Anda di halaman 1dari 4

Sabtu, 20 Desember 2014

Lagu-lagu ciptaan Peterpan atau yang sekarang telah berganti nama


menjadi Noah memiliki ciri khas tersendiri, terutama dari segi pemilihan
kata yang digunakan dalam lirik-lirik lagunya. Lirik yang dibuat dapat
mengandung makna ganda dan dapat diinterpretasikan menjadi arti yang
berbeda oleh tiap pendengarnya.

Di balik puitisnya lirik-lirik lagu yang diciptakan Ariel, terdapat satu sosok
yang menginspirasinya, yaitu Kahlil Gibran. Butuh waktu yang lama untuk
bisa memahami maksud dari setiap bait lirik lagu Ariel. Bahkan ada yang
bilang liriknya tidak masuk akal, dan jika dilihat sepintas tidak ada alur yang
membuat bait yang satu dengan bait yang lainnya berhubungan. Akan
tetapi hal inilah yang membuat lagu-lagu ciptaan Ariel menjadi sangat
fenomenal dan tidak pasaran seperti lagu-lagu yang lain. Lagu pertama
yang diciptakan Ariel dengan pengaruh Kahlil Gibran adalah Mimpi yang
Sempurna.

Salah satu lagu Peterpan, Bintang di Surga, memiliki alur lagu yang cukup
kompleks dengan bahasa yang terlihat acak antarbaitnya, sehingga
membutuhkan pendalaman untuk mengetahui isi atau pesan yang ingin
disampaikan lewat lagu ini.
Berikut analisis lagu Bintang di Surga :

BAIT 1
Masih ku merasa angkuh
Terbangkan anganku jauh
Langit kan menangkapku
Walau kan terjatuh

Arti :
Seseorang yang terkesan acuh dan tidak peduli terhadap lingkungan
sekitar, bahkan cenderung menghindari realita yang ada, tercermin dalam
pemilihan kata angkuh. Karena sikap menarik diri dari lingkungan inilah
mimpi beserta angannya tak tercapai. Ia berharap seseorang dapat
menopangnya, menjadi tempatnya menggantungkan harapan namun tak
terjadi, jadi dipilihlah kata langit, karena meskipun ada ungkapan
Gantungkan mimpimu setinggi langit, langit tetaplah diam, tak akan peduli
meskipun ada.

BAIT 2
Dan bila semua tercipta
Hanya untukku merasakan
Semua yang tercipta
Hampa hidup terasa

Arti :
Bait ini adalah bagian dimana seseorang itu menceritakan kisah hidupnya,
ia merasa kehidupan yang ia jalani sekarang tak memiliki alur yang jelas
dan tanpa tujuan. Kehampaan menyertai langkahnya, ia merasa hidup ini
hanya sekedar menunggu apa yang akan terjadi, bukan untuk menciptakan
dan menentukan sendiri apa yang akan terjadi.

BAIT 3
Lelah tetapku mencari
Hati untukku membagi
Menemani langkahku
Namun tak berarti

Arti :
Ia merasa lelah dalam pencariannya menemukan tempat untuk sekedar
bercerita dan berbagi canda tawa di setiap waktu yang ia miliki. Meski terus
berusaha, ia tetap tak berhasil menemukannya, usahanya tak berarti apa-
apa.

BAIT 4
Dan bila semua tercipta
Tanpa harusku merasakan
Cinta yang tersisa
Hampa hidup terasa

Arti :
Isi bait ini hampir sama dengan bait 2, yang membedakan adalah baris 2
dan 3. Ia merasa hampa saat semua yang berlalu dalam kehidupannya
bahkan tak menyisakan satu cinta pun untuknya, meskipun itu adalah cinta
yang tersisa.

BAIT 5
Bagai bintang di surga
Dan seluruh warna
Dan kasih yang setia
Dan cahaya nyata
Arti :
Inilah puncaknya, ia merasa depresi dan frustasi dengan segala hal yang
terus membebani hidupnya. Ia memohon agar diberi jalan keluar dan
mendapat sesuatu yang lebih baik. Bintang sering kali disimbolkan sebagai
pengharapan, bahkan ada orang-orang yang senang memohon pada
bintang jatuh. Kemudian, pengharapan (bintang) disandingkan dengan
kata surga, yang merupakan pusat dimana segala kebahagiaan terpancar
dan konon berada di langit ketujuh, tempat yang begitu tinggi. Bintang di
surga berarti ia berharap segala keinginannya dapat menjadi kenyataan,
meskipun keinginannya sangat tinggi yaitu keluar dari rasa hampa yang
menyelimuti, ia tetap ingin mencapainya karena ia sudah sangat muak
dengan hidup yang seperti itu.

BAIT 6
Oh bintang di surga
Berikan cerita
Dan kasih yang setia
Dan cahaya nyata

Arti :
Ia kembali memohon, ia berharap mendapat sesuatu yang selama ini ada
namun tak tampak, yaitu kasih sayang, perhatian lebih tepatnya. Di bait-
bait sebelumnya ia berusaha mencari pegangan, tempat bercerita dan
berbagi namun tak kunjung didapat. Walau sebenarnya ada orang-orang di
sekelilingnya, namun tak ada tanggapan yang mereka berikan, mungkin
karena efek angkuh pada bait 1. Karena itulah ia meminta agar cahaya
yanga ada menjadi nyata dan tampak, menerangi jalan gelap yang tengah
ia lalui.

Kesimpulan :
Bintang di Surga adalah permohonan besar dari seorang karakter
tertutup/ introvert yang kesepian. Berawal dari dirinya yang seringkali
menarik diri dari lingkungan sekitar membuatnya merasa bahwa hidupnya
tak lagi memiliki arti dan tujuan yang pasti. Dalam perjalanan hidupnya
yang terus berlanjut, pencarian arti itu tetap tak berujung, bahkan ia
sampai merasa tak lagi dicintai dan disayangi, ia merasa seorang diri.
Hingga akhirnya ia hanya dapat memohon, tersirat bahwa ia menyesali hal
yang telah terjadi.
Lagu ini berakhir tanpa ada penjelasan apakah permohonannya itu
terwujud atau tidak, dengan kata lain berakhir dengan ketidakpastian dari
takdir hingga tak ada jalan lain baginya untuk menunggu nasibnya berputar
apa adanya.

Lagu ini memberi makna bahwa sekedar permohonan dan doa itu tidak
cukup, membutuhkan usaha untuk mewujudkannya.

Sumber : lupa juga, yang jelas copas :v

Anda mungkin juga menyukai