Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI KASUS

PNEUMONIA ANAK
 
Tugas Kepanitiaan Klinik
SMF Ilmu Radiologi Pembelajaran Jarak Jauh UPN “Veteran” Jakarta
Periode 11 – 24 Oktober 2020

Pembimbing :
dr. Andriana Daud Laratu, Sp.Rad
  
Diajukan Oleh :
Zuhud Zinedine Pangindra - 2010221047
KEPANITRAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
TAHUN 2020
INTERPRETASI UMUM
Rontgen toraks ini tidak terpasang identitas
pasien dan tanggal pengambilan foto, seharusnya
ada dan dipastikan identitas sesuai dengan
pasien yang kita periksa. Marker R dan posisi
pasien saat pengambilan foto harus dicantumkan
pada foto. Inspirasi pasien cukum karena
diafragma menunjukan pada iga ke-9 posterior.
Densitas foto cukup dan rotasi baik karenakan
jarak antara midklavikula kanan dan kiri sama.
Assessment of Quality
• Posisi foto merupakan supine
anteroposterior.
• Inspirasi cukup
• Exposure yang adekuat
• Tidak terdapat rotasi
Assessment of Quality
• Posisi foto merupakan supine
anteroposterior.
Assessment of Quality
• Inspirasi cukup

1
2
3
4
5

9
Assessment of Quality
• Tidak terdapat rotasi

Rotation may lead to misinterpretation of heart


contours, tracheal position and lung appearances
Bones and Soft Tissue
• Tidak terdapat fraktur pada
tulang (intak)
• Tulang tampak simetris
• Terdapat konsolidasi pada lobus
paru kanan atas
Cardiac
• Cardio Thorax Ratio dapat dinilai
dikarenakan batas kanan dan kiri
terjauh dari jantung pasien
terlihat dan dihitung dengan
rumus CTR

Cardio

Thoracic
Cardiac
• Cardio Thorax Ratio dapat dinilai dikarenakan
batas kanan dan kiri terjauh dari jantung
pasien terlihat dan dihitung dengan rumus
CTR

Cardio

Thoracic
Cardiac
• Cardio Thorax Ratio dapat dinilai dikarenakan
batas kanan dan kiri terjauh dari jantung
pasien terlihat dan dihitung dengan rumus
CTR

Cardio

Thoracic
Cardiac
• Dapat menilai batas jantung

RA LV
DIAFRAGMA
Diafragma
Chest X-Ray sebaiknya dilakukan 2
1

dengan kondisi pasien inspirasi 3


4
cukup. 5
1

• Inspirasi cukup ditandai dengan


6

7 3

diafragma sejajar dengan iga ke 8

9
4

5-6 anterior & 8-10 posterior 5

• Pada pasien ini iga ke-5


anterior & iga ke-9 posterior 
menandakan inspirasi cukup
• Diafragma bagian kanan lebih
tinggi karena terdapat liver
• Tidak terdapat
subdiaphragmatic free gas atau
pneumoperitoneum
• Diafragma bagian
kanan lebih tinggi
karena terdapat liver
• Tidak terdapat
subdiaphragmatic free
gas atau
pneumoperitoneum
Efusion • Pada extrathoracic soft tissues tidak
• Sudut costofrenicus masih terlihat, dijumpai massa tumor.
menandakan tidak adanya cairan pada
cavum pleura (efusi pleura).
Fields, fissures, and foreign bodies

• Terdapat opasifikasi pada pulmo dextra, lobus superior segmentum posterior


• Tidak terdapat foreign bodies seperti ETT, NGT, central venous catheter
Fields, fissures, and foreign bodies

• Air bronchogram (-)


Great Vessel and Gastric Bubble
Lihat ukuran aorta serta bentuk dari pembuluh darah pulmonary. Aortic
knob harus terlihat jelas. Aortic knob adalah gambaran dari cabang
distal aorta yang berlanjut sebagai aorta thorasikus desenden
gastric bubble, yaitu area kehitaman (radiolucent) yang biasanya
berbentuk bulat dan terletak di bawah hemidiafragma kiri. Gastric
bubble menunjukan adanya udara di fundus lambung.
Great Vessel and Gastric Bubble
Jika pasien terpasang nasogastric tube (NGT), pastikan NGT terpasang
benar di dalam lambung untuk mencegah komplikasi. Pemasangan
yang tepat dapat dinilai dengan melihat ujung dari NGT yang berakhir di
bawah diafragma (subdiafragma) dan tumpang tindih dengan gastic
bubble. Lokasi NGT tepatnya 10 cm di bawah perbatasan
gastroesofagus (gastro-oesophageal junction).
Hila dan Mediastinum
Hila terdiri dari pembuluh darah, bronkus dan nodus limfatikus. Pada
rontgen dada abnormalitas pada struktur hilus ditandai dengan adanya
perubahan posisi, ukuran dan atau densitasna.
Untuk memudahkan penilaian hilum, ada beberapa hal yang harus dilihat :
Bentuk : dapat dikatakan normal jika gambaran vaskular seperti bercabang
Radiopacity : opasitas dari hilum semakin menipis dan hilang di bagian
perifer
Ukuran : 2/3 dari densitas vaskular berada dibagian bawah hilum

 
Hila dan Mediastinum
Bandingkan hilum di kanan dan kiri, seharusnya simetris.
Setelah itu, perhatikan jika adanya limfadenopati, kalsifikasi ataupun masa di bagian
hilus. Bandingkan hilus kanan dan kiri, biasanya hilus kiri lebih tinggi dibading sisi
kanan.
Perbesaran pada hilum biasanya menandakan adanya limfadenopati dan tumor,
hipertensi vena pulmonal, hipertensi arteri pulmonal dan peningkatan aliran darah
pulmonal. Sedangkan limfadenopati baik unilateral maupun bilateral biasanya dapat
menandakan adanya penyakit tuberkulosis, limfoma, sarkoidosis dan infeksi fungi,
virus, tularemia ataupun anthrax.
Mediastinum adalah rongga di dalam thorax yang terdiri dari sekelompok organ non
delineated dan jaringan ikat disekitarnya. Terletak di garis tengah dada antara pleura
masing masing paru dan memanjang dari sternum hingga vertebre.
KESIMPULAN

Rontgen toraks ini tidak terpasang identitas pasien dan tanggal pengambilan foto,
seharusnya ada dan dipastikan identitas sesuai dengan pasien yang kita periksa.
Marker R dan posisi pasien saat pengambilan foto harus dicantumkan pada foto.
Inspirasi pasien cukup karena diafragma menunjukan pada iga ke-9 posterior. Densitas
foto cukup dan rotasi baik karenakan jarak antara midklavikula kanan dan kiri sama
dan exposure foto adekuat. Pada tulang pasien tidak terdapat fraktur pada tulang
(intak), vertebra tampak simetris. Pada jantung batas jantung terlihat jelas. Diafragma
bentuk diafragma baik serta hemidiafragma kanan lebih tinggi dibanding kiri dan tidak
tampak pneumoperitoneum. Kedua sudut costophrenicus tajam dan tidak terdapat
massa tumor pada extrathoracic soft tissues. Terdapat opasifikasi (konsolidasi) pada
pulmo dextra, lobus superior segmentum posterior. Tidak terdapat penebalan fisura
pada tiap lobus dan tidak terdapat foreign bodies seperti ETT, NGT, central venous
catheter. H-I. Didapatkan kesan penumonia anak dengan DD Tuberkulosis Anak.
DAFTAR PUSTAKA
Balachandran, G., (Consultant Radiologist) 2014, Interpretation of chest x-ray : an illustrated companion, First edition,
New Delhi Jaypee Brothers Medical Publishers
DRAKE, R. L., VOGL, W., MITCHELL, A. W. M., & GRAY, H. (2005). Gray's anatomy for students. Philadelphia,
Elsevier/Churchill Livingstone.
HILD, W. J., SOBOTTA, J., FERNER, H., & STAUBESAND, J. (1983). Sobotta atlas of human anatomy. Munich, Urban &
Schwarzenberg
Knipe H, Ryu Y. Chest radiograph assessment using ABCDEFGHI. Radiopaedia. Didapat dari:
https://radiopaedia.org/articles/chest-radiograph-assessment-using-abcdefghi
https://www.radiologymasterclass.co.uk/tutorials/chest/chest_pathology/chest_pathology_page2
Sharma R, Palipana D. Gastric bubble. Radiopaedia. Didapat dari: https://radiopaedia.org/articles/gastric-bubble
Sharma R, Bickle I. Nasogastric tube positioning. Radiopaedia. Didapat dari:
https://radiopaedia.org/articles/nasogastric-tube-positioning
https://radiopaedia.org/articles/aortic-knob?lang=us
 

Anda mungkin juga menyukai