Anda di halaman 1dari 2

KODE KEGAWAT DARURATAN

Dalam panduan akreditas kualitas layanan dari JCI (Joint Commission International)
informasi mengenai kode-kode ini banyak disebut dalam bab mengenai Care of Patients
(COP), Quality and Patient Safety (QPS) dan Facility Management and Safety (FMS), tentu
saja versi terjemahannya juga dapat ditemukan pula pada bab yang relevan dengan COP, QPS
dan FMS pada buku panduan dari KARS (Komite Akreditasi RS).

Walau banyak variasi dalam aplikasinya di seluruh dunia, namun secara umum berikut adalah
arti dari kode kegawat daruratan tersebut:

Code Blue (Biru)

Mengumumkan adanya pasien yang mengalami henti jantung dan membutuhkan tindakan
resusitasi segera. Pengumuman ini utamanya adalah untuk memanggil tim medis reaksi cepat
atau tim code blue yang bertugas pada saat tersebut, untuk segera berlari secepat mungkin
menuju ruangan yang diumumkan dan melakukan resusitasi jantung dan paru pada pasien.
Tim medis reaksi cepat ini merupakan gabungan dari perawat dan dokter yang terlatih khusus
untuk penanganan pasien henti jantung. Karena setiap shift memiliki anggota tim yang
berbeda-beda, dan bertugas pada lokasi yang berbeda-beda pula (pada lantai yang berbeda
atau bangsal yang berbeda); diperlukan pengumuman yang dapat memanggil mereka dengan
cepat.

Code Black (Hitam)

Mengumumkan adanya ancaman bom atau ditemukan benda yang dicurigai bom di
lingkungan rumah sakit.

Code Red (Merah)

Mengumumkan adanya ancaman kebakaran di lingkungan rumah sakit (api maupun asap),
sekaligus mengaktifkan tim siaga bencana rumah sakit untuk kasus kebakaran. Dimana tim
ini terdiri dari seluruh personel rumah sakit, yang masing-masing memiliki peran spesifik
yang harus dikerjakan sesuai panduan tanggap darurat bencana rumah sakit. Misalnya;
petugas teknik segera mematikan listrik di area kebakaran, perawat segera memobilisasi
pasien ke titik-titik evakuasi, dan sebagainya.

Code Purple (Ungu)

Mengumumkan pengaktifan evakuasi pasien, pengunjung dan pegawai rumah sakit pada
titik-titik yang telah ditentukan. Ada pula yang menggunakan kode ini sebagai pengumuman
adanya bencana alam (gempa, banjir, dll) atau situasi kritis seperti penyanderaan. Pada
intinya, menginisiasi tim evakuasi untuk melaksanakan tugasnya.
Adapula tambahan penggunaan warna-warna lain seperti,

Code Pink (Merah muda)

Mengumumkan adanya penculikan bayi/ anak atau kehilangan bayi/ anak. Secara universal,
pengumuman ini seharusnya diikuti dengan lock down (menutup akses keluar-masuk) rumah
sakit secara serentak. Bahkan menghubungi bandar udara, terminal, stasiun dan pelabuhan
terdekat untuk kewaspadaan terhadap bayi korban penculikan.

Code Grey (Abu-abu)

Mengumumkan adanya gangguan keamanan dalam bentuk apapun. Dapat berupa


perkelahian, orang dengan senjata, hingga situasi penyanderaan. Pengumuman ini sekaligus
mengaktifkan tim tanggap darurat untuk situasi gangguan keamanan.

Code Green (Hijau)

Mengumumkan adanya gempa bumi atau guncangan pada fisik bangunan yang berisiko
terhadap keselamatan pasien, pengunjung dan staf rumah sakit.

Code Brown (Cokelat)

Mengumumkan adanya situasi krisis internal rumah sakit seperti tumpahan berbahaya
(infeksius, radiasi, dll) di lingkungan rumah sakit, kehilangan aliran listrik, adanya
pengunjung terjebak di lift dan sebagainya.

Code Orange (Oranye)

Mengumumkan adanya insiden yang mengancam pencederaan (bahkan kematian) masal


akibat bahan kimia, zat biologis, radio nuklear dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai