yang disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Urutan
Makin tinggi tingkatan takson, maka akan makin banyak anggota takson,
takson, dan makin banyak pula persamaan ciri antar anggota takson.
dan tanaman berbunga. Kingdom Fungi mencakup jamur, jamur roti, ragi,
cacing.
Contoh, kingom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antara lain bryophyta
(tumbuhan lumut), pteridophyta. Ini adalah takson tertinggi ketiga. Untuk
Classis (kelas)
Bacillariophyceae.
Ordo (Bangsa)
ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada
Genus (Marga)
penulisan nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan dicetak
dan Oryza(padi-padian)
takson memiliki paling banyak persamaan ciri dan terdiri atas organisme
keturunan yang fertil (subur). Nama species tediri dari atas dua kata;
dan nama spesies. Sistem klasifikasi ini disebut sistem binomial (dua
nama). Kedua kata-kata yang dicetak miring (jika tulisan tangan atau
dan spesies.
organisme yang lebih akurat. Untuk alasan ini, organisme sering harus
mengadopsi nama ilmiah. Set kode yang berbeda ada untuk botani,
perbedaan ciri yang sangat jelas, sangt khusus atau bervariasi sehingga
disebut varietas (kultifar) atau ras.
yang memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara jelas
tanaman budidaya terseleksi, galur murni, hasil kloning, dan hasil hibrida.
Istilah kultifar diajukan oleh L.H. Bailey pada tahun 1923. Cara
tanda petik dan tidak dicetak miring, Contoh: Oryza sativa ‘Cisadane’
(padi); kultifar pada spesies Rosa alba, antara lain Rosa alba ‘Mormors
ordo ada subordo , dibawah famili ada subfamili, dan seterusnya, Nama
Nama Organisme
Tingkatan takson
Manusia Harimau Kucing
Nama Organisme
Tingkatan Takson
Jagung Tomat Mawar
http://www.sridianti.com/tingkatan-takson-dalam-klasifikasi.html
A. Ciri Umum Plantae
Dunia tumbuhan (Plantae) mencakup semua organisme multiseluler, autotrop, fotosintetik.
Dinding sel tumbuhan disusun atas senyawa selulosa, dan menyimpan kelebihan karbohidratnya
dalam bentuk amilum. Akan tetapi, ternyata tidak semua organisme dengan ciri seperti itu dapat
digolongkan sebagai tumbuhan. Bagaimana dengan ganggang hijau? Kamu tahu ganggang ini
bersifat fotosintetik! Jika demikian, bagaimanakah membedakan ganggang multiseluler dengan
tumbuhan? Tumbuhan merupakan organisme yang sepenuhnya menyesuaikan diri dengan
kehidupan di darat, meskipun beberapa di antaranya hidup di air seperti teratai. Oleh karena itu,
tumbuhan (Plantae) berupa kormus (memiliki akar, batang dan daun sejati), bahan-bahan yang
diperlukan tumbuhan, seperti cahaya, CO2 , air, dan min- eral diperoleh melalui berbagai proses
yang terjadi pada ketiga organ tersebut. Selain itu, semua tumbuhan memiliki kloroplas dengan
klorofil a dan klorofil b. Ganggang hijau diketahui hanya memiliki klorofil b.
Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, tumbuhan (Plantae) dibagi dalam beberapa divisio.
Termasuk di dalamnya jenis-jenis tumbuhan golongan lumut, paku-pakuan, dan tumbuhan
berbiji. Perhatikan tabel klasifikasi tumbuhan di bawah ini!
B. Lumut
1. Ciri-Ciri dan sifat lumut
Pada umumnya kita menyebut "lumut" untuk semua tumbuhan yang hidup di permukaan tanah,
batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal tidak semuanya benar.
Kalau kita cermati, mereka semua masih berupa talus jadi belum memiliki kormus yang jelas.
Semua lumut merupakan tumbuhan autotrop fotosintetik, tak berpembuluh, tetapi sudah memiliki
batang dan daun yang jelas dapat diamati meskipun akarnya masih berupa rizoid. Maka lumut
dianggap sebagai peralihan antara tumbuhan thallus ke tumbuhan berkormus, karena memiliki
ciri thallus berupa rizoid dan kormus yang telah menampakkan adanya bagian batang dan daun.
Bryophyta tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin, oleh karenanya memiliki profil yang
rendah, tingginya hanya 1–2 cm dan yang paling besar tingginya tidak lebih dari 20 cm.
Lumut dapat dengan mudah dijumpai di tempat yang lembap atau basah, seperti menempel
pada pohon dan di permukaan batu bata. Di kutub, lumut merupakan penyusun ekosistem
tundra (padang lumut). Lumut yang hidup di permukaan batu bata berbentuk seperti beludru
yang berwarna hijau. Ada juga yang berupa lembaran menempel pada tebing atau dinding
sumur. Lumut yang hidup di pohon, tubuhnya menjulur panjang, menggantung. Lumut kering
yang dijual sebagai media tanaman disebut moss.
Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Dalam daur hidupnya, lumut mengalami
dua fase kehidupan, yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Alat
perkembangbiakan jantan berupa antheridium dan alat perkembangbiakan betina berupa
archegonium.
Dalam daur hidup lumut, misalnya lumut daun, generasi gametofit (haploid) merupakan generasi
yang dominan. Generasi sporofitnya lebih kecil dan hidup lebih pendek. Generasi sporofit
(diploid) menghasilkan spora haploid melalui pembelahan meiosis dalam suatu struktur yang
disebut sporangium. Spora yang kecil, apabila menyebar dan menemukan tempat yang sesuai
akan berkembang menjadi tumbuhan gametofit yang baru.
C. Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku atau dikenal juga dengan nama pakis, beberapa di antaranya dijadikan sebagai
tanaman hias. Bahkan ada penggemar tanaman yang mengoleksi tumbuhan paku beraneka
jenis yang diperoleh dari tempat yang berbeda-beda.
a. Ciri-ciri Umum
Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang tertutup yang disebut
daun buah (carpels). Daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan
majemuk yang disebut bunga. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana,
atau herba. Diantara Angiospermae ada yang hidup tahunan ada yang semusim, berumah satu
atau berumah dua.
2) Dicotyledonae (Dikotil)
Berbagai tumbuhan monokotil, yaitu bambu, padi, tebu dan gandumMencakup semua tumbuhan
berbunga yang memiliki 2 kotiledon (berkeping biji dua). Daun dengan pertulangan menjari atau
menyirip. Batangnya berkambium, oleh karena itu mengalami pertumbuhan sekunder. Pembuluh
xilem dan floem tersusun melingkar (konsentris). Akar berupa akar tunggang ujung akar lembaga
tidak dilindungi selaput pelindung. Jumlah bagian-bagian bunga berkelipatan 4 atau 5.
Beberapa contoh yang penting antara lain:
a) Euphorbiaceae (tumbuhan jarak-jarakan), contohnya Euphorbia tirucalli (patah
tulang), Manihot utilisima (ubi kayu), Hevea brassiliensis (karet, para).
b) Moraceae. Contohnya adalah Ficus benjamina (beringin), Artocarpus communis (keluwih).
c) Papilionaceae. Contohnya adalah Vigna cinesis (kacang panjang), Phaseolus
radiatus (kacang hijau), Arachis hypogea (kacang tanah), Clitoria ternatea (kembang telang).
d) Caesalpiniaceae. Contohnya adalah Caesalpinia pulcherima (kembang merak), Tamarindus
indica (asam).
e) Mimosaceae. Contohnya adalah Mimosa pudica (sikejut), Leucaena glauca (lamtoro),
dan Parkia speciosa (petai).
f) Malvaceae. Contohnya adalah Gossypium sp. (kapas), Hibiscus tiliaceus (waru).
g) Bombacaceae. Contohnya adalah Durio zibethinus (durian), Ceiba pentandra (kapok).
h) Rutaceae. Contohnya adalah Citrus nobilis (jeruk keprok), Citrus aurantifolia (jeruk nipis).
i) Myrtaceae. Contohnya adalah Eugenia aromatica (cengkeh), Melaleuca leucodendron (kayu
putih), dan Psidium guajava (jambu biji).
j) Verbenaceae. Contohnya adalah Tectona grandis (jati), Lantana camara (lantana).
k) Labiatae. Contohnya adalah Coleus tuberotus (kentang hitam).
l) Convolvulaceae. Contohnya adalah Ipomoea batatas (ketela rambat), Ipomoea
reptans(kangkung).
m) Apocynaceae. Contohnya adalah Plumeria acuminata (kemboja), Alamanda
cathartica(alamanda).
n) Rubiaceae. Contohnya adalah Cinchona suecirubra (kina), Coffea arabica (kopi
arabica), Coffea canephora (kopi robusta), Morinda citrifolia (mengkudu).
Terima kasih sudah membaca, di lain waktu, saya akan mengupas lebih tuntas tiap-tiap
divisinya.
http://www.jakbelajar.com/2011/10/mengenal-kingdom-plantae.html
slide
http://www.slideshare.net/anschopenhauer/kingdom-plantae-27738018
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku adalah merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih
dapat dijumpai di daratan. Tumbuhan paku atau tumbuhan berpembuluh tetapi tidak berbiji
berdasarkan morfologinya memiliki 4 divisi yakni Psilopsida, Lycopsida, Equisetopsida atau
Sphenopsida , dan Pteropsida. Berikut penjelasan dari keempat divisi tersebut :
1. Psilopsida
Psilopsida merupakan tumbuhan paku purba (primitif) yang sebagian besar anggotanya sudah
punah dan ditemukan sebagai fosil. Psilopsida diduga hidup pada periode antara zaman Silurian
dan Devonian. Hanya beberapa spesies saja yang masih hidup di bumi saat ini, misalnya
Psilotum nudum. Psilopsida belum memiliki struktur akar dan sebagian besar tidak memiliki
daun. Struktur akar psilopsida berupa rhizoma. Pada batang psilopsida terdapat sporangia.
2. Lycopsida
Lycopsida atau biasa dikenal dengan paku kawat atau disebut juga club moss (lumut gada) atau
ground pine (pinus tanah). Sebenarnya lycopsida bukan merupakan lumut atau pinus. Lycopsida
memiliki struktur daun berbentuk mirip rambut sisik dengan batang seperti kawat sehingga sering
disebut juga sebagai paku kawat. Sporangium Lycopsida tersusun dalam bentuk strobilus.
Umumnya Lycopsida merupakan tumbuhan epifit atau menumpang pada tumbuhan lain tetapi
ada juga yang tumbuh tanah hutan daerah tropis .
Lycophyta mempunyai
spora dalam sporofit. Ada juga beberapa Lycopsida yang tidak bisa melakukan fotosintesis,
tetapi bersimbiosis dengan jamur. Lycopodium sp. Merupakan jenis lycophyta yang
menghasilkan spora tunggal yang akan berkembang menjadi gametofit yang berukuran kecil.
Selain lycopodium sp. Ada juga Selaginella yang dapat menghasilkan dua jenis spora
(heterospora).
3. Equisetopsida (Sphenopsida)
Equisetopsida disebut juga sebagai paku ekor kuda (horsetail) karena tumbuhan paku ini
memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai ekor
kuda. Tumbuhan paku ini memiliki bentuk daun mirip kawat dengan susunan daun berupa satu
lingkaran. Equisetopsida memiliki homospora pada konus di ujung batangnya, mempunyai
banyak daun, serta batang yang berongga dan beruas. Equisetopsida terdapat silika yang
terkonsentrasi di batang sehingga tumbuhan ini sering dijadikan sebagai bahan penggosok.
4. Pteropsida
Pteropsida (paku sejati) atau pakis merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering kita
temukan di berbagai habitat, terutama di tempat yang lembab. Hingga saat ini terdapat lebih dari
12.000 spesies. Anggota pterophyta ada yang memiliki panjang hingga 9 meter. Pterophyta
memiliki ciri-ciri daun yang besar atau berbentuk lembaran dan majemuk (terbagi menjadi
beberapa lembaran), dengan tulang daun bercabang-cabang, dan sorus di bagian bawah daun.
Daun yang masih muda menggulung (circinate). Sporofit Pteropsida mempunyai batang, akar
serta daun. Ukuran batangnya bervariasi ada yang kecil dan ada juga yang berukuran besar
seperti layaknya pohon. Batang Pteropsida berada di bawah permukaan tanah (rizom).
http://www.informasi-pendidikan.com/2013/02/klasifikasi-tumbuhan-paku.html
Ciri-Ciri Klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)| Tumbuhan paku terdiri dari 20 ribu jenis
dengan klasifikasi yang ciri-ciri tertentu. Klasifikasi tumbuhan paku (pteridophyta) dibagi atas
beberapa subdivisi dimana seluruh spesies tumbuhan paku adalah 20.000 ribu jenis, setiap
spesies dikelompokkan (diklasifikasikan) dalam beberapa subdevisi tadi karna memiliki
kesamaan ciri-ciri. Klasifikasi tumbuhan paku dapat dilakukan yang berdasarkan atas tiga point
pertama : pada ada atau tidaknya daun, serta bentuk dan susunan daunnya. kedua : Susunanan
sporangium, jenis, bentuk, dan ukuran sporanya sedangkan ketiga : bentuk, susunan, anatomi
tubuh, dan lain-lain. Tumbuhan paku (pteridophya) menjadi empat subdivisi, yaitu Psilopsida
(paku purba), Lycopsida (paku kawat), Sphenopsida atau Equisetopsida (paku ekor kuda), dan
Pteriopsida (paku sejati). Berikut penjelasan Klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteriophyta)...
1. Psilopsida (Paku Purba)
Psilopsida berasal dari kata yunani yaitu Psilos yang berarti telanjang. Paku Purba (Psilopsida)
adalah tumbuhan paku purba (primitif) yang kebanyakan anggotanya sudah punah dan
ditemukan sebagai fosil. Tumbuhan yang diduga hidup pada periode
zaman Silurian danDevonian. Dari sebagian spesies yang masih hidup seperti Psilotum nudum.
Struktur dan Reproduksi Paku Purba (Psilopsida) - Paku purba (Psilopsida) mempunyai
struktur tubuh yang sederhana, dengan ukuran tinggi sekitar 30 cm -1 m. Sporofit (2n), umumnya
tidak memiliki daun dan akar sejati, namun memiliki rizom yang disekelilingnya terdapat rizoid.
Daun paku purba (psilopsida) memiliki ukuran kecil (mikrofil) yang berbentuk sisik. Sedangkan
batang paku purba (psilopsida) bercabang-cabang dikotomus, berkrolorofil, dan sudah memiliki
sistem vaskuler (pembuluh) dalam mengangkut air dan garam mineral. Sporangium dibentuk di
ketiak ruas batang. Sporangium menghasilkan satu dari jenis pora yang memiliki bentuk dan
ukuran yang sama (homospora). Dari gametofit (n) tersusun atas se-sel yang tidak memiliki
klorofil sehingga pada zat organik didapatkan dari simbiosis dengan jamur.
Habitat dan Jenis Paku Purba (Psilopsida) - Jenis paku yang termasuk dengan paku purba
(psilopsida) adalah Rhynia (paku tidak berdaun) yang telah memfosil. sedangkan yang masih
ada dibumi adalah Tmesipteris ditemukan di kepulauan pasifik dan Psilotum tumbuh daerah
tropus dan subtropis.
Kesimpulan :
Ciri-Ciri Paku Purba (Psilopsida) - Dari uraian seperti diatas dapat kita simpulkan ciri-ciri dari
paku purba (psilopsida). Ciri-ciri paku purba (psilosida) adalah sebagai berikut...,
Pada umumnya memiliki daun yang kecil (mikrofil) dan batang berkrolorofil
Merupakan tumbuhan yang sederhana
Tinggi paku purba sekitar 30 cm -1 m.
Pada sporofit umumnya tidak memiliki daun dan akar sejati
Akar berupa rizom yang dikelilingi oleh rizoid.
Batang paku purba bercabang-cabang dan memiliki sistem vaskuler
Sporangium menghasilkan satu jenis bentuk dan ukuran yang sama.
Hidup didaerah tropis dan subtropis
2. Lycopsida (Paku Kawat)
Lycopsida (paku kawat/paku rambut) disebut juga dengan club moss (lumut ganda) atau ground
pine (pinus tanah), namun yang sebernanya bukan merupakan lumut atau pinus. Lycopsida
diperkirakan sudah ada pada masa Devonian, dan tumbuh melimpah pada masa karboniferus.
Lycopsida pada masa tersebut telah menjadi fosil atau endapan batubara. Pada masa
karboniferus lycopsida memiliki ukuran yang besar sekitar 3 m yang hidup dirawa-rawa selama
jutaan tahun, namun punah ketika rawa-rawa mengering. Adapun lycopsida yang masih
bertahan pada saat ini, namun memiliki ukuran kecil yang banyak tumbuh di daerah tropis,
tanah, epifit di kulit pohon, tetapi tidak bersifat parasit.
Struktur dan Rekroduksi Paku Kawat (Lycopsida) - Bagian tubuh Lycopsida yang paling
mudah kita lihat adalah generasi sporofit (2n) yang tersusun atas sel-sel yang memiliki
kandungan klorofil dan memiliki daun yang seperti rambut atau sisik yang tersusun rapat pada
batangnya. Batangnya memiliki bentuk seperti kawat, pada bagian ujung batang yang
bercabang-cabang dan terdapat sporofil dengan struktur berbentuk gada (strobilus) yang
mengandung sporangium. Sporangium yang menghasilkan spora. Lycopsida ada yang
menghasilkan satu jenis spora (homospora) seperti Lycopodium sp. dan ada juga yang
menghasilkan dua jenis spora (heterospora) seperti Selaginella sp. Gametofit (n) memiliki ukuran
tubuh yang kecil dan tidak berkrolofil sehingga zat organik diperoleh dari cara bersimbiosis
dengan jamur. Gameofit ada yang menghasilkan dua jenis alat kelamin (biseksual), seperti
Lycopodium sp. dan ada juga yang menghasilkan satu jenis alat kelamin (uniseksual) seperti
Selaginella sp.
Kesimpulan :
Ciri-Ciri Paku Kawat (Lycopsida) - Berdasarkan dari penjelasan Paku kawat (Lycopsida), ciri-
ciri paku kawat (lycopsida) adalah sebagai berikut...
Equisetum
Struktur Paku Ekor Kuda (Sphenopsida) - Sphenopsida yang disebut dengan paku ekor kuda
(horsetail) disebut dengan paku ekor kuda karna memiliki percabangan batang yang khas yang
berbentuk ulir atau lingkaran yang menyerupai ekor kuda. Paku ekor kuda biasanya sering
tumbuh didaerah berpasir. Sporofitnya berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik, dan
warnanya aga transparan dan tersusun melingkar pada batang. Struktur batang sphenopsida
yang berongga dan beruas-ruas. Dinding batang keras yang disusun atas sel-sel yang
mengandung silika (sehingga dikenal dengan scouring rushes atau ampelas, yang digunakan
sebagai bahan penggosok). Batang paku ekor kuda memiliki rhizoma yang pada ujungnya
terdapat strobilus dimana struktur anatomi batang tersebut terdapat sporangia. Sporangium akan
menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, namun ada juga yang berjenis
jantan maupun betina, sehingga paku ekor kuda disebut juga sebagai paku peralihan.
Reproduksi Paku Ekor Kuda (Sphenopsida) - Gametofit paku ekor kuda berukuran kecil
(hanya beberapa milimeter) dan mengandung klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Gametofit
ada yang menghasilkan alat kelamin jantan (anteridium), dan ada juga menghasilkan alat
kelamin betina (arkegonium). Gametofit jantan akan tumbuh dari spora jantan, sedangkan betina
akan tumbuh dari spora betina.
Kesimpulan :
Ciri-Ciri Paku Ekor Kuda (Sphenopsida atau Equiseptopsida) - Berdasarkan dari uraian
diatas dapat kita simpulkan ciri-ciri dari Paku Ekor Kuda . Ciri-ciri paku ekor kuda
(Sphenopsida) adalah sebagai berikut....
Kebanyakan tumbuh pada tepian sungai dan daerah subtropis dibelahan bumi utara.
Memiliki tinggi sekitar 1 m hingga tertinggi mencapai 4,5 m
Memiliki percabangan batang yang berbentuk ulir atau lingkaran yang menyerupai ekor
kuda
Sporofit berdaun kecil (mikrofil) dengan berbentuk sisik yang mengandung silika
Memiliki warna agak transparan dan terususun melingkar pada batang.
Struktur batang yang berongga dan beruas-ruas
Memiliki akar, batang dan daun sejati.
Sporangium terdapat pada strobilus yang menghasilkan satu jenis spora.
http://www.artikelsiana.com/2015/02/ciri-ciri-klasifikasi-tumbuhan-paku-pteridphyta.html#_
Tumbuhan
Keanekaragaman Tumbuhan
Di dunia ini terdapat bermacam-macam tumbuhan dengan warna, bentuk, dan ukuran yang berbeda-beda .
Banyak dari spesies tumbuhan tersebut dapat ditemukan di Indonesia. Banyaknya spesies tersebut tidak lain
dikarenakan adanya perbedaan dan persamaan ciri pada tumbuhan. Dengan banyaknya spesies yang ada maka
para ahli mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup.
Tumbuhan dimasukkan ke dalam kingdom Plantae. Ciri-ciri kingdom Plantae adalah memiliki zat hijau daun atau
klorofil, dapat membuat makanan sendiri (autrotof) kecuali tanaman parasit, tidak dapat bergerak aktif, memiliki
dinding sel, dan memiliki vakuola sel yang besar.
Tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan tingkat
tinggi diklasifikasikan menjadi beberapa divisi, yaitu:
Tumbuhan tingkat tinggi secara umum diklasifikasikan menjadi tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku
(Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Ciri-ciri tumbuhan lumut adalah tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Lumut hanya mempunyai akar
semu berupa rhizoid, batang semu, dan daun semu. Rhizoid berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh serta
menyerap air dan unsur hara. Lumut biasanya tumbuh di tempat yang lembab, basah atau berair. Lumut ada
yang berbentuk beledu dan ada yang berbentuk lembaran.
Tumbuhan lumut tidak mempunyai pembuluh angkut. Daun semunya kecil, sempit, panjang, tidak bertulang
daun. Tumbuhan lumut berkembangbiak secara vegetatif dengan membentuk spora dan secara generatif
dengan membentuk spermatozoid dan sel telur. Bagian yang menghasilkan spermatozoid adalah anteridium dan
bagian yang menghasilkan sel telur adalah arkegonium.
Berdasarkan penggolongannya, tumbuhan paku memiliki pembuluh. Ciri-ciri tumbuhan paku yaitu memiliki akar
serabut, batang, dan daun sejati. Tumbuhan paku tidak memiliki bunga, daun mudanya selalu menggulung,
daunnya majemuk, dan memiliki sorus di bagian bawah daun yang sudah dewasa. Sorusadalah kantong spora
yang akan menyimpan spora sebelum matang. Tumbuhan paku ada yang menyerupai pohon namun tidak
bercabang.
Tumbuhan berbiji meliputi tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan berbiji tertutup (angiospermae).
http://blog.umy.ac.id/dinitadewi/sample-page/tumbuhan/