara umum, dan


sebutkan organ utama yang serta fungsinya pada masing-masing bagian
tersebut
2. Sebut dan jelaskan bagian mana dari anggota tubuh serangga yang dapat
dimodifikasi sesuai dengan kepentingan serangga itu sendiri
3. Sebut dan berikan definisi dari tipe-tipe antena serangga
4. Sebut dan jelaskan tipe-tipe tungkai pada serangga

Anda mungkin juga menyukai