departemen RP
8/30/2017 1
APA ITU FILSAFAT
Filsafat pada dasarnya berhubungan dengan
kebijaksanaan sesuai dengan arti kata yang
sebenarnya, yaitu philos + sophos =cinta akan
kebijaksanaan
8/30/2017 sty 2
Filsafat : sesuatu yg berawal dari pertanyaan dan
berakhir juga dgn pertanyaan.
8/30/2017 sty 3
Jelas bahwa:
8/30/2017 sty 4
Kebijaksanaan tidak hanya dimengerti secara teoretis,
tetapi juga secara praktis yang menyatu dalam
tingkah laku, tindakan, pertimbangan dan
pilihan-pilihan.
8/30/2017 sty 5
Ciri Ciri Berpikir Filosofis
Berpikir sampai ke akar-akarnya
Konseptual
8/30/2017 sty 6
Sistematik: pandangan-pandangan yang dianalisis
harus saling berhubungan secara teratur dan
denganmaksud tertentu.
8/30/2017 sty 7
FILSAFAT ILMU
ABAD MODERN
YUNANI KUNO ABAD TENGAH
1. Renaissance (15M) ABAD KONTEMPORER
(3SM-6M) (14-15M) Abad 19 *FENOMENOLOGIS
FILSAFAT THEOLOGI 2. Rasionalisme: *STRUKTURALISME
*Empirisme
*Kritisisme
*Positivisme
ILMU DASAR
MITOS- FILSAFAT *Astronomi BERBAGAI
LOGOS AGAMA FILSAFAT *Biologi MACAM
*Fisika DEFINISI
FILSAFAT *Sosiologi ILMU
PENGETAHUAN: *Psikologi KEDOKTERAN
*Logika *dll
*Filsafat Bahasa FILSAFAT ILMU:
*Metodologi *ONTOLOGI
*Matematika *EPISTEMOLOGI
*Statistika *AKSIOLOGI
8/30/2017 sty 8
Perkembangan Ilmu
Ilmu dapat berkembang karena dua hal
1. Metodologi berfikir
2. Metodologi pengamatan (observasi)
8/30/2017 9
LANDASAN ILMU [M. Adib, bab 4 pp67] :
ONTOLOGI,
EPISTEMOLOGI,
AKSIOLOGI)
8/30/2017 sty 10
Landasan Ontologi: Objek apa yg
ditelaah ilmu.
8/30/2017 sty 11
Landasan Epistemologi: Bagaimana
memperoleh ilmu.
8/30/2017 sty 13
PENGETAHUAN DAN ILMU
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari
manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan What,
sedangkan
Ilmu (science), tidak hanya sekedar menjawab what,
tetapi lebih jauh yaitu why dan how
Jadi pengetahuan dapat berkembang menjadi ilmu,
apabila memenuhi kriteria sbb:
1. Mempunyai obyek kajian
2. Mempunyai metode pendekatan
3. Bersifat universal
8/30/2017 14
Metode
Deducto-Hipotetico-Verifikatif
(August Comte, 1798-1857)
8/30/2017 16
ILMU DAN SARANA BERFIKIR ILMIAH
LOGIKA
MATEMATIKA
Deduksi
Induksi Pengujian
Fakta
Statistika METODE
PENELITIAN
8/30/2017 17
FILOSOFI
RASIONALISME DAN EMPIRISME
8/30/2017 18
Pada penghujung abad 17 muncul Revolusi Ilmiah yang
dipelopori oleh Ilmuwan dan Filsuf EMPIRIS
Ilmu pengetahuan (IP) tidak lagi se mata-mata
mengandalkan AKAL dan PENALARAN murni
(reasoning) yang tidak bergantung pada
PENGALAMAN DAN EKSPERIMEN
IP menggunakan metode ilmiah yaitu proses bertahap
yang bergerak maju dari teori menuju konklusi
8/30/2017 19
Kebenaran yang dihasilkan melalui PENALARAN,
LOGIKA, TRADISI, DAN OTORITAS ILMU diterima jika
telah dilakukan CEK dan RICEK dengan:
Observasi sistematis
Pengukuran atau
Eksperimentasi
Ilmu empiris ditandai oleh metode induktif (bertolak dari
pengamatan particular/ tunggal, yaitu hasil observasi dan
ekspe-rimen, untuk dibuat kesimpulan yang bersifat
umum seperti hipotesis dan atau teori.
8/30/2017 20
Bagi penganut EMPIRIS-POSITIVIS, metode induksi
merupakan kriterium demarkasi antara ILMIAH dan
NONILMIAH
Rasionalisme menyatakan tidak akan ditemukan
pengetahuan yang pasti secara mutlak dalam
pengalaman inderawi, melainkan harus dicari dalam
alam pikiran(DEDUKSI)
INDUKSI: dari hal-2 KHUSUS ke UMUM
DEDUKSI: dari UMUM ke KHUSUS
8/30/2017 21
INDUKSI dan DEDUKSI
Induksi merupakan cara berpikir dimana
suatu kesimpulan yang bersifat umum ditarik
dari berbagai kasus yang bersifat individual.
Contoh pemikiran induksi: fakta menunjukkan bahwa
kambing mempunyai mata,
gajah mempunyai mata,
singa mempunyai mata,
begitu pula anjing, kucing dan binatang-binatang
lainnya mempunyai mata
8/30/2017 24
2. Teori apapun tidak memiliki dan tidak akan pernah
memiliki kebenaran mutlak. Pengetahuan bersifat
NISBI dan DINAMIS, bukannya MUTLAK dan
STATIS.
3. Teori untuk dikatakan ILMIAH tidak hanya harus
siap diuji (testable), tetapi juga siap disalahkan
(falsiable), artinya hipotesis hrs dikemukakan dan
dinyatakan dengan JELAS, TERBUKA untuk
dilakukan KRITIK secara TAJAM. Teori itu makin
kuat jika berkali-kali diuji dengan keras dan mampu
lulus dari falsifikasi..
8/30/2017 25
4. Replikasi penelitian hendaknya tidak
terjerumus kepada redundansi verifikasi atau
konfirmasi teori yang tidak menumbuhkan
pengetahuan baru, melainkan lebih ditujukan
untuk menyanggah atau falsifikasi sehingga
diperoleh teori yang lebih kuat
8/30/2017 26
ILMU
????? Manusia Mulai BERFIKIR ?????
(Pendekatannya melalui Metode Ilmiah produknya ILMU
Kaidah Ilmu
SEBAB AKIBAT
1 Sebab 1 akibat
1 sebab banyak akibat
Banyak sebab 1 akibat
Banyak sebab banyak akibat
8/30/2017 sty 28
BERFIKIR ILMIAH
(Metode ilmiah)
RASIONALISME
(Deduksi)
EMPIRISME/FAKTA
(Induktif)
(Kualitatif, Kuantitatif)
8/30/2017 sty 29
POSTULAT ILMU
1. Benda empiris mempunyai
kesamaan/perbedaan .timbul klasifikasi
2. Benda empiris relatif tidak berubah dalam waktu
tertentu, dan dapat dihitung;.
timbul matematika/statistika
3. Fenomena/gejala bukan kejadian kebetulan,
tetapi merupakan SEBAB-AKIBAT;
timbul probabilitas /
kemungkinan/ peluang
8/30/2017 30
KETERBATASAN ILMU
1. Ilmu terbatas pada obyek/kejadian yang
bersifat empiris (dapat ditangkap oleh
pancaindera)
2. Jadi; Tuhan, surga, neraka dst, adalah gaib
(harus diyakini)
3. Filsafat : cinta kearifan dan kebenaran
8/30/2017 31
SIFAT ILMU
TERBUKA (open):
Siapa
Waktu
tempat
BENAR (valid):
Instrumen
DIPERCAYA (reliable)
Teknik pengukuran
8/30/2017 32
PENELITIAN
Adalah mencari hal-hal yang belum diketahui
(research is the repeated search to the unknown)
Kebergantungan hubungan sebab-akibat disebut
HIPOTESIS (bila belum diuji kebenarannya) atau
SKRIPSI/TESIS (bila telah diuji kebenarannya)
SEBAB merupakan variabel BEBAS (independent);
AKIBAT merupakan variabel bergantung
(dependent)
8/30/2017 33
SIFAT KHAS PENELITIAN
1. BERKISAR PADA MASALAH
2. DASAR INGIN TAHU
3. ADANYA UNSUR ORISINALITAS
4. ADANYA ASUMSI BAHWA FENOMENA
MEMPUNYAI Hukum dan Keteraturan
5. UNTUK TUJUAN GENERALISASI
6. STUDI TENTANG SEBAB AKIBAT
7. DENGAN PENGUKURAN YANG AKURAT
8. TEKNIKNYA SECARA SADAR HARUS
DIKETAHUI
8/30/2017 34
PROSEDUR
MEMILIH MASALAH PENELITIAN
PENELITIAN Studi Pendahuluan
TEORI, HUKUM, DALIL
Merumuskan masalah dan tujuan
Merumuskan Topik
Atau JUDUL
MERUMUSKAN HIPOTESIS
MEMILIH PENDEKATAN
(METODE PENELITIAN)
8/30/2017 36
LANGKAH-2 METODE ILMIAH
8/30/2017 37
MASALAH PENELITIAN
Masalah yang dipilih haruslah:
8/30/2017 38
C. SESUAI KUALIFIKASI PENELITI
1. Menarik
2. Sesuai bidang ilmunya, dan derajat keilmuwannya
8/30/2017 39
SUMBER MASALAH
1. Kepekaan peneliti menangkap fenomena
problematik
2. Kesiapan peneliti
3. Ketekunan peneliti
4. KEPUSTAKAAN
5. FORUM ILMIAH
6. Pengalaman pralitik
8/30/2017 40
KRITERIA PERUMUSAN MASALAH YANG
BAIK:
SUBSTANSI (ISI) HARUS BERBOBOT
1. Kegunaan teoritik
2. Kegunaan metodologik
3. Nilai aplikasi (manfaat)
8/30/2017 41
CARA MERUMUSKAN MASALAH
1. Berupa pertanyaan dan harus jelas
2. Berimplikasi adanya data
3. Dasar membuat tujuan penelitian
4. Dasar membuat judul penelitian
5. Dasar membuat hipotesis penelitan
8/30/2017 42
JENIS PERUMUSAN MASALAH
1. Masalah untuk mengetahui status dan
mendiskripsikan fenomena
2. Masalah untuk membandingkan dua atau lebih
fenomena
3. Masalah untuk mencari hubungan antara dua
fenomena:
Korelasi
Sebab akibat
8/30/2017 43
Studi Pendahuluan
MANFAAT
1. Memperjelas masalah
2. Menjajagi kemungkinan dilanjutkannya penelitian
3. Mengetahui informasi peta permasalahan
8/30/2017 44
MERUMUSKAN TOPIK/JUDUL
SINGKAT, SPESIFIK DAN JELAS;
MENGGAMBARKAN POKOK BAHASAN DAN
BERSIFAT INDIKATIF
MENCAKUP SIFAT/JENIS PENELITIAN, OBYEK
DAN SUBYEK PENELITIAN
8/30/2017 45
MERUMUSKAN TUJUAN
TUJUAN PENELITIAN DINYATAKAN
DALAM/DENGAN KALIMAT PERNYATAAN
(BENTUK DEKLARATIF)
TUJUAN LEBIH SPESIFIK ATAU KONGKRIT
DIBANDINGKAN DENGAN PERUMUSAN
MASALAH YANG MASIH BERSIFAT ABSTRAK
8/30/2017 46
HUBUNGAN RUMUSAN MASALAH,
TUJUAN DAN KESIMPULAN
KESIMPULAN:
Jawaban yang diperoleh
8/30/2017 47
JANGANLAH KALIAN MENUNTUT ILMU UNTUK
PERHATIAN ORANG-ORANG
8/30/2017 48
SELAMAT DATANG
DI DUNIA
PENELITIAN
KUNCI:
PERSEVERANCE
(KETEKUNAN)
8/30/2017 sty 49